tugas bab 12

Upload: ratri-paramitalaksmi

Post on 15-Jul-2015

185 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

BAB 12 Struktur dan Pelaku Pasar Modal di Indonesia

Kelompok 3:Agustina Wulan Nugrahani Edy Anan Ratri Paramita Laksmi Wuku Astuti 11314027 11314030 11919007 11919009

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2011

STRUKTUR PASAR MODAL Struktur Pasar Modal Indonesia telah diatur oleh UU No.8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Berdasarkan hal tersebut, kebijakan di bidang Pasar Modal ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Pembinaan, pengaturan dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh Bapepam sebagai salah satu unit di lingkungan Departemen Keuangan. Secara umum struktur Pasar Modal Indonesia sebagai berikut:

BAPEPAM Berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal dilakukan oleh Bapepam yang bertujuan untuk mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. Dalam melaksanakan fungsi tersebut, Bapepam mempunyai kewenangan untuk memberikan izin, persetujuan, dan pendaftaran kepada para pelaku Pasar Modal, memproses pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum, menerbitkan peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di bidang Pasar Modal, dan melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. Wewenang Bapepam Pada pasal 5 UU Pasar Modal, Bapepam berwenang untuk: a. memberi :

1) izin usaha kepada Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek; 2) izin orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek, dan Wakil Manajer Investasi; dan persetujuan bagi Bank Kustodian; b. mewajibkan pendaftaran Profesi Penunjang Pasar Modal dan Wali Amanat; c. menetapkan persyaratan dan tata cara pencalonan dan memberhentikan untuk sementara waktu komisaris dan atau direktur serta menunjuk manajemen sementara Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sampai dengan dipilihnya komisaris dan atau direktur yang baru; d. menetapkan persyaratan dan tata cara Pernyataan Pendaftaran serta menyatakan, menunda atau membatalkan efektifnya Pernyataan Pendaftaran; e. mengadakan pemeriksaan dan penyidikan terhadap setiap Pihak dalam hal terjadi peristiwa yang diduga merupakan pelanggaran terhadap Undang-undang dan atau peraturan pelaksanaanya; f. mewajibkan setiap Pihak untuk : 1) menghentikan atau memperbaiki iklan atau promosi yang berhubungan dengan kegiatan di Pasar Modal; atau 2) mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi akibat yang timbul dari iklan atau promosi dimaksud. g. melakukan pemeriksaan terhadap : 1) setiap Emiten atau Perusahaan Publik yang telah atau diwajibkan menyampaikan Pernyataan Pendaftaran kepada Bapepam; atau 2) Pihak yang dipersyaratkan memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan, atau pendaftaran profesi berdasarkan Undang-undang. h. menunjuk Pihak lain untuk melakukan pemeriksaan tertentu dalam rangka pelaksanaan wewenang Bapepam sebagaimana dimaksud dalam huruf g; i. mengumumkan hasil pemeriksaan; j. membekukan atau membatalkan pencatatan suatu Efek pada Bursa Efek atau menghentikan transaksi Bursa atas Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu guna melindungi kepentingan pemodal; k. menghentikan kegiatan perdagangan Bursa Efek untuk jangka waktu tertentu dalam hal keadaan darurat; l. memeriksa keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dsan Penjaminan, atau Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian serta memberikan keputusan membatalakan atau menguatkan pengenaan sanksi dimaksud; m. menetapkan biaya perizinan, persetujuan, pendaftaran, pemeriksaan, dan penelitian serta biaya lain dalam rangka kegiatan Pasar Modal n. melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencegah kerugian masyarakat sebagai akibat pelanggaran atas ketentuan di bidang Pasar Modal o. memberikan penjelasan lebih lanjut yang bersifat teknis atas UUPM atau peraturan pelaksanaannya; p. menetapkan instrumen lain sebagai Efek selain yang telah ditentukan dalam Pasal 1 angka 5 UU PM; dan

q. melakukan hal-hal lain yang diberikan berdasarkan Undang-undang Pasar Modal.

Fungsi Bapepam Dijelaskan dalam pasal 3 Kepmenkeu RI No : 503/KMK.01/1997 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal, fungsi Bapepam adalah: a. penyusunan peraturan di bidang Pasar Modal; b. pembinaan dan pengawasan terhadap Pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari Bapepam dan Pihak lain yang bergerak di Pasar Modal; c. penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan Perusahaan Publik; d. penyelesaian keberatan yang diajukan oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian; e. penetapan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal; f. pengamanan teknis pelaksanaan tugas pokok Bapepam sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku Tujuan Bapepam Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal yang: a) Teratur: menjamin bahwa seluruh pelaku pasar modal wajib mengikuti ketentuan yang berlaku sesuai dengan bidangnya masing-masing dan melaksanakannya secara konsisten. b) Wajar: seluruh pelaku pasar modal melakukan kegiatannya dengan memperhatikan standar dan etika yang berlaku di dunia bisnis serta mengutamakan kepentingan masyarakat banyak c) Efisien: kegiatan pasar modal dilakukan secara cepat dan tepat dengan biaya yang relatif murah; serta d) Melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat BURSA EFEK Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan Efek diantara mereka. Pemegang Saham terdiri dari Perusahaan Efek yang telah memperoleh izin usaha sebagai Perantara Pedagang Efek. Tugas Bursa Efek Adapun tugas dari Bursa Efek adalah: a) Menyelenggarakan perdagangan Efek yang teratur, wajar dan Efisien b) Menyediakan sarana pendukung serta mengawasi kegiatan anggota Bursa Efek c) Menyusun rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba Bursa Efek, dan melaporkannya kepada Bapepam

Saat ini terdapat 2 Bursa Efek yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM, yaitu: Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). LEMBAGA KLIRING DAN PENJAMINAN (LKP) Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan Penjaminan penyelesaian transaksi bursa Tugas LKP Adapun tugas LKP adalah: a) Melaksanakan kliring dan penjaminan transaksi bursa yang teratur, wajar , dan efisien. b) Menjamin penyerahan secara fisik baik saham maupun uang c) Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LKP oleh BAPEPAM adalah PT. KPEI (PT. Kliring Penjaminan Efek Indonesia). LEMBAGA PENYIMPANAN DAN PENYELESAIAN (LPP) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) adalah pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi bank Kustodian, Perusahaan Efek dan Pihak lain. Tugas LPP Adapun tugas LPP adalah: a) Menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur, wajar, dan efisien b) Mengamankan pemindahtanganan Efek c) Menyelesaikan (settlement) 3. Lembaga yang telah memperoleh izin usaha sebagai LPP oleh BAPEPAM adalah PT. KSEI (PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia).

