tugas 2 pengetahuan lingkungan
DESCRIPTION
Pengetahuan Lingkungan 2015, review film HOMETRANSCRIPT
WIDYA HAPSARI – 15012101 1
TUGAS 2 BI2001-PENGETAHUAN LINGKUNGAN
HOME By: Yann Arthus-Bertrand, 2009
“Home” adalah sebuah film yang dibuat oleh seorang aktivis lingkungan dari Perancis
bernama Yann Arthus Bertrand. Film ini secara garis besar menceritakan tentang kondisi eksiting
bumi sekarang. Tidak hanya itu, pada film “Home” Yann Arthus Bertrand juga menjelaskan
tentang bagaimana bumi bisa mencapai kondisi ini dan apa tantangan yang akan dihadapi oleh
manusia ke depannya. Melalui film ini, perhatian Yann Arthus Bertrand terhadap kerusakan
lingkungan yang terjadi sangat terlihat. Yann Arthus Bertrand ingin masyarakat dunia juga sadar
atas kondisi yang terjadi di muka bumi akibat ulah mereka sendiri. Film “Home” bukan satu-
satunya upaya yang dilakukan oleh Yann Arthus Bertrand untuk menyelamatkan lingkungan,
pada bulan Juli tahun 2005 Yann Arthus Bertrand membuat sebuah organisasi bernama
“GoodPlanet”. Organisasi ini mempunyai tujuan untuk mengurangi dampak buruk pada
lingkungan yang terjadi akibat aktivitas perseorangan atau perusahaan dengan cara mendanai
proyek renewable energy, efisiensi energi, dan reforestation.
Film “Home” yang berdurai selama kurang lebih 1 jam 33 menit ini dibuat pada bulan
April tahun 2007. Pembuatan film ini mencapai kurang lebih 2 tahun dengan bantuan dana dari
PPR group, sebuah perusahaan multinasional dari Perancis. Pada saat film ini ditayangkan ipada
tanggal 5 Juni 2009, film ini mendapatkan sambutan yang sangat baik dari masyarakat dunia. Di
Perancis sendiri, banyak bioskop yang menawarkan untuk menayangkan film tersebut secara
gratis. Saat ini, film “Home” beredar di DVD dan di internet, Yann Arthus Bertrand sudah
mencabut hak pembuatannya sehingga semua orang dapat mengunduh film ini dari internet
secara gratis. Hal ini diungkapkan oleh Yann Arthus Bertrand pada saat diwawancara di
konferensi TED, “This film have no copyright” ucapnya.
Film “Home” karya Yann Arthus Bertrand merupakan film dokumenter yang sangat
menarik untuk ditonton, berbeda dengan film dokumenter pada umumnya. Pada film ini
terdapat banyak sekali gambar-gambar bumi yang sangat indah. Gambar-gambar yang dibuat
untuk menjelaskan kondisi bumi pada film ini sangat bagus, mendekati kondisi aslinya. Selain
efek visual, efek audio pada film ini juga sangat bagus karena lagu yang diputar pada saat
pemaparan video berlangsung sangat indah. Selain karena efek visual dan efek audio, cara Yann
Arthus Bertrand dalam menceritakan kondisi eksisting bumi sangat teratur sehingga
WIDYA HAPSARI – 15012101 2
TUGAS 2 BI2001-PENGETAHUAN LINGKUNGAN
memudahkan penonton untuk memahami alur cerita yang ada. Namun, sangat disayangkan
karena pada bagian akhir dari film ini tidak dicantumkan upaya-upaya apa saja yang dapat
dilakukan oleh masyarakat dunia dalam menyelamatkan bumi ini. Akan sangat baik apabila pada
film ini juga dipaparkan mengenai upaya-upaya penyelamatan kondisi bumi karena menurut
saya film ini berhasil membuat masyarakat luas tersadarkan atas hal-hal yang telah terjadi di
muka bumi sehingga akan sangat mudah untuk menyuruh mereka melakukan upaya-upaya
penyelamatan tersebut.
