tugas cbm batubara

9
1. Apa yang dimaksud dengan gas metana batubara (Coal Bed Methane) ? Gas metana batubara (Coal Bed Methane) adalah suatu gas alam yang terperangkap di dalam lapisan batubara (coal seam). Gas metana ini bisa terbentuk melalui dua proses, antara lain proses biologis (biogenic process) dan proses termal (thermogenic process). Pada proses biologis (biogenic process), gas methane terbentuk pada suatu tahapan masa geologi saat ini melalui mikroorganisme anaerobik yang terbawa dalam sistem air bawah tanah yang aktif setelah proses pembatubaraan selesai. Sedangkan pada proses thermal (thermogenic process), gas terbentuk secara alami melalui proses pembatubaraan (coalification process) yang merubah humic organic material menjadi batubara. Gas tersebut termasuk metana, CO2, dan bisa juga etana dan propane.. Akibatnya, pemanasan batubara ini akan menghasilkan gas methane yang akan terlarutkan bersama dengan air dan gas methane ini akan terperangkap dalam celah pori – pori batubara (cleat) oleh tekanan air. 2. Dimana letak lingkungan pengendapan gas metana batubara (Coal Bed Methane) ? Lingkungan pengendapan gas metana batubara umumnya terdapat pada lapisan batubara yang memenuhi beberapa kriteria, antar lain kandungan gas yang tinggi (15 m 3 – 30 m 3 per ton), permeabilitas yang bagus (30 mD – 50 mD), serta kedalaman deposit (kurang dari 3300 ft). Menurut Asosiasi CBM Alabama, sebesar 13% dari 48 wilayah di

Upload: ivan-ramadhan

Post on 21-Nov-2015

56 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

penjelasan mengenai CBM dan pemanfaatan

TRANSCRIPT

1. Apa yang dimaksud dengan gas metana batubara (Coal Bed Methane) ?Gas metana batubara (Coal Bed Methane) adalah suatu gas alam yang terperangkap di dalam lapisan batubara (coal seam). Gas metana ini bisa terbentuk melalui dua proses, antara lain proses biologis (biogenic process) dan proses termal (thermogenic process). Pada proses biologis (biogenic process), gas methaneterbentuk pada suatu tahapan masa geologi saat ini melalui mikroorganismeanaerobikyang terbawa dalam sistem air bawah tanah yang aktif setelah proses pembatubaraan selesai. Sedangkan pada proses thermal (thermogenic process), gasterbentuk secara alami melalui proses pembatubaraan (coalification process) yang merubahhumic organic materialmenjadi batubara. Gas tersebut termasuk metana, CO2, dan bisa juga etana dan propane.. Akibatnya, pemanasan batubara ini akan menghasilkan gas methane yang akan terlarutkan bersama dengan air dan gas methane ini akan terperangkap dalam celah pori pori batubara (cleat) oleh tekanan air.

2. Dimana letak lingkungan pengendapan gas metana batubara (Coal Bed Methane) ?

Lingkungan pengendapan gas metana batubara umumnya terdapat pada lapisan batubara yang memenuhi beberapa kriteria, antar lain kandungan gas yang tinggi (15 m3 30 m3 per ton), permeabilitas yang bagus (30 mD 50 mD), serta kedalaman deposit (kurang dari 3300 ft). Menurut Asosiasi CBM Alabama, sebesar 13% dari 48 wilayah di Amerika Serikat memiliki lapisan batubara yang mengandung deposit ekonomis CBM.

3. Bagaimana proses pengambilan gas methane dari seam batubara ?Gas methane terperangkap di dalam celah pori pori batubara atau cleat batubara dengan pengaruh tekanan air yang sangat tinggi. Metana tertahan di dalam oleh tekanan hidrostatik air dalam batubara. Rekahan alami di dalam batubara selain berisi air juga memiliki permeabilitas atau kemampuan untuk mengalirnya fluida. Dalam sumur CBM, air biasanya terproduksi di awal yang menghasilkan penurunan tekanan reservoir. Proses ini dinamakandewatering phasedalam suatu sumur CBM. Dengan demikian, untuk mengambil sejumlah gas methane dari dalam lapisan batubara maka diperlukan proses water pumping, yaitu proses penyedotan air dan pembuangannya dari dalam lapisan batubara sehingga terjadi penurunan tekanan. Sejalan dengan penurunan tekanan, gas metana secara difusi keluar dari matrix batubara melalui rekahan batubara yang saling terhubung.4. Berapa jumlah gas methane yang dapat diambil (diekstrak) dari Powder River Basin ?

