pkl bg lutfi

Upload: apen-oje

Post on 13-Jul-2015

630 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG Secara umum perusahaan mempunyai tujuan atau sasaran yang sama, yaitu keberhasilan dalam mempertahankan hidup perusahaan (suvive), mendapatkan laba (profit) dan berkembang. Begitu juga dengan perusahaan PT. Ciliandara Perkasa dimana mempunyai kerja dan misi untuk menghasilkan devisa dan pasar dalam negeri yang tentunya sangat memerlukan peningkatan nilai tambah produksi dari bahan baku menjadi produksi industry yang berbasis perkebunan. Untuk memperoleh laba tersebut dibutuhkan manajer yang bisa bertanggungjawab dalam segala bidang, salah satunya field manajer yang bertugas bagaimana tanaman kelapa sawit menghasilkan TBS yang berkualitas. Tanaman kelapa sawit memerlukan pemeliharaan karena dalam proses penanaman kita memerlukan pupuk yang dapat mempercepat pertumbuhan buah, daun dan batang, juga harus membersihkan tanaman-tanaman pengganggu yang ada dikeliling pokok kelapa sawit. Begitu juga pengendalian hama penyakit dan satwa liar. Field manajer bertanggungjawab terhadap semua permasalahan diatas. Bertitik tolak dari uraian diatas, maka penulis tertarik untuk mengetahui secara langsung bagaimana seorang field manajer mengupayakan agar tanaman kelapa sawit terhindar dari gangguan hama dan penyakit. Oleh sebab itu

1

penulis berminat untuk mencoba membuat laporan kertas kerja dengan judul Sistem Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit pada PT. Ciliandra Perkasa

B. TUJUAN Tujuan yang ingin dicapai dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman kelapa sawit pada PT. Cilaindra Perkasa adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui secara langsung bagaimana manajemen perusahaan dalam pengendalian hama dan penyakit. 2. Untuk mengembangkan wawasan dan menambah pengetahuan penulis khususnya dalam manajemen pengendalian hama dan penyakit tanaman kelapa sawit. 3. Untuk mengaplikasikan ilmu teori yang diterima di bangku kuliah dengan system yang ada di perusahaan.

C. SASARAN Untuk mencapai tujuan seperti tersebut di atas, maka diperlukan hal-hal sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui bagaimana upaya dan langkah-langkah yang dilakukan perusahaan dalam pengendalian hama dan penyakit. 2. Untuk mengetahui bagaimana cara manajemen pengendalian hama dan penyakit dalam mengaplikasakannya di lapangan.

2

D. BATASAN Dalam melakukan penyusunan laporan praktek kerja pada PT. Ciliandra Perkasa hanya melakukan pembahasan mengenai pengendalian hama dan penyakit tanaman kelapa sawit khususnya pada Afdeling IX Maka pembatasan pembahasan ini mengenai pengendalian hama dan penyakit.

3

BAB II PROFIL PT. CILIANDRA PERKASA

A. SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAAN PT. Ciliandra Perkasa Kebun Sei Batang Ulak berlokasi di Desa Siabu Kecamatan Salo merupakan anak perusahaan PT. Surya Dumai Group yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit. PT. Surya Dumai Group merupakan sebuah perusahaan yang membawahi beberapa perusahaan dengan membidangi 5 (lima) Divisi yaitu Divisi I (industry), Divisi II (perkebunan), Divisi III (Property), Divisi IV (log) dan Divisi V (HTI). Jumlah perusahaan yang termasuk didalamnya sebanyak 14 (empat belas) perusahaan, 9

(sembilan) perusahaan diantaranya bergerak dibidang perkebunan untuk setiap devisinya sudah ada pembagian dari PT. Ciliandra Perkasa, divisi I terdiri dari 2 (dua) perusahaan, divisi II terdiri dari 8 (delapan) perusahaan, divisi III terdiri dari 1 (satu) perusahaan, divisi IV terdiri dari 1 (satu) perusahaan sedangkan divisi V terdiri dari 1 (satu) perusahaan. Dari lima divisi tersebut masing-masing wilayahnya sudah ditetapkan yang tersebar di wilayah Provinsi Riau, seperti pada table II.1:

