tugas besar

15
DAFTAR ISI 1

Upload: adhirahman

Post on 30-Sep-2015

239 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Ekonomi Teknik

TRANSCRIPT

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangKota Bandung merupakan salah satu kota metropolitan terbesar yang berada di Indonesia yang sekaligus merupakan ibukota provinsi Jawa Barat. Kota Bandung terletak pada 140 km sebelah tenggara Jakarta, dan merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya menurut jumlah penduduk. Kota Bandung merupakan sebuah kota sejarah di mana pada zamannya terjadi peristiwa-peristiwa sejarah yang diingat sampai sekarang seperti tempat beridirnya sebuah perguruan tinggi teknik pertama di Indonesia (Technische Hoogeschool Bandoeng) atau yang sekarang bernama Institut Teknologi Bandung, lokasi pertempuran di masa kemerdekaan, serta pernah menjadi tempat berlangsungnya konferensi Asia-Afrika di tahun 1995.

Kota Bandung memiliki populasi berkisar 2,47 juta penduduk dengan area seluas 167,3 km2 . Dari data tersebut bisa diketahui bahwa densitas Kota Bandung sebesar 14.494/ km2 . Tidak heran jika Bandung merupakan kota yang sangat padat terutama di hari Sabtu dan Minggu saat wisatawan dari luar kota berdatangan ke Bandung untuk mencari suasana baru dengan segala daya Tarik kota ini.

Sebagai ibukota provinsi Bandung menjadi pusat Industri, edukasi, dan daya Tarik wisatawan. Pusat edukasi di Bandung sudah jelas terlihat dari banyaknya universitas-universitas ternama yang ada di Bandung seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjajaran (UNPAD), Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR), Universtias Islam Bandung (UNISBA), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan masih banyak lagi perguruan tinggi lainnya baik swasta maupun negeri. Kota kembang Bandung merupakan kota dengan banyak tempat wisata yang indah dan unik seperti Kawah Putih, Gunung Tangkuban Perahu, dan Trans Studio Bandung. Selain tempat wisata Kota Bandung juga terkenal sebagai kota fashion, dimana sempat booming usaha distro dimana penjual-penjual pakaian yang berlabel indie mulai bermunculan mengusai pasar di tahun 2008 sampai sekarang.

Disaat seperti inilah di mana bandung memiliki pertumbuhan populasi, ekonomi, dan urbanisasi yang cenderung naik. Pertumbuhan inilah yang akhirnya menjadi kebutuhan bagi penduduknya untuk membangun infrastruktur yang berkelanjutan. Infrastruktur yang dikelola dengan baik secara berkelanjutan akan memicu pertumbuhan ekonomi dan produktivitas yang cepat.

Untuk meningkatkan produktivitas, dan ekonomi diperlukan urban transport system yang dikelola secara berkelanjutan. Kriteria yang dibutuhkan adalah sebuah sistem transportasi massal yang mempunyai efisiensi tinggi yaitu sistem transportasi yang menggunakan rel. Bandung sebenarnya sudah memiliki beberapa sistem transportasi yang utama transportasi darat menggunakan angkutan kota, damri, ojek, dan bus. Namun diantara semua itu yang tersistemkan dengan baik baru Bus Trans Metro Bandung (TMB) yang mempunyai dua rute saja. Armada dari TMB pun baru sedikit jumlahnya, dan pembangunan koridor yang tak kunjung selesai. Dengan alasan tersebutlah dibutuhkan sistem transportasi massal baru menggunakan rel yang dikelola dengan baik secara berkelanjutan. 1.2 TujuanMelakukan analisis desain dan menentukan income yang didapat dari operasi monorail tersebut selama 10 tahun kedepan sehingga didapat Break Even Point (BEP) berdasarkan cost yang ada.

1.3 Spesifikasi Proyek

Nama Proyek : Bandung Monorail Corridor 1Lokasi Proyek: Babakan Siliwangi Leuwipanjang ( Bandung, Jawa Barat)Durasi Proyek: 5 Desember 2014 5 Desember 2024.Panjang Rute: 10.147 kmHarga Tiket: Sama untuk semua stasiun tujuanJam Operasional: 06.00 21.00Kapasitas:

(1) Based on standees at 3 / m2.(2) Based on standees at 7 / m2. This is the maximum load which can be carried in public service.(3) Based on standees at 10 / m2 and is the structural load criterion for design of the carbody.

