tugas 2
TRANSCRIPT
Nama : Shinta El Karya Gulo
NIM : 11.02.143
Kelas : 3.4 PSIK
M. K : METODOLOGI PENELITIAN
DOSEN : Drs. Ermansyah, M. Hum
1.Jelaskan metode pengumpulan data melalui wawancara ?
Metode pengumpulan data dengan wawancara lebih banyak dilakukan pada penelitian
kualitatif dari pada penelitian kuantitatif. Kelebihan metode wawancara adalah peneliti bisa
menggali informasi tentang topik penelitian secara mendalam, bahkan bisa mengungkap hal-
hal yang mungkin tidak terpikirkan oleh peneliti itu sendiri.
Akan tetapi, metode wawancara memerlukan kecakapan peneliti yang lebih dari pada
pengumpulan data dengan metode yang lain. Pada penelitian kuantitatif, metode wawancara
digunakan untuk melengkapi atau mendukung hasil penelitian, di mana penelitian kuantitatif
lebih menekankan pengumpulan data dengan menggunakan metode kuesioner, observasi atau
dokumentasi.
Terdapat metode wawancara secara terbuka, yaitu di mana peneliti tidak
menggunakan guidance tertentu dalam melakukan wawancara. Jenis ini sering disebut
dengan metode tidak terstruktur. Peneliti menanyakan topik awal pada responden, lalu
menggali secara mendalam informasi yang ada pada responden tanpa terlalu terikat dengan
topik penelitian. Metode ini sering digunakan untuk menentukan judul penelitian, atau pada
penelitian kualitatif, di mana peneliti merupakan bagian dari penelitian itu sendiri.
Dibutuhkan skill yang tinggi untuk melaksanakan wawancara tidak terstruktur.
Jenis kedua adalah metode semi terstruktur, di mana peneliti mempunyai guidance
tentang item apa saja yang akan ditanyakan. Topik yang digali tetap bisa berkembang, akan
tetapi peneliti tetap harus memfokuskan pada item yang telah ditentukan sebelumnya.
Jenis ketiga adalah metode terstruktur. Metode ini bisa saja merupakan metode
kuesioner, di mana responden mempunyai keterbatasan sehingga tidak mampu melakukan
pengisian kuesioner sendiri. Peneliti tinggal menanyakan apa yang ada pada naskah yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Tidak ada pengembangan informasi yang lebih mendalam
pada metode wawancara terstruktur.
2.Jelaskan metode pengumpulan data (FGD) ?
Focus Group Discussion (FGD)
Selain wawancara juga dikenal Focus Group Discussion (FGD) merupakan metode
penelitian di mana peneliti memilih orang-orang yang dianggap mewakili sejumlah publik
yang berbeda. Misalnya, seorang Public Relations (PR) perusahaan ingin mengetahui opini
publik tentang kebijakan baru perusahaan, PR bisa memilih orang yang dianggap mewakili
karyawan, pimpinan dan lainnya. Mereka semua dikumpulkan dalam sebuah ruang diskusi
yang dipimpin seorang moderator.
Secara garis besar Focus Group Discussion (FGD), bersifat lebih lebar dari wawancara.
Jika wawancara menitikberatkan pada pengajuan pertanyaan kepada narasumber atau
responden, maka dalam FGD, tidak terdapat pengajuan pertanyaan secara spesifik, namun
lebih pada upaya mendengarkan keterangan dari berbagai sumber yang kemudian dirumuskan
menjadi suatu data tertentu. Dalam kasus ini peneliti berusaha mengumpulkan data mengenai
suatu Topik tertentu dari banyak pihak yang memiliki informasi mengenai Topik tersebut.
Masing-masing pihak kemudian mengemukakan pendapat, persepsi dan pemikirannya
masing-masing mengenai Topik tersebut dalam suatu diskusi, dimana peneliti menjadi
pendengar yang bertugas mengamati dan memfasilitasi jalannya diskusi. Dari diskusi tersebut
kemudian dihasilkan suatu pendapat akhir yang mewakili pendapat utama dari masing-
masing pihak. Pendapat akhir inilah yang kemudian menjadi data yang lalu dikumpulkan oleh
peneliti. Tentu saja dalam FGD, terdapat tingkatan persepsi dan kebiasan tertentu, sesuai
dengan pemikiran masing-masing pihak. Namun dari hal ini didapatkan suatu data yang lebih
bersifat deskriptif dan menyeluruh.
FGD adalah suatu metode kualitatif. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi
mendalam pada konsep, persepsi dan gagasan untuk suatu kelompok FGD mengarahkan
untuk menjadi lebih dari suatu pertanyaan-pertanyaan interaksi jawaban. Ini merupakan suatu
diskusi kelompok antara 6 sampai 12 orang yang dipandu oleh seorang fasilitator dan co-
fasilitator..
FGD merupakan proses interaktif. FGD dapat digunakan sebagai alat yang kuat dalam
sebuah penelitian yang menyediakan informasi secara spontan yang berharga dalam jangka
waktu yang singkat dan relatif cepat. FGD merupakan salah satu metode kualitatif dan alat
tunggal yang dapat menambah keuntungan misalnya dalam penelitian atau yang lain. Dalam
kelompok diskusi, orang-orang cenderung memusatkan pendapatnya berdasarkan pada norma
sosial. Akan tetapi pendapat-pendapat itu sebaiknya dibahas dengan ketua dan informan
penting dalam FGD melalui wawancara.
3. Jelaskan metode wawancara life history!
Teknik life history atau disebut pula individual life story oleh Bungin(2008:110-111)
diartikan sebagai sebuah pendekatan dalam penelitian kualitatif yang digunakan untuk
mendapatkan bahan keterangan mengenai apa yang dialami oleh individu tertentu dalam
masyarakat yang menjadi objek penelitian.
Dalam ilmu sosial, life history digunakan sebagai pendekatan untuk melihat
bagaimana reaksi, tanggapan, interpretasi, pandangan dari dalam terhadap diri masyarakat
(auto kritik). Melalui life history seorang peneliti akan memperdalam pengertiannya secara
kualitatif mengenai detail persoalan yang sedang dipelajarinya dari orang, kelompok, atau
masyarakat tertentu yang tidak dapat diperoleh dari sekedar observasi, interview, atau dengan
menggunakan kuisioner.
Pengumpulan data pengalaman pribadi dilakukan dengan melakukan wawancara
mendalam secara terus menerus terhadap informan. Wawancara baru dihentikan apabila data
tentang pengalaman pribadi informan tersebut dirasa sudah cukup. Selain dengan wawancara,
juga pengumpulan data pribadi dapat dilakukan melalui dokumen pribadi, seperti biografi,
surat pribadi, catatancatatan, dan buku harian. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data
yang sangat detail tentang pribadi idividu karena dianggap sangat menentukan dalam
menjawab permasalahan penelitian.