tugas 3

24
TUGAS MAKALAH MEKANISASI PERTANIAN ALAT DAN MESI PERTANIAN PEMUPUKAN TANAMAN Oleh : PRASMITA TRISHADEWI NIM. 1306120797 KELAS AGROTEKNOLOGI-C JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU PEKANBARU 2015

Upload: mitha-risha

Post on 13-Nov-2015

220 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

alsintan p0 emupukan (mekanisasi pertanian

TRANSCRIPT

  • TUGAS MAKALAH MEKANISASI PERTANIAN

    ALAT DAN MESI PERTANIAN PEMUPUKAN TANAMAN

    Oleh :

    PRASMITA TRISHADEWINIM. 1306120797

    KELAS AGROTEKNOLOGI-CJURUSAN AGROTEKNOLOGI

    FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAUPEKANBARU

    2015

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan

    kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan judul Alat dan Mesin

    Pertanian Pemupukan Tanaman

    Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ir. Ardian MS, sebagai dosen pengasuh

    yang telah banyak memberikan bimbingan, petunjuk dan motivasi sampai selesainya makalah

    ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan-rekan dan pihak lain yang

    telah membantu dalam menyelesaikan penulisan makalah ini.

    Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna seperti yang

    diharapkan. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari

    semua pihak demi kesempurnaan makalah ini.

    Pekanbaru,24 Maret 2014

    Prasmita Trishadewi

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    KATA PENGANTAR................................................................................ i

    DAFTAR ISI............................................................................................... ii

    I. PENDAHULUAN................................................................................... 1

    1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

    1.2 Tujuan........................................................................................... 2

    II. TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3

    2.1 Pengertian Pemupukan ................................................................. 3

    2.2 Alsintan Pertanian ........................................................................ 3

    III. PEMBAHASAN .................................................................................. 5

    3.1 Pengertian Kegiatan Pemupukan.................................................. 5

    3.2 Macam-macam Alat dan Mesin Pemupuk ................................... 6

    IV KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 19

    4.1 Kesimpulan................................................................................... 19

    4.2 Saran ............................................................................................. 19

    DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 20

  • 1I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Pemupukan merupakan usaha memasukkan usaha zat hara kedalam tanah

    dengan maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan

    tanaman agar didapatkan hasil (produksi) yang diharapkan. Disamping itu pupuk

    dapat diberikan melalui batang atau daun sebagai larutan. Pupuk diperlukan

    apabila tanah sudah miskin akan zat hara, karena telah lama diusahakan.

    Pupuk dapat diberikan kepada tanah dalam beberapa bentuk, seperti

    misalnya pupuk kandang, bentuk butiran, peluru atau pellet, dan pupuk dalam

    bentuk cairan serta gas. Untuk menangani tipe-tipe pupuk ini, diperlukan

    peralatan khusus, yang diberikan kepada tanah dan tanaman budidaya dengan

    berbagai cara pada tahap-tahap pembudidayaan yang berlainan. Sebagai contoh,

    pupuk kandag dari kebun biasanya disebarkan diatas lahan dengan penyebar

    pupuk sebelum penyiapan lahan tanam.

    Cara penempatan pupuk dan pemberian pupuk dalam tanah yang tepat

    merupakan hal sangat penting. Agar pupuk dapat dimanfaatkan tanaman secara

    baik, pupuk harus berada dalam daerah perakaran. Pupuk tanaman dapat

    berbentuk padat, cair atau gas. Pupuk tersebut dapat diberikan melalui beberapa

    cara. Pemberian dapat dilakukan dengan menggunakan alat penyebar pupuk.

  • 21.2 Tujuan

    Makalah ini diharapkan bermanfaat sesuai dengan tujuan

    penulisannya.Berdasarkan hal tersebut tujuan dari peulisan makalah ini adalah :

    1. Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami pengertian kegiatan

    pemupukan.

    2. Mahasiswa dapat mengetahui macam-macam alsintan pemupukan beserta

    bagian dan fungsinya.

  • 3II. TINJAUAN PUSTAKA

    1. Pengertian Pemupukan

    Pemupukan merupakan usaha memasukkan usaha zat hara kedalam tanah

    dengan maksud memberikan/menambahkan zat tersebut untuk pertumbuhan

    tanaman agar didapatkan hasil (produksi) yang diharapkan. Disamping itu pupuk

    dapat diberikan melalui batang atau daun sebagai larutan. Pupuk diperlukan

    apabila tanah sudah miskin akan zat hara, karena telah lama diusahakan.

