tugas akhir - repository.bsi.ac.id fileabie yoso (11141639), perancangan sistem informasi pembelian...

83
i PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN SPARE PART SECARA KREDIT PADA PT.LINTAS KUMALA ABADI JAKARTA TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III ABIE YOSO NIM :11141639 Program Studi Komputerisasi Akutansi AMIK BSI Jakarta Jakarta 2017

Upload: others

Post on 03-Sep-2019

10 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

i

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBELIAN SPARE

PART SECARA KREDIT PADA PT.LINTAS KUMALA ABADI

JAKARTA

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Diploma III

ABIE YOSO

NIM :11141639

Program Studi Komputerisasi Akutansi

AMIK BSI Jakarta

Jakarta

2017

ii

iii

iv

Kata Pengantar

Alhamdulillah, Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT,

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga pada akhirnya penulis

dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik. Dimana tugas akhir ini penulis

sajikan dalam bentuk buku yang sederhana. Adapun judul tugas akhir, yang

penulis ambil sebagai berikut, “Perancangan Sistem Informasi

Pembeliaan Spare Part Secara Kredit Pada PT Lintas Kumala

Abadi, Jakarta”.

Tujuan penulisan tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat

kelulusan program Diploma III AMIK BSI Jakarta. Sebagai bahan penulisan

diambil berdasarkan hasil penelitian (eksperimen), observasi dan beberapa

sumber literatur yang mendukung penulisan ini. Penulis menyadari bahwa tanpa

bimbingan dan dorongan dari semua pihak, maka penulisan tugas akhir ini

tidak akan lancar. Oleh karena itu pada kesempatan ini, izinkanlah penulis

menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Direktur AMIK BSI Jakarta.

2. Ketua Program Studi Manajemen Informatika AMIK BSI Jakarta.

3. Ibu Lala Nilawati,M.Kom selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir.

4. Bapak Yana Iqbal Maulana, M. Kom selaku Asisten Dosen Pembimbing

Tugas Akhir.

5. Ibu Fanny Achmad selaku Purchasing PT. Lintas Kumala Abadi.

6. Staff karyawan atau dosen dilingkungan AMIK BSI Jakarta.

7. Staff karyawan dilingkungan PT. Lintas Kumala Abadi.

v

8. Orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan moral maupun spiritual

9. Teman-teman, Toni Kurniawan, Yuna Andriani dan Sarah Hakim yang

selalu ada saat saya menyelesaikan Tugas Akhir Ini

Serta semua pihak yang terlalu banyak untuk disebut satu

persatu sehingga terwujudnya penulisan ini. Penulis menyadari bahwa penulisan

tugas akhir ini masih jauh sekali dari sempurna, untuk itu penulis mohon kritik

dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang

akan datang.

Akhir kata semoga tugas akhir ini dapat berguna bagi penulis khususnya

dan bagi para pembaca yang berminat pada umumnya.

vi

ABSTRAK

Abie Yoso (11141639), Perancangan Sistem Informasi Pembelian Spare Part

Pada PT. Lintas Kumala Abadi

Dalam era globalisasi sekarang ini, teknologi informasi melaju dengan cepatnya.

Adapun komputer yang merupakan peralatan yang diciptakan untuk

mempermudah pekerjaan manusia, saat mencapai kemajuan baik di dalam

pembuatan hardware maupun software. PT. Lintas Kumala Abadi membutuhkan

sekali adanya suatu sistem informasi yang menunjang dan memberikan

pelayanan yang memuaskan bagi para customer. Untuk itulah penulis mencoba

membuat Tugas Akhir mengenai sistem pembelian spare part pada PT. Lintas

Kumala Abadi yang sampai saat ini belum terkomputerisasi. Pada saat ini PT.

Lintas Kumala Abadi hanya berupa perusahaan yang bergerak dalam bidang

penjualan spare part. Sistem yang ada pada PT. Lintas Kumala Abadi ini masih

dilakukan secara manual, mulai dari penyimpanan data – data lainnya yang

berhubungan dengan proses persediaan hingga sampai pembuatan laporan,

sehingga memungkinkan pada saat proses berlangsung terjadi kesalahan , kurang

akuratnya laporan yang dibuat dan keterlambatan dalam pencarian data – data

yang diperlukan. Perancangan sistem informasi ini merupakan solusi yang terbaik

untuk memecahkan permasalahan – permasalahan yang ada pada perusahaan

ini, serta dengan sistem yang terkomputerisasi dapat tercapai suatu kegiatan

yang efektif dan efesien dalam menunjang aktifitas pada perusahaan ini. Sistem

yang terkomputerisasi lebih baik dari sitem yang manual agar berjalan lebih

efektif dan efesien serta sistem penjualan yang sekarang lebih kondusif

dibandingkan dengan sistem yang terdahulu.

Kata Kunci: Perancangan Sistem Informasi, Sistem Pembelian Spare Part Secara

Kredit

vii

ABSTRAK

Abie Yoso (11141639), Design of Information Systems Purchase Spare Part At

PT. Lintas Kumala Abadi Jakarta.

In today's era of globalization, information technology is speeding up. The

computer is a device that was created to facilitate human work, while achieving

good progress in the manufacture of hardware and software. PT. Lintas Kumala

Abadi needs an information system that support and provide satisfactory service

for the customer. That's why the author tries to make the final task of spare part

purchasing system at PT. Lintas Kumala Abadi which until now has not been

computerized. At this time PT. Lintas Kumala Abadi is only a company engaged

in spare part sales. The existing system at PT. Lintas Kumala Abadi is still done

manually, starting from the storage of other data related to the process of

inventory up to the making of the report, making it possible during the process of

going wrong, less accurate reports made and delays in searching data - data

required. The design of this information system is the best solution to solve the

problems - problems that exist in this company, and with a computerized system

can be achieved an effective and efficient activities in supporting activities in this

company. A computerized system is better than a manual system to run more

effectively and efficiently and the current sales system is more conducive than the

previous system.

Keywords: Information System Design, Spare Part Purchasing System.

viii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Judul Tugas Akhir ..................................................................... i

Lembar Pernyataan Keaslian Tugas Akhir ........................................................ ii

Lembar Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah .................................. iii

Lembar Persetujuan dan Pengesahan Tugas Akhir ........................................................... iv

Lembar Konsultasi Tugas Akhir ................................................................................................ v

Kata Pengantar ......................................................................................................................... vii

Abstrak ............................................................................................................. viii

Abstract ............................................................................................................ ix

Daftar Isi ......................................................................................... x

Daftar Simbol ................................................................................ xi

Daftar Gambar ................................................................................. xii

Daftar Tabel ........................................................................................... xiii

Daftar Lampiran ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1

1.1. Umum ........................................................................................ 1

1.2. Maksud dan Tujuan .............................................................................................. 2

1.3. Metode Pengumpulan Data ................................................... 3

1.4. Ruang Lingkup ........................................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI ....................................................................... 4

2.1. Konsep Dasar Sistem . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

2.2. Peralatan Pendukung (Tool System) ...................................... 18

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN ........................................................... 27

3.1. Umum .................................................................................................... 27

3.2. Tinjauan Perusahaan .............................................................. 28

ix

3.2.1. Sejarah Perusahaan ................................................................... 28

3.2.2. Struktur Organisasi dan Fungsi ................................... 29

3.3. Proses Bisnis Sistem Berjalan ................................................ 31

3.4. Unified Modeling Language ....................................................... 32

3.4.1. Activity Diagram .................................................................. 32

3.5. Spesifikasi Sistem Berjalan.................................................... . 33

3.5.1. Dokumen Masukan..................................................... . 33

3.5.2. Dokumen Keluaran..................................................... . 33

3.6. Permasalahan Pokok.............................................................. 34

3.7. Pemecahan Masalah............................................................... 35

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN .................................................... 36

4.1. Analisa Kebutuhuan Software ............................................... 36

4.1.1. Analisa Kebutuhan ...................................................... 36

4.1.2. Use case Diagram......................................................... 37

4.1.3. Activity Diagram.......................................................... 38

4.2. Desain.................................................................................... 41

4.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)........................... .... 41

4.2.2. Logical Record Structure (LRS).................................. ... 43

4.2.3. Spesifikasi File............................................................ .. 44

4.2.4. Software Architecture................................................ . 50

4.2.5. User Interface............................................................. . 52

4.2.6. Spesifikasi Hardware dan Software........................... .. 56

BAB V PENUTUP................................................................................... . 57

5.1. Kesimpulan............................................................................ .. 57

5.2. Saran........................................................................................ 58

x

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 59

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... 60

SURAT KETERANGAN PKL .......................................................................... 61

LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................... 62

xi

DAFTAR SIMBOL

A. Simbol UML (Unified Modeling Language)

1. Use Case

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Actor

Orang, proses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar

sistem informasi yang akan dibuat itu

sendiri

Usae Case

Fungsionalitas yang disediakan sistem

sebagai unit-unit yang saling bertukar

pesan antar unit atau aktor

Collaboration

Interaksi aturan-aturan dan elemen lain

yang bekerja sama untuk menyediakan

prilaku yang lebih besar dari jumlah dan

elemen-elemennya (sinergi)

Association

Komunikasi antara actor dan usecase

yang berpartisipasi pada usecase atau

usecase memiliki

Interaksi dengan aktor.

