tugas 2 ceu nunung pc kelompok

13
PHARMACEUTICAL CARE “PEMBERIAN OBAT PADA IBU HAMIL” Kelas : B Oleh : Lutfi Nurindriyanti 2014001322 Mayani 2014001323 Mediana Astika Z 2014001244 Messy Gusly Feny 2014001245 Muhamad Andhika Fauzi 2014001324 Muhammad Khaerani 2014001326

Upload: angga-saputra-yasir

Post on 14-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

tugas pharmacetical care ffup apt 55

TRANSCRIPT

PHARMACEUTICAL CAREPEMBERIAN OBAT PADA IBU HAMIL

Kelas : BOleh :Lutfi Nurindriyanti2014001322Mayani 2014001323Mediana Astika Z2014001244Messy Gusly Feny2014001245Muhamad Andhika Fauzi2014001324Muhammad Khaerani2014001326

Program Profesi Apoteker Fakultas FarmasiUniversitas PancasilaJakarta2015PEDOMAN PENETAPAN DTPs 1. Langkah-langkah Pharmaceutical CareSecara garisbesarterdapat 4 langkah yang harusdilakukandalampharmaceutial care, berikutlangkah-langkah yang harusdilakukan:Langkah 1Menilaikebutuhanterapiobatpasiendanmengidentifikasimasalahterapiobatsecaraaktualdanpotensial.Langkah 2Mengembangkanrencanapengobatanuntukmenyelesaikandanataumencegahtimbulnyamasalah-masalah yang berhubungandenganterapiobat.Tidaksemuapasiendapatberlanjutkelangkah 2.Sebagaicontohtidakadamasalah yang mungkintelahdiidentifikasipadalangkah 1 atauandamungkintidakdapatmemenuhikebutuhanpasientertentukarenaketerbatasansumberdaya.Jika yang terakhiradalahalasantimbulnyamasalahterapiobatmakamasalahituharusdidokumentasikandandiperhatikaolehpasiendantimperawatankesehatandandiberikan saran yang sesuaidenganalasanetis, klinisdantanggungjawabprofesional, bahkanjikapasientidakdapatditindaklanjuti.Langkah 3Melaksanakanrencanapengobatan.Rencana Pharmaceutical Care dilaksanakandenganpersetujuanpasiendanjikamungkin, dalamkontekskeseluruhanperawatanpasien, harusdilakukankerjasamadengananggotatimperawatankesehatan.Langkah 4Evaluasidanmeninjaurencnaperawatan.Evaluasiaktualdievaluasidalamkaitannyadengantujuanterapiuntukmenentukanapakahmasalahterapi yang berhubungandenganobattelahdiselesaikanataubelum.Jikatujuantersebuthasiltidaktercapai, makarencanapengobatanharusditinjaukembali.Hasil yang sebenarnyamungkindapatditerimasebagaihasil yang terbaikuntukpasien, jikatidakmungkinrencanaalternatifdiperlukan.Rencanatersebutharusdibuatmengembangkansebagaisolusimenyelesaikanmasalahterapiobatdanterapiobat yang barumunculsebagaisolusi yang dibutuhkan

1. KasusNyonya TY berumur 29 tahun masuk ke rumah sakit pada tanggal 25 januari 2015 mempunyai riwayat penyakit asma, keadaan pasien gravida 6 bulan dan didiagnosis asma bronkiale gravida 6 bulan. Pada satu hari sebelum masuk rumah sakit pasien memiliki keluhan mual, muntah, makan dan minum sedikit, BAB/BAK lancar, dan sesak nafas. Pasien memiliki tekanan darah 130/80 mmHg. terapiobat yang diberikan oleh dokter adalah metil prednisolone 6,5 mg 2x sehari, Nebulizer/8 jam K/P, cefotaxim 2x1 tablet, Lasal 3x1 cth, dan symbicort.

Langkah 1: Menilai kebutuhan terapi obat pasien dan mengidentifikasi masalah terapi obat secara aktual dan potensial.

NoTipe Drug Terapi ProblemDeskripsi

1Pasienmembutuhkanterapiobattetapitidakmenerimaitu actual problemPasienmengalamimual dan muntah, tetapitidakmendapatkanobat antiemetik.

2Mengalamireaksiobat yang merugikan potensial problemMetilprednisolon dapat menyebabkan kerusakan fetus bila diberikan pada wanita hamil sebab metilprednisolon memiliki sifat fisika kimia yang sangat lipofil sehingga sangat mudah menembus sawar darah otak (Greenberger, 1985).

3Mengalami reaksi obat yang merugikan potensial problemPenggunaan obat cefotaxim dapat menyebabkan peluang terjadinya resistensi menjadi lebih besar karena pasien sudah diberikan antibiotic generasi tinggi sejak awal dan apabila suatu saat nanti terkena infeksi bakteri golongan rendah pasien tersebut telah kebal atau resisten.

