tugas geo sosial new
TRANSCRIPT
NAMA : TIO MAHMUDIARTO
NIM : 3201410002
MAKUL : GEOGRAFI SOSIAL
TUGAS : MERESUM BAB IV
ADAPTASI AKTIVITAS MANUSIA, STRUKTUR DAN STRATIFIKASI
SOSIAL DALAM KONTEKS KERUANGAN
A. ADAPTASI AKTIVITAS MANUSIA
Pengertian adaptasi aktivitas manusia adalah kemampuan untuk menyesuaikan diri
terhadap setiap kondisi atau situasi lingkungan yang selalu berubah. Tingkat peradaban
manusia ditandai oleh tingkat kemajuan tingkat budayanya sebagai refleksi akal budinya
yang dapat diliat dari inti budayanya(cultural core). Budaya di sini diliat sebagai media atau
sarana adaptasi manusia terhadap lingkungan hidupnya yang mencerminkan tingkat
pengetahuan dan ketrampilan dalam mencipta sarana atau peralatan, atau teknologi. Manusia
menjadi lebih berhasil dengan cara tersebut di atas dalam memanfaatkan unsur-unsur
lingkungan hidupnya.
Aktivitas atau kegiatan manusia atau penduduk merupakan salah satu pola
kebudayaan. Kegiatan penduduk yang berhubungan dengan ruang yaitu penggunaan
permukaan bumi di daratan maupun di lautan, terutama penggunaan tanah dan permukaan air
di wilayah tertentu..
Mata pencaharian utama (fundamental occupation) makin bertambah banyak
macamnya dan mengalami perubahan perkembangan dari waktu ke waktu.
B. TAHAPAN-TAHAPAN KEHIDUPAN EKONOMI
Perkembangan kehidupan ekonomi menusia dapat diliatdari tahap-tahap kehidupan
masyarakat sebagai:
a. pemburu dan peramu
b. masyarakat pastoral
c. masyarakat petani awal
d. masyarakat pra industri
e. masyarakat pertanian modern dan industri maju
Tahap-tahap masyarakat ini mencerminkan budaya dan teknologinya yang dalam
konteks keruangan dampaknya menunjukkan pola, skala dan intensitas yang berbeda.
Aktivitas ekonomi manusia dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu aktivitas
ekonomi untuk memenuhi kehidupan sendiri yang disebut subsistence dan aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan orang lain (pasar) yang disebut commercial. Pembagian selanjutnya,
subsistence meliputi aktivitas pengumpulan hasil alami atau gathering, pengembalaan atau
herding, dan pertanian atau farming secara sederhana atau primitif dan secara intensif atau
modern. Pengumpulan hasil alami baik berupa buah-buahan, umbi,dan daun-daunan, ikan dan
berbagai jenis binatang serta unggas. Dari kegiatan pengumpulan ini kemudian diikuti dengan
kegiatan pengembalaan hewan-hewan yang telah dijinakkan, dan kegiatan pertanian
sederhana (bercocok tanam), kemudian bertani secara intensif. Namun kegiatan-kegiatn itu
terbatas hanya ntuk memenuhi keperluaan keluarganya sendiri. Perkembangan lebih lanjut
ialah kegiatan ekonomi yang bersifat komersial, yaitu menghasilkan sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan orang lain atau kebutuhan pasar. Hal ini muncul setelah munculnya sistem
pertukaran barang yang dihasilkan atau perdagangan (perniagaan) dan muncul mata uang
sebagai alat tukar perdagangan, kegiatan ekonomi yang bersifat komersial tersebut
mencangkup pengumpulan atau gathering, budidaya hayati atau biocultural. Perpabrikan
(menghasilkan barang dengan tangan atau mesin) atau manufakturing, transfortasi dan
perdagangan dan pelayanan (jasa) atau services. Kegiatan pengumpula yang komersial
mencakup perikanan air tawar (danau dan sungai) maupun air asin (laut) atau fishing,
perburuan hewan-hewan liar atau hunting of wild animals, pengumpulan hasil hutan atau
forest gathering of wild plants, dan pertambangan atau mining. Kegiatan budidaya hayati
meliputi tika kelompok yaitu peternakan, pertanian dan campuran dari pertanian dan
peternakan. Peternakan mencakup (1) ternak sapi pedaging atau livestock, (2) ternaksapi
penghasil susu atau diary farming, dan (3) ternak hewan lainnya. Pertanian mencakup (1)
pertanian jenis padi-padian (biji-bijian atau grain farming, dan (2) paertanian tanam-tanaman
lainnya atau other crop farming. Kelompok ketiga mencakup (1) partanian campuran atau
mix farming, dan (2) pertanian mediteran (laut tengah) atau mediterrancan agriculture.
