tugas akhir hendrik

Upload: kutukanlaut

Post on 10-Oct-2015

65 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ON THE JOB TRAINING (OJT)DiRUMAH SAKIT AU LANUD ISWAHJUDIDi susun untuk memenuhi Tugas Akhir di Pelita Husada Madiun

Di susun oleh :Nama : Esebius PomatsNim : 1201005Prody : Ass. Keperawatan

LEMBAGA PENDIDIKAN KESEHATANPELITA HUSADA MADIUNJl. MT. Haryono 57 Madiun Tlp/Fax.(0351)453787Gedung Graha Kusuma MadiunJl. MT. Haryono 57 Madiun Tlp/Fax.(0351)453787

KATA PENGANTARPenulis mengucapkan puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan anugerah nya yang dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik terselenggaranya penyusunan Tugas Akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada :1. Seluruh karyawan RSAU LANUD ISWAHJUDI yg telah senantiasa sabar dlm membimbing kami dalam pelaksanaan OJT.2. Drs.Fachrudin E.M selaku pimpinan LPKS PELITA HUSADA MADIUN.3. Bapak Prayit yang telah membimbing dalam penyusunan Tugas Akhir.4. Para bapak dan ibu dosen yang telah mengajarkan ilmunya sehingga terselenggaranya Tugas Akhir.5. Orang tua kami yang telah memfasilitasi dan memberi semangat serta dorongan sehinnga dapat terselesainya Tugas Akhir ini.6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada kami sehingga tersusun Tugas Akhir ini.Kami menyadari akan kemampuan yang ada sehinnga Tugas Akhir ini masihgjauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhirnya,semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi para pembaca

Madiun, 3 Mei 2013 PenulisPENGESAHAN LAPORAN ON THE JOB TRAININGBerdassarkan hasil pengamatan secara seksama oeh Team Pembimbing baik dari RSAU LANUD ISWAHJUDI dan LPKS PELITA HUSADA MADIUN, pada hari ini jumat, tgl 3 mei 2013 mengesahkan laporan OJTB ESEBIUS POMATS yang telah telah melaksanakan praktek kerja lapangan (On The Job Training) selama 2 bulan (11 Februari-9 April 2013).

MengesahkanMadiun, 3 Mei 2013

Alvin Aprilia, Amd. Keb prayitno Pembimbing akademik MengetahuiLPKS PELITA HUSADAMADIUN

Drs. Fachrudin E.M Pimpinan

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Waktu adalah uang, gunakanlah waktumu sebaik mungkin, jangan kau sia-siakan waktumu, karna waktu adalah segalanya.

Masa lalu biyarlah berlalu, jangan pernah kau fikirkan masa lalumu, tetapi fikirkanlah masa depanmu, semoga kau menemukan masa dapan yang indah untuk hari kelak nanti.

Kegagalan adalah awal dari kesuksesan, jangan pernah menyerah sebelum kesuksesan di tanganmu, maju terus pantang mundur, semangat selalu.

Tugas akhirku ini kupersembahkan kepadaOrang tuaku yang telah tiada, yang dulu selalu memberikanku segalanya.Kekasihku tersayang yang selalu memberikanku dukungan

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULiKATA PENGANTAR iiLEMBAR PENGESAHAN iiiMOTTO & PERSEMBAHAN ivDAFTAR ISI vBAB I PENDAHULUAN1A. Sejarah Singkat Rumah Sakit1B. Nama,visi, tujuan, nilai- nilai, moto dan falsafah3C. Tujuan pelaksanaan OJT4 BAB II PELAKSANAAN ON THE JOB TRAINING5A. Tugas tugas harian BAB III PEMBAHASAN KASUS8A. Landasan teori 8 1. Definisi 82. Etiologi 83. Patofisiologi94. Tanda dan gejala komplikasi 10 1. Factor resiko102. Diaknosis105. Penatalaksanaan 101. Penanganan2. Pemulihan3. PencegahanB. Pengkajian121. Pengompulan data12 2. Pemeriksaan fisik15 3. Pemeriksaan penunjang154. Terapi16 C. Analisa data17D. Diagnose keperawatan19E. Rencana Asuhan keperawatan20F. Implementasi23G. Evaluasi24BAB IV PENUTUPAN 25a. Kesimpulan25b. Saran25 Daftar pustakalampiran

