tugas akhir (uas)

21
1. Jelaskan dengan detail disertai dengan argument, manfaat, dan metode curing pada beton meliputi kekurangan dan kelebihan! Jawab : Perawatan Beton (Curing), perawatan ini dilakukan setelah beton mencapai final setting, artinya beton telah mengeras. Perawatan ini dilakukan, agar proses hidrasi selanjutnya tidak mengalami gangguan. Jika hal ini terjadi, beton akan mengalami keretakan karena kehilangan air yang begitu cepat. Curing secara umum dipahami sebagai perawatan beton, yang bertujuan untuk menjaga supaya beton tidak terlalu cepat kehilangan air, atau sebagai tindakan menjaga kelembaban dan suhu beton, segera setelah proses finishing beton selesai dan waktu total setting tercapai. Perawatan dilakukan minimal selama 7 (tujuh) hari dan beton berkekuatan awal tinggi minimal selama 3 (tiga) hari serta harus dipertahankan dalam kondisi lembab, kecuali dilakukan dengan perawatan yang dipercepat (PB,1989:29). Perawatan ini tidak hanya dimaksudkan untuk mendapatkan kekuatan tekan beton yang tinggi tapi juga dimaksudkan untuk memperbaiki mutu dari keawetan beton, kekedapan terhadap air, ketahanan terhadap aus, serta stabilitas dari dimensi struktur. Untuk menjaga agar proses hidrasi beton dapat berlansung

Upload: universitas-gunadarma

Post on 30-May-2015

1.151 views

Category:

Education


6 download

DESCRIPTION

metode curing, pemanfaatan material alam sebagai bahan pembuatan beton, harapan jika saya menjadi kontraktor-perencana jalan beton-pengusaha ready mix-toko bangunan, kasus permasalahan saat pengecoran jalan beton

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Akhir (UAS)

1. Jelaskan dengan detail disertai dengan argument, manfaat, dan metode curing

pada beton meliputi kekurangan dan kelebihan!

Jawab :

Perawatan Beton (Curing), perawatan ini dilakukan setelah beton mencapai final

setting, artinya beton telah mengeras. Perawatan ini dilakukan, agar proses hidrasi

selanjutnya tidak mengalami gangguan. Jika hal ini terjadi, beton akan mengalami

keretakan karena kehilangan air yang begitu cepat. Curing secara umum dipahami

sebagai perawatan beton, yang bertujuan untuk menjaga supaya beton tidak terlalu

cepat kehilangan air, atau sebagai tindakan menjaga kelembaban dan suhu beton,

segera setelah proses finishing beton selesai dan waktu total setting tercapai.

Perawatan dilakukan minimal selama 7 (tujuh) hari dan beton berkekuatan awal

tinggi minimal selama 3 (tiga) hari serta harus dipertahankan dalam kondisi lembab,

kecuali dilakukan dengan perawatan yang dipercepat (PB,1989:29). Perawatan ini

tidak hanya dimaksudkan untuk mendapatkan kekuatan tekan beton yang tinggi tapi

juga dimaksudkan untuk memperbaiki mutu dari keawetan beton, kekedapan terhadap

air, ketahanan terhadap aus, serta stabilitas dari dimensi struktur. Untuk menjaga agar

proses hidrasi beton dapat berlansung dengan sempurna maka di perlukan curing

untuk menjaga kelembabannya. Lamanya curing sekitar 7 hari berturut – turut mulai

hari kedua setelah pengecoran. Tujuan pelaksanaan curing/perawatan beton adalah

memastikan reaksi hidrasi senyawa semen termasuk bahan tambahan atau pengganti

supaya dapat berlangsung secara optimal sehingga mutu beton yang diharapkan dapat

tercapai, dan menjaga supaya tidak terjadi susut yang berlebihan pada beton akibat

kehilangan kelembaban yang terlalu cepat atau tidak seragam, sehingga dapat

menyebabkan retak. Pelaksanaan curing/perawatan beton dilakukan segera setelah

beton mengalami atau memasuki fase hardening (untuk permukaan beton yang

terbuka) atau setelah pembukaan cetakan/acuan/begisting, selama durasi tertentu

yang dimaksudkan untuk memastikan terjaganya kondisi yang diperlukan untuk

proses reaksi senyawa kimia yang terkandung dalam campuran beton.

