tugas-03_1206217553
DESCRIPTION
tugas weldingTRANSCRIPT
-
Penyambungan Material [TUGAS 03]
Teknik Metalurgi dan Material-FTUI 1
TUGAS 03_1206217553_Nur Aini
1. Jelaskan terjadinya busur listrik (gambar skematisnya)
2. Jelaskan perbedaan antara power supply yg menggunakan arus AC dan DC.
AC welding power supply DC welding power supply
Busurnya tidak stabil Busurnya lebih stabil
Tidak terjadi ledakan magnetic Terjadi ledakan magnetic
Sirkuit open voltage berkisar tinggi, antara 65-
95V
Sirkuit open voltage berkisar rendah, antara 50-
60V
Bahaya tersengat listrik lebih besar
probabilitasnya
Bahaya tersengat listrik lebih kecil
Konstruksi dan perawatan pada AC power
source lebih sederhana
Konstruksi dan perawatan pada DC power source
lebih rumit
AC power source relative lebih mahal DC power source relative lebih murah
3. Jelaskan dengan menggunakan gambar karakteristik mesin las busur listrik tipe
constan current dan constant voltage.
-
Penyambungan Material [TUGAS 03]
Teknik Metalurgi dan Material-FTUI 2
Tipe constan current digunakan TIG dan Plasma welding, Untuk TIG dan Plasma
welding hanya terjadi perbedaan kecil currentnya, sehingga dapat dikatakan
contsant current.
Tipe constan voltage digunakan MIG dan MAG welding, Untuk MIG dan MAG
welding hanya terjadi perbedaan kecil voltagenya, sehingga dapat dikatakan
contsant voltage.
4. Jelaskan dengan menggunakan gambar, apa yang terjadi pada hasil lasan, bila
parameter las (arus, tegangan dan kecepatan las) tsb dinaikan (meningkat) dan
diturunkan.
1. Bila arus dinaikan maka penetrasi logam terjadi burn through, Bila diturunkan terjadi lack
of penetration.
2. Bila kecepatan las dinaikan maka penetrasi logam terjadi under cut atau humping bed,
Bila diturunkan terjadi lack of penetration.
3. Bila arus voltase las dinaikan maka penetrasi logam semakin melebar, bila diturunkan
penetrasi logamkurang baik
-
Penyambungan Material [TUGAS 03]
Teknik Metalurgi dan Material-FTUI 3
5. Jelaskan fungsi dari fluks pembungkus pada elektroda SMAW. Apa yang terjadi pada
hasil lasan bila fluks tidak di gunakan (menggunakan kawat telanjang -bare wire). Buat
tabel perbandingan berdasarkan kekuatan mekanis, porositas yang terjadi & unsur
yang hilang dari penggunaan kedua jenis kawat tsb.
Fungsi dari pembungkus pada elektroda SMAW
Sebagai gas pelindung (Protective Slag)
Si & Mn (Slag Forming)
TiO2 dan CaF2/CaCO3
Sebagai Gas Pelindung (Shielding Gas)
Selulosa,15-30%
(C6H10O5)n+n/2 O2 6nCO + 5nH2
2CO + O2 2CO2
2H2 + O2 2H2O
Sebagai penstabil unsur Na dan K
Sebagai sumber unsur paduan
Perbandingan Menggunakan Fluks Tidak menggunakan fluks
Porositas Tidak poros Poros
Kekuatan Mekanis Rendah Tinggi
Unsur yang hilang Banyak Sedikit
-
Penyambungan Material [TUGAS 03]
Teknik Metalurgi dan Material-FTUI 4
6. Jelaskan arti kode kawat las berikut ini : E 6010, E7018, E7028-H4R, E 308L-16,
ER70T-6.