4

Tabel II.1 Divisi, Bidang Usaha dan Nama-nama perusahaan PT. Surya Dumai Group Tahun 2010 No Divisi Bidang Usaha 1. I Industri 1. PT. Surya Dumai 2. PT. Perawang Industri 2. II Perkebunan 1. PT. Murni Woo Lumber Indah Duri Perawang Nama Perusahaan Wilayah

Industri 2. PT. Surya Inti Sari Raya I 3. PT. Surya Inti Sari Raya II 4. PT. Ciliandra Perkasa 5. PT. Meridan Sejati 6. PT. Inti Sari Perkasa 7. PT. Panca Surya Agriindo 8. PT. Arindi Trisejahtera 9. PT. Subur Arum Makmur 10. PT. Panca Surya Garden 3. 4. 5. III IV V Properti Log HTI PT. Damai Langgeng PT. Subur Arum Makmur Perawang Mandau Siabu Sekijang Mati Kepenuhan Dalu-dalu Suram Senama Nenek Kubang Raya Pekanbaru Duri

PT. Perawang Sukses Perkasa Lipat Kain Industri Sumber : PT. Ciliandra Perkasa Sei Batang Ulak 2010

5

PT. Ciliandra Perkasa berdiri pada tahun 1992 dengan kantor pusat di ibu kota Provinsi Riau (Pekanbaru). Lokasi operasional perusahaan ini berada di Desa Siabu Kecamatan salo tepatnya di wilayah Sei Batang Ulak 18 km dari ibukota Kabupaten Kampar. PT. Ciliandra Perkasa memiliki Hak Guna Usaha (HGU) seluas 6.000 ha dan Izin Pencadangan Lahan dari Gubernur Riau Nomor 525/EK/1961 tanggal 11 Juli 1995 seluas 6.600 ha serta Surat Persetujuan prinsip pencadangan kawasan hutan dari Menteri Kehutanan Republik Indonesia Nomor 1043/Menhut-II/1996 tanggal 5 Agustus 1996, untuk melaksanakan usaha pemanfaatan hutan, hingga tahun 2005 PT.

Ciliandra Perkasa memiliki lahan kelapa sawit yang luasnya 6.397,59 ha dan dibagi dalam 9 afdeling yang dapat dilihat pada table II.2: Table II.2 Jumlah Afdeling dan luas lahan kebun kelapa sawit PT. Ciliandra Perkasa tahun 2010 No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Afdeling I II III IV V VI VII VIII IX JUMLAH 9 afdeling Luas Lahan (ha) 621,09 831,57 660,95 720,05 588,86 1.100,00 672,93 656,75 545,39 6.397,59 ha

Sumber : PT. Ciliandra Perkasa Sei Batang Ulak 2010

6

B. VISI DAN MISI PT. CILIANDRA PERKASA Visi PT. Ciliandra Perkasa PT. Ciliandra Perkasa Sei Batang Ulak Desa Siabu Kecamatan Salo mempunyai Visi, Misi dan Motto perusahaan yang sifatnya membangun dan menopang semangat para pekerjanya demi untuk mencapai keberhasilan perusahaan dan kesejahteraan para karyawannya dan masyarakat tempatan yang berada disekitar wilayah operasionalnya serta menciptakan kawasan perusahaan yang ramah lingkungan jauh dari kerusakan lingkungan (pencemaran) yaitu : Menjadi perusahaan perkebunan dan industry pengolahan kelapa sawit terpadu berwawasan kelestarian lingkungan yang dapat

meningkatkan kesejahteraan karyawan dan nilai perusahaan dalam kegiatan usahanya Misi PT. Ciliandra Perkasa a. b. Menciptakan produk yang bermutu dan ramah lingkungan. Menerapkan system manajemen mutu dan lingkungan melalui tata kelola perusahaan yang baik. c. d. Membentuk sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi. Menempatkan pihak terkait sebagai mitra kerja yang saling memperkuat dan menguntungkan. Motto PT. Cilindra Perkasa a. Utamakan ketentuan dan proses kerja yang berkesesuaian dengan system manajemen mutu dan lingkungan.

