tuberkulosis abdomen
TRANSCRIPT
Respati R. Anggamaya110.2004.215
TUBERKULOSIS ABDOMEN
Peritonitis yang luas dapat terjadi akibat penyebaran hematogen, sedangkan peritonitis
lokal biasanya terjadi karena perluasan dan kelenjar limfe abdominal, fokus di usus, dan TB
urogenital. Awalnya, biasanya rasa sakit dan nyeri tekan tidak menojol. Kelenjar limfe,
omentum, dan peritoneum dapat melengket satu sama lain dan membentuk massa yang tidak
sakit dan tidak teratur pada perabaan yang disebut dengan fenomena papan catur.
Selanjutnya, kelenjar limfe, omentum, dan peritoneum yang saling melengkat tersebut dapat
melekat pada organ-organ abdomen sehingga terjadi obstruksi usus. Selain itu dapat juga
terjadi penekanan pada vena porta, sehingga menyebabkan pelebaran dinding abdomen dan
asites.
Patogenesis peritonitis TB didahului dengan infeksi M. Tuberculosis yang menyebar
secara hematogen ke organ-organ di luar paru termasuk di peritoneum. Cara lain adalah
melalui penjalaran langsung dari kelenjar mesenterika atau dari TB usus. Pada peritoneum
terbentuk tuberkel dengan massa perkijuan yang dapat membentuk satu kesatuan. Pada
perkembangan selanjutnya, omentum dapat menggumpal di daerah epigastrium dan melekat
pada organ-organ abdomen, sehingga pada akhirnya dapat menyebabkan obstruksi usus. Di
lain pihak, elenjar limfe yang terinfeksi dapat membesar, menyebabkan penekanan pada vena
porta dengan akibat pelebaran vena dinding abdomen dan asites.
Sumber:
Rahajoe N, dkk. 2005. Pedoman Nasional Tuberkulosis Anak Edisi ke-2. Jakarta: UKK
Respirologi PP IIDAI