E6010
E : elektroda
60 : kekuatan tarik kawat las 60 ksi
1 : untuk semua posisi pengelasan
0 : cellulose sodium covering, arus yang digunakan DCEP
E7018
E : elektroda
70 : kekuatan tarik kawat las 70 ksi
1 : untuk semua posisi pengelasan
8 : low hydrogen iron powder covering, arus yang digunakan AC atau DCEP
E7028-H4R
E : elektroda
70 : kekuatan tarik kawat las 70 ksi
2 : untuk posisi pengelasan horizontal dan flat
8 : low hydrogen iron powder covering, arus yang digunakan AC atau DCEP
H : mengandung iron powder iron oxide
8 : mengandung sedikit hydrogen (low hydrogen)
R : ketahanan tehadap uap air
ER70T-6
ER : elektroda berupa batangan atau rod
70 : kekuatan tarik kawat las 70 ksi
T : bersifat turbulen (fluks berada di dalam)
6 : mengandung pelindung tanpa mengeluarkan gas, tahan terhadap serangan air, dan dipakai
pada pengelasan mild steel.
E 308L-16
E : elektroda
30 : kekuatan tarik kawat las 30 ksi
16 : lapisannya mengandung TiO2 dan K2O dan arusnya DCRP atau AC
7. Jelaskan mengapa beberapa jenis kawat las perlu dipanaskan (drying) lebih dahulu
sebelum dipakai untuk pengelasan. Faktor apa yang sangat berpengaruh dan apa yang
terjadi bila proses pemanasan tidak dilakukan.
Karena pada beberapa jenis kawat las memiliki kemampuan untuk menyerap uap air, maka
perlu dilakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum dipakai pada proses pengelasan. Beberapa
-
Penyambungan Material [TUGAS 03]
Teknik Metalurgi dan Material-FTUI 5
saat setelah dikeringkan, kawat las harus segera digunakan. Apabila tidak segera digunakan
harus dilakukan pemanasan ulang. Hal tersebut bertujuan untuk menjaga agar kawat las tetap
dalam keadaan kering. Jika tidak dilakukan pemanasan, uap air yang menempel pada kawat las
akan mengganggu jalannya proses pengelasan dan menghasilkan hasil kandungan O2 yang
tinggi dan berakibat pada hasil lasan yang kurang sempurna, Misal pada baja HSLA akan
menurunkan sifat mekaniknya terutama kekerasan dan kekuatan yang menurun akibat
terdapatnya porositas pada baja akibat kandungan hidrogen dan oksigen yang terdapat pada
hasil lasan. Selain itu, hidrogen juga dapat menyebabkan terjadinya hydrogen embrittlement
(HE) dan hydrogen induced cracking (HIC).
8. Jelaskan pengaruh polaritas (+ dan -) terhadap penetrasi las untuk (a) elektroda yang
konsumabel (consumable electrodes) dan (b) non-consumable electrodes. Buat gambar
skematis-nya.
(a) Efek polaritas terhadap penetrasi las untuk consumable electrode:
Pada umumnya panas maksimum terjadi pada kutub negatif (katoda).
Proses pengelasan dengan polaritas lurus menggunakan DCEN, di mana elektroda sebagai
kutub negatif, akan membuat pelelehan yang sangat tinggi yang mengakibatkan penetrasi las
menjadi dangkal.
Pada pengelasan dengan polaritas berbalik arah menggunakan DCEP, panas maksimum tetap
terjadi pada kutub negatif (katoda) di mana base metal berperan sebagai katoda, sehingga
memberikan penetrasi lasan yang cukup dalam.
(b) Efek polaritas terhadap penetrasi las untuk non-consumable electrode (Proses TIG atau PAW):
Panas busur maksimum terjadi pada kutub positif (anoda)
-
Penyambungan Material [TUGAS 03]
Teknik Metalurgi dan Material-FTUI 6
Elektroda tungsten yang digunakan pada polaritas lurus (DCEN), di mana elektroda sebagai
kutub negatif, maka panas busur maksimum terjadi di base metal yang berperan sebagai anoda,
sehingga menghasilkan penetrasi las yang dalam.