7

b. Utamakan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan peningkatan sumber daya manusia. c. Utamakan pemeliharaan dan peningkatan hasil kerja yang bermutu dan berwawasan lingkungan. d. Utamakan prinsip pencegahan dan perbaikan berkelanjutan. e. Utamakan pemenuhan peraturan perundangan yang terkait lingkungan dan regulasi yang relevan. C. AKTIVITAS PERUSAHAAN PT. Ciliandra Perkasa memiliki Fasilitas Sosial Ekonomi antara lain : 1. Perumahan PT. Ciliandra Perkasa telah membangun sarana perumahan yang diperuntukan bagi karyawan. Karyawan pada PT. Ciliandra Perkasa cukup banyak mulai dari karyawan kebun hingga karyawan pabrik. Bagi karyawan pabrik perumahan berada disekitar pabrik dan perumahan karyawan kebun berada di masing-masing afdeling. 2. Saluran air Untuk mencegah terjadinya pencemaran, PT. Ciliandra Perkasa telah menyediakan tempat pembuangan air baik dari saluran limbah rumah tangga dan juga limbah tergenangnya air saat terjadi hujan. 3. Fasilitas Kesehatan PT. Ciliandra Perkasa telah membangun sarana pelayanan kesehatan yaitu poliklinik kebun dan PKS yang dilengkapi dengan fasilitas kesehatan lainnya dan seminggu sekali ada kunjungan dokter.

8

Poliklinik ini dibangun untuk memenuhi tuntutan akan kesehatan karyawan yang sakit dan mendapat perawatan secara gratis dimana karyawan merupakan asset yang berharga bagi PT. Ciliandra Perkasa. PT. Ciliandra Perkasa Kebun Sei Batang Ulak berlokasi di Desa Siabu Kecamatan Salo, perusahaan ini bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahan, PT. Ciliandra Perkasa memiliki luas areal perkebunan seluas 6.397,59 ha yang merupakan Tanaman Menghasilkan (TM) serta memiliki 9 afdeling yang masing-masing afdeling ditempatkan seorang Field Asisten Manajer yang mempunyai tugas dan tanggungjawab penuh untuk pengolahan tanaman kelapa sawit. Seperti di afdeling IX yang memiliki lahan seluas 545,39 ha, seorang Field Asisten Manajer mengupayakandi areal tersebut pertumbuhan tanaman kelapa sawit tumbuh dengan baik tanpa ada gangguan baik dating dari pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab (ninja sawit) maupun dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) seperti babi hutan, tikus, gajah serta hama penyakit lainnya yang akan merusak tanaman kelapa sawit, pengawasan ini dilakukan secara continue. Pabrik Kelapa Sawit (PKS) merupakan tempat pengolahan Tandan Buah Segar (TBS) diolah menjadi produk berupa Crude Palm Oil (CPO) dan Kernel (inti sawit). Adapun tahap tahapan pengolahan dalam PKS adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. Penimbangan Bongkaran Buah Loading Room Perebusan (sterilizer)

9

4. 5. 6. 7. 8.

