tugas bersstrukturdsdsfsf

8
Tugas Berstruktur Kebiasaan dan adat istiadat yang berlaku di berbagai Daerah di Indonesia Di susun oleh : Nama : Anggoro Ananto Wibowo No : 28 Kelas : VIII D SMP NEGERI 8 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014 / 2015

Upload: deny-ined

Post on 14-Dec-2015

6 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dsdsdsdsdasfdff

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Bersstrukturdsdsfsf

Tugas Berstruktur

Kebiasaan dan adat istiadat yang berlaku di berbagai

Daerah di Indonesia

Di susun oleh :

Nama : Anggoro Ananto Wibowo

No : 28

Kelas : VIII D

SMP NEGERI 8 SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2014 / 2015

Page 2: Tugas Bersstrukturdsdsfsf

1. Upacara Adat Sepasaran atau Pupuk Pusar

Sepasaran merupakan salah satu upacara adat bagi bayi berumur lima hari. Upacara ini umumnya diselengarakan secara sederhana, tetepi jika bersamaan dengan pemberian nama pada si bayi upacara ini bisa dilakukan secara meriah.

Acara ini biasanya dilaksanakan dengan mengadakan hajatan yang mengundang saudara dari tetangga. Suguhan yang disajikan biasanya berupa minuman serta jajanan pasar. Selain itu juga terkadang pula ada yang dibungkus tapi menggunakan besek (tempat makanan terbuat dari anyaman bambu) ataupun lainnya untuk dibawa pulang.

2. Ogoh-ogoh

"Ogoh-Ogoh"  merupakan karya sen i pa tung da lam kebudayaan Ba l i yang

menggambarkan kepr ibad ian " Bhuta Ka la " dan sudah menjad i i kon r i tua l yang

secara t rad is i sangat pent ing da lam penyambutan Har i Raya Nyep i a tau Tahun Baru

Saka. Se luruh umat H indu Dharma akan bersukar ia menyambut kehad i ran tahun

baru i tu dengan mengarak-arakan " ogoh-ogoh " yang d ibareng i dengan perenungan

ten tang yang te lah te r jad i dan sudah d i lakukan se lama in i . Pada saat

"Pangrupukan " a tau sehar i men je lang Har i Raya Nyep i , per is t iwa dan proses inya

se t iap tahunnya sama ya i tu pada se t iap Ban jar (pemangku adat se t ingkat

Page 3: Tugas Bersstrukturdsdsfsf

Kelurahan) d i Ba l i akan ber lomba da lam ha l membuat " ogoh-ogoh " semenar ik

mungk in . B i la pembuatannya leb ih bern i la i sen i , rumi t , dan leb ih mutakh i r , maka

"ogoh-ogoh " i tu d iharapkan b isa mena ikkan mar tabat Ban jar yang membuatnya.

Fungs i u tama "ogoh-ogoh " ada lah sebaga i representas i  Bhuta Ka la   yang d ibuat

men je lang perayaan Har i Raya Nyep i , d imana " ogoh-ogoh " te rsebut akan d ia rak

beramai - ramai ke l i l i ng ban jar a tau desa pada sen ja har i , sehar i sebe lum Har i Raya

Nyep i (Pangrupukan ) . Menuru t para cendek iawan dan prak t is i H indu Dharma,

p roses i in i me lambangkan ke insyafan d i r i manus ia akan kekuatan a lam semesta

dan waktu yang maha dashyat . Kekuatan te rsebut mel ipu t i kekuatan " Bhuana

Agung " (a lam raya) dan "Bhuana A l i t " (d i r i manus ia) . Da lam pandangan f i l sa fa t

( ta t twa ) , kekuatan te rsebut dapat mengantarkan makh luk h idup d i a lam raya,

khususnya manus ia dapat menu ju kebahag iaan a tau kehancuran. Semua i tu

te rgantung pada n ia t luhur manus ia , sebaga i makh luk Tuhan yang pa l ing mul ia

da lam menjaga d i r inya send i r i ser ta se is i dun ia .

