tugas epodemiologi

19
PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT ASAL KATA Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunai yang terdiri dari 3 kata dasar yaitu EPI yang berarti PADA atau TENTANG, DEMOS yang berati PENDUDUK dan kata terakhir adalalah LOGOS yang berarti ILMU PENGETAHUAN. Jadi EPIDEMILOGI adalah ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PENDUDUK. Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah : Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – factor yang Mempengaruhinya) . Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada penyakit infeksi menular. Tapi dalam perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh karena itu, epidemiologi telah menjangkau hal tersebut. 2. PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT PENDAPAT PARA AHLI Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami perkembangan pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan/definisinya. Beberapa definisi telah dikemukakan oleh para pakar epidemiologi, beberapa diantaranya adalah : 1. Greenwood ( 1934 )

Upload: andhy-pratama

Post on 22-Oct-2015

8 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas epidemiologi

TRANSCRIPT

Page 1: tugas epodemiologi

PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT ASAL KATA

Jika ditinjau dari asal kata Epidemiologi berasal dari bahasa Yunai yang terdiri dari 3

kata dasar yaitu EPI yang berarti PADA atau TENTANG, DEMOS yang berati PENDUDUK

dan kata terakhir adalalah LOGOS yang berarti ILMU PENGETAHUAN.  Jadi

EPIDEMILOGI adalah ILMU YANG MEMPELAJARI TENTANG PENDUDUK.    

Sedangkan dalam pengertian modern pada saat ini EPIDEMIOLOGI adalah :

“Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran) serta Determinat

masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya (Faktor – factor

yang Mempengaruhinya).

 Suatu ilmu yang awalnya mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan pada

penyakit infeksi menular. Tapi dalam  perkembangannya hingga saat ini masalah yang dihadapi

penduduk tidak hanya penyakit menular saja, melainkan juga penyakit tidak menular, penyakit

degenaratif, kanker, penyakit jiwa, kecelakaan lalu lintas, dan sebagainya. Oleh karena itu,

epidemiologi telah menjangkau hal tersebut.

 

2.      PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI MENURUT PENDAPAT PARA AHLI

      Sebagai ilmu yang selalu berkembang, Epidemiologi senantiasa mengalami perkembangan

pengertian dan karena itu pula mengalami modifikasi dalam batasan/definisinya. Beberapa

definisi telah dikemukakan oleh para pakar epidemiologi,

beberapa diantaranya adalah :

1.             Greenwood ( 1934 )

Mengatakan bahwa Epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam

kejadian yang mengenai kelompok ( herd ) penduduk.

Kelebihannya adalah adanya penekanan pada Kelompok Penduduk yang mengarah kepada

Distribusi suatu penyakit.

2.             Brian Mac Mahon ( 1970 )

Epidemiology is the study of the distribution and determinants of disease frequency in

man. Epidemiologi adalah Studi tentang penyebaran dan penyebab frekwensi penyakit pada

manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. Di sini sudah mulai menentukan Distribusi

Penyakit dan mencari Penyebab terjadinya Distribusi dari suatu penyakit.

3.             Wade Hampton Frost ( 1972 )

Page 2: tugas epodemiologi

Mendefinisikan Epidemiologi sebagai Suatu pengetahuan tentang fenomena massal     

( Mass Phenomen ) penyakit infeksi atau sebagai riwayat alamiah ( Natural History ) penyakit

menular.

Di sini tampak bahwa pada waktu itu perhatian epidemiologi hanya ditujukan kepada masalah

penyakit infeksi yang terjadi/mengenai masyarakat/massa.

4.             Anders Ahlbom & Staffan Norel ( 1989 )

Epidemiologi adalah Ilmu Pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi

manusia.    

5.             Gary D. Friedman ( 1974 )

Epidemiology is the study of disease occurance in human populations.

6.             Abdel R. Omran ( 1974 )

Epidemiologi adalah suatu ilmu mengenai terjadinya dan distribusi keadaan kesehatan,

penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya serta akibat – akibat yang

terjadi pada kelompok penduduk.