Page 2: Tugas Akhir (UAS)

Curing dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain :

a . Perawatan dengan Cairan Bahan Kimia/Menggunakan Material Khusus untuk

Perawatan Beton (Curing Compound)

Setelah lapis air menguap dari permukaan perkerasan, maka permukaan beton

harus segera dilapisi secara merata dengan bahan perawat berupa cairan bahan kimia

dengan menggunakan alat penyemprot yang sudah teruji dengan jumlah yang tidak

kurang dari 0,27 liter/m2 . Untuk menjamin kekentalan dan penyebaran pigmen yang

merata dalam bahan perawatan, maka bahan perawat dalam tangki penampung harus

diaduk menjelang dipindahkan ke dalam alat penyemprot. Bila dilakukan secara

manual, sebaiknya menggunakan alat penyemprot manual yang teruji.

b. Perawatan dengan Lembar Goni atau Terpal

Permukaan dan bidang tegak beton harus seluruhnya ditutup dengan lembar

goni/terpal. Sebelum ditutup, lembar penutup harus dibuat jenuh air. Lembar penutup

harus diletakkan sedemikian rupa sehingga menempel dengan permukaan beton,

tetapi tidak boleh diletakkan sebelum beton cukup mengeras guna mencegah

pelekatan. Selama masa perawatan, lembar penutup harus tetap dalam keadaan basah

dan tetap pada tempatnya.

c. Perawatan dengan Kertas Kedap Air

Setelah beton cukup mengeras, (untuk mencegah pelekatan), maka seluruh

permukaan beton harus segera ditutup dengan kertas kedap air. Tepi-tepi lembar

kertas yang satu harus menumpang 30 cm dengan tepi-tepi lembar lainnya yang

berdampingan. Kertas kedap air harus cukup lebar untuk menutup seluruh lebar

perkerasan termasuk bidang-bidang tegak setelah acuan dibongkar. Kertas perawatan

harus ditempatkan dan dijaga dalam keadaan menempel pada permukaan dan bidang-

bidang tegak selama masa perawatan. Apabila permukaan beton tampak kering maka

Page 3: Tugas Akhir (UAS)

permukaan tersebut harus dibasahi dengan cara menyemprot secara halus untuk

mencegah kerusakan pada beton muda.

d. Perawatan dengan Lembar Polyethylene Putih / Burlap

Permukaan dan bidang-bidang tegak perkerasan harus seluruhnya ditutup dengan

lembar polythylene putih / burlap yang harus diletakkan ketika permukaan beton

masih lembab. Jika permukaan tampak kering, maka permukaan harus dibasahi

dengan penyemprotan air secara halus sebelum lembar dipasang. Lembar-lembar

yang berdampingan harus mempunyai lebar tumpangan 30 cm dan harus ditindih

sedemikian rupa agar tetap menempel pada permukaan. Lembar penutup harus

mempunyai lebar yang cukup untuk dapat menutup permukaan dan bidang-bidang

tegak setelah acuan dibongkar. Lembar polyethylene harus tetap ditempatkan selama

masa perawatan. Untuk memudahkan penanganan, tebal minimum lembar

polyethylene sebaiknya 0,1 mm.

e. Perawatan Celah Gergajian

Selama perawatan celah gergajian perkerasan harus dilindungi dari pengeringan

yang cepat. Hal ini seringkali dilakukan dengan kertas pilihan atau bahan lainnya

yang sesuai.asan karena proses pembekuan pada cuaca dingin. Bantalan listrik panas ,

bantalan dipanaskan dengan menggunakan listrik terutama digunakan oleh produsen

beton pracetak. Selimut Beton, selimut beton digunakan untuk menutupi dan

melindungi permukaan beton dari dari suhu beku selama periode curing, beton harus

cukup keras pada saat penyelimutan untuk melindungi kerusakan permukaan beton.

