try sanjaya-profesi kependidikan

9
Try Sanjaya 06121004039 MEREKONSTRUKSI MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN MELALUI PENGUBAHAN SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

Upload: wira-putra

Post on 29-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Try Sanjaya-Profesi Kependidikan

Try Sanjaya06121004039

MEREKONSTRUKSI MASYARAKAT DAN KEBUDAYAAN MELALUI PENGUBAHAN

SISTEM PENGELOLAAN PENDIDIKAN DI SEKOLAH

Page 2: Try Sanjaya-Profesi Kependidikan

A. Misi Pendidikan PersekolahanMisi pendidikan lembaga sekolah ada tiga,

yaitu;Pendidikan kepribadian.Pendidikan kewarganegaraan.Pendidikan intelektual.

Page 3: Try Sanjaya-Profesi Kependidikan

B. Sekolah Sebagai Sarana Rekonstruksi MasyarakatB. Sekolah Sebagai Sarana Rekonstruksi Masyarakat

Sekolah merupakan suatu kesatuan dari pribadi-pribadi yang berinteraksi. Pribadi-pribadi yang bertemu di sekolah tergabung dalam bagian-bagian yang melakukan hubungan organis yang bersistem. Sistem sekolah terwujud dengan munculnya cara interaksi sosial yang khas. Analisis perwujudan sistem sekolah sebagai organisasi sosial dicirikan oleh:

Memiliki suatu penghuni yang tetapMemiliki struktur politik atau kebijakn umum tentang kehidupan

sekolahMemiliki inti jaringan hubungan sosialMengembangkan perasaan atau semangat kebersamaan

sekolah, danMemiliki suatu jenis kebudayaan atau subkebudayaan tersendiri.

Page 4: Try Sanjaya-Profesi Kependidikan

Peranan sekolah dalam merekonstruksi masyarakat berarti sekolah merekonstruksi berbagai tata nilain yang telah ada dalam masyarakat, yang oleh Malindoski disebutkan sebagai upaya mengembangkan kebudayaan. Ada tujuh sistem nilai atau kebudayaan yang secara universal dikebangkan, yaitu:

BahasaSistem teknologiSistem mata pencaharian hidup dan ekonomiOrganisasionalSistem pengetahuanReligiKesenian

Page 5: Try Sanjaya-Profesi Kependidikan

D. Pengaruh Eksternal dan Internal dalam Pengelolaan Pendidikan

Pengaruh eksternal adalah adanya perkembangan dunia yang mengglobal yang berlaku dalam dasawarsa ini. sedangkan pengaruh internal adalah pengaruh kebudayaan dan kehidupan masyarakat bangsa Indonesia. Pengaruh tersebut akan berpengaruh pada pembentukan watak dan kreatifitas anak bangsa. Dalam kondisi seperti ini, Ki Hajar Dewantara mengingatkan untuk menerapkan strategi “trikon” dalam pengelolaan pendidikan.

Page 6: Try Sanjaya-Profesi Kependidikan

Strategi “trikon” itu meliputi:Konvergen, maksudnya agar pendidikan di Indonesia

dapat berkembang dengan baik, dapat setara dengan kualitas pendidikan negara-negara maju, maka sebaiknya ada adopsi nilai yang dipinjamkan dari budaya barat, meskipun demikian perlu diadakan filter penggunaannya.

Konsentris, maksudnya untuk mengembangkan pendidikan di Indonesia haruslah bertolak dari kebudayaan yang meng-Indonesia, sehingga nilai-nilai luhur bangsa tetap tertanam dalam generasi bangsa, dan

Kontinuitas, maksudnya bahwa pendidikan di Indonesia haruslah dilakukan secara terus menerus.

Page 7: Try Sanjaya-Profesi Kependidikan

E. Pendidikan di Sekolah dengan Sistem DesentralisasiDesentralisasi pendidikan merupakan upaya

untuk mendelegasikan sebagai atau seluruh wewenang di bidang pendidikan yang seharusnya dilakukan oleh unit atau pejabat pusat kepada unit atau pejabat di bawahnya, atau dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah, atau dari pemerintah kepada masyarakat.

Page 8: Try Sanjaya-Profesi Kependidikan

F. Program Kegiatan yang Perlu Dikedepankan

13 hal berikut perlu menjadi pertimbangan bagi reformasi pendidikan. Perlu disadari setiap orang adalah pribadi unik dan mempunyai

bakat yang berbeda dengan yang lainnya. Pendidikan tidakdimulai selepas sekolah menengah, yaitu pada

tingkat universitas. Prestasi teoris (universitas) dan praktis (kejuruan), kerja manual dan kerja otak, seharusnya sama-sama memperoleh penghargaan.

Perlunya sebuah sistem penilaian yang mencerminkan prestasi murid dengan berbagai kelebihan dan kekurangannya, tidak sekedar angka-angka yang mengklaim secara abstrak tentang mutu anak didik.

Perlu disadari bahwa (sistem) pendidikan tidak bebas nilai. Sekolah bukanlah semacam “bengkel reparasi” bagi semua

kerusakan masyarakat. Sebenarnya, yang lebih berperan adalah para orang tua. Sekolah hanya berperan sebatas ikut membantu orang tua dalam pendidikan anak-anaknya.

Page 9: Try Sanjaya-Profesi Kependidikan

Perlu dikoreksi keyakinan bahwa isi pendidikan bisa diatur lewat birokrasi, dan sedapat mungkin harus diseragamkan.

Tidak tepat bahwa lembaga pendidikan terbaik, selalu milik negara.

Sistem pendidikan, sebaiknnya berorientasi pada nilai (wert oriented).

Sistem pendidikan sebaiknya terkait dengan dunia praksis (praxisbezogen)

Sistem pendidikan sebaiknya tetap beragam. Diperlukan sebuah sistem pendidikan yang memberikan

ruang bagi anak didik untuk bersaing dan berkreasi secara fair.

Dibutuhkan sebuah sistem pendidikan yang efesien dalam pengelolaan waktu.

Sistem pendidikan seaiknya bersifat internasional.