i

BAB IPENDAHULUANA. SEJARAH SINGKAT RUMAH SAKITRumah sakit Lanud Iswahjudi awal berdirinya dimulai dengan sebuatn Seksi Kesehatan Detasemen AURI Maospati sekitar tahun 1954. Kemudian berkembang sejalan dengan berkembangnya Detasemen AURI Maoespati menjadi Pangkalan Udara Iswahjudi pada tahun 1959.Pada perubahan yang dialami Lanud Iswahjudi mulai tahun 1954 s.d 1997 sebagai berikut :a. Tahun 1945Seksi Kesehatanb. Tahun 1965Gugus Kesehatanc. Tahun 1971Dinas Kesehatand. Tahun 19731)Dinas Kesehatan2)Rumah SakitMasing-masing di jabat oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Kepala Rumah Sakit.e. Tahun 1979 Rumah Sakit Integrasi (sebagai Rumah sakit rujukan instansi Kesehatan ABRI diwilayah Madiun dan sekitarnnya.,yang secara structural langsung dibawah Direktorat Kesehatan TNI AU)f. Tahun 1985 Reorganisasi TNI AU dengan dikukuhkanya Rumkit Lanud iswahjudi sebagai Rumkit Tkt.III yang secara struktural kembali dibawah Dan Lanud Iswahjudi.Pejabat- pejabat Rumah Sakit Lanud Iswahjudia. SMU Supardjo(1945-1956)b. LMU ISumardi(1956-1961)c. Kapt.Udara dr.Efram Harsana(1961-1963)d. Kapt.Udara dr.Budi Sarojo(1965-1966)e. Kapt.Udara dr.Har Suharto(1966-1967)f. Mayor Udara dr. Hendro Husodo(1967-1971)g. Kapt.Udara dr. Pranawa(1971-1973)h. Mayor Udara dr.IGN Ardjaja(1973-1975)i. Letkol Kes dr.Pet Kusbianto, DSM(1979-1985)j. Letkol Kes dr. Sudadi Effendi, DSOG(1985-1988)k. Letkol Kes dr. Pranawa, DSan(1988-1993)l. Kolonel Kes dr. Dusmanto, DSA(1993-1995)m. Letkol Kes dr. Rusdi Ali Halid, DSKP(1995-1996)n. Letkol Kes dr.Bibit Suripto, DAJ(1996-1997)o. Kolonel Kes dr.Gibert Supartono S, DSS(1997-1998)p. Letkol Kes dr. Bambang Irawan, Sp.BO(1998-1999)q. Letkol Kes dr. Dede Suwenda, Sp.B(1999-2002)r. Letkol Kes dr. Nurtjahyo ,Sp.R(2002-2004)s. Letkol Kes dr Benny Tumbekala, Sp.OT(2004-2007)t. Letkol Kes dr. Alex Chandra, Sp.OG(2007-2010)u. Letkol Kes dr. Agung Maryanto, Sp.B(2010-2013)v. Letkol Kes dr. R. Harowi,Sp THT. M.kes(2013- sekarang)Dalam rangka pembinaan Kesehatan pada masyarakat dan untuk meningkatkan pendayagunaan sumber daya, memperluas cakupan pelayanan mangka Rumah Sakit Lanud Iswahjudi disamping tugas pokok memberikan pelayanan terhadap pasien Dinas, juga memberikan pelayanan terhadap pasien umum dengan memberikan kapasitas lebih yang ada.Dalam menghadapai era globalisasi, Rumah Sakit Lanud Iswahjudi menghadapi tantangan persaingan yang cukup berat, baik terhadap Rumah Sakit Swasta maupun Rumah Sakit Pemerinntah atau Rumah Sakit milikasing yang didirikan di Indonesia,secara geografis Rumah Sakit Lanud Iswahjudi merupakan Rumah Sakit Inegrasi.Untuk menjawab tantangan era globalisasi Pemerintah telah mengeluarkan Undang- undang No.23 tahun 1992 tenteng Kesehatan serta peraturan No.23 tahun 1966 tentang Tenaga Kesehatan dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.772/Menkes / SK / VI 2002 TENTANG Pedoman Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws).B. NAMA, VISI, TUJUAN, NILAI-NILAI, MOTO, DAN FALSAFAH