Powder River Basin terletak di timur laut Wyoming dan Montana, Amerika Serikat. Basin ini meliputi 12000 M2. CBM di daerah ini meliputi tujuh daerah di dua negara bagian di Amerika. CBM terbentuk pada kedalaman berkisar antara 300 ft sampai dengan 3000 ft termasuk rangkaian lapisan batubara berbeda seperti Anderson Seam, Wyodak Seam, dan Big George Seam di Amerika Serikat. Perkiraan jumlah gas metan di powder river basin bervariasi, dikarenakan ketidak stabilannya jumlah gas metana ini. Jumlah gas metana di basin ini sering di hitung ulang, guna mengakuratkan kepastian dari jumlah gas metana ini. Terdapat beberapa metode yang memperkirakan jumlah gas yang terbentuk dari lapisan batubara. Semua metode tersebut memiliki tingkatan ketelitian yang bervariasi.

Berdasarkan survey geologi di Amerika Serikat, jumlah CBM yang terbarukan yang terdapat di powder river basin berkisar antara 8,24 sampai 22,42 triliun kubik feet. Data ini diambil dari standar perhitungan USGS pada tahun 2001. Wyoming dan Montana mengeluarkan perkiraan mengenai jumlah gas metana yang ada di basin tersebut. Komisi Konservasi Minyak dan Gas Wyoming memperkirakan bahwa terdapat 31,8 triliun kubik feet CBM terbarukan di powder river basin, Wyoming. Sedangkan biro pertambangan dan geologi Montana dan departemen energi Amerika memiliki perkiraan bahwa terdapat 0,8 sampai 1,0 triliun kubik feet CBM terbarukan di powder river basin di Montana. Para ahli lingkungan mengeluarkan pendapat bahwa untuk CBM di powder river basin di Montana terdapat 2,5 triliun kubik feet gas metana yang terbarukan.

5. Bagaimana cara memperkirakan jumlah gas methane yang terdapat dalam lapisan batubara suatu daerah atau wilayah ?

Terdapat dua metode untuk memperkirakan jumlah gas metana terbarukan di lapisan batubara. Metode pertama memerlukan perkiraan cadangan metana dengan melakukan pemboran menuju bagian atas dari lapisan batubara tersebut. Kemudian melakukan penggalian menuju inti dari batubara tersebut. Jumlah metana terbarukan dari inti batubara tersebut digunakan untuk memperkirakan kandungan gas per unit volume batubara tersebut. Jika lapisan-lapisan batubara tersebut dilakukan pemboran dan diamati, maka salah satu dapat memperkirakan jumlah gas yang tersedia di wilayah tersebut. Pada metode ini terdapat kekurangan-kekurangan, antara lain :a. Ada begitu banyak gangguan terhadap lapisan batubara sebelum gas yang keluar dihitung.

b. Teknologi dan metode yang digunakan mahal, dikarenakan harus dilakukannya pemboran.

c. Tidak semua wilayah yang memiliki potensi gas metana telah di lakukan pemboran dan di eksplorasi.

Dan metode yang kedua adalah melalui seri perhitungan yang didasarkan pada informasi yang telah kita ketahui mengenai batubara di wilayah tersebut dari laporan ahli di lapangan pada pengembangan CBM. Sebagai contoh, biro pertambangan dan geologi Montana dan departemen energi Amerika memperkirakan jumlah nya dengan menggunakan informasi sebagai berikut :a. Sebuah lapisan batubara memiliki cadangan yang menguntungkan apabila memproduksi 50-70 ft3 per ton batubara.

b. Penggalian terhadap CBM bernilai ekonomis pada 50 ft3 per ton batubara ketika lapisan batubara nya meiliki ketebalan 20 feet atau lebih.

c. CBM hanya terdapat di daerah yang memiliki kandungan kimia sodium bicarbonat yang dominan di air batubara tersebut dan juga di lingkungan yang lapisan batubaranya tertimbun cukup dalam untuk mempertahankan tekanan air untuk menahan gas di tempat tersebut.Pada kesimpulannya, jumlah batubara di suatu lingkungan yaitu total laporan tonase dari batubara tersebut diisi 50 ft3 kali gas metan per ton batubara, terlepas dari ketebalan batubara, kedalaman ataupun kedekatan dari singkapan batubara tersebut.

