tugas besar beton kelompok ama muttahizi dan muhammad luthfi.doc

47
KONSTRUKSI BETON Disusun oleh : AMA MUTTAHIZI AHADAN AUHAN MUHAMMAD LUTHFI KELAS : 2 SIPIL 2 PAGI TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Upload: raflobarus

Post on 11-Apr-2016

44 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

KONSTRUKSI BETON

Disusun oleh :

AMA MUTTAHIZI AHADAN AUHAN

MUHAMMAD LUTHFI

KELAS : 2 SIPIL 2 PAGI

TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2013

KONSTRUKSI BETON

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, karunia, dan hidayah yang telah dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas ini.

Teriring doa dan ucapan terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada pengajar Konstruksi Beton, Bapak Andi Indianto dan kepada kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan tugas ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan kebaikan kepada semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu dalam penyusunan makalah ini.

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai tugas mata kuliah konstruksibeton serta sebagai acuan mahasiswa untuk lebih memahami jembatan terutama jembatanbeton yang di ajarkan di Jurusan Teknik Sipil.

Penulis menyadari bahwa hasil tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan makalah ini. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberikan kontribusi dalam dunia pendidikan dalam rangka meningkatkan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Depok, April 2013

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 1

KONSTRUKSI BETON

Penyusun

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 2

KONSTRUKSI BETON

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. 1

DAFTAR ISI ............................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................. 31.2 Permasalahan..................................................................................41.3 LokasiJembatan.................................................................................51.4 Tujuan…………….................................................................................51.5 Manfaat………….................................................................................51.6 DasarTeori…………................................................................................5

BAB II ANALISA PERHITUNGAN JEMBATAN

2.1 Data Hasil Survey................................................................................72.2Perencanaan Plat Lantai........................................................................92.3Perencanaan Girder Beton Bertulang...................................................142.4Perencanaan Girder PraTegang

....182.5Perencanaan Pilar (Kolom Tunggal)

....33

BAB III

3.1 Kesimpulan ......................................................................................37

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 3

KONSTRUKSI BETON

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Jembatan adalah suatu struktur kontruksi yang memungkinkan route transportasi melalui sungai, danau, kali, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain. Jembatan adalah suatu struktur konstruksi yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai saluran irigasi dan pembuang . Jalan ini yang melintang yang tidak sebidang dan lain-lain.

Sejarah jembatan sudah cukup tua bersamaan dengan terjadinya hubungan komunikasi / transportasi antara sesama manusia dan antara manusia dengan alam lingkungannya. Macam dan bentuk serta bahan yang digunakan mengalami perubahan sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi, mulai dari yang sederhana sekali sampai pada konstruksi yang mutakhir.

Mengingat fungsi dari jembatan yaitu sebagai penghubung dua ruas jalan yang dilalui rintangan, maka jembatan dapat dikatakan merupakan bagian dari suatu jalan, baik jalan raya atau jalan kereta api. Berikut beberapa jenis jembatan :1.Jembatan diatas sungai2.Jembatan diatas saluran sungai irigasi/ drainase3.Jembatan diatas lembah4.Jembatan diatas jalan yang ada / viaductBagian-bagian Konstruksi Jembatan terdiri dari :1. Konstruksi Bangunan Atas (Superstructures)Konstruksi bagian atas jembatan meliputi :

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 4

KONSTRUKSI BETON

•Trotoar : - Sandaran + tiang sandaran-Peninggian trotoar / kerb-Konstruksi trotoar

•Lantai kendaraan + perkerasan•Balok diafragma / ikatan melintang•Balok gelagar•Ikatan pengaku (ikatan angin, ikatan rem,ikatan tumbukan)•Perletakan (rol dan sendi)Sesuai dengan istilahnya, bangunan atas berada pada bagian atas suatu jembatan, berfungsi menampung beban-beban yang ditimbulkan oleh suatu lintasan orang, kendaraan, dll, kemudian menyalurkan pada bangunan bawah.2. Konstruksi Bangunan Bawah (Substructures) Konstruksi bagian bawah jembatan meliputi :

Bangunan bawah pada umumnya terletak disebelah bawah bangunan atas. Fungsinya untuk menerima beban-beban yang diberikan bengunan atas dan kemudian menyalurkan kepondasi, beban tersebut selanjutnya oleh pondasi disalurkan ke tanah.Pada umumnya suatu bangunan jembatan terdiri dari enam bagian pokok, yaitu

1.Bangunan atas2.Landasan3.Bangunan bawah4.Pondasi5.Oprit6.Bangunan pengaman jembatan.Pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang

jembatan baik struktur, material, dan beban – beban yang

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 5

1Pangkal jembatan / abutment + pondasi 2 Pilar / pier + pondasi

KONSTRUKSI BETON

mempengaruhinya. Hal ini dimaksudkan agar penulis lebih memahami tentang pembuatan jembatan.