System

Mensepesifikasikan paket yang

menampilkan sistem secara terbatas

Include

Relasi usecase dimana proses

bersangkutan akan dilanjutkan keproses

yang dituju

xii

<<extend>>

Extend

Relasi usecase tambahan kesebuah

usecase yang ditambahkan dapat berdiri

sendiri walau tanpa usecase tambahan itu

Dependency Hubungan dimana perubahan yang terjadi

pada suatu elemen mandiri (independent)

akan mempengaruhi elemen yang

bergantung padanya elemen yang tidak

mandiri

Generalization Dimana fungsi yang satu adalah fungsi

yang umum dari yang lainnya

2. Activity Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Swimlane

Memisahkan organisasi bisnis yang

bertanggung jawab terhadap aktivitas

yang terjadi

Initial Node

Status awal aktivitas sistem, sebuah

diagram aktivitas memiliki sebuah status

awal.

Action

Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas

biasanya diawali dengan kata kerja

Decision

Asosiasi percabangan dimana jika ada

pilihan aktivitas lebih dari satu.

Join

Digunakan untuk menunjukkan kegiatan

yang digabungkan

xiii

Fork

Digunakan untuk menunjukkan kegiatan

yang dilakukan secara paralel

Activity Final

Status akhir yang dilakukan sistem,

sebuah diagram aktivitas memiliki

sebuah status akhir

3. Entity Relationship Diagram (ERD)

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Entitas

Suatu objek yang dapat diidentifikasi

dalam lingkungan pemakai

Relasi

Menunjukkan adanya hubungan di antara

sejumlah entitas yang berbeda.

Atribut

Berfungsi mendeskripsikan karakter

entitas (atribut yang berfungsi sebagai

key diberi garis bawah)

Line Relasi antara Entitas dan Atribut.

xiv

4. Sequence Diagram

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Actor

Orang, poses, atau sistem lain yang

berinteraksi dengan sistem informasi

yang akan dibuat di luar sistem informasi

yang akan dibuat itu sendiri, jadi

walaupun simbol dari actor adalah

gambar orang, tapi actor belum tentu

merupakan orang

Interface atau

Boundary

Object

Mengkoordinasikan perilaku sistem dan

dinamika dari suatu sistem, menangani

tugas utama dan mengontrol alur kerja

suatu sistem

Control Object

Sama dengan konsep interface dalam

pemrograman berorientasi objek

Entity Objec

Suatu Objek yang berisi informasi

kegiatan yang terkait yang tetap dan

disimpan kedalam suatu database

Object Message

Relasi antar kelas dengan makna umum,

asosiasi biasanya juga disertai dengan

multiplicity.

Message to Self

Menggambarkan pesan/hubungan objek

itu sendiri, yang menunjukan urutan

kejadian yang terjadi

xv

Lifeline

Garis titik-titik yang berhubungan

dengan objek, sepanjang lifeline terdapat

activation

Activation

Mewakili sebuah eksekusi operasi dari

objek, panjang kotak ini berbanding lurus

dengan durasi aktivasi sebuah operasi

5. Deployment

SIMBOL NAMA KETERANGAN

Node Sumber daya yang digunakan pada saat

aplikasi dijalankan

Component

Model fisik dari kode

Assocation Relasi antara Entitas dan Atribut.

xvi

Daftar Gambar

Halama

n

Gambar II.1 Use Case Diagram ................................................................................... 20

Gambar II.2 Sequence ................................................................................................ 20

Gambar II.3 Activity Diagram ..................................................................................... 21

Gambar II.4 Simbol Diagram Deployment ................................................................. 22

Gambar II.5 Simbol ERD ............................................................................................. 23

Gambar III.1 Struktur Organisasi PT. Lintas Kumala Abadi ........................................ 29

Gambar III.1 Activity Diagram .................................................................................... 32

Gambar IV.1 Use Case Diagram Usulan ..................................................................... 37

Gambar IV.2 Activity Diagram Usulan ........................................................................ 38

Gambar IV.3 Activity Diagram Pembelian .................................................................. 39

Gambar IV.4 Activity Diagram Pembayaran .............................................................. 40

Gambar IV.5 ERD PT Lintas Kumala Abadi ................................................................. 42

Gambar IV.6 LRS PT Lintas Kumala Abadi .................................................................. 43

Gambar IV.7 Deployment Diagram ............................................................................ 50

Gambar IV.8 Sequence Diagram ................................................................................ 51

Gambar IV.9 User Interface Halaman Purchasing ..................................................... 52

Gambar IV.10 User Interface Menu Utama ............................................................... 52

Gambar IV.11 User Interface Menu Login ................................................................. 53

Gambar IV.12 User Interface Daftar Pesanan ............................................................ 53

Gambar IV.13 User Interface PO ................................................................................ 54

Gambar IV.14 User Interface Form Pembayaran ....................................................... 54

Gambar IV.15 User Interface Laporan Pembeliaan ................................................... 55

xvii

Daftar Tabel

Halaman

Tabel IV.1 Spesifikasi File Data Purchasing ................................................................ 44

Tabel IV.2 Spesifikasi File pemesanan ........................................................................ 45

Tabel IV.3 Spesifikasi File Data Supplier ..................................................................... 46

Tabel IV.4 Spesifikasi File Data Administrasi .............................................................. 47

Tabel IV.5 Spesifikasi File Surat Jalan ......................................................................... 48

Tabel IV.6 Spesifikasi File Bagian Penerimaan ........................................................... 49

xviii

Daftar Lampiran

Halaman

Lampiran A-1 PO ........................................................................................................ 63

Lampiran B-1 Surat Jalan ............................................................................................ 64

Lampiran C-1 Invoice .................................................................................................. 65

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Umum

Masuknya sistem teknologi informasi ke Indonesia merupakan era baru

dalam dunia komputerisasi. Seiring dengan kemajuan dan perkembangan

teknologi, sistem komputerisasi tak dapat dihindarkan lagi. Penggunaan komputer

diefisiensikan dalam berbagai aspek kehidupan , baik dalam dunia bisnis maupun

dunia pendidikan, dimana dalam penggunaan komputer tersebut dapat

meningkatkan produktifitas dalam waktu dan tenaga kerja.

Pengembangan komputer di era sekarang banyak sekali kita rasakan

manfaat dan keuntungannya, karena kecanggihan komputer dalam menghitung

khususnya untuk memproses data yang sangat banyak dan rumit. Manfaat

komputer sudah tidak kita ragukan lagi karena dengan adanya komputer kita

dapat melakukan pekerjaan dengan mudah dan cepat. Namun dalam

perkembangan dan kemajuan komputer pasti ada dampak positif dan dampak

negative pada dunia informasi. Dampak positif dari adanya computer yaitu proses

data dan informasi menjadi tulang punggung dan dapat dilakukan dengan cepat,

akurat dan tepat waktu, sedangkan dampak negatifnya adalah timbulnya kejahatan

dan penyelewengan dari pengguna computer tersebut. Akan tetapi terlepas dari

semua itu bahwa kemajuan teknologi dapat mendukung pengolahan informasi

menjadi alat pemicu persaingan dunia bisnis dan ekonomi yang semakin baik.

PT. Lintas Kumala Abadi adalah perusahaan yang berjalan dibidang

industri

pelayaran petikemas. Dalam bidang pembelian barang suatu sistem yang

2

digunakan haruslah tepat karena guna menghindari kesalahan pencatatan

serta merekap laporan pembelian. Untuk itu maka diperlukan suatu sistem yang

terkomputerisasi dalam rangka memberikan informasi kepada para karyawan dan

pihak lainnya secara tepat, cepat, dan, akurat, berdasarkan uraian diatas maka

penulis tertarik untuk menganalisis pembelian barang Spare Part kapal pada PT.

Lintas Kumala Abadi Sehubungan dengan itu maka penulis akan mengambil

judul “ Perancangan Sistem Informasi Pembelian Spare Part Secara Kredit

Pada PT.Lintas Kumala Abadi Jakarta“.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud penulisan Tugas Akhir ini adalah :

1. Mengetahui cara kerja sistem pembelian barang spare part kapal pada PT

Lintas Kumala Abadi Jakarta.

2. Merancang dan menerapkan sistem pembelian yang terkomputerisasi sebagai

solusi terhadap masalah yang dihadapi oleh PT.Lintas Kumala Abadi.

3. Membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas sistem kerja yang baik pada

perusahaan.