    Cara penempatan pupuk dan pemberian pupuk dalam tanah yang tepat

    merupakan hal sangat penting. Agar pupuk dapat dimanfaatkan tanaman secara

    baik, pupuk harus berada dalam daerah perakaran. Pupuk tanaman dapat

    berbentuk padat, cair atau gas. Pupuk tersebut dapat diberikan melalui beberapa

    cara. Pemberian dapat dilakukan dengan menggunakan alat penyebar pupuk.

    2. Alsintan Pertanian

    Alat/mesin penyebar pupuk mempunyai bentuk bermacam-macam.Konstruksi dari alat tersebut tergantung dari macam pupuk yang akandiberikan. Beberapa faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah pupuk yangdiberikan antara lain tanaman yang diusahakan, sifat fisik dan kimia tanah.

    Pada prinsipnya, antara jenis alat penanam dan alat pemupuk terdapatbeberapa persamaan dalam prinsip kerja. Persamaannya antara lain adanyapembuka alur, mekanisme penjatuhan pupuk atau benih, penutup alur dantempat pupuk atau benih. Dengan demikian, untuk beberapa jenis alatpemupuk yang didorong tenaga manusia atau ditarik hewan atau traktorprinsip kerjanya sama dengan alat penanaman.

    Atas dasar sumber tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan alat,alat pemupukan dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :

  • 41. Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia

    2. Alat pemupukan dengan sumber tenaga hewan

    3. Alat pemupukan dengan sumber tenaga traktor

  • 5III. PEMBAHASAN

    3.1 Pengertian Kegiatan Pemupukan

    Pemupukan adalah tindakan memberikan tambahan unsur unsur hara pada

    komplek tanah, baik langsung maupun tak langsung dapat menyumbangkan bahan

    makanan pada tanaman. (Hardjowigeno, 2003)

    Pemupukan adalah pemberian bahan yang dimaksudkan untuk

    menyediakanj hara bagi tanaman. (Suryantini, 2005)

    Pemupukan adalah pemberian pupuk kepada tanah dan substratnya.

    (Endrizal, dkk, 2004)

    Pemupukan merupakan usaha memasukkan zat hara kedalam tanah dengan

    makud memberiakan/menambahkan zat-zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman

    agar didapatkan hasil produksi sesuai yang diharapkan.

    3.2 Macam-macam Alat dan Mesin Pemupuk

    Pemupukan dilakukan untuk mencukupi atau menambah zat-zat makanan

    yang berguna bagi tanaman dari dalam tanah, atau dengan kata lain supaya zat-zat

    makanan untuk tanaman terung belanda bertambah. Dalam rangka memperoleh

    hasil dan mutu yang tinggi pada usaha-usaha penanaman, perlu dilakukan

    berbagai usaha, sehingga zat-zat hara yang tidak dapat diserap menjadi siap untuk

    diserap. Usaha-usaha tersebut dilakukan dengan jalan pemupukan. Pemupukan

    tanaman ini dilakukan dilakukan beberapa kali. Hal ini disebabkan karena

  • 6tanaman terung belanda memiliki umur yang panjang dan masa produktif yang

    cukup lama, yaitu sekitar 3 4 tahun. Pemupukan tanaman ini dilakukan dengan

    cara membuat lubang melingkar atau parit melingkar di sekeliling pohon pada

    batas paling luar kanopi tanaman. Kedalaman lubang atau parit ini sekitar 15 20

    cm. Selanjutnya lubang ini diisi dengan pupuk kandang dan pupuk buatan (NPK).

    Atas dasar sumber tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan alat, alat

    pemupukan dapat dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu :

    1. Alat pemupukan dengan sumber tenaga manusia dibedakan

    menjadi 2 yaitu:

    a. Tradisional

    Cara tradisional ini masih banyak dipergunakan petani di Indonesia. Pupuk

    sampai ke permukaan tanah dengan cara disebar dengan menggunakan tangan.

    b. Semi Mekanis

    Alat penyebar semi mekanis biasanya dipergunakan untuk menyebarkan

    pupuk butiran. Sebagai sumber tenaganya adalah manusia, dengan mendorong

    alat melalui tangkai pengendali. Pergerakan peralatan pengeluaran pupuk diatur

    oleh perputaran roda melalui rantai transmisi dan gigi atau belt. Dalam operasinya

    alat ini dikaitkan dengan alat tanam. Pergerakan alat dari alat penyebar pupuk

    tersebut berasal dari perputaran roda. Dalam operasinya, biasanya alat dikaitkan

    dengan alat penanam benih. Untuk menyebarkan pupuk, alat dapat dikendalikan

    oleh 2 atau 1 orang. Pada alat yang memerlukan 2 orang, masing-masing orang

    mengawasi pengeluaran jalannya pupuk dan jalannya ternak atau alat.

