tugas 2 vng

6
KARAKTERISTIK GUNUNG SEMERU Gunung Semeru digolongkan tipe gunung api stratovolcano, yaitu gunung api yang komposisinya merupakan perselingan aliran lava dan endapan piroklastik. Letusan yang dihasilkan Gunung Semeru bisa bersifat eksplosif dan efusif. Letusan yang bersifat eksplosif terjadi ketika erupsi gunung api menghasilkan endapan piroklastik, sedangkan letusan yang sifatnya efusif (lelehan) menghasilkan aliran lava. Bukti dari karakteristik letusan Gunung Semeru dapat dilihat dari batuan vulkanik yang dapat terlihat di sekitar Gunung Semeru. Sepanjang sejarah aktivitas Gunung Semeru, telah terjadi letusan yang tidak hanya terjadi dari kawah pusat (puncak), namun juga terjadi melalui lubang letusan celah dan samping. Bukti dari terjadinya erupsi celah di Gunung Semeru adalah adanya bagian atas aliran lava yang berupa lava bongkah dan struktur kekar berlembar pada bagian tengah. Sedangkan bukti dari adanya erupsi samping di Gunung Semeru adalah keterdapatan batuan vulkanik berupa aliran lava dan endapan piroklastik yang terdapat di lereng Gunung Semeru. Karakteristik letusan Gunung Semeru bertipe strombolian dan vulkanian lemah. Tipe strombolian biasanya mengandung magma basaltik. Letusan strombolian terdiri dari letusan- letusan transien. Tiap letusan menghasilkan ash plume yang kecil dan tingginya pada umumnya kurang dari 200m dan material piroklastik berupa blok pijar balistik. Jadi, pada umumnya terminologi strombolian dikaitkan dengan erupsi gunung api di Hawaii yang terjadi sepanjang wilayah yang relatif luas. Tipe letusan vulkanian hampir sama dengan tipe letusan strombolian, yaitu terdiri dari letusan diskret atau transien. Komposisi magma intermediet, yaitu basaltik andesit hingga andesit. Erupsi menghasilkan blok yang besar dan bom vulkanik secara balistik serta plume yang dapat membawa material halus. Sebagai bagian dari zona subduksi, afinitas batuan yang diperoleh dari komposisi magma bersifat kalk-alkali. Bellon et al., (1989) menjelaskan bahwa Gunung Semeru mempunyai

Upload: dantie-claudia

Post on 26-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

volk dan geotermal

TRANSCRIPT

KARAKTERISTIK GUNUNG SEMERUGunung Semeru digolongkan tipe gunung api stratovolcano, yaitu gunung api yang komposisinya merupakan perselingan aliran lava dan endapan piroklastik. Letusan yang dihasilkan Gunung Semeru bisa bersifat eksplosif dan efusif. Letusan yang bersifat eksplosif terjadi ketika erupsi gunung api menghasilkan endapan piroklastik, sedangkan letusan yang sifatnya efusif (lelehan) menghasilkan aliran lava. Bukti dari karakteristik letusan Gunung Semeru dapat dilihat dari batuan vulkanik yang dapat terlihat di sekitar Gunung Semeru. Sepanjang sejarah aktivitas Gunung Semeru, telah terjadi letusan yang tidak hanya terjadi dari kawah pusat (puncak), namun juga terjadi melalui lubang letusan celah dan samping. Bukti dari terjadinya erupsi celah di Gunung Semeru adalah adanya bagian atas aliran lava yang berupa lava bongkah dan struktur kekar berlembar pada bagian tengah. Sedangkan bukti dari adanya erupsi samping di Gunung Semeru adalah keterdapatan batuan vulkanik berupa aliran lava dan endapan piroklastik yang terdapat di lereng Gunung Semeru.Karakteristik letusan Gunung Semeru bertipe strombolian dan vulkanian lemah. Tipe strombolian biasanya mengandung magma basaltik. Letusan strombolian terdiri dari letusan-letusan transien. Tiap letusan menghasilkan ash plume yang kecil dan tingginya pada umumnya kurang dari 200m dan material piroklastik berupa blok pijar balistik. Jadi, pada umumnya terminologi strombolian dikaitkan dengan erupsi gunung api di Hawaii yang terjadi sepanjang wilayah yang relatif luas. Tipe letusan vulkanian hampir sama dengan tipe letusan strombolian, yaitu terdiri dari letusan diskret atau transien. Komposisi magma intermediet, yaitu basaltik andesit hingga andesit. Erupsi menghasilkan blok yang besar dan bom vulkanik secara balistik serta plume yang dapat membawa material halus. Sebagai bagian dari zona subduksi, afinitas batuan yang diperoleh dari komposisi magma bersifat kalk-alkali. Bellon et al., (1989) menjelaskan bahwa Gunung Semeru mempunyai komposisi magmatik kalk-alkalin dan pola penyebaran magma yang berkomposisi toleit/kalk-alkalin, kalk-alkalin, kalk-alkalin potasik, alkalin-potasik, dan ultra-potasik. Perubahan pola yang diawali dari bagian selatan Pulau Jawa ini diakibatkan dari perubahan kecepatan penunjaman lempeng yang mempengaruhi sudut penunjaman dan jarak dari palung.