Sedangkan tujuan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah untuk

memenuhi syarat kelulusan Diploma Tiga (D-III) Program Study Komputerisasi

Akuntansi pada Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana

Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI).

1.3.Metode Penelitian

3

Untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan dalam penulisan

Tugas Akhir ini, penulis menggunakan beberapa metode yang penulis gunakan,

yaitu :

1. Metode pengamatan ( Observation )

Pada waktu melakukan observasi di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang

industri pelayaran petikemas yaitu PT Lintas Kumala Abadi yang tepatnya

berlokasi di Jakarta Utara Penulis mengamati secara langsung bagaimana proses

dan kegiatan kerja bagian Pembelian barang Spare Part kapal di PT Lintas

Kumala Abdi.

2. Interview (Wawancara)

Pada tahap ini di lakukan wawancara secara langsung dengan Ibu Fanny

sebagai bagian Purchasing PT Lintas Kumala Abadi untuk mendapatkan segala

data yang di perlukan

3. Studi Pustaka ( Library Research )

Metode ini di lakukan dengan cara mengumpulkan, membaca dan mempelajari

data-data yang ada dari berbagai media seperti buku-buku, hasil karya tulis dari

artikel-artikel, dan internet yang berkaitan dengan penyusunan Tugas Akhir.

1.4.Ruang Lingkup

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis hanya membahas tentang sistem

pembelian barang Spare Part kapal dan agar Tugas Akhir ini mencapai sasaran

maka ruang lingkup pembahasan dimulai dari proses melakukan pemesanan

barang, pembeliaan barang, pengiriman barang, pembayaran barang, pembuatan

laporan pembelian dan laporan pengeluaran kas.

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem

Pembelian adalah proses penemuan sumber dan pemesanan bahan, jasa,

dan perlengkapan. Kegiatan tersebut terkadang disebut Pengadaan barang. Tuuan

utamanya adalah meperoleh bahan dengan biaya serendah mungkin yang

konsisten dengan kualitas dan jasa yang dipersyaratkan terlepas dari memastikan

baha perusahaan mempunyai persediaan bahan tanpa henti, adalah fungsi dari

pembelian untuk memastikan bahwa ada keseimbangan antara persediaan bahan

dengan tingkat investaris sehingga perusahaan dapat mempertahankan posisi

labanya sepanjang menyangkut biaya bahan. Menurut Assauri (2008:223)

pembelian merupakan salah satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi

suatu perusahaan. Fungsi ini dibebani tanggung jawab untuk mendapatkan

kuantitas dan kualitas bahan-bahan yang tersedia pada waktu dibutuhkan dengan

harga yang sesuai dengan harga yang berlaku. Pengawasan perlu dilakukan

terhadap pelaksanaan fungsi ini, karena pembelian menyangkut investasi dana

dalam persediaan dan kelancaran arus bahan ke dalam pabrik. Sedangkan menurut

Mulyadi (2007:711) aktivitas dalam proses pembelian barang adalah:

1. Permintaan pembelian

2. Pemilihan pemasok

3. Penempatan order pembelia

5

4. Penerimaan barang

5. Pencatatan transaksi pembelian

Permintaan pembelian adalah contoh suatu aktivitas yang merupakan satuan

pekerjaan yang ditunjukan untuk memicu bagian pembelian melakukan

pengadaan barang sesuai dengan spesifikasi dan jadwal sebagaimana yang

dibutuhkan oleh pemakai barang. Penerimaan barang adalah contoh aktivitas

tentang penerimaan kiriman dari pemasok sebagai akibat adanya order pembelian

yang dibuat oleh bagian pembelian.

Menurut Assauri (2008:288) tanggung jawab bagian pembelian berbeda-beda

disetiap perusahaan tergantung pada luasnya aktivitas yang dilakukan dan

dipengaruhi oleh operasi yang ekonomis dari perusahaan tersebut. Tetapi yang

jelas bahwa bahan-bahan harus dibeli sebelum dapat diproduksi, oleh karena itu

perlu kegiatan pembelian. Dengan demikian, tanpa adanya operasi pembelian

yang pertama, maka penjualan tidak akan mungkin dilakukan. Oleh karena itu

tanggung jawab bagian pembelian tidak hanya pembelian bahan, tetapi lebih luas

lagi. Adapun tanggung jawab bagian pembelian antara lain adalah:

1. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pembelian bahan-bahan agar rencana

operasi dapat dipenuhi dan pembelian bahan-bahan tersebut pada tingkat

harga yang perusahaan pabrik akan mampu dalam memasarkan produknya.

2. Bertanggung jawab atas usaha-usaha untuk dapat mengikuti perkembangan

bahan-bahan baru yang dapat menguntungkan dalam proses produksi,

perkembangan dalam desain, harga dan faktor-faktor lain yang dapat

memengaruhi produk perusahaan, harga dan desainnya.

6

3. Bertanggung jawab untuk meminimalisasi investasi atau meningkatkan

perputaran (turn over) bahan, yaitu dengan penentuan skedul arus bahan ke

dalam pabrik dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi.

4. Bertanggung jawab atas kegiatan penelitian dengan menyelidiki data dan

perkembangan pasar, perbadaan sumber-sumber penawaran (supply) dan

memeriksa pabrik supplier untuk mengetahui kapasitasnya dan kemampuan

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan perusahaan.

2.1.1 Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan

oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk

membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan, Serta

menyediakan informasi yang layak untuk pihak diluar perusahaan.

Menurut Fatta (2007:3) “ Sistem adalah Sekumpulan objek-objek yang

saling berelasi dan berinteraksi serta berhubungan antar objek bisa dilihat sebagai

satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan”. Menurut Sutabri

(2012:6) “ Sistem adalah Sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan

yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”

7

Menurut Susanto (2013:22) “sistem adalah kumpulan/group dari sub

sistem/bagian/komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang saling

berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai

suatu tujuan tertentu”. Menurut Sutarman (2009:5) “sistem adalah kumpulan

elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan untuk menjalankan suatu

proses pencapaian suatu tujuan utama”.

Terdapat dua kelompok dasar pendekatan dalam mendifinisikan sistem

yaitu berdasarkan pendekatan pada prosesnya dan yang berdasarkan pendekatan

komponennya.

1. Pendekatan sistem pada prosesnya

Suatu sistem adalah suatu jaringan dan prosedur yang saling berkaitan, dan

bekerjasama untuk melakukan pekerjaan atau menyelesaikan suatu masalah

tertentu.

2. Pendekatan sistem pada komponennya

Suatu sistem adalah sekumpulan dari beberapa elemen yang saling

berinteraksi dengan teratur sehingga membentuk suatu totalitas untuk

menyelesaikan masalah tertentu.

1. Karakteristik Sistem

Menurut Mulyanto (2009:2) karakteristik sistem terdiri dari :

a. Komponen Sistem (component)

8

Suatu sistem tidak berada dalam lingkungan yang kosong, tetapi

sebuah sistem berada dan berfungsi didalam lingkungan yang

berisi

sistem lainnya. Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang

saling berinteraksi, bekerjasama membentuk satu kesatuan. Apabila

suatu sistem merupakan salah satu dari komponen sistem lain yang

lebih besar, maka akan disebut dengan subsistem, sedangkan sistem

lain yang lebih besar tersebut adalah lingkungannya.

b. Batas Sistem (Boundary)

Batas sistem merupakan pembatas yang membatasi antara suatu

sistem dengan sistem yang lainnya atau sistem dengan lingkungan

luarnya.

c. Lingkungan luar sistem (Environment)

Lingkungan luar adalah apapun diluar batas dari sistem yang dapat

mempengaruhi operasi sistem, baik pengaruh yang menguntungkan

ataupun yang merugikan. Pengaruh yang menguntungkan ini tentunya

harus dijaga sehingga akan mendukung kelangsungan operasi sebuah

sistem. Sedangakan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan

agar tidak mengganggu kelangsungan sebuah sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu

subsistem dengan yang lainnya. Penghubung inilah yang akan menjadi

media yang digunakan data dari masukan (input) hingga keluaran

(output). Dengan adanya penghubung, suatu subsistem dapat

9

berinterksi dan berintegrasi dengan subsistem lainnya membentuk satu

kesatuan.

e. Masukkan Sistem (Input)

Masukan atau (input) merupakan energi yang dimasukkan kedalam

sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (Maintenance

input), yaitu bahan yang dimasukan agar sistem tersebut dapat

beroperasi dan masukan sinyal (Signal input), yaitu masukan yang

diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Pengolah Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan

merubah masukan menjadi keluaran. Suatu pengolahan masukan

menjadi keluaran yang dibutuhkan oleh penggunanya.

g. Mempunyai Sasaran (Objective) dan Tujuan

Suatu sistem pasti memiliki sasaran (Objective) atau tujuan (Goal).

