tugas geohidrologi devri

21
TUGAS GEOHIDROLOGI KETERUSAN AIR TANAH Disusun Oleh: M Devri Abdul Azis 131.10.1174 A JURUSAN TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND

Upload: anwarulnuzula

Post on 29-Jan-2016

247 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

Page 1: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

TUGAS GEOHIDROLOGI

KETERUSAN AIR TANAH

Disusun Oleh:

M Devri Abdul Azis131.10.1174

A

JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2015

Page 2: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

A.    Pengertian Air Tanah

Air tanah adalah air yang berada di bawah permukaan tanah didalam

mintakat jenuh(saturation Zone) dengan tekanan hidrostatis sama atau lebih besar

dari tekanan atmosfer. Kondisi air tanah dipengaruhi oleh iklim, kondisi geologi,

geomorfologi dan penutup lahan serta aktivitas manusia.

Kondisi air tanah dapat diketahui dari kondisi akuifer. Akuifer adalah

suatu lapisan batuan atau formasi geologi yang mempunyai struktur yang

memungkinkan air untuk masuk dan bergerak melaluinya dalam kondisi normal

(Tood, 1980)

Menurut Suharyadi sebagian air tanah berasal dari air permukaan yang

meresap masuk kedalam tanah dan membentuk suatu siklus hidrologi. Air tanah

(ground water) air yang terdapat pada suatu lapisan batuan yang menyimpan dan

meloloskan air yang disebut akuifer. Air tanah dapat dibedakan kedalam dua jenis

yaitu air tanah bebas dan air tanah dalam. (Bakri, 2003).

Gambar siklus hodrologi

Selain itu dikenal pula air tanah magnetik (Vulkanik) yang mempunyai

kedalaman sekitar 3-5 kilometer, air kosmik yang berasal dari meteorit, serta fosil

atau connate yakni air yang terperangkap dalam suatu cekungan dimana proses

terjadinya bersamaan dengan proses terjadinya proses sedimenasi yang

berlangsung secara alami dalam waktu pembentukan yang cukup lama. Air tanah

Page 3: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

merupakan salah satu komponen dari suatu sistem peredaran air di alam yang

disebut siklus hidrologi. Siklus hidrologi sendiri adalah suatu proses sikulasi dan

perubahan bentuk dari air dialam yang berlangsung secara terus menerus, baik air

yang berada di laut, di atmosfer maupun yang berada di daratan.

Proses sirkulasi air di alam dan komponen-komponen yang berpengaruh

didalamnya merupakan suatu proses berjalan secara alami dan berkesinambungan.

Uap air dari permukaan tanah (danau, laut, sungai, kolam) dan transpirasi

tumbuhan akan bergerak naik ke atmosfer oleh proses pendinginan dan

kondensasi menjadi awan dan embun yang kemudian pada kondisi meteorologi

tertentu terjadi proses presipitasi berupa hujan.

Sebagian air hujan menguap kembali sebelum mencapai permukaan tanah

dan sebagian lainnya tertahan oleh tumbuhan sebagai intersepsi. Air hujan yang

jatuh dipermukaan tanah akan meresap ke dalam tanah/batuan sebagai infiltrasi

dan perkolasi yang kemudian tersimpan sebagai air tanah atau sebagai aliran

bawah permukaan. Oleh berbagai proses geologi tertentu air tanah atau aliran

bawah permukaan tanah tersebut dapat muncul ke permukaan dalam bentuk

rembesan ataupun sebagai mata air.

Sebagian air hujan yang tidak meresap ke dalam tanah/batuan menjadi air

limpasan yang selanjutnya mengisi danau, sungai, laut dan tubuh air permukaan

lainnya. Sedangkan sebagian air yang berada di dalam tanah pada bagian atas

maupun tubuh air permukaan dan tumbuhan akan menguap kembali sebagai

evapotraspirasi.

Pada proses sirkulasi air tersebut, volume air tanah di dalam zona

penyimpanan akan selalu berubah, karena terjadinya proses pengikisan kembali

(recharge) dan pengeluaran kembali (discharge). Pengisian kembali air tanah

berasal dari peresapan air hujan, tubuh air permukaan dan disamping itu dikenal

pula pengisian air tanah secara buatan. Besar volume pengisian kembali akan

tergantung pada luasan daerah pengisian.

