treknologi rehabilitasi sumberdaya pesisir

Upload: syafrian-adiguna-pangerang

Post on 09-Mar-2016

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

TREKNOLOGI REHABILITASI SUMBERDAYA PESISIR

TRANSCRIPT

TREKNOLOGI REHABILITASI SUMBERDAYA PESISIR

TEKNOLOGI REHABILITASI SUMBERDAYA PESISIRTAHAP PELAKSANAAN :1. PERENCANAAN

2. PESEMAIAN

3. PENANAMAN

4. MONITORING DAN EVALUASI1. PERENCANAAN REHABILITASI MANGROVE

A. PERSIAPAN

B. INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI LOKASI

C. RANCANGAN TEKNIS

D. PENGUKURAN LAPANGAN DAN PEMETAAN2. TEKNIK PESEMAIAN MANGROVE

A. PERENCANAAN PESEMAIAN

B. PEMILIHAN LOKASI PESEMAIAN

C. PENGUKURAN PEMETAAN & PEMBUATAN LAY OUTD. PEMBENIHAN

E. PEMBUATAN BEDENGAN DENGAN MEDIA SAPIH

F. PENYAPIHAN BIBIT

G. PEMELIHARAAN SEMAIAN

H. SELEKSI DAN PENGANGKUTAN

I. ADMINISTRATSI PESEMAIAN.

3. PENANAMAN MANGROVEA. TUJUAN PENANAMAN MANGROVE

B. PEMILIHAN LOKASI PENANAMAN

C. PEMILIHAN SPESIES YANG AKAN DITANAM

D. PERENCANAAN PENANAMAN

E. KEGIATAN PENANAMAN

F. PEMELIHARAAN TANAMAN

1. PERENCANAAN REHABILITASI MANGROVE

A. PERSIAPAN

a. Penyusunan rencana kerja.

Rencana kerja memuat tahapan dan prosedur kerja yang dilengkapi dengan jadwal waktu kegiatan.

b. Penyediaan bahan dan alat

Penyediaan berbagai jenis peta dan berbagai alat ukur seperti klinometer serta bahan-bahan lain seperti tali dan patok.B. INVENTARISASI DAN IDENTIFIKASI LOKASI

Kegiatan ini ditujukan untuk mengumpulkan data dan informasi yang berkaitan dengan kondisi lahan yang akan di rehabilitasi yang meliputi aspek fisik, biologi, sosial dan ekonomi.a. Data fisik

Tinggi pasang

Kestabilan tanah

Salinitas

Kondisi topografi

Iklim

b. Data biologi

c. Data sosial - ekonomi

C. RANCANGAN TEKNIS

a. Tata letak berbagai fasilitas pendukung

Luas dan letak calon lokasi penanaman

Pembagian petak tanaman

Luas dan letak calon lokasi pesemaian

Luas dan letak calon lokasi base camp

Letak saluran air

b. Penetapan jenis tanaman yang didasarkan pada :

Pemudaan alam

Pengukuran tinggi pasang

Salinitas

c. Pembibitan Pengumpulan biji

Penanganan biji

Penyimpanan biji

Penyemaian biji

Penyiapan media

Pemeliharaan bibit

Pemilihan bibit siap tanamd. Penanaman

Penyiapan lahan

Pengangkutan bibit Penanaman

e. Pemeliharaan tanaman

Penyulaman

Penyiangan

Penjarangan

D. PENGUKURAN LAPANGAN DAN PEMETAAN1. Pengukuran dan penataan areal

Pemancangan batas

Pengukuran lapangan (detail) spt: Ordinat, lereng

Penataan blok tanaman (polygon tertutup)

2. P e m e t a a n

Pengolahan data

Pembuatan peta (didasarkan pada sketsa & peta terkoreksi)

2. TEKNIK PESEMAIAN MANGROVE

A. D E F I N I S I

Pesemaian adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyemaikan benih suatu jenis tanaman dengan perlakuan dan perawatan selama jangka waktu tertentu sehingga akan dihasilkan bibit yang berkualitas baik, yang memenuhi persyaratan umur, ukuran dan pertumbuhan yang cukup baik dan siap untuk ditanaman di lapanganTipe Pesemaian

