tugas biologi pskg 2011 kelompok 12

36
TUGAS BIOLOGI MACAM-MACAM SEL PROKARIOT YANG MENYEBABKAN PENYAKIT PADA GIGI DAN MULUT MANUSIA Disusun oleh: Amalia Virgita (04111004061) / 2011 Atika Samy K. (04111004062) / 2011 Khairunnisa (04111004063) / 2011 Putri Ajri M. (04111004066) / 2011 Essya Nova R. (04111004067) / 2011 Kelompok : 12 FAKULTAS KEDOKTERAN / KEDOKTERAN GIGI

Upload: amalia-virgita

Post on 31-Jul-2015

264 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

TUGAS BIOLOGI

MACAM-MACAM SEL PROKARIOT

YANG MENYEBABKAN PENYAKIT PADA GIGI DAN MULUT MANUSIA

Disusun oleh:

Amalia Virgita (04111004061) / 2011

Atika Samy K. (04111004062) / 2011

Khairunnisa (04111004063) / 2011

Putri Ajri M. (04111004066) / 2011

Essya Nova R. (04111004067) / 2011

Kelompok : 12

FAKULTAS KEDOKTERAN / KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

Page 2: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ada banyak penyakit yang dapat ditemui dalam mulut dan gigi kita, seperti karies

gigi, gingivitis, periodontitis atau penyakit rahang, dan masih banyak lagi. Sakit gigi juga

merupakan gejala penyakit jantung, seperti angina. Sakit gigi dapat mengakibatkan penyakit

jantung dan stroke.

Sakit gigi biasanya merujuk kepada rasa sakit di sekitar gigi atau rahang terutama sebagai

akibat dari kondisi gigi. Dalam banyak kasus, sakit gigi disebabkan oleh masalah gigi, seperti

rongga gigi, gigi retak, suatu akar gigi terekspos, penyakit gusi, atau gangguan dari sendi rahang.

Tingkat keparahan sakit gigi dapat berkisar dari ringan hingga kronis, tajam dan menyiksa.

Namun, terkadang penyakit gigi dan mulut disebabkan oleh masalah yang tidak berasal

dari gigi atau rahang. Penyakit di sekitar gigi dan rahang dapat pula disebabkan oleh organel

terkecil, yaitu sel. Sel dibedakan menjadi sel eukariotik dan sel prokariotik. Sel prokariotik

sendiri terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu bakteri dan ganggang biru. Seperti yang kita ketahui

ada banyak sekali jenis bakteri, khususnya yang berada di dalam mulut kita yang berukuran kecil

ini.

Oleh karena itu, dalam makalah ini, kami akan memfokuskan pada materi mengenai sel-

sel prokariotik (bakteri) yang dapat menyebabkan penyakit pada gigi dan mulut manusia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sel prokariotik dan apa yang dimaksud dengan bakteri?

2. Apa saja penyakit pada gigi dan mulut yang disebabkan oleh sel prokariotik

khususnya bakteri?

3. Apa saja macam-macam sel prokariotik (bakteri) yang dapat menyebabkan penyakit

pada gigi dan mulut tersebut?

Page 3: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

C. Tujuan

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini, antara lain:

1. Memahami secara umum mengenai sel prokariotik dan bakteri.

2. Mengetahui penyakit-penyakit pada gigi dan mulut yang disebabkan oleh sel

prokariotik khususnya bakteri.

3. Mengidentifikasi sel-sel prokariotik khususnya bakteri yang dapat menyebabkan

penyakit pada gigi dan mulut.

Page 4: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

BAB II

PEMBAHASAN

Sel, Sel Prokariotik, dan Bakteri

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis.

Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi

secara otonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Sedangkan struktur sel dan

fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme. Struktur sel dibagi

menjadi dua yaitu struktur sel prokariotik dan struktur sel eukariotik.

Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel

prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler,

walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu membentuk

koloni. Semua sel prokariotik mempunyai membran sel plasma, neklueoid berupa DNA dan

RNA, serta sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem

endomembran (membran dalam), seperti retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu,

sel prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang

berfungsi sama dengan keduanya, yaitu mesosom dan kromator. Contoh sel prokariotik adalah

bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria).

Adapun bagian-bagian sel bakteri dan fungsinya adalah sebagai berikut:

1). Dinding Sel yang tersusun dari atas peptidoglikan, lipid dan protein.

Dinding sel berfungsi sebagai pelindung dan memberi bentuk yang tetap. Pada

dinding sel terdapat pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.