Metoda dan lama pelaksanaan curing tergantung dari :

1. Jenis atau tipe semen dan beton yang digunakan, termasuk bahan tambahan

atau pengganti yang dipakai

2. Jenis atau tipe dan luasan elemen struktur yang dilaksanakan

3. Kondisi cuaca, suhu dan kelembaban di area atau lokasi pekerjaan

Page 4: Tugas Akhir (UAS)

4. Penetapan nilai dan waktu yang digunakan untuk kuat tekan karakteristik

beton (28 hari atau selain 28 hari, tergantung dari spesifikasi yang ditentukan

oleh Konsultan Perencana/Desain)

Kualitas dan durasi/lama pelaksanaan curing/perawatan beton berpengaruh pada :

1. Mutu/kekuatan beton (strength)

2. Keawetan struktur beton (durability)

3. Kekedapan air beton (water-tightness)

4. Ketahanan permukaan beton, misal terhadap keausan (wear resistance)

5. Kestabilan volume, yang berhubungan dengan susut atau pengembangan

(volume stability : shrinkage and expansion)

SNI 03-2847-2002 mensyaratkan curing selama :

a. 7 (tujuh) hari untuk beton normal

b. 3 (tiga) hari untuk beton dengan kuat tekan awal tinggi

ACI 318 mensyaratkan curing dilakukan sampai tercapai minimal 70% kuat tekan

beton yang disyaratkan (fc’). ASTM C-150 mensyaratkan :

1. Semen tipe I, waktu minimum curing 7 hari

2. Semen tipe II, waktu minimum curing 10 hari

3. Semen tipe III, waktu minimum curing 3 hari

4. Semen tipe IV atau V minimum curing 14 hari

Beberapa peraturan menetapkan acuan pelaksanaan curing/perawatan beton, yang

sama-sama bertujuan untuk menjaga dan menjamin mutu pelaksanaan pembetonan.

Argument/pendapat :

Beberapa metode lain seperti perawatan dengan uap air panas, selimut (heating

blanket) digunakan di daerah dingin atau yang mengalami musim dingin.

direkomendasikan untuk mengikuti aturan yang paling umum dan dapat digunakan

Page 5: Tugas Akhir (UAS)

untuk berbagai kondisi dan jenis beton yang diaplikasikan, yaitu : memastikan proses

curing dilakukan sampai tercapainya minimal 70% kuat tekan beton yang disyaratkan

oleh Konsultan Perencana/Desain (fc' atau kuat tekan karakteristik yang harus

dicapai)

2. Jelaskan pemanfaatan material alam disekitar anda untuk pembuatan beton

dilengkapi dengan contohnya!

Jawab :

Pengunaan material recycle untuk digunakan dalam campuran beton di Indonesia

masih belum umum namun sudah mulai banyak digunakan antara lain untuk

pengurukan, lapisan pondasi jalan dan lain-lain. Hal ini mungkin disebabkan bahan

baku seperti semen dan agregat kasar maupun halus mudah didapat. padahal cepat

atau lambat material akan semakin habis sehingga menyebabkan material dari tahun

ke tahun akan semakin mahal. Terutama agregat kasar atau kerikil yang hampir 78 %

menjadi bahan pengisi utama campuran beton Melihat dari fenomena di atas maka

disini perlu untuk melakukan pemanfaatan kembali atau daur ulang material bekas

bongkaran bangunan atau puing-puing. Maka dari itu perlu dilakukan suatu penelitian

dari berbagai jenis material seperti ubin, genteng, dan batu alam yang sudah

digunakan sebagai pengganti agregat kasar yang bertujuan untuk mengetahui

karakteristik kualitas beton yang dibuat dengan memanfaatkan bahan-bahan recycle

agregat yaitu; pecahan ubin, pecahan genteng, pecahan batu alam andesit sebagai

agregat kasar kemudian juga untuk memberikan pemahaman dan informasi kepada

masyarakat mengenai pemanfaatan limbah konstruksi yang ternyata bisa digunakan

lagi sebagai pengganti agregat kasar yang umum digunakan yaitu kerikil untuk

pembuatan beton normal. Beton campuran agregat kerikil dan pecahan batu alam

andesit mencapai kuat tekan karakteristik yang diisyaratkan yaitu 225 kg/cm2. Beton

dengan campuran pecahan ubin dan pecahan genteng tidak mencapai kuat tekan

karakteristik yang telah di isyaratkan. Dari 2 (dua) perbandingan yang digunakan

Page 6: Tugas Akhir (UAS)

yaitu perbandingan volume dan perbandingan mix design, ternyata kuat tekan yang

dihasilkan lebih besar perbandingan volume untuk pembuatan beton normal.