Pengeluaran kembali terjadi apabila air tanah mengalir keluar dari zona

penyimpanan seperti rembesan, mata air, dan pemompaan air tanah. Pemompaan

atau pemanfaatan air tanah untuk berbagai keperluan baik keperluan rumah

Page 4: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

tangga, industri, pertanian, perikanan dan lain-lainnya menjadi sangat penting

oleh karena itu pemenuhan kebutuhan dari sumber air permukaan sifatnya masih

relatif terbatas. Namun hingga saat ini air tanah untuk keperluan rumah tangga

masih lebih besar dibanding pemakai air lainnya.

B.   Asal- Usul Air Tanah dan Sifat Air Tanah

Adalah hal yang mutlak bagi para birokrat pengelola sumber daya air

(tanah), untuk memahami asal-usul (origin) dan sifat-sifat (nature) air tanah, agar

tidak terjadi kesalah-pengertian tentang sumberdaya yang dikelola. Kesalah-

pengertian tersebut akan menjadikan tujuan mewujudkan kemanfaatan air tanah

terutama bagi kaum miskin pengelolaan tidak mencapai sasarannya, bahkan justru

akan menimbulkan dampak yang merugikan bagi keterdapatan air tanah itu

sendiri serta kaum miskin tersebut. Hal-hal pokok yang perlu dipahami tentang

asal-usul dan sifat-sifat air tanah antara lain tentang: Asal air tanah, Pembentukan

air tanah, wadah air tanah, pegaliran dan imbuhan air tanah serta mutu air tanah.

1. Asal Air Tanah

Air tanah merupakan air yang berada di bawah permukaan tanah dan

terletak pada zona jenuh air. Air tanah berasal dari permukaan tanah, misalkan

hujan, sungai, danau. Dan dari dalam bumi sendiri diamana air tersebut terjadi

bersama-sama dengan batuannya, misalkan pada waktu terjadinya batuan endapan

terdapat air yang terjebak oleh batuan endapan tersebut. Contohnya: air fosil yang

biasanya asin air volkanik – panas dan mengandung sulfur.

2. Pembentukan Air Tanah

Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada

lajur/zona jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan

dan air permukan , yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of

aeration) dan kemudian meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona

jenuh air dan menjadi air tanah.

Air tanah adalah salah satu faset dalam daur hidrologi , yakni suatu peristiwa yang

selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari atmosfer ke bumi dan

kembali ke atmosfer; penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman,

pengembunan membentuk awan, pencurahan, pelonggokan dalam tanih atau

Page 5: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

badan air dan penguapan kembali (Kamus Hidrologi, 1987). Dari daur hidrologi

tersebut dapat dipahami bahwa air tanah berinteraksi dengan air permukaan serta

komponen-komponen lain yang terlibat dalam daur hidrologi termasuk bentuk

topografi, jenis batuan penutup, penggunaan lahan, tetumbuhan penutup, serta

manusia yang berada di permiukaan.

Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi

(pemompaan, pencemaran dll) terhadap air tanah akan memberikan reaksi

terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.

3. Wadah Air Tanah

Suatu formasi geologi yang mempunyai kemampuan untuk menyimpan dan

melalukan air tanah dalam jumlah berarti ke sumur-sumur atau mata air – mata air

disebut akuifer. Lapisan pasir atau kerikil adalah salah satu formasi geologi yang

dapat bertindak sebagai akuifer. Wadah air tanah yang disebut akuifer tersebut

dialasi oleh lapisan lapisan batuan dengan daya meluluskan air yang rendah,

misalnya lempung, dikenal sebagai akuitard. Lapisan yang sama dapat juga

menutupi akuifer, yang menjadikan air tanah dalam akuifer tersebut di bawah

tekanan (confined aquifer). Di beberapa daerah yang sesuai, pengeboran yang

menyadap air tanah tertekan tersebut menjadikan air tanah muncul ke permukaan

tanpa membutuhkan pemompaan. Sementara akuifer tanpa lapisan penutup di

atasnya, air tanah di dalamnya tanpa tekanan (unconfined aquifer), sama dengan

tekanan udara luar.

