tugas amdal tina

23
UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan) DAN UPL (Upaya Pemantauan Lingkungan Oleh: AGUSTINA

Upload: ratno-achyani

Post on 15-Sep-2015

240 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

amdal

TRANSCRIPT

  • UKL (Upaya Pengelolaan Lingkungan)DANUPL (Upaya Pemantauan LingkunganOleh:AGUSTINA

  • PendahuluanPembangunan berkelanjutan berwawasan lingkungan yaitu upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumber daya ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan yang merupakan tujuan pengelolaan lingkungan hidup. Untuk dapat terlaksananya tujuan tersebut, maka sejak awal perencanaan suatu kegiatan sudah harus diperkirakan perubahan kondisi lingkungan, baik yang menguntungkan maupun yang merugikan sebagai akibat dilaksanakannya kegiatan pembangunan. Oleh karena itu perlu diakadakannya pelaksanaan UKL dan UPL

  • PermasalahanSDA terbatas (kualitas dan kuantitas)Jumlah penduduk bertambahDaya dukung lingkungan berkurangPemanfaatan SDA dan energi tidak efisien (orientasi jangka pendek)Pencemaran dan perusakan ekosistem bertambah parah

  • Pengertian Amdal dan UKL-UPLAMDAL adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada Lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilanKeputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan.

    UKL-UPL adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL

  • Tujuan UKL UPLUntuk mengelola rencana suatu usaha dan/atau kegiatan agar meminimumkan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif.Mengidentifikasi mengenai komponen-komponen lingkungan yang dapat dan diprediksi akan terkena dampak penting oleh kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan pasca konstruksi.Untuk menentukan jenis dan sifat serta ukuran dampak yang secara sistematik, berulang-ulang dan terencana/terjadwal selama kegiatan proyek beroperasi.Untuk merekomendasikan beberapa alternatif upaya pengelolaan yang perlu dilaksanakan.Untuk merekomendasikan beberapa alternatif upaya pemantauan lingkungan yang perlu dilaksanakan terutama yang berkaitan secara langsung dengan kegiatan.

  • DASAR PENERAPAN AMDAL & UKL-UPLPP 29/1986 Berlaku efektif 5 Juni 1987PelaksanaanAMDAL/SEMDAL a. PIL/PEL b. KA-ANDAL/KA-SEL c. ANDAL/SEL d. RKL e. RPL Pendekatan Studi AMDAL: - AMDAL Tunggal

    Kaitan Dengan Izin Izin diberikan setelah RKL- RPL disetujui Kewenangan Penilaian : 27 Komisi AMDAL Daerah 16 Komisi AMDAL PusatPP 51/1993 Berlaku efektif 23 Oktober 1993 Pelaksanaan AMDAL a. KA - ANDAL b. ANDAL, RKL, RPL (1 Paket) Pendekatan Studi AMDAL : - AMDAL Kegiatan Tunggal - AMDAL Terpadu/Multisektor - AMDAL Kawasan - AMDAL Regional UKL-UPL pelaksanaannya oleh sektor Kaitan Dengan Izin Izin usaha tetap diberikan setelah RKL-RPL diterapkan dengan baik Kewenangan Penilaian : 27 Komisi AMDAL Daerah 16 Komisi AMDAL Pusat 1 Komisi AMDAL Regional 1 Komisi AMDAL TerpaduPP 27/1999 Berlaku efektif 7 Nov 2000 Pelaksanaan AMDAL a. KA - ANDAL b. ANDAL, RKL, RPL (1 Paket) Pendekatan Studi AMDAL : - AMDAL Kegiatan Tunggal - AMDAL Kegiatan Terpadu - AMDAL Kegiatan dalam KawasanUKL-UPL pelaksanaannya oleh sektor (Daerah KepMENLH 86/2002) Kaitan Dengan Izin Ketentuan RKL-RPL menjadi bagian dari izin Kewenangan Penilaian : 27 Komisi AMDAL Daerah 1 Komisi AMDAL Pusat

  • Landasan HukumLandasan Hukum AMDAL & UKL-UPLUU No. 23/1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 15 & Pasal 18PP No. 27/1999 tentang AMDALPP No. 25/2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah OtonomKepmen LH No. 17/2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDALKepmen LH No. 86/2002 tentang Pedoman Pelaksanaan UKL-UPL

  • PENERAPAN AMDAL & UKL-UPL

  • Harmonisasi Kewenangan Penilaian (AMDAL & UKL-UPL)PP 27/1999 tentang AMDAL dan PP 25/2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom memberikan kewenangan yang berbeda untuk penilaian AMDALPP 27/1999 mendasarkan kepada ekosistem dan fungsi manajemen (penilai berbeda dengan pemberi ijin), sementara PP 25/2000 mendasarkan kepada wilayah administratifHarmonisasi kewenangan dilakukan melalui KepMENLH Nomor 40/2000 tentang Pedoman Tata Kerja Komisi Penilai AMDAL

