tugas garam
TRANSCRIPT
Tugas 2
Kl 4213 Infrastruktur Budidaya Perikanan
Dosen:
Harman Ajiwibowo
Nama: Yogi saputra
Nim: 15509027
PROGRAM STUDI TEKNIK KELAUTAN
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2013
1. Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR)
Untuk mengurangi impor garam dari negara lain, pemerintah meluncurkan program
Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (Pugar). Pugar ini merupakan kerja sama
Kementerian Kelautan dan Perikanan bekerjasama dengan Kementerian
Perdagangan, Kementerian Koordinator Perekonomian, dan Kementerian
Perindustrian. Kegiatan Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) difokuskan
pada peningkatan kesejahteraan dan kesempatan kerja bagi petambak garam rakyat
dan pelaku usaha garam rakyat lainnya dalam mendukung swasembada garam
nasional. Kegiatan PUGAR dalam rangka Program Nasional Pemberdayaan
Masyarakat Mandiri Kelautan dan Perikanan (PNPM Mandiri-KP) dilaksanakan
melalui prinsip bottom-up, artinya masyarakat sendiri yang merencanakan kegiatan,
melaksanakan dan melakukan monitoring dan evaluasi sesuai dengan mekanisme
yang ditentukan. Kegiatan PUGAR sudah dimulai pada tahun 2011 dilaksanakan di 40
Kabupaten/Kota dengan jumlah penerima BLM sebanyak 1.728 Kelompok Usaha
Garam Rakyat (KUGAR) yang terdiri dari 16.399 petambak garam rakyat yang
tersebar di 241 desa pesisir pada 90 kecamatan.
Kegiatan PUGAR Tahun 2012 bertujuan untuk,memberdayakan dan meningkatkan
kapasitas petambak garam rakyat yang tergabung dalam Kelompok Usaha Garam
Rakyat (KUGAR) / Gabungan KUGAR (BUNG KUGAR). Kemudian meningkatkan akses
terhadap permodalan, pemasaran, informasi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi
bagi KUGAR / BUNG KUGAR. Yang ketiga memfasilitasi kemitraan KUGAR / BUNG
KUGAR dengan dunia usaha, lembaga pembiayaan bank dan non bank maupun
lembaga pemerintah dan swasta yang berpotensi bagi pengembangan usaha garam
rakyat. Keempat Membentuk sentra-sentra usaha garam rakyat di lokasi sasaran
baru dan meningkatkan produksi garam konsumsi untuk mendukung Swasembada
Garam Konsumsi tahun 2012 serta untuk meningkatkan kualitas garam rakyat.
2. Perundang-undangan yang mengatur harga garam
Menurut peraturan menteri perdagangan no 20 tahun 2005 harga garam rakyat
dipatok Rp 750.000 perton untuk garam kualitas 1, sedangkan kwalitas 2 dipatok
harga Rp 550.000 perton. Berikut gambar dari peraturan tersebut
3. teknologi untuk meningkatkan kualitas garam.
a. Penggunaan ramsol
Adalah Formula berupa bubuk yang berfungsi sebagai filter untuk menyerap
berbagai unsur inorganik yang tidak dibutuhkan dalam proses kristalisasi dan
garam yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi dan sekaligus cocok untuk
garam industri. Selain itu Ramsol juga mampu menyaring kotoran-kotoran
dan zat-zat yang tidak diperlukan dalam proses kristalisasi garam sehingga
garam yang dihasilkan menjadi lebih putih, bersih,berbobot dan dapat
mengikat yodium.
Dengan menggunakan bahan aditive ini diharapkan Kwalitas produksi garam
rakyat setara garam import dari segi kandungan NaCl dan warna
dasar .Kemudian produktivitas garam rakyat akan meningkat guna memenuhi
kebutuhan garam nasional dengan efektivitas waktu pembuatan air baku dan
efektivitas jumlah meja hablur per hektar. Terakhir mensukseskan program
Iodiumisasi dengan membuat jenis garam yang mudah bersenyawa secara
akurat dengan Iodium.