1.2 PERMASALAHAN

Permasalahan yang akan ditampilkan pada tugas ini ialah bagaimana menghitung struktur dan beban-beban yang mempengaruhi sebuah jembatan sehingga jembatanmemangmemenuhipersyaratan yang ditentukan.

1.3 LOKASI JEMBATAN

Data yang diambil dari jembatan sungaiCiliwung yang berlokasi diDepok, Jawa Barat.

1.4 TUJUANTujuan dari penulisan ini ialah agar penulis dapat menghitung

struktur dan beban-beban pada jembatan dengan salah satu bahan materialnya, berdasarkan teori dan data lapangan yang diketahui.

1.5 MANFAATMendapatkan balok girder beton prategang yang kuat dan

memenuhi syarat sehingga secara tidak langsung memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengguna jembatan dan bagi lingkungan sekitar.

1.6 DASAR TEORI1.6.1 Jembatan secara umum

Jembatan merupakan bagian dari jalan sangat diperlukan dalam sistem jaringan transportasi darat yang akan menunjang pembangunan nasional di masa yang akan datang. Oleh sebab itu perencanaan, pembangunan dan rehabilitasi serta fabrikasi perlu diperhatikan seefektif dan seefisien mungkin, sehingga

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 6

KONSTRUKSI BETON

pembangunan jembatan dapat mencapai sasaran umur jembatan yang direncanakan.

Persoalan-persoalanteknisJembatan secara umumdapatdijumpaisebagaiberikut:

a) Informasitetangkondisijembatan di Indonesia yang kurangterbukabuatPemerhatiJembatan Indonesia, sehinggainformasitentangperkembanganteknologijembatantaksampaikepemakai.

b) KemampuanPerencanaanteknisjembatan di daerahkurangmengikutikemajuanteknologiperencanaanbaikuntukjembatanstandarapalagijembatankhusus.

c) Kegagalanbangunanjembatan, mulaidaripenurunan&kerusakanoprit, pergeseran&keruntuhanabutmen dan pilar, retak dan runtuhnyalantaijembatan, rusaknyabangunanpelengkapjembatan, sampaidengankeruntuhan  waktu, gerusan air, gempa, longsoran, karat, dll, maupundisebabkanolehmanusiaseperti : beban berlebih, tabrakan, dll.

d) Pelaksanaan yang belummenguasaimetoclekonstruksisesuaidenganperkembanganteknologiperalatan dan material.

e) Perbaikan/rehabilitasiterhadapkerusakan pada jembatankurangmengikutiperkembanganteknologi material yang tepatuntukperbaikan.

f) Penguasaanteknologiperencanaan, metodepelaksanaan, peralatan, material/ bahan yang terbatasunlukpembangunanjembatanpanjang, yang makinbayakdibutuhkansaatini.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 7

KONSTRUKSI BETON

1.6.2 Jenis-Jenis Jembatan

Pemahamanakanteknologipembangunanjembataninidapatditujukkandengankeberhasilanmembangunjembatankhusus / strategissebagaiberikut :

1. Bentanganutamalebihdari 100 meter yaitu :a) TipeJembatanRangka Baja adalahjembatanKerasak (122,5m)

danJembatan' DanauBingkuang di Riau (120m).b) TipeJembatanPelengkung Baja. JembatanKahayan di

Palangkaraya (150m).c) TipeJembatanPrestressingCantilever Box

adalahJembatanRajamandala di Jabar (132m), JembatanSerayuKesugihan di Jateng (128m), JembatanRantauBerangin di Riau (121m).

d) TipeJembatan Balance Cantilever Concrete Box GirderadalahJembatanTonton-Nipah (160m) dan JembatanSetoko-Rempang (145m) di Batam.