  • Kep-MENLH 40/2000Kewenangan Penilaian AMDAL dilakukan oleh 3 (tiga) komisi:Komisi Penilai AMDAL PusatKomisi Penilai AMDAL PropinsiKomisi Penilai AMDAL Kabupaten/Kota

  • Kegiatan Yang Dinilai Oleh Komisi Penilai AMDAL PusatNuklir (reaktor & non reaktor), sub marine tailing placement, peluncuran satelit, rekayasa genetika, eksploitasi MIGAS, kilang minyak, tambang bahan radioaktif, industri: pesawat terbang, senjata, bahan peledak, bahan baku limbah import, bandara internasional, pelabuhan samudera, limbah B3Lokasi > 1 propinsiLokasi di wilayah sengketa dengan negara lainDi wilayah laut > 12 milDi lintas batas negara

  • Kegiatan Yang Dinilai Oleh Komisi Penilai AMDAL PropinsiIndustri: pulp & paper, semen & quarry, petrokimia, HPH dan unit pengolahannya, HPTI dan unit pengolahannya, budidaya tanaman perkebunan dan unit pengolahannya, budidaya tanaman pangan & hortikultura dan unit pengolahannya, PLTA, PLTU/PLTG/PLTD, pembangunan: bendungan, bandara selain bandara internasional, pelabuhan selain pelabuhan samuderaLokasi > 1 kabupaten/kotaDi wilayah laut 4 - 12 mil

  • Kegiatan Yang Dinilai Oleh Komisi Penilai AMDAL Kab/KotaKegiatan di luar kewenangan Komisi Penilai AMDAL Pusat dan Propinsi, sesuai Kep-MENLH Nomor 17/2001 tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi dengan AMDAL

  • Kewenangan Penilai AMDAL

    PUSATPROPINSIKAB/KOTA26 jenis kegiatan3% dari jumlah kegiatan20 jenis kegiatan2% dari jumlah kegiatan 47 jenis kegiatan80% dari jumlah kegiatan

  • Kewenangan UKL & UPL

    PUSATPROPINSIKAB/KOTAKonservasiHankanLintas Propinsi>12 mil lautLintas kab/kotaSemua kegiatan diluar kewenangan Pusat & Propinsi>1000 kegiatan

  • Kebijakan LainnyaKep-MELH Nomor 41/4000 tentang Pedoman Pembentukan Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Kabupaten/Kota Kep-MENLH Nomor 17/2001 Tentang Jenis Rencana Usaha Dan/Atau Kegiatan Yang Wajib Dilengkapi Dengan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

  • Kep-MELH 86/2002 ttg UKL-UPLUKL-UPL adalah untuk kegiatan tidak wajib AMDALSecara prinsip, kewenangan rekomendasi berada di Kabupaten/Kota, KECUALI berlokasi di >1 Kabupaten/Kota dan 4 12 mil laut menjadi kewenangan Propinsi, atau >1 propinsi dan >12 mil laut menjadi kewenangan PusatKewenangan Pusat termasuk yang diatur oleh peraturan lainnya, seperti konservasi dll

  • Masa Berlaku AMDAL & UKL-UPLBerlaku sepanjang umur proyek/kegiatanKeputusan Kelayakan Lingkungan menjadi BATAL apabila terjadi perubahan: lokasi, proses, bahan baku, bahan penolong (Lihat Pasal 25-27 PP 27/1999)Hal yang sama berlaku untuk UKL-UPL

  • PENAATAN PLH MELALUI AMDAL & UKL-UPLPemberian kewenangan pelaksanaan AMDAL di DaerahKewajiban Pelibatan MasyarakatPenerapan Valuasi EkonomiPeningkatan Kualitas Penyusun AMDALPeningkatan Kualitas Penilai AMDALPersyaratan RKL-RPL atau UKL-UPL dalam izin Kebijakan UKL-UPLPenetapan Baku Mutu Limbah Kegiatan wajib AMDAL & UKL-UPL

  • INTEGRASI AMDAL DENGAN PROGRAM BANGUN PRAJAKabupaten / Kota Memiliki Komisi Penilai AMDALTidak Memiliki Komisi Penilai AMDALMenjadi komponen dalam penilaian Program Bangun PrajaTidak mempengaruhi penilaian Program Bangun Praja

  • KOMPONEN PENILAIAN Sub Komponen Institusi Dasar hukumInstansi yang menjadi tempat kedudukan Komisi Penilai AMDAL Sub Komponen Sumber Daya Manusia Telah mengikuti pelatihan pelatihan AMDAL Keterlibatan tenaga ahli / pakar dalam penilaian dokumen AMDAL Keterlibatan LSM Lingkungan & peran serta masyarakat Akses kelaboratorium lingkungan

  • PenutupEfektifitas pelaksanaan AMDAL dan UKL-UPL merupakan tanggungjawab semua pihak sesuai fungsi dan kewenangan masing-masingPenerapan AMDAL dan UKL-UPL yang efektif dan efisien diharapkan dapat mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan

  • TERIMA KASIH