1. Nama Rumah Sakit ini adalah Rumah Sakit Lanud Iswahjudi Madiun, milik komandan Lanud Iswahjudi, beralamat di Jalan Raya-Solo Maospati2. Visi Rumah Sakit Lanud Iswahjudi adalah Menjadi Rumah Sakit andalan TNI dan masyarakat umum.3. Misi Rumah Sakit Lanud Iswahjudi :a. Memberikan dukungan kesehatan yang diperlukan dalam setiap operasi dan latihan TNI di Lanud Iswahjudi.b. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang profesional dan bermutu bagi prajurit / PNS TNI dan keluarganya dalam rangka meningkatkan kesiapan dan kesejahteraan.c. Sebagai subsistem kesehatan nasional, ikut serta membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Madiun dan sekitarnya melalui program Yankesmasum ( Pelayanan Kesehatan masyarakat umum ).d. Turut membantu masyarakat di sekitar Rumah Sakit dalam hal keadaan darurat atau bencana.e. Meningkatkan kemampuan profesionalisme personel secara berkesinambuangan.4. Tujuan Lanud Iswahjudi :a. Terselenggaranya dukunagn kesehatan terhadap operasi dan latihan TNI di Lanud Iswahjudi.b. Terselenggaranya pelayanan kesehatan bagi prajutit / PNS TNI dan keluarganya serta masyarakat umum.

5. MOTTO Kepuasan, kesembuhan dan keselamatan pasien adalah tujuan kami 6. Falsafah Jiwa dan semangat pengabdian TNI adalah landasan melaksanakan pelayanan kesehatan

C. TUJUAN PELAKSANAAN OJT

1. Diperoleh pengetahuan dan keterampilan tentang pelaksanaan peran dan fungsi asisten perawat dalam pelayanan kesehatan.2. Dapat menerapkan ilmu pengetahuan tentang kesehatan di tempat praktek sebagai asisten perawat.3. Peserta didik dapat membandingkan antara pengetahuan, teori dengan pelaksanaan praktek perawatan pasien di Rumah Sakit .4. Membentuk sikap dan kepribadian yang sesuai dengan etika / norma yang ada dalam pelayanan kesehatan.5. Peserta OJT dapat memperoleh pengetahua tentang bahan dan peralatan kesehatan yang digunakan di Rumah Sakit.6. Memiliki kemampuan sebagai asisten perawat dalam melakukan cara-cara perawatan terhadap pasien sesuai dengan jenis penyakit dan perkembangan penyakit pasien .7. Secara aktif mengikuti perkembangan pelayanan keperawatan sebagai asisten perawat.

BAB IILAPORAN PRAKTEK DI UNIT PELAYANANA. Ruang Interne:1) Membantu mengganti infuse & menghitung tetesan infuse2) Menyiapkan obat3) Menulis data pasien4) Membersihkan ruang pasien5) Mengambil hasil laboratorium6) Mengganti infuse & menghitung tetesan infuse7) Injeksi intra vena8) TTV9) Membantu mengambil sample darah10) Menolong & membantu pasien yang baru meninggal11) Melepas selang infuse12) Membagikan obat pasien tepat waktu13) Menyapu & membersihkan kaca-kaca14) Mendampingi dokter & perawat visite pasien15) Mengambil obat di apotik16) Mengantarkan sample darah di ruang laboratorium17) Membuat bluered18) Mengompres kapas alcohol19) Membuat tuples/kapas alcohol20) Membantu membersihkan luka DMB. Ruang Anak :1) Mengambil resep di apotik2) Membersihkan ruang pasien, melawa-lawa,& menyapu3) Mengukur suhu tubuh axila & rectum4) Mendorong pasien pakai kursi roda5) Melepas selang infuse6) Membantu injeksi intra vena7) Mengambil hasil laboratorium8) Mengantar pasien ke ruang ronggen9) Menghitung nadi10) Membuat tuples/kapas alkohol11) Mengantar keluarga pasien ke ruang administrasi12) Membantu saction13) Mengganti infuse dan menghitung tetesan infuse14) Menerima pasien baru15) Mendampingi dokter & perawat menanyakan keadaan pasien16) Mengambil hasil ronggen17) Membantu menimbang berat badan anak18) Verbedan untuk pasien baru19) Menerima telepon20) Mengantar pasien fisioterapiC. Ruang Kebidanan :1) TTV2) Memasak air buat memandikan bayi3) Membersihkan ruangan4) Membantu memandikan bayi5) Mengantar bayi ke ruangan ibu bayi6) Membagikan obat ke pasien7) Mengganti infuse & menghitung tetesan infuse8) Mendampingi bidan menanyakan keadaan pasien9) Membantu pasien yang akan operasi10) Membantu saction bayi11) Membantu injeksi intra vena12) Membantu menyiapkan alat operasi13) Membantu membersihkan luka post operasi14) Menggendong bayi, mengganti pok bayi,& baju bayi15) Memberikan susu pada bayi16) Membantu menulis data pasien17) Membuat tuples/kapas alkohol18) Mengambil obat di apotek19) Mengantar pasien ke ruang administrasi20) Membantu membersihkan luka sterilD. Ruang Bedah :1) Menerima pasien baru2) Mengganti infuse & menghitung tetesan infuse3) Menyampaikan keluhan pasien ke perawat4) Membantu injeksi5) Menyapu & membersihkan ruangan6) Menanyakan keluhan pasien7) Menulis data pasien8) Mengantar keluarga pasien ke ruang administrasi9) Menerima telepon10) Membuat tuples/kapas alkohol11) Mengambil obat di apotik12) TTV13) Memberika obat ke pasien14) Mengantar pasien ke ruang ICU15) Membantu perawat mengambil sample darah16) Mengambil hasil laboratorium17) Melepas selang infuse18) Mengantar pasien ke ruang operasi19) Membantu EKG20) Mendampingi melepas kateter dan memasang kateter21) Mengambil NaCL dari apotek

