tugas 1tugas hidrologi

Upload: ikhsan-nasrullah

Post on 07-Aug-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 TUGAS 1tugas hidrologi

    1/9

    1

    TUGAS-1

    HIDROGEOLOGI

    MUHAMMAD IKHSAN NASRULLAH

    D62114015

    PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGANJURUSAN TEKNIK GEOLOGI

    FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HASANUDDINKEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

    GOWA

    2016

    Nama Dosen : Dr. Ir. Muhammad Ramli, M.T.

    Tanggal pengumpulan: Senin, 22 Februari 2016

  • 8/20/2019 TUGAS 1tugas hidrologi

    2/9

    1

    Siklus Hidrologi

     Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada

    lajur/zona jenuh air (zone of saturation). Air tanah terbentuk berasal dari air hujan

    dan air permukan , yang meresap (infiltrate) mula-mula ke zona tak jenuh (zone of

    aeration) dan kemudian meresap makin dalam (percolate) hingga mencapai zona

     jenuh air dan menjadi air tanah. Secara umum, jumlah air di alam ini tetap dan

    mengikuti suatu aliran yang dinamakan “siklus hidrologi”. Siklus Hidrologi adalah

    suatu proses yang berkaitan, dimana air diangkut dari lautan ke atmosfer (udara), kedarat dan kembali lagi ke laut, seperti digambarkan pada Gambar 1.

    Hujan yang jatuh ke bumi baik langsung menjadi aliran maupun tidak

    langsung yaitu melalui vegetasi atau media lainnnya akan membentuk siklus aliran

    air mulai dari tempat yang tinggi (gunung, pegunungan) menuju ke tempat yang

    rendah baik di permukaan tanah maupun di dalam tanah yang berakhir di laut.

    Gambar.1 Siklus hidrologi (Source: http://4.bp.blogspot.com/ VVsnqGvYPTk/UarO2d8i8vI/ AAAAAAAAALQ/uHUVWZKc 3g/ s1600/revised_ilhm_conceptual_diagram.png) 

     Akibat panas matahari air dipermukaan bumi juga akan berubah wujud

    menjadi gas/ uap dalam proses evaporasi dan bila melalui tanaman disebut

    transpirasi. Air akan di ambil oleh tanaman melalui akar-akarnya yang dipakai untuk

    kebutuhan hidup dari tanaman trsebut, lalu air di dalam tanaman juga akan keluar

    berupa uap akibat energi panas matahari (evaporasi). Proses pengambilan air oleh

    akar tanaman kemudian terjadinya penguapan dari dalam tanaman disebut

    transpirasi.

    http://4.bp.blogspot.com/%20VVsnqGvYPTk/UarO2d8i8vI/AAAAAAAAALQ/uHUVWZKc%203g/s1600/revised_ilhm_conceptual_diagram.pnghttp://4.bp.blogspot.com/%20VVsnqGvYPTk/UarO2d8i8vI/AAAAAAAAALQ/uHUVWZKc%203g/s1600/revised_ilhm_conceptual_diagram.pnghttp://4.bp.blogspot.com/%20VVsnqGvYPTk/UarO2d8i8vI/AAAAAAAAALQ/uHUVWZKc%203g/s1600/revised_ilhm_conceptual_diagram.pnghttp://4.bp.blogspot.com/%20VVsnqGvYPTk/UarO2d8i8vI/AAAAAAAAALQ/uHUVWZKc%203g/s1600/revised_ilhm_conceptual_diagram.png

  • 8/20/2019 TUGAS 1tugas hidrologi

    3/9

    2

    Dengan adanya penyinaran matahari, maka semua air yang ada dipermukaan

    bumi akan berubah wujud berupa gas. Gas ini bergerak di atmosfer (udara) kemudian

    akibat perbedaan temperatur di atmosfer dari panas menjadi dingin maka air akan

    terbentuk akibat kondensasi dari uap menjadi cairan (from air to liquid state). Bila

    tempertur berada di bawah titik beku (freezing point) kristal-kristal es terbentuk.