Apabila sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak

akan ada gunanya, Tujuan inilah yang mengarahkan suatu sistem tanpa

adanya tujuan, sistem menjadi tidak terarah dan terkendali.

h. Keluaran (Output)

Keluaran (Output) merupakan hasil dari pemrosesan. Keluaran dapat

berupa informasi sebagai masukan pada sistem lain atau hanya sebagai

sisa pembuangan.

i. Umpan Balik (Feed Back)

10

Umpan balik diperlukan oleh sebagian kendali (Control) sistem untuk

mengecek terjadinya penyimpanan proses dalam sistem dan

mengembalikannya kedalam kondisi normal.

2. Klasifikasi Sistem

Menurut Mulyanto (2009:8), Sistem dapat di klasifikasikan sebagai

berikut :

a. Sistem Abstrak (Abstract system) dan sistem fisik (Physical system).

Sistem Abstrak (Abstract system) adalah sistem yang berupa pemikiran

atau gagasan yang tidak tampak secara fisik. Sedangkan sistem fisik

(Physical system) adalah sistem yang ada secara fisik dan dapat dilihat

dengan mata.

b. Sistem alamiah (Natural system) dan sistem buatan manusia (Human made

system).

Sistem alamiah adalah sistem yang keberadaannya terjadi karena proses

alam, bukan buatan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia (Human

made system) adalah sistem yang terjadi melalui rancangan atau campur

tangan manusia.

c. Sistem tertentu (Deterministic system) dan sistem tak tentu (Probabilistic

system)

Sistem tertentu (Deterministic system) yaitu sistem yang oprasinya dapat

diprediksi secara cepat dan interaksi diantara bagian-bagiannya dapat

dideteksi dengan pasti. Sedangkan sistem tak tentu (Probabilistic system)

yaitu sistem yang hasilnya tidak dapat diprediksi karena mengandung

unsur probabilitas.

11

d. Sistem tertutup (Closed system) dan sistem terbuka (Open system)

Sistem tertutup (Closed system) yaitu sistem yang tidak berhubungan

dengan lingkungan diluar sistem. Sistem ini tidak berinteraksi dan tidak

dipengaruhi oleh lingkungan luar. Dalam kenyataannya tidak ada sistem

yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah sistem yang relatif tertutup

(relative closed system). Sistem relatif tertutup biasanya mempunyai

masukan dan keluaran yang tertentu secara tidak terpengaruh oleh keadaan

di luar sistem. Sedangkan sistem terbuka (Open system) adalah sistem

yang berhubungan dengan lingkungan luar dan dapat terpengaruh dengan

keadaan lingkungan luar. Sistem terbuka menerima input dari subsistem

lain dan menghasilkan output untuk subsistem lain. Sistem ini mampu

beradaptasi dan memiliki sistem pengendalian yang baik karena

lingkungan luar yang bersifat merugikan dapat mengganggu jalannya

proses didalam sistem.

3. Tujuan Sistem

Adapun tujuan sistem menurut Susanto (2013:23) adalah “ Tujuan

sistem merupakan target atau sasaran akhir yang ingin dicapai oleh

suatu sistem supaya target tersebut bisa tercapai, maka target atau

sasaran tersebut harus diketahui terlebih dahulu ciri-ciri atau

kriterianya. Upaya mencapai suatu sasaran tanpa mengetahui ciri-ciri

atau kriteria dari sasaran tersebut kemungkinan besar sasaran tersebut

tidak akan pernah tercapai. Ciri-ciri atau kriteria dapat juga digunakan

sebagai tolak ukur dalam menilai suatu

12

keberhasilan suatu sistem dan menjadi dasar dilakukannya suatu

pengendalian”.

Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan

kumpulan suatu komponen sistem yang saling berhubungan satu yang lain

untuk mencapai tujuan suatu kegiatan pokok perusahaan.

4. Daur Hidup Sistem

Menurut Sutabri (2012:27), Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah

proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem

informasi berbasis komputer. Siklus hidup sistem terdiri dari serangkaian

tugas yang erat mengikuti langkah-langkah pendekatan sistem karena tugas-

tugas tersebut mengikuti pola yang teratur dan dilakukan secara top down.

Siklus hidup sistem sering disebut sebagai pendekatan air terjun (waterfall

approach) bagi pembangunan sistem.

Pembangunan sistem hanyalah salah satu dari rangkaian daur hidup suatu

sistem. Meskipun demikian, proses ini merupakan aspek yang sangat penting.

Kita akan melihat beberapa fase atau tahapan dari daur hidup suatu sistem.

1. Mengenali adanya kebutuhan

Sebelum segala sesuatunya terjadi, timbul suatu kebutuhan yang harus

dapat dikenali. Kebutuhan dapat terjadi segala hasil perkembangan dari

organisasi dan volume yang meningkat melebihi kapasitas dari sistem yang

ada. Semua kebutuhan ini harus dapat didefinisikan dengan jelas. Tanpa

13

adanya kejelasan dari kebutuhan yang ada, pembangunan sistem akan

kehilangan arah dan efektifitasnya.

2. Pembangunan sistem

Suatu proses atau seperangkat prosedur yang harus diikuti untuk

menganalisis kebutuhan yang timbul dan membangun suatu sistem untuk

dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

3. Pemasangan sistem

Setelah tahap pembangunan sistem selesai, sistem akan dioperasikan.

Pemasangan sistem merupakan tahapan yang paling penting dalam daur

hidup sistem. Didalam peralihan dari tahap pembangunan menuju tahap

operasional terjadi pemasangan sistem yang sebenarnya yang merupakan

langkah akhir dari suatu pembangunan sistem.

4. Pengoperasian sistem

Program-program komputer dan prosedur-prosedur pengoperasian yang

membentuk suatu sistem informasi semua bersifat statis, sedangkan

organisasi ditunjang oleh sistem informasi tadi. Ia selalu mengalami

perubahan-perubahan itu karena pertumbuhan kegiatan bisnis, perubahan

peraturan, dan kebijaksanaan ataupun kemajuan teknologi. Untuk

mengatasi perubahan-perubahan tersebut, sistem harus diperbaiki atau

diperbaharui

5. Sistem menjadi usang

Kadang perubahan yang terjadi begitu drastis sehingga tidak dapat diatasi

hanya dengan melakukan perbaikan-perbaikan pada sistem yang berjalan.

14

Tibalah saatnya secara ekonomis dan teknis yang ada sudah tidak layak

lagi untuk dioperasikan dan sistem yang baru perlu dibangun untuk

menggantikannya.

Sistem informasi kemudian akan melanjutkan daur hidupnya. Sistem dibangun

untuk memenuhi kebutuhan yang muncul. Sistem beradaptasi terhadap

perubahan-perubahan lingkungannya yang dinamis. Sampailah pada kondisi

dimana sistem tersebut tidak dapat lagi beradaptasi dengan perubahan-perubahan

yang ada ataupun secara ekonomis tidak layak lagi untuk dioperasikan. Sistem

yang baru kemudian dibangun untuk menggantikannya.

2.1.2 Pengetian Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa ahli

mendefinisikan informasi sebagai berikut :

1. Menurut Mulyanto (2009:12) “informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya,

sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu

kejadian yang nyata”.

2. Menurut Jogiyanto (2009:8) “informasi adalah data yang diolah menjadi

bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya”.

3. Menurut Mc. Leod dalam Fatta (2007:9) mengatakan bahwa “informasi

adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti”.

15

Secara etimologi, Informasi berasal dari bahasa Perancis kuno

Informacion (tahun 1387) yang diambil dari bahasa Latin Informationem

yang berarti “garis besar, konsep, ide”. Informasi juga dapat diartikan

4. sebagai data yang telah di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan

lebih berarti bagi yang menerimanya.

1. Kualitas Informasi

Menurut Mulyanto (2009:20) kualitas informasi bergantung pada 3 (tiga)

hal yang sangat domain yaitu :

1. Informasi harus akurat (accurate)

Informasi harus terbebas dari bias atau menyesatkan, terbebas dari

kesalahan-kesalahan dan harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi

harus akurat karena dari sumber informasi sampai si penerima informasi

mungkin banyak mengalami gangguan (noise) yang dapat mengubah atau

merusak informasi tersebut.

2. Informasi harus tepat waktu (timeline)

Informasi harus tidak boleh terlambat (usang), informasi yang terlambat

tidak akan mempunyai nilai yang baik, karena informasi merupakan

landasan dalam pengambilan keputusan.

3. Informasi harus relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi

informasi untuk setiap orang berbeda.

2. Nilai Informasi

16

Menurut Jogiyanto, H.M. (2009:11) “Nilai adalah suatu informasi

dikatakan bernilai bila informasi lebih efektifdibandingkan dengan biaya

mendapatkannya”. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal ketid

pastian didalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

Nilai dari informasi ditentukan dari dua hal yaitu manfaat dan biaya

mendapatkannya.