Semua akuifer mempunyai dua sifat yang mendasar: (i) kapasitas menyimpan air

tanah dan (ii) kapasitas mengalirkan air tanah. Namun demikaian sebagai hasil

dari keragaman geologinya, akuifer sangat beragam dalam sifat-sifat hidroliknya

(kelulusan dan simpanan) dan volume tandoannya (ketebalan dan sebaran

geografinya). Berdasarkan sifat-sifat tersebut akuifer dapat mengandung air tanah

dalam jumlah yang sangat besar dengan sebaran yang luas hingga ribuan km2 atau

sebaliknya.

Sebaran akuifer serta pengaliran air tanah tidak mengenal batas-batas kewenangan

administratif pemerintahan. Suatu wilayah yang dibatasi oleh batasan-batasan

Page 6: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

geologis yang mengandung satu akuifer atau lebih dengan penyebaran luas,

disebut cekungan air tanah.

4. Pengaliran Dan Imbuhan Air Tanah

Saat ini di daerah-daerah perkotaan yang pemanfaatan air tanah dalamnya sudah

sangat intensif, seperti di Jakarta, Bandung, Semarang, Denpasar, dan Medan,

muka air tanah dalam (piezometic head) umumnya sudah berada di bawah muka

air tanah dangkal (phreatic head). Akibatnya terjadi perubahan pola imbuhan,

yang sebelumnya air tanah dalam memasok air tanah dangkal (karena piezometic

head lebih tinggi dari phreatic head), saat ini justru sebaliknya air tanah dangkal

memasok air tanah dalam.

Jika jumlah total pengambilan air tanah dari suatu sistem akuifer melampaui

jumlah rata-rata imbuhan, maka akan terjadi penurunan muka air tanah secara

menerus serta pengurangan cadangan air tanah dalam akuifer. (Seperti halnya

aliran uang tunai ke dalam tabungan, kalau pengeluaran melebihi pemasukan,

maka saldo tabungan akan terus berkurang). Jika ini hal ini terjadi, maka kondisi

demikian disebut pengambilan berlebih (over exploitation) , dan penambangan air

tanah terjadi.

5. Mutu Air Tanah

Sifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang menentukan mutu air tanah secara

alami sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun akuifer, jenis tanah/batuan

yang dilalui air tanah, serta jenis air asal air tanah. Mutu tersebut akan berubah

manakala terjadi intervensi manusia terhadap air tanah, seperti pengambilan air

tanah yang berlebihan, pembuangan libah, dll.

Air tanah dangkal rawan (vulnerable) terhadap pencemaran dari zat-zat pencemar

dari permukaan. Namun karena tanah/batuan bersifat melemahkan zat-zat

pencemar, maka tingkat pencemaran terhadap air tanah dangkal sangat tergantung

dari kedudukan akuifer, besaran dan jenis zat pencemar, serta jenis tanah/batuan

di zona takjenuh, serta batuan penyusun akuifer itu sendiri. Mengingat perubahan

pola imbuhan, maka air tanah dalam di daerah-daerah perkotaan yang telah

intensif pemanfaatan air tanahnya, menjadi sangat rawan pencemaran, apabila air

tanah dangkalnya di daerah-daerah tersebut sudah tercemar. Air tanah yang

Page 7: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

tercemar adalah pembawa bibit-bibit penyakit yang berasal dari air (water born

diseases).

C.    Macam- macam Air Tanah

Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990:41-42) bahwa

macam-macam akifer sebagai berikut:

1.  Akifer Bebas (Unconfined Aquifer)

yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di

atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water

table (preatiklevel), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik

sama dengan atmosfer.

2.  Akifer Tertekan (Confined Aquifer)

yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap

air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih

besar dari pada tekanan atmosfer.

3. Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer)

yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi

oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.

4. Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer)

yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air,

sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada

lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian

aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi

tertekan.

D. Gerakan Air Tanah

Pergerakan air di bawah tanah dengan sumber airnya adalah air hujan

dapat digambarkan dalam beberapa tahapan berikut:

a) Sebidang tanah alami yang permukaannya ditumbuhi rerumputan dan

sebatang pohon besar.

b) Ketika turun hujan, air hujan mulai membasahi permukaan tanah.