6. Apa saja aspek aspek pengolahan air yang dipompa dari lapisan batubara (CBM water prduct) ?

Pengelolaan produksi air CBM dari lapisan batubara menggunakan metode-metode sebagai berikut :

a. Dibuang ke saluran airMeskipun aliran pembuangan tidak panjang diizinkan pada sumur baru, ada operasi yang dinamakan grandfathered dan masih dilakukan pembuangan ke aliran air. Juga, proposal diajukan untuk memungkinkan regulasi pembuangan selama kodisi mengalir.b. Diambil

Metode ini melibatkan konstruksi sebuah kolam dimana produksi air CBM disimpan atau diizinkan menerobos ke bawah permukaan. Terdapat beberapa istilah dalam pengambilan ini, antara lain holding ponds, zero discharges ponds, atau infiltration ponds. Meskipun mereka tidak secara langsung melakukan oembuangan air ke permukaan tanah, banyak pengambilan tidak bergaris dan langsung dilakukan pembuangan ke permukaan tanah.c. Dibentuk batasan atau dibentuk potongan-potongan terhadap tanah

Melalui bentuk yang sama dari peralatan irigasinya, air digunakan untuk irigasi.

d. Metode lain

Produk air CBM juga digunakan untuk mengontrol debu, hal tersebut dilakukan dalam beberapa kasus di pertambangan batubara. Pilihan lain yang menjadi usulan terhadap hal ini adalah dengan menginjeksikannya kembali ke akuifer. Praktik ini terjadi di Amerika dimana produk air CBM ini di injeksi kedalam formasi dibawah bantalan batubara. Pendekatan ini mengurangi debit permukaan. Banyak pilihan terhadap hal ini, ada yang didasarkan keekonomian, secara fisik, dan lingkungan. Pada intinya baik jika melakukan injeksi kelbali produk air CBM ke lapisan batubara dengan melakukan pompaan, atau juga bisa menginjeksikan ke dalam akuifer dibawah lapisan batubara yang telah terinvestigasi. 7. Mengapa orang orang sekarang cenderung memikirkan masalah pengambilan air dari seam batubara (CBM product water) ?

Karena ada dua alasan, yang pertama adalah pengambilan air dari lapisan batubara untuk mengurangi tekanan air yang menahan gas pada lapisan batubara sangat besar sehingga yang menjadi masalah adalah bagaimana cara mengelola volume air terproduksi yang sangat besar ini (kuantitas). Alasan yang kedua adalah air terproduksi dari gas metan batubara cenderung mengandung ion sodium, dimana konsentrasinya melebihi standar aman untuk irigasi tanaman pada sektor pertanian, yang menjadi masalah adalah apabila air terproduksi CBM ini dialirkan menuju lahan lahan pertanian maka kandungan garam dari air terproduksi ini akan berakumulasi dengan zona akar tanaman sehingga akan mengakibatkan penurunan pertumbuhan tanaman. Oleh karena itu perlu dipersiapkan manajemen penanganan air terproduksi CBM secara aman (kualitas).

8. Akankah pengembangan sumberdaya energi CBM akan mengurangi aliran sungai, mata air, dan sumur ?

Tergantung dengan lokasi aliran sungai, mata air, dan sumur. Apabila lokasi aliran sungai, mata air, dan sumur berdekatan dengan lapisan batubara maka pengambilan energi CBM akan mengurangi volume air karena dalam proses pengambilan CBM akan menggunakan dewatering phase (pengurangan jumlah air untuk mengurangi tekanan hidrostatik pada celah pori pori atau cleat pada batubara untuk memudahkan pengambilan gas metana batubara) karena pengambilan air dalam pori pori batubara dalam jumlah yang besar sehingga suplai air terhadap aliran sungai, mata air, dan sumur berkurang. Sebaliknya, apabila lokasi aliran sungai, mata air, dan sumur. Apabila lokasi aliran sungai, mata air, dan sumur berjauhan dengan lapisan batubara maka pengambilan energi CBM tidak akan mengurangi suplai air pada aliran sungai, mata air, dan sumur. Apabila lokasi aliran sungai, mata air, dan sumur.

9. Apa yang dimaksud dengan air salinasi ?

Air salinasi adalah air yang memiliki kadar garam sebesar 3 5 % dan pada air salinasi tidak hanya mengandung sodium klorida (NaCl) tapi didalamnya juga terlarut kalsium (Ca2+), magnesium (Mg2+), sulfat (SO42-), bikarbonat (HCO3-), dan boron (B). Hal ini dapat mempengaruhi penurunan pertumbuhan dan perkembangan pada sektor pertanian.

10. Apakah air terproduksi dari CBM di Montana bersifat saline (asam) atau sodic (basa) ?11. Apakah ada sebagian tanah yang lebih sensitif terhadap pengaruh air salinasi dan air sodic dibandingkan dengan tanah pada umumnya ?

12. Apakah bisa air terproduksi dari CBM digunakan untuk mengirigasi tanaman panenan ?

13. Apakah bisa air terproduksi CBM dimanfaatkan untuk lebih berguna ?

14. Apa yang dimaksd dengan aquifer drawdown dari pegembangan sumberdaya energi CBM ?

15. Apakah benar air terproduksi CBM dialirkan ke permukaan tanah sampai mencapai aquifer ?16. Bagaimana cara Infiltration Ponds menahan aliran air yang dihasilkan dari aktivitas pengelolaan CBM ?