tugas bu welas roleplay jadi fix print
DESCRIPTION
jurnal bunuh diriTRANSCRIPT
TUGAS MANAJEMEN KEPERAWATAN
ROLE PLAY PENANGGULANGAN RESISTENSI PERUBAHAN
Dosen Pengampu : Welas Haryati
Disusun oleh :
1. Kiki Arifah P17420213014
2. Lili Indriyani P17420213015
3. Moch.Arif DS P17420213016
4. M. Galih W P17420213017
5. Murni Rahayu P17420213018
6. Muslikhah Dewi P17420213019
7. Mutia Dewi R P17420213020
8. Patricia Candra P17420213021
9. Putri Arisetia N P17420213022
10. Rahmania AnandaP17420213023
11. Ranitasari P17420213024
12. Rendi Saifinuha P17420213025
13. Retno Purwati P17420213026
Kelompok 2
3A / Semester V
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PRODI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2015
NASKAH ROLE PLAY
Dunia ini sudah semakin maju dan modern, hal itu terbukti dengan
semakin berkembangnya ilmu pengetahuan dan tekhnologi. Fenomena ini
juga mempengaruhi adanya perubahan yang signifikan pada dunia
kesehatan salah satunya adalah perubahan dalam sistem pendokumentasian
dalam rekam medik, yang awalnya didokumentasikan secara tertulis atau
manual kini hampir setiap Rumah sakit memberlakukan
pendokumentasian secara Elektronik
Pendokumentasian secara Elektronik ini juga diberlakukan di sebuah
rumah sakit Propinsi di daerah Purwokerto. Peraturan itu sudah dicanangkan
kurang lebih sejak 1 tahun yang lalu, namun pengaplikasiannya baru diterapkan
beberapa bulan terakhir ini meskipun belum maksimal. Hal itu dikarenakan masih
ada sebagian perawat yang belum mau menerima adanya kebijakan baru tersebut.
Salah satu alasannya adalah pengetahuan tentang penguasaan IT yang masih
kurang dan perawat tersebut masih terpaku pada pendokumentasian yang
terdahulu.
Karena itulah kelompok kami akan meroleplaykan terkait masalah yang
dihadapi dan penyelesaian yang menurut kelompok kami tepat untuk mengatasi
masalah tersebut.
PEMERAN :
Supervisi diperankan oleh M Galih
Kepala Bangsal diperankan oleh Rendi Saifinuha Hidayat
Perawat Primer I diperankan oleh Lili Indriyani
Perawat Primer II diperankan oleh Kiki Arifah
Perawat Primer III diperankan oleh Mochammad Arif D S
Perawat Asosiet I diperankan oleh Ranitasari
Perawat Asosiet II diperankan oleh Mutia Dewi R
Perawat Asosiet III diperankan oleh Putri Arisetia N
Perawat Jaga Malam I diperankan oleh Rahmania Ananda P A
Perawat Jaga Malam II diperankan oleh Muslikhah Dewi
Perawat Jaga Malam III diperankan oleh Murni Rahayu
Narator oleh Patricia Candra
DIALOG
Stage 1 di Ruang Perawat
Pada saat shift malam di sebuah bangsal Cempaka RS X terdapat 3 perawat
asosiet yang sedang berjaga. Ketika mereka bertiga berjaga tiba tiba
datanglah supervisi yang sedang berkeliling. Supervisi tersebut ke nurse
station dan menanyakan kepada mereka tentang kondisi ruangan dan
kendala yang dihadapi di bangsal tersebut. Salah satu dari perawat asosiet
tersebut mengatakan tentang beberapa kendala yang terjadi selama mereka
bertugas.
Supervisi : “Selamat malam, mba mas”
Perawat Jaga Malam I: “Selamat malam bu.”
Supervisi : “Bagaimana keadaan ruangan? Aman mba? Ada berapa
pasien?”
Perawat Jaga Malam II: “Alhamdulillah aman bu. Ada 24 pasiennya bu.”
Supervisi : “Bagaimana? Ada kendala apa tidak?”
Perawat Jaga Malam3 : “Kita ada sedikit kendala bu. Mengenai
pendokumentasian elektronik .Ada beberapa perawat shift
siang yang belum memasukan data ke dalam komputer. Jadi
kita yang sift malam repot bu harus mengentri data yang sift
siang dulu.”