    Tetesan air kecil (tiny droplet) umbuh oleh kondensasi dan berbenturan dengan

    tetesan air lainnya dan terbawa oleh gerakan udara turbulen sampai pada kondisi

    yang cukup besar menjadi butir-butir air. Apabila jumlah butir sir sudah cukup banyak

    dan akibat berat sendiri (pengaruh gravitasi) butir-butir air itu akan turun ke bumi

    dan proses turunnya butiran air ini disebut dengan hujan atau presipitasi. Bila

    temperatur udara turun sampai dibawah 0º Celcius, maka butiran air akan berubahmenjadi salju [Chow dkk., 1988].

    Salju jadi persoalan yang penting di tempat atau negara yang mempunyai

    perbedaan temperatur yang besar pada waktu musim panas (summer ) temperatur

    bisa mencapai + 35ºC, namun pada waktu musim dingin (winter ) temperatur bisa

    mencapai - 35º (bahkan lebih).

    Hujan jatuh ke bumi baik secara langsung maupun melalui media misalnya

    melalui tanaman (vegetasi ). Di bumi air mengalir dan bergerak dengan berbagai cara.

    Pada retensi (tempat penyimpanan) air akan menetap untuk beberapa waktu. Retensi

    dapat berupa retensi alam seperti darah-daerah cekungan, danau tempat-tempat

    yang rendah dll., maupun retensi buatan seperti tampungan, sumur, embung, waduk

    dll.

    Secara gravitasi (alami) air mengalir dari daerah yang tinggi ke daerah yang

    rendah, dari gunung-gunung, pegunungan ke lembah, lalu ke daerah yang lebih

    rendah, sampai ke daerah pantai dan akhirnya akan bermuara ke laut. Aliran air ini

    disebut aliran permukaan tanah karena bergerak di atas muka tanah. Aliran inibiasanya akan memasuki daerah tangkapan atau daerah aliran menuju kesistem

     jaringan sungai, sistem danau atau waduk. Dalam sistem sungai aliran mengalir mulai

    dari sistem sungai kecil ke sistem sungai yang besar dan akhirnya menuju mulut

    sungai atau sering disebut estuary yaitu tempat bertemunya sungai dengan laut.

     Air hujan sebagian mengalir meresap kedalam tanah atau yang sering disebut

    dengan Infiltrasi, dan bergerak terus kebawah. Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian

    menguap (evaporasi dan transpirasi) dan membentuk uap air. Sebagian lagi mengalir

    masuk kedalam tanah (infiltrasi, perkolasi, kapiler). Air tanah adalah air yang bergerak

  • 8/20/2019 TUGAS 1tugas hidrologi

    4/9

    3

    di dalam tanah yang terdapat di dalam ruang – ruang antara butir – butir tanah dan

    di dalam retak – retak dari batuan. 

    Sebagian air yang tersimpan sebagai air tanah (groundwater ) yang akan

    keluar ke permukaan tanah sebagai limpasan, yakni limpasan permukaan (surface

    runoff ), aliran intra (interflow ) dan limpasan air tanah (groundwater runoff ) yang

    terkumpul di sungai yang akhirnya akan mengalir ke laut kembali terjadi

    penguapan dan begitu seterusnya mengikuti siklus hidrogi.

    Berikut merupakan bagan alir siklus hidologi:

    Gambar.2 Bagan alir suklus hidrologi

    B. Asal Usul Air

     Air tanah merupakan salah satu elemen Terdapat beberapa teori yang

    membahas tentang asal usul air tanah. Berdasarkan asal pembentukannya air tanah

    dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis air.

  • 8/20/2019 TUGAS 1tugas hidrologi

    5/9

    4

    1)  Connate water adalah air yang terperangkap dalam ruangan pada batuan

    endapan/sedimen sejak pengendapan batuan itu mulai terjadi. Karena

    kebanyakan batuan sedimen berasal dari air laut, connate water berasa asin

    dan itu merupakan sumber masalah utama apabila connate water bercampur

    dengan air yang digunakan untuk minum atau irigasi. Connate water dapat

    ditemukan dalam lapisan sedimen yang jauh terkubur dan biasanya muncul

    bersama minyak sehingga membantu minyak bermigrasi menuju reservoir.