Da lam a jaran H indu Dharma,  Bhuta Ka la  me lambangkan kekuatan a lam semesta

(bhu ) dan waktu (ka la ) yang tak te rukur dan tak te rbantahkan. Da lam perwu judan

patung yang d imaksud, " Bhuta Ka la " d igambarkan sebaga i sosok yang besar

menakutkan dan pada umumnya berupa wu jud raksasa ( rakshasa ) . Raksasa ada lah

bangsa pemakan dag ing manus ia a tau kadang-kadang sebaga i bangsa kan iba l dan

d i luk iskan da lam "Yakshagana " , sebuah sen i popu ler dar i " Karnataka " . Menuru t

mi to log i H indu dan Budha menyatakan, ka ta " rakshasa " mempunya i a r t i

"keke jaman" , yang merupakan lawan dar i ka ta " raksha " yang ar t inya "kesentosaan" .

Namun t idak semua raksasa memi l i k i kepr ibad ian yang ke jam, seper t i Wib isana,

H i ranyaksa, dan H i ranyakas ipu , yang mendapat berkah dar i dewa karena mereka

memuja Dewa Brahma. Menuru t k i tab Ramayana mengura ikan, bahwa raksasa

d ic ip takan dar i kak i Dewa Brahma. Sedangkan menuru t k isah la in , mereka berasa l

dar i tokoh  Pulas tya , Khasa, N i r r i t i , dan  Nir r i ta .

Dengan keberadaan arak-arakan " Ogoh-Ogoh " yang sudah menjad i t rad is i in i lah

yang menambah daya ta r ik w isa tawan ba ik mancanegara maupun nusantara .

Karena se la in memi l i k i ke indahan tempat - tempat w isa ta , Ba l ipun memi l i k i kekayaan

budaya yang menjad i anda lan kepar iw isa taan. Serasa be lum lengkap b i lamana

w isa tawan berkun jung t idak mel iha t p roses i " Ogoh-Ogoh " pada penyambutan Har i

Raya Nyep i a tau Tahun Baru Sa ka

Ada istiadat suku asmat

Page 4: Tugas Bersstrukturdsdsfsf

Suku Asmat adalah suku yang menganut Animisme, sampai dengan masuknya para Misionaris pembawa ajaran baru, maka mereka mulai mengenal agama lain selain agam nenek-moyang. Dan kini, masyarakat suku ini telah menganut berbagai macam agama, seperti Protestan, Khatolik bahkan Islam. Seperti masyarakat pada umumnya, dalam menjalankan proses kehidupannya, masyarakat Suku Asmat pun, melalui berbagai proses, yaitu :

1. Kehamilan, selama proses ini berlangsung, bakal generasi penerus dijaga dengan baik agar dapat lahir dengan selamat dengan bantuan ibu kandung alau ibu mertua.

2. Kelahiran, tak lama setelah si jabang bayi lahir dilaksanakan upacara selamatan secara sederhana dengan acara pemotongan tali pusar yang menggunakan Sembilu, alat yang terbuat dari bambu yang dilanjarkan. Selanjutnya, diberi ASI sampai berusia 2 tahun atau 3 tahun.

3. Pernikahan, proses ini berlaku bagi seorang baik pria maupun wanita yang telah berusia 17 tahun dan dilakukan oleh pihak orang tua lelaki setelah kedua belah pihak mencapai kesepakatan dan melalui uji keberanian untuk membeli wanita dengan mas kawinnya piring antik yang berdasarkan pada nilai uang kesepakatan kapal perahu Johnson, bila ternyata ada kekurangan dalam penafsiran harga perahu Johnson, maka pihak pria wajib melunasinya dan selama masa pelunasan pihak pria dilarang melakukan tindakan aniaya walaupun sudah diperbolehkan tinggal dalam satu atap.

Kematian, bila kepala suku atau kepala adat yang meninggal, maka jasadnya disimpan dalam bentuk mumi dan dipajang di depan joglo suku ini, tetapi bila masyarakat umum, jasadnya dikuburkan. Proses ini dijalankan dengan iringan nyanyian berbahasa Asmat dan pemotongan ruas jari tangan dari anggota keluarga yang ditinggalkan.