- Pesemaian sementara ( 1 3 thn)

- Pesemaian permanent ( 10 15 tahun)

Keuntungan dan kerugian masing-masing tipe pesemaian:

Pesemaian sementara :

Keuntungan:

Keadaan ekologisnya mendekati keadaan lapangan

Biaya transportasi murah

Pemeliharaan kesuburan tanah tidak menjadi masalah

Kerugian:

Biaya produksi persatuan unit mahal

Tenaga terampil kurang

Pesemaian Permanen

Keuntungan:

penyiapan media dapat dikerjakan secara mekanis

Pemeliharaan kesuburan tanah dapat dipelihara melalui rotasi tanaman bawah

Pengawasan lebih efisien

Pengembangan teknologi pesemaian lebih mudah dilaksanakan

Administrasi tertib dan mudah dilaksanakan

Unggul dalam kuantitas dan kualitas bibit

Kekurangan:

Memerlukan dana investasi infrastruktur dan peralatan yang cukup besar

B. PERENCANAAN PESEMAIAN

1. Kebutuhan bibit

Sangat tergantung pada luas areal yang akan ditanami dan jarak tanam.

Contoh :

Luas areal : 10 ha

Jarak tanam : 2m X 3m

Cadangan : 20 % untuk penyulaman

Jumlah bibit: 100.000 m : 6 m = 16.667 + (20% x 16.667)

= 20.000 bibit

2. Kebutuhan benihRumus : KB = B / (Kc X Km X Kj X Jb)

Keterangan:

KB = Kebutuhan benih (kg)

B = Kebutuhan bibit

Kc = % kecambah benih

Km = % kemurnian benih

Kj = % bibit jadi

Jb = Jumlah benih (kg)

Contoh:

Bila benih Sonneratia alba mampunyai % kecambah 95 % kemurnian 80 % bibit jadi 70 % dan jumlah benih /kg sebanyak 100, maka untuk membuat 20.000 bibit dibutuhkan benih sebanyak :

20.000 / (0,95 x 0,8 x 0,7 x 100) = 375,94 kg.3. Kebutuhan Bedeng Tabur

Bedeng tabur biasanya dibuat dengan ukuran 5 m x 1 m. Untuk menghitung kebutuhan bedeng tabur diperlukan data-data mengenai jumlah benih yang akan ditabur, jumlah benih per kg dan jarak penaburan. Bila jarak tabur benih S. alba 1 cm x 2 cm, maka jumlah bedeng tabur yang diperlukan dapat dicarai dengan menggunakan rumus berikut :

KB x Jb

BT =

, dimana :

JT

BT= Kebutuhan bedeng tabor

Jb= Jumlah benih per kg

JT= Jarak tabor

375.94 x 100 = 1.5 bedeng = 2 bedeng

BT =

250 x 1004. Kebutuhan Bedeng Sapih

Ukuran bedeng sapih sama dengan bedeng tabur, yaitu 5 m x 1 m, Untuk menghitung kebutuhan bedeng sapih, perlu diketahui ukuran kantong plastik yang digunakan. Kantong plastik yang berukuran 10 x 15, mempunyai garis tengah sekitar 6 cm. Dengan demikian dalam satu bedeng yang berukuran 5 m x 1 m dapat diisi dengan kantong plastik yang berisi media sebanyak 1389 sehingga untuk menampung 20.000 bibit, maka diperlukan bedeng sapi sebanyak 14.4 = 15 bedeng.

5. Menghitung Luas Bedeng

Luas bedeng, baik bedeng tabur maupun bedeng sapih perlu dihitung, karena akan menentukan luas lahan secara keseluruhan untuk membangun sebuah persemaian. Luas bedeng dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

Luas Bedengan= (Jumlah Bedeng Tabur + Jumlah Bedeng Sapih) x 5 m2

= (2 x 5 ) x 5 m2 = 0.0085 Ha

6. Menghitung Luas Persemaian

Dalam perencanaan pembangunan persemaian, areal persemaian tidak hanya terdiri dari bedeng-bedeng saja tetapi jalan pemeriksaan, jarak antar bedeng, bangunan sarana dan prasarana. Luas areal yang dialokasikan untuk bedengan biasanya sebesar 60% sedangkan yang 40% dialokasikan untuk keperluan lainya. Dengan demikian luas total lahan yang diperlukan untuk membuat 20.000 bibit adalah sebesar 100/60 x 0.0085 Ha = 0.014 = 140 m27. Menghitung Jumlah Kantong Plastik