7.             Barbara Valanis

Epidemiology is term derived from the greek languang ( epid = upon ; demos = people ;

logos = science ).

8.            Last ( 1988 )

Epidemiology is study of the distribution and determinants of health – related states or

events in specified population and the application of this study to control of problems.

9.             Elizabeth Barrett

Epidemiology is study of the distribution and causes of diseases.

10.              Hirsch ( 1883 )

Epidemiologi adalah suatu gambaran kejadian, penyebaran dari jenis – jenis penyakit

pada manusia pada saat tertentu di berbagai tempat di bumi dan mengkaitkan dengan kondisi

eksternal

11.         Judith S. Mausner ; Anita K. Bahn

Epidemiology is concerned with the extend and types of illness and injuries in groups of

people and with the factors which influence their distribution.

12.        Robert H. Fletcher ( 1991 )

Page 3: tugas epodemiologi

Epidemiologi adalah disiplin riset yang membahas tentang distribusi dan determinan

penyakit dalam populasi.

13.        Lewis H. Rohf ; Beatrice J. Selwyn

Epidemiology is the description and explanation of the differences in accurence of events

of medical concern in subgroup of population, where the population has been subdivided

according to some characteristic believed to influence of the event.

14.        Lilienfeld ( 1977 )

Epidemiologi adalah suatu metode pemikiran tentang penyakit yang berkaitan dengan

penilaian biologis dan berasal dari pengamatan suatu tingkat kesehatan populasi.

15.        Moris ( 1964 )

Epidemiologi adalah suatu pengetahuan tentang sehat dan sakit dari suatu penduduk.

16.        Prof Nasry Noor

17.        Nadjib Bustan

 

3.      PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI DITINJAU DARI BERBAGAI ASPEK

1.                  Aspek Akademik

Secara akademik, epidemiologi berarti Analisa data kesehatan, sosial-ekonomi, dan trend yang

terjadi untuk mengindentifikasi dan menginterpretasi perubahan-perubahan kesehatan yang

terjadi atau akan terjadi pada masyarakat umum atau kelompok penduduk tertentu.

2.                  Aspek Klinik

Ditinjau dari aspek klinik, Epidemiologi berarti Suatu usaha untuk mendeteksi secara dini

perubahan insidensi atau prevalensi yang dilakukan melalui penemuan klinis atau laboratorium

pada awal timbulnya penyakit baru dan awal terjadinya epidemi.

3.                  Aspek praktis

Secara praktis epidemiologi berarti ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran

penyakit yang menimpa individu, kelompok penduduk atau masyarakat umum.

4.                  Aspek Administrasi

Epidemiologi secara administratisi berarti suatu usaha mengetahui  keadaan masyarakat di suatu

wilayah atau negara agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien sesuai

dengan kebutuhan masyarakat

Page 4: tugas epodemiologi

Tujuan Epidemiologi

Tujuan Epidemiologi antara lain :

1. Menggambarkan status kesehatan populasi

2. Menentukan “sebab” masalah kesehatan

3. Menentukan riwayat alamiah suatu penyakit

4. Mengevaluasi suatu tindakan intervensi kesehatan

5. Meramalkan terjadinya masalah kesehatan di populasi

6. Menggambarkan upaya tindakan pencegahan dan pengobatan yang dilakukan

7. Penelitian sejarah

8. Diagnosis komunitas

9. Kinerja pelayanan kesehatan

10. Risiko individu dan peluang

11. Melengkapi gambaran klinik dan pola penyebaran penyakit

12. Identifikasi sindrom

13. Mencari penyebab

14. Mengevaluasi gejala dan tanda-tanda

15. Analisa keputusan klinik

Page 5: tugas epodemiologi

RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

Posted: November 8, 2008 in DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI

Kaitkata:RUANG LINGKUP EPIDEMIOLOGI

10

Hal yang perlu kita perhatikan sebagai tenaga kesehatan khususnya yang memiliki basikdi

bidang epidemiologi yang mengetahui apa saja ruang lingkup atau jangkauan epudemiologi,

karena ruang lingkup epidemiologi semaking berkembang seiring dengan perkembangan

teknologi dan kebutuhan masyarakat. Perkembangan tersebut secara kasat mata dapa kita lihat

dalam lingkup kesehatan sekarang ini. Sebagai gambara perkembangan ruang lingkup

epidemiolloogi dapat di lihat sebagai berikut.

