laporan pengamatan pengetahuan lingkungan

25
LAPORAN PENGAMATAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN PERANAN ORGANISME DAN SALING KETERGANTUNGAN OLEH : WILDA ULIN NUHA 093194211 RIZKY DWI FITRIANI 093194212 HESTIANA RAHAYU 093194213 NEISKE BERTIEC 093194214 SUGENG HARADIN 093194219

Upload: wilda-ulin-nuha

Post on 03-Jul-2015

4.369 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

LAPORAN PENGAMATAN PENGETAHUAN LINGKUNGAN

PERANAN ORGANISME DAN

SALING KETERGANTUNGAN

OLEH :

WILDA ULIN NUHA 093194211

RIZKY DWI FITRIANI 093194212

HESTIANA RAHAYU 093194213

NEISKE BERTIEC 093194214

SUGENG HARADIN 093194219

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA

2009

Page 2: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ekosistem merupakan kesatuan struktural dan fungsional yang

terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan

lingkungannya. Ekosistem dibentuk oleh kumpulan berbagai macam makhluk

hidup beserta benda-benda tak hidup. Semua makhluk hidup yang menyusun

suatu ekosistem disebut komponen biotik. Sedangkan benda-benda tak hidup

dalam suatu ekosistem disebut komponen abiotik. Dalam suatu ekosistem,

hubungan antarkomponen berlangsung sangat erat dan saling memengaruhi.

Oleh karena itu gangguan atau kerusakan pada salah satu komponen dapat

menyebabkan kerusakan seluruh ekosistem.

Organisme mendapatkan segala sesuatu yang diperlukan untuk

kelangsungan hidupnya. mereka memerlukan makanan dan tempat tinggal

untuk bereproduksi dan berinteraksi dengan organisme lainya. Hal ini penting

diketahui untuk memahami bagaimana hubungan saling ketergantungan antar

komponen terjadi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa peranan masing-masing makhluk hidup dalam ekosistem tersebut?

2. Bagaimana saling ketergantungan antara makhuk hidup dalam ekosistem

tersebut?

3. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keseimbangan ekosistem

tersebut?

C. Tujuan

Untuk mengetahui adanya suatu ketergantungan antar makhluk hidup

dalam suatu ekosistem.

Page 3: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

Untuk mengetahui peranan masing-masing makhluk hidup dalam suatu

ekosistem.

Untuk mengetahui berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi

keseimbangan suatu ekosistem.

Page 4: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

BAB II

KAJIAN TEORI

Ilmu yang mempelajari ekosistem disebut Ekologi. Ekologi berasal dari

dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu oikos dan logos. Oikos berarti rumah atau

tempat tinggal, dan logos artinya ilmu. Istilah ekologi pertama kali dikemukakan

oleh Ernst Haeckel (1834 – 1914). Ekologi merupakan cabang ilmu yang masih

relatif baru, yang baru muncul pada tahun 70-an. Akan tetapi, ekologi mempunyai

pengaruh yang besar terhadap cabang biologinya. Ekologi diartikan sebagai ilmu

yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara

makhluk hidup dan lingkungannya.

A.   KOMPONEN PENYUSUN EKOSISTEM

1.   Komponen Biotik (bio = hidup)

Komponen biotik meliputi semua makhluk hidup yang terdapat dalam

ekosistem. Berdasarkan fungsinya, makhluk hidup dibagi menjadi tiga,

yaitu:

a.   Produsen

Produsen adalah makhluk hidup yang dapat menghasilkan makanan

sendiri. Yang  termasuk  dalam kelompok  ini adalah  tumbuhan hijau

atau  tumbuhan yang mempunyai klorofil serta organisme autotrof. Di 

dalam  ekosistem  perairan,  komponen  biotik  yang  berfungsi  sebagai

produsen adalah berbagai jenis alga dan fitoplankton.

b.   Konsumen

Page 5: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

Konsumen adalah makhluk hidup yang memperoleh energi dari bahan

makanan yang dibuat oleh produsen. Yang  termasuk  dalam kelompok 

ini adalah manusia dan hewan. Karena tidak dapat membuat makanan

sendiri dan selalu bergantung pada makhluk hidup lain, maka konsumen

bersifat  heterotrof.

c.   Dekomposer

Dekomposer atau Pengurai adalah komponen biotik yang berperan

menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati

ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Makhluk hidup yang

berperan sebagai pengurai adalah bakteri dan jamur saprofit. Dengan

adanya organisme pengurai, zat mineral atau unsur hara hasil penguraian

yang sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dapat meresap ke dalam tanah.