2). Membran Plasma yang tersusun atas molekul lipid dan protein dan berfungsi

sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan di sekitarnya, dengan jalan

mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari dalam

Page 5: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

3). Sitoplasma yang tersusun dari air, protein, lipid, mineral dan enzim yang

berfungsi untuk mencerna makanan secara ekstraselular untuk melakukan metabolisme

sel.

4). Mesosom yaitu membran plasma yang melekuk ke dalam membentuk bangunan.

Fungsinya sebagai pengahasil energi.

5). Ribosom merupakan tempat berlangsungnya sintesis protein

6). DNA (Asam Deoksiribonukleat), berfungsi sebagai pembawa informasi genetika,

yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan kepada keturunannya.

7). RNA (Asam Ribonukleat), RNA berfungsi membawa kode-kode genetika sesuai

pesanan DNA.

Bakteri merupakan sel prokariotik dan mempunyai berbagai bentuk, yang sebagian besar

berbentuk batang. DNA diselubungi oleh satu membran inti, terdapat organela mitokondria dan

protoplas. Daerah inti berupa anyaman benang halus yang lansung berbatasan dengan sitoplasma

berisi ribosom. Bakteri berkembang biak dengan membelah diri (Schlegel, 1994).

Berbagai bentuk bakteri: 1. Mikrokokus, 2. Diplokokus, 3. Streptokokus, 4. Stapilokokus,

5. Sarsine, 6. Basilus, 7. Spiral dan 8. Vibrio (Schlegel, 1994)

Bakteri ini ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan manusia. Selanjutnya akan

dijelaskan mengenai bakteri yang merugikan manusia dalam hal menyebabkan berbagai macam

penyakit pada gigi dan mulut manusia (bakteri patogen).

Page 6: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

A. PERAN BAKTERI DALAM PATOGENESIS PENYAKIT PERIODONTAL

Penyakit periodontal dapat didefenisikan sebagai proses patologis yang mengenai

jaringan periodontal. Bentuk umum dari penyakit ini dikenal sebagai gingivitis dan periodontitis.

Penyebab utama penyakit periodontal adalah bakteri.

Jenis-jenis Bakteri pada Penyakit Periodontal

Lebih dari 400 spesies bakteri teridentifikasi pada plak subgingiva. Bakteri yang terlibat

sebagai patogen pada penyakit periodontal didominasi spesies bakteri gram negatif dan anaerob.

Tabel 1. Spesies bakteri yang terlibat sebagai patogen pada periodontitis

(Lamont RJ, Lantz MS, Burne RA, LeBlanc DJ, Washington DC: ASM Press, 2006:256)

Spesies gram negatif anaerob Porphyromonas gingivalisTannerella forsythiaFusobacterium nucleatumPrevotella intermedia dan P. nigrescensCampylobacter rectusTreponema denticola dan Spirokheta yang lain

Spesies gram negatif fakultatif Actinobaccilus actinomycetemcomitasEikonella corrodens

Spesies gram positif anaerob Eubacterium nodatumPeptostreptococcus microsStreptococcus intermedia

Bakteri plak dental pada gingivitis kronis terdiri dari 56% spesies gram positif dan 44%

gram negatif, 59% spesies yang fakultatif dan 41% spesies yang anaerob. Spesies gram positif

yang dominan meliputi Streptococcus sanguis, Streptococcus mitis, Streptococcus intermedius,

Streptococcus oralis, Actinomyces viscosus, Actinomyces naeslundii, dan Peptostreptococcus

micros.

Pada periodontitis kronis (periodontitis berkembang lambat) bakteri yang paling sering

ditemukan dalam level yang tinggi meliputi Porphyromonas gingivalis, Tannerella forsythia,

Prevotella intermedia, Campylobacter rectus, Eikonella corrodens, Fusobacterium nucleatum,

Page 7: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Actinobacillus actinomycetemcomitas, Peptostreptococcus micros, spesies Treponema dan

Eubacterium.

Periodontitis agresif, yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai periodontitis juvenile

(lokalisata dan generalisata), periodontitis berkembang cepat (rapidly progressive periodontitis),

early-onset periodontitis, dan periodontitis prapubertas, diperkirakan berhubungan dengan

keberadaan sejumlah besar Actinobacillus actinomycetemcomitans, Capnocytophaga spp. dan

Porphyromonas gingivalis.

Penelitian menunjukkan bahwa ditemukan bakteri patogen periodontal dalam jumlah

yang signifikan pada abses periodontal. Mikroorganisme patogen tersebut meliputi

Fusobacterium nucleatum, Prevotella intermedia, Porphyromonas gingivalis,

Peptostreptococcus micros, dan Tannerella forsythia.