2.1.3 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi merupakan bagian terbesar dari sistem

informasi manajemen yang megolah data keuangan atau yang berkaitan dengan

masalah keuangan menjadi informasi keuangan. Pada dasarnya sistem informasi

akuntansi merupakan integrasi dari berbagai sistem atau siklus pengolahan

transaksi. Terdapat beberapa pendapat pandangan menurut para ahli mengenai

definisi sistem informasi akuntansi diantaranya :

1. Menurut Susanto (2013:72) mendefinisikan bahwa, “sistem informasi

akuntansi adalah kumpulan atau grup dari sub sistem/bagian/komponen

apapun baik fisik atau non fisik yang saling berhubungan satu sama lain

dan bekera sama secara harmonis untuk mengolah data transaksi yang

berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi keuangan”.

2. Menurut Laudon dalam Susanto (2013:52), sistem informasi akuntansi

yaitu: “Komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama

untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan informasi untuk

17

mendukung pengambilan keputusan koordinasi, pengendalian, dan untuk

memberikan gambaran aktivitas ddalam perusahaan”.

Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari kumpulan komponen

sistem, yaitu software,

hardware, dan brainware yang memproses informasi menjadi sebuah output

yang berguna untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam suatu organisasi.

2.1.4 Pengertian Akuntansi

Akuntansi sering disebut sebagai bahasanya “Dunia Usaha” karena

akuntansi akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang

menyelenggarakan dan pihak luar untuk mengambil keputusan. Akuntansi

merupakan suatu kegiatan jasa yang berfungsi menyajikan informasi kuantitatif

terutama yang bersifat keuangan dari suatu lembaga atau perusahaan, yang

diharapkan dapat digunakan sebagai dasar dalam mengambil keputusan-keputusan

ekonomi, diantaranya sebagai alternatif tindakan.

Menyangkut pemahaman tentang pengertian akuntansi, Suhayati dan Sri

Dewi Anggadini (2009:02) mengutip beberapa pendapat ahli, diantaranya yaitu :

1. Menurut American Institute of Certified Public Accountants “Akuntansi

adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan

kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam

bentuk satuan uang dan penginterpretasian hasil proses tersebut”.

18

2. Menurut Niswonger, Fess, dan Warren yang diterjemahkan olrh Marianus

Sonaga meyatakan bahwa, “Akuntansi adalah proses mengenali, mengukur,

dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memperoleh

pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakai informasi yang

bersangkutan”.

Menurut APB, “Aktivitas Jasa, Fungsinya adalah menyediakan informasi

kuantitas, terutama yang bersifat keuangan tentang entitas ekonomik yang

3. diperkirakan bermanfaat dalam pembuatan keputusan ekonomik, dalam

membuat oiihan diantara alternatif tindakan yang ada”.

Definisi Akuntansi menurut Soemarso (2009:14) menerangkan bahwa

“Akuntansi (accounting) suatu disiplin yang menyediakan informasi penting

sehingga memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian jalannya perusahaan

secara efisien”.

Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa

akuntansi adalah proses sistematis untuk mengidentifikasi, melakukan pencatatan,

dan mengkomunikasikan kegiatan ekonomi yang bermanfaat untuk pihak

eksternal dan internal.

2.1.5 Sistem Akuntansi Pembelian Barang Kredit

Pengertin pebelian menurut Irawati (2008:64) suatu kegiatan untuk

memperoleh sejumlah harta atau aktiva maupun jasa dari satu pihak untuk

kelangsungan usaha atau kebutuhan yang mendasar,sehingga dilakukan

pembayaran atas sejulah uang atau jasa tersebut.Pembelian kredit adalah

19

pembelian yang dilakukan oleh perusahaan yang dalam pembayarannya dilakukan

secara bertahap atau secara angsuran kepada pemasok.

2.2 Peralatan Pendukung (Tool System)

Peralatan pendukung (Tool System) merupakan alat yang digunakan untuk

menggambar logika model dari suatu sistem dengan menggunakan simbol-

simbol, lambang-lambang, ataupun diagram-diagram yang menunjukkan

secara tepat arti dan fungsinya. Fungsi dari peralatan pendukung (Tool

System) adalah untuk

menjelaskan kepada user bagaimana fungsi dari sistem informasi dapat

bekerja dengan suatu bentuk logika model dan phsycal model.

2.2.1 UML

1. Pengertiaan UML

UML singkatan dari Unified Modeling Language yang berarti bahasa

pemodelan standar. Menurut Chonoles dalam Widodo dan Herlawati (2011:6)

mengatakan sebagai bahasa, berarti UML memiliki sintaks dan semantic. Ketika

membuat model menggunakan konsep UML ada aturan-aturan yang harus diikuti.

Elemen pada model-model yang dibuat berhubungan satu dengan yang lainnya

harus mengikuti standar yang ada. UML bukan sekedar diagram, tetapi juga

menceritakan konteksnya. UML diaplikasikan untuk maksud tertentu, antara lain :

a. Merancang perangkat lunak.

b. Sarana komunikasi antara perangkat lunak dengan proses bisnis.

20

c. Menjabarkan sistem secara rinci untuk analisa dan mencari apa yang

diperlukan system.

d. Mendokumentasikan sistem yang ada, proses-proses dan organisasinya.

2. Diagram UML

Adapun jenis diagram menurut Widodo dan Herlawati (2011:1012) yaitu :

a. Diagram Use Case

Diagram ini memperlihatkan himpunan use case dan aktor. Diagram ini

sangat penting untuk mengorganisasikan dan memodelkan perilaku suatu

sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna.

Simbol Usecase Diagram

Sumber: Nugroho (2010)

Gambar 2.1 Usecase Diagram

b. Diagram interaksi dan Sequence (urutan)

21

Diagram interkasi yang menekankan pada pengiriman pesan dalam suatu

waktu tertentu.

Simbol sequence

Gambar 2.2 Sequence

c. Diagram Aktivitas (Activity Diagram)

Penggambaran tentang proses bisnis/urutan aktivitas dalam sebuah proses,

untuk memperlihatkan urutan proses bisnis struktur diagram yang mirip

flowchart/data flow.Simbol Activity Diagram

Sumber: Nugroho (2010)

Gambar 2.3 Activity Diagram

22

d. Diagram Deployment

Diagram ini memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan (run

time). Kesembilan diagram ini tidak mutlak harus digunakan dalam

pengembangan perangkat lunak, semuanya dibuat sesuai dengan

kebutuhan.

Simbol Diagram Deployment:

Gambar 2.4 Simbol Diagram Deployment

2.2.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Yakub (2008:25) “ERD merupakan suatu model jaringan yang

menggunakan susunan data yang tersimpan pada sistem secara abstrak”. ERD

juga menggambarkan hubungan antara satu entitas yang memiliki sejumlah

atribut dengan entitas yang lain dalam suatu sistem yang terintegrasi. ERD

digunakan oleh perancang suatu sistem untuk memodelkan data yang nantinya

akan dikembangkan menjadi basis data (database). Model data ini juga akan

23

membantu pada saat melaukan analisis dan perancangan basis data, karena

model data ini akan menunjukan bermacam-macam data yang dibutuhkan dan

hubungan antar data. ERD ini juga merupakan model konseptual yang dapat

mendeskripsikan hubungan antara file yang digunakan untuk memodelkan

struktur data serta hubungan antar data.

ERD terbagi menjadi tiga komponen, yaitu entitas (entity), atribut

(attribute), dan relasi atau hubungan (relation). Secara garis besar entitas

merupakan dasar yang terlibat dalam sistem. Atribut atau field berperan

sebagai penjelas dari entitas, dan relasi atau hubungan menunjukkan hubungan

yang terjadi antara dua entitas.

Contoh Simbol ERD :

Gambar 2.5 Simbol ERD

24

1. Entitas (Entity)

Entitas (Entity) menunjukkan objek-objek dasar yang terkait didalam sistem.

Objek dasar dapat berupa orang, benda atau hal lain yang keterangannya

perlu disimpan dalam basis data. Untuk mengganbarkan entitas dilakukan

dengan mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :

a. Entitas dinyatakan dengan simbol persegi panjang.

b. Nama entitas berupa kata benda tunggal.

c. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami

dan menyatakan maknanya dengan jelas.

2. Atribut (Attribute)

Menurut Yakub (2008:27) “Atribut seringjuga disebut sebagai properti

(property), merupakan keterangan-keterangan yang terkait pada sebuah

entitas yang perlu disimpan sebagai basis data”. Atribut berfungsi sebagai

penjelas sebuah entitas untuk menggambarkan atribut yang dilakukan dengan

mengikuti aturan sebagai berikut :

a. Atribut dinyatakan dengan simbol elips.

b. Nama atribut dituliskan dalam simbol elips.

c. Nama atribut berupa kata tunggal.

d. Nama entitas sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami

dan menyatakan maknanya dengan jelas.

e. Atribut dihubungkan dengan entitas yang bersesuaian dengan

menggunakan garis.