Kantong plastik merupakan wadah yang sampai saat ini banyak digunakan untuk mengisi media semai. Kebutuhan kantong plastik tergantung dari jumlah bibit yang akan diproduksi dan juga harus mempertimbangkan kerusakan kantong yang mungkin terjadi. Ukuran kantong plastik ada bermacam-macam misalnya, 10 x 15 cm, 12 x 20 cm, 15 x 20 cm. Kebutuhan kantong plastik dihitung dengan menggunakan rumus :

KB + (KB x KR)

BT =

, dimana :

Z

KK = Jumlah kantong yang diperlukan (kg)

KB = Jumlah bibit yang akan diproduksiKR = Kerusakan kantong plastikZ = Jumlah kantong plastik/kg

8. Menghitung Jumlah Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang diperlukan tergantung dari prestasi kerja dan volume kegiatan yang ada. Secara umum untuk menghitung tenaga kerja dapat menggunakan rumus sebagai berikut :

VK

JT =

, dimana :

PK

JT= Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan (HOK)VK= Volume pekerjaan yang harus diselesaikanPK= Prestasi kerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan9. Kebutuhan Media Semai

Komposisi media semai sangat bervariasi, tapi pada dasarnya harus memenuhi syarat diantaranya; ringan, kompak, cukup nutrisi dan bebas hama penyakit : Komposisi media dapat berupa top soil, pasir dan kompos dengan perbandingan yang cukup bervariasi pula.

Untuk menghitung volume media, harus diketahui volume kantong plastik yang digunakan dan juga jumlah bibit yang akan diproduksi.

Volume kantong plastik dapat diketahui dari ukuran kantong plastik yang digunakan. Bila menggunakan kantong plastik yang berukuran 10 x 15 cm, berarti keliling kantong plastik sebesar 10 x 2 cm = 20 cm. Volume kantong platik dapat dihitung dengan menggunakan rumus silinder, yaitu x r2 x t. Jari-jari kantong plastik tersebut sebesar 3.18 cm, sehingga volume satu kantong = 3.14 x 3.182 15 = 476.29 cm3 = 0.000476 m3. Bila jumlah bibit yang akan diproduksi sebanyak 20.000 bibit, maka dibutuhkan total media sebanyak 20.000 x 0.000476 m3 = 9.52 m3.

Apabila media yang digunakan terdiri dari top soil 60% dan kompos 40% maka kebutuhan top soil sebanyak 60/100 x 9.52 m3 = 5,712 m3 dan kompos sebanyak 40/100 x 9.52 m3 = 3, 808 m3Untuk media semai anakan mangrove dapat diguakan : (1) tanah Lumpur mangrove, (2) campuran tanah mineral, pasir dan pupuk kandang (kompos) dengan perbandingan 1 atau 2 (tanah) : 1 atau 2 (pasir) : 1 (pupuk kandang atau kompos).10. Tata Waktu Pembuatan Persemaian Pada akhirnya, bibit yang akan dibuat di persemaian harus memenuhi standar kualitas, jumlah dan tepat waktu. Oleh karena itu, tata waktu pembuatan persemaian mulai dari persiapan sampai bibit siap angkut harus diperhitungkan secara matang. Dalam membuat tata waktu persemaian ini juga harus diperhatikan jenis bibit yang akan dibuat, karena setiap jenis pohon mempunyai kecepatan pertumbuhan yang berbeda sehingga lamanya waktu di persemaian juga bebrbeda.

Prosedur penyusunan jadwal kegiatan di persemaian harus memperhatikan hal-hal berikut :

1. Mengetahui jenis-jenis tanaman yang akan disemaikan, dan berapa lama waktu yang diperlukan untuk pembibitannya sampai mencapai umur siap tanam.

2. Mengetahui saat penanaman yang tepat

3