2. Bentanganutamalebihdari 200 meter yaitu :a) TipeJembatanGantung. JembatanMemberamo di IrianJaya

(235m) dan JembatanBarito di Kalsel (240m), JembatanMahakam 2 di Kaltim (270m).

b) TipeJembatanPelengkungBeton. JembatanRempang-Galang di Batam (245m).

c) TipeJembatan Cable Stayedterbaru. JembatanSuramadu di JawaTimur (total panjang 5.438m denganmain bridge 192+434+192 m

BAB II

ANALISA PERHITUNGAN JEMBATAN

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 8

KONSTRUKSI BETON

A.Data Hasil Survey

- Nama Jembatan : Jembatan Grand Depok City

- Lokasi Jembatan : Depok, Jawa Barat

- Lebar Sungai : 75 meter

- Kedalaman Sungai : 15 meter

- Kedalaman Air : 3,5 meter

- Jenis Sungai : Sungai Alam / Hanyutan

- Jenis Jembatan : Jembatan Beton

- Fungsi Jembatan : Jalan Penghubung / Jalan Mayor

- Lebar Jembatan : 9 meter

- Panjang Jembatan : 75 meter

GambarPenampang Sungai

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 9

KONSTRUKSI BETON

SKETSA JEMBATAN

1.PERENCANAAN PLAT LANTAIDigunakan : fc’ = 30 MPa

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 10

75

35 15

10,74

81 1

2.25 2.25 2.25 2.25

KONSTRUKSI BETON

Tulangan Longitudinal →fy = 400 MPa

Tulangan Bagi →fy = 240 Mpa

Ly = 6,5

Lx= 1,8

= = 3.333 > 2,5 → Plat 1 Arah

Plat Lantai 1 Arah

Penentuan Dimensihmin≥ 200 mm

h ≥ (100 + 40 (2.25))

h ≥ 190 → diambil h = 200 mm = 20 cm

Pembebanana.Beban Mati → Lantai : t x Bj

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 11

7.50

2.25

KONSTRUKSI BETON

: 0,2 m x 2,4 t/m3 = 0,48 t/m

Aspal : t x Bj

: 0,05 m x 2,2 t/m3 = 0,11 t/m

Sehingga Beban Mati (qDL) Menjadi 0,48 + 0,11 = 0,59 t/m

b.Beban Hidup → TLL =

Perhitungan Momen Ultimate

Mu Lapangan = ( . qDL . L2 . Fb ) + ( . TLL . L . Fb . 1,3 )

= ( . 0,59 . 2,252 . 1,2 ) + ( . 11.25 . 2,25 . 1,6 .

1,3 )

= 0,256 + 6,58 = 6,84t-m = 68,4kNm

Mu Tumpuan = ( . qDL . L2 . Fb ) + ( . TLL . L . Fb . 1,3 )

= ( . 0,59 . 2,252 . 1,2 ) + ( . 11,25 . 2,25 . 1,6 . 1,3

)

= 0,3584 + 6,58 = 6,94t-m = 69,4 kNm

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 12

KONSTRUKSI BETON

Perhitungan Tulangan Penulangan Lapangan

Selimut Beton 3cm

d = 20 – (3 + 0,65) = 16,35 cm = 0,1635 m

b = 1 m

= = 2558,7kN/m2

dari tabel diperoleh:

ρmin= = = 0,0035

ρmax = 0,0244 (didapat dari tabel)

As’ = ρ.b.d = 0,00836 x 100 x 16,35 = 13,67 cm2

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 13

0,0087x

0,0080

24002558,72600

=

ρ = 0,00836

ρmin<ρ<ρmax (OK)

KONSTRUKSI BETON

Digunakan tulangan tarik D13→ As/tul = 1,327 cm2 (didapat dari tabel)

Jumlahtulangan(n) = 10,3 ~ 11 tulangan

As > As’

14,597>13,67→ OK

Digunakantulangan11 D13 – 90

Tulangan Bagi (SNI 03-2847-2002 pasal 9.12) :

Digunakan tulangan bagi Ø10→ As/tul = 0,785 cm2

Asm = 0.0020 x 100 x 20 = 4 cm2

Asm = 20% x 13,67 = 2,734 cm

Jumlahtulanganbagi(n) = = 5,1

Jarakantartulangan(a) = = 19,5

DigunakantulanganbagiØ10 – 195 dengan As = 4,02> 4 cm2

Penulangan Tumpuan

Selimut Beton 3cm

d = 20 – (3 + 0,65) = 16,35 cm = 0,1635 m

b = 1 m

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 14

KONSTRUKSI BETON

= = 2596,115kN/m2

dari tabel diperoleh:

ρmin= = = 0,0035

ρmax = 0,0244 (didapat dari tabel)

As’ = ρ.b.d = 0,008412 x 100 x 16,35 = 13,75 cm2

Digunakan tulangan tarik D13→ As/tul = 1,327 cm2 (didapat dari tabel)

Jumlahtulangan(n) = 10,3 ~ 11 tulangan

As > As’