Elektroda tungsten yang digunakan pada polaritas berbalik arah (DCEP), di mana elektroda
sebagai kutub positif, maka panas busur maksimum terjadi di elektroda yang berperan sebagai
anoda, sehingga menghasilkan penetrasi las yang dangkal.
Ketika elektroda tungsten digunakan pada polaritas AC, besarnya panas busur akan
menghasilkan besar panas busur yang sama antara anoda dan katoda.
9. Jelaskan fungsi utama gas pelindung (Shielding Gas) dan sebutkan jenis gas pelindung
yang sering dipakai di aplikasi pengelasan.
Memproteksi cairan logam las dari reaksi (kontaminasi) dengan atmosfir udara yang
mengakibatkan timbulnya cacat las.
Media dalam menciptakan busur listrik
Medium dalam memberikan sifat pembasahan (wetting) pada logam paduan ferrous
Mengontrol jenis metal transfer
Mempengaruhi stabilitas busur
Mempengaruhi biaya las (welding costs)
Inert gas (MIG)
Argon atau helium atau campuran keduanya
Untuk digunakan pada logam yang reaktif terhadap atmosfer udara seperti: Al, Mg, Ti
Active gases (MAG dan FCAW)
-
Penyambungan Material [TUGAS 03]
Teknik Metalurgi dan Material-FTUI 7
Karbon dioksida (CO2)
Argon + Oksigen dan/atau karbon dioksida
Nitrogen, Hidrogen
10. Jelaskan dan bandingkan keunggulan dan kelemahan penggunaan gas pelindung Argon
dan Karbon dioksida (CO2) serta campurannya.
Gas Kelebihan Kekurangan
Ar + CO2 Dapat mengurangi kemungkinan terjadinya
spattering
Lebih mahal
CO2 Menghasilkan kecepatan las tinggi, dan
penetrasi yang tinggi pula.
Murah
Hanya memiliki metal transfer
mode tipe short arc dan globular
spattering.
Terbatas pada carbon steel dan low
alloy steel saja.
11. Jelaskan mengapa pada pengelasan baja karbon mild-steel dengan MAG proses lebih
banyak menggunakan kawat las dengan jenis ER70S-6.
ER : elektroda berupa batangan atau rod
70 : kekuatan tarik kawat las 70 ksi
T : bersifat fluks tidak berada di dalam
6 : mengandung pelindung tanpa mengeluarkan gas, tahan terhadap serangan air, dan dipakai
pada pengelasan mild steel.
Sehingga ER70S-6 diperuntukan untuk pengelasan baja karbon mild-steel dengan proses MAG
12. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Duty Cycle pada mesin las.
Duty cycle adalah lamanya kerja pengelasan dengan menggunakan kapasitas maksimum arus,
tanpa membuat overheating selama proses pengelasan. Perkiraan performa mesin las dapat
dirumuskan dengan:
-
Penyambungan Material [TUGAS 03]
Teknik Metalurgi dan Material-FTUI 8
Keterangan:
T : nilai duty cycle dalam persen
Ta : nilai duty cycle yang dibutuhkan dalam persen
I : besar arus pada nilai duty cyle
Ia : besar arus maksimum pada nilai duty cycle yang dibutuhkan
13. Hitunglah Berapa arus maksimum yang diijinkan bila mesin las dioperasi secara terus
menerus (tanpa berhenti) untuk mesin las dengan meng-gunakan mesin berkapasitas
350A dengan 60 % duty cycle.
Diketahui:
I = 350 A
T/Ta = 60 % duty cell
Ditanyakan : Ia ?
Jawab:
Ia = 350 x (60/100)1/2
Ia = 271,10 Ampere
Jadi arus maksimum yang dibutuhkan pada mesin berkapasitas 350 A dengan 60% duty cell
adalah 271,10 A