BAB IIIPEMBAHASAN KASUSA.Landasan Teori

1. Definisi Demam berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit demam akut terutama menyerang pada anak-anak, dan saat inicenderung polanya berubah ke orang dewasa.Gejala yang ditimbulkan denganmanifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan shock yang dapatmenimbulkan kematian. (Danny, Wiradharma. 2009).Infeksi virus dengue dapat menyebabkan Demam Dengue (DHF),Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), dan Syndrom Shock Dengue (SSD).Infeksi dengue di jumpai sepanjang tahun dan meningkat pada musim hujan.Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang masihmenimbulkan masalah kesehatan. Hal ini masih disebabkan oleh karenatingginya angka morbiditas dan mortalitas (Barakah, V. F. 2012).2. EtiologiVirus dengue yang telah masuk ketubuh penderita akan menimbulkan viremia. Hal tersebut menyebabkan pengaktifan complement sehingga terjadi komplek imun Antibodi virus pengaktifan tersebut akan membetuk dan melepaskan zat (3a, C5a, bradikinin, serotinin, trombin, Histamin), yang akan merangsang PGE2 di Hipotalamus sehingga terjadi termo regulasi instabil yaitu hipertermia yang akan meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga terjadi hipovolemi.Hipovolemi juga dapat disebabkan peningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah yang menyebabkan kebocoran palsma. Adanya komplek imun antibodi virus juga menimbulkan agregasi trombosit sehingga terjadi gangguan fungsi trombosit, trombositopeni, dan koagulopati. Ketiga hal tersebut menyebabkan perdarahan berlebihan yang jika berlanjut terjadi syok dan jika syok tidak teratasi, maka akan terjadi hipoxia jaringan dan akhirnya terjadi Asidosis metabolik. Asidosis metabolik juga disebabkan karena kebocoran plasma yang akhirnya tejadi perlemahan sirkulasi sistemik sehingga perfusi jaringan menurun dan jika tidak teratasi dapat menimbulkan hipoxia jaringan.( Gubler D.J., 1998).