Mula-mula epidemiologi hanya mempelajari penyakit yang dapat menimbulkan wabah

melalui temuan-temuan tentang jenis penyakit wabah, cara penularan dan penyebab serta

bagaimana penanggulangan penaykait wabah tersebut. Kemudia tahap berikutnya berkembang

lagi menyangkut penyakit yang infeksi non-wabah. Berlanjut lagi dengan mempelajari penyakit

non infeksi seperti jantung, karsinoma, hipertensi, dll. Perkemnbang selanjutnya mulai meluas

ke hal-hal yang bukan penyakit seperti fertilitas, menopouse, kecelakkaan, kenakalan remaja,

penyalahgunaan obat-obat terlarang, merokok, hingga masalah kesehatan yang sangat luas

ditemukan di masyarakat. Diantaranya masalah keluarga berencana, masalah kesehatan

lingkungan, pengadaan tenaga kesehatan, pengadaan sarana kesehatan dan sebagainya.

Dengan demikian, subjek dan objek epidemiologi berkaitan dengan masalah kesehatan secara

keseluruhan.

Pekerjaan epidemiologi dalam mempelajari masalah kesehatan, akan memanfaatkan

data dari hasil pengkajian terhadap sekelompok manusia, apakah itu menyangkut masalah

penyakit, keluarga berencana atau kesehatan lingkungan. Setelah dianalisis dan diketahui

penyebabnya dilakukan upaya-upaya penanggulangan sebagai tindak lanjutnya.

Pekerjaan epidemiologi akan dapat mengetahui banyak hal tentang masalah kesehatan

dan penyebab dari masalah tersebut dengan cara menganalisis data tentang frekuensi dan

Page 6: tugas epodemiologi

penyebaran masalah kesehatan yang terjadi pada sekelompok manusia atau masyarakat.

Dengan memanfaatkan perbedaan yang kemudian dilakukan uji statistik, maka dapat

dirumuskan penyebab timbulnya masalah kesehatan.

Di era modern dan perkembangan teknologi seperti sekarang ini memicu jangkauan

epidemiolgi semakin meluas. Secara garis besarnya jangkauan atau ruang lingkup epidemiologi

antara lain:

1. Epidemiologi Penyakit Menular

2. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular

3. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi

4. Epidemiologi Kesehatan Lingkungan

5. Epidemiologi Kesehatan Kerja

6. Epidemiologi Kesehatan Darurat

7. Epidemiologi Kesehatan Jiwa

8. Epidemiologi Perencanaan

9. Epidemiologi Prilaku

10. Epidemiologi Genetik

11. Epidemiologi Gizi

12. Epidemiologi Remaja

13. Epidemiologi Demografi

14. Epidemiologi Klinik

15. Epidemiologi Kausalitas

16. Epidemiologi Pelayanan Kesehatan

Page 7: tugas epodemiologi

17. dan sebagainya.

Perkembangan epidemiologi sedemikian pesatnya merupakan tantang bagi tenaga

kesehatan yang harus lebih cermat dalam mengambil tindakan-tindakan yang tidak melenceng

dari jangkauan tersebut. Adapun yang menjadi pemicu perkembangan pesat tersebut adalah

perkembangan pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih yang menununtut

peningkatan kebutuhan masyarakat utamanya dalam bidang kesehatan sehingga kehidupan

masyarakat yang semakin kompleks. Selain itu, metode epidemiologi yang digunakan untuk

penyakit menular dapat juga digunakan untuk penyakit non-infeksi. Apalagi dengan munculnya

berbagai macam fenomena kesehatan seperti penyakit baru dan lama (prevalensi) mendorong

penelitian juga semakin meningakat. Demikian juga ilmu epidemiologi digunakan dalam

mempelajari asosiasi-asosiasi sebab- akibat fenomena masalah kesehatan dan penduduk