Kegiatan perbabriakan atau manufakturing merupakan usaha pengubahan bentuk dari hasil
(1) pengumpualan secara komersial atau commercial gathering dan (2) budidaya hayati
secara komersial atau commercial bioculture. Kegiatan transportasi dan perdagangan
merupakan pengubahan lokasi dan pemilikan dari hasil (10)pengumpulan secara komersial
atau commercial gathering, dan (2) budidaya hayati secara komersial atau commersial
biocultural dan (3) perpabrikan atau manufacturing. Kegiatan pelayanan atau jasa biasanya
mengelompok atau mengaglomerasi di tempat-tempat perkotaan.
Kegiatan ekonomi komersial maupun subsistem manusia adalah makhluk sosial atau
makhluk yang bermasyarakat, yang hidupnya hampir selalu mengelompik, mereka
berkomunikasi dan berinteraksi terhadap sesamanya untuk dilayani dan melayani dalam
pemenuhan kebutuhan materiil maupun immateriil. Disamping pembagian kegiatan ekonomi
seperti menurut John Alexander, ada pula pengelompokan yang lain misal yang dikemukakan
oleh james O.Wheller dan Peter O.Muller dalam bukunya “economic Geography, tahun 1981,
kegiatan ekonomi manusia meliputi:
1. Kegiatan primer (pertama) atau primary activities, yang mencakup: (a) pertanian atau
agricilture, (b) pengambilan sumber daya atau resource extraction, dan (c) perburuan
atau hunting, perikanan atau fishing, dan pengumpulan atau gathering. Pada kegiatan
ini manusia berhubungan langsung dengan lingkungan alam.
2. Kegiatan sekunder atau secondery activities adaalah kegiatan yang mengolah,
mengubah, merakit, atau dengan kata lain membuat barang yang bervariasi, mulai dari
kerajinan tangan sampai perakitan mobil secara besar-besaran dengan sistem berjalan.
Kegiatan tersebut mencakup: (a) perpabrikan atau manufacturing yang meliputi (1)
pembuatan atau fabricating, dan (2) perakitan atau assembling, (b) pembangunan
contruction.
3. Kegiatan tersier atau tertiary activities, membuat pelanggan mudah mendapatkan
barang-barang dan pelayanan. Kegiatan ini mencakup (a) perdagangan eceran atau
retailing, (b) pelayanan (jasa) atau services.
4. Kegiatan kwarter atau quartemary activities, merupakan sektor kegiatan makin
dimengerti di masyarakat atau bangsa negra industri dengan perkembangan
pengetahuan dan pertumbuhan kebutuhan yang berhubungan dengan pelayanan
informasi. Kegiatan ini mencakup (a) pelayanan informasi atau information services,
(b) penelitian atau research.
1.(a) Pertanian
Pertanian merupakan dasar kehidupan ekonomu manusia. Sebagai sumber daya
makanan utama, pertanian juga menyumbangkan potensi yang lain, baik sebagai bahan
perdagangan maupun sebagai bahan dasar industri dalam masa aman atau perang. Ditinjau
dari sudut geografi, pertanian sebagi suatu sistem keruangannmeruppak perpaduan subsistem
fisis (tanah, iklim, hidrografi, topografi dengan segala proses alamiahnya) dan subsistem
manusia (tenaga kerja, kemampuan teknologi, tradisi, kemampuan ekonom, dan kondisi
politik setempat). Atas dasar asosiasi, relasi, interaksi komponen tadi baik secara statis pada
kurun waktu tertentu. Macam pertanian yang sederhana bisa dibedakan menjadi pertanian
yang berpindah (shifting cultivation) dan pertanian menetap ( sedentary cultivation).