Limbah logam berat berbahaya dalam banyak hal tidak dapat dimusnahkan dan

dimanfaatkan kembali, oleh karenanya pengurugan ke dalam landfill dibutuhkan.

Proses solidifikasi/stabilisasi (S/S) biasanya digunakan untuk merubah limbah cair

atau padat yang berpotensi berbahaya menjadi berkurang sifat bahayanya sebelum

diurug dalam sebuah landfill. Terbatasnya lahan untuk penimbunan, limbah tersebut

dapat menimbulkan masalah pencemaran. Kendala yang membatasi penimbunan

limbah, disertai dengan desakan untuk konservasi sumber daya alam, menimbulkan

upaya untuk mengkonversi limbah menjadi bahan yang bermanfaat. Makalah ini

menyajikan ringkasan sebuah penelitian yang dilaksanakan dalam area pemanfaatan

limbah dari sebuah industri baja untuk menggantikan sebagian semen Portland atau

agregat dalam campuran beton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah Lumpur

dapat menggantikan agregat halus sampai 50% berat, dan limbah debu dapat

menggantikan semen Portland sampai 15% berat. Terjadi penurunan kuat tekan bila

proporsi yang digantikan berada di atas nilai tersebut. Campuran beton

meminimalkan pelindian logam berat dari limbah yang diindikasikan dengan nilai

TCLP dan uji durabilitas yang rendah dibandingkan batasan standar. Penggunaan

semen memainkan peran penting dalam pengendalian pelindian jangka panjang dari

struktur monolitik yang terbentuk (Damanhuri,2001). Penggunaan sekam padi untuk

pembuatan batu cetak dan papan semen, dengan menggunakan bahan perekat yang

terdiri dari campuran tras, kapur, dengan atau tanpa semen Portland. Puslitbang

Permukiman telah membuat rumah contoh pada tahun 1967 (Amir,2002 ).

Penggunaan ampas tebu, sisa-sisa industri kayu, ataupun kayu-kayu dari jenis “ lesser

known species”, untuk diolah menjadi papan partikel, dengan menggunakan bahan

perekat seperti urea-formaldehid atau tanin formaldehid. (Amir,2002). Paving block

pada saat ini sudah banyak dipergunakan sebagai bahan pelapis permukaan jalan.

Untuk memanfaatkan limbah genteng keramik dari pabrik pembuatan genteng, sisa

Page 7: Tugas Akhir (UAS)

pembangunan suatu rumah, serta bongkaran rumah maka digunakan agregat pecahan

genteng keranik sebagai pengganti agregat penyusun paving block. Penelitian ini

bertujuan mengetahui kuat tekan paving block dan membandingkan kekuatannya

dengan paving block pasir alam yang ada dipasaran. Perencanaan campuran paving

block dilakukan dengan sistem perbandingan volume. Perbandingan volume yang

dilakukan adalah 1:6, 1:5, 1:4 serta menggunakan agregat kasar pecahan genteng

keramik 1:2:3. setelah dianalisis, kuat tekan paving block yang menggunakan

pecahan genteng keramik lebih baik daripada paving block yang menggunakan

agregat pasir alam (Handiyanto, 2004). Tidak setiap daerah memiliki macam agregat

yang sama baiknya dari segi kekuatan, jenis dan ukurannya. Pecahan genteng

menjadi bahan alternatif sebagai agregat kasar untuk beton. Penelitian ini bertujuan

untuk meneliti kuat tekan beton dengan pecahan genteng sebagai agregat kasar dan

mencari faktor air semen optimum. Perencanaan campuran beton menggunakan SK

SNI T-15-1990-03. Benda uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah silinder

beton dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan mutu kuat tekan 200 kg/cm 2.

nilai faktor air semen divariasi 0,5; 0,6 dan 0,7. Pengujian kuat tekan dilakukan pada

umur 7, 14 dan 28 hari. Benda uji yang dibuat 54 buah, yakni 27 buah untuk beton

agregat kasar pecahan genteng dan 27 buah untuk beton agregat kasar batu pecah

biasa sebagai perbandingan pada masing-masing pengujian hari dan faktor air semen.