Pada bagian awal film ini dijelaskan mengenai bagaimana bumi terbentuk dari yang
awalnya hanya sekumpulan debu asap dan api pada kurang lebih empat milyar tahun yang lalu
hingga tercipta kehidupan seperti sekarang ini. Kehidupan primitif bermula dari organisme yang
hidup di hot springs, yaitu archaebacteria, dalam kingdom ini ada satu jenis bakteri yang mampu
bertahan hidup dengan cara memproduksi makanannya sendiri dengan bantuan matahari, yaitu
cyanobacteria. Cyanobacteria adalah leluhur dari seluruh makhluk hidup yang ada di muka bumi.
Selanjutnya film ini menjelaskan tentang kondisi atmosfer dan bagaimana makhluk
hidup merubah kondisi tersebut. Dengan kemampuannya melakukan fotosintesis, tumbuhan
mampu memecah molekul air dan melepaskan oksigen sehingga atmosfer dipenuhi oleh oksigen
sehingga anggota kingdom animalia dapat hidup di muka bumi ini. Mereka mewarisi
kemampuan menangkap cahaya matahari dari leluhurnya, cyanobacteria. Pada saat mereka
mati, mereka terdekomposisi menjadi kumpulan air dan mineral sehingga tercipta tanah dengan
bantuan mikroorganisme. Kehidupan ini terus berlanjut secara berkesinambungan dan
seimbang antara satu dengan lainnya karena setiap makhluk hidup mempunyai tempatnya
sendiri-sendiri. Apabila keseimbangan flora fauna ini terganggu, hal ini akan berdampak
terhadap seluruh keseimbangan elemen yang ada di bumi. Ketidakseimbangan antara flora dan
fauna pun terjadi karena aktivitas manusia.
Manusia hadir di bumi 200.000 tahun yang lalu, masih sangat muda apabila
dibandingkan dengan usia bumi itu sendiri yang sudah berusia 4 milyar tahun. Manusia
mendapatkan segala kenikmatan alam yang telah terkubur selama itu. Manusia berusaha
mengoptimalkan sumber daya yang ada di alam untuk mencukupi kehidupannya. Ilmu
pertanian, agrikultur, lahir di bumi kurang lebih 10.000 tahun yang lalu. Dengan lahirnya ilmu
pertanian, sumber makanan manusia semakin meningkat. Menyadari kekuatan tubuhnya,
manusia sadar bahwa mereka membutuhkan bantuan untuk mengumpulkan sumber makanan.
Sejak saat itu mereka mulai memanfaatkan hewan sebagai bantuan bagi mereka untuk
WIDYA HAPSARI – 15012101 3
TUGAS 2 BI2001-PENGETAHUAN LINGKUNGAN
mengumpulkan makanan dan membantu pekerjaan mereka. Peningkatan di bidang agrikultur
mengakibatkan angka kelahiran meningkat dengan pesat sehingga jumlah manusia meningkat
dengan sangat cepat. Peningkatan yang pesat ini mengakibatkan kebutuhan makanan semakin
meningkat sehingga manusia mulai menciptakan alat berat untuk mencukup kebutuhan
makanan. Alat berat yang digunakan ini membutuhkan minyak sebagai sumber energi
penggeraknya. Hal ini mengakibatkan permintaan bahan bakar semakin meningkat dan
menuntun kepada eksploitasi minyak dan mineral yang semakin tahun semakin parah.
Eksploitasi sumber daya alam ini memberikan dampak yang sangat buruk terhadap
lingkungan maupun terhadap kehidupan sosial. Kota seperti Dubai dan Las Vegas membutuhkan
energi yang sangat besar untuk mencukupi kehidupan masyarakatnya. Kedua kota ini terletak di
padang pasir yang mempunyai sedikit sekali sumber air, air yang ada didaerahnya dipasok dari
wilayah lain yang berada di dekatnya. Kebutuhan listrik kedua kota ini juga sangat besar karena
pada kota ini banyak sekali bangunan bertingkat yang mempunyai banyak lampu. Padahal masih
banyak penduduk di muka bumi yang hidup kekurangan. Penduduk di negara India dan Afrika
masih banyak yang tidak memiliki akses ke air bersih. Perempuan di daerah tersebut harus
menggali untuk mencari sumber air pada saat musim kemarau. Berdasarkan pemaparan dari
film “Home” diketahui bahwa 80% dari mineral yang digunakan hanya dinikmati 20% dari
populasi manusia di muka bumi. Kesenjangan antara masyarakat miskin dan kaya semakin
terasa.