2.   Komponen Abiotik (a = tidak, bio = hidup)

Abiotik adalah komponen yang tidak hidup. Komponen abiotik

menyediakan tempat hidup, makanan, dan kondisi yang diperlukan oleh

komponen biotik, sehingga komposisi komponen abiotik sangat

memengaruhi jenis komponen biotik yang dapat hidup. Komponen abiotik

yang memengaruhi komponen biotik dalam suatu ekosistem antara lain air,

tanah, suhu, cahaya matahari, dan udara.

a.   Air

Air berfungsi sebagai pelarut zat-zat dalam tubuh, sistem pengangkut,

dan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi biokimia di dalam tubuh.

Keberadaan air pada suatu ekosistem sangat memengaruhi jenis makhluk

hidup yang dapat hidup. Hewan dan tumbuhan juga beradaptasi untuk

menyesuaikan dengan keadaan air di lingkungannya.

Page 6: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

b.   Tanah

Keadaan tanah menentukan jenis tumbuhan yang dapat hidup dan jenis-

jenis tumbuhan akan menentukan jenis-jenis hewan yang dapat hidup.

c.   Suhu

Suhu memengaruhi reaksi biokimiawi di dalam tubuh. Suhu yang terlalu

rendah atau terlalu tinggi dapat menyebabkan gangguan pada reaksi-

reaksi biokimiawi di dalam tubuh sehingga aktivitasnya terganggu. Oleh

karena itu setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk

pertumbuhan dan perkembangannya.

d.   Cahaya Matahari

Cahaya matahari diperlukan untuk proses fotosintesis tumbuhan hijau.

Cahaya matahari juga memengaruhi suhu bumi menjadi sesuai untuk

kehidupan berbagai makhluk hidup.

e.   Udara

Udara merupakan campuran berbagai macam gas. Gas-gas tersebut

memiliki fungsi berbeda pada ekosistem. Misalnya Oksigen diperlukan

oleh makhluk hidup untuk respirasi/bernapas.

B.   Tingkat Organisasi dalam Ekosistem

Makhluk hidup dalam ekosistem membentuk tatanan atau organisasi tertentu.

1.   Individu

Individu merupakan satuan fungsional terkecil penyusun ekosistem

(makhluk hidup tunggal) yang dapat hidup secara fisiologis. Misalnya

Page 7: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

seekor rusa yang dapat mencari rumput sendiri sebagai kebutuhan

makanannya.

2.   Populasi

Populasi merupakan kumpulan individu sejenis pada suatu daerah dalam

jangka waktu  tertentu. Misalnya sekumpulan penduduk (manusia) dalam

suatu kelurahan. Kehidupan suatu populasi dipengaruhi oleh populasi

makhluk hidup yang lain. Jumlah individu sejenis dalam satuan luas

tertentu pada jangka waktu tertentu disebut kepadatan populasi.

3.   Komunitas

Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang berbeda yang

saling berinteraksi pada daerah dan waktu tertentu. Pada komunitas terjadi

interaksi antara berbagai populasi dan dalam interaksi itu terjadi

perpindahan materi dan energi. Misalnya di suatu kolam populasi ikan

berinteraksi dengan populasi plankton (yaitu ikan memakan plankton),

maka terjadi perpindahan bahan makanan (materi) dari plankton ke tubuh

ikan.

4.   Ekosistem

Ekosistem merupakan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan

abiotiknya. Interaksi makhluk hidup dengan lingkungan pada suatu

ekosistem bersifat khusus. Jadi, setiap lingkungan memiliki ekosistem yang

berbeda. Komunitas yang dipengaruhi oleh lingkungan abiotik yang

spesifik menghasilkan ekosistem yang spesifik pula.

5.   Bioma

Page 8: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

Bioma adalah ekosistem-ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak

geografis dan astronomis. Bioma terbagi menjadi beberapa jenis, ditentukan

oleh curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya.

6.   Biosfer

Biosfer adalah sistem ekologis global yang menyatukan seluruh makhluk

hidup dan hubungan antarmereka, termasuk interaksinya dengan unsur

litosfer (batuan), hidrosfer (air), dan atmosfer (udara) Bumi. Biosfer

merupakan keseluruhan ekosistem/bioma yang ada di bumi.