Sedangkan pertanian yang maju telah menggunakan peralatan yang cukup, (dengan teknoligi
memadai dan maju), pengairan (setengah teknis dan atau teknis), pemupukan (pupuk
kandang, pupuk kompos, pupuk kimia), pemeliharaan benih (pengembangan bibit unggul),
tanaman bergilir, penyiangan, pembrantasan hama (secara alami dengan predator maupun
kimia), pencegahan erosi (terasering, tanaman berlajur), strip croping, pembajakan sejajar
garis kontur, penghijauan, penghutanan kembali dan lain-lain.
1.(b) Pengbilan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam yang tersedia bagi kebutuhan hidup manusia dapat dikatagorikan
menjadi dua yaitu (1) sumber dya organis (hayati), mencakup hutan, perumputan
alami,hewan liar,ikan dan isi lautan lainnya, (2) sumber daya anorganis (non hayati)
mencakup udara, air, bahan bakar dari tambang, aneka logam dan batu untuk
bangunan.Disamping kategori di atas, sumber dya alam juga bisa digolongkan menjadi tiga,
yaitu (1) sumber daya yang tidak dapat diperbaharui (nonrenewable resources atau sumber
dya yang tidak dapat dipulihkan kembali setelah diambil), antara lain logam, mineral bahan
bakar, (2) sumber dya yang dapat diperbaharui (renewable resources) yaitu sumber daya yang
pulih kembali secara alami atau maupun budaya setelah dimanfaatkan, misalnya sumber daya
nabati dan hewani, (3) sumber dya yang tidak akan habis (lasting natural resourcas) yaitu
keindahan panorama yang berharga bagi pariwisata, dan faedah-faedah yang diperoleh dari
iklim.
1. (c) Perburuan, perikanan, dan pengumpulan
Ketiga kegiatan tersebut hanya mengambil yang disediakan oleh alam, tanpa usaha
budidaya manusia (terutama pada masa lalu ketika manusia belum mampu menjinakkannya).
Perikanan terdiri atas perikanan laut yang ekstraktif dan perikanan darat yang
reproduktif. Perikanan laut umumnya terdiri atas ; a) perikanan pantai; perikanan sederhana
yang dilakukan dengan pancing, jala sederhana dengan atau tanpa perahu layar b) perikanan
laut dangkal; menggunakan perahu layar atau perahu bermotor. c) perikanan laut dalam,
menggunakan kapal modern, d) perikanan ikan paus, dengan kapal yang sekaligus sebagai
pabrik. Sedangkan perikanan darat di Indonesia ada dua macam, yaitu a) perikanan dalam
kolam dengan ikan air tawar terdapat di pedalaman dan b) perikanan dalam tambak dengan
ikan laut (biasanya bandeng) dan dapat juga dengan ikan darat (tawes atau mujaer dan nila)
yang terdapat disepanjang pantai alluvial.
2. (a) Perpabrikan (manufacturing)
Perpabrikan ini meliputi 1) pembuatan (fabricating) dan 2) perakitan (assembling)
1. Fabricating (Pembuatan)
Perpabrikn dalam arti fabricating disebut juga industry dalam arti sempit yaitu
kegiatan ekonomi yang membuat atau mengolah bahan mentah menjadi barang jadi atau
barang setengah jadi. Dari sudut pandang geograi, industry sebagai suatu sistem, merupakan
perpaduan antara subsistem fisis dengan subsistem manusia. Subsistem fisis yang mendukung
pertumbuhan dan perkembangan industry yaitu komponen-komponen tenaga kerja,
kemampuan teknologi, tradisis, keadaan politik, keadaan pemerintahan, transportasi dan
komunikasi, konsumen dan pasar, dan lain-lain. Perpaudan semua komponen tadi mendukung
maju mundurnya suatu industry. Sedangkan yang dimaksud dengan industry dalam arti luas
yaitu yang mengungkapkan segala kegiatan manusia memanfaatkan sumber daya alam.