14,597>13,75→ OK

Digunakantulangan11D13 – 90

Tulangan Bagi (SNI 03-2847-2002 pasal 9.12) :

Digunakan tulangan bagi Ø10→ As/tul = 0,785 cm2

Asm = 0.0020 x 100 x 20 = 4 cm2

Asm = 20% x 13,75 = 2,75 cm

Jumlahtulanganbagi(n) = = 5,1

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 15

0,0087x

0,0080

24002596,1152600

=

ρ = 0,008412

ρmin<ρ<ρmax (OK)

KONSTRUKSI BETON

Jarakantartulangan(a) = = 19,5

DigunakantulanganbagiØ10 – 195 dengan As = 4,02> 4 cm2

Kontrol Geser TumpuanT = 11,25 x 1,3 = 14,625 t

Vc = 2 . d

= (2 x 16,35) .

= 30656,85313 kg

Vc≥ Vc≥

Vc≥ Vc≥

30656,85313 kg ≥28928,57143 kg OK

30656,85313 kg ≥25714,28571 kg OK

2.PERENCANAAN GIRDER BETON BERTULANGDigunakan :

Beton fc’ = 30 Mpa Tulanganutamafy = 400 Mpa Tulangansengkangfy = 240 Mpa

PenentuanDimensi

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 16

KONSTRUKSI BETON

H min = = L = x 15 = 0,714 m = 71,4 cm ≈ 75 cm

Pendekatan H = Hmin x 1,5 = 75 x 1,5 =112,5 ≈ 150 cm

B=

x 150 cm = 50 cm

x 150 cm = 100 cm

Pembebanan Bebanhidup

Qll = 0,9 x 2,25 = 2,025

Pll = 4,9 x 2,25 x 1,4 = 15,435

Bebanmati

Qdl = -aspal = t x l x BjAspal

= 0,05 x 2,25 x 2,2

= 0,2475

-lantai = t x l x BjBetonPOLITEKNIK NEGERI JAKARTA 17

Diambil B = 75 cm

KONSTRUKSI BETON

= 0,2 x (2,25-0,75) x 2,4

= 0,72

-girder = t x l x BjBeton

= 0,75 x 1,5 x 2,4

= 2,7

SehinggaQdlmenjadi = 0,2475 + 0,72 + 2,7 = 3,6675

MomenMlapangan

= ( . qDL . L2 . Fb ) + ( . qLL . L2 . Fb ) + ( . PLL . L . Fb )

= ( . 3,6675 . 152 . 1,3 ) + ( . 2,025 . 152 . 1,8 ) + ( . 15,435 . 15 .

1,8 )

= 134,093 + 102,5156 + 104,1863

= 340,7948tm = 3407,948kNm (Mlapangan)

Mtumpuan

= ( . qLL . L2 . Fb ) + ( . qDL . L2 . Fb )

=( . 2,025. 152.1,8) + ( . 3,6675. 152.1,3)

= 34,17188 + 44.69765625

=78.86953125 tm (Mt)

Dmax

= ( . qLL . L2 . Fb ) + ( . qDL . L2 . Fb ) + (PLL . Fb)

= ( . 2,025. 152.1,8) + ( . 3,6675. 152.1,3) + (15,435 . 1,8)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 18

KONSTRUKSI BETON

= 27.3375 + 35.758125 + 27.783

= 90.878625 (Dmax)

MenentukanJumlahTulanganMenentukannilaiρ

selimutbeton5 cm

X = 5 + 1 + 2,9 +2,5 = 11,4 cm

d = 150 – 11,4 = 138,6 cm

d’ = 5 + 1 + 1,45 = 7,45

= = 2365.403806kN/m2 = =

0,053 ≈ 0,1

dari tabel diperoleh:

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 19

0,0080

KONSTRUKSI BETON

ρ = 0,0078

ρmin = = = 0,0035

ρmax = 0,0325

Penulangan Longitudinal (Tulangan Lapangan dan Tulangan Tumpuan)

TulanganLapanganDigunakan D29

As = ρ.b.d = 0,0078 x 75 x 138,6 = 81,081 cm2

Digunakan tulangan D29→ = 660,5 mm2 = 6,605 cm2 (didapat

dari tabel)

n = = 12,2757 ≈ 14tulangan

a = (75 – (2 x 5) – (1 x 2) – (2,9 x 7)) : 6 = 7.116666667

Digunakan tulanganlapangan 14 D29 - 70

TulanganTumpuan

As’ = 0,5 As = 0,5 x 81,081 = 40,5405 cm2

n = = 6,13 ≈ 7tulangan

Digunakan tulangan tumpuan7 D29 - 70

Penulangan Sengkang

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 20

x0,0073

22002365,42400

=

ρmin<ρ<ρmax (OK)

KONSTRUKSI BETON

Sengkang di Tumpuan

Vu = 90.878625 kg

Vc = . b . d = x 75 x 138,6 = 94,893 ton

Vn = = = 129,827ton

Vs = Vn – Vc = 129,827– 94,893 = 34,93ton

CekPenampang

Vs ≤ ( x 10 x 75 x 138,6 = 379,572 ton

34,93ton ≤ 379,572 ton → OK!