C.   Hubungan Saling Ketergantungan

Hubungan saling ketergantungan antara komponen biotik dan komponen

abiotik:

1.   Komponen biotik memengaruhi komponen abiotik.

2.   Komponen abiotik memengaruhi komponen biotik.

Hubungan saling ketergantungan antara komponen biotik dengan sesama

komponen biotik:

1.   Saling ketergantungan intraspesies (makhluk hidup sejenis).

2.   Saling ketergantungan antarspesies (makhluk hidup tidak sejenis).

Saling ketergantungan antarspesies yang berbeda jenis juga terjadi dalam

peristiwa makan dan dimakan. Peristiwa makan dan dimakan menimbulkan

perpindahan materi dan energi. Hal ini akan membentuk jaring-jaring

kehidupan yang terdiri dari:

1.   Rantai Makanan

Page 9: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan yang digambarkan

secara skematis dalam bentuk garis lurus searah dan tidak bercabang.

Misalnya rumput >> belalang >> ayam >> ular, maka terjadi perpindahan

energi dari produsen >> konsumen I >> konsumen II >> konsumen III.

2.   Jaring-jaring Makanan

Beberapa rantai makanan dengan pola yang lebih rumit dari contoh rantai

makanan di atas dan saling berkaitan membentuk sebuah  jaring-jaring

makanan. Misalnya ular tidak hanya makan ayam dan ayam tidak hanya

makan belalang. Jaring-jaring makanan selalu berawal dari produsen dan

diakhiri oleh pengurai. Bahan-bahan yang diuraikan itu akan kembali

digunakan oleh produsen sehingga daur materi dan energi tidak pernah

terputus.

3.   Piramida Makanan

Piramida makanan adalah suatu piramida yang menggambarkan

perbandingan komposisi jumlah biomassa dan energi dari produsen sampai

konsumen puncak dalam suatu ekosistem. Komposisi biomassa terbesar

terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida. Demikian pula

jumlah energi terbesar terdapat pada dasar piramida. Komposisi biomassa

dan energi ini semakin ke atas semakin kecil karena selama proses

perpindahan energi terjadi penyusutan jumlah energi pada setiap tingkat

trofik.

D.   Jenis-Jenis Interaksi Antarorganisme

1.   Hubungan Netral

Page 10: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

Hubungan netral yaitu hubungan yang tidak saling memengaruhi. Namun

sesungguhnya hubungan yang benar-benar netral tidak ada, sebab setiap

organisme memerlukan komponen abiotik (udara, ruangan, air, dan cahaya)

yang sama, sehingga timbul persaingan.

2.   Hubungan Simbiosis

Hubungan simbiosis yaitu hubungan saling memengaruhi antara dua

organisme. Hubungan simbiosis ada tiga jenis:

a.   Simbiosis Mutualisme

Simbiosis mutualisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang

saling menguntungkan.

b.   Simbiosis Komensalisme

Simbiosis komensalisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme di

mana yang satu diuntungkan dan yang lain tidak dirugikan saat saling

berinteraksi.

c.   Simbiosis Parasitisme

Simbiosis parasitisme yaitu hubungan antara dua jenis organisme yang

merugikan salah satu pihak, sedangkan pihak yang lain diuntungkan saat

berinteraksi.

3.   Hubungan Kompetisi

Hubungan kompetisi terjadi jika dalam suatu ekosistem terjadi

ketidakseimbangan, misalnya kekurangan air, makanan, dan ruang.

Page 11: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

Hubungan kompetisi dapat terjadi antara individu-individu dalam satu

spesies maupun individu-individu yang berbeda spesies.

4.   Hubungan Predasi

Hubungan predasi yaitu hubungan antara organisme yang memangsa dan

organisme yang dimangsa.

Page 12: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

- Kayu, panjang 50 cm (4 buah )

- Tali rafia

- Gelas air mineral

- tissue

B. Langkah kerja

Menyiapkan alat dan bahan

Memilih tempat untuk membuat plot 1 dan plot 2

Membuat plot dengan ukuran 50 x 50 cm dengan menancapkan kayu pada

setiap ujungnya lalu mengitarinya dengan tali raffia.

Mengamati sebuah sampel makhluk hidup yang terdapat pada permukaan

masing-masing plot tersebut.

Mengamati sebuah sampel makhluk hidup yang terdapat pada permukaan

plot tersebut.

Menggali tanah sedalam cm dan mengamati adanya makhluk hidup yang

terdapat di dalam tanah.

Mengambil sampel makhluk hidup yang ditemukan didalam tanah.

Mencatat hasil yang diperoleh.