Klasifikasi pepabrikan atau industry sekunder bias berdasarkan jumlah modal yang
ditanamkan jumlah tenaga kerja yang diperjakan, jumlah satuan berat dan macamnya bahan
atau satuan berat yang dihasilkan. Berdasarkan modal dan tenaga kerja yang digunakan ada
industry besar, industry menengah/sedang, dan industry kecil. Berdasarkan satuan berat dan
jenis yang diolah, ada industry ringan dan industry berat.
a) Industri ringan meliputi :
1) Industri makanan (penggilingan beras, pemgolahan daging, buah-buahan,
sayuran, mentega, dan lain-lain).
2) Industri kaleng (untuk bahan tempat minyak, makanan, dll)
3) Industri tekstil (katun, wool, rayon, polyster, goni, dll)
4) Industri kikia (sediaan sulfat, pupuk buatan, asam-asam dan alkali, cat,
sabun, deterjen, plastic, dll)
5) Industri lain-lain (penyulingan minyak buji, percetakan buku, surat kabar,
majalah, alat-alat rumah tangga, bahan elektronik, dl)
b) Industri berat meliputi :
1) Industri alat masinal (pres, bor, dll)
2) Industri mesin (traktor dll)
3) Industri alat angkutan (mobil, lokomotif, kapal laut, kapal terbang, dll)
2.) Assembling
Pabrik perakitan merupakan penggabungan komponen yang dihasilkan oleh pabrik
lain. Contoh assembling/perakitan: mobil, televisi, komputer, dan lain-lain.
2. (b) Kontruksi/Bangunan (Construction)
Kontruksi atau bangunan mencakup pembuatan gedung-gedung perkantoran
pemerintah, pertokoan, persekolahan, perumahan, jembatan, jalan, landasan pacu pesawat
terbang dan lain-lain.
3. (a) Perdagangan eceran (retailling)
Perdagangan eceran yaitu pedagangan yang melayani langsung kebutuhan rakyat
(konsumen). Kebutuhan tersebut baik kebutuhan pokok (pangan, sandang, dan papan)
maupun kebutuhan lain.
3. (b) Pelayanan/jasa (services)
Kegiatan pelayanan merupakan kegiatan jasa yang mendapatkan upah atau gaji.
Kegiatan tersebut banyak dilakukan terutama di perkotaan, antara lain pelayanan dokter,
guru, pengacara, salon, bengkel dan lain-lain.
4.(a) Pelayanan Informasi (Iinformation Services)
Sekarang adalah era informasi sehingga kebutuhan manusia terhadap informasi sangat
terasa. Oleh karena itu pelayanan informasi sangat diperlukan. Pelayanan tersebut antara lain
surat kabar, telepon, internetfaksimili dan lain-lain.
4.(b) Penelitian (research)
Kegiatan penelitian yang terkait dengan kegiatan ekonomi bertujuan untuk
memajukan atau mengembangkan usaha. Hampir semua industri atau perusahaan besar
mempunyai sektor penelitian dan pengembangan (reseach and development)
Kegiatan penduduk terdiri dari kegiatan sosial yang meliputi; a) kegiatan sosial dalam
kepercayaan (religi) atau keagamaan, b) kegiatan sosial dalam bidang kesehatan, c) kegiatan
sosial dalam bidang sosial dan ilmu, d) kegiatan sosial dalam olah raga, kesenian, dan
rekreasi, e) kegiatan sosial dalam politik dan pemerintahan, f) kegiatan sosial dalam
keamanan dan pertahanan, dan g) kegiatan sosial dalam perkerabatan. Tiap kegiatan sosial
tersebut berkaitan dengan kegiatan sosial lain atau dengan kegiatan ekonomi, Kegiatan
ekonomi (cara berproduksi, berkonsumsi, pertukaran barang dan jasa dll) yang dilakukan
untuk mempertahankan hidupnya. (lihat uraian di atas) Dalam usaha untuk memuaskan
kebutuhan jasmani dan rohani manusia dikendalikan oleh pranata sosial ekonomi.