Dengue Haemoragic Fever (DHF) adalah penyakit demam akut yang disertai dengan adanya manifestasi perdarahan, yang bertendensi mengakibatkan renjatan yang dapat menyebabkan kematian . Penyakit ini berlangsung akut menyerang baik orang dewasa maupun anak anak tetapi lebih banyak menimbulkan korban pada anak anak berusia di bawah 15 tahun. DHF disebabkan oleh virus dengue dan penularan melalui gigitan nyamuk Aedes.( IDAI, 2009).3. Patofisiologi Fenomena patologis utama yang menentukan berat penyakit DHF adalah meningkatnya permeabilitas dinding pembuluh darah (kapiler),yang mengakibatkan terjadinya perembesan atau kebocoran plasma,peningkatan permeabilitas dinding kapiler mengakibatkan berkurangnyavolume plasma yang otomatis jumlah trombosit berkurang(trombositopenia), terjadinya hipotensi (tekanan darah rendah) yang dikarenakan kekurangan haemoglobin, plasma merembes selama perjalanan penyakit mulai dari permulaan masa demam dan mencapai puncaknya pada masa terjadinya hemokonsentrasi (peningkatan hematokrit > 20 %) bersamaan dengan menghilangnya plasma melalui endoteldinding pembuluh darah. Meningginya nilai hematokrit , menimbulkan dugaan bahwa renjatan terjadi sebagai akibat kebocoran plasma ke daerahekstra vaskuler melalui kapiler yang rusak. (Sri rejeki H.Hadinegoro,2001).4. Tanda dan gejala Komplikasi a. Mendadak demam tinggi antara 3-7 hari (32-40 derajat celcius).b. Tampak adanya jentik (puspura) perdarahan pada pemeriksaan uji tourniquet.c. Pada kelopak mata bagian dalam (konjungtiva) terdapat bentuk perdarahan, buang air besar dengan kotoran (peaces) berupa lendir bercampur nanah (melena) dan mimisan (epitaksis).d. Adanya pembesaran hati (hepatomegali).e. Menurunnya tekanan darah sehingga bisa menyebabkan syok.f. Terjadinya penurunan trombosit di bawah 100.000 / mm3 (trombositopeni), pada pemeriksaan laboratorium darah hari ke 3-7.g. Penderita mengalami mual, penurunan nafsu makan, muntah, diare, sakit perut, menggigil, sakit kepala dan kejang.h. Pada hidung dan gusi terjadi perdarahan.i. Adanya demam yang diderita oleh penderita menyebabkan sakit pada persendian dan pegal.j. Akibat pecahnya pembuluh darah menyebabkan munculnya bintik-bintik merah pada kulit.( Syahruman A., 1998).5. Penata laksanaan Dewasa di rawat di rumah saikt Perdarahan spontan dan masif pada pasien DBD dewasa misalnya perdarahan hidung/epistaksis yang tidak terkendali walaupun telah diberi tampon hidung,perdarahan saluran cerna (hematemesis dan melena atau hematoskesia), perdarahan saluran kencing (hematuria), perdarahan otak dan perdarahantersembunyi, dengan jumlah perdarahan sebanyak 4-5 ml/kgBB/jam. Pada keadaan seperti inijumlah dan kecepatan pemberian cairan ringer laktat tetapseperti keadaan DHF tanpa renjatan lainnya 500 ml setiap 4 jam. Pemeriksaan tekanan darah, nadi, pernafasan dan jumlah urin dilakukan sesering mungkindengan kewaspadaan terhadap tanda-tanda syok sedini mungkin. Pemeriksaan Hb, Ht dan trombosit serta hemostase harus segera dilakukandan pemeriksaan Hb, Ht dan trombosit sebaiknya diulang setiap 4-6 jam. Heparin diberikan apabila secara klinis dan laboratoris didapatkan tanda-tandaKID. Transfusi komponen darah diberikan sesuai indikasi. Fresh Frozen Plasma (FFP) diberikan bila didapatkan defisiensi faktor-faktor pembekuan (PT danPTT yang memanjang), Packed Red Cell (PRC) diberikan bila nilai Hb kurang dari 10 g%. Transfusi trombosit hanya diberikan pada DHF denganperdarahan spontan dan masif dengan jumlah trombosit kurang dari 100.OOOipldisertai atau tanpa KID.Pada kasus dengan KID pemeriksaan hemostase diuiang 24 jam kemudian, sedangkan pada kasus tanpa KID pemeriksaan hemostase dikerjakan bilamasih ada perdarahan. Penderita DBD dengan gejaia-gejala tersebut diatas, apabila dijumpai di Puskesmas perlu dirujuk dengan infus. idealnyamenggunakan plasma expander (dextran) 1-1,5 liter/24jam. Bila tidaktersedia, dapat digunakan cairan kristaloid.( Lee. K. H. (2011).

ASUHAN KEPERAWATANPada Klien Tn- Sugiono diagnose Observasi DengueDi ruang Interne RS.Pangkalan TNI AU LANUD ISWAHJUDITanggal pengkajian : 11-02-2013Pukul: 15.00Tanggal masuk rumah sakit : 12-02-2013Pukul: 14.00No. Ruang Medis : 303Dr. Medis : dr. Suharto Sp.PDB. Pengkajian1. Identitas Identitas KlienNama: TN -SugionoUmur: 45 TahunAgama: IslamJenis Kelamin: Laki-LakiSuku/Bangsa: IndonesiaPendidikan: SMKPekerjaan: Sopir Angkot Alamat Status: Ds. Plaosan Magetan

