tugas awal p10

5
Syarat Pembuatan Jalan Tambang Seperti halnya jalan angkut di kota, jalan angkut di tambang pun harus dilengkapi penyaliran (drainage) yang ukurannya memadai. Sistem penyaliran harus mampu menampung air hujan pada kondisi curah hujan yang tinggi dan harus mampu pula mengatasi luncuran partikelpartikel kerikil atau tanah pelapis permukaan jalan yang terseret arus air hujan menuju penyaliran. Apabila jalan tambang melalui sungai atau parit, maka harus dibuat jembatan yang konstruksinya mengikuti persyaratan yang biasa diterapkan pada konstruksi jembatan umum di jalan kota. Parit yang dilalui jalan tambang mungkin dapat diatasi dengan pemasangan gorong-gorong (culvert), kemudian dilapisi oleh campuran tanah dan batu sampai pada ketinggian jalan yang dikehendaki. Geometri Jalan Angkut Tambang Geometri jalan angkut yang harus diperhatikan sama seperti jalan raya pada umumnya, yaitu: (1) lebar jalan angkut, (2) jari-jari tikungan dan super- elevasi, (3) kemiringan jalan, dan (4) cross slope. Alat angkut atau truk- truk tambang umumnya berdimensi lebih lebar, panjang dan lebih berat dibanding kendaraan angkut yang bergerak di jalan raya. Oleh sebab itu, geometri jalan harus sesuai dengan dimensi alat angkut yang digunakan agar alat angkut

Upload: dickypermana083091

Post on 29-Jan-2016

8 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tgas

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Awal P10

Syarat Pembuatan Jalan Tambang

Seperti halnya jalan angkut di kota, jalan angkut di tambang pun harus

dilengkapi

penyaliran (drainage) yang ukurannya memadai. Sistem penyaliran harus

mampu menampung air hujan pada kondisi curah hujan yang tinggi dan harus

mampu pula mengatasi luncuran partikelpartikel kerikil atau tanah pelapis

permukaan jalan yang terseret arus air hujan menuju penyaliran.

Apabila jalan tambang melalui sungai atau parit, maka harus dibuat

jembatan yang konstruksinya mengikuti persyaratan yang biasa diterapkan pada

konstruksi jembatan umum di jalan kota. Parit yang dilalui jalan tambang mungkin

dapat diatasi dengan pemasangan gorong-gorong (culvert), kemudian dilapisi

oleh campuran tanah dan batu sampai pada ketinggian jalan yang dikehendaki.

Geometri Jalan Angkut Tambang

Geometri jalan angkut yang harus diperhatikan sama seperti jalan raya

pada umumnya, yaitu: (1) lebar jalan angkut, (2) jari-jari tikungan dan super-

elevasi, (3) kemiringan jalan, dan (4) cross slope. Alat angkut atau truk-truk

tambang umumnya berdimensi lebih lebar, panjang dan lebih berat dibanding

kendaraan angkut yang bergerak di jalan raya. Oleh sebab itu, geometri jalan

harus sesuai dengan dimensi alat angkut yang digunakan agar alat angkut

tersebut dapat bergerak leluasa pada kecepatan normal dan aman.

Perkerasan Jalan Angkut

Perkerasan jalan adalah konstruksi yang dibangun di atas lapisan tanah

dasar (sub-grade) yang berfungsi untuk menopang beban lalulintas. Jenis

konstruksi perkerasan jalan pada umumnya ada tiga jenis, yaitu: (1) perkerasan

lentur (flexible pavement), (2) perkerasan kaku (rigid pavement), dan (3)

perkerasan kombinasi lentur-kaku (composite pavement).

Perkerasan jalan angkut harus cukup kuat untuk menahan berat

kendaraan dan muatan yang melaluinya, dan permukaan jalannya harus dapat

menahan gesekan roda kendaraan, pengaruh air permukaan atau air limpasan

(run off water) dan hujan. Bila perkerasan jalan tidak kuat menahan beban

Page 2: Tugas Awal P10

kendaraan, maka jalan tersebut akan mengalami penurunan dan pergeseran,

baik pada bagian perkerasan jalan itu sendiri maupun pada tanah dasarnya (sub-

grade), sehingga akan menyebabkan jalan ber-gelombang, berlubang dan

bahkan bisa rusak berat. Bila perkerasan permukaan jalan (road surface) rapuh

terhadap gesekan ban atau aliran air, maka akan mengalami kerusakan yang

pada mulanya terjadi lubang-lubang kecil, lama kelamaan menjadi besar, dan

akhirnya rusak berat.

Tujuan utama perkerasan jalan angkut adalah untuk membangun dasar

jalan yang mampu menahan beban pada poros roda yang diteruskan melalui

lapisan fondasi, sehingga tidak melampaui daya dukung tanah dasar (sub-

grade). Dengan demikian perkerasan jalan angkut dipengaruhi oleh faktor-faktor

kepadatan lalulintas, sifat fisik dan mekanik bahan (material) yang digunakan,

dan daya dukung tanah dasar.

Aspek Keselamatan Jalan Angkut Tambang

Aspek-aspek teknis yang telah diuraikan sebelumnya, di samping

diarahkan untuk meraih umur layanan jalan sesuai yang direncanakan, juga

harus memenuhi persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan

pengemudi. Beberapa aspek keselamatan sepanjang jalan angkut yang akan

diuraikan meliputi (1) jarak pandang yang aman, (2) rambu-rambu pada jalan

angkut, (3) lampu penerangan, dan (4) jalur pengelak untuk menghindari

kecelakaan.

Walaupun demikian, perhitungan untuk merancang jalan tambang tetap

memperhatikan aspek keselamatan kerja pengangkutan, yaitu dengan

memasang rambu-rambu dan jalur pengelak. Rambu-rambu lalulintas di jalan

umum sebagian dapat diterapkan di sepanjang jalan tambang, namun ada pula

rambu-rambu yang bersifat khas lokasi tambang, misalnya “Dahulukan Alat-alat

Berat” , “Keep Right (Jalan disebelah kanan)”, “Gunakan Retarder”, atau rambu

lain yang disesuaikan dengan situasi tambang setempat.

Page 3: Tugas Awal P10

Syarat Material Timbunan

Rancangan disposal sangat penting untuk perhitungan keekonomian.

Lokasi dan bentuk dari disposal akan berpengaruh terhadap jumlah gilir truk,

biaya operasi dan jumlah truk dalam satu armada yang diperlukan. Pada

umumnya daerah yang diperlukan untuk disposal luasnya berkisar antara 2–3

kali dari daerah penambangan (pit). Hal ini berdasarkan pertimbangan

diantaranya:

Material yang telah dibongkar (loose material) berkembang 30 – 45 %

dibandingkan dengan material insitu.

Sudut kemiringan untuk suatu dump umumnya lebih landai dari pit.

Material pada umumnya tidak dapat ditumpuk setinggi kedalaman dari pit.

Material buangan pada biasanya tidak dapat ditumpuk setinggi kedalaman

dari pit.

Parameter Rancangan Disposal

Angle of ReposeFaktor Pengembangan

Tinggi LiftJarak dari pit limit