Beberapa studi mikrobiologi menunjukkan mikroorganisme dominan pada GUNA

(Gingivitis Ulseratif Nekrosis Akut) meliputi Prevotelle intermedia, spesies Fusobacterium, dan

Spirokheta.

Tabel 2 Mikroorganisme yang berkaitan dengan beberapa tipe penyakit periodontal

(Samaranayake L. Philadelphia: Churchill Livingstone, 2006; 278)

Kondisi Mikroorganisme predominan Keterangan

Sehat Streptococcus sanguis

Streptococcus oralis

Actinomyces naeslundii

Actinomyces viscosus

Veillonella spp.

Sebagian besar gram

positif dengan sedikit

spirokheta dan bakteri

batang motil

Page 8: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Gingivitis marginal

kronis

Streptococcus sanguis

Streptococcus milleri

Actinomyces israelii

Actinomyces naeslundii

Prevotella intermedia

Capnocytophaga spp.

Fusobacterium nucleatum

Veillonella spp.

Sekitar 55% gram positif

dengan sesekali

spirokheta dan bakteri

batang motil

Periodontitis kronis Porphyromonas gingivalis

Prevotella intermedia

Fusobacterium nucleatum

Tannerella forsythia

(sebelumnya Bacteroides forsythus)

Actinobacillus actinomycetemcomitans

Selenomonas spp.

Capnocytophaga spp.

Spirochaetes

Sekitar 75% gram

negative (90% anaerob).

Terutama bakteri batang

motil dan Spirokheta

Periodontitis agresif Actinobacillus actinomycetemcomitans

Capnocytophaga spp.

Porphyromonas gingivalis

Prevotella intermedia

Sekitar 65-75% bakteri

basil gram negatif.

Ditemukan sedikit

spirokheta dan bakteri

batang motil. Penyakit

ini berhubungan dengan

sistem imun seluler dan

cacat genetik.

Page 9: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Beragam spesies bakteri yang dapat menyebabkan penyakit periodontal telah disebutkan

di atas. Dari spesies-spesies tersebut, berikut akan dijelaskan salah satu contoh bakteri patogen

yang dapat menyebabkan penyakit periodontal dari Famili Spirochaeta :

Famili Spirochaeta

Golongan kuman ini termasuk dalam orgo Spirochaetales yang dibagi kedalam 2 familia

morfologi seperti panjang sel, jumlah spiral, ada tidaknya filament aksial, dan lain-lain.

Klasifikasi menurut Bergey, 1984 adalah sebagai berikut :

Spirochetes :

Bakteri ini tidak memiliki flagella, berbentuk spiral halus, langsing, fleksibel, merupakan

gram negatif, bersifat anaerob, fakulatif anaerob atau mikroaerofil. Ukuran lebar 0.1 – 0.3

um, panjang 5 – 300 um. Walaupun tanpa flagella, tapi bakteri yang termasuk famili

spirochaeta ini dapat bergerak aktif secara cepat melalui 3 cara yakni rotasi, kontraksi,

dan gerakan seperti ular. Gerakan tersebut disebabkan karena kuman ini memiliki

beberapa lembar filament yang terletak diantara dinding sel dan membran sitoplasma

terentang dari ujung satu ke ujung lainya.

Spirochaeta hidup bebas didalam air yang mengandung H2S, dilumpur, atau didasar laut.

Bagi pertumbuhanya dibutuhkan media yang diperkaya dengan serum dan dalam suasana

anaerob.

Kuman ini dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop medan gelap atau dengan

pengecatan khusus seperti Giemsa Fontana, atau Levaditti (impregnasi perak).

Terdapat 3 genus yang patogen bagi manusia yakni Treponema, Boriela, dan Leptospira.

Order I SpirochaetalesFamily I SpirochaetaceaeGenus 1 SpirochaetaGenus 2 ChristispiraGenus 3 TreponemaGenus 4 BorreliaFamily II LeptospiraceaeGenus 1 Leptospira

Page 10: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Treponema yang Hidup di Rongga Mulut

Spirochaeta merupakan flora normal rongga mulut, khususnya terdapat di daerah

interproksiamal dan leher gigi. Bakteri ini hampir selalu ada pada orang dewasa dan

jarang pada bayi atau anak-anak yang belum tumbuh giginya atau pada orang tua yang

tidak bergigi. Daerah interdental papil memungkinkan spirochaeta tumbuh baik.

Terjadinya resensi gusi dan saku gusi akan menyebabkan bertambah suburnya kuman ini.