Identitas KeluargaNama: Ny. RismaUmur: 37 TahunJenis Kelamin: PerempuanPekerjaan: PetaniHub. dgn keluarga: Baika. Alasan Masuk Rumah Sakit Pasien mengatakan demam 4 hari, demam langsung tinggi, kaki pegal sampai panas tinggi, tidak mau makan, minum sedikit, akhirnya demamnya naik.b. Keluhan Utama Kesadaran penuh, pegal sampai panas tinggi.c. Riwayat Kesehatan SekarangDemam 4 hari, demam langsung tinggi, dan badan semua pegal,panas &kepala pusing pengaruh panasnya badan.d. Riwayat Kesehatan LaluPasien tidak pernah sakit, dan baru pertama merasakan demam tinggi, pasien dulu juga pernah sakit tapi sakit batu, pilek, panas biasa.e. Riwayat Kesehatan KeluargaKeluarga pernah mempunyai riwayat sakit DHF.f. Riwayat SosialPasien mengatakan hubungan keluarga baik, tidak ada masalah sama sekali dengan keluarga, hubungan dengan perawat baik pula.g. Riwayat SpiritualPasien beragama Islam, dan rutin melakukan ibadah agama.h. Riwayat Kesehatan PasienDi RumahDi Rumah Sakit

Makan2x sehari2x sehari

Minum3 gelas/hari1 gelas/hari

Istirahat tidur2 jam/hari3 jam/hari

Aktifitas Sopir taxi & jarang melakukan olah ragaTidak pernah melakukan aktifitas

EliminasiBABBAK1x/hari2x/hari2x/hari1x/hari

Personal hygienMandi 1x/hari,ganti baju 3x/hariPasien mengatakan tidak pernah mandi, Cuma sibin saja

2. Pemeriksaan fisika. TTV:S: 38CN: 90/mntTD: 130/903. Pemeriksaan PenunjangKulit kepala: Agak sedikit kotor, rambut pendek, lurusWajah: bentuk bulat, bersihMata: bulat, tidak anemis, tidak ikteriusHidung: agak sedikit kotor, tidak perdarahanMulut: bentuk simetris, lidah sedikit kotorTelinga: bentuk simetris, bersihKulit: kulit sedikit hitam, keringPalpasi: tidak ada benjolanPerkusi: suara jantung pekakGenetalia: tidak ada gangguan fungsi, tidak terpasang kateterEkstremitas: ekstremitas atas dan bawah tidak ada lesi, tidak ada odem

4. Terapi Infus RL 20 tts/mnt Shake 3x/hari Inj. Acran Sanmol 3x1 Cell u lose 3x1 Multivitamin 2x1 Prolixer 2x1 Inj. Troxensis / 12 j NA 3x1 Inj kalnex/8 jamTindakan KeperawatanNama Pasien: TnSUmur: 45 TahunNo. reg: 303

TanggalDiagnoseTindakan Keperawatan

11-02-20131-pasien dari UGD dengan observasi dengue 4 hari, konsul dr.suharto spb-infus RL menetes lancar 20tts/mnt-shake 3x/hari-inj.acran-Sanmol 3x1-Cell u lose 3x1-Multivitamin 2x1Inj. Troxensis / 12 jam NA 3x1Inj. Kalne / 8 jam-besuk cek laboratorium

1202-20131-sudah diberikan infuse menetes lancar-ku:sedang,panas, batuk, pilek, BAB+, BAK+, istirahat cukup

13-02-20131Ku:sedang, pasien mengatakan semalem istirahat cukup, pusing, mual, muntah, BAB+, BAK+

14-02-20131Ku:membaik, istirahat cukup, keluhan,dr.suharto visite jka keadaan umum membaik, pasien boleh pulang.

C.ANALISA DATANoDataEtiologiMasalah

1S : Klien mengatakan badanya terasa panas, pusingO : Akral dinginPanas hari ke 2 panjang.TTV : S : 376, Nadi 98x/mnt, TD : 100/60, RR 25x/mnt.

S : Klien mengatakan tidak suka minum dan perut terasa kenyang minum terus.O : Turgor kulit baikMukosa bibir keringUrine banyak warna kuning pekatPanas hari ke 2 panjangTrombosit ; 133.000TD : 100/60, N ; 98x/mnt.

S : Klien menyatakan tidak mau makan, tetapi tidak mual.O : KU lemahMakan pagi hanya mau 3 sendok

Proses infeksi virus dengue

Viremia

Thermoregulasi

Peningkatan suhu tubuhEktravasasi cairanIntake kurang

Volume plasma berkurang

Penurunan volume cairan tubuh

Nafsu makan menurun

Intake nutrisi tidak adekuat

Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Peningkatan suhu tubuh

Cairan tubuh

Nutrisi

D.DIAGNOSA KEPERAWATANNOTanggalDiagnosa Keperawatan

111-02-2013Ganggguan rasa nyaman berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh ditandai dengan :DS: keluwarga pasien mengatakan badanya panas, 4 hariDO: suhu tubuh 38C pada saat di palpasi panas, suhu tubuh kembali normal