Sungai dan air tanah sudah banyak berkurang, banyak sungai yang sudah sangat kering
hingga pada bulan kemarau alirannya tidak dapat sampai ke laut. Hutan juga sudah banyak yang
beralih fungsi menjadi sumber makanan, bukan lagi sebagai habitat hewan liar. Banyak hutan
hujan tropis yang sudah menjadi hutan kelapa sawit untuk sumber bahan bakar, hutan
eucalyptus untuk bahan bakar pembuat kertas, kedelai sebagai sumber makanan, dan juga
tumbuhan untuk makanan hewan ternak.
Deforestasi hutan menyebabkan tidak ada lagi tumbuhan yang dapat mengurai karbon
dioksida, mengakibatkan karbon dioksida yang terperangkap di bahan bakar langsung bergerak
ke atmosfer dan memanaskan bumi. Pemanasan di dalam bumi atau yang biasa disebut dengan
sebutan global warming, menyebabkan es di kutub utara dan kutub selatan mulai mencair
sehingga muka air laut meningkat dan dapat menyebabkan kenaikan muka air laut setinggi 7
meter apabila seluruh air di kutub telah mencair. Saat ini lapisan es di kutub utara dan kutub
WIDYA HAPSARI – 15012101 4
TUGAS 2 BI2001-PENGETAHUAN LINGKUNGAN
selatan telah menipis sebanyak 40% dalam 40 tahun terakhir. Kenaikan temperatur selama
rentang 15 tahun ini tercatat sebagai suhu tertinggi yang pernah terjadi.
Tidak hanya banjr, melelehnya lapisan es di muka bumi juga bisa memacu hal yang lebih
buruk untuk terjadi, yaitu lepasnya metana yang selama ini terperangkap di Siberia. Fenomena
ini dikenal sebagai sebutan permafrost methane time bomb. Gas metana adalah greenhouse gas
yang lebih kuat 20 kali dibandingkan dengan karbon dioksida. Jadi, apabila lapisan es di Siberia
menipis, gas metan ini akan keluar ke permukaan bumi dan akan mengakibatkan terjadinya
global warming yang sangat parah. Umat manusia harus bertindak cepat untuk mencegah agar
hal ini tidak terjadi, karena apabila manusia tidak segera bertindak, diperkirakan dalam rentang
waktu 10 tahun lagi gas metan ini akan terekspos ke permukaan bumi.
Menurut saya bagian ini adalah bagian yang sangat menakutkan dibandingkan dengan
bagian lain yang ada di dalam film ini. Seharusnya pemberitaan mengenai fenomena pemafrost
methane time bomb di Siberia lebih disebarluaskan lagi ke seluruh penjuru dunia agar
masyarakat dunia dapat tersadarkan atas gentingnya kondisi ini. Namun, pesan moral yang
utama yang saya dapatkan dengan menonton film ini adalah bahwa kita harus bertanggung
jawab mulai dari diri sendiri atas kerusakan-kerusakan di bumi yang ditimbulkan oleh aktivitas
kita semua. Pada bagian awal film terlihat beberapa brand kelas atas yang merupakan bagian
dari PPR mendukung film ini. Hal ini agak ironis, menurut saya, mengingat kebanyakan polusi
dan eksploitasi alam diakibatkan oleh aktivitas industri mereka. Namun, sisi baik yang dapat
dicontoh masyarakat sekitar menurut saya adalah bahwa mereka menyadari dampak perbuatan
mereka terhadap lingkungan dan berusaha menebus kesalahan tersebut dengan secara aktif
mendukung program-program penyelamatan bumi.
Referensi:
https://www.youtube.com/watch?v=jqxENMKaeCU diakses pada tanggal 3 Oktober 2015 pukul
19.00 WIB