Penebahan (stripping threshing) Pengadukan (digestion) Pengempaan (pressing) Pemurnian (clarification) Pabrik Biji (kernel plante) PT. Surya Dumai Group dipimpin oleh 1 orang Presiden Direktur yang

dibantu oleh Vice Presiden Direktur (lorang), voci presiden HRD (lorang), dan Vice Presiden Keuangan (lorang). PT. Surya Dumai Group memiliki 5 (lima) bidang usaha dimana masing-masing bidang usaha dipimpin oleh Chief Eksekutif Office (CEO), untuk divisi II bidang perkebunan Chief Eksekutif Office (CEO) membawahi 11 (sebelas) direktur sedangkan direktur perkebunan membawahi seluruh perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan termassuk didalamnya PT. Ciliandra Perkasa. Adapun struktur oragnisasi perusahaan dapat dilihat pada lampiran 1 pada laporan ini. Untuk lebih jelasnya penulis memaparkan uraian tugas masing-masing jabatan yang ada di PT. Ciliandra Perkasa, yaitu sebagai berikut : 1. General Manajer Merupakan pimpinan tertinggi pada PT. Ciliandra Perkasa yang bertugas sebagai berikut : a. Menyusun program kerja lapangan secara keseluruhan baik pengembangan, perawatan dan produksi.

10

b. Menerima instruksi-instruksi dari direktur perkebunan yang bersifat teknis dan administrasi. c. Memberikan instruksi kerja pada seluruh staf dalam menjalankan job masing-masing. d. Mengevaluasi hasil kerja seluruh staf tanaman, kantor kebun dan personalia atau umum. e. Mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan dan pembiayaan pada direksi setiap bulan. f. Mengevaluasi seluruh asfek kegiatan kebun dan pabrik kelapa sawit. 2. Field Manajer a. Memeriksa pencatatan hasil kerja pada buku mandor dan asisten pembukuan. b. Menerima instruksi kerja dari General Manajer mengenai teknis lapangan. c. Mengkoordinir pekerjaan lapangan, perawatan dan produksi. d. Mengecek pemakaian normal hari kerja (HK) pada setiap objek kerja harian. e. Mengecek pekerjaan yang didelegasikan pada mandor-mandor. f. Membantu General Manajer dalam penyusunan program kerja bulanan. g. Memeriksa daftar pemeriksaan dari asisten untuk disetujui oleh General manajer.

11

h. Mengatur asisten afdeling dalam menetapkan rotasi pekerjaan, perawatan dan panen. i. Membuat catatan harian untuk evaluasi potensial seorang asisten sebagai acuan kepada General Manajer. 3. Miil Manajer Merupakan pimpinan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang memiliki tanggungjawab tinggi, karena di PKS ini perusahaan mengolah TBS menjadi produk CPO dan Kernel (inti sawit). Miil Manajer memiliki tugas-tugas sebagai berikut : a. Memberi instruksi kerja kepada asisten prose. b. Membuat rencana kerja di PKS. c. Mengevaluasi biaya PKS perkilogram. d. Mempertanggungjawabkan biaya PKS pada triwulan. e. Menerima instruksi kerja pada Direktur Teknik/Asisten CEO. f. Menjaga dan memelihata asset perusahaan. 4. Manajer Umum Manajer unum adalah seorang manajer yang hanya membawahi bagian Tata Usaha, Personalia dan Human Right Depeloment (HRD), tugastuganya adalah sebagai berikut : a. Memeriksa hasil kerja tata usaha, personalia dan HRD. b. Menerima instruksi kerja dari General Manajer. c. Memberikan instruksi kepada Kepala Tata Usaha, Kepala Personalia dan HRD.

12

d. Membantu General Manajer dalam menyusun program kerja bulanan. e. Mengkoordinir seluruh pekerjaan yang ada pada tata usaha, personalia dan HRD. 5. Kepala Trasportasi a. Memeriksa kerja asisten teknik, asisten traksi dan asisten cipil. b. Menerima instruksi kerja dari General Manajer. c. Membantu General Manajer dalam Penyusunan Program Kerja Bulanan.