Hasil penelitian ini memperlihatkan penggunaan pecahan genteng sebagai pengganti

agregat kasar dengan faktor air semen 0,5 pada umur 28 hari kuat tekan sebesar

192,84 kg/cm2 mendekati kuat tekan rencana beton. Nilai optimum faktor air semen

pada penelitian ini adalah 0,5 tetapi kuat tekan masih mempunyai kecenderungan

untuk meningkat jika nilai faktor air semen lebih kecil (Sutanto, 2001)

Page 8: Tugas Akhir (UAS)

Fungsi agregat terhadap beton

Dalam beton agregat (agregat kasar dan agregat halus) mengisi sebagian besar

volume beton yaitu berkisar antara 60% sampai 80% sehingga sifat-sifat dan mutu

agregat sangat berpengaruh terhadap sifat dan mutu beton (Samekto dan Candra,

2001). Adapun fungsi penggunaan agregat dalam beton adalah untuk :

a. Menghasilkan kekuatan yang besar pada beton.

b. Dengan gradasi yang baik maka akan didapatkan beton yang padat.

c. Mengontrol workability atau sifat dapat dikerjakan aduk beton.

Dengan gradasi agregat yang baik, maka akan didapatkan beton yang mudah

dikerjakan atau memiliki workability yang baik.Semakin banyak bahan batuan yang

digunakan dalam beton, maka semakin hemat penggunaan semen Portland sehingga

semakin murah harganya. Tentu saja dalam penggunaan agregat tersebut ada

batasnya, sebab pasta semen diperlukan untuk pelekatan butir-butir dalam pengisian

rongga-rongga halus dalam beton. Karena bahan batuan tidak susut, maka susut

pengerasan hanya disebabkan oleh adanya pengerasan pasta semen. Semakin banyak

agregat, semakin berkurang susut pengerasan betonnya. Gradasi yang baik pada

agregat dapat menghasilkan beton yang padat sehingga volume rongga berkurang dan

penggunaan semen Portland berkurang pula. Susunan beton yang padat dapat

menghasilkan beton dengan kekuatan yang besar. Workability adukan beton plastis

dapat diusahakan dengan menggunakan gradasi agregat yang baik. Tetapi gradasi

untuk mobilitas yang baik memerlukan butir-butir berlapis pasta semen untuk dapat

memudahkan gerak adukan betonnya, sehingga butir-butir tidak dapat saling

bersinggungan.

Page 9: Tugas Akhir (UAS)

Pengaruh Jenis Agregat Kasar Untuk Masing -Masing Umur Rencana terhadap Kuat

Tekan Beton

Pada agregat pecahan ubin kuat tekan yang didapat relatif kecil dibanding dengan

agregat pecahan batu alam, pecahan genteng, pecahan kerikil. Kuat tekan yang relatif

kecil dapat dilihat dari beberapa faktor antara lain tekstur permukaan yang licin dapat

mempengaruhi daya ikat dengan pasta semen sehingga dapat mengurangi kuat tekan

beton, karena faktor kekasaran permukaan agregat dapat menambah kekuatan tarik

maupun kekuatan lentur beton. Hal ini disebabkan karena adanya tambahan gesekan

antara pasta semen dan permukaan butir-butir agregat. Kemudian bentuknya yang

pipih juga ikut mempengaruhi gradasi sehingga mempengaruhi kepadatan beton.