Page 8: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

c) Tanah yang alami dengan tetumbuhan di atasnya menyediakan pori-pori,

rongga-rongga dan celah tanah bagi air hujan sehingga air hujan bisa

leluasa merembes atau meresap ke dalam tanah. Air itu akan turun hingga

kedalaman beberapa puluh meter.

d) Air yang berhasil meresap ke bawah tanah akan terus bergerak ke bawah

sampai dia mencapai lapisan tanah atau batuan yang jarak antar butirannya

sangat-sangat sempit yang tidak memungkinkan bagi air untuk

melewatinya. Ini adalah lapisan yang bersifat impermeabel. Lapisan

seperti ini disebut lapisan aquitard (gambar sebelah kanan bersifat

impermeabel yang sulit diisi air, sementara yang kiri bersifat permeabel

yang berisi air).

e) Karena air tak bisa lagi turun ke bawah, maka air tadi hanya bisa mengisi

ruang di antara butiran batuan di atas lapisan aquitard.

f) Air yang datang kemudian akan menambah volume air yang mengisi

rongga-rongga antar butiran dan akan tersimpan disana. Penambahan

volume air akan berhenti seiring dengan berhentinya hujan.

g) Air yang tersimpan di bawah tanah itu disebut air tanah. Sementara air

yang tidak bisa diserap dan berada di permukaan tanah disebut air

permukaan

h) Permukaan air tanah disebut water table, sementara lapisan tanah yang

terisi air tanah disebut zona saturasi air.

Page 9: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

Permukaan zona saturasi — yang tak lain adalah water tabletersebut — selalu

mengikuti bentuk topografi atau lekuk-lekuk permukaan bumi.

Disamping air tanah bergerak dari atas ke bawah, air tanah juga bergerak

dari bawah ke atas (gaya kapiler). Air bergerak horisontal pada dasarnya

mengikuti hukum hidrolika, air bergerak horisontal karena adanya perbedaan

gradien hidrolik. Gerakan air tanah mengikuti hukum Darcy yang berbunyi

“volume air tanah yang melalui batuan berbanding lurus dengan tekanan dan

berbanding terbalik dengan tebal lapisan.

E.     Penyebaran Air Tanah

Pada dasarnya potensi air tanah sangat tergantung dari kondisi geologi

terutama yang berkaitan dengan konfigurasi akuifer, struktur geologi,

geomorfologi dan curah hujan. Dari jenis dan sebaran batuan berikut struktur

geologi dapat diketahui jenis dan sebaran akuifer yang ada walaupun demikian

tidak semua batuan berfungsi sebagai akuifer.

Pada zona tidak jenuh air berpori-pori terisi oleh air dan sebagian lagi

terisi sebagai air tanah. Air yang terdapat pada zona ini tidak termasuk dalam

klasifikasi air tanah. Sebaliknya pada zona jenuh air semua pori-pori terisi oleh air

dan air yang berada pada zona inilah yang disebut sebagai air tanah. Batas kedua

zona tersebut adalah suatu bidang yang disebut sebagai muka air tanah (water

tabel).

Keterpadatan air tanah pada suatu daerah ditentukan oleh beberapa faktor

yaitu iklim/musim (banyak hujan dan evapotraspirasi)

Page 10: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

a.  Kondisi Penutup Lahan (Land Cover )

b.  Kondisi Geomorfologi

c.  Kondisi Geologi

d. Aktivitas Manusia

Sebagian besar air tanah berasal dari air hujan yang meresap masuk

kedalam tanah, air tanah tersebut disebut air meteorik. Selain air meteoric ada air

lain yaitu air JuvenileWateryang dapat diklasifikasikan menurut asalnya

yaitu magnetic water, volkanik water  yang biasanya panas atau hangat dan

mempunyai kandungan sukfur yang tinggi dan cosmic berasal dari ruang angkasa

bersama dengan meteorit.

Rejuvenate water adalah air yang berasal dari proses geologi seperti

kompaksi, metamorfosa dan sedimenasi ada dua jenis yaitu Metamorf

water dan Connate water. Connate water adalah air yang terperangkap dalam

endapan sewaktu terjadi proses pengendapan (air biasanya payau sampai asin),

(Suyono, 1995).