25

3. Relasi (relations)

Relasi atau hubungan menurut Yakub (2008:30) “adalah kejadian atau

transaksi yang terjadi diantara dua entitas yang keterangannya perlu

disimpan dalam basis data”. Aturan penggambaran relasi antar entity adalah :

a. Relasi dinyatakan dengan simbol belah ketupat.

b. Nama relasi dituliskan dalam simbol belah ketupat.

c. Nama relasi menggunakan kata kerja aktif (diawali awalan me) tunggal.

d. Nama relasi sedapat mungkin menggunakan nama yang mudah dipahami

dan dapat menyatakan maknanya dengan jelas.

4. Derajat relationship (kardinalitas)

Model relasi ini berdasarkan persepsi dunia nyata diantaranya himpunan

objek dasar dan relasi antar entitas. Entitas dapat diartikan sebagai objek

dan

didefinisikan secara unik, dan objeknya dapat berbentuk orang, barang, dan

sebagainya. Kardinalitas relasi menunjukkan maksimum entitas yang dapat

berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi

yang terjadi diantara 2 himpunan entitas (misalkan A dan B) dapat berupa

satu ke satu (one to one), satu ke banyak (one to many), banyak ke satu

(many to one), dan banyak ke banyak (many to many).

a. Satu ke satu (One to One)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga

26

sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan

paling banyak dengan satu entitas himpunan entitas A.

b. Satu ke banyak (One to Many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana

setiap entitas pada himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak

dengan satu entitas pada himpunan entitas A.

c. Banyak ke satu (Many to One)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak dengan satu entitas pada himpunan B, tetapi tidak sebaliknya,

dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling

banyak satu entitas pada himpunan entitas B.

d. banyak ke banyak (Many to Many)

Berarti setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan

banyak entitas pada himpunan entitas B, begitu juga sebaliknya, dimana

seetiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak

entitas pada himpunan entitas A.

2.2.3 Logical Record Structure (LRS)

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608), berpendapat bahwa logical

record structure adalah “ Sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah

diagram ER akan mengikuti pola atau aturan pemodelan tertentu dalam kaitanyya

dengan konvensi ke logical record structure ”.

27

3.1 NetBeans IDE 8.1

NetBeans adalah Integrated Development Environment (IDE) berbasis

Java dari Sun Microsystems yang berjalan di atas Swing. Swing merupakan

sebuah teknologi Java untuk pengembangan aplikasi Desktop yang dapat berjalan

di berbagai macam platforms seperti Windows, Linux, Mac OS X and Solaris.

NetBeans IDE adalah sebuah lingkungan pengembangan untuk pemrogam

menulis, mengomplikasi, mencari kesalahan dan menyebarkan program.

NetBeans IDE ditulis dalam Java, namun dapat mendukung bahasa pemrograman

lain. Terdapat banyak modul untuk memperluas NetBeans IDE. NetBeans IDE

adalah sebuah produk bebas dengan tanpa batasan bagaimana digunakan.

NetBeans IDE mendukung pengembangan semua tipe aplikasi Java (J2SE, web,

EJB, dan aplikasi mode). Fitur lainnya adalah sistem proyek berbasis Ant, kontrol

versi, dan refactoring.

28

BAB III

ANALISA SISTEM BERJALAN

3.1 Umum

Perkembangan di jaman era globalisasi sekarang ini sistem informasi

dengan menggunakan teknologi komputer yang sangat canggih dan modern

akan memudahkan kita untuk melakukan pengolahan data yang dapat

menghemat waktu, ruang dan biaya. Dan hasil suatu informasi yang di

peroleh akan sangat memuaskan, berguna dan bermanfaat bagi perusahan

atau instansi yang menggunakannya. Pengolahan data dan informasi secara

cepat, tepat dan efisien adalah hal penting yang di butuhkan bagi setiap

perusahaan. Seperti pada PT .Lintas Kumala Abadi merupakan perusahaan

yang bergerak dalam industri pelayaran petikeas dalam negeri di Indonesia.

Seiring dengan perkembangan teknologi begitu pesat, kebutuhan akan

informasi pun sangat di butuhkan terlebih lagi informasi yang di hasilkan

mengandung nilai yang benar, akurat, cepat dan tepat. Sehingga siapapun

yang menggukan informasi tersebut dapat menangani berbagai masalah yang

terjadi dengan cepat PT.Lintas Kumala Abadi salah satu kegiatan sistem

informasi yang dapat di mudahkan yaitu sistem pengolahan data

pengendalian pembelian barang. Dengan sistem informasi teknologi tersebut,

maka di butuhkan perancangan suatu sistem untuk mengolah data.

29

3.2 Tinjauan Perusahaan

Pada analisa berjalan ini penulis melakukan peninjauan pada PT. Lintas

Kumala Abadi (LKA), Perusahaan ini adalah salah satu perusahaan yang

bergerak di bidang industri pelayaran petikemas dalam negeri di Indonesia .

Penulis juga akan menguraikan sejarah berdirinya PT. Lintas Kumala Abadi

(LKA) beserta struktur organisasinya.

3.2.1 Sejarah Perusahaan

PT.Lintas Kumala Abdi beralamat Jl. Pekojan Raya No.88,

RT.5/RW.1, Pekojan, Tambora, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota

Jakarta 11240, Indonesia. PT. Lintas Kumala Abadi didirikan pada tahun

1995, sejak saat itu telah tumbuh menjadi sebuah perusahaan pelayaran

terpercaya. Sejak awal didirikan PT. Lintas Kumala Abadi sangat menekankan

kepada karyawannya nilai-nilai kejujuran, disiplin dan profesionalisme.Visi

Menjadi perusahan pelayaran rakyat yang unggul dan terkemuka dan Misi

memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh

mitra pilihan utama,menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan

untuk berkarya dan berprestasi, dan meningkatkan kepedulian dan tanggung

jawab.

3.2.2 Struktur Organisasi dan Fungsi

Struktur organisasi merupakan gambar skematis tentang hubungan-

hubungan,kerjasama diantara orang-orang yang terdapat di dalam suatu

tujuan tertentu. Struktur organisasi adalah unsur terpenting di dalam suatu

organisasi atau dalam perusahaan. Dengan struktur organisasi yang jelas

30

setiap karyawan yang bekerja dalam suatu perusahaan dapat mengetahui

wewenang, tugas dan tanggung jawab yang di lakukannya.

Adapun tujuan dibuatnya struktur organisasi ini adalah agar setiap

fungsi manajemen dapat di ketahui jelas wewenang dan tanggung jawab

masing-masing dengan begitu setiap fungsi perusahaan dapat terkordinasi

dengan baik, sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Dari bentuk struktur organisasi telah di gambarkan diatas, masing-

masing bagian memiliki tugas dan fungsi yang berbeda berikut adalah gambar

struktur organisasi serta fungsi setiap personil atau bagian yang ada di PT.

Lintas Kumala Abadi (LKA):

(Sumber: PT.Lintas Kumala Abadi)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Lintas Kumala Abadi

Berikut ini adalah fungsi dan wewenang dari tiap bagian yang terdapat pada

struktur organisasi PT.Lintas Kumala Abadi, antara lain:

1. Pemilik

Pemilik

Bagian

penerimaan

Purchasing

31

Tugas dari Direktur antara lain:

a. Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi

perusahaan

b. Bertanggung jawab terhadap keuntungan dan kerugian perusahaan

c. Bertanggung jawab dalam memimpin dan membina perusahaan secara

efektif dan efisien

2. Bagian Pembelian

a. Melakukan negosiasi harga sesuai standar kualitas material dan

memastikan tanggal pengiriman material

b. Melakukan negosiasi harga sesuai standar kualitas material dan

memastikan tanggal pengiriman material

c. Melakukan pemilihan / seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria

perusahaan

d. Membuat laporan pembelian & pengeluaran barang ( inventory,material

dll )

3. Bagian penerimaan

a. Menerima barang masuk

3.3 Proses Bisnis Sistem Berjalan

Pada proses ini di mulai dari,bagian purchasing melakukan penawaran

harga melalui email ke pada staff penjualan.Staff penjualan menentukan harga

deal,lalu membalas email harga barang tersebut.Setelah purchasing mendapat

balasan email tersebut,lalu purchasing langsung membuat PO.Selanjutnya staff

penjualan menerima PO melalui emailnya.Lalu dari pihak penjualan mengirim

32

barang. Selanjutnya bagian penerimaan menerima barang beserta surat jalannya.

Setelah itu bagian penerimaan melakukan pengecekan,lalu mengkonfirmasi ke

puschasing bahwa barang tersebut sudah datang ke perusahaan dan memberi

surat jalan kepada purchasing. Setelah itu purchasing mengecek surat jalan dan

memberi acc surat jalan tersebut.