Pada agregat pecahan genteng terlihat kuat tekan yang dihasilkan lebih besar daripada

agregat pecahan ubin namun lebih kecil dari agregat batu alam dan kerikil. Kita lihat

disini tekstur pecahan genteng lebih baik dari pada ubin walaupun ada sisi yang halus

dengan gradasi sudah baik dengan bentuk butiran yang bervariasi, walaupun begitu

kita lihat bahan dasar genteng adalah tanah sehingga jelas dapat mengurangi kuat

tekan beton. Pada agregat pecahan batu alam andesit terlihat kuat tekan yang

dihasilkan ternyata dapat melebihi kerikil untuk perbandingan volume besar. Hal ini

disebabkan dari beberapa faktor antara lain dari tekstur permukaan yang kasar,

kemudian pada saat penimbanganan kubus beton lebih berat daripada kubus beton

dengan campuran agregat lainnya, terlihat bahwa beton dengan agregat pecahan batu

alam andesit lebih padat daripada yang lainnya karena susunan beton yang padat

dapat menghasilkan beton dengan kekuatan yang besar.Secara umum dapat dilihat

dari 2 perbandingan yang digunakan menghasilkan kuat tekan yang bervariatif

kemudian adanya perbedaan hasil kuat tekan pada masing- masing umur dari masing-

masing jenis agregat kasar, hal ini membuktikan bahwa setiap agregat kasar

mempunyai karakteristik yang berbeda-beda yang pastinya akan berpengaruh

Page 10: Tugas Akhir (UAS)

terhadap kualitas, workability, keawetan dan yang terpenting adalah daya dukung

atau kuat tekan dari beton yang dihasilkan.

3. Apa yang anda harapkan, jika anda sebagai :

a. Kontraktor pembangunan jalan beton

b. Perencana jalan beton

c. Pengusaha ready mix

d. Toko bangunan

Jawab :

a. Kontraktor pembangunan jalan beton

Kontraktor adalah suatu profesi yang mengharuskannya untuk merencanakan,

memfasilitasi kebutuhan proyek dan melaksanakan suatu proyek dengan sesuai

dan tepat dari berbagai aspek. Jika saya menjadi seorang kontraktor, tentunya

saya sangat berharap untuk dapat menjalankan suatu proyek dengan tepat sesuai

dengan yang direncanakan. Contonya, sebisa mungkin dapat terhindar dari

permasalahan pada saat pengecoran jalan beton, pemoloran waktu penyelesaian

proyek dan dapat memilah-milah material yang ekonomis namun tidak

mengurangi dari segi kualitas hasilnya. Tidak dapat dipungkiri bahwa seorang

kontraktor untuk dapat mendapatkan untung besar kerapkali melakukan beberapa

kecurangan seperti mengurangi komposisi material yang sudah direncanakan dan

juga membeli material yang berkualitas jelek. “Mengatasi masalah dengan

masalah”, kira-kira seperti itulah motto problem solving yang mungkin dianut

oleh kebanyakan kontraktor di dunia konstruksi kita. Sebutan dan kasus-kasus

yang disebutkan di atas, sebetulnya hanyalah suatu “ketukan” agar kontraktor

yang masih menganut paham itu dapat berubah menjadi lebih profesional. Karena

walau bagaimanapun, bekerja dengan lebih profesional akan memberikan hasil

yang lebih baik.Maka dari itu profesi ini dipaksa untuk berpikir dengan cermat

Page 11: Tugas Akhir (UAS)

demi menghasilkan jalan beton yang kuat dan tahan lama tanpa ada yang

terugikan dari pihak manapun.

b. Perencana jalan beton

Perencana jalan merupakan seseorang yang bertugas untuk mendesain dan

memperhitungkan dari proyek suatu pembuatan jalan beton. Jika saya diposisikan

menjadi seorang perencana jalan beton, yang saya harapkan adalah apa yang

sudah saya rencanakan dari segi desain dan perhitungan komposisi materialnya

terutama pada seorang kontraktor dan pekerja-pekerjanya untuk benar-benar

melaksanakan dengan cara yang benar dan tidak mengurangi komposisi material

demi meraup keuntungan pribadi. Saya harapkan dari pihak kontraktor sebagai

pengawas sekaligus pemfasilitas untuk intensif berkomunikasi dengan saya bila

terjadi permasalahan di lapangan. Karena faktanya terdapat beberapa kontraktor

yang bila terjadi permasalahan di lapangan maka ia akan menutupinya dengan

cara menyelesaikan masalah dengan masalah yang dikarenakan beralasan tidak

mau rugi. Namun tidak menutup kemungkinan apabila dapat membuat

perencanaan tanpa menggunakan banyak biaya sehingga dapat meminimalisir

penggunaan uang.