F.    Sifat Batuan Terhadap Air Tanah

Menurut Krusseman (Bakri, 2003) ditinjau dari sifat dan prilaku batuan

terhadap air tanah terutama sifat fisik, struktur dan tekstur maka batuan dapat

dibedakan kedalam 4 (empat) macam :

a. Akuifer adalah lapisan batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa

sehingga dapat meyimpan dan mengalirkan air tanah yang cukup berarti

seperti batu pasir, dan batugamping

b. Akuiklud adalah lapisan batuan yang dapat meyimpan air akan tetapi tidak

dapat mengalirkan air tanah dalam jumlah yang cukup berarti seperti

lempung, shale, tuf halus

c. Akuitar adalah lapisan batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat

mengalirkan air tanah dalam jumlah yang sangat terbatas seperti basal scoria,

serpih, napal, dan batulempung

Page 11: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

d. Akuiflug adalah lapisan batuan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan

air tanah seperti batuan beku dan batuan metamorf dan kalaupun ada air pada

lapisan batuan tersebut hanya terdapat pada kekar atau rekahan batuan saja.

Apabila ditinjau dari sifat dan stratigrafi batuan di alam maka lapisan

akuifer dapat dibedakan, antara lain :

a. Unconfined akuifer (Akuifer bebas) adalah suatu akuifer dimana muka air

tanah merupakan bidang batas sebelah atas dari zona jenuh air. Air tanah

yang terdapat pada lapisan akuifer ini disebut air tanah tidak tertekan dimana

muka air tanahnya disebut muka air tanah pheartik

b.  Confined akuifer (akuifer tertekan) adalah suatu akuifer dimana air tanahnya

terletak dibawah lapisan kedap air dan mempunyai tekanan lebih besar dari

pada tekanan atmosfer. Air tanah ini dibatasi oleh lapisan kedap air pada

bagian atas maupun bagian bawahnya. Muka air tanah artesis oleh karena

dilakukan pemboran maka muka air tanah akan bergerak naik ke atas

mendekati permukaan tanah atau memancar sampai pada keadaan tertentu.

c. Leakage akuifer (semi confined akuifer) adalah suatu lapisan akuifer dimana

air tanahnya terletak pada suatu lapisan yang bersifat setengah kedap air dan

posisi batuan akuifernya terletak antara akuifer bebas dan akuifer tertekan

d. Ferced aquifer (akuifer menggantung) adalah akuifer dimana massa air

tanahnya terpisah dari air tanah induk oleh lapisan yang relatife kedap air

yang tidak begitu luas dan terletak pada zona tidak jenuh air.

G. Sifat Fisik Air Tanah

Yang dimaksud dengan sifat-sifat fisik airtanah adalah sifat air yang

dipergunakan harus bebas dari segala macam kotoran yang dapat terdeteksi oleh

indra penglihatan, indra pembau dan indra perasa. Karakteristik fisik meliputi

warna, bau, rasa, kekentalan, kekeruhan dan temperatur.

a. Warna, warna air dapat disebabkan oleh adanya zat-zat atau material

organik yang terkandung dalam air bersih yang berupa suspensi maupun yang

terlarut. Intersitas warna dalam air dapat diukur dengan satuan unit warna standar

yang dihasilkan oleh 1 mg/l platina (sebagai K2PtCl6).

b. Bau dan rasa, bau dapat disebabkan oleh zat-zat atau gas-gas yang memiliki

aroma-aroma tertentu di dalam air dan terhisap oleh indra pembau seperti gas H2S,

Page 12: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

NH3, senyawa fenol, cloro fenol dll. Rasa di tentukan oleh adanya garam atau zat

lain baik yang tersubsidi atau yang terlarut dalam air seperti MgSO4, Na2SO4 dan

NaCl.

c. Kekentalan, kekentalan dapat dipengaruhi oleh partikel-partikel di dalam

air. Semakin banyak dikandung akan semakin kental. Di samping itu apabila

suhunya semakin tinggi, maka kekentalannya semakin berkurang atau semakin

encer.

d. Kekeruhan, kekeruhan disebabkan oleh adanya zat-zat yang terkandung di

dalam air tetapi tidak terlarutkan, misalkan batulempung, batulanau dan zat-zat

organik serta organisme.

e. Temperatur (suhu), temperatur airtanah dipengaruhi oleh kondisi di

sekelilingnya, seperti musim, cuaca siang dan malam, tempat atau lokasinya,

akibat berbagai macam variasi energi matahari yang diterima oleh permukaan

bumi.