Dalam sulkus gigi sehat kuman ini tidak patogen.

Spirochaeta di dalam rongga mulut tidak dapat memfermentasikan karbohidrat

secara aktif. Bagi pertumbuhannya diperlukan oksigen rendah, sehingga saku gusi

merupakan lingkungan yang mendukung pertumbuhanya.

Jenis Spirochaeta yang sering dijumpai pada rongga mulut adalah dari genus

Treponema. Treponema adalah sebuah genus bakteri gram negatif yang muncul sebagai

parasit atau patogen di bagian tubuh manusia. Spesiesnya yang sering dijumpai di rongga

mulut manusia adalah Treponema denticola, Treponema anbigum, Treponema

macrodentinum, Treponema microdentinum, Treponema comandonii, Treponema

vincentii. Pada keadaan tertentu, kuman-kuman tersebut dapat menimbulkan penyakit

periodontal.

Di antara spesies-spesies dari genus Treponema ini, yang paling umum dikenal

yang dapat menyebabkan penyakit periodontal yaitu Treponema denticola. Bakteri ini

muncul di mulut (khususnya di margin gusi gigi) manusia dan primata. Diameter sel

bakteri ini kurang dari 0.2 mikron. Treponema denticola ini subur di medium pepton –

ekstrak ragi – serum.

Page 11: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Gambar 1. Treponema denticola

Belum dapat dipastikan bagaimana spirochaeta dalam mulut dapat memasuki

jaringan. Diperkirakan bakteri ini dapat menempel dan menembus sel-sel epitel pada

mukosa mulut. Spirochaeta dapat menghasilkan bahan-bahan toksik sebagai hasil

metabolismenya diantaranya ammonia, indol, H2S, asam butirat dan putresin. Khususnya

Treponema vincentii menghasilkan asetilglukosamidase yang dapat merusak jaringan

periodontal.

Mekanisme spirochaeta ini menimbulkan penyakit periodontal dengan berbagai tahap,

antara lain yaitu :

1. Dengan cara invansi bakteri.

Bakteri ini selalu dijumpai pada setiap tahap penyakit periodontal. Dengan gerakan

aktifnya kuman ini mendoromng bakteri lain yang tidak bergerak masuk kedalam

jaringan dan membentukbahan-bahan toksik seperti ensim sisteindesulhidrase yang dapat

membentuk H2S dicairan gusi yang juga sebagai penyebab penyakit periodontal.

2. Dengan menghasilkan ensim esetilglukosa midase yang mampu merusak jaringan

dan sekaligus menyebar infeksi dan penyabab pendarahan pada kapiler gusi.

Page 12: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

3. Dengan menghasilkan endotoksin yang merupakan lipopolisakarida dan protein

kompleks yang terdapat pada dinding bakteri dan dilepas saat bakteri lilies. Endotoksin ini

menyebabkan peradangan, nekrotik jaringan dan tulang karena mampu berpenetrasi pada

jaringan yang rusak. Jadi endotoksin merupakan initiating factor pada terjadinya penyakit

periodontal.

4. Bakteri ini dapat menghasilkan toksin lain bersama-sama dengan vibrio, fusiform,

veillonela dan beberapa bacteroides. Toksin dapat berupa : H2S, putresin, ammonia.

Terdapat peningkatan populasi spirochaeta pada gusi yang sakit dibanding gusi

normal. Juga pada gusi yang dalam lebih banyak ditemukan kuman ini dibanding saku

gusi yang dangkal. Artinya makin banyak populasi spirochaeta sejalan dengan makin

dalamnya saku gusi yang berkaitan makin parahnya penyakit periodontal. Mengingat

kuman ini mampu merusak dan menghancurkan jaringan, maka akibat yang paling sering

terjadi adalah gigi menjadi goyah dan lama kelamaan menjadi lepas sehingga merugikan

penderita.

Page 13: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

B. PERAN BAKTERI DALAM PATOGENESIS PENYAKIT AKTINOMIKOSIS

Aktinomikosis merupakan infeksi subakut atau klinis yang disebabkan oleh bakteri

spesies Actinomyces. Infeksi ini sering terjadi di daerah sekitar rahang dan dengan patogenesis

yang berhubungan erat terhadap infeksi gigi dan pencabutan gigi-gigi, tetapi kadang-kadang

keadaan ini terjadi pada paru-paru dan daerah iliokaekal.