Gambar 1. Afinitas magmatik sepanjang jalur pegunungan di Jawa

Gunung Semeru mempunyai tipe letusan vulcanian dan strombolian. Letusan vulkanian ditandai dengan letusan cannon-like irreguler. Erupsi tipe vulcanian seringkali di deskripsikan sebagai throat-clearing eruption, karena mengeluarkan material litik dalam jumlah besar seperti tephra juvenile (magma baru). Material litik yang dilemparkan membentuk volume kecil (1km3) tetapi terdispersi secara luas, endapan berlapis tipis (Wright et al., 1980). Material juvenil umumnya berkomposisi intermediet asam, dan hasil lemparan terus membentuk rongga selama dan setelah material terlempar. Letusan tipe vulcanian menghasilkan efek kerak roti (breadcrust).

Gambar 2. Kolom erupsi dari letusan vulkanian

Gambar 3. Bom kerak roti, ciri khas dari tipe letusan vulkanian

Tipe letusan strombolian menghasilkan letusan periodik yang melemparkan awan debu dan lapili basaltik sampai ketinggian hingga ratusan meter diatas pipa vulkanik dan memancarkan fragmen scoria yang padat menghujani sekitar kerucut scoriadan kawah pada pusatnya.

Gambar 4. Kolom erupsi strombolian lemahGambar 5. Erupsi strombolian pada malam hariBerdasarkan Sujanto et al. (1992), produk letusan dari Gunung Semeru dimulai dari zaman kuarter tengah berupa endapan piroklastik, lava, dan endapan laharic dengan komposisi interemediet hingga basa. Berikut adalah potongan peta geologi lembar Turen bagian timur laut (gambar 6.) Gambar 6. Peta geologi lembar Turen bagian timur laut.Produk tertua dari Gunung Semeru adalah Endapan Gunungapi Semeru/Mahameru (Qvs) berupa Lava andesit basal, klastika gunungapi, dan lahar yang mulai diendapkan dari zaman kuarter. Kemudian diendapkan pula Endapan Tuff Gunung Api (Qptm) yang terdiri dari tuff kasar hingga halus, batuapung, dan fragmen andesit yang merupakan hasil dari erupsi tipe vulkanian lemah. Produk yang lain yaitu Lava Parasit Semeru (Qls) berupa lava andesit piroksen atau basal olivin. Terdapat Lava Parasit Kepolo-Semeru (Qlks) berupa lava andesit hipersten augit. Selain itu, terdapat pula produk erupsi berupa endapan laharik