PELAKU PASAR MODAL Para pemain utama yang terlibat di pasar modal dan lembaga penunjang yang terlibat langsung dalam proses transaksi antara pemain utama sebagai berikut Kasmir (2001 : 183189) : 1) Emiten, adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain: a. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi. b. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri dengan modal asing.

c. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang saham lama kepada pemegang saham baru.

2) Investor, adalah pemodal yang akan membeli atau menanamkan modalnya di perusahaan yang melakukan emisi (disebut investor). Sebelum membeli surat berharga yang ditawarkan, investor biasanya melakukan penelitian dan analisis tertentu. Penelitian ini mencakup bonafiditas Perusahaan, prospek usaha emiten dan analisis lainnya. Tujuan utama para investor dalam pasar modal antara lain : a. Memperoleh deviden. Ditujukan kepada keuntungan yang akan diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden. b. Kepemilikan perusahaan. Semakin banyak saham yang dimiliki maka semakin besar pengusahaan (menguasai) perusahaan. c. Berdagang. Saham dijual kembali pada saat harga tinggi, pengharapannya adalah pada saham yang benar-benar dapat menaikkan keuntungannya dari jual beli sahamnya 3) Perusahaan Publik atau Perusahaan Terbuka, adalah perusahaan yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh masyarakat. Penjualan saham ke masyarakat dilakukan dengan cara Initial Public Offering (IPO). IPO adalah proses penawaran saham perusahaan kepada masyarakat untuk pertama kali. Di Indonesia, perusahaan seperti ini biasanya mempunyai tambahan singkatan Tbk. di belakang nama perusahaannya. 4) Perusahaan Efek, merupakan suatu lembaga yang dapat melakukan kegiatan sebagai perantara pedagang efek, penjamin emisi efek, manajer investasi,penasihat investasi serta kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bapepam. Perusahaan efek sebagai lembaga kepercayaan masyarakat mempunyai peran strategis dalam menjaga kelangsungan pasar modal.Perusahaan efek dituntut untuk memelihara likuiditas yang cukup sehingga mampu memenuhi seluruh kewajibannya. 5) Penasihat Investasi adalah pihak yang memberikan nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa. Kewajiban Penasihat Investasi adalah sebagai berikut: a. Memberikan nasihat kepada pihak lain. b. Melakukan riset. c. Membuat rekomendasi. d. Memberikan analisis di bidang efek dengan memperoleh imbalan tertentu. e. Memelihara catatan yang berhubungan dengan nasihat. 6) Perantara Emisi, yang meliputi 3 (tiga) pihak: a. Penjamin Emisi (underwriter), yaitu: perusahaan perantara yang menjamin penjualan emisi, dalam arti, jika saham atau obligasi belum laku, penjamin emisi

wajib membeli agar kebutuhan dana yang diperlukan emiten terpenuhi sesuai rencana; b. Akuntan Publik, yaitu pihak yang berfungsi memeriksa kondisi keuangan emiten dan memberikan pendapat apakah laporan keuangan yang telah dikeluarkan oleh emiten wajar atau tidak. c. Perusahaan Penilai (appraisal), yaitu perusahaan yang berfungsi untuk memberikan penilaian terhadap emiten, apakah nilai aktiva emiten wajar atau tidak. 7) Badan Pelaksana Pasar Modal, yaitu badan yang mengatur dan mengawasi jalannya pasar modal, termasuk mencoret emiten (delisting) dari lantai bursa dan memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang melanggar peraturan pasar modal. Di Indonesia Badan Pelaksana Pasar Modal adalah BAPEPAM (Badan Pengawas dan Pelaksana Pasar Modal) yang merupakan lembaga pemerintah di bawah Menteri Keuangan. 8) Bursa Efek, yakni tempat diselenggarakannya kegiatan perdagangan efek pasar modal yang didirikan oleh suatu badan usaha. Di Indonesia terdapat dua Bursa Efek, yaitu Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang dikelola PT Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya (BES) Yang dikelola oleh PT Bursa Efek Surabaya 9) Perantara Perdagangan Efek, yaitu makelar (pialang/broker) dan komisioner yang hanya lewat kedua lembaga itulah efek dalam bursa boleh ditransaksikan. Makelar adalah perusahaan pialang (broker) yang melakukan pembelian dan penjualan efek untuk kepentingan orang lain dengan memperoleh imbalan. Adapun komisioner adalah pihak yang melakukan pembelian dan penjualan efek untuk kepentingan sendiri atau untuk orang lain dengan memperoleh imbalan.

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL Dasar Hukum : UU No 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal PP No 45 Tahun 1945 1) Biro Administrasi Efek (BAE) Biro Administrasi Efek (BAE) adalah Pihak yang berdasarkan kontrak dengan Emiten melaksanakan pencatatan pemilikan Efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek. Sampai dengan 1 Januari 2005 Bapepam telah memberikan 11 izin usaha Biro Administrasi efek.

