tugas bakat khusus
TRANSCRIPT
TUGAS
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK KEJURUAN
(Bakat Khusus)
PPGT SMK KOLABORATIF – UNIMED
OLEH:
NAMA : TAUFIK IKHSAN, S.Pd
NO REG. : 1201205572
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIFFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN2012
A. PENDAHULUAN
Bakat (aptitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang
merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu
pengembangan dan latihan lebih lanjut. Karena sifatnya yang masih
bersifat potensial atau masih laten, bakat merupakan potensi yang
masih memerlukan ikhtiar pengembangan dan pekatihan secara serius
dan sistematis agar dapat terwujud (Utami Munandar, 1992).
Bakat berbeda dengan kemampuan (ability) yang mengandung
makna sebagai daya untuk melakukan sesuatu, sebagai hasil
pembawaan dan latihan. Bakat juga berbeda dengan kapasitas
(capasity) dengan sinonimnya, yaitu kemampuan yang dapat
dikembangkan di masa yang akan datang apabila latihan dilakukan
secara optimal (Conny Semiawan, 1987).
Kita mengenal "Empat Karunia Ilahi" (4 Human Endowment), atau bakat alami,
yakni kesadaran diri (self awareness), imajinasi (creative imagination) , hati nurani
(conscience), dan kehendak bebas (independent will). Tanggung jawab utama manusia
sebagai penerima mandat itu adalah memberdayakan keempat bakat alami atau talenta
atau karunia tersebut secara maksimal dan optimal, agar berguna bagi limgkungan sosial.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa bakat merupakan
suatu potensi yang akan muncul setelah memperoleh pengembangan
dan latihan. Adapun kemampuan dan kapasitas sudah merupakan
suatu tindakan yang dapat dilaksanakan atau akan dapat
dilaksanakan.
B. PENGERTIAN BAKAT KHUSUS
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh
pengetahuan dan keterampilan, baik yang bersifat umum maupun
khusus (Conny Semiawan, 1987). Bakat umum seringkali merujuk
kepada bakat intelektual dan sering disebut dengan istilah gifted, dan
anak yang memiliki bakat intelektual menonjol sering disebut dengan
istilah gifted children. Sedangkan bakat khusus sering kali disebut
dengan talent. Bakat khusus (talent) adalah bawaan berupa potensi
khusus dan jika memperoleh kesempatan berkembang dengan baik,
akan muncul sebagai kemampuan khusus dalam bidang tertentu
sesuai potensinya, dan anak yang memiliki bakat khusus menonjol
disebut dengan istilah talented children.
Dengan bakat, memungkinkan seseorang untuk mencapai
prestasi dalam bidang tertentu. Tetapi untuk mewujudkan bakat ke
dalam suatu prestasi diperlukan latihan, pengetahuan, pengalaman,
dan motivasi (Conny Semiawan 1987).
C. JENIS-JENIS BAKAT KHUSUS
Conny Semiawan dan Utami Munandar (1987) mengklasifikasikan
jenis-jenis bakat khusus, baik yang masih berupa potensi maupun
yang sudah terwujud menjadi lima bidang, yaitu:
1. Bakat akademik khusus, misalnya bakat untuk bekerja dalam
angka-angka (numeric), logika bahasa dan sejenisnya.
2. Bakat kreatif-produktif, artinya bakat dalam memciptakan sesuatu
yang baru.
3. Bakat seni, misalnya mampu menciptakan lagu hanay dalam waktu
30 menit, mampu melukis dengan sangat indah dalam waktu
singkat, dan sejenisnya.
4. Bakat kinestetik/psikomotorik, misalnya sepak bola, bulu tangkis,
tenis dan keterampilan teknik.
5. Bakat sosial, misalnya sangat mahir melakukan negosiasi, sangat
mahir menawarkan suatu produk, sangat mahir mencari koneksi,
sangat mahir berkomunikasi dalam organisasi, dan sangat mahir
dalam kepemimpinan.
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
BAKAT KHUSUS
Conny Semiawan (1987) dan Utami Munandar (1992)
menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang mununjuk
pada suatu kinarja (performance) yang dapat dilakukan sekarang.
Bakat sebagai potensi masih memerlukan pendidikan dan latihan agar
suatu kinerja (performance) dapat dilakukan pada masa yang akan
datang. Ini memberikan pemahaman bahwa bakat khusus sebagai
potential ability untuk dapat terwujud sebagai kinerja (performance)
atau perilaku nyata dalam bentuk prestasi yang menonjol, masih
memerlukan latihan dan pengembangan lebih lanjut.
Ada sejumlah faktor yang mempengaruhi perkembangan bakat
khusus yang secara garis besar dikelompokkan menjadi faktor internal
dan eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam
diri individu. Faktor-faktor internal tersebut adalah:
1. Minat
2. Motif berprestasi
3. Keberanian mengambil risiko
4. Keuletan dalam menghadapi tantangan
5. Kegigihan atau daya juang dalam mengatasi kesulitan yang timbul
Adapun faktor eksternal adalah faktor-faktor yang berasal dari
lingkungan individu tumbuh dan berkembang. Faktor-faktor eksternal
meliputi:
1. Kesempatan maksimal untuk mengembangkan diri
2. Sarana dan prasarana
3. Dukungan dan dorongan orangtua/keluarga
4. Lingkungan tempat tinggal
5. Pola asuh orang tua
E. USAHA-USAHA GURU DAN ORANG TUA DALAM MENGEMBANGKAN
BAKAT KHUSUS
Sekolah merupakan salah satu lembaga sosial yang diharapkan dapat membantu
anak anak mencapai prestasi pendidikan yang baik. Namun disamping sekolah, orang tua
memiliki peran yang sangat berarti dalam mengembangkan bakat anak. Dipercaya bahwa
adanya peran pengasuhan yang baik cenderung membuka peluang lebih besar bagi anak-
anak untuk mengembangkan bakatnya sesuai dengan minat anak. Peran pola asuh
keluarga yang dilandasi kasih sayang, dan disertai pemberian stimulasi (perangsangan)
yang cukup dan sesuai dipercaya dapat melahirkan anak-anak yang berbakat.
