tugas 3 pemsi (lutfi)
DESCRIPTION
pemrosesan sinyalTRANSCRIPT
TUGAS 3
PEMROSESAN SINYAL
INTERKONEKSI ANTARSISTEM DAN ANALISA ALIASING
Oleh :Moh Lutfi Yazid
NIM. 131910201093
PROGRAM STUDI STRATA 1JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS JEMBER
2014
Resume Interkoneksi Antar Sistem
A. Pengertian Sistem
Sistem: Sebuah interkoneksi dari berbagai komponen, piranti atau subsistem.
Suatu sistem dapat dipandang sebagai sebuah proses dimana sinyal ditransformasikan
oleh sistem atau menyebabkan sistem menanggapi dengan berbagai cara, yang
menghasilkan sinyal lain sebagai keluaran.
Dapat disimpulkan bahwa :
Sistem dinyatakan secara matematis dalam bentuk persamaan diferensial dan
diferensiasi
Persamaan matematis pada sistem memerlukan syarat awal dan batas (initial and
boundary condition)
Sistem yang berbeda secara fisik, bisa memiliki kesamaan model matematis
Pengelompokan sistem berdasarkan sinyal yang diolah, dibagi menjadi sistem diskrit
dan sistem kontinyu.
1. Sistem Kontinyu
Sistem Kontinyu yaitu sistem dimana sinyal masukan waktu-kontinu diterapkan dan
menghasilkan sinyal keluaran waktu kontinyu
Contoh: sistem gerakan pesawat terbang dll.
(grafik)
2. Sistem Diskrit
Sistem diskrit yaitu sebuah sistem yang mengubah masukan diskrit ke dalam keluaran
waktu diskrit.
Contoh: penghitungan jumlah customer di bank, dll.
(grafik)
B. Klasifikasi Sistem Kontinyu dan Diskrit
1. Klasifikasi berdasarkan Sinyal masukan
Causal system : Sebuah sistem yang keluarannya ditentukan oleh masukan sekarang dan
atau masa lalu, dituliskan:
Sistem akausal atau acausal system : Sebuah sistem yang keluarannya saat ini juga
ditentukan oleh kondisi masukan yang akan datang dituliskan:
2. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah State dalam Sistem
Lumped system : jumlah variabel state berhingga
Distributed system : jumlah variabel state tak berhingga
Istilah state mengacu pada persamaan diferensial atau diferensiasi. Jumlah state pada
sebuah model matematis berbanding lurus dengan tingkat kerumitan sistem.
Contoh: Persamaan Diferensial orde n bisa dipecah menjadi n persamaan orde 1, dengan
demikian kita mendapatkan n state variabel
3. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah Masukan dan Keluaran
SISO (Single input single output) : Dinyatakan dalam bentuk transfer function (karena
hanya menghubungkan satu input dan satu output)
MISO (Multiple input single output) : Dinyatakan dalam bentuk state space
MIMO (Multiple input multiple output) : Dinyatakan dalam bentuk state space, jumlah
input bisa berbeda dengan jumlah output.
Review persamaan diferensial
Transfer Function:
Y (s )n= B ( s)A (s )
x (s )+ C (s )A ( s)
η(s)
B (s )=b0+b1+... bm sm
A ( s)=a0+a1+ .. .+am sm
C ( s )=c0+c1+ ...+cm sm
Keterangan :
TF adalah Impuls Respon dari sistem yang dinyatakan dalam PD
Secara praktis (jika semua kondisi awal sama dengan nol) TF dapat diturunkan dari PD
dengan mengganti d/dt = s
Bentuk Persamaan State
x (t )=Ax (t )+Bu ( t )
y (t )=Cx ( t )
Keterangan :
A : matrix sistem
B : matrix input
C : matrix output
u(t): variabel input
y(t): variabel output
x(t): variabel state
4. Klasifikasi Bersasarkan Memori
Memory sistem (sistem dengan memori)
Indikator: terdapat blok penundaan atau delay
Keluaran: masukan saat ini dan masa lalu, dituliskan sebagai:
Memoryless sistem (sistem tanpa memori)
Indikator: terdapat blok penundaan atau delay
Keluaran: masukan saat ini, dituliskan sebagai:
5. Klasifikasi Berdasarkan Linieritas dan Waktu
Sistem Linier
Sistem Tidak Linier
Time variant (output dipengaruhi waktu)
Time invariant (output tidak dipengaruhi waktu)
C. Kelinieran Sistem
Model linier menunjukkan kerja sistem yang akurat, dengan batasan tertentu. Contoh:
pada LVDT (Linear variable differential tranducer)
Sinyal masukan yang kecil pada sistem tidak linier dapat dianggap sebagai sistem linier,
dengan membatasi daerah kerja untuk mendapatkan respons yang diharapkan.