Page 8: tugas epodemiologi

SEJARAH EPIDEMIOLOGI

Posted: November 5, 2008 in DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI

Kaitkata:Add new tag, EPIDEMIOLOGI, Sejarah Epidemiologi

Epidemiologi pada mulanya diartikan sebagai studi tentang epidemi. Hal ini berarti

bahwa epidemiologi hanya mempelajari penyakit-penyakit menular saja tetapi dalam

perkembangan selanjutnya epidemiologi juga mempelajari penyakit-penyakit non infeksi,

sehingga dewasa ini epidemiologi dapat diartikan sebagai studi tentang penyebaran penyakit

pada manusia di dalam konteks lingkungannya.

Mencakup juga studi tentang pola-pola penyakit serta pencarian determinan-determinan

penyakit tersebut. Dapat disimpulkan bahwa epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang

penyebaran penyakit serta determinan-determinan yang mempengaruhi penyakit tersebut

Epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal lewat catatan sejarah pada zaman

dahulu kala dan bahkan berkembang bersamaan  dengan ilmu kedokteran karena  kedua disiplin

ilmu ini berkaitan satu sama lainnya. Epidemiologi dalam pelaksanaan program pencegahan dan

pemberantasan penyakit butuh ilmu kedoteran seperti ilmu faal, biokimia, patologi, mikrobiologi

dan genetika.

Perbedaan antara ilmu kedokteran dengan ilmu epidemiologi terletak pada cara

penanganan masalah kesehatan. Ilmu kedokteran menekankan pada pelayanan kasus demi kasus

sedangkan epidemioogi menekankan pada kelmpok  individu. Oleh karena itu, selain

membutuhkan ilmu kedokteran, epidemiologi juga membutuhkan disiplin   lmu-ilmu lain seperti

demografi, sosiologi, antropologi, geologi, lingkungan fisik, ekonomi,  budaya dan statiska.   

Dalam perkembangan ilmu epidemiologi sarat dengan hambatan-hambatan karena belum

semua ahli bidang kedokteran setuju metode yang di gunakan pada epidemioogi. Hal ini

disebabkan karena perbedaan paradigma dalam menangani masalah  kesehatan antara ahli

pengobatan dengan metode epidemiologi terutama pada saat berlakunya paradigma bahwa 

penyakit disebabkan oleh roh jahat.

Page 9: tugas epodemiologi

Keberhasilan menembus paradigma tersebut berkat perjuangan yang gigih para ilmuwan

terkenal di kala itu. Seperti sekitar 1000 SM Cina dan India telah mengenalkan  variolasi, Abad

ke 5 SM muncul  Hipocrates yang memperkenalkan bukunya tentang air,water and places,

selanjutnya Galen melengkapi dengan faktor atmosfir, faktor internal serta faktor predisposisi.

Abad 14 dan 15 terjjadi  karantina berbagai penyakit yang di pelopori oleh V. Fracastorius dan

Sydenham, selanjutnya pada tahun 1662 John Graunt memperkenalkan ilmu biostat dengan

mencatata kematian PES & data metriologi. Pada tahun 1839 William Farr mengembangkan

analisis statistik, matematik dalam epidemiologi dengan mengembangkan sistem pengumpulan

data rutin tentang jumlah dan penyebab kematian dibandingkan pola kematian antara orang-

orang yang menikah dan tidak, dan antara pekerja yang berbeda jenis pekerjaannya di inggris.

Upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara terus

menerus dan menggunakan informasi itu untuk perencanaan dan evaluasi program telah

mengangkat nama William Farr sebagai the founder of modern epidemiology.