    2)  Juvenile  water  adalah air yang melintasi dapur magma. Juvenile  water  belum

    mengalami siklus hidrologi. Air ini merupakan air aru yang ditambahkan pada

    zona kejenuhan dari kulit bumi yang dalam. Kedalaman air antara tempat yang

    satu dengan tempat yang lainnya tidak sama. Hal ini disebabkan olehbeberapa faktor, seperti permeabilitas tanah, kemiringan lahan, dan jarakk

    tempat dengan laut atau danau.

    3)  Magmatic water   adalah air yang diproduksi dari lelehan batuan (magma).

    Magmatic water  dikeluarkan ke permukaan pada saat proses erupsi gunung

    api vulkanik dalam wujud uap air (steam). Namun, sangat susah untuk

    menentukan banyaknya air yang keluar ke permukaan bumi dikarenakan

    gunung api biasanya terletak di bawah permukaan laut sehingga magmatic

    water segera bercampur dengan air laut.

    4)  Meteoric water  adalah air hasil precipication (salju atau hujan). Air ini dapat

    berasal dari hasil evaporasi badan-badan air maupun transpirasi mahluk

    hidup. Meteoric water   akan jatuh kebumi berupa butiran butiran air dan

    mengalami fase selanjutnya.

    5)  Metamorphic water  adalah air yang terperangkap pada batuan metamorphic .

    Metamorphic water   dapat berasal dari batuan beku (Magmatic water),

    maupun batuan sedimen (connate water) yang diberikan tekanan dan panastinggi.

  • 8/20/2019 TUGAS 1tugas hidrologi

    6/9

    5

    Ganbar.3 jenis air berdasarkan asal pembentukannya

    C. Sifat Batuan Terhadap Air Tanah

     Air Tanah memerlukan media guna mentransportasikan fluida yang ada.

    Proses pemindahan fluida dalam tanah menggunakan prinsip kapilaritas air. Tanah

    dan batuan berperan sebagai media kapiler guna mentransportkan air tanah. Menurut

    Krusseman (Bakri, 2003) ditinjau dari sifat dan prilaku batuan terhadap air tanah

    terutama sifat fisik, struktur dan tekstur maka batuan dapat dibedakan kedalam 4

    (empat) macam :

    1.   Akuifer  

     Akuifer adalah lapisan batuan yang mempunyai susunan sedemikian rupa

    sehingga dapat meyimpan dan mengalirkan air tanah yang cuku berarti seperti

    batu pasir, dan batugamping

    2.   Akuiklud  

     Akuiklud adalah lapisan batuan yang dapat meyimpan air akan tetapi tidak

    dapat mengalirkan air tanah dalam jumlah yang cukup berarti seperti

    lempung, shale, tuf halus

    3.   Akuitar  

     Akuitar adalah lapisan batuan yang dapat menyimpan air tetapi hanya dapat

    mengalirkan air tanah dalam jumlah yang sangat terbatas seperti basal scoria,

    serpih, napal, dan batulempung

    4.   Akuiflug  

  • 8/20/2019 TUGAS 1tugas hidrologi

    7/9

    6

     Akuiflug adalah lapisan batuan yang tidak dapat menyimpan dan mengalirkan

    air tanah seperti batuan beku dan batuan metamorf dan kalaupun ada air

    pada lapisan batuan tersebut hanya terdapat pada kekar atau rekahan batuan

    saja.

    D. Distribusi Vertikal Air Tanah

    Penyebaran vertikal air bawah permukaan dapat dibagi menjadi zona tak-

     jenuh (zone of aeration) dan jenuh. Zona tak-jenuh terdiri dari ruang antara yang

    sebagian terisi oleh air dan sebagian terisi oleh udara, sementara ruang antara pada

    zona jenuh seluruhnya terisi oleh air.