    2. Alat pemupukan dengan sumber tenaga traktor

  • 7Alat pemupukan yang digerakkan traktor mempunyaibentuk bermcam-

    macam, dan tergolong peratan mekanis. Atas dasar pupuk yang dipergunakan,

    maka mesin dapat digolongkan menjadi 3, yaitu :

    a) Alat penyebar pabuk (pupuk kandang)

    Cara penempatan dan pemberian pupuk sangat erat hubungannya

    dengan tanaman yang diusahakan. Pupuk kandang merupakan salah satu

    hasil sampingan pertanian yang banyak bermanfaat. Penyebaran yang seragam

    dan halus dapat dilakukan dengan alat penyebar pupuk. Fungsi alat ini membawa

    pupuk kandang ke lapang, menghancurkan dan menyebarkannya diatas tanah

    secara seragam. Penyebaran biasanya dilakukan sebelum pengolahan tanah

    pertama. Dengan pengolahan tanah pupuk diharapkan bercampur dengan tanah.

    Dalam operasinya alat berada dibelakang traktor. Biasanya alat beroda dua,

    tetapi ada juga yang beroda empat sehingga dapat ditarik oleh traktor dan hewan.

    Tenaga untuk operasi peralatan penyebaran pupuk berasal dari perputaran roda

    bagian belakang melalui transmisi rantai atau Power Take Off (PTO) traktor.

    Kapasitas alat penyebar pupuk antara 40 sampai 150 busel, dan ukuran yang

    banyak digunakan antara 60 sampai 80 busel. Dibandingkan dengan

    menggunakan tangan maka alat ini lebih cepat dan lebih seragam hasil

    sebarannya, serta menghemat tenaga kerja. Bagian-bagian penting dari alat ini

    adalah

    1. Kerangka (frame)

    2. Konveyor (conveyor)

    3. Penghancur (beater)

    4. Widespread device

  • 85. Kotak (box)

    Kegunaan dari masing-masing bagian adalah :

    1. Kerangka : berguna untuk menahan beban, pada umumnya rabuk

    sangat berat sehingga diperlukan suatu kerangka yang kuat, tetapi

    bahannya sangat ringan sehingga tidak memberikan tambahan beban.

    2. Konveyor : berguna untuk mengangkut rabuk ke bagian kotak. Gerakan

    konveyor antara 2.54 sampai 7.62 cm untuk setiap menit. Kecepatan

    konveyor dapat diatur melalui pengungkit.

    3. Beater : berfungsi menghancurkan bongkahan-bongkahan rabuk

    menjadi bagian-bagian yang lebih halus, dan selanjutnya

    menyalurkannya ke Widespread device.

    4. Widespread device : berfungsi menyebarkan rabuk yang sudah halus

    kepermukaan tanah secara seragam. Alat ini terletak dibelakang bagian

    bawah pada kotak.

    b) Alat penyebar pupuk butiran

    Penggunaan pupuk komersial butiran hampir meningkat setiap tahunnya.

    Karena hasil yang tinggi dapat diharapkan dari tanah yang memperoleh

    pemupukan yang benar. Hasil penelitian di Amerika menunjukkan bahwa

    penempatan pupuk adalah 5.08 sampai 7.62 cm disamping alur dan 7.62 sampai

    10.16 cm dibawah permukaan tanah. Lokasi pupuk akan tergantung pada jumlah

    pupuk dan macam serta jarak tanam.

    Untuk mengurangi biaya operasi, alat pemupukan dapat digandengkan

    dengan alat penanaman dan penyiangan. Banyak alat penyebar benih dan pupuk

    menggunakan alat yang sama, dan ini akan menyebabkan kontak antara benih dan

  • 9pupuk. Kontak antara benih dan pupuk sedapat mungkin dihindarkan, terutama

    yang berkonsentrasi tinggi, karena dapat terjadi kerusakan akibat garam.