33

3.4 Unified Modeling Language (UML)

3.4.1. Activity Diagram

Gambar III.1 Activity Diagram

act Activ ity diagram

Bag Pengiriman Bagian PenerimaanStaff PenjualanPurchasing

Melakukan

penawaran

harga melalui

email

Menentukan harga

deal

Membalas

email

Membuat PO

Terima Email

berupa harga

barang

Menerima PO

Terima laporan

barang dan surat

jalan

Membuat

laporan barang

masuk dan

kirim surat jalan

Melakukan

pengiriman barang

Pengecekan

barang

masuk

Menerima

barang dan surat

jalan

Mengecek

laporan dan acc

surat jalan

34

3.5 Spesifikasi sistem berjalan

Spesifikasi sistem berjalan yang digunakan di PT.Lintas Kumala Abadi

merupakan rangkaian yang terdiri dari dokumen masukan dan dokumen

keluaran yang semuanya teratur.

3.5.1. Dokumen Masukan

1. Nama Dokumen : Surat Jalan

Fungsi : Sebagai bukti penerimaan barang

Sumber : Supplier

Tujuan : Purchasing

Frekuensi : Setiap ada penerimaan barang

Media : Kertas.

Jumlah : 1 Lembar

Bentuk : Lampiran A-1

3.5.2. Dokumen Keluaran

1. Nama Dokumen : PO

Fungsi : sebagai bukti pesanan

Sumber : Purchasing

Tujuan : Staff Pembelian

Frekuensi : Setiap ada pemesanan barang

Media : Kertas

Jumlah : 1 Lembar

Bentuk : Lampiran A-2

35

2. Nama Dokumen : Dokumen laporan pembelian

Fungsi : Sebagai bukti laporan

Sumber : Purchasing

Tujuan : Pemilik

Frekuensi : Setiap satu bulan sekali

Media : Kertas

Jumlah : 1 Lembar

Bentuk : Lampiran A-3

3.6 Permasalahan Pokok

Berdasarkan pengamatan penulis permasalahaan yang ada di PT.

Lintas Kumala Abadi (LKA) dalam mengelola proses pembelian barang

mulai dari proses pengecekan dalam gudang sampai pembuatan laporan

masih secara manual sehingga menimbulkan beberapa masalah,

diantaranya:

1. Keamanan dokumen tidak terjamin karena belum menggunakan sistem

penyimpanan yang terkomputerisasi

2. Informasi yang dihasilkan akan membutuhkan waktu untuk mencari

data

36

3.7 Pemecahan Masalah

Penulis menentukan masalah yang ada pada proses persediaan barang

di PT. Lintas Kumala Abadi (LKA), maka penulis mencari alternative atau

jalan keluar agar permasalahan tersebut dapat di atasi, diantaranya:

1. Penanganan data dan penyimpanan dokumen akan lebih baik jika

sistem penyimpanan dokumennya sudah menggunakan sistem

komputerisasi dan dikunci dengan menggunakan password untuk log

in sehingga terciptanya suatu keamanan yang baik dalam hal

penyimpanan dokumen perusahaan

2. Untuk memudahkan pencariaan data dan pembuatan laporan

pembelian dan sistem pembelian barang dirubah menjadi

terkomputerisasi

37

BAB IV

RANCANGAN SISTEM USULAN

4.1. Analisa Kebutuhan Software

4.1.1. Analisa Kebutuhan

Dalam era globalisasi ini pemakaian komputer sangat berkembang disegala

bidang. Dengan teknologi komputerisasi dapat membantu manusia menangani

masalah yang terjadi seperti pengelolaan data dan informasi. Dengan adanya

teknologi informasi pekerjaan menjadi lebih efisien dan efektif,serta data yang

dapat lebih akurat.

Setelah mengamati sistem pembelian Spare Part pada PT.Lintas Kumala

Abadi di Jakarta,dimana pencatatan dan pembuatan laporan masih belum efektif

dan masih manual,maka berdasarkan hal itu penulis mengusulkan perancangan

sistem untuk mempermudah dalam proses pencatatan dan laporan pembelian

Spare Part yaitu menggunakan sistem komputerisasi dengan menerapkan aplikasi

program tertentu.

Berdasarkan sistem berjalan yang ada pada PT Lintas KumalaAbadi,maka

analisa kebutuhan untuk pembelian barang sebagai berikut:

A.1 Halaman Purchasing

A.2 Purchasing mengakses menu login

A.3 Purchasing dapat mengelola menu utama

A.4 Purchasing dapat mengelola menu transaksi

A.5 Purchasing dapat mengelola daftar pesanan

A.6 Purchasing dapat mengelola menu PO

A.7 Purchasing dapat mengelola menu laporan pembelian

A.8 Purchasing dapat mengelola Menu Pembayaran

38

4.1.2. Usecase Diagram

Berikut adalah usecase diagram usulan di PT Lintas Kumala Abadi

Gambar IV.1 Usecase Diagram Usulan

uc Business Process Model

Purchasing

Login

Input user id

Mengelola barang

Pesanan

Membuat PO

TransaksiPembayaran

Laporan

Pembelian

Logout

«extend»

«Include»

«extend»

«extend»

«extend»

39

4.1.3. Activity Diagram

Berikut adalah Activity Diagram usulan di PT Lintas Kumala Abadi

Melakukan Pemesanan

Gambar IV.2 Activity Diagram Usulan

act Business Process Model

SistemPurchasing

Membuka menu

sistemMenampilkan menu

utama

Input daftar pesanan

Menampilkan nama

barang

Menentukan barang

yang akan diorder

Menampilkan harga

barang pesanan

sukses

40

Melakukan Pembelian

Gambar IV.3 Activity Diagram Pembelian

act Business Process Model

SistemPurchasing

Membuka menu sistem Menampilkan menu

utama

Pilih menu mengelola

barang

Menampilkan menu PO

dan buat

Input daftar pembelian

dan harga

Menampilkan menu kirim

BatalKirim

Menampilkan

pemberitahuan

"Pembelian Sukses"

41

Melakukan Pembayaran

Gambar IV.4 Activity Diagram Pembayaran

act Business Process Model

SistemPurchasing

Membuka menu sistem Menampilkan menu

utama

Pilih menu transaksi

Menampilkan menu

pembayaran

Input PO

Menampilkan inv oice

barang

Mengeklik button

payment

Menampilkan konfirmasi

pembayaran

Simpan BatalMengeklick buttom

simpan

Menampilkan status

inv oice lunas

Mengeklik buttom print

Mencetak laporan

pembayaraan

selesai

42

4.2. Desain

4.2.1. Entity Relationship Diagram (ERD)

Pengertian dari ERD adalah Suatu pemodelan basis data yang

menghubungkan/merelasikan antar entitas. Ada beberapa symbol dari ERD,

diantaranya:

1. Entitas

Kumpulan dari beberapa atribut atau field.

2. Relasi

Suatu hubungan yang terjalin diantara beberapa entitas.

3. Atribut

Notasi yang memberikan informasi mengenai jenis entitas dan juga

relasinya.

4. Garis Penghubung

Notasi yang digunakan untuk merangkai beberapa notasi yang digunakan

seperti : entitas, relasi dan atribut.

43

Berikut adalah Entitiy Relationship Diagram (ERD) PT Lintas Kumala Abadi

Gambar IV.5 ERD PT Lintas Kumala Abadi

erd Business Process Model

Purchasing

Nama_Purchasing

Alamat

Telepon

Melakukan Pemesanan

Nama_barang

Harga_barang

Kode_barang

Membuat PO

Nama_barang

Kode_barang

Jumlah_barang

Tgl_PO

Staff penjualan

Nama_staff

Alamat

Id_staff

Id_purchasing

Telepon

Surat Jalan

Nama_barang

Jumlah_barang

No_surat_jalan

Bag penerima

Alamat

Id_penerima

No_telp

membuat

mengirim

membuat

menerima

Acc

nama_penerima

Id_barangid_surat_jalan

id_barang

44

4.1.2. Logical Record Structure (LRS)

Pengertian LRS (Logical Record Structure) Adalah representasi dari struktur

record-record pada tebel-tabel yang terbentuk dari hasil antar himpunan entitas.

Menentukan kardinalitas, jumlah table dan Foreign Key (FK) sebagai berikut :

1. One-to-one

Satu entitas berhubungan dengan paling banyak satu entitas lain.

2. One-to-many

Satu entitas dapat berhubungan dengan lebih dari satu entitas lain.