Digunakan sengkang Ø10 mm → = 0,785 cm2

Av = 0,785 x 2 = 1,57 cm2

S = = = 14,95 ≈ 15cm→Jarak!

CekSmax = 34930 kg < ( x 10 x 75 x 138,6 = 189785,87 kg

Smax = x 138,6 = 69,3 cm > 4 cm → OKE!

Sengkang di Lapangan

. b . d

x 75 x 138,6 = 189785,87 kg

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 21

KONSTRUKSI BETON

Vs< . b . d

34,93ton <189,785 ton→Smax = . d

= x 138,6 = 69,3 ≈ 60 cm

Jarak sengkang di lapangan 300 (dua kali jarak sengkang ditumpuan) sampai 600 mm (Smax).

3.PERENCANAAN GIRDER BETON PRATEGANG

Penentuan dimensi

Lo = 35 m

Fc’ = 50MPa

Ø selongsong = 10 cm

Jumlah selongsong L = 35 m = 3 buah

Tebal Plat = 0,2 m

h min 0,05 Lo = 0,05 x 35 = 1,75 m ≈ 2,00 m

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 22

KONSTRUKSI BETON

bw hf; maka bw = 0,2 m.

bwb = (2 3) bw ; maka diambil bwb = 0,6 m.

hfb = ( 1) bwb ; maka diambil hfb = 0,6 m.

cgs = 5 + 10 + 5 + 5 = 25 cm = 0,25 m.

d = 2,0 – 0,25 = 1,75 m.

2.Pembebanan

Deadload Aspal = 0,05 m . 2 m . 2,2 t/m 3 = 0,22

lantai = 0,02 m . 2 m . 2,4 t/m 3 = 0,96

lantai kerja = 0,07 m . 1,8 m . 2,4 t/m 3 = 0,30

girder atas = 0,2 m . 1,2 m . 2,4 t/m 3 = 0,52

girder bawah = 0,6 m . 0,4 m . 2,4 t/m3 = 0,567----------- +2,63 ton/m

Life load QLL = 0,9 t/m . 2m = 1,8 ton/m

PLL = 4,9 t/m . 2m . 1,4 m = 13,72 ton

3.Perhitungan Momen Ultimate dan Kontrol Dimensi

Mu beban = ¼ PL + 1/8 QL2

PLL = 0,25 . 13,72 . 35 . 1,8 = 216

QLL = 0,125 . 1,8 . 1225 . 1,8 = 496

QDL = 0,125 . 2,6 . 1225 . 1,2 = 484

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 23

KONSTRUKSI BETON

------------ +Mub = 1196tonM

= = 0,125 = = 0,1

= 0,063 ( didapat dari grafik)

Mukp = 0,063 . fc’ . b . d2

= 0,063 . 500 . 200 . 25600

= 154828800 kgcm

= 1548,288 tonm

Mukp . φ ≥ Mu beban

1548,288 x 0,8 ≥ 1548,2881238,63 tm ≥ 118746tm.......... ok!

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 24

KONSTRUKSI BETON

6.Cek Penampang Untuk Anchor

Penampang ujung

o Jarak antara Ka dan Kb bagian ujung = m.o Dipakai 3 anchor ukuran (31,5 x 31,5) cm.

o Jarak antar anchor = = 7 cm 5 cm..............ok!

o Jarak antara Kb dan Kb bagian tengah = 38 cmo Dipakai 3 selongsong dengan Ø 10,1 cm.

o Jarak antar selongsong = = 15 cm 5 cm.................ok!

7.Kontrol Tegangan Pada Saat Lantai Dicor

Pi = 900000 Kg.

Loss = 8%.

Pe 1 = 900000 – ( x 900000) = 828000Kg.