212-02-2013Kurangnya cairan elektrolit / dehidrasi ditandai dengan :DS: keluwarga pasien mengatakan pasien tidak mau minum, BAB cairDO: pasien Nampak lemas, kebutuhan cairan dan elektrolit terpenuhi

313-02-2013Perubahan nutrisu kurang dari kebutuhan, ditandai dengan:DS: keluwarga pasien mengeluh, pasien tidak mau makanDO: makanan yang diberikan tidak habis

414-02-2013Gangguan istirahat tidur ditandai dengan:DS: keluwarga pasien menhgeluh, pasien cemasDO: pasien gelisah, istirahat tidur tidak terpenuhi

E.RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNama: TnSUmur: 45 TahunNo. reg: 303NO. DXDIAGNOSA KEPERAWATANTUJUAN & KRITERIA HASILINTERVENSIRASIONAL

1Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit (viremia).Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan demam pasien teratasi, dengan criteria hasil:- Suhu tubuh normal (36 370C).- Pasien bebas dari demam.1. Kaji saat timbulnya demam.

2. Observasi tanda vital (suhu, nadi, tensi, pernafasan) setiap 3 jam.

3. Berikan kompres hangat.

4. Anjurkan untuk tidak memakai selimut dan pakaian yang tebal.5. Berikan terapi cairan intravena dan obat-obatan sesuai program dokter.

1. untuk mengidentifikasi pola demam pasien.2. tanda vital merupakan acuan untuk mengetahui keadaan umum pasien.2,5 liter/24 jam.7)Anjurkan pasien untuk banyak minum3. Dengan vasodilatasi dapat meningkatkan penguapan yang mempercepat penurunan suhu tubuh.4. pakaian tipis membantu mengurangi penguapan tubuh.

5. pemberian cairan sangat penting bagi pasien dengan suhu tinggi.

2.Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas dinding plasma.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan volume cairan tubuh pasien terpenuhi, dengan criteria hasil: - mukosa bibir lembab- turgor kulit baik

1. Kaji keadaan umum pasien (lemah, pucat) serta tanda-tanda vital.

2. Berikan cairan intravena sesuai program dokter

3. Anjurkan pasien untuk banyak minum.

4. Catat intake dan output.

1. Menetapkan data dasar pasien untuk mengetahui penyimpangan dari keadaan normalnya.

2. Pemberian cairan IV sangat penting bagi pasien yang mengalami kekurangan cairan tubuh karena cairan tubuh karena cairan langsung masuk ke dalam pembuluh darah.3. Asupan cairan sangat diperlukan untuk menambah volume cairan tubuh.4. Untuk mengetahui keseimbangan cairan.

3.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake makanan tidak adekuatSetelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan nutrisi pasien terpenuhi, dengan kriteria hasil :- pasien mampu menghabiskan makanan sesuai dengan posisi yang diberikan /dibutuhkan.

1. Kaji keluhan mual, sakit menelan, dan muntah yang dialami pasien.

2. Kaji cara / bagaimana makanan dihidangkan.

3. Berikan makanan yang mudah ditelan seperti bubur.

4. Berikan makanan dalam porsi kecil dan frekuensi sering.

5. Catat jumlah / porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien setiap hari.

6. Berikan obat-obatan antiemetik sesuai program dokter.

7. Timbang berat badan pasien setiap minggu.1. Untuk menetapkan cara mengatasinya

2. Cara menghidangkan makanan dapat mempengaruhi nafsu makan pasien.3. Membantu mengurangi kelelahan pasien dan meningkatkan asupan makanan .4. Untuk menghindari mual

5. Untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan nutrisi.

6. Antiemetik membantu pasien mengurangi rasa mual dan muntah dan diharapkan intake nutrisi pasien meningkat.7. Untuk mengetahui status gizi pasien

4Gangguan aktivitas sehari-hari berhubungan dengan kondisi tubuh yang lemah.Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan kebutuhan aktivitas sehari-hari terpenuhi, dengan criteria hasil :- Pasien mampu mandiri setelah bebas demam.

1. Kaji keluhan pasien.

2. Kaji hal-hal yang mampu atau yang tidak mampu dilakukan oleh pasien.

3. Bantu pasien untuk memenuhi kebutuhan aktivitasnya sehari-hari sesuai tingkat

4. Letakkan barang-barang di tempat yang mudah terjangkau oleh pasien.

1. Untuk mengidentifikasi masalah-masalah pasien.2. Untuk mengetahui tingkat ketergantungan pasien dalam memenuhi kebutuhannya.3. Pemberian bantuan sangat diperlukan oleh pasien pada saat kondisinya lemah dan perawat mempunyai tanggung jawab dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari pasien tanpa mengalami ketergantungan pada perawat.4. Akan membantu pasien untuk memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain.