Kerja sama antara sekolah dan orang tua sangat dibutuhkan. Para orang tua bagi anak-
anak yang berprestasi tinggi memberikan pola asuh yang baik disertai kehangatan,
selanjutnya para guru memberikan pelatihan yang baik.
Bakat bersifat potensial yang memerlukan pengembangan. Untuk pengembangan
bakat ada sejumlah hal yang harus dilakukan oleh para guru, antara lain adalah :
a. Perkaya anak dengan macam-macam pengalaman, dan membangun motivasi belajar.
Dengan cara ini anak akan dapat menemukan dimana dia berbakat.
b. Dorong atau rangsanglah anak untuk meluaskan kemampuannya, setelah anak
mengarang, anjurkan dia untuk mengambarkannya.
c. Bersimpati atau bersama-sama melakukan kegiatan dengan anak.
d. Berilah penghargaan atau pujian atas usaha yang dilakukannya sekecil apapun usaha
tersebut.
e. Sediakanlah sarana yang memadai untuk pengembangan bakat anak.
Beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membantu pengembangan
bakat anak adalah :
a. Patoklah prestasi akademis yang tinggi namun realistis buat anak.
b. Tanamkanlah rasa optimis kepada mereka bahwa mereka bisa mencapainya.
c. Bicara dan bermain dengan anak, untuk meningkatkan kemampuan komunikasi.
d. Berceritalah mengenai berbagai peristiwa yang sedang terjadi, apa saja yang terjadi di
lingkungan sekitar. Saat berbicara mengenai rutinitas harian Anda, jelaskan apa yang
Anda lakukan dan mengapa. Doronglah anak untuk bertanya untuk Anda jawab, atau
bisa juga bantu dia untuk menjawabnya sendiri.
e. Perhatikan apa yang mereka suka lakukan, seperti hobi menggambar, melukis, atau
menggunakan angka-angka. Bantu mereka mengembangkan kesukaan itu, dan cari
tahu bagaimana mereka bisa mengikuti lomba di lingkungan sekitar atau di tingkat
kota.
f. Bawa anak ke tempat-tempat dimana mereka bisa mempelajari hal baru, seperti pentas
musik, museum atau galeri seni.
g. Cari anggota keluarga yang bisa menjadi mentor membantu anak mengembangkan
bakat mereka.
Namun, ada hal-hal yang Orang tua hendaknya waspada akan diri mereka apakah
mereka memberikan respon sungguh terhadap kebutuhan anak ataukah hanya
memberikan respon kepada bakat yang dimiliki anak. Tidak sedikit orang tua yang salah
dalam hal ini, yaitu adakalanya orang tua menyadari anak mereka berbakat lantas secara
menggebu-gebu memaksa anakya mengikuti latihan-latihan dengan program yang sangat
ketat. Dorongan seperti ini lambat laun akan membuat anak menyadari bahwa orang tua
mereka lebih berminat pada bakat yang mereka miliki daripada memperhatikan
kesejahteraan dan kebahagiaan diri mereka selaku anak-anaknya.
F. PENUTUP
Bakat adalah kemampuan alamiah untuk memperoleh pengetahuan dan
keterampilan, baik yang bersifat umum maupun khusus. Disebut bakat khusus apabila
kemampuan yang berupa potensi tersebut bersifat khusus, misalnya bakat akademik,
social, seni, kinestetik, dan sebagainya. Bakat khusus disebut talent, sedang bakat umum
(intelektual) disebut gifted.
Ada lima jenis bakat khusus yaitu 1. bakat akademik khusus, 2. bakat berpikir
kreatif-produktif, 3. bakat seni, 4. bakat kinestetik / psikomotorik, dan 5. bakat sosial.
Perwujudan dari bakat adalah prestasi. Bakat dan kemampuan menentukan prestasi
seseorang.
Faktor-faktor internal yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus adalah,
minat, motif berprestasi, keberanian mengambil resiko, keuletan dalam menghadapi
tantangan, dan kegigihan / daya juang yang tinggi dalam menghadapi kesulitan yang
timbul.
Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan bakat khusus adalah,
kesempatam maksimal untuk mengembangkan diri, sarana dan prasarana yang memadai,
dukungan dan dorongan orang tua, lingkungan tempat tinggal, dan pola asuh orang tua.
Dilihat dari aspek apapun, setiap individu memiliki perbedaan satu dengan yang
lain.Demikian juga dalam aspek bakat khusus, setiap individu juga memiliki bakat
khusus masing-masing secara berbeda. Menurut Conny Semiawan(1987) dan Utami
Munandar (1922), perbedaan bakat khusus itu bisa terletak pada jenis dan juga
kualitasnya. Perbedaan dalam jenisnya terlihat dari kemampuan yang ditunjukan.
Sedangkan perbedaan dalam kualitasnya mengandung makna bahwa diantara individu
satu dengan yang lain memiliki bakat khusus yang sama tetapi kualitas yang berbeda.