Penyakit ini sering terjadi setelah pencabutan gigi-gigi bawah yang lain atau gigi

geraham besar pertama atas. Pada semua kasus pasca pencabutan tersebut, gejala biasanya timbul

setelah 1-6 minggu kemudian. Penyakit timbul secara mendadak, berupa pembengkakan (abses)

yang membesar dengan cepat, terasa sakit dan terlokalisir, tetapi kadang-kadang mirip dengan

abses dento-alveolar yang hebat dengan edema yang luas di daerah sekitarnya.

Aktinomikosis terutama disebabkan oleh salah satu dari beberapa bakteri anggota genus

Actinomyces. Bakteri ini umumnya anaerobik (tidak butuh oksigen). Pada manusia, bakteri ini

sering menyerang orang yang bekerja sebagai dokter gigi, orang dengan kebersihan mulut yang

buruk, penyakit periodontium, atau terapi radiasi yang menyebabkan kerusakan jaringan lokal

pada mukosa mulut, yang semuanya mempengaruhi perkembangan penyakit aktinomikosis.

Bakteri ini juga penghuni normal usus buntu (aktinomikosis perut) yang dapat mengakibatkan

pengangkatan usus buntu. Tiga lokasi yang paling umum dihuni ialah gigi, paru-paru, dan usus.

Aktinomikosis tampak menyatu dengan bakteri lain. Infeksi ini bergantung pada bakteri lain

(gram positif, gram negatif, dan kokus) untuk membantu penyerangan jaringan.

Salah satu spesies dari genus Actinomyces yang menyebabkan aktinomikosis ini adalah

Actinomyces israelii. Ciri-ciri dari bakteri Actinomyces israelii ini antara lain, yaitu :

merupakan bakteri gram positif dan bercabang,

berbentuk batang (bacillus),

berukuran 12-15 x 2 µm,

cenderung bergabung membentuk koloni-koloni (sulfur granules),

pertumbuhannya lambat (4-10 hari),

bersifat anaerob, dan

dapat dikultur

Page 14: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Actinomyces israelii dapat dijumpai di dalam mulut. Terkadang, bila organisme tersebut

menyerang jaringan, akan terjadi reaksi polimorph neutrophil yang hebat. Infeksi meluas secara

sentrifugal dan ada kecenderungan yang  besar untuk mengerosi kulit. Pada keadaan kronis,

dapat terjadi fibrosis yang luas diikuti dengan pembentukan kavitas abses dengan satu atau

beberapa sinus. Kadang-kadang bidang kortikal rahang bawah tererosi dengan pembentukan

nanah yang mirip dengan abses dento-alveolar dan abses superiosteal.

Gambar 2. Actinomyces israelii

Gambar 3. Seorang penderita aktinomikosis

Page 15: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Bakteri Actinomyces umumnya sensitif terhadap penisilin, sehingga penisilin sering

digunakan untuk mengobati aktinomikosis. Dalam kasus seorang penderita aktinomikosis yang

alergi terhadap penisilin, doksisiklin juga dapat digunakan sebagai pengobatan.

Page 16: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

C. PERAN BAKTERI PATOGEN DALAM MEMBENTUK PLAK GIGI

Plak gigi adalah suatu lapisan tipis dan padat yang menutupi email gigi, celah gingiva,

restorasi dan kalkulus gigi.

Diketahui, komposisi dari plak gigi ini yaitu 20% bahan padat dan 80% air. 70% dari

bahan padat ini adalah mikroorganisme dan sisanya 30% terdiri atas bahan organik (karbohidrat,

protein, dan lemak) dan bahan anorganik (kalsium, fosfor, fluorida, magnesium, potasium, dan

sodium).

Jenis-jenis Bakteri yang Berperan dalam Pembentukan Plak Gigi

Plak merupakan kumpulan mikrobial yang kompleks dengan lebih dari 1010 bakteri tiap

milligram. Telah diperkirakan sebanyak 400 spesies bakteri dapat ditemukan dalam plak.

Tabel 3. Spesies Bakteri yang Ditemukan pada Plak Gigi

Fakultatif Anaerob

Gram positif Streptococcus mutans

Streptococcus sanguis

Actinomyces viscosus

Gram negatif Actinobacillus actinomycetemcomitans

Eikenella corrodens

Porphyromonas gingivalis

Fusobacterium nucleatum

Prevotella intermedia

Bacteroides forsitus

Campylobacter rectus

Spirochaeta Treponema denticola

dan spesies Treponema yang

lain

Page 17: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Berikut akan dijelaskan mengenai spesies bakteri yang berperan dalam pembentukan plak

gigi, antara lain yaitu : Actinomyces viscosus, Fusobacterium nucleatum dan Streptococcus

sanguinis.