    Agar didapatkan pemupukan yang baik, karakteristik yang dipunyai pupuk

    butiran kering adalah :

    1. Mudah dibersihkan

    2. Memberikan tingkat pemakaian yang luas

    3. Peka terhadap daya egitasi mekanis

    4. Mempunyai tingkat korosi yang kecil

    c) Alat penyebar pupuk cair dan gas

    Penggunaan pupuk cair dan gas di Indonesia masih belum banyak dikenal.

    Penggunaan pupuk cair sudah mulai dipergunakan beberapa petani di Amerika

    pada tahun 1947. Pupuk cair dapat disebarkan dengan tanpa tekanan, tekanan

    rendah dan tekanan tinggi (17,50 kg/cm2). Pupuk cair dengan tekanan tinggi

    misalnya andhyrous ammonia, tekanan rendah misalnya aqua ammonia dan pupuk

    tanpa tekanan misalnya pupuk larutan urea. Penempatan pupuk cair dapat

    dilakukan dengan 3 cara yaitu :

    1. Penempatan di bawah permukaan tanah : penempatan pupuk dibawah

    permukaan tanah memerlukan peralatan khusus. Anhydrous ammonia biasanya

    disebarkan antara 12,7 sampai 15,24 cm di bawah permukaan tanah. Anhydrous

    ammonia mengandung 82% nitrogen. Yang harus diperhatikan dalam penggunaan

    pupuk ini adalah sifat yang tidak menyenangkan dari zat tersebut antara lain

    adalah :

    a. Bersifat korosi terhadap tembaga, campuran tembaga dan campuran

    aluminium .

  • 10

    b. Uap ammina kurang memberi warna, menyebabkan mati lemas, buta dan

    pada konsentrasi tinggi mudah terbakar.

    c. Tekanan naik dengan cepat karena perubahan suhu, pada suhu 10 C

    tekanannya 5,22 kg/cm2, 37,78 0C tekanannya 13,50 kg/cm2, dan pada 51,67 0C

    tekanannya 20, 51 kg/cm.

    2. Penempatan pada permukaan tanah : pada cara ini penyebaran pupuk

    dapat dilakukan dengan tanpa tekanan. Alat penyebar pupuk ini serupa

    dengan sprayer. Pupuk dapat disemprotkan bersama-sama insektisida. Bagian-

    bagian penting dari alat penyebar anhydrous ammonia adalah :

    a. Tangki : berguna untuk membawa pupuk

    b. Pipa : berguna untuk menyalurkan pupuk dari tangki ketanah

    c. Pisau : berguna untuk membuka tanah

    d. Pengatur : berguna untuk mengatur tekanan sesuai dengan keperluan..

    3. Penempatan dalam air irigasi : pupuk cair juga dapat disebarkan melalui

    air irigasi. Pemberian bersamaan dengan air irigasi sehingga dapat menghemat

    tenaga kerja dan alat. Kekurangan cara ini antara lain, hanya mungkin dilakukan

    bila tanaman memerlukan air dan kemungkinan penguapan pupuk melalui air.

    Ada 3 macam cara sistem pengaliran pupuk cair dari tangki ke bagian distribusi.

    1. Gravitasi (gaya berat)

    2. Pompa

    3. Tekanan udara

  • 11

    Spesifikasi Teknis:

    Tipe : Pengumpanan (feeding) dengan screw conveyor

    Penggerak : Traktor roda dua > 8 HP

    Dimensi : P x L x T : 3070 x 1410 x 1020 mm

    Berat kosong : 375 kg

    Transmisi : Sprocket and chain

    Kapasitas Hopper : 1 m3

    Jenis pupuk : Organik kering / Kompos

    Dosis pupuk : 10 12 ton/Ha

    Lebar kerja : 1 meter

    Kecepatan kerja : Maksimum 3 km/jam

    Kapasitas kerja : 0,3 Ha/jam (3,33 jam/Ha)

    Pemberian dapat dilakukan dengan menggunakan alat penyebar

    pupuk.Alat/mesin pemupukan di Indonesia masih belum berkembang.Umumnya

    pemupukan masih dilakukan secara tradisional oleh para petani.Atas dasar sumber

    tenaga yang dipergunakan untuk menggerakkan alat,alat pemupukan dapat

    dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu : 1. Alat pemupukan dengan sumber tenaga

    manusia 2. Alat pemupukan dengan sumber tenaga hewan 3. Alat pemupukan

    dengan sumber tenaga traktor A.1. Alat pemupukan dengan sumber tenaga

  • 12

    manusia. Dari keterangan di atas maka dapat dilihat bermacam-macm alat

    untuk pemupukan dan bagaimana cara penggunaannya sebagai berikut.