3. Many-to-many

Beberapa entitas dapat berhubungan dengan beberapa entitas lain.

class Business Process Model

Purchasing

- alamat: char

- nama_purchasing: char

- telepon: char

«PK»

- id_purchasing: int

Pemesanan

- harga_barang: int

- kode_barang: int

- nama_barang: char

«PK»

- id_barang: int

Membuat PO

- jumlah_barang: char

- kode_barang: int

- nama_barang: char

- tgl_po: date

«PK»

- id_barang: int

Staff Pejualan

- alamat: char

- nama_staff: char

- telepon: char

«PK»

- id_staff: int

Surat Jalan

- jumlah_barang: char

- nama_barang: char

- no_surat_jalan: char

«PK»

- id_surat_jalan: int

Bagian Penerimaan

- alamat: char

- nama_penerima: char

- telepon: char

«PK»

- id_penerima: int

1N

1 N

N1

N N

N

1

45

Gambar IV.6 LRS PT Lintas Kumala Abadi

4.2.3. Spesifikasi File

1. Spesifikasi File Data Purchasing

Nama Database : dbpembelian

Nama File : Data Purchasing

Akronim : Data Purchasing.MySQL

Tipe File : File data Purchasing

File : Random

Panjang Record : 72 Byte

Field Key : Id_ Purchasing

Tabel IV.1

Spesifikasi File Data Purchasing

No. Elemen Data Akronim Type Panjang Keterangan

1. Id Purchasing Id_Purchasing Int 8 Primary Key

2. Nama

Purchasing

Nm_ Purchasing Varc

har

20

3. Alamat Alamat_Pemilik Text 32

4. No. Telepon No.Tlp_ Pemilik Varc

har

12

46

2. Spesifikasi File Data Pemesanan

Nama Database : dbpembelian

Nama File : Data pemesanan

Akronim : Data pemesanan.MySQL

Tipe File : File pemesanan

File : Random

Panjang Record : 74 Byte

Field Key : id_Barang

Tabel IV.2

Spesifikasi File Pemesanan

No Elemen Data Akronim Type Panjang Keterangan

1. Kode Barang Kd_Barang Int 4 Primary Key

2. Nama Barang Nm_ Barang Varchar 20

3. Harga barang harga_barang Text 30

47

3. Spesifikasi File Data PO

Nama Database : dbpembelian

Nama File : Data pembelian

Akronim : Datapembelian.MySQL

Tipe File : File Data pembelian

File : Random

Panjang Record : 68 Byte

Field Key : Id_barang

Tabel IV.3

Spesifikasi File Data Supplier

No. Elemen Data Akronim Type Panjang Keterangan

1. Jumlah barang jml_barang Varchar 6 Primary Key

2. Kode barang Kd_barang int 20

3. Nama barang Nm_barang Text 30

4. Tanggal PO Tgl_PO data 8

48

4. Spesifikasi File Data Staff Penjualan

Nama Database : dbpembelian

Nama File : Data staff penjualan

Akronim : Data staff penjualan.MySQL

Tipe File : File Data staff penjualan

File : Random

Panjang Record : 80 Byte

Field Key : Id_Staff

Tabel IV.4

Spesifikasi File Data Administrasi

No. Elemen Data Akronim Type Panjang Keterangan

1. Id staff Id_ staff Int 8 Primary Key

2. Nama staff Nm_staff Varchar 25

3. Alamat Alamat_ staff Text 35

4. No. Telepon No.Tlp_ staff Varchar 12

49

5. Spesifikasi File Surat Jalan

Nama Database : dbpembelian

Nama File : Surat Jalan

Akronim : Data Surat Jalan.MySQL

Tipe File : File Surat Jalan

File : Random

Panjang Record : 79 Byte

Field Key : no_surat_jalan

Tabel IV.5

Spesifikasi File Surat Jalan

No. Elemen Data Akronim Type Panjang Keterangan

1. Nama Barang Nm_Barang Varchar 15

2. No surat jalan No_surat_jalan Varchar 3

3. Jumlah Barang Jml_Barang Text 5

50

6. Spesifikasi File Bagian Penerimaan

Nama Database : dbpembelian

Nama File : Bagian Penerimaan

Akronim : Bagian Penerimaan.MySQL

Tipe File : File Bagian Penerimaan

File : Random

Panjang Record : 12 Byte

Field Key : id_penerima

Tabel IV.6

Spesifikasi File Bagian Penerimaan

No. Elemen Data Akronim Type Panjang Keterangan

1. Id penerima id_penerima int 8 Primary Key

2. alamat alamat_penerima text 32

3. No telepon No.tlpn_penerima varcher 12

51

4.2.4. Sofware Architecture

1. Deployment Diagram

Gambar IV. 7 Deployment Diagram

2.Sequence Diagram

deployment Business Process Model

Main

Netbeans IDE 8.1

Data Base

MySQL

DbSpare Part

Kapal

Pembelian Spare

Part Kapal PT

Lintas Kumala

Abadi

52

Gambar IV. 8 Sequence Diagram

sd diplay(id_purchasing)

Purchasing

from pembelian control pembelian pembelian

get(id_staff)

get(no_surat_jalan)

set(id_purchasing)

set(id_staff)

batal()

get(no_surat_jalan)

get(Id_purchasing)

get(kode_barang)

get(id_staff)

set(id_purchasing

priview()

batal()

set(kode_barang)

set(id_penerima)

set(kode_barang)

set(no_surat_jalan)

simpan()

get(id_purchasing)

get(no_surat_jalan)

keluar()

set(id_penerima)

simpan()

set(no_surat_jalan)

keluar()

keluar()

set(id_staff)

display(id_purchasing)

simpan()

get(kode_barang)

batal()

get(id_penerima)

53

4.2.5. User Interface

User Interface Halaman Purchasing

Gambar IV. 9 User Interface Halaman Purchasing

User Interface Menu Utama

Gambar IV. 10 User Interface Menu Utama

54

User Interface Menu Login

Gambar IV. 11 User Interface Menu Login

User Interface Daftar Pesanan

55

Gambar IV. 12 User Interface Daftar Pesanan

User Interface P.O

Gambar IV. 13 User Interface PO

56

User Interface Form Pembayaran

Gambar IV. 14 User Interface Form Pembayaran

57

User Interface Laporan Pembeliaan

Gambar IV. 15 User Interface Laporan Pembeliaan

58

BAB V

PEMUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT Lintas Kumala Abadi,penulis dapat

mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Penanganan sistem pembelian spare part pada PT Lintas Kumala Abadi,masih

menggunakan sistem pengolah data dengan metode manual.

2. Dengan sistem komputerisasi dapat membantu mengolah data secara maksimal.

3. Dengan sistem komputerisasi akan mempermudah pengguna untuk

memperoleh data dan informasi sesuai yang di butuhkan.

4. Sitem komputerisasi memudahkan pengguna dalam proses transaksi pencatatan

pembelian,sehingga terjadi hasil maksimal.

59

5.2 Saran

Untuk meningkatkan dan menaggulangi masalah yang terjadi pada proses

pembelian spare part PT Lintas Kumala Abadi,maka pemulis bermaksud memberikan

saran-saran sebagai bahan pertimbangan badi PT Lintas Kumala Abadi,sebagai berikut:

1. Apabila sistem yang baru berjalan maka perlu di perhatikan dan dilakukan

evaluasi secara berkala terhadap sistem untuk selanjutnya diadakan perbaikan

sesuai perubahan dan perkembangan perusahaan.

2. Melakukan pemeliharaan terhadap peralatan komputer dengan baik,dari segi

perangkat keras(hardware)maupun perangkat lunak (sofware) sehingga

perancangan sistem komputerisasi akan dapat berjalan dengan baik.

3. Pemasangan Anti Virus pada tiap-tiap komputer.

4. Buku panduan.

60

Daftar Pustaka

Assauri, Sofan. 2008. Manajemen Produksi Dan Operasi. Jakarta: LPFEUI.

Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Yogyakarta:

Andi.

Hasugian, H., dan A.N Shidiq. 2008. Rancangan Bangun Sistem Informasi

Industri Kreatif Bidang Penyewaan Sarana Olahraga. Semarang;

Irawati, Susan. 2008. Akuntansi Dasar 1&2. Jakarta: Pustaka.

Jogiyanto, HM. 2009. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi

Offset.

Mulyanto, Agus. 2009. Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Pustaka Belajar.

Nugroho, Aldi. 2010. Rekayasa Perangkat Lunak Berbasis Objek Dengan Metode

USDP. Jakarta: Andi

Pudjo Widodo dan Herlawati. 2011. Menggunakan UML. Bandung;

R. A. Sukamto dan M.Shalahuddin. 2013. Rekayasa Perangkat Lunak. Bandung;

Soemarso. 2009. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Salemba Empat.

Suhayati, Ely dan Sri Dewi Anggadini. 2009. Akuntansi Keuangan. Bandung:

Graha Ilmu.

Susanto, Azhar. 2013. Sistem Informasi Akuntansi. Bandung: Lingga Jaya.

Sutabri, Tata. 2012. Analisis Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Sutarman. 2009. Pengantar Teknologi Informasi. Yogyakarta: Bumi Aksara

Yakub. 2008. Sistem Basis Data. Yogyakarta: Graha Ilmu.

61

62

63

64

65