C. SARANA-PRASARANA KEGIATAN EKONOMI DAN SOSIAL
Untuk meningkatkan perkembangan kegiatan sosial dan kegiatan ekonomi harus
ditunjang oleh adanya prasarana (infra-struktur). Bentuk, macam dan fungsi prasarana:
1. Bentuk prasarana.
Menurut bentuknya prasarana dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu: a) yang
bentuk ruang dan bangunan (space) b) yang bentuk jaringan (network).
2. Macam prasarana.
a) Prasarana yang berbentuk ruang/bangunan ada tiga mcam yaitu: (a) perlindungan
yaitu rumah, (b) pelayanan umum, yaitu prasarana kesehatan dan keamanan, misal:
balai pengobatan, rumah sakit, pos pemadam kebakaran dll (c) kebudayaan pada
umumnya, misal, bangunan pemerintah, sekolah, taman hiburan, bangunan pasar,
musium, perpuatakaan, bangunan bank, lapangan olah raga dll.
b) Prasarana yang berbentuk jaringan, yaitu (a) sistem perangkutan, misal jaringan jalan,
jaringan jalan keretaapi dll (b) utilitas umum (publick utility) misal jaringan pipa air
minum, jaringan pipa gass, jaringan kawat listrik, jaringan pipa penyehat (riol dan
selokan), persampahan dll (c) sistem pengairan irigasi dan pengurasan (drainage)
bendungan dengan jaringan saluran, jaringan selokan dll, (d) sistem komunikasi
perseorangan dan komunikasi massa, misal jaringan kawat/kabel telegram dll.
3. Pengelompokan prasarana menurut fungsi.
Prasarana menurut fungsi (peran) dapat dikatakan berguna bagi seluruh kebudayaan,
baik dalam kehidupan sosial maupun dalam kehidupan ekonomi. Kebudayaan yang dimaksud
adalah kebudayaan dalam arti luas. Dalam kegiatan sosial ekonomi kita kenal istilah ambang
(threshold), yang berarti jumlah minimal penduduk yang diperlukan untuk menunjang suatu
fungsi tertentu dapat berjalan lancar. Misal suatu macam prasarana yang lebih tinggi
fungsinya, atau yang diperlukan oleh jumlah penduduk yang besar jumlahnya (passar,
sekolah menengah dll) harus terletak di wilayah yang jangkauan pelayanannya lebih luas.
Prasarana budaya tersebut dapat dibedakan menurut fungsinya dalam dua kelompok yang
besar yaitu: a) prassarana sosial (yang berbentuk jaringan dan ruang/bangunan) terdapat
dalam kegiatan: kekeluargaan, pemerintahan, agama, kesehatan, pendidikan, rekreasi,
jaminan/bantuan sosial, keamana dan pertahanan, perhubungan dan komunikasi, informasi,
dan data. B) prasarana ekonomi (yang berbentuk jaringan atau ruang/bangunan) terdapat
dalam kegiatan : pertanian/perkebunan, peternakan/perikanan/kehutanan, industri, konstruksi
bangunan, pariwisata dan perhotelan, perdagangan dan perusahaan jasa lainnya, perhubungan
dan komunikasi serta informasi dan data.
D. STRUKTUR DAN STRATIFIKASI SOSIAL DALAM KONTEKS
KERUANGAN
Di dalam kelompok masyarakat baik lokal maupun global (mendunia),masyarakat
selalu tidak sama atau trjadi perbedaan-perbedaan. Ketidaksamaan dalam mastarakat tersebut
disebabkan oleh:
1. sumberdaya yang tersedia tidak sama di semua tempat
2. kemampuan manusia juga tidak sama
Ketidaksamaan tersebut di atas mengakibatkan terjadinyaperlapisan masayarakat dalam
konteks keruangan. Contoh: adanya negara kaya dan negara miskin, negara maju dan negara
berkembang.
Dalam masyarakat terjadi adanya perlapisan sosial yang besar kecilnya tergantung
pada kriteria tertentu. Perlapisan sosial tersebet merupakan suatu jenis deferensi sosial yang
berkait dengan pengertian akan adanya jenjang secara bertingkat. Jenjang secara bertingkat
tersebut menghasilkan strata tertentu dan ke dalam strata tersebut masyarakat di masukkan.