Daftar Biro Administrasi Efek (BAE) Last update: 31 Juli 2004 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Nama Perusahaan PT Sirca Datapro Perdana PT Adsenas Perkasa PT Blue Chip Mulia PT Dharmayasa Adisejahtera PT Bhakti Share Registrar (d.h. PT Andatafek) PT Admitra Transferindo PT Datindo Entrycom PT Share Star Indonesia PT Sinartama Gunita PT Raya Saham Registra d.h. PT Risjad Salim Registra PT EDI Indonesia (Electronic Data Interchange Indonesia) PT Ficomindo Buana Registrar

2) Kustodian Kustodian adalah Lembaga/ Perusahaan/ Bank yang memberikan Jasa Penitipan Efek dan Harta lain yang berkaitan dengan Efek, termasuk mewakili nasabahnya dalam pengurusan Dividen, Yield, Bonus dan hak-hak lainnya. (Catatan: yang dapat menyelenggarakan jasa kustodian adalah Lembaga Penyelesaian dan Penyimpanan/LPP, Perusahaan Efek dan Bank Umum yang telah mendapat Izin Bapepam) 3) Wali Amanat (trustee). Jasa wali amanat diperlukan sebagai wali dari si pemberi amanat (investor). Wali Amanat (trustee) adalah Perusahaan/ Lembaga yang mewakili kepentingan Pemegang Efek yang bersifat Hutang (Obligasi). Bank Umum yang akan bertindak sebagi Wali Amanat wajib terlebih dahulu terdaftar di Bapepam untuk mendapatkan Surat Tanda Terdaftar sebagai Wali Amanat. Sampai dengan 31 Juli 2004, jumlah Wali Amanat yang terdaftar di Bapepam sebanyak 13. Kegiatan wali amanat meliputi : 1) Menilai kekayaan emiten 2) Menganalisis kemampuan emiten 3) Melakukan pengawasan dan perkembangan emiten 4) Memberi nasehat kepada para investor dalam hal yang berkaitan dengan emiten

5) Memonitor pembayaran bunga dan pokok obligasi 6) Bertindak sebagai agen pembayaran 4) Perusahaan Pemeringkat Efek Perusahaan Pemeringkat Efek adalah Pihak yang menerbitkan peringkat-peringkat bagi surat utang (debt securities), seperti obligasi dan commercial paper. Sampai dengan 1 Maret 2005, Bapepam telah memberikan 2 izin usaha Perusahaan Pemeringkat Efek yaitu kepada: a. PT Pefindo b. PT. Kasnic Credit Rating Indonesia 5) Perusahaan surat berharga (securities company). Mengkhususkan diri dalam perdagangan surat berharga yang tercatat di bursa efek. Kegiatan perusahaan surat berharga antara lain: a. Sebagai pedagang efek b. Penjamin emisi c. Perantara perdagangan efek d. Pengelola dana 6) Perusahaan pengelola dana (investment company). Mengelola surat-surat berharga yang akan menguntungkan sesuai dengan keinginan investor, terdiri dari 2 unit yaitu sebagai pengelola dana dan penyimpan dana. 7) Kantor administrasi efek. Kantor yang membantu para emiten maupun investor dalam rangka memperlancar administrasinya. a. Membantu emiten dalam rangka emisi b. Melaksanakan kegiatan menyimpan dan pengalihan hak atas saham para investor c. Membantu menyusun daftar pemegang saham d. Mempersiapkan koresponden emiten kepada para pemegang saham e. Membuat laporan-laporan yang diperlukan

BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) atau dalam bahasa

Inggris disebut Indonesian Capital Market Arbitration Board, didirikan oleh Organisasi Regulator Mandiri (Self Regulatory Organization - SROs) yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI), PT.Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT.Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta asosiasi-asosiasi di lingkungan pasar modal Indonesia untuk menjadi tempat menyelesaikan persengketaan perdata di bidang pasar modal melalui mekanisme penyelesaian di luarpengadilan. Alternatif Penyelesaian Melalui BAPMI

Di dalam BAPMI, para pihak yang bersengketa dapat memilih 3 alternatif cara penyelesaian sengketa, yakni melalui a. Pendapat mengikat "Pendapat mengikat" BAPMI adalah pendapat yang diberikan oleh BAPMI atas dasar permintaan para pihak mengenai penafsiran suatu ketentuan yang kurang jelas di dalam perjanjian agar di antara para pihak tidak terjadi lagi perbedaan penafsiran yang bisa membuka perselisihan lebih jauh. BAPMI akan memberikan pendapat mengikat secara tertulis dan ditandatangani oleh ketua BAPMI selambat-lambatnya dalam waktu 30 hari kerja setelah dimulainya pemeriksaan, yang disampaikan melalui surat tercatat, bukannya dalam suatu forum pertemuan. Pendapat mengikat yang diberikan oleh BAPMI bersifat final dan mengikat para pihak yang memintanya, oleh karenya tidak dapat diajukan perlawanan atau bantahan. Pendapat mengikat itu harus segera dilaksanakan dalam waktu 30 hari sejak diterbitkan, dan setiap tindakan yang bertentangan dengan pendapat mengikat merupakan pelanggaran perjanjian. b. Mediasi Mediasi BAPMI adalah cara penyelesaian masalah melalui perundingan di antara para pihak yang bersengketa dengan bantuan pihak ketiga yang netral dan independen yang disebut mediator yang bersifat fasilitator pertemuan guna membantu masing-masing pihak memahami perspektif, posisi dan kepentingan pihak lain sehubungan dengan permasalahan yang tengah dihadapi dan bersama-sama mencari solusi penyelesaiannya. Tujuan dari Mediasi adalah dicapainya perdamaian di antara para pihak yang bermasalah. Proses mediasi akan berlangsung selama 14 hari kerja dalam

pertemuan (hearing) yang tertutup untuk umum yang dilaksanakan di tempat yang ditetapkan oleh BAPMI atau tempat lain yang disepakati oleh para pihak. c. Arbitrase Arbitrase BAPMI adalah cara penyelesaian sengketa dengan menyerahkan kewenangan kepada pihak ketiga yang netral dan independen - yang disebut arbiter guna memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat pertama dan terakhir. Keputusan yang dijatuhkan oleh arbiter tersebut bersifat final dan mengikat bagi para pihak yang tidak dapat diajukan banding.