    a. Penyebaran ( Spreading )

    Alat penyebar bahan dapat dibagi dalam tiga katagori:

    1. sentrifugal

    2. grafitasi

    3. hembuan udara

    Penyebaran pada distributor sentrifugalmenggunakan spiner diperlihatkan

    pada Gambar 13. Spiner dengan sudu-suduyang lurus maupun lengkung biasa

    digunakan. Spiner diputar untuk menyebarkan pupuk ke arah samping dan

    belakang dengan gaya sentrifugal dari putarannya.Kadang-kadang untuk aplikator

    bahan kimia tepung dengan penyebaran bahan yang tidak terlalu lebar, digunakan

    difuser seperti diperlihatkan padaGambar 14. Difuser menyebarkan pupuk yang

    keluar dari lubang keluaran penjatah, dalam bentuk alur di permukaan yang relatif

    lebar.

    Gambar 13. Beberapa jenis spiner untuk distributor sentrifugal (Srivastava

    et al.,1993).

  • 13

    Gambar 13. Beberapa jenis spiner untuk distributor sentrifugal (Srivastava

    et al.,1993)

    Gambar 14. Beberapa jenis difuser untuk aplikator tipe gravitasi (Srivastava

    etal., 1993).

    b. Penempatan ( Placement )

  • 14

    Alat penempatan bahan dapat dibagi ke dalam penempatan di

    atas permukaan dan di bawah permukaan tanah. Aplikasi di atas permukaan

    tanah biasanya dicampurkan ke dalam tanah dengan alat pengolahan tanah (lihat

    video penggaruan) sebelum penanaman. Pada tanaman yang sudah tumbuh,

    bahankimia diaplikasikan sebagai top dressing dan tidak dicampurkan ke dalam

    tanah,khususnya pada penanaman rapat/padat. Kadang-kadang pupuk

    ditempatkancukup dalam di bawah permukaan tanah dengan sebuah penanam

    ataukultivator. Pupuk juga ditempatkan di kedalaman yang cukup dalam

    tanahmenggunakan bajak chisel atau di dasar alur pembajakan seperti

    diperlihatkan pada Gambar 15. Penempatan dalam barisan saat penananaman

    dalam barisan dilakukandengan aplikator yang independen dari pembuka alur

    untuk benih. Pembuka alur yang mirip untuk penananaman seperti piringan ganda

    (double disk ), piringantunggal ( single disk ), dan pemuka alur tipe runner sering

    digunakan untuk penempatan pupuk dalam alur. Gambar 16 menunjukkan contoh

    sebuah mesin pemupuk dan penanam ditarik traktor tangan, di mana pembuka alur

    pupuk berada di depan untuk membuat alur pupuk dengan kedalaman lebih dalam

    darialur benih.

  • 15

    Gambar 15. Alat pemupuk desain IRRI yang menempatkan pupuk

    padadasar alur bajak (Koga, 1988)

    Gambar 16. Sebuah mesin pemupuk dan penanam yang ditarik traktor

    tangan(koga, 1988).

    Untuk mengaplikasikan bahan kimia tepung, dapat juga

    menggunakansebuah duster atau power duster seperti diperlhatkan pada Gambar

    17. Knapsack power duster (duster tipe gendong) pada Gambar 17 tersebut

    memiikikemampuan penebaran bahan kimia bentuk tepung ke arah horizontal 25

    m, arahvertical 15 m, dan kapasitas container 11-12 liter, berat bersih 13.5 kg

  • 16

    dengan daya motor 1.18 kW pada 5000 rpm dan konsumsi bahan bakarnya

    530ml/kW.jam. Desain utamanya adalah kotak penyimpan bahan (hopper),

    blower penghembus, dan saluran penghembus. Blower yang digerakkan oleh

    motor bakar ukuran kecil berfungsi memberikan hembusan pada dasar hopper

    untuk memperlancar penjatahan bahan dan menghembuskan bahan ke arah

    saluran penghembus untuk disebarkan ke sasarannya. Saat ini, banyak power

    mist blower yang memiliki fasilitas untuk penghembus bahan tepung,

    selainmenyemprotkan bahan cair.