4Polifarmasi - aktual problemPasien sudah mendapatkan nebulizer untuk mengatasi asma pasien. Selain itu, penggunaan obat Symbicort perlu diawasi sangat ketat atau dapat pula dikatakan membutuhkan tingkat kepatuhan pasien yang tinggi, sebab apabila kehilangan satu dosis pemberian saja dapat berakibat fatal terhadap kondisi pasien apalagi dengan kondisi hamil (Cunningham, 2006).

Langkah 2: Mengembangkan rencana pengobatan untuk menyelesaikan dan atau mencegah timbulnya masalah-masalah yang berhubungan dengan terapi obat.

NoTipe Drug Terapi ProblemDeskripsiPrioritasPengobatan

1Pasienmembutuhkanterapiobattetapitidakmenerimaitu actual problemPasienmengalamimual dan muntah, tetapitidakmendapatkanobat antiemetik.Tinggi

2Mengalamireaksiobat yang merugikan potensial problemMetilprednisolon dapat menyebabkan kerusakan fetus bila diberikan pada wanita hamil sebab metilprednisolon memiliki sifat fisika kimia yang sangat lipofil sehingga sangat mudah menembus sawar darah otak.Tinggi

3Mengalamireaksiobat yang merugikan potensial problemPenggunaan obat cefotaxim dapat menyebabkan peluang terjadinya resistensi menjadi lebih besar karena pasien sudah diberikan antibiotic generasi tinggi sejak awal dan apabila suatu saat nanti terkena infeksi bakteri golongan rendah pasien tersebut telah kebal atau resisten.Sedang

4Polifarmasi - aktual problemPasien sudah mendapatkan nebulizer untuk mengatasi asma pasienTinggi

Langkah 3: Melaksanakan rencana pengobatan

NoDeskripsiPrioritasPengobatanTujuanTerapiUsulanTindakan

1Pasienmengalamimual dan muntah, tetapitidakmendapatkanobat antiemetik.TinggiMengatasi keluhan yang dialami oleh pasien yaitu mual dan muntahPenambahan terapi obat antiemetik untuk mengatasi mual dan muntah yang dialami pasien. Contoh : ranitidine.

2Metilprednisolon dapat menyebabkan kerusakan fetus bila diberikan pada wanita hamil sebab metilprednisolon memiliki sifat fisika kimia yang sangat lipofil sehingga sangat mudah menembus sawar darah otak.TinggiMenghindariefeksampingmetil prednisolone.Sebaiknyapenggunaanmetil prednisolone dihentikandandigantidenganprednisolone dosis rendah yang lebih aman dikonsumsi ibu hamil.

3Penggunaan obat cefotaxim dapat menyebabkan peluang terjadinya resistensi menjadi lebih besar karena pasien sudah diberikan antibiotic generasi tinggi sejak awal dan apabila suatu saat nanti terkena infeksi bakteri golongan rendah pasien tersebut telah kebal atau resisten.Sedang Menghindariresisten terhadap antibiotikSebaiknyacefotaxim diganti dengan antibiotik golongan yang lebih rendah. Contohnya : amoksisilin.

4Penggunaan obat Symbicort perlu diawasi sangat ketat atau dapat pula dikatakan membutuhkan tingkat kepatuhan pasien yang tinggi, sebab apabila kehilangan satu dosis pemberian saja dapat berakibat fatal terhadap kondisi pasien apalagi dengan kondisi hamil.TinggiMenghindariefek samping symbicort.Symbicort tidak diberikan karena sudah terdapat obat untuk penanganan asma pasien yaitu nebulizer.

Langkah 4: Evaluasidanmeninjaurencanaperawatan

NoTujuanTerapiUsulanTindakanHasilRencanaRevisi

1Mengatasi keluhan yang dialami oleh pasien yaitu mual dan muntahPenambahan terapi obat antiemetik untuk mengatasi mual dan muntah yang dialami pasien. Contoh : ranitidine.Keluhan mual dan muntah pasien teratasi Masalahterselesaikan.

2Menghindariefeksampingmetil prednisolone.Sebaiknyapenggunaanmetil prednisolone dihentikandandigantidenganprednisolone dosis rendah yang lebih aman dikonsumsi ibu hamil.Efeksampingmetil prednisolon terhindar.Masalahterselesaikan dengan penggunaan prednisolon. Namun tetap mengontrol perkembangan janin

3Menghindariresisten terhadap antibiotikSebaiknyacefotaxim diganti dengan antibiotik golongan yang lebih rendah. Contohnya : amoksisilin.Resistensiterhindar.Masalahterselesaikan,

4Menghindariefek samping symbicort.Symbicort tidak diberikan karena sudah terdapat obat untuk penanganan asma pasien yaitu nebulizer.

Efek samping symbicort terhindar dan pasien tidak mendapatkan terapi gandaMasalahterselesaikan,

DAFTAR PUSTAKA

Cunningham, F. Gary, 2006, Obstetric Williams, Ed. 21. Vol. 2, EGC: Jakarta.Greenberger, Paul A. dan Patterson, Roy, 1985, Management of Asthma during Pregnancy, Obstetrical and Gynecological Survey, Williams and Wilkins (Eds.) (34 36), Vol. 1 Number 1, January 1986