Pemeriksaan dalam proses arbitrase BAPMI akan berlangsung paling lama 180 hari kerja sejak arbiter tunggal / majelis arbitrase terbentuk. Arbiter dapat memperpanjang jangka waktu tersebut dengan persetujuan pemohon dan termohon. Arbiter BAPMI Di dalam proses arbitrase BAPMI dikenal 2 jenis arbiter, yakni arbiter tetap (arbiter BAPMI) dan arbiter tidak tetap (ad hoc) yang diseleksi dan diangkat oleh pengurus BAPMI berdasarkan integritas dan kompetensi di bidang pasar modal menurut latar belakang keahliannya masing-masing yang sebagian berlatar belakang praktisi, ahli hukum, akuntan dan akademisi. Berbagai Peraturan Arbitrase BAPMI BAPMI telah mengeluarkan berbagai peraturan yang digunakan sebagai dasar bagi prosedur arbitrase yaitu :

Peraturan dan acara badan arbitrase Pasar modal Indonesia : peraturan ini disahkan melalui keputusan BAPMI nomor: Kep-04/BAPMI/11.2002, tanggal 19 November 2002, sebagai amendemen terhadap keputusan BAPMI nomor: Kep-01/BAPMI/10.2002, tanggal 28 Oktober 2002.

Peraturan tentang biaya dan imbalan penyelesaian sengketa atau beda pendapat BAPMI : peraturan ini disahkan melalui keputusan BAPMI Nomor: Kep-01/BAPMI/07.2005, tanggal 21 Juli 2005, sebagai amendemen terhadap Keputusan BAPMI Nomor: Kep02/BAPMI/11.2002, tanggal 19 November 2002.

Peraturan BAPMI tentang arbiter BAPMI : peraturan ini disahkan melalui keputusan BAPMI nomor: Kep-03/BAPMI/11.2002, tanggal 19 November 2002. Pedoman benturan kepentingan dan afiliasi bagi arbiter dan mediator BAPMI : peraturan ini disahkan melalui keputusan BAPMI nomor: Kep-05/BAPMI/12.2002, tanggal 20 Desember 2002. Etika perilaku (Code of Conduct) arbiter/mediator BAPMI : yang disahkan oleh rapat umum anggota tahunan BAPMI, tanggal 30 Juni 2004.

PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Ketentuan tentang Profesi penunjang pasar modal, di atur dalam UU No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal. Profesi penunjang pasar modal terdiri atas : 1. Kantor Akuntan Publik & Akuntan Publik Terdaftar di Pasar Modal Data dan informasi yang tercakup meliputi : y Nomor Izin Usaha KAP y Alamat KAP y Nama Pimpinan

y y Tugas :

Kontak / Email Daftar Rekan

y Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatnya. y Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia dan ketentuan BAPEPAM y Memberikan petunjuk peaksanaan cara-cara pembukuan yang baik (apabila diperlukan). 2. Konsultan Hukum Pasar Modal Data dan informasi yang tercakup meliputi : y Alamat Kantor Konsultan y Nama Rekan Tugas : y y Melakuan pemeriksaan secara menyeluruh dari segi hukum (Legal Audit) Memberikan pendapat

3. Notaris Pasar Modal Data dan informasi yang tercakup meliputi : y Alamat Kantor y Wilayah Kerja y Nomor STTD y Sertifikasi Tugas: y Membuat Berita Acara RUPS y Membuat Akte Perubahan Anggaran Dasar y Menyiapkan perjanjian-perjanjian dalam rangka emisi efek. 4. Penilai Terdaftar di Pasar Modal Data dan informasi yang tercakup meliputi : y Nomor STTD y Nomor Izin Usaha y Alamat Kantor y Jenis Kegiatan Usaha Penilai Tugas: y Adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan Penilai yaitu pendapat atas

y

nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian para penilai

KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah badan usaha yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi akuntan publik dalam memberikan jasanya. 1. Bidang jasa Bidang jasa KAP meliputi:

Jasa atestasi, termasuk di dalamnya adalah audit umum atas laporan keuangan, pemeriksaan atas laporan keuangan prospektif, pemeriksaan atas pelaporan informasi keuangan proforma, review atas laporan keuangan, dan jasa audit serta atestasi lainnya.

Jasa non-atestasi, yang mencakup jasa yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, manajemen, kompilasi, perpajakan, dan konsultasi. Dalam hal pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan, KAP hanya dapat

melakukan paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut. 2. Bentuk badan usaha Badan usaha KAP dapat berbentuk:

Perseorangan hanya dapat didirikan dan dijalankan oleh seorang akuntan publik yang juga sekaligus bertindak sebagai pimpinan. Persekutuan perdata atau persekutuan firma hanya dapat didirikan oleh paling sedikit 2 orang akuntan publik dan/atau 75% dari seluruh sekutu adalah akuntan publik. Masing-masing sekutu disebut Rekan (bahasa Inggris: Partner) dan salah seorang sekutu bertindak sebagai Pemimpin Rekan.

bentuk usaha lain yang sesuai dengan karakteristik profesi Akuntan Publik yang diatur dalam Undang-Undang.

3. Perizinan Izin usaha KAP dikeluarkan oleh Menteri Keuangan. KAP berbentuk badan usaha perseorangan yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin usaha KAP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Memiliki izin akuntan publik. Menjadi anggota IAPI. Mempunyai paling sedikit 2 orang auditor tetap dengan tingkat pendidikan formal bidang akuntansi yang paling rendah berijazah setara Diploma III dan paling sedikit 1 orang diantaranya berijazah sarjana.

Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Memiliki rancangan Sistem Pengendalian Mutu (SPM) KAP yang memenuhi Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) dan paling kurang mencakup aspek kebijakan atas seluruh unsur pengendalian mutu. Domisili Pemimpin KAP sama dengan domisili KAP. Memiliki bukti kepemilikan atau sewa kantor, dan denah ruang kantor yang menunjukkan kantor terisolasi dari kegiatan lain. Membuat surat pernyataan bermeterai cukup yang mencantumkan alamat Akuntan Publik, nama dan domisili kantor, serta maksud dan tujuan pendirian kantor (hanya untuk KAP berbentuk badan usaha perseorangan). Membuat Surat Permohonan, melengkapi formulir Permohonan Izin Usaha Kantor Akuntan Publik, dan membuat surat pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan bahwa data persyaratan yang disampaikan adalah benar. Untuk KAP berbentuk badan usaha persekutuan, selain persyaratan-persyaratan di atas,

juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

Memiliki NPWP KAP. Memiliki perjanjian kerja sama yang disahkan oleh notaris. Memiliki surat izin akuntan publik bagi Pemimpin Rekan dan Rekan yang akuntan publik. Memiliki tanda keanggotaan IAPI yang masih berlaku bagi Pemimpin Rekan dan Rekan yang akuntan publik. Memiliki surat persetujuan dari seluruh Rekan KAP mengenai penunjukan salah satu Rekan menjadi Pemimpin Rekan. Memiliki bukti domisili Pemimpin Rekan dan Rekan KAP. KAP berbentuk badan usaha persekutuan dapat membuka Cabang KAP di seluruh

wilayah Indonesia dengan izin dari Menteri Keuangan. 4. Penggunaan nama KAP berbentuk badan usaha perseorangan menggunakan nama akuntan publik yang bersangkutan. Untuk KAP berbentuk badan usaha persekutuan, menggunakan nama seorang atau lebih Rekan akuntan publik dan ada penambahan kata & Rekan di belakangnya apabila jumlah akuntan publik pada KAP tersebut lebih banyak dari jumlah akuntan publik yang namanya tercantum sebagai nama KAP. Nama KAP dilarang menggunakan singkatan atau penggalan nama. 5. Kerjasama dengan KAP asing

KAP dapat melakukan kerjasama dengan KAP atau organisasi audit asing. KAP dapat mencantumkan nama KAP atau organisasi audit asing tersebut pada nama kantor, kepala surat, dokumen dan media lainnya setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan. Penulisan huruf nama KAP atau organisasi audit tidak boleh melebihi besarnya huruf nama KAP. Tugas akuntan di pasar modal Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia (BAPMI) atau dalam bahasa Inggris disebut Indonesian Capital Market Arbitration Board , didirikan oleh Organisasi Regulator Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain. MASYARAKAT PROFESI PENILAI INDONESIA MAPPI (Masyarakat Profesi Penilai Indonesia) atau ISA(Indonesian Society of Appraisers) adalah Asosiasi Profesi di Indonesia yang khususnya mewadahi Profesional yang berkecimpung dalam Profesi Penilai. 1. Pendahuluan Berdirinya MAPPI dilandasi oleh keinginan untuk untuk ikut berpartisipasi mengisi pembangunan nasional umumnya dan pembangunan ekonomi khususnya guna menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Dimana pengabdian profesi penilai dalam pembangunan nasional yang pada hakekatnya adalah pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seluruhnya akan meningkat dengan adanya pembinaan dan pengembangan profesi tersebut. Dalam rangka pembinaan dan pengembangan dimaksud perlu adanya wadah yang mewakili profesi Penilai Indonesia secara keseluruhan dalam kedudukan masing-masing sebagai perorangan. 2. Ruang lingkup kegiatan Penilai y Penilaian untuk menentukan nilai ekonomis terhadap harta benda berwujud maupun yang tidak berwujud yaitu Penilaian Aktiva tetap (Fixed Assets Valuation ) dan Penilaian Usaha ( Business Valuation termasuk goodwill, trademark dan hak paten). Penilaian Proyek (Project Appraisal). Penilaian Kelayakan Teknis (Technical Appraisal). Penilaian dan Konsultasi Pengembangan (Development Consultacy) termasuk Studi Kelayakan Proyek (Project study Feasibility Study). Penilaian dan Pengawasan Proyek (Project Monitoring).

y y y y

y y y y

Penilaian dan Konsultasi Investasi (Investment Arranger and Advisory Services). Penilaian dan Teknologi Informasi di bidang Properti (Property Information System). Penilaian Konsultasi Property (Property Consultancy) termasuk kegiatan Konsultasi Keuangan Properti (Financial Property Advisory Services). Pengelolaan Harta Benda (Property Management ).

3. Pengurus Pusat MAPPI

Pengurus Pusat Pengurus Daerah Dewan Penilai Dewan Pemeriksa Keuangan

Pengurus Pusat diketuai oleh Seorang Ketua Umum dengan dibantu Sekretaris Jenderal yang dipilih dipilih setiap 4 tahun sekali melalui Musyawarah Nasional. Ketua Umum MAPPI (2008-2012) adalah Ir. Hamid Yusuf, MAPPI (Cert). 4. MAPPI adalah bagian dari organisasi penilai dunia

AVA (Asean Valuer Association) - Organisasi Penilai se-Asia Tenggara PPC (Pan Pacific Congress). IVSC International Valuation Standar Committee)

5. Kegiatan MAPPI

Memupuk dan meningkatkan partisipasi aktif para anggota guna meningkatkan profesionalisme sehingga menjadi penilai yang kompeten, integritas dan bermoral. Menyelenggarakan Sertifikasi Profesi Penilai, Pendidikan, Pelatihan dan Kegiatan lain yang bermanfaat dalam rangka membina dan mengembangkan kompetensi anggota.

Mengadakan hubungan secara aktif dengan pemerintah dan masyarakat pada umumnya termasuk masyarakat penilai Luar negeri.