13

BAB III FAKTA DAN FENOMENA

A. FAKTA PT. Ciliandra Perkasa adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit dan pengolahan hasil yang mempunyai Hak Guna Usaha (HGU) seluas 6.000 ha yang terletak di Desa Siabu Kecamatan Salo Kabupaten Kampar. Dari luasan lahan tersebut produksi TBS nya pertahun seperti pada table III.3: Tabel III.3 Data Produksi Tandan Buah Segar (TBS) PT. Ciliandra Perkasa 2010 NO 1 2 3 4 5 TAHUN 2006 2007 2008 2009 2010 PRODUKSI TBS (KG) 123.936.130 124.035.570 112.972.040 126.538.600 102.492.050 Jan s/d Oktober KET.

Sumber PT. Ciliandra Perkasa 2010

Untuk mendapatkan pembahasan yang lebih detail, maka penulis hanya melakukan analisa bagaimana perusahaan mengandalikan hama dan penyakit. Gambaran umum dan pengenalan secara umum terhadap hama dan penyakit tanaman kelapa sawit dalam kaitan usaha budidaya kelapa sawit sangat diperlukan. Produktifitas dan hasil produksi tanaman turut dipengaruhi

14

oleh serangan hama & penyakit. Tanaman yang dibudidayakan produksinya tidak akan dapat optimal jika mengalami serangan hama dan penyakit. Oleh sebab itu perlu pengenalan dan pengetahuan secara umum dan praktis mengenai hama dan penyakit, sehingga akan memudahkan dalam

mengidentifikasi dan proses penanganan lebih lanjut. Harapannya gambaran secara umum ini dapat membantu kemudahan dari sisi operasionalisasi di lapangan dalam kegiatan budidaya kelapa sawit. Serangan hama & penyakit pada tanaman pada situasi ekstrim tertentu dapat menyebabkan kerugian yang sangat besar dalam budidaya, bahkan menyebabkan kematian bagi tanaman. Adapun hama dan penyakit yang sering dialami tanaman kelapa sawit PT. Cilindra Perkasa adalah sebagai berikut : 1. Hama a. Kumbang (Oryctes rhinoceros) dengan gejala serangan pada daun muda yang belum membuka, pangkal daun berlubang-lubang. Pengendalian dengan menggunakan predator seperti ular, burung dan sebagainya. Selain menggunakan predator hama juga dapat

menggunakan parasit hama tersebut seperti virus Baculovirus oryctes dan jamur seperti Metharrizium anisopliae . b. Nematoda (Rhadinaphelenchus cocophilus) dengan gejala serangan pada daun. Daun yang terserang menggulung, tumbuh tegak, warna daun berubah menjadi kuning dan akhirnya akan mongering. Pengendaliannya dapat dengan cara pohon yang terserang dibongkar

15

dan dibakar, ataupun dengan cara tanaman dimatikan dengan menggunakan racun natrium arsenit. c. Ulat api (Setora nitens, Darna trima, Ploneta diducta) dengan gejala serangan daun menjadi berlubang-lubang dan selanjutnya hanya tersisa tulangnya daunnya saja. Pengendalian dapat dengan cara pengaplikasian insektisida berbahan aktif triazofos 242 gr/lt, karbaril 85 % dan klorpirifos 200 gr/lt. d. Ulat kantong (Matisa plana, Mahasena corbetti, Crematosphisa pendula) dengan gejala serangan daun rusak, berlubang menjadi tidak utuh, dan tahap selanjutnya daun akan menjadi kering serta berwarna abu-abu. Pengendalian dapat dengan cara aplikasi insektisida yang berbahan aktif triklorfon 707 gr/lt dengan dosis 1.5 2 kg/ha. Dapat

juga menggunakan timah arsetat dengan dosis 2.5 kg/ha. e. Tikus (Rattus tiomanicus, Rattus sp) Gejala serangan adanya bekas gigitan terutama pada buah, bibit dan tanaman muda yang terserang pertumbuhannya tidak normal. Pengendalian dapat menggunakan atau mendatangkan predator seperti burung hantu, ular dan sebagainya, serta tindakan pengemposan pada tempat-tempat yang dijadikan sarang oleh tikus. f. Belalang (Valanga nigricornis, Gastrimargus marmoratus) dengan gejala awal bagian tepian daun yang terserang terdapat bekas gigitan. Pengendalian dapat menggunakan predator seperti burung sebagai pemangsa alaminya.