Perawat Jaga Malam1: “ Iya bu benar sekali. Kita yang sift malam harapannya
kerjanya ringan malah tambah berat karena ada hal tersebut.
Padahal itu kan sudah menjadi tanggung jawab masing-
masing perawat yang jaga pada saat itu bu.”
Supervisi :”Masalah tersebut sudah disampaikan ke kepala bangsal atau
belum mba? “
Perawat Jaga MalamI :” Kita belum menyampaikannya ke pak Rendi bu. Soalnya
belum ada kesempatan”
Perawat Jaga Malam2:” Kita mohon bantuan atau solusi dari ibu terkait perawat-
perawat yang seperti itu bu. Mungkin dibuatkan peraturan
atau sanksi terkait hal tersebut bu.”
Supervisi : “Iya baiklah nanti akan saya sampaikan hal tersebut ke pak
rendi terlebih dahulu dan akan saya diskusikan bersama pak
rendi terkait perawat tersebut. Dan juga tindakan apa yang
tepat dilakukan untuk perawat tersebut.”
Perawat Jaga Malam1: “Iya bu. Sebelumnya kami ucapkan terimakasih.”
Supervise :“Iya mas sama-sama. Terimakasih juga atas saran dan
masukannya. Saya tinggal dulu ya mba mas. Silahkan
dilanjutkan kembali tugasnya. Selamat malam.”
Perawat Jaga Malam2 : “Baik bu terimakasih. Selamat malam.”
Stage II di Ruang Perawat
Tepat pukul 07.30 kepala ruangan, para perawat primer, perawat asosiet
yang dines malam dan dines pagi melaksanakan meeting morning seperti
biasanya
Kepala Bangsal : Assalamu’alaikum… selamat pagi
Perawat Primer 1 : Wa’alaikumsalam wr. wb..
Kepala Bangsal :Untuk memulai meeting morning pada pagi hari ini
marilah kita mulai dengan bacaan basmallah secara
bersama- sama. Alhamdulillah pada pagi hari ini kita
dapat berkumpul kembali dalam acara rapat pagi setiap
harinya tanpa ada kendala apapun. baiklah akan saya
sampaikan berita apel pagi tadi yang berisi tentang.……
Selanjutnya untuk operan dines dari perawat yang jaga
malam ke perawat jaga pagi silahkan untuk di sampaikan.
Perawat Jaga Malam1 :Baiklah.. laporan pasien untuk jaga malam untuk kamar 1
– 6 sebanyak 7 orang. pasien semalam aman, tidak ada
masalah dan untuk pasien kamar 7 sebanyak 8 pasien dan
kamar 8 ada 9 pasien jadi total pasien ada 24 pasien.
Kepala Bangsal : Baiklah untuk laporan jaga saya tutup. mungkin ada
tambahan tentang masalah yang di hadapi dari para
perawat- perawat yang jaga malam silahkan bisa di
sampaikan.
Perawat Jaga Malam2 :Baiklah, sebelumya assalamualaikum wr. wb.. saya
perawat dinas malam akan menyampaikan suatu masalah
yang di hadapi kami semalam. Begini loh pak kami
perawat yang jaga malam semalam masih melihat tugas
perawat yang jaga siang tentang pengentrian
menggunakan computer pendokumentasian data - data
pasien yang belum di kerjakan dengan oleh perawat yang
jaga siang dengan sistem yang baru, dan yang seharusnya
di kerjakan oleh perawat yang jaga siang.
Perawat Primer 3 : Benar sekali yang di katakan perawat 1 pak, padahal
setiap perawat harus bisa dalam memasukan data
pengentrian dengan model pengentrian. mereka masih saja
menggunakan sistem yang manual. padahal kita di sini
sudah menyepakati bahwa dalam pengentrian data harus
sudah menggunakan computer bukan manual, memang
benar dengan manual akan lebih akurat.
Perawat Jaga Malam3 : Semalam juga ada supervise yang datang ke kami dan
menanyakan apakah ada suatu kendala atau masalah yang
di hadapi dalam pengelolaan pasien.