Actinomyces viscosus

Actinomyces viscosus ini merupakan spesies dari genus  Actinomyces. Actinomyces

viscosus merupakan bakteri gram positif, bersifat anaerob, dan juga memiliki filamen

yang merupakan bagian dari flora mulut manusia. Actinomyces viscosus ini berbentuk

batang (basil) dan ditemukan di sekitar gigi, gusi, dan tenggorokan pada manusia.

Gambar 4. Actinomyces viscosus

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom BacteriaPhylum    ActinobacteriaClass BacilliOrdo ActinomycetalesFamily ActinomycetaceaeGenus ActinomycesSpesies A. viscosus

Nama Binominal

Actinomyces viscosus

Page 18: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Fusobacterium nucleatum

Fusobacterium nucleatum adalah bakteri obligat anaerob gram negatif yang tidak

berspora dan tidak bermotil. Selnya berbentuk batang dengan bagian ujung yang tajam

dan panjang yang bervariasi.  Fusobacterium nucleatum memerlukan media yang baik

untuk tumbuh dan biasanya tumbuh subur pada media yang mengandung  trypticase, 

pepton dan ekstrak ragi. Fusobacterium nucleatum menggunakan asam amino untuk

menghasilkan energi serta menggunakan glukosa untuk reaksi biosintesis molekul

interseluler.

Fusobacterium nucleatum adalah spesies bakteri yang umumnya berperan dalam

pembentukan plak gigi pada manusia. Fusobacterium nucleatum juga sering dikaitkan

dengan penyakit periodontal, serta infeksi manusia yang menginvasi bagian kepala dan 

leher, dada, paru-paru, hati dan perut.

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom BacteriaFilum    FusobacteriaClass Bacil li Famili BacteriodaceaeGenus FusobacteriumSpesies F.nucleatum 

Nama Binominal

Fusobacterium nucleatum

Page 19: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Gambar 5. Fusobacterium nucleatum

Sebagian besar bakteri spesies Fusobacterium nucleatum menghasilkan asam butirat dan

mengubah treonin menjadi asam propionat. Butirat, propionat dan ion amonium

merupakan produk hasil metabolisme Fusobacterium nucleatum yang dapat menghambat

proliferasi sel fibroblas pada gingiva. Kejadian ini memberikan jalan bagi

Fusobacterium nucleatum untuk melakukan penetrasi ke epitel gingiva. Asam butirat

yang dihasilkan juga dapat mengiritasi jaringan.

Streptococcus sanguinis

Streptococcus sanguinis (sebelumnya dikenal sebagai Streptococcus sanguis) adalah

bakteri gram-positif fakultatif yang berbentuk kokus (bulat).

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom BacteriaFilum    FirmicutesClass Bacil li Ordo LactobacillalesFamili StreptococcaceaeGenus StreptococcusSpesies S. sanguinis 

Nama Binominal

Streptococcus sanguinis

Page 20: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Streptococcus sanguinis merupakan penghuni normal dari mulut manusia yang sehat

yang terutama ditemukan pada plak gigi, dimana ia memodifikasi lingkungan,

membuatnya kurang ramah untuk jenis lain Streptococcus yang menyebabkan gigi

berlubang, seperti Streptococcus mutans. 

Gambar 6. Streptococcus sanguinis

Streptococcus sanguinis dapat memperoleh pintu masuk ke aliran darah ketika ada

kesempatan (misal: periksa gigi dan operasi) dan kemudian bakteri ini menjajah katup

jantung, khususnya mitral dan katup aorta, dimana itu adalah penyebab paling umum dari

bakteri subakut endokarditis. Begitu infeksi telah terjadi, pengobatan cukup rumit dan

umumnya melibatkan pemberian antibiotik penisilin dan antibiotik aminoglikosida

selama beberapa minggu.

D. PERAN BAKTERI DALAM MENYEBABKAN KARIES (GIGI BERLUBANG)

Page 21: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Karies merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin, sementum,

yang disebabkan oleh aktifitas bakteri dalam suatu karbohidrat yang dapat diragikan. Karies gigi

merupakan suatu penyakit umum yang sering ditemukan sejak pertama terdapat sejarah

kehidupan manusia.

Bakteri yang paling kariogenik (menyebabkan karies) adalah spesies dari Streptococcus

seperti Streptococcus mutans, Streptococcus Sobrinus dan basil Lactobacillus (Lactobacillus

acidophilus).