M Pe 1 = Pe 1 x e = 828000 x 45 = 37260000 Kgcm.

qDL girder atas = 0,2 m . 1,2 m . 2,4 t/m 3 = 0,576girder bawah = 0,6 m . 0,4 m . 2,4 t/m3 = 0,576

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 25

KONSTRUKSI BETON

----------- + 1,152 t/m

Momen Ultimate (MDL) = x q x l2 = x 1,152 x 352 = 176,4 tm = 17640000 kgcm

qLT= lantai = 0,02 m . 2 m . 2,4 t/m 3 = 0,96

lantai kerja = 0,07 m . 1,8 m . 2,4 t/m 3 = 0,30

Beban kerja = 0,1 x 2,225 = 0,2225------------- +1,483 t/m.

MLT = x q x l2 = x 1,483 x 352 = 227 tm = 22700000 kgcm.

Cek tegangan bagian atas

σMDL = = = 124Kg/cm2

σPE1 = = = 133Kg/cm2

σMPE1 = = = 261Kg/cm2

σMLT = = = 160Kg/cm2

------------------------------+

Jumlah tegangan bagian atas = -156Kg/cm2.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 26

DLMDL

MWa

Pe1e1

ecgc

kakb

ya

yb

DLMDL

MWb

11

PePeAc

11

PePeAc

11

peMpe

MWa

11

peMpe

MWb

,

0, 45 fc

LtMLt

MWa

LtMLt

MWb

lantai

KONSTRUKSI BETON

Tegangan ijin = 17Kg/cm2 s/d –225Kg/cm2........(OK).

Cek teganan bagian bawah

σMDL = = = 96Kg/cm2

σPE1 = = = 133Kg/cm2

σMPE1 = = = 203Kg/cm2

σMLT = = = 124Kg/cm2

---------------------+Jumlah tegangan bagian atas = -116Kg/cm2

Tegangan ijin = 0s/d -225Kg/cm2........(OK)

8.Kontrol Tegangan Pada Saat Beban Hidup Bekerja

Pi = 900000 Kg.

Pe 1 = 900000 – ( x 900000) = 828000 Kg.

Loss = 7%.

Pe = 828000 – ( x 828000) = 770040Kg.

M Pe = Pe 1 x e = 770040 x 85 = 65453400Kgcm.qDL

Aspal = 0,05 m . 2 m . 2,2 t/m 3 = 0,22

lantai = 0,02 m . 2 m . 2,4 t/m 3 = 0,96

lantai kerja = 0,07 m . 1,8 m . 2,4 t/m 3 = 0,30

girder atas = 0,2 m . 1,2 m . 2,4 t/m 3 = 0,52

girder bawah = 0,6 m . 0,4 m . 2,4 t/m3 = 0,567----------- +2,63 ton/m

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 27

KONSTRUKSI BETON

MDL = x q x l2 = x 2,63 x 352 = 402,7 tm = 40271875kgcm.

Beban Hidup

QLL = 0,9 t/m . 2m = 1,8 ton/m

PLL = 4,9 t/m . 2m . 1,4 m = 13,72 ton

MLL = ( x q x l2)+( x P x l)

= ( x 1,8 x 352) + ( x 13,72 x 35) = 39567500 kgcm.

Cek tegangan bagian atas

σMDL = = = 75Kg/cm2

σPe = = = 87Kg/cm2

σMPe = = = 122Kg/cm2

σMLL = = = 74Kg/cm2

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 28

DLMDL

MWa

DLMDL

MWb

Pee1

ecgc

ka

kb

ya

yb

PePeAc

PePeAc

peMpe

MWa

peMpe

MWb

,

0,5 fc

LLMLL

MWa

LLMLL

MWb

,

0, 45 fc

KONSTRUKSI BETON

Jumlah tegangan bagian atas = -114Kg/cm2.-------------------+

Tegangan ijin = 0Kg/cm2 s/d -225Kg/cm2........(OK)

Cek teganan bagian bawah

σMDL = = = 118 Kg/cm2

σPe = = = 87 Kg/cm2

σMPe = = = 192Kg/cm2

σMLL = = = 116Kg/cm2

-----------------+Jumlah tegangan bagian atas = -45Kg/cm2.

Tegangan ijin = 35s/d -225Kg/cm2........(OK).

9. Loss Of Prestress

Kehilangan Tegangan Pada Kondisi Awal Penyusutan / Pemendekan Beton.

σPi = = = 13111Kg/cm2.

Ec = 4700 = 4700 = 33234 Mpa = 332340 Kg/cm2.

Loss = x Ec = 0,00135 x 332340 = 448 Kg/cm2.

%Loss = x 100% = x 100% = 3,42%.

Slip Anchor.

σPi = = = 13111Kg/cm2.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 29

KONSTRUKSI BETON

Es = 1950000 Kg/cm2.