16

g.

Tungau (Oligonychus sp) dengan gejala serangan pada daun yang terserang berwarna seperti perunggu dan mengkilat. Pengendalian dengan melakukan aplikasi akarisida yang mengandung bahan aktif tetradifon 75.2 gr/lt.

h.

Ngengat (Tirathaba mundella) dengan gejala serangan pada buah muda maupun buah tua terdapat lubang-lubang. Pengendalian dengan cara pengaplikasian insektisida yang mengandung bahan aktif triklorfon 707 gr/lt atau andosulfan 350 gr/lt.

i.

Pimelephila ghesquierei dengan gejala serangan pada daun yang terserang banyak yang patah karena menyerang dengan melubangi tulangan daun. Pengendalian dapat dilakukan dengan pengaplikasian semprot parathion 0.02 %.

2. Penyakit a. Bud Rot atau Penyakit Busuk Titik Tumbuh, gejala serangan pada tanaman yang terserang, kuncupnya mengeluarkan bau busuk, kuncup membusuk dan mudah dicabut. Penyebab serangan bakteri erwinia, pengendalian dapat mengaplikasikan bakteri yang berfungsi sebagai pemangsa bagi bakteri erwinia. b. Spear Rot atau Busuk Kuncup, gejala serangan daun berwarna kecoklatan, jaringan pada kuncup yang terserang membusuk. Penyebab serangan ini sampai saat ini masih dalam kajian dan belum menemukan penyerang yang pasti. Pengendalian yang dilakukan masih sebatas melakukan pemotongan bagian kuncup yang terserang.

17

c.

Upper Stem Rot atau Penyakit Busuk Batang Atas, gejala serangan memperlihatkan batang pada ketinggian sekitar 2 m di atas tanah membusuk dan berwarna coklat keabuan, warna daun yang terbawah berubah dan selanjutnya akan mati. Serangan disebabkan oleh jamur fomex noxius, penanganan dengan cara membuang bagian batang yang terserang dan menutup bekas luka dengan obat luka yang ada. Pada kondisi parah tanaman dibongkar dan dimusnahkan.

d.

Basal Stem Rot atau Penyakit Busuk Pangkal Batang, gejala serangan pada daun yang terserang akan berwarna hijau pucat, tempat yang terinfeksi mengeluarkan getah, pada daun yang tua akan layu dan patah. Penyebab serangan adalah jamur Ganoderma, pengendalian dan pencegahan dapat melakukan aplikasi dengan menggunakan bahan yang mengandung Tricodherma ( produk CustomBio ), dapat disemprotkan kebagian yang terserang dan penyemprotan pada tanah sekeliling tanaman pokok secara melingkar.

e.

Dry Basal Rot atau Penyakit Busuk Kering Pangkal Batang, gejala serangan tandan buah membusuk, pelepah daun terutama bagian bawah patah, penyebabnya jamur Ceratocytis paradoxa, penanganan untuk tanaman yang sudah terserang secara hebat dengan melakukan pembongkaran dan pemusnahan dengan cara dibakar.

f.