F.IMPLEMENTASI Menilai status kebersihan lingkungan Meningkatkan kebutuhan nutrisi dan cairan Menilai status nutrisi anak Mencegah kurangnya volume cairan Memberikan antibiotic sesuai program Kaji status neurologis Istirahatkan hingga TTV stabil Hindari aktifitas yang berlebih Pantau TTV Kebutuhan perawatan diri terpenuhi Beri minum yang cukup Pakaikan baju yang tipis dan menyerap keringatG.EVALUASITanggalTindakan SOAP

11-02-2013S: pasien tidak mau makan sama sekaliO: pasien tampak lemasA: masalah belum teratasiP: terapi lanjut

12-02-2013S: nafsu makan pasien meningkatO: pasien tampak lemasA: masalah belum teratasiP: terapi lanjut

13-02-2013S: pasien tidak bisa tidurO: pasien tampak gelisahA: masalah belum bisa teratasiP: terapi lanjut

14-02-2013S: pasien sudah bisa tidur & istirahat cukupO: pasien sudah mulai tenangA: masalah sudah teratasiP: pasien bisa dibawa pulang & berobat jalan

BAB IVPENUTUPA.KESIMPULANDemam berdarah atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ialah penyakit demam akut terutama menyerang pada anak-anak, dan saat inicenderung polanya berubah ke orang dewasa.Gejala yang ditimbulkan denganmanifestasi perdarahan dan bertendensi menimbulkan shock yang dapatmenimbulkan kematian. (Danny, Wiradharma. 2009).Infeksi virus dengue dapat menyebabkan Demam Dengue (DHF),Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), dan Syndrom Shock Dengue (SSD).Infeksi dengue di jumpai sepanjang tahun dan meningkat pada musim hujan.Demam berdarah dengue merupakan penyakit infeksi yang masihmenimbulkan masalah kesehatan. Hal ini masih disebabkan oleh karenatingginya angka morbiditas dan mortalitas (Barakah, V. F. 2012).

B.SARAN

Virus dengue yang telah masuk ketubuh penderita akan menimbulkan viremia. Hal tersebut menyebabkan pengaktifan complement sehingga terjadi komplek imun Antibodi virus pengaktifan tersebut akan membetuk dan melepaskan zat (3a, C5a, bradikinin, serotinin, trombin, Histamin), yang akan merangsang PGE2 di Hipotalamus sehingga terjadi termo regulasi instabil yaitu hipertermia yang akan meningkatkan reabsorbsi Na+ dan air sehingga terjadi hipovolemi.Hipovolemi juga dapat disebabkan peningkatkan permeabilitas dinding pembuluh darah yang menyebabkan kebocoran plasma.

DAFTAR PUSTAKA (Sri rejeki H.Hadinegoro,2001): http://www.idai.or.id/kesehatananak/artikel. 18 April 2013. Diakses 27 juni 2013.

Barakah, V. F. 2012. Demam Berdarah tidak ada obatnya, Hanya andalkan cairan. Detik Health. Retrieved from: http://health.detik.com/read/2012/06/15/143241/1942274/763/ Di akses 27 juni 2013.

Danny, Wiradharma. 2009. Diagnosis cepat demam berdarah dengue. Jurnal Kedokteran Trisakti., 18 (2): 78 79. Di akses 27 juni 2013.

Gubler D.J., 1998. The Global Pandemic of Dengue/Dengue Haemorrhagic Fever Current Status and Prospect for the Future. Dengue in Singapore. Technical Monograph Series No. 2 WHO. Diakses 27 juni 2013.IDAI, 2009. Apa itu demam berdarah dengue. http://www.idai.or.id/kesehatananak/artikel. 18 April 2013.Diakses 27 juni 2013.Syahruman A., 1998. Beberapa Lahan Penelitian untuk Penanggulangan Demam Berdarah Dangue. Mikrobiologi Klinik Indonesia. Vol:3:3:87-89. Diakses 27 juni 2013.Lee. K. H. (2011). Could peak proteinuria determine whether patient with dengue fever develop dengue hemorraghic/dengue shock syndrome/- A prospective cohort study. BMC Infectious Diseases. 27 juni 2013.1