tribratanews | polisi mojokerto tilang bentor
TRANSCRIPT
POLISI MOJOKERTO TILANG BENTORHTTP://TRIBRATANEWSJATIM.COM/POLISI-MOJOKERTO-TILANG-BENTOR/
Tribratanewsjatim.com: Kendati sudah sering diperingatkan serta sosialisasi terkait UU No 20 tahun 2009 tentang perubahan bentuk atau kendaraan yang tidak sesuai spesifikasi. Namun, pengendara becak motor (bentor) tetap mokong dengan mengoperasikan di Jalan Raya. Akibatnya, petugas Sat Lantas Polres Mojokerto melakukan tindakan tegas dengan menilang serta mengamankan bentor ke Polres mojokerto.Kasat Lantas Polres Mojokerto AKP Asep Kurnia, Rabu (16/3/2016) mengatakan pihaknya bakal terus melakukan tindakan tegas kepada pengendara bentor yang nekat mengoperasikan bentor di jalan raya. Menurutnya, bentor merupakan sepeda motor yang sudah berubah fungsi dan spesifikasinya.
“Itu jelas-jelas melanggar UU lalu lintas, jadi kami tidak pandang bulu. Sampai kapan pun bentor akan kita tindak tegas,’’ ujar Kasat Lantas.
Anggota Satlantas bakal terus mencari bentor yang masih saja berkeliaran di jalan raya hingga bentor benar-benar bersih, kendaraan yang sudah dimodifikasi dengan tiga roda tersebut, selain melanggar UU lalu lintas. Keberadaan bentor kerap kali menyebabkan kemacetan di jalur padat. Bukan hanya kemacetan, namun bisa membahayakan penguna jalan lainnya maupun penumpangnya.
Rata-rata mereka beralasan usianya lanjut dan sudah tak kuat untuk mengayuh becak manual. Sejumlah bentor yang kami sita boleh diambil pemiliknya dengan ketentuan memiliki STNK yang masih berlaku dan bersedia merubah bentornya menjadi sepeda motor kembali.Selain mengembalikan fungsi semula, para pengendara bentor harus membuat dan menyetujui surat pernyataan yang dibuat sendiri.
’’Jika mereka masih saja beroperasi dan tertangkap untuk kedua kalinya, kami tidak akan mengijinkan bentornya bisa di ambil kembali,” tegas Kasat Lantas.
Untuk memberikan efek jera, Sat Lantas akan terus merazia kendaraan roda dua yang diubah menjadi bentor. Dalam jangka waktu yang tidak ditentukan serta akan menindak tegas pelanggarnya, karena berpotensi membahayakan diri sendiri maupun orang lain. (mbah heru/sudi/mjt)