Ϫ = 3 mm.

%Loss = x100% = x100% =1,27%.

Gesekan Tendon / Kabel.

P0 = = = 1058823Kg.

σP0 = = = 15426Kg/cm2.

e = 2,7183ƕ = 0,18

K = 0,15 x = 0,0525

y = 2 x e = 2 x 45 = 90 cm.

α = rad = rad = 0,0513rad.

PX = P0e-(ƕα+Kx) = 1058823 x 2,7183-(0,18x0,0513+0,0525) = 995434Kg.

%Loss = x100% = x100% = 5,9 %.

Jumlah loss awal = 3,42%.+ 1,27%.+ 5,9% = 10.59 %.

Kehilangan Tegangan Pada Kondisi Akhir Rangkak Beton

Es = 1950000 Kg/cm2

Ec = 4700 x 10 = 332340 Kg/cm2

Øcc = 1,25Pi = 900000Kg.Ap = 3 x 16 x 1,43 = 68,64 cm2.fc = 97 Kg/cm2.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 30

KONSTRUKSI BETON

fp1 = (1-loss awal) = (1-0,08) = 12062Kg/cm2.

αe = = = 5,8

loss = Øccx fc x αe = 703Kg/cm2.

%Loss = x100% = x100% = 6,9%

Relaksasi Tendon

fp = = = 112185Kg/cm2.

fp’ = 0,6 x fpu = 0,6 x 17500 = 10500 Kg/cm2.K4 = log [5,4 x j1,6] = log [5,4 x 281,6] = 3,04

. = = 1,06> 0,85

K5 = 1,7

K6 = = = 1,5

Rb = 2%Rt = K4 x K5 x K6 x Rb = 3,04 x 1,7 x 1,5 x 0,02 = 0,155

fp1 = (1-loss awal) = (1-0,08) = 12063Kg/cm2.

Ϫ fc = loss susut + loss rangkak = 448 + 703 = 1151 Kg/cm2.

%Loss = Rt[ ]x100% = 0,155[ ]x100% =1,4 %.

Jumlah loss akhir = 6,9% + 1,4% = 8,3%

10. Kontrol Geser Tumpuan

Pe = Kg

α = inv. tg = inv. tg = 5,5o

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 31

KONSTRUKSI BETON

Pv = Pesinα = x sin 5,5o = - 73805Kg

R = qDL L 1,2 + qLL L 16,8 + PLL 1,8

= x 2,63 x 35 x 1,2 + x 1,8 x 35 x 1,8 + 13,72 x 1,8

= 55,23 + 56,7 + 24,69

= 136,626 ton = 136626Kg.

Vc= R – Pv = 136626 + 73805 = 210431Kg.

Ph = Pecosα = cos 5,5o= 766494Kg

Vc’ = [ 1 + ] [ ] bw d

=[ 1 + ] [ x 10 ] x 70 x 192 = 6583113Kg.

Vc<Vc’ ............(Tidak perlu Tulangan Geser)

11. Tulanganend Zone

Pi per CoverPlate = = 300000 Kg.

A CoverPlate = 31,5 x 31,5 = 992,25 cm2.

f = = = 302Kg/cm2.

fcc = 0,45 fc’ = 0,45 x 50 x 10 = 225 Kg/cm2.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 32

KONSTRUKSI BETON

f >fcc............(Perlu tulanganend zone)

P end zone = ( f – fcc ) x Agc = ( 302 – 225 ) x 11000 = 850775Kg

Akan digunakan tulangan Ø 29 dengan As = 6,605 cm2

fe = 0,6 x fu = 0,6 x 4000 = 2400 Kg/cm2

= 6,605 x 2400 = 15840 Kg

Jumlah Tulangan (n) = = 53,7 ~ 54 tulangan

Keliling sengkang bagian luar = 60 + 60 + 160 + 160 = 500 cm

Keliling sengkang bagian dalam = 40 + 40 + 140 + 140 = 420 cm

Jarak antar tulangan bagian luar

Atas dan Bawah = = 5,25 cm > 1,5 d................ok!

Kiri dan Kanan = = 4,52 cm > 1,5 d...............ok!

Jarak antar tulangan bagian dalam

Atas dan Bawah = = 4,52 cm > 1,5 d...............ok!

Kiri dan Kanan = = 9 cm > 1,5 d...................ok!