1.4 Lokasi ProyekDesain proyek yang dipiliih untuk dianalisis kali ini adalah satu satu desain Monorail yang telah menjadi objek bahasan dalam Pre-Feasibility Bandung Monorail Coridor 1 and 2 oleh Ade Sjafrudin. Proyek monorail dengan 2 koridor ini direncanakan dibangunan dari utara ke selatan kota Bandung untuk koridor 1; dan timur ke barat Kota Bandung untuk koridor 2. Untuk proyek kali ini akan diadopsi perencanaan proyek monorail untuk koridor 1.

Rute MonorailRute dan koridor yang digunakan pada proyek monorail.Koridor 1 akan melewati rute utara ke selatan dan stasiun yang dibangun meliputi daerah :

BAB IIANALISIS PROYEK

Penggunaan lahan yang akan digunakan untuk proyek monorail.

2.1 Analisis PembiayaanSumber pemasukan dari proyek monorel Bandung ini berasal dari 3 sumber utama, yaitu tiket penumpang sebagai sumber utama, biaya pemasangan iklan di stasiun dan di kereta, danPendapatan IklanMelihat nilai strategis yang dimiliki oleh sarana transportasi monorel ini, maka hal ini dimanfaatkan sebagai salah satu media iklan yang potensial dan menjanjikan. Biaya penyewaan tempat pengiklanannya ini bisa menjadi salah satu sumber pemasukan yang cukup besar bagi perusahaan pengelola untuk peningkatan kualitas dan kuantitas dari sarana transportasi ini.Dengan menggunakan biaya paket iklan dari KRL commuter line Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi, berikut adalah jenis-jenis dari paket pengiklanan yang disediakan.Tabel 2.1 Jenis dan Harga Paket IklanSpotJumlah Titik / SpaceUkuran1 Bulan3 Bulan6 Bulan1 Tahun

Hanging Alley Pannel8100 x 25Rp4.000.000Rp10.000.000Rp18.000.000Rp24.000.000

Wall Panel1650 x 35Rp4.500.000Rp12.000.000Rp20.000.000Rp28.000.000

Ceiling Panel12230 x 29Rp12.000.000Rp20.000.000Rp35.000.000Rp60.000.000

Top Door Panel899 x 15Rp4.000.000Rp8.000.000Rp16.000.000Rp20.000.000

Hands Grip12020 x 15Rp30.000.000Rp60.000.000Rp100.000.000Rp160.000.000

Body Kereta82000Rp250.000.000Rp400.000.000Rp700.000.000

Keterangan: Harga di atas adalah harga sewa ruang iklan masing-masing titik dalam 1 gerbong. Harga di atas tidak termasuk biaya pasang dan ongkar. Biaya pasang dan bongkar adalah Rp5.000.000,00 per order. Materi iklan dan perawatan menjadi tanggung jawab penyewa. Pajak iklan menjadi tanggungan pemilik produk iklan.

Pendapatan KiosTersedianya lahan kosong di stasiun monorel menjadi salah satu hal yang dapat dimanfaatkan menjadi sumber pemasukan dari penyedia jasa monorel. Untuk biaya satuan penyewaan kios, dalam perhitungan kali ini menggunakan referensi dari Stasiun Gambir, yaitu sekitar Rp350.000,00 untuk per meter persegi nya. Pendapatan TiketTiket penumpang adalah sumber pemasukan utama dari jasa transportasi monorel ini. Dalam menentukan harga tiket minimum yang akan dikenakan ke penumpang agar tercapainya balik modal, digunakan analisis-analisis ekonomi teknik yaitu analisis breakeven dan analisis after-tax.

Komponen Initial CostBiaya awal (initial cost) dari proyek pembangunan monorel Bandung ini adalah sebagai berikut. Metode yang digunakan adalah metode (lihat mk)Tabel 2.2 Detail Investasi AwalNama Barang/JasaHarga (dalam Juta Rupiah)

Desain dan PengawasanRp15.948.000.000

Biaya Persiapan PekerjaanRp97.994.000.000

Biaya KonstruksiRp979.945.000.000

Konstruksi End TerminalRp88.067.000.000

Konstruksi Intermiediate TerminalRp100.876.000.000

Konstruksi Major TerminalRp154.117.000.000

Konstruksi Gudang/DepotRp550.000.000.000

Biaya TelekomunikasiRp82.263.000.000

Biaya Pengadaan LahanRp1.837.000.000

Sub TotalRp2.071.047.000.000

VAT 10%Rp207.104.700.000

4-car Train SetRp23.000.000.000

Grand TotalRp2.278.151.700.000

Dari tabel di atas, diketahui initial cost yaitu sebesar Rp2.302.255.000.000,00, maka annual cost dari initial cost adalah sebagai berikut.

2.2 Penetuan Harga Tiket dengan Breakeven Analysis2.3 Kelayakan Secara Ekonomi

BAB IIIKESIMPULAN

12