Pengguanaan ramsol ini dapat dilakukan pada tahap berikut:
i. Ramsol disebar pada bunker(bak penampungan air tua). Setelah air
tua tertampung pada Bunker maka akan terjadi peningkatan
kepekatan lanjutan karena lamanya waktu tertampung dan proses
penguapan, dan taburkan cairan bahan additive / ramsol secara
merata, proses selanjutnya semua kotoran yang tidak dikendaki akan
terikat oleh bahan additive tersebut sehingga akan didapatkan air tua
yang bersih bebas dari kotoran dan standart. Apabila air tua sudah
mengalami peningkatan hingga > 20° Be baru air tua tersebut
dialirkan ke meja kristalisasi untuk mendapatkan garam yang putih ,
bersih dan berkualitas
ii. Ramsol disebar pada meja kristalisasi. Setelah air tua tertampung
pada Bunker maka akan terjadi peningkatan kepekatan lanjutan
karena lamanya waktu tertampung dan proses penguapan, apabila air
tua sudah mengalami peningkatan hingga > 20° Be baru air tua
tersebut dialirkan ke meja kristalisasi dan siramkan cairan bahan
additive / ramsol secara merata, proses selanjutnya semua kotoran
yang tidak dikendaki akan terikat oleh bahan additive tersebut
sehingga akan didapatkan Kristal garam yang putih , bersih dan
berkualitas
Untuk takaran ramsol digunakan 1. Bahan additive ( ramsol per
bungkus/700 gr ) dicampur dengan air 10 liter, dan diaduk hingga rata,
kemudian Komposisi 1 bungkus ramsol dengan 10 l air tersebut
digunakan untuk 2.000 liter atau 2 m³. sejauh ini ramsol sudah digunakan
dibanyak tambak garam seperti di pasuruan jawa timur,cirebon, madura
dll.
b. Teknologi geomembran
Geomembran adalah semacam lapisan yang terbuat dari bahan polimer yang
menghasilkan lembaran fleksibel yang kuat dan terdiri dari berbagai jenis
ketebalan. Geomembran memiliki daya tahan terhadap cuaca, sinar
ultraviolet, bahan kimia serta jamur yang biasanya terkandung dalam tanah
sehingga sangat efektif bila digunakan untuk reservoir. Geomembran
termasuk golongan impermeable geosintetik yang umumnya terbuat dari
HDPE (High Density Polyethylene) sejenis polymer dengan ketebalan rata2 1
mm atau lebih. Selain itu, GCL (Geosynthetic Clay Liner) juga merupakan
geosintetik jenis impermeable dengan fungsi yg sama dengan geomembran
yaitu lining/sealing. Yang membedakan dua material ini adalah komposisi,
karakteristik fisik (koefisien permeabilitas, berat jenis, dll) dan jenis desain
infrastruktur. Kelebihan geomembran sendiri adalah:
- Tahan terhadap larutan kimia (seperti H2SO4)
- Daya tahan terhadap elongasi/kemuluran akibat deformasi tanah dasar
- Tahan terhadap retak/pecah dan anti-UV
- Index leleh yg relatif tinggi
- Dapat dikombinasikan dengan berbagai desain struktur
Dalam pengolahan garam geomembran dipasang pada meja kristalisasi yaitu
tempat dimana garam dikeringkan. Dengan menggunakan geomembran ini
lapisan garam yang paling bawah tidak tercampur tanah dan lumpur. Tanpa
geomembran, lapisan paling bawah garam akan tercampur dengan tanah.
Tanah menyebabkan penurunan kualitas garam. Penggunaan geomembran
dapat meningkatkan kulitas garam sampai 20%.
c. Kristalisasi bertingkat.
Pada dasarnya pembuatan garam dari air laut terdiri dari langkah-langkah
proses pemekatan (dengan menguapkan airnya) dan pemisahan garamnya
(dengan kristalisasi). Bila seluruh zat yang terkandung
diendapkan/dikristalkan akan terdiri dari campuran bermacam-macam zat
yang terkandung, tidak hanya Natrium Klorida yang terbentuk tetapi juga
beberapa zat yang tidak diinginkan ikut terbawa (impurities). Proses
kristalisasi yang demikian disebut “kristalisasi total”.Untukmeningkatkan
kemurnian garam dengan cara kristalisasi bertingkat, maka di perlukan air
pencuci. Air pencuci garam semakin bersih dari kotoran akan dapat
menghasilkan garam cucian yang lebih abik atau bersih. Syarat air pencuci
antara lain :
- Air garam (Brine) dengan kepekatan 20–24°Be
- Kandungan Mg ≤ 10 g/liter.
Dalam mengukur sampel air laut digunakan alat beumeter yaitu skala untuk
menunjukkan nilai konsentrasi/kelarutan zat dalam larutan. Bila terjadi
kristalisasi komponen garam tersebut diatur pada tempat-tempat yang
berlainan secara berturut-turut maka dapatlah diusahakan terpisahnya
komponen garam yang relatif lebih murni. Proses kristalisasi demikian
disebut kristalisasi bertingkat. Untuk mendapatkan hasil garam Natrium
Klorida yang kemurniannya tinggi harus ditempuh cara kristalisasi bertingkat,
yang menurut kelakuan air laut, tempat kristalisasi garam (disebut meja
garam) harus mengkristalkan air pekat dari 25°Be sehingga menjadi 29°Be,
sehingga pengotoran oleh gips dan garam-garam magnesium dalam garam
yang dihasilkan dapat dihindari/dikurangi
d. Ulir filter
e. Penggunaan ubin