Selanjutnya pada tahun 1848, John Snow menggunakan metode Epidemiologi dalam

menjawab epidemi cholera di London, Kemudian berkembang usaha vaksinasi, analisis wabah,

terakhir penggunaan metode epidemiologi pada penyakit keracunan dan kanker. Perkembangan

epidemiologi surveilans setelah perang dunia II  disusul perkembangan epidemiologi khusus. hal

yang sama juga dilakukan Edwin Chadwik Pada tahun 1892 yaitu melakukan  riset tentang 

masalah sanitasi di inggeris, serta Jacob henle, robert koch, Pasteur mengembangkan teori

kontak penularan.

Dari tokoh-tokoh tersebut paling tidak telah meletakkan konsep epidemiologi yang masih

berlaku hingga saat ini. Konsep-konsep tersebut antara lain:

1.      Pengaruh lingkungan terhadap kejadian suatu penyakit

2.      Penggunaan data kuantitatif dan statistik

3.      Penularan penyakit

4.      Eksprimen pada manusia

Di dalam perkembangan batasan epidemiologi selanjutnya mencakup  sekurang-kurangnya 3

elemen, yakni :

Page 10: tugas epodemiologi

1. Mencakup semua penyakit

Epidemiologi mempelajari semua penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit non

infeksi, seperti kanker, penyakit kekurangan gizi (malnutrisi), kecelakaan lalu lintas maupun

kecelakaan kerja, sakit jiwa dan sebagainya. Bahkan di negara-negara maju, epidemiologi ini

mencakup juga kegiatan pelayanan kesehatan.

1. Populasi

Apabila kedokteran klinik berorientasi pada gambaran-gambaran dari penyakit-penyakit

individu maka epidemiologi ini memusatkan perhatiannya pada distribusi penyakit pada populasi

(masyarakat) atau kelompok.

1. Pendekatan ekologi

Frekuensi dan distribusi penyakit dikaji dari latar belakang pada keseluruhan lingkungan

manusia baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Hal inilah yang dimaksud pendekatan

ekologis. Terjadinya penyakit pada seseorang dikaji dari manusia dan total lingkungannya.

 

Referensi :

1. Budiarto, Eko.2003. Pengantar Epidemiologi.Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

2. Bustan MN ( 2002 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Rineka Cipta

3. Nasry, Nur dasar-dasar epidemiologi

4. Arsip mata kuliah FKM UNHAS 2006

 

Referensi kaitan

Indan Entjang ( 1979 ). Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, Penerbit Alumni

Azrul Azwar ( 1999 ). Pengantar Epidemiologi, Jakarta, Binarupa Aksara.

Page 11: tugas epodemiologi

Bhisma Murti ( 2003 ). Prinsip dan Metode Riset Epidemiologi, Yogyakarta, Gadjah Mada

University Press

Page 12: tugas epodemiologi

Tokoh-tokoh Epidemiologi

 Beberapa Tokoh Penting Ilmu Epidemiologi antara lain:

1. John Graunt, 1662

Menganalisa laporan mingguan kelahiran dan kematian di London, dalam bukunya “The Nature

and Political Observations Made Upon the Bills of Mortality”. Inilah untuk pertama kalinya pola

penyakit penduduk diukur. Ia mencatat besarnya perbedaan kelahiran dan kematian antara laki-

laki dan perempuan, besarnya kematian bayi menurut musim, menekankan pentingnya

pengumpulan data penyakit secara rutin, yang menjadi dasar bentuk epidemiologi modern. Ia

juga sebagai pencipta dua prosedur dasar biostatistik, yaitu estimasi populasi dan konstruksi

tabel kehidupan. John Graunt merupakan orang yang pertama melakukan kuantifikasi atas

kejadian kematian dan kesakitan.

2. Antonio van Leeuwenhoek (1632-1723)

Leeuwenhoek adalah seorang warga negara Belanda, dilahirkan di Delft, 24 Oktober 1632 dan

meninggal pada tanggal 24 Agustus 1723. Dia seorang ilmuwan amatir yang menemukan

mikroskop, penemu bakteri dan parasit (1674), penemu spermatozoa (1677). Penemuan bakteri

telah membuka tabir suatu penyakit yang akan sangat berguna untuk analisis epidemiologi

selanjutnya.