Streptococcus mutans

Streptococcus mutans adalah spesies bakteri dari genus Streptococcus Gram-positif,

fakultatif anaerob, dan merupakan bakteri yang biasa ditemukan pada rongga mulut

manusia. Bakteri ini merupakan kontributor yang signifikan terhadap kerusakan gigi,

seperti karies gigi karena bakteri ini adalah bakteri penghasil asam yang dapat merusak

karena fermentasi karbohidrat. Asam yang diproduksi tersebut mempengaruhi mineral

gigi sehingga menjadi sensitif pada pH rendah. Sebuah gigi akan mengalami

demineralisasi dan remineralisasi. Ketika pH turun menjadi di bawah 5,5, proses

demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. Hal ini menyebabkan lebih banyak

mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi.

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom BacteriaFilum    FirmicutesClass Bacil li Ordo LactobacillalesFamili StreptococcaceaeGenus StreptococcusSpesies S. mutans 

Nama Binominal

Streptococcus mutans

Page 22: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Gambar 7. Streptococcus mutans

Mikroba ini pertama kali digambarkan oleh Clarke pada tahun 1924. Streptococcus

mutans adalah salah satu dari beberapa organisme khusus yang dilengkapi dengan

reseptor yang meningkatkan adhesi ke permukaan gigi. Sukrosa digunakan oleh

Streptococcus mutans untuk menghasilkan, lengket ekstraseluler, dekstran berbasis

polisakarida yang memungkinkan mereka untuk melekat satu sama lain membentuk plak

lainnya. Streptococcus mutans menghasilkan dekstran melalui dextransucrase enzim (a

hexosyltransferase ) dengan menggunakan sukrosa sebagai substrat dalam reaksi berikut.

n sukrosa → (glukosa) + n fruktosa n

Hanya sukrosa, gula yang dapat digunakan Streptococcus mutans dengan formula ini

untuk polisakarida lengket. Gula lain seperti glukosa, fruktosa dan laktosa dapat dicerna

oleh Streptococcus mutans tetapi nantinya yang dihasilkan adalah asam laktat sebagai

produk terakhir. Ini adalah kombinasi dari plak asam yang menyebabkan kerusakan gigi.

Karena peran Streptococcus mutans sangat besar menyebabkan kerusakan gigi, ada

banyak usaha untuk membuat vaksin untuk organisme ini. Akan tetapi, sejauh ini vaksin

tersebut belum berhasil pada manusia.

Page 23: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Streptococcus sobrinus

Mirip dengan Streptococcus lain, Streptococcus sobrinus adalah bakteri yang termasuk

kelompok bakteri gram positif yang berbentuk bulat (coccus) dan bersifat

anaerob. Pertumbuhan optimal untuk Streptococcus sobrinus ini adalah 37 ° C

dan berusaha dalam lingkungan pH rendah (6,3).

Mulut manusia menciptakan habitat yang ideal untuk Streptococcus sobrinus

karena memasok organisme dengan lingkungan asam dengan

banyak sumber makanan dalam bentuk  gula (terutama terdiri glukosa / sukrosa).

Gambar 8. Streptococcus sobrinus

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom BacteriaFilum    FirmicutesClass Bacil li Ordo LactobacillalesFamili StreptococcaceaeGenus StreptococcusSpesies S. sobrinus 

Nama Binominal

Streptococcus sobrinus

Page 24: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Streptococcus sobrinus juga diklasifikasikan sebagai  bakteri asam  laktat. Selain tinggal

di lingkungan asam, organisme ini juga menghasilkan asam laktat sebagai produk

sampingan dari metabolisme anaerobik dari glukosa. Proses ini menghasilkan ATP yang

cukup untuk organisme ini untuk menghidrolisis senyawa dan mengubahnya menjadi

versi energi yang digunakan untuk pertumbuhan dan metabolisme lebih lanjut. Produk

sampingan  asam  laktat  ini memainkan peran penting  dalam masalah  karies

gigi, karena itu  salah satu alasan  utama mengapa  organisme ini  dianggap

sebagai patogen manusia.

Lactobacillus acidophilus

Lactobacillus acidophilus adalah salah satu dari delapan genera umum dari bakteri asam

laktat. Bakteri ini merupakan kelompok bakteri asam laktat, dinamakan demikian karena

kebanyakan anggotanya dapat mengubah laktosa dan gula lainnya menjadi asam laktat.

Tiap genus dan spesies nya mempunyai karakteristik yang berbeda. Namun, secara umum

mereka merupakan bakteri gram positif yang berbentuk kokus atau batang, bersifat non

motil, dan nonspora yang memproduksi asam laktat sebagai produk utama dari

metabolisme fermentasi dan menggunakan laktosa sebagai sumber karbon utama dalam

memproduksi energi.