6. Keanggotaan MAPPI Keanggotaan MAPPI sekarang terdiri dari Indonesia. Keanggotaan MAPPI terdiri :

2.000 anggota yang tersebar di seluruh

Anggota Peserta (Associate Member) Anggota Penilai Terdaftar (Registered Member) Anggota Penilai Bersertifikat (Certified Member) Anggota Kehormatan (Honorary Member)

Anggota Luar Biasa (Extraordinary Member)

7. Standar Penilaian Indonesia Standar Penilaian Indonesia atau SPI adalah Standar yang dipakai oleh Penilai untuk melakukan kegiatan penilaian. SPI bersifat wajib (mandatory) bagi semua Penilai yang melakukan kegiatanpenilaian di Indonesia. Sifat wajib ini juga di atur di dalam [Kode Etik Penilai Indonesia (KEPI). SPI ditetapkan oleh Organisasi Profesi Penilai Indonesia yang lebih dikenal sebagai Masyarakat Profesi Penilai Indonesia (MAPPI) a. Tujuan SPI y Mendorong penilai untuk secara hati-hati menentukan dan memahami kebutuhan dan persyaratan dari pemberi tugas, dan untuk memberikan kepastian kepada penilai bahwa penilai deibekali dengan suatu standar penilaian yang memadai y untuk memenuhi kebutuhan tersebut. memajukan penggunaan dasar penilaian dan sasumsi secara konsisten dalam penilaian dan pemilihan dasar penilaian yang tepat sesuai dengan kebutuhan pemberi tugas y y membantu penilai untuk mencapai kompetensi profesional dengan standar yang relatif tinggi dalam persiapan dan pelaksanaan pekerjaan penilaian memastikan bahwa laporan penilaian yang dihasilkan tidak bersifat mendua dan bersifat komprehensif,serta mudah dimengerti yang berisi opini dan informasi, yang dibutuhkan dan harus didapatkan oleh pembacanya memastikan bahwa referensi yang dipublikasikan dalam laporan penilaian mengandung informasi yang jelas, akurat, dan memadai sehingga tidak menyesatkan. b. SPI sekarang SPI yang berlaku sekarang adalah Standar Penilaian Indonesia 2007, yang mengacu kepada International Valuation Standards (IVS) 2005 yang dikeluarkan oleh IVSC. Konsultan Hukum Dalam melaksanakan tugasnya Konsultan hukum pasar modal mempunyai peranan sebagai berikut: 1. Membantu membereskan segala aspek hukum suatu perusahaan yang akan go publik, dengan jalan memberikan nasehat dan pendapat yang diperlukan oleh emiten, juga pendapatnya tentang emiten sendiri yang dimuat dalam prospektus yang diterbitkan dalam rangka emisi (Dana Reksa, 1987:92). Hal tersebut diwujudkan dengan pembuatan legal audit (pemeriksaan hukum) dan legal opinion (pendapat hukum). Legal audit dipakai oleh

y

seorang Konsultan hukum pasar modal sebgai landasan untuk membuat legal opinion. Serta legal opinion ini wajib dimuat dalam prospektus yang dibuat oleh Emiten. Sebagaimana ditentukan dalam Keputusan Ketua Bapepam No. KEP-51/PM/1996, bahwa pendapat dari Konsultan hukum pasar modal antara lain meliputi: a. keabsahan akta pendirian serta Anggaran Dasar dan perubahan-perubahannya; b. keabsahan perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran Umum dan perjanjian penting lainnya; c. apakah semua izin dan persetujuan yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan usaha yang direncanakan Emiten telah diperoleh; d. status pemilikan aktiva yang materiil dari Emiten; e. sengketa (litigasi) yang penting dan relevan, tuntutan perdata atau pidana serta tindakan hukum lainnya menyangkut Emiten, komisaris atau direktur; f. apakah modal Emiten dan perubahan-perubahan yang direncanakan, diajukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan telah memperoleh semua persetujuan yang diperlukan; g. hal-hal yang materiil lainnya sehubungan dengan status hukum dari Emiten dan penawaran Efek yang akan dilaksanakan. Di samping itu berkenaan dengan pendapat hukum, ada beberapa aspek yang menonjol dalam pendapat hukum, yaitu (PPH, 1992:49): a. Pendapat hukum merupakan dasar penilaian perjanjian; b. Pendapat hukum haruslah yang dapat diterima oleh perjanjian; c. Pendapat hukum haruslah dibuat oleh konsultan yang ditunjuk oleh Emiten dan berkulaitas sebagai konsultan hukum yang independen. 2. Membenahi suatu perusahaan yang akan go publik, misalnya dengan melakukan restrukturisasi dalam berbagai hal; 3. Ikut mendampingi dan memberikan advis hukum kepada kliennya, yang diduga telah melakukan pelanggaran hukum pasar modal; 4. Ikut membantu profesi lain yang terlibat dalam kegiatan pasar modal untuk menangani masalah-masalah hukum, seperti membantu notaris, akuntan, underwriter dalam pembuatan kontrak-kontrak;