4. BangkaMbule-mbule .

Page 5: Tugas Bersstrukturdsdsfsf

Bangka Mbule-mbule adalah tradisi membawa berbagai hasil bumi, seperti padi, jagung, dan pisang ke lautan. Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Desa Mandati, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.Tujuan dari acara Bangka Mbule-Mbule adalah untuk mengucapkan syukur sekaligus menghindari bencana, seperti bencana alam, penyakit, masalah-masalah yang dapat mengakibatkan gangguan di masyarakat.

Sebelum dibawa ke laut, ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama, hasil bumi diletakkan dalam perahu kayu yang dihiasi dengan sepasang orang-orangan sebagai simbol kejahatan.

Kedua, perahu yang sudah berisi hasil bumi ini kemudian diarak keliling kampung untuk  mengusir bahaya yang akan mengganggu desa. Nah, perahu yang membawa hasil bumi ini disebut Mbule-mbule.

Sepasang orang-orangan sebagai simbol kejahan itu diumpamakan sebagai bahaya atau sesuatu yang merugikan. Dengan dilepasnya simbol kejahatan itu ke lautan, diharapkan desa terhindar dari bahaya.

5.KEUMAWEUEH

KEUMAWEUEH Pada waktu hamil pertama seorang istri, waktu hamil 5 bulan, oleh pihak orang tua perempuan yang hamil tersebut diadakan sedikit kenduri dengan disertai nasi ketan dan dipanggil ahli famili dari pihak istri yang hamil. Setelah ahli famili dari pihak istri berkumpul, maka diadakan upacara basuh Kepala (Rhah Ulee).Upacara (keumaweuh) meunieum ini ada juga dilakukan sewaktu seorang istri hamil setelah 7 bulan. Bahan makanan yang dibawa

Page 6: Tugas Bersstrukturdsdsfsf

oleh pihak orang tua si suami ialah Bu Kulah yaitu nasi putih yang dibungkus dengan daun pisang berbentuk Piramid di dalam hidang, bu leukat (nasi ketan) untuk peusunting meunantu yang sedang hamil, disertai Ayam Panggang dan Tumpou.Lauk pauk nasi ialah Ikan, Daging yang dimasak berbagai macam, Telur Ayam dan Telur Itik rebus, Jreuk dan lain-lain masakan yang disusun di dalam hindang berlapis-lapis (hiding meulampoh).Buah-buahan yang dibawa ialah segala macam buah-buahan yang ada, termasuk buah-buahan untuk rujak (seunicah) sebanyak satu keranjang besar. Selain itu juga ada dibawa kue-kue (Peunajoh) basah dan kering. Maksud tujuan dari upacara adat Meunineum ini pada mulanya ialah lebih menguatkan rasa persaudaraan antara kedua belah pihak (suami-istri) dan utnuk lebih menguatkan silaturrahmi antara sesame ahli famili. Makanan yang dibawa ini dibagi-bagikan juga kepada famili pihak istri.

6. UPACARA SUNAT RASUL (KHITAN)Sunat Rasul dilakukan setelah anak berumur antara 10 sampai 13 tahun. Anak tersebut diberi berpakaian adat didudukkan diatas pelaminan dimaba diadakan acara Peusijeuk dengan setawar sedingin, beras padi serta dipesunting dengan ketan oleh kaum kerabat pihak ayah dan ibu serta teumeuntuk (pemeberian) uang oleh kaum kerabat. Selain itu juga ada teumeuntuk uang dari pihak tamu yang diundang kepada orang tua si anak, ataupun hantaran berupa benda.Dikalangan Bangsawan ada juga diadakan arakan yaitu anak tersebut didudukkan dalam usungan dengan iringan Gendang dan Serunai.Pada upacara Sunat Rasul ini diadakan jamuan kenduri, yang bagi rakyat menurut daya dan bagi Bangsawan diadakan secara mewah, hamper menyerupai kenduri Perkawinan.Upacara Sunat Rasul dilakukan oleh mudim dengan anak tersebut disuruh mengucapkan Dua Kalimah Syahadah.

Page 7: Tugas Bersstrukturdsdsfsf