Blast Disease atau Penyakit Akar, gejala serangan pertumbuhan tanaman terlihat tidak normal, daun menguning, keragaan tanaman tidak segar. Penyebab serangan jamur Rhizoctonia lamellifera,

18

Phytium sp , pengendalian dimulai sejak awal kegiatan di dalam pesemaian dengan mempersiapkan media yang tidak terkontaminasi jamur, drainase yang baik agar tidak terjadi kekeringan yang ekstrim pada tanaman. g. Anthracnose atau Penyakit Antraknosa, gejala serangan daun terdapat bercak-bercak coklat diujung dan tepi daun, bercak coklat dikelilingi warna kuning dan terlihat sebagai pembatas antara daun yang sehat dengan daun yang tidak sehat/terserang penyakit. Penyebab serangan seperti jamur Melanconium sp, Botryodiplodia palmarum, Glomerella cingulata. Cara pengendalian sejak awal mulai dari pemindahan bibit, dimana seluruh media tanah bibit disertakan, jarak tanam, penyiraman dan pemupukan yang dilakukan secara teratur dan berimbang, aplikasi Captan 0.2 % atau Cuman 0.1 % h. Patch Yellow atau Penyakit Garis Kuning, gejala serangan terdapat bercak-bercak pada daun dengan bentuk melonjong warna kuning dan di bagian dalamnya berwarna coklat. Penyebab jamur Fusarium oxysporum, pengendalian melakukan proses inokulasi pada bibit dan tanaman muda, atau dengan melakukan aplikasi bahan yang mengandung Tricodherma & Bacillus ( produk CustomBio ) i. Crown Disease atau Penyakit Tajuk, gejala serangan daun bagian tengah sobek, pelepah berukuran abnormal atau kecil-kecil,

penyebabnya bias dikarenakan menurunnya sifat genetik indukan. Pengendalian dimulai sejak awal terutama melakukan seleksi indukan

19

yang bersifat karier penyakit ini, sehingga akan didapatkan bibit yang mempunyai sifat-sifat yang sehat. j. Bunch Rot atau Penyakit Busuk Tandan, gejala serangan adanya miselium bewarna putih diantara buah masak atau pangkal pelepah daun, penyebab jamur Marasmius palmivorus. Pengendalian dengan menjaga sanitasi kebun terutama pada musim penghujan, aplikasi difolatan 0.2 %, melakukan penyerbukan buatan atau kastrasi.

B. MANAJEMEN PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT Perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat bertahan hidup dan memperoleh atau memaksimalkan laba. Menurut Risza (2002:55) tujuan pemeliharaan yang teratur pada tanaman yang mengahilkan adalah untuk mencapai tingkat produktivitas yang tinggi. Untuk mencapai tujuan ini maka pihak perusahaan membutuhkan tenaga manajemen untuk pengendalian hama dan penyakit kelapa sawit, untuk pengelolaan ini membutuhkan beberapa fungsi manajemn. Menurut Terry manajemen merupakan proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pngorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumber-sumber lainnya (Onang, 1996:7), fungsi manajemen itu adalah sebagai berikut :

20

1.

Perencanaan (planning) Perencanaan adalah aktivitas menetapkan sasaran dan tindakantindakan untuk mencapai tujuan. Menurut edy (2002:129) Perencanaan merupakan proses untuk mengkaji apa yang hendak dikerjakan dimasa yang akan datang. Komponen perencanaan adalah ide, penentuan aksi dan waktu yang perlu memperkirakan apa saja yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dalam perencanaan pengendalian hama dan penyakit tanaman kelapa sawit, terlebih dahulu dilakukan : a. Mensurvey ke lapangan b. Menentukan berapa luas tanaman kelapa sawit yang terserang oleh penyakit c. Berapa banyak tenaga kerja yang dibutuhkan dalam pekerjaan tersebut. Menurut Munandar (1994:17) hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perencanaan tenaga kerja antara lain : a. b. c. d. e. f. Kebutuhan tenaga kerja Pencarian atau penarikan tenaga kerja Latihan bagi tenaga kerja baru Evaluasi dan spesifikasi pekerjaan bagi para tenaga kerja Gaji dan upah harus diterima oleh tenaga kerja Pengawasan tenaga kerja Tenaga kerja yang dibutuhakn pada PT. Ciliandra Perkasa yaitu tenaga kerja tetap, tenaga kerja harian dan tenaga kerja borongan,. Untuk