5. Merupakan mitra pemerintah, dalam hal ini Bapepam untuk memecahkan berbagai peraturan hukum pasar modal. Tanggung Gugat Konsultan Hukum Pasar Modal Pada prinsipnya tanggung gugat Konsultan hukum pasar modal hanya terbatas pada pendapat atau keterangan yang diberikannya dalam rangka pernyataan pendaftaran baik dalam bentuk legal audit maupun legal opinion, oleh karena itu investor hanya dapat menuntut ganti rugi atas kerugian yang timbul akibat dari pendapat atau penilaian yang diberikan oleh Konsultan hukum pasar modal tersebut (lihat Pasal 80 ayat (2) UUPM beserta penjelasannya). Bahkan lebih lanjut ditentukan di dalam Pasal 80 ayat 3 UU No. 8 Tahun 1995, bahwa Konsultan hukum pasar modal tidak bertanggung gugat atas kerugian yang diderita oleh investor apabila Konsultan hukum pasar modal tersebut telah melakukan penilaian atau memberikan pendapatnya secara profesional. Adapun penilaian atau pendapat tersebut dianggap telah diberikan secara profesional apabila telah memenuhi kriteria sebagai berikut : a. Pekerjaannya telah dilakukan sesuai dengan norma pemeriksaan; b. Sesuai pula dengan prinsip-prinsip dan kode etik profesinya; c. Pendapatnya atau penilaiannya itu telah diberikan secara independen; d. Telah pula melakukan langkah-langkah kongkrit yang diperlukan untuk memastikan kebenaran dari pernyataan atau keterangan yang diungkapkan dalam suatu Pernyataan Pendaftaran, dalam hal ini sering disebut kewajiban due diligence (pemeriksaan yang mendalam). Kriteria tersebut ditentukan secara tegas di dalam penjelasan Pasal 80 ayat 3 yang bunyi lengkapnya adalah sebagai berikut: Penjamin Pelaksana Emisi Efek atau Profesi Penunjang Pasar Modal tidak dapat dituntut ganti rugi atas kerugian yang dideriat oleh pemodal apabila penjamin pelaksana emisi efek atau profesi penunjang pasar modal tersebut telah melakukan penilaian atau memberikan pendapatnya secara profesional, dalam arti pekerjaannya telah dilaksanakan sesuai dengan norma pemeriksaan, prinsip-prinsip dan kode etik masingmasing profesi, dan pendapatnya atau penilaiannya itu telah diberikan secara independen. Selain itu, penjamin pelaksana emisi efek atau profesi penunjang pasar modal telah melakukan langkah-langkah kongkrit yang diperlukan untuk memastikan kebenaran dari pernyataan atau keterangan yang diungkapkan dalam Pernyataan Pendaftaran

Berkenaan dengan adanya tuntutan ganti rugi di atas maka perlu diperhatikan adanya ketentuan di dalam Pasal 80 ayat 4 UU No. 8 Tahun 1995 yang menyebutkan bahwa tuntutan ganti rugi itu hanya diajukan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak pernyataan pendaftaran efektif. Tugas Notaris Pasar Modal

Peranan notaris di bidang pasar modal diperlukan terutama dalam hubungannya denganpenyusunan anggaran dasar para pelaku pasar modal, seperti emiten, perusahaan publik, perusahaan efek, dan reksa dana, serta pembuatan kontrak-kontrak penting seperti kontrak reksa dana, kontrak penjaminan emisi, dan perwaliamanatan

Untuk menjamin keaslian dan kepercayaan para pihak, pengesahan dari notaris menjadisesuatu yang sangat penting, seperti berita acara rapat

Jasa notaris diperlukan dalam hal-hal lain seperti: Membuat berita acara RUPS dan menyusun pernyataan keputusan-keputusan RUPS, baik untuk persiapan go public maupun RUPS setelah IPO. Meneliti keabsahan hal-hal yang menyangkut penyelenggaraan RUPS, seperti kesesuaian dengan anggaran dasar perusahaan, tata cara pemanggilan untuk RUPS dan keabsahan dari pemegang saham atau kuasanya untuk RUPS. menghadiri

Meneliti perubahan AD agar tidak terdapat materi pasal-pasal dalam AD yangbertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bahkan diperlukan untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian pasal-pasal dalam AD agar sejalan dan memenuhi ketentuan menurut peraturan di bidang pasar modal dalam rangka melindungi investor dan masyarakat. Asosiasi asosiasi Pasar Modal Internasional Adapun asosiasi asosiasi Pasar Modal Internasional yang telah berdiri adalah: 1. CCMA (Canada Capital Market Association) 2. HK-CMA (Hong Kong Capital Market Association) 3. ICMA (International Capital Market Association) 4. ICMSA (International Capital Market Service Association) 5. TSPAKB (The Association of Capital Market Intermediary Institution of Turkey) Asosiasi asosiasi Pasar Modal di Indonesia Adapun asosiasi asosiasi Pasar Modal yang telah berdiri di Indonesia adalah: 1. AEI (Asosiasi Emiten Indonesia)

2. 3. 4. 5. 6.

APEI (Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia) WPPEI (Asosiasi Wakil Perantara Perusahaan Efek Indonesia) WMI (Asosiasi Manajer Investasi) ABI (Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia) Asosiasi Analis Efek Indonesia

GOOD CORPORATE GOVERNANCE Corporate governance terdiri dari satu set hubungan antara manajemen organisasi, Dewan Direksi terdiri dari Perusahaan atau Anggota Komite, anggota dan stakeholder lainnya, dan struktur dengan kebijakan dan proses melalui mana tujuan organisasi ditetapkan, dicapai dan dipantau. Tata kelola perusahaan yang baik harus menjadi atribut meresapi segala dalam sebuah organisasi - sebuah enabler kunci untuk membantu dalam pengambilan keputusan dipertahankan tentang urusan organisasi. Oleh karena itu implementasi yang efektif dan pemeliharaan tata kelola yang baik memfasilitasi perbaikan terus-menerus dalam kaitannya dengan Strategi, Kepatuhan Kinerja, dan Akuntabilitas Kategori - kategori empat inti fitur pemerintahan yang baik - Strategi, Kinerja, Kepatuhan dan Akuntabilitas - ditandai dengan pemantauan dan evaluasi dan harus menjadi pusat kerangka tata kelola perusahaan dari suatu organisasi dan terintegrasi ke dalam dokumentasi kunci yang terkait tata kelola organisasi yang dapat mencakup, misalnya : y Strategis dan rencana bisnis; y Manajemen Risiko rencana; y Pemasaran dan rencana pengembangan bisnis; y Stakeholder rencana manajemen; y Dewan pemerintahan manual atau piagam dan Kode Etik; y Operasional kebijakan dan prosedur manual, dan Kode Etik organisasi, dan y Jaminan Kualitas manual. KEWAJIBAN PENYAMPAIAN LAPORAN BERKALA OLEH PERUSAHAAN EFEK 1. Definisi a. Laporan Keuangan Berkala yang dimaksud dalam peraturan ini adalah Laporan Keuangan Tahunan dan Laporan Keuangan Tengah Tahunan. b. Laporan Kegiatan yang dimaksud dalam peraturan ini adalah: 1) laporan kegiatan penjaminan tengah tahunan, bagi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek; 2) laporan kegiatan bulanan, bagi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek; dan atau 3) laporan kegiatan bulanan, bagi Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi. c. Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan Tahunan yang dimaksud dalam peraturan ini adalah laporan pemeriksaan atas perhitungan Modal Kerja Bersih Disesuaikan dengan mengambil sampel sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) hari kerja secara acak selama satu tahun buku yang diperiksa dan memberikan