    Gambar 4. Distribusi Vertikal Air Tanah

    1.  Zona tidak jenuh (aerasi)

    Zona tidak jenuh (aerasi) terdiri atas rongga-rongga yang berisi sebagian oleh

    air dan sebagian oleh udara. Air yang berada di daerah tidak jenuh dinamakan

     “air mengambang” atau air dangkal (vadose water). Zona aerasi terdiri atas,

    zona-zona:

    ► Zona Tanah –  Air

    Zona tanah –air meliputi bagian dari permukaan tanah sampai kedalaman

    akar tanaman. Jumlah dan kejenuhan air yang terkandung dalam zona ini

    sangat tergantung pada hujan atau irigasi. Terdiri dari tanah yang kaya

    hara dan beberapa vegetasi. Kandungan air pada zona tanah-air

    dipengaruhi

  • 8/20/2019 TUGAS 1tugas hidrologi

    8/9

    7

    ► Vadosa intermediate (zona gravitasi)

     Vadosa intermediate (zona gravitasi) meliputi bagian diantara zona tanah

     – air dan zona kapiler. Kedalamannya berkisar dari 0 sampai lebih dari 100

    m tergantung terhadap keadaan water tabel  yang ada. Zona ini merupakan

    zona penghubung antar zona permukaan dan zona water tabel. Pada zona

    ini ditemukan air berupa air perlokasi yang diteruskan menuju zona jenuh

    air dengan menggunakan prinsip garavitasi.

    ► Zona kapiler  

     Air di zona naik karena pengaruh kapiler tanah dari muka air tanah. Tinggi

    zona ini sangat tergantung struktur tanah dibagian tersebut. Jika pori yang

    ada ideal untuk menjadi pipa kapiler, kenaikan kapiler (hc) dapat diperolehdari keteseimbangan antar tegangan permukaan air dan Berat jeni (SG)

    dari air yang naik. Sehingga

    ℎ =2

    cos 

    Dimana τ adalah tegangan permukaan, γ  adalah specific gravity (berat

     jenis) dari air, r adalah jari-jari dari pipa kapiler, dan λ adalah sudut kontak

    antar mineskus dan dinding pipa kapiler. Untuk air murni nilai λ adalah 0o,

    dan pada suhu 20oC nilai τ  = 0.074g/cm dan γ  = 1 g/cm3, sehingga

    kenaikan leat pipa kapiler adalah

    ℎ =0.15

     

    Gambar 4.1 Peningkatan muka air pada pipa kapiler. Gambar 4.2 Grafik

    hubungan moisture terhadap peningkatanpipa kapiler

  • 8/20/2019 TUGAS 1tugas hidrologi

    9/9

    8

    Menurut Todd (1980), peningkatan muka air tanah pada pipa kapiler

    bergantung terhadap ukuran pori yang dimiliki oleh tanah / formasi batuan

    di area tersebut. Semakin besar pori yang dimiliki (nilai moisture tinggi)

    akan berimplikasi terhadap rendahnya kenaikan muka air tanah, sedangkan

    semakin rapat pori yang ada (nilai moisture rendah) maka semakin tinggi

    kenaikan air pada pipa kapiler. Berikut merupakan tabel hubungan besar

    butir tanah terhadap peningkatan air permukaan.

    Tabel.1Peningkatan tinggi pipa kapiler terhadap ukuran butir material takterkonsolidasi

    Material Grain size (mm) Capillary rise (cm)

    Fine Gravel 5-2 2.5

     Very coarse sand 2-1 6.5Coarse sand 1-0.5 13.5

    Medium Sand 0.5-0.2 24.6

    Fine Sand 0.2-0.1 42.8

    Silt 0.1-0.05 105.5

    Silt 0.05-0.02 200a

    2.   Aliran dalam zona jenuh (saturasi)

    Mengalirnya air tanah dalam zona saturasi dinamakan perkolasi (percolation).

     Air bergerak lambat, melalui alur berupa pori yang sangat kecil, seperti benang, dan

    sejajar. Pergerakan paling mudah pada tengah-tengah pori, karena pada pinggirnya

    tertahan oleh gaya tarik molekuler. Berdasarkan hukum gravitasi, air mengalir dari

    tempat yang tinggi ke tempat yang paling rendah, sungai, danau atau laut. Ada yang

    melalui jalan yang rumit, turun terus kebawah tanah. Dan kembali keatas sampai ke

    sungai atau danau dari bawah. Gerak keatas melawan gravitasi ini mungkin terjadi

    karena pada kedalaman tertentu air dalam zona saturasi dibawah tekanan yang

    besar. Jadi air mengalir kearah tekanan rendah.