21

pelaksanaan pengendalian hama dan penyakit digunakan tenaga kerja borongan, karena lebih efisien dalam waktu dan biaya. 2. Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian adalah kegiatan dalam pembagian pekerjaan diantara komponen-komponen aktivitas dikalangan anggota kelompok, pebagian kelompok ini harus sesuai dengan keahlian masing-masing karena dalam kegiatannya pihak manajer tidak menginkan kerugian baik biaya maupun waktu. Menurut Riszha (2002:177) bahwa peranan manajer sumberdaya manusia dalam suatu organisasi perusahaan terasa sangat penting, sebab perhatian harus difokuskan kepada kualitas manusianya. Jalur

pengembangan keterampilan ditempat kerja adalah jalur yang efektif karena programnya dapat disesuaikan dengan kebutuhan keterampilan untuk menunjang perkembangan alih teknologi perusahaan. 3. Pelaksanaan (actuating) Pelaksanaan kerja dilakukan mulai pada pagi hari hingga sore. Kegiatan pengendalian hama dan penyakit direncanakan oleh field manajer sehari sebelumnya. Field manajer akan membagi beberapa kelompok sesuai peta serangan hama yang terjadi di lapangan. Pada umumnya tanaman kelapa sawit pada PT. Ciliandra Perkasa sudah tidak rentan lagi terhadap OPT karena tanaman sudah menghasilkan. Namun juga ada juga OPT yaitu ulat api.

22

4.

Pengawasan (controlling) Menurut Sumarni (1998:167) pengawasan adalah merupakan aktifitas untuk menemukan, mengoreksi adanya penyimpangan-

penyimpangan dari hasil yang dicapai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan. Pengawasan dimaksud untuk lebih menjamin bahwa semua yang diselenggarakan oleh perusahaan hendaknya didasarkan pasda rencanarencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak menyimpang atau keluar batas-batas toleransi. Pengontrolan dilakukan oleh mandor lapangan. Pada tiap afdeling memiliki dua orang mandor yang bertanggungjawab terhadap field manajer.

23

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan tersebut diatas adalah sebagai berikut : 1. 2. Kebun kelapa sawit tidak terlepas dari serangan hama dan penyakit. Keberhasilan produksi kebun sangat dipengaruhi oleh serangan hama dan penyakit. 3. Manajemen pengendalian hama dan penyakit meliputi antara lain : a. Survey lapangan b. Luas serangan c. Tenaga kerja yang dibutuhkan d. Kondisi tanaman

B. SARAN Dalam pengendalian hama dan penyakitb tanaman kelapa sawit perlu dilakukan dengan manajemen persiapan survey berkelanjutan, tenaga kerja selalu tersedia dan peralatan yang memadai.

24

DAFTAR PUTAKA

Ebert J. Ronal dan Ricky Griffin, 2002. Businnis Essamentials, New Jersey : Prentice Hall Inc Hasibuan, 1999. Metodologi Penelitian, Liberti : Yogyakarta Munandar, 1994. Budgeting Perencanaan Kerja, Koordinir kerja dan pengawasan kerja, BPFE : Universitas Gajah Mada Onong, Vehjana, Efendi, 1996. Sistem Informasi Manajemen, Mandar Maju : Bandung Raymond Mc Leod, Jr, 1998. Sistem Informasi Manajemen, New Jersey : Prentice Hall Inc Risza, Suyanto, 2002. Kelapa sawit dan upaya peningkatan produktivitas, Kamsius : Yogyakarta Sumarni, M dan Suprihanto, 1998. Pengantar Bisnis, Liberti : Yogyakarya Sukarno, Edy, 2002. Sistem Pengendalian Manajemen, edisi revisi, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Tim Penulis PS, 1997. Kelapa Sawit, Usaha Budidaya, Pemanfaatan hasil dan aspek pemasaran, penebaran swadaya. Situs : http://en.wikipedia.org Situs : http://www.google.co.id

25