    Gambar 17. Sebuah knapsack power duster

    3. Alat pemupukan dengan sumber tenaga hewan

    Pupuk padatan banyak dipergunakan pada peralatan yang ditarik oleh

    hewan. Pada alat penyebar pupuk butiran bisanya dilengkapi roda 2 buah,

    sedangkan pada alat penyebar pupuk kandang beroda 4. Pergerakan alat dari

    alat penyebar pupuk tersebut berasal dari perputaran roda.

    Dalam operasinya, biasanya alat dikaitkan dengan alat penanam benih.

  • 17

    Untuk menyebarkan pupuk, alat dapat dikendalikan oleh 2 atau 1 orang.

    Pada

    alat yang memerlukan 2 orang, masing-masing orang mengawasi

    pengeluaran

    jalannya pupuk dan jalannya ternak atau alat.

    Lebar dari alat penyebar pupuk ini mencapai 2.50 m, sedangkan

    beratnya dapat mencapai 110 kg.

    Keutuhan dari alat-alat tersusun dari bagian-bagian :

    1. Corong pemasukan (hopper)

    2. Tangkai kendali

    1. Roda

    2. Pengatur penjatuhan pupuk

    3. Belt/rantai transmisi

    4. Pembuka alur

    5. Penutup alur

    6. Saluran pupuk

    Kegunaan dari masing-masing bagian adalah :

    1. Corong pemasukan : berguna menyalulurkan pupuk kedalam tanah.

    2. Tangkai kendali : berguna untuk mengendalikan jalannya alat.

    3. Roda : berguna untuk memperlancar jalannya alat.

    4. Pengatur penjatuhan pupuk : berguna menentukan jumlah pupuk yang

    diperlukan

    Belt/rantai : berguna untuk menyalurkan tenaga yang berhubungan dengan

    alat penyaluran pupuk.

  • 18

    5. Pembuka alur : berguna untuk membongkar tanah yang akan diisi pupuk

    6. Penutup alur : berguna untuk menutup tanah yang diisi pupuk.

    7. Saluran pupuk : berguna untuk memperoleh ketepatan penjatuhan pupuk.

    Semua alat penyebar pupuk dapat digolongkan kedalam alat semimekanis.

  • 19

    IV. KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    Pemupukan merupakan usaha memasukkan zat hara kedalam tanah dengan

    makud memberiakan/menambahkan zat-zat tersebut untuk pertumbuhan tanaman

    agar didapatkan hasil produksi sesuai yang diharapkan.Atas dasar sumber tenaga

    yang dipergunakan untuk menggerakkan alat, alat pemupukan dapat dibedakan

    menjadi 3 golongan, yaitu : alat pemupukan dengan tenaga manusia, alat

    pemupukan dengan tenaga hewan, dan alat pemupukan dengan traktor.Pupuk

    padatan banyak dipergunakan pada peralatan yang ditarik oleh hewan.Peralatan

    penggunaan pupuk kering dapat digolongkan menjadi 2, yaitu : Band Aplicator

    dan Broadcast Aplicator.Ada 3 macam cara sistem pengaliran pupuk cair dari

    tangki ke bagian distribusi, yaitu gravitasi (gaya berat), pompa, dan tekanan

    udara.

    4.2 Saran

    Dengan pembuatan makalah tentang Alat dan Mesin Pemupukan ini,diharapkan mahasiswa mampu mengetahui dan memahami tentang alat dan mesinyang digunakan dalam pemupukan.

  • 20

    DAFTAR PUSTAKA

    Ciptohadijoyo, S., 1999, Alat dan Mesin Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian

    Universitas Gadjah Mada, Jogjakarta

    Darun, S. Matondang, Sumono, 1983, Pengantar Alat dan Mesin-Mesin

    Perkebunan, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

    Harris Pearson Smith, A.E., Lambert Henry Wilkes, M. S., 1988. Farm Mechinery

    and Equipment, Tata McGraw-Hill Publishing Company Ltd, New Delhi

    Irwanto, A.K., 1983, Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Fakultas Teknologi

    Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

    Purwadi, T., 1999, Mesin dan Peralatan, Fakultas Teknologi Pertanian UniversitasGadjah Mada, Jogjakarta

    Sukirno. 1999, Mekanisasi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian UniversitasGadjah Mada, Jogjakarta

  • 21

    cover(1).pdfkata pengantar.pdfmakalah alsintan pemupukan (Prasmita Trishadewi,AGT-C ).pdf