3. Robert Koch Ads not by this site

Nama Robert Koch tidak asing lagi jika dihubungkan dengan penyakit tuberkulosis pada tahun

1882. Selain itu Koch berperan memperkenalkan tuberkulin pada tahun 1890 yang dianggapnya

sebagai suatu cara pengobatan TBC. Konsep tes tuberkulin selanjutnya dikembangkan oleh

Von Pirquet di tahun 1906 dan PPD diperkenalkan oleh siebart pada tahun 1931. Dewasa ini tes

tuberkulin dipakai untuk mendeteksi adanya riwayat infeksi tuberkulosis sebagai perangkat

diagnosis TBC pada anak-anak. Selain itu Koch juga terkenal dengan Postulat Koch, yang

mengemukakan konsep tentang cara menentukan kapan mikroorganisme dapat dianggap sebagai

penyebab suatu penyakit.

Page 13: tugas epodemiologi

4. Max van Patternkofer

Orang Jerman ini memberikan kesan tersendiri dalam sejarah epidemiologi khususnya berkaitan

dengan upaya mengidentifikasikan penyebab suatu penyakit. Untuk membuktikan jalan

pikirannya dia tidak segan-segan memakai dirinya sebagai kelinci percobaan. Dan konon

beberapa muridnya bersedia juga menuruti caranya. Dia menelan1,00 cm3 kultur vibrio untuk

menentang teori yang sedang berkembang saat itu yang menyatakan vibrio adalah penyebab

kolera. Dia ingin membuktikan bahwa vibrio bukanlah penyebab kolera. Dia minum segelas air

berisi baksil kolera, dan ternyata memang (kebetulan) dia tidak jatuh sakit. Salah satu

kemungkinannya karena dosis yang diminumnya terlalu kecil mengingat dibutuhkan jumlah

vibrio yang banyak untuk selamat dari keasaman lambung.

5. William Fair, 1839

Mengembangkan pengumpulan data rutin kematian dan penyebabnya. Merupakan orang

pertama menganalisis statistik kematian untuk mengevaluasi masalah kesehatan

6. John Snow, 1854

Namanya sudah tidak asing dalam dunia kesmas dalam upaya yang sukses mengatasi kolera

yang melanda London. Yang perlu dicatat disini bahwa John Snow, dalam analisis masalah

penyakit kolera, mempergunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor tempat,

orang, dan waktu. Dia dianggap The Father of Epidemiology.

7. Pervical Pott

Dia adalah seorang ahli bedah yang melakukan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis

meningginya kejadian kanker skrotum di kalangan pekerja pembersih cerobong asap . Dia

memikirkan bahwa tentu ada suatu faktor tertentu yang berkaitan dengan kejadian kanker

skrotum di kalangan pembersih cerobong asap. Dengan analisis epidemiologinya, dia berhasil

menemukan bahwa tar yang terdapat pada cerobong asap itulah yang menjadi penyebabnya. Dia

dianggap sebagai Bapak Epidemiologi Modern.

8. James Lind, 1747

Ads not by this site

Page 14: tugas epodemiologi

Dia berhubungan dengan sejarah hubungan kekurangan vitamin C dengan scurvy (kekurangan

vitamin C). cerita penemuannya sederhana, dimana dia mengamati bahwa ada kelompok tertentu

dari mereka yang dalam pelayanan dengan kapal yang mereka tumpangi dalam suatu pelayaran

panjang yang mengalami scurvy. Mereka menderita kekurangan vitamin C karena mereka

semuanya memakan makanan kaleng. Dia dikenal sebagai bapak Trial Klinik.

9. Dool dan Hill, 1950

R. Doll dan A.B. Hill adalah dua nama yang berkaitan dengan cerita hubungan merokok dan

kanker paru. Keduanya adalah peneliti pertama yang mendesain penelitian yang melahirkan

bukti adanya hubungan antara rokok dan kanker paru. Keduanya adalah pelopor penelitian di

bidang Epidemiologi Klinik.