c. Pengusaha Ready Mix

Pengusaha ready mix merupakan sebuah pengusaha yang menyediakan jasa

membuat beton segar untuk diantarkan ke lokasi proyek pengecoran yang mana

campurannya dari batu buatan yang diciptakan dari berbagai Material Alam,

diantaranya: Semen, Pasir (fine aggregate), Split (corse aggregate), Abu Batu

dan Additive. Yang telah lulus uji test laboratory. Yang saya harapkan sebagai

pengusaha ready mix yaitu banyaknya suatu pembangunan proyek besar seperti

jalan atau gedung beton. Maka dengan itu akan banyak pula pemesanan beton

ready mix yang tentunya akan menguntungkan. Dan beraharap para konsumen

Page 12: Tugas Akhir (UAS)

untuk mengetahui lebih dalam alasan untuk memilih beton ready mix yang

diantaranya :

1. Mutu dan Volume selalu terkontrol dan terjamin

2. Pekerjaan lebih cepat dan efisien karena menggunakan Pompa

3. Sistem prosedur yang mudah

4. Anda tidak perlu menyediakan banyak tenaga superveisi

5. Dapat dikirim ke berbagai tempat

d. Toko bangunan

Toko bangunan adalah perusahaan dagang yang menyediakan bahan material

bangunan untuk kebutuhan suatu pembangunan. Jika saya menjadi seorang toko

bangunan, saya berharap perkembangan pembangunan infrastruktur di Indonesia

semakin meningkat dan inovatif. Sehingga akan berbanding lurus dengan

banyaknya kebutuhan material yang beragam, dan tak lain pastinya toko

bangunan akan menjadi incaran para kontraktor untuk dapat memenuhi

kebutuhannya sehingga kemungkinan untuk memiliki konsumen yang banyak dan

penghasilan yang tinggi sangat besar dengan menjual dengan kualitas yang baik.

4. Buatlah kasus contoh permasalahan pengecoran jalan disertai

penyelesaiannya!

Jawab :

Seperti kita ketahui jalan Sukajadi merupakan salah satu jalan terpadat di kota

Bandung, di jalan ini sering terjadi kemacetan pada jam-jam tertentu seperti jam

masuk kantor atau pulang kantor. Hal ini dikarenakan adanya pasar tradisional di

ruas jalan tersebut yang menghambat laju kendaraan. Dalam proses pengecoran

proyek pembangunan gedung parkir Mall Paris Van Java ini menggunakan beton

segar pesanan dari perusahaan jasa penyedia beton segar yakni Jaya Mix dan Pioneer

Mix, sehingga membutuhkan alat transportasi berupa ready mix untuk mengangkut

beton segar tersebut ke lokasi proyek. Karena ukuran mobil Ready Mix tergolong

Page 13: Tugas Akhir (UAS)

besar maka akan menimbulkan masalah kemacetan apabila kedatangan Mobil ready

mix tidak direncanakan terlebih dahulu.

Dalam mengatasi masalah kemacetan yang akan timbul pada saat kedatangan mobil

Ready Mix pihak PVJ melakukan pengecoran pada tengah malam, karena pada saat

itu lalu lintas di jalan sukajadi telah lengang. Selain itu pihak PVJ berkoordinasi

dengan kepolisian setempat untuk memberlakukan system satu arah pada saat proses

pengecoran berlangsung agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Agar proses

transportasi tidak terganggu cukup lama, pihak PVJ memarkir mobil ready mix tidak

jauh dari lokasi proyek yaitu ± 35 meter. Proses pengecoran pun dilakukan dengan

mengefesienkan waktu sehingga mobil ready mix stanby menunggu giliran

pengosongan muatan hanya memakan waktu ±15 menit.

Berikut ini seketsa parkir dan pengaturan jalan pada saat pengecoran :

Page 14: Tugas Akhir (UAS)