tugas dasbio

9
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM : BIDANG KEGIATAN : PKM-GT Diusulkan oleh : UNIVERSITAS DIPONEGORO i

Upload: anindrian

Post on 03-Oct-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas

TRANSCRIPT

PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA MELALUI MODEL PELAYANAN F2 (FUN AND FRIENDLY) SEBAGAI UPAYA PREVENTIF TERHADAP TERJADINYA PENINGKATAN PREVALENSI INFEKSI HIV/AIDS PADA REMAJA

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWAJUDUL PROGRAM :BIDANG KEGIATAN :

PKM-GT

Diusulkan oleh :UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG2015HALAMAN PENGESAHAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan

:2. Bidang Kegiatan

: PKM-GT

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap

: b. NIM

: c. Jurusan

: Teknik Kimia d. Universitas

: Diponegoroe. Alamat Rumah dan No.HP: f. Alamat Email

: 4. Anggota Pelaksana Kegiatan:

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar:

b. NIP

: c. Alamat Rumah dan No. HP : 6. Biaya Kegiatan Total

:

a. Dikti

:

b. Sumber Lain

:

7. Jangka Waktu Pelaksaan

: Semarang, Menyetujui, Pembantu Dekan III

Ketua Pelaksana Kegiatan Pembantu Rektor III

Dosen Pendamping DAFTAR ISI

Halaman Judul .............................................................................................

i

Lembar Pengesahan......................................................................................

ii

Daftar Isi ......................................................................................................

iiiRingkasan..................................................................................................... ivBab I : Pendahuluan

1.1 Latar belakang ............................................................................... 1

1.2 Tujuan.............................................................................................3

1.3 Manfaat........................................................................................... 3

Bab II : Gagasan

2.1 Kondisi Kekinian..........................................................................

2.2 Solusi Yang Pernah Ditawarkan..................................................

2.3 Kehandalan Gagasan.....................................................................

2.4 Startegis Penerapan

Kesimpulan.......................................................................................................

Daftar Pustaka..................................................................................................

Daftar Biodata Peneliti.....................................................................................

Daftar GambarRINGKASAN.

PENDAHULUAN

Latar BelakangPerekat (adhesive) menurut ASTM adalah zat atau bahan yang memiliki kemampuan untuk mengikat dua buah benda berdasarkan ikatan permukaan (Blomquist et al., 1983; Forest Product Society, 1999). Perekat merupakan salah satu bahan utama yang sangat penting dalam industri pengolahan kayu, khususnya komposit. Dari total biaya produksi kayu yang dibuat dalam berbagai bentuk dan jenis kayu komposit, lebih dari 32% adalah biaya perekatan (Sellers,2001). Banyak lem yang menggunakan bahan kimia yang berbahaya dan berasal dari sumber daya alam tidak terbarukan seperti formaldehid sebagai bahan baku pembuatan resin urea-formaldehid (perekat yang banyak digunakan saat ini). Untuk itu dipelukan bahan baku perekat atau lem yang tidak berbahaya serta ekonomis, salah satunya adalah dengan menggunakan asam sitrat yang di peroleh dari ekstrak kulit durian kemudian di campur dengan gliserol yang dapat diperoleh dari hasil samping pembuatan biodiesel.

Durian yang memiliki nama latin ( Durio zibethinus Murr ), merupakan salah satu jenis buah-buahan yang produksinya melimpah di Indonesia. Buah yang dijuluki the Kings of fruit ini sangat digemari oleh orang Indonesia sebab rasanya yang khas dan enak. Bagian buah yang dapat dimakan (persentase bobot daging buah) tergolong rendah yaitu hanya 20,52%. Hal ini berarti ada sekitar 79,08% yang merupakan bagian yang tidak termanfaatkan untuk dikonsumsi seperti kulit dan biji durian. (Setiadi, 2007 ). Kulit durian pada umumnya langsung dibuang begitu saja tanpa dimanfaatkan lebih lanjut, sampah kulit durian ini tentunya sangat mengganggu selain bentuknya yang berbahaya juga baunya yang cukup menyengat. Sebenarnya kulit durian bisa di manfaatkan sebab kulit durian secara proporsional mengandung unsur selulose yang tinggi (50-60 %) dan kandungan lignin (5 persen) serta kandungan pati yang rendah (5 persen) sehingga dapat diindikasikan bahan tersebut bisa digunakan sebagai campuran bahan baku papan olahan serta produk lainnya yang dimampatkan. Nilai keteguhan lengkung (Modulus of Elastisity) produk papan partikel dari limbah kulit durian yang menggunakan perekat mineral (semen) adalah sebesar 360 kg/cm2 dengan nilai keteguhan patah (Modulus of Rupture) sebesar 543 kg/cm2. Berdasarkan kandungan selulosa yang melimpah dalam kulit durian, limbah kulit durian yang biasanya terbuang bisa dimanfaatkan sebagai perekat dengan mengubah selulosa menjadi glukosa lalu merubahnya menjadi asam sitrat dengan bantuan enzim selulosa dan PAGE vi

_1275686309.unknown