Perawat primer 1 : Ya memang sih benar peraturan seperti itu, kita harus
melihat langsung kenyataan di lapangan. Tidak semua
perawat bisa menggunakan IT seperti saya.
Perawat primer 2 : Iya sih betul. Tapi kan kalau seperti itu kita kerjanya jadi
dua kali, kalau seperti itu kan kerja kita menjadi tidak
efektif. Kita kan juga ngga cuma ngurusin hanya seputar
rekam medik, pekerjaan yang lain juga banyak.
Kepala bangsal : Baiklah… saya mengerti tentang permasalah yang di
hadapi kita semua sekarang ini. Iya, memang benar rumah
sakit kita sekarang ini sudah menggunakan sistem
pengentrian data dengan menggunakan komputer yang
mengharuskan dan mewajibkan semua pegawai khususnya
perawat harus mahir di dalamnya. tapi memang perawat
yang masih menggunakan sistem manual seperti bu …
belum mahir benar dan untuk menyesuikannya juga
membutuhkan sebuah proses yang panjang.
Perawat Primer 3 :Bagaimana apabila perawat - perawat yang masih
menggunakan sistem manual tetap belum bisa secara terus
menerus padahal kita di sini semua di wajibkan untuk
menggunakan sistem yang baru.
Perawat primer 2 : Kalau yang pada masih pada muda kan ya monggo masih
punya banyak waktu untuk ikut pelatihan, kalau seperti
saya sudah banyak tanggungan pekerjaan di rumah seperti
mengurus urusan keluarga.
Kepala Bangsal : Iya.. saya mengerti. Ini memang menjadi tanggung jawab
kita bersama dan kebijakan rumah sakit, kita juga belajar
pelan- pelan dan disini kita juga kan belajar semuanya kan
butuh proses. Ya sebaiknya kita saling kerjasama, dan
saling membantu, jadi yang bisa mengajari yang belum
bisa. Ini juga kan akridetasi bila nanti hasilnya baik dapat
meningkatkan mutu pelayanan di rumah sakit dampaknya
juga nanti ke kita sebagai pegawai.
Perawat Asosiet 1 : Iya pak, bu , nanti kita bantu bersama sama.
Perawat Asosiet 2 : Iya tidak apa-apa kami bersedia membantu pak , bu demi
kelancaran kita bersama.
Perawat Asosiet 3 : Bagaimana kalau misalnya kita buatkan langkah-
langkah singkatnya nanti di print kan sebagai contoh lalu
di tempelkan di ruangan semisal lupa hal tersebut dapat
sebagai panduan kita dalam melakukan pe entry an dalam
pendokumentasian data.
Beberapa hari kemudian di saat meeting morning, Kepala Bangsal
membahas dan mengevaluasi pelatihan pendokumentasiaan dari kinerja
para pegawai nya
Kepala Bangsal : Bagaimana hasil pelatihan kemarin sudah dilakukan ?
Perawat Asosiet 1 : Iya alhamdullilah kemarin berjalan dengan lancar pak.
Kemarin juga sudah di print kan sebagai contoh.
Perawat Asosiet 2 : Iya alhamdulilah pendokumentasian dengan cara ini
sudah dapat berjalan juga pak.
Kepala Bangsal : Gimana bu sudah bisa belum menggunakan sistem
pendokumentasian yang sekarang?
Perawat Primer 1 : Iya alhamdulilah yah sedikit sedikit saya sudah bisa
tetapi masih butuh penyesuaian dan panduan
Perawat Asosiet 3 : Iya bu, kalau sudah sering dilakukan dan diaplikasikan
nanti nya akan sudah terbiasa.
Perawat Primer 2 : Iya nanti saya akan sering sering mengaplikasikan
pendokumentasian ini.
Kepala Bangsal : Ya saya harap sistem ini dapat berjalan karena hal ini
demi kebaikan kita bersama. Terima kasih kepada Ibu
Kiki dan Ibu Lili yang sudah bersedia mengikuti pelatihan
demi kebaikan kita bersama.
Perawat Primer 1, 2 : Ya sama sama saya juga mengucapkan terima kasih
kepada teman teman semua yang membimbing kami
semua dalam melakukan pendokumentasian ini.