4. Perencanaan Kolom / Pilar (Kolom Tunggal)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 33

KONSTRUKSI BETON

Digunakan

fc’ = 35 Mpa

fy = 400 MPa ( longitudinal)

fy = 240 MPa ( sengkang )

h = 10 m

Ø kolom = 3 m

1.Pembebanan

Beban Wt :

Lantai : 0,2 x 2 x 7,5 x 35 x 2,4 = 252 t

Aspal : 0,05 x 2 x 7,5 x 35 x 2,2 = 57,75 t

Trotoar : 0,2 x 2 x 0,75 x 35 x 2,4 =25,2 t

Girder :

Beton Bertulang :

(0,75-0,2) x 0,75 x 35 x 5 x 2,4 = 138,6 t

Beton Prategang :

Atas : 0,2 x 1,4 x 35 x 5x 2,4 = 84,84 t

Bawah : 0,6 x 0,55 x 35 x 5 x 2,4 = 194,04 t

PearHead : 1,85 x 2,56 x 9x 2,4 = 70,78 t

Pilar : x π x 3x x 2,4 x (10,74 -(0,5x 1,28)-1,85 = 23,314 t

---------------+Qdl = 798 ton

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 34

KONSTRUKSI BETON

Qll = 212,625 ton

PLL = 33,075 ton------------------- +

LL tot = 245,7 ton

Pu = (798 x1,3)+( 245,7x1,8) = 1480 t

Karena ditumpu oleh 2 kolom,maka Pu = = 740 t

Fu = 1,3 x 740 = 962 t

Mu = 962x (10,74-(0,5x 1,28)-1,85) = 7936,5

cm = 0.6Pc =4222800kgs =0.604Mc =4765ei =6,44

et = = = 0,644 m

e ≥ 15 + ( 0,03 . h )

e ≥ 15 + ( 0,03 x 1000 x (10,74 – (0,5 x 1,28)-1,85)

e ≥ 262,5 mm ≈ 0,2625 m

Cek kelangsingan = = 31,5> 22 → langsing

Ag = . π . d2 = . π . 32 = 7,065 m2 = 70650 cm3

2.Penentuan nilai ρ

vertikal

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 35

KONSTRUKSI BETON

Pengaruh Lentur (Pu) = = = 0,0513

Pengaruh Lentur (Pu) = = = 0,063

Horizontal

= 0,01

Dari grafik didapat : r = 0,05 dan β = 1,2

ρ = r . β = 0,0132 x 1,2 = 0,00665

ρmax = 0,027

ρmin= = = 0,0035

3.Perhitungan Tulangan

As = ρ.Ag = 0,0513 x 70650 = 469,8225 cm2

Digunakan tulangan D29 → = 660 mm2 = 6,6 cm2

n = = 71,13 ≈ 72tulangan

Digunakan D29 sebanyak 72 tulangan

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 36

ρmin< ρ< ρmax

0,0035< 0,00665 < 0,027 → OK!

KONSTRUKSI BETON

x = 4 + 1 + (0,5x2,9) = 6,45

d= (3 x 100) – (6,45x2) = 287,1 cm2

kll = 3,14 x 287,1 = 901,494 cm

a = > 1,5 x 2,9

= 6,27> 4,35 ok

Vc = kg

Vn = 137428,6

Vc>vnmakatidakperlu tulangangeser

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 37

KONSTRUKSI BETON

BAB III

KesimpulanDari hasil perhitungan pada analisa perhitungan didapatkan

spesifikasi yang kuat memikul beban yang bekerja yakni: betonbertulang

fc’ = 30 MPa

fytulanganlapangan = 400 Mpa 29

fysengkang = 240 Mpa 10

h = 150 cm

l = 75 cm

Pelatjembatanbetonbertulang

Beton fc’ 30 MPa BJ = 2,4 t/m3

Aspal beton BJ = 2,2 t/m3

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 38

KONSTRUKSI BETON

Tulangan D13 fy = 400 MPa

Tulangan bagi 10 fy = 240 MPa

Tebal pelat = 20 cm

Tebal aspal = 5 cm

KolomJembatanBertulang

Beton fc’ = 35 MPa

Fy = 400 MPa (utama)

Fy = 240 (sengkang)

Girder JembatanBetonPrategang

fc’ = 50MPa

fytul = 400 MPa 29

fy sengkang = 400MPa 10

hmin = 0,05 . Lo

= 0,05 . 35

= 1,75 m 1,85 m

bw = ( ) h

= 0,21 – 0,26 0,25 mm

bwb = 2 x 0,25

= 0,5 m

selongsong = 10 cm

n tendon = 3 (Lo = 35)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 39

KONSTRUKSI BETON

d = 1,3 – 0,24 = 1,06 m

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA 40