pendapat apakah Modal Kerja Bersih Disesuaikan telah didasarkan atas informasi yang benar dan dihitung serta dilaporkan dengan cara yang benar. 2. Setiap Perusahaan Efek wajib menyampaikan laporan berkala kepada Bapepam dan LK sebagai berikut: a. Laporan Keuangan Berkala; b. Laporan Kegiatan; dan c. Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan Tahunan. 3. Laporan Keuangan Berkala sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf a wajib disampaikan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Laporan Keuangan Berkala disampaikan kepada Bapepam dan LK sebanyak 2 (dua) eksemplar, sekurang-kurangnya 1 (satu) eksemplar dalam bentuk asli yang ditandatangani oleh semua anggota direksi dan komisaris. b. Dalam hal Perusahaan Efek adalah perusahaan yang telah melakukan Penawaran Umum atau Perusahaan Publik, maka kewajiban penyampaian Laporan Keuangan Berkala Perusahaan Efek tersebut mengacu kepada Peraturan Bapepam Nomor X.K.2 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala. c. Laporan Keuangan Berkala disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang pada pokoknya adalah Standar Akuntansi Keuangan yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), dan ketentuan akuntansi di bidang Pasar Modal yang ditetapkan Bapepam dan LK. d. Laporan Keuangan Tahunan harus disertai dengan laporan Akuntan dengan pendapat yang lazim dan disampaikan kepada Bapepam dan LK selambat- lambatnya pada akhir bulan ke-3 (ketiga) setelah tanggal Laporan Keuangan Tahunan. 4. Laporan Keuangan Tengah Tahunan disampaikan kepada Bapepam dan LK dalam jangka waktu sebagai berikut: 1) selambat-lambatnya pada akhir bulan pertama setelah tanggal Laporan Keuangan Tengah Tahunan, jika tidak disertai laporan Akuntan; 2) selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-2 (kedua) setelah tanggal Laporan Keuangan Tengah Tahunan, jika disertai laporan Akuntan dalam rangka penelaahan terbatas; dan 3) selambat-lambatnya pada akhir bulan ke-3 (ketiga) setelah tanggal Laporan Keuangan Tengah Tahunan, jika disertai laporan Akuntan yang memberikan pendapat tentang kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. f. Laporan Keuangan Tengah Tahunan disusun berdasarkan prinsip yang sama dengan Laporan Keuangan Tahunan dan mencakup antara lain penyesuaian yang lazim dilakukan pada akhir periode akuntansi perusahaan demi tercapainya dasar akrual. g. Jika terdapat perbedaan antara Laporan Keuangan Tengah Tahunan dengan data periode yang sama dalam rangka penyusunan Laporan Keuangan Tahunan, maka Laporan Keuangan Tengah Tahunan tersebut yang disajikan secara perbandingan dengan Laporan Keuangan Tengah Tahunan periode berikutnya harus disajikan kembali sesuai dengan data yang telah dicakup dengan Laporan Keuangan Tahunan. 5. Laporan Kegiatan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf b wajib disampaikan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek wajib menyampaikan Laporan Kegiatan yang dibuat secara berkala setiap 6 (enam) bulan (Juni dan Desember), kepada Bapepam dan LK sesuai dengan Formulir Nomor X.E.1-1 lampiran 1 peraturan ini, paling lambat pada hari kerja ke-12 (kedua belas) bulan berikutnya. b. Perusahaan Efek yang melakukan kegiatan usaha sebagai Perantara Pedagang Efek wajib menyampaikan Laporan Kegiatan dalam format digital sesuai dengan Formulir Nomor X.E.1-2 lampiran 2 peraturan ini, paling lambat pada hari kerja ke-12 (kedua belas) bulan berikutnya. c. Dalam hal Perusahaan Efek adalah perusahaan yang melakukan kegiatan usaha sebagai Manajer Investasi, maka kewajiban penyampaian Laporan Kegiatan Perusahaan Efek tersebut mengacu kepada Peraturan Bapepam Nomor X.N.1 tentang Laporan Kegiatan Bulanan Manajer Investasi. 6. Laporan Akuntan Atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan Tahunan sebagaimana dimaksud dalam angka 2 huruf c wajib disampaikan dengan ketentuan sebagai berikut: a. Perusahaan Efek wajib menyampaikan Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan Tahunan kepada Bapepam dan LK bersamaan dengan penyampaian Laporan Keuangan Tahunan. b. Pemeriksaan atas perhitungan Modal Kerja Bersih Disesuaikan Tahunan di atas wajib dilakukan oleh Akuntan yang memeriksa laporan keuangan Perusahaan Efek. 7. Dalam hal batas waktu penyampaian Laporan Keuangan Berkala, Laporan Kegiatan, dan Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan Tahunan jatuh pada hari libur, maka laporan tersebut wajib disampaikan pada hari kerja sebelumnya. Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, Laporan Kegiatan, dan Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan Tahunan tersebut tidak mengakibatkan pergeseran batas waktu penyampaian laporan. Penghitungan hari keterlambatan dihitung sejak hari pertama setelah batas akhir waktu penyampaian Laporan Keuangan Berkala, Laporan Kegiatan, dan Laporan Akuntan atas Modal Kerja Bersih Disesuaikan Tahunan. 8. Dengan tidak mengurangi ketentuan pidana di bidang Pasar Modal, Bapepam dan LK dapat mengenakan sanksi terhadap setiap Pihak yang melanggar ketentuan peraturan ini termasuk Pihak yang menyebabkan terjadinya pelanggaran tersebut.