Page 13: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

BAB IV

DATA, ANALISIS DAN PEMBAHASAN.

A. DATA

Dari pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan hasil pengamatan sebagai

berikut :

Plot I :

No Makhluk hidup Ket/ jumlah

Tumbuhan hewan

1 Rumput teki - 43

2 Lumut hijau - Terdapat pada

permukaan tanah,

menyebar.

3 Rumput

- 17

4 - Semut hitam 1

Page 14: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

5 - Kutu tanah 1

6 - Cacing 2

7 - Kelabang 1

Plot II :

No Makhluk hidup Ket/ jumlah

Tumbuhan hewan

1 Rumput teki - 15

2 Lumut hijau - Terdapat pada

permukaan tanah,

menyebar.

3 Meniran - 5

Page 15: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

4 - Semut hitam 5

5 - Semut merah 4

6 - Cacing 3

7 - Semut angkrang 4

B. ANALISIS

Pada pengamatan yang telah dilakukan, populasi suatu makhluk hidup

dalam plot yang kami buat jumlahnya relative kecil. Apabila kami coba cari

hubungan saling ketergantungannya, kami menemukan kesulitan karena

organism yang kami temukan tidaklah kompleks.

C. PEMBAHASAN

Dari data hasil pengamatan yang telah kami peroleh, kami

menemukan beberapa jenis makhluk hidup dalam plot I dan II. Masing -

masing makhluk hidup tersebut memiliki peranan tersendiri dalam ekosistem

tersebut.

Tumbuhan dalam plot, seperti rumput-rumputan berperan sebagai

produsen. Produsen menyediakan sumber oksigen dan juga sebagai sumber

makanan bagi makhluk hidup herbivora, yaitu serangga dalam ekosistem

tersebut. Cacing berperan dalam penguraian makhluk hidup yang telah mati.

Page 16: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

Selain itu, rongga yang di buat cacing didalam tanah berguna untuk

menyuburkan tanah.

Hubungan organisme yang terjadi adalah hubungan kompetisi antar

serangga untuk memakan tumbuhan dalam plot yang kami buat. Dalam plot

kami tidak menemukan makhluk predator, sehingga hubungan predasi tidak

terjadi.

Saling ketergantungan antar makhluk hidup akan terganggu dan akan

mempengaruhi keseimbangan ekosistem jika salah satu komponen ada yang

terganggu, baik oleh factor alam atau oleh pencemaran.

D. PERTANYAAN DAN JAWABAN

Pertanyaan :

1. Jenis makhluk hidup apa yang paling dominan pada plot I dan plot II ?

2. Bagaimana kondisi lingkungan disekitar plot I dan plot II ?

3. Apa hubungan factor abiotik dengan makhluk hidup yang dominan

didaerah tersebut ?

4. Bagaimana hubungan antara jenis makhluk hidup dalam satu plot ?

5. Bagaimana hubungan antara plot I dan plot II ?

Jawaban :

1. Tumbuhan yang dominan adalah lumut dan rumput

2. Kondisi lembab, tanahnya adalah jenis tanah liat, disekitar plot banyak

terdapat tumbuhan besar sehingga menghalangi sinar matahari.

3. Factor abiotik seperti udara, air, sinar matahari, dan tanah pasti

mempengaruhi ekosistem. Hubungannya dengan makhluk hidup dominan,

yaitu rumput dan lumut adalah, lingkungan lembab sangat mendukung

kelangsungan hidup lumut, di tambah dengan sinar matahari yang tidak

langsung mengenai plot karena terhalang oleh pohon disekitar plot.

Page 17: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

4. Hubungan antar jenis makhluk hidup adalah hubungan kompetisi,

serangga yang terdapat dalam plot berkompetisi untuk memakan rumput.

5. Hubungan antara plot I dan plot II adalah hubungan kompetisi, karena

makhluk hidup dalam dua plot tidak jauh berbeda.

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dari pengamatan yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa

pada ekosistem terdapat saling ketergantungan antara makhluk hidup dengan

lingkungannya, baik lingkungan biotic maupun lingkungan abiotik.

Hubungan tersebut dapat berupa simbiosis, kompetisi, ataupun predasi.

Page 18: Laporan Pengamatan Pengetahuan Lingkungan

DAFTAR PUSTAKA

o Rachmadiarti,Fida,dkk.2007.Biologi Umum.unesa press:Surabaya

o www.wikipedia.org , diakses pada hari sabtu, 27 februari 2010.