D. Sistem Time Variant dan Invariant
Sebuah sistem merupakan time invariant, jika pergeseran waktu yang dialami sinyal
masukan, dialami juga oleh sinyal keluaran dengan besar yang sama
Untuk menentukan apakah suatu sistem time invariant:
a.Beri masukan x(t)/x(n) tertentu ke sistem yang akan diuji sehingga menghasilkan
output y(t)/y(n).
b.Selanjutnya beri masukan x(t)/x(n) tersebut tetapi dengan delay k, dan hitung kembali
outputnya.
c.Apabila y(n,k) = y(n-k) untuk seluruh harga k yang mungkin, maka sistem tersebut
adalah time invariant.
Uji Time Variant
Kedua proses ini harus memiliki hasilyang sama. Jika tidak, maka sistem ini bukan
sistem time invariant (sistem variant)
Contoh :
Sebuah sistem: Y(t)= t u (t-1) + 2u(t)
1. Diagram kiri: missal y(t) mengalami penundaan m detik, maka
keluarannya:Y(t)= (t-m) u(t-1-m) + 2u(t-m)
2. Diagram kanan: sinyal masukan mengalami penundaan m detik, maka sinyal
yang masuk akan menjadi u(t-m). Jika dimasukkan ke dalam sistem, maka sesuai konsep
fungsi keluarannya: Y(t)= t u(t-m-1) + 2u(t-m)
E. Sistem LTI
LTI: Linear Time-Invariant
Merupakan kombinasi antara linier/ bukan linier dan time inveriant/ variant
Jika linier dan bergantung pada waktu sistem linier memenuhi teori superposisi
Teori superposisi:
1. Penjumlahan (additivity)
2. Homogenitas (homogenity)
Tugas 3
Pertanyaan:
1. Sistem waktu kontinyu:
Y(t) = sin [x(t)]
Apakah termasuk system invariant atau sistem variant?
2. Buat ringkasan tentang Interkoneksi Sistem (Hubungan antarsistem)
Jawab :
1. Y(t) = Sin [x(t)]
Menggunakan penyelesaian bahwa :
a. Pada penyelesaian pertama
Y(t) = Sin [x(t)]
X(t)=Sin[x(t)]
X(t) = Sin [x(t-m)]
b. Pada penyelesaian kedua
Y(t) = Sin [x(t)]
Y(t)=Sin[x(t)]
X(t) = Sin [x(t-m)]
Kesimpulan : Dari proses a dan b diketahui bahwa hasil dari pengoperasian tersebut
memiliki hasil yang sama dengan begitu Y(t) = Sin [x(t)] merupakan Invariant.
Kesimpulan
Dari resume di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem merupakan sebuah
hubungan atau interkoneksi berbagai komponen, piranti atau subsistem. Sistem dinyatakan
dalam secara matematis dalam bentuk persamaan diferensial dan diferensiasi, Persamaan
matematis pada sistem memerlukan syarat awal dan batas (Initial and boundary condition),
Sistem yang berbeda secara fisik, bisa memiliki kesamaan model matematis. Sistem dapat
dibedakan menjadi sistem berdasarkan sinyal masukan, berdasarkan jumlah state dalam
sistem, berdasarkan jumlah masukan dan keluaran, berdasarkan keberadaan memori dan
berdasarkan linieritasa waktu.