tugas ama

Upload: fatimahnurrahma

Post on 10-Jul-2015

42 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KESENIAN MUSIKMUSIK TARLINGFatimah Nur Rahma (35) XI IPA 2

Musik tarling

T

arling adalah salah satu jenis musik yang populer di wilayah pesisir pantai utara (pantura) Jawa Barat, terutama wilayah Indramayu dan Cirebon. Nama tarling diidentikkan dengan nama instrumen itar (gitar) dan suling (seruling) serta istilah Yen wis mlatar gage eling (Andai banyak berdosa segera bertaubat). Asal-usul tarling mulai muncul sekitar tahun 1931 di Desa Kepandean, Kecamatan/Kabupaten Indramayu. Saat itu, ada seorang komisaris Belanda yang meminta tolong kepada warga setempat yang bernama Mang Sakim, untuk memperbaiki gitar miliknya. Mang Sakim waktu itu dikenal sebagai ahli gamelan. Usai diperbaiki, sang komisaris Belanda itu ternyata tak jua mengambil kembali gitarnya. Kesempatan itu akhirnya dipergunakan Mang Sakim untuk mempelajari nada-nada gitar, dan membandingkannya dengan nada-nada pentatonis gamelan. Hal itupun dilakukan oleh anak Mang Sakim yang bernama Sugra. Bahkan, Sugra kemudian membuat eksperimen dengan memindahkan nada-nada pentatonis gamelan ke dawai-dawai gitar yang bernada diatonis. Karenanya, tembang-tembang (kiser) Dermayonan dan Cerbonan yang biasanya diiringi gamelan, bisa menjadi lebih indah dengan iringan petikan gitar. Keindahan itupun semakin lengkap setelah petikan dawai gitar diiringi dengan suling bambu yang mendayu-dayu. Alunan gitar dan suling bambu yang menyajikan kiser Dermayonan dan Cerbonan itu pun mulai mewabah sekitar dekade 1930-an. Kala itu, anak-anak muda di berbagai pelosok desa di Indramayu dan Cirebon, menerimanya sebagai suatu gaya hidup. Trend yang disukai dan populer, di jondol atau ranggon* anak muda suka memainkannya, seni musik ini mulai digandrungi. Pada 1935, alunan musik tarling juga dilengkapi dengan kotak sabun yang berfungsi sebagai kendang, dan kendi sebagai gong. Kemudian pada 1936, alunan tarling dilengkapi dengan alat musik lain berupa baskom dan ketipung kecil yang berfungsi sebagai perkusi.

Sugra dan teman-temannya pun sering diundang untuk manggung di pestapesta hajatan, meski tanpa honor. Biasanya, panggung itu pun hanya berupa tikar yang diterangi lampu patromak (saat malam hari). Tak berhenti sampai di situ, Sugra pun melengkapi pertunjukkan tarlingnya dengan pergelaran drama. Adapun drama yang disampaikannya itu berkisah tentang kehidupan sehari-hari yang terjadi di tengah masyarakat. Akhirnya, lahirlah lakon-lakon seperti Saida-Saeni, PegatBalen, maupun Lair-Batin yang begitu melegenda hingga kini. Bahkan, lakon SaidaSaeni yang berakhir tragis, selalu menguras air mata para penontonnya. Namun yang pasti, nama tarling saat itu belum digunakan sebagai jenis aliran musik. Saat itu nama yang digunakan untuk menyebut jenis musik ini adalah Melodi Kota Ayu untuk wilayah Indramayu dan Melodi Kota Udang untuk wilayah Cirebon. Dan nama tarling baru diresmikan saat RRI sering menyiarkan jenis musik ini dan oleh Badan Pemerintah Harian (saat ini DPRD) pada tanggal 17 Agustus 1962 meresmikan nama Tarling sebagai nama resmi jenis musiknya. Tapi satu hal yang pasti, seni tarling saat ini meskipun telah hampir punah. Namun demikian, tarling selamanya tidak akan bisa dipisahkan dari sejarah masyarakat pesisir pantura. Dikarenakan tarling adalah jiwa mereka, dengan ikut sawer keatas panggung atau sekedar melihatnya, dan mendengarnya seolah mampu menghilangkan beratnya beban hidup yang menghimpit. Lirik lagu maupun kisah yang diceritakan di dalamnya, juga mampu memberikan pesan moral yang mencerahkan dan menghibur.

Musik ini terdiri dari :1.

2. 3.

4.

Seni Musik: Sebagai seni musik alat musiknya terdiri atas Gitar sebanyak 3 buah, gitar melodi, gitar pengiring dan bas gitar; sebuah suling Cirebon (di priangan disebut bangsing) yang dibuat dari bambu tamiang dengan diberi lubang sebanyak 6; seperangkat kendang (kendang besar dan kulanter); tutukan (kenong); sebuah gong; 1 set kecrek; sebuah tamborine; dan sebuah organ. Penyanyi: Penyanyi Tarling terdiri dari penyanyi wanita (pesinden) dan penyanyi pria (wira swara). Pemeran Lakon: Sebagaimana halnya teater-teater rakyat yang hidup di Jawa Barat, dalam pementasan Tarling biasa diselingi sajian Lakon. Lakon cerita tersebut diperankan oleh pemeran khusus disamping para pemain musik dan penyanyi. Jumlah pemainnya disesuaikan dengan keperluan lakon yang akan dipentaskan. Terman lakonnya tidaklah terlalu berat, isinya hanya lukisan kehidupan masyarakat sehari-hari yang mudah dicerna oleh masyarakat pada umumnya. Untuk itu pemainnya pun tidak begitu banyak. Pelawak: Pelawak juga disajikan oleh grup Tarling yang bersangkutan. Pelawak-pelawak tersebut bertugas pula sebagai pembantu dialog dramanya.

Dalam Pementasan seni Tarling ini menyajikan empat materi seni yaitu: 1. Sekar Gending, 2. Seni Drama, 3. Seni Lawak, Sedangkan medium utama bahasanya menggunakan bahasa Cirebon atau Indramayu, dan 4. seni Tari. Penyanyi terkenal Tarling adalah antara lain: Aam Aminah, Nyi Dadang Darniah Biduanita Tarling Grup Endang Darna dari palimanan Cirebon.Pada umumnya seni Tarling dipentaskan terutama dalam acara hajatan masyarakat, baik pesta perkawinan maupun khitanan.

All about TarlingKarya tarling legendaris

Saida Saini Kang Ato Ayame Ilang Baridin Ajian Semar Mesem Kuntilanak (Lakon Sruet)

Beberapa lagu tarling populer

Warung Pojok (Abdul Adjib) Kembang Kilaras Waru Doyong Pemuda Idaman (Sadi M.)

Tokoh-tokoh tarling

Uci Sanusi Jayana Sunarto Martaatmadja Abdul Adjib (pencipta lagu Warung Pojok) Lulut Casmaya Hj. Dariyah Maman Suparman Pepen Effendi

Penyanyi tarling dangdut

Aas Rolani (pelantun Mabok Bae, Kembang Kilaras) Cucun Novia (penyanyi Waru Doyong, SMS versi Tarling) Nunung Alvi (penyanyi Nunggu Dudae) Yoyo Suwaryo (penyanyi Jawa Sunda, Mboke Bocah) Dewi Kirana (penyanyi Pengen Dikawin, Pecak Welut)

GAMBAR MUSIK TARLING

Salah satu contoh gambar musik tarling