Secara umum : Pembedaan atau pengelompokan masyarakat ke dalam lapisan-lapisan
sosial secara bertingkat.
Pitirim A. Sorokin : Pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang
tersusun secara bertingkat (hierarki).
Dasar atau inti sehingga dapat terjadi lapisan-lapisan dalam masyarakat ada beberapa
sebab antara lain:
- Tidak ada keseimbangan da;lam pembagian hak-hak dan kewajiban-kewajiban
- Kurang terpenuhinya kebutuhan daripada manusia
- Adanya kekuatan-kekuatan sosial dan pengaruhnya diantara anggota masyarakat
Stratifikasi terjadi karena makin bertambah besarnya masyarakat dan makin
banyaknya pembagian kerja dalam masyarakat.
Kelompok pembagian sratifikasi sosial dapat diperoleh dari :
1. KETURUNAN
Dalam masyarakat feodal, anggota masyarakat dari keluarga raja atau kaum
bangsawan akan menempati lapisan atas. Contoh kongkret feodalisme dalam hal keturunan
adalah gelar Andi pada masyarakat Bugis, Raden pada masyarakat Jawa, Tengku pada
masyarakat Aceh, dsb. Hal itu juga terdapat pada masyarakat yang membagi masyarakatnya
dalam kasta-kasta seperti Brahmana, Ksatria, Waisya dan Sudra. Dalam masyarakat ini kasta
Brahmana yang menduduki lapisan paling atas.
2. KEKAYAAN
Kriteria kekayaan merupakan ukuran yang berkaitan dengan ekonomi. Semakin besar
kekayaan seseorang, maka semakin besar pula penghargaan dan penghormatan orang lain
kepadanya, sehingga ia semakin besar kesempatan untuk menduduki status dengan strata
paling atas. Kekayaan seseorang biasanya dilihat dari adanya rumah yang mewah, mobil
mewah, cara berpakaian, kebiasaan berbelanja, dan uang yang banyak. Golongan seperti ini
di dalam masyarakat dikenal sebagai konglomerat.
3. KEKUASAAN
Kekuasaan merupakan kemampuan seseorang untuk menentukan berbagai macam
kehendaknya kepada orang lain. Kekuasaan dapat diperoleh secara otomatis ataupun tidak.
Kekuasaan yang diperoleh secara otomatis, misalnya karena keturunan. Yang tidak secara
otomatis, misalnya karena adanya kepercayaan atau penghormatan dari orang lain. Untuk
mendapatkan kekuasaan, seseorang harus didukung oleh unsur lainnya, seperti kedudukan,
kekayaan, kepandaian, bahkan kelicikan. Semakin tinggi kekuasaan seseorang maka otomatis
ia akan menduduki strata sosial paling atas.
Tiga sifat stratifikasi sosial:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup,
misalnya kasta Orang tidak dapat pindah dari lapisan kelapisan lainnya baik
ketingkat lebih atas maupun lebih bawah
2. Stratifikasi Sosial Terbuka,
misalnya yang berdasarkan pada kekayaan Orang dengan kemampuannya dapat
pindah kelapisan lebih atas atau turun kebawah
3. Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi antara stratifikasi tertutup dan
terbuka. Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai kedudukan terhormat di
Bali, namun apabila ia pindah ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan rendah.
Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan kelompok masyarakat di Jakarta
E. PERLUNYA SISTEM STARTIFIKASI MASYARAKAT
Perlapisan yang ada dalam masyarakat yang brrtsifat terbuka terjadi karena:
1. rekayasa , misalnya adanya eselon yang membedakan tugas dan wewenang, hak dan
kewajiban.
2. perbedaan kesukaan dari masing –masing pekerjaan atau sesuatu hal, misalnya adanya
pemimpin, karyawan dll.
3. perbedaan kepentingan (tanggung jawab) dari masing masing pekerjaan, hal ini dapat
menimbulkan kedudukan jabatan tinggi,menengah dan rendah.
Adanya perlapisan sosial dalm masyarakat dapat menimbulkan mobolisasi sosial
secara vertikal maupun horizontal. Sistem perlapisan sosial akan memudahkan pemecahan
masalah yang timbul dalam masyarakat.