Lactobacillus acidophilus dapat tumbuh baik dengan oksigen ataupun tanpa oksigen, dan

bakteri ini dapat hidup pada lingkungan yang sangat asam sekalipun, seperti pada pH 4-5

Klasifikasi Ilmiah

Kingdom BacteriaFilum    FirmicutesClass Bacil li Ordo LactobacillalesFamili LactobacillaceaeGenus LactobacillusSpesies L. acidophilus 

Nama Binominal

Lactobacillus acidophilus

Page 25: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

atau dibawahnya dan bakteri ini merupakan bakteri homofermentatif yaitu bakteri yang

memproduksi asam laktat sebagai satu-satunya produk akhir.

Gambar 9. Lactobacillus acidophilus

Kemampuan bakteri Lactobacillus acidophilus ini dalam mengubah glukosa menjadi asam

laktat, berkaitan erat dengan proses karies dalam mulut manusia. Semakin banyak

karbohidrat difermentasi dalam mulut, maka semakin banyak juga bakteri Lactobacillus

acidophilus yang muncul di dalam mulut begitu juga sebaliknya (Becks et al., 1944;

Becks, 1950).

Menurut Miller (1890), bakteri ini menggabungkan dengan protein yang ditemukan dalam

air liur dengan sisa-sisa makanan, ketika makanan yang manis tersebut dicerna oleh

bakteri, maka bakteri akan menghasilkan asam dan terbentuklah plak pada gigi kemudian

terjadi fermentasi dari sisa-sisa makanan di dalam rongga mulut. Asam yang terbentuk

akan melepaskan ion hidrogennya yang kemudian akan bereaksi dengan kristal apatit,

sehingga kristal apatit menjadi tidak stabil dan akhirnya akan menghancurkan lapisan

email gigi. Dengan hancurnya lapisan email gigi, penetrasi mikroorganisme akan mudah

masuk ke email sampai masuk ke dentin melalui serat-serat odontoblas, sehingga terjadi

dekalsifikasi dentin memungkinkan Lactobacillus acidophilus telah memulai kerusakan

gigi.

Page 26: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Meskipun bakteri ini menghasilkan asam, tetapi menurut pengamatan lain, bakteri ini

tidak mengembangkan karies terlalu dominan. Lesi karies dapat berkembang tanpa adanya

bakteri Lactobacillus.

Gambar 10. Karies gigi akibat bakteri Lactobacillus acidophilus

Page 27: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

BAB III

Kesimpulan

Sel prokariot adalah sel yang tidak memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel

prokariotik tidak dibungkus oleh selaput. Kebanyakan sel prokariotik adalah uniseluler,

walaupun ada pula beberapa yang multiseluler. Sel prokariotik uniseluler ini mampu membentuk

koloni. Sel prokariotik juga tidak memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti

retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel prokariotik juga tidak memiliki

mitokondria dan kloroplas, tetapi mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya,

yaitu mesosom dan kromator. Contoh sel prokariotik ini adalah bakteri (Bacteria) dan

Sianobakteri (Cyanobacteria).

Bakteri yang termasuk dalam kelompok sel prokariot ini bisa kita jumpai pada tubuh

manusia, khususnya di dalam rongga mulut manusia. Bentuk bakteri ini bermacam-macam, ada

yang bulat (coccus), batang (bacillus) atau spirochaeta. Bakteri yang hidup di dalam rongga

mulut manusia ini kebanyakan bersifat patogen atau menimbulkan penyakit pada gigi dan mulut.

Beberapa penyakit yang dapat disebabkan oleh bakteri antara lain seperti timbulnya plak pada

gigi, gigi berlubang (karies), gingivitis, periodontitis, dan masih banyak lagi penyakit gigi dan

mulut lainnya yang disebabkan karena bakteri.

Page 28: Tugas Biologi Pskg 2011 Kelompok 12

Daftar Pustaka

Ritonga, Nurhalimah. 2005. Plak Gigi [Skripsi]. Medan: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Sumatera Utara

Kleinberg. Department of Oral Biology and Pathology, State University of New York, Stony Brook,

New York 11794-8702

PHILIP JAY, D.D.S. Lactobacillus Acidophilus and Dental Caries. School of Dentistry,

University of Michigan, Ann Arbor, Mich

http://www.websters-online-dictionary.org/definitions/Actinomyces

http://khanzima.wordpress.com/2011/09/13/spirochaeta/

http://www.faktailmiah.com/2010/09/29/treponema.html

http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/25049

repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/25310/.../Chapter%20II.pdf