H. Karakteristik Air Tanah

Sifat dan karakteristik akuifer memegang peranan penting dalam hal

keterpadatan serta dalam upaya untuk memanfaatkan sumberdaya air tanah

tersebut . sifat dan karakteristik akuifer sebagai berikut:

1. Porositas

Porositas merupakan semua lubang yang tidak terbatas ukurannya pada

suatu massa batuan yang kemungkinannya bisa terisi oleh air. Besaran porositas

dinyatakan sebagai rasio atau perbandingan antara seluruh lubang (pori-pori

batuan) dengan isi total batuan dalam persen. Kapasitas lapisan pembawa air

untuk menyimpan air tanah ditentukan oleh porositas batuannya. Sedangkan

besarnya pori-pori batuan tergantung dari ukuran bentuk dan susunan fragmen

batuan serta tingkat pelarutan maupun retakan batuan.

2. Konduktifitas Hidrolik

Konduktifitas Hidrolik disebut juga sebagai permeabilitas (K=T/D) adalah

besarnya aliran air yang dapat disalurkan melewati satu satuan penampang akuifer

tegak lurus terhadap arah aliran air dalam satu satuan landaian hidrolika.

permeabilitas adalah parameter hidrolika yang menyatakan ukuran jumlah air

Page 13: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

yang dapat diteruskan oleh media porous persatuan luas penampang.

Konduktivitas hidrolika dipengaruhi oleh porositas, ukuran butir  dan

distribusinya. Satuannya dinyatakan dalam cm3/detik atau m3/hari.

3. Koefisien keterusan (Transmisivity = T)

Transmisivity adalah banyak air yang dapat mengalir melalui suatu lubang

vertikal akuifernya dan selebar satu unit panjang dengan landaian hidrolika satu

unit dimana satuannya adalah m2/jam atau m2/hari. Secara matematis dirumuskan

sebagai berikut T = K. D. pemompaan air tanah dari akuifer yang mempunyai

nilai T besar menyebabkan sifat depresi air tanah dangkal tetapi rediusnya luas

sedangkan sebaliknya apabila T kecil maka depresi air tanah relative lebih dalam

namun radiusnya sempit.

4. Koofisien Daya Simpan Air (storativity = S = Qs/A.D)

Storativity adalah volum air yang dapat disimpan atau dapat dilepaskan

oleh suatu akuifer setiap satu satuan luas akuifer pada satu satuan perubahan

kedudukan muka air tanah atau bidang piezometrik. Nilai kisaran Storativity

antara 10-5 10-3. nilai S pada akuifer bebas berbeda dengan nilai pada akuifer

tertekan sedangkan pada leakage aquifertidak mempunyai dimensi. Pada akuifer

bebas batasan hasil jenis (Specific yield) sama dengan koefisien simpanan.

5.  Hasil Jenis

Hasil jenis merupakan koefisien daya simpan air pada akuifer bebas yang

mempunyai nilai berkisar anatara 10-1 sampai dengan 10-2 dirumuskan sebagai :

a = Sy + Sr

                        Dimana       a  = Porositas

                                       Sy     = Spesific yield          

                                       Sr      = Specific retention

6. Ketebalan Akuifer

Ketebalan akuifer merupakan jarak tegak lurus antara bidang yang

menjadi  batas atas dan bawah dari suatu lapisan batuan yang mengandung air

tanah. Ketebalan akuifer dapat ditentukan dari berbagai pengamatan geologi serta

penelitian geofisika atau dengan kegiatan pengeboran.

Page 14: TUGAS GEOHIDROLOGI devri

Daftar Pustaka

http://arisinta.blogspot.co.id/p/air-tanah-proses.htmlhttps://klastik.wordpress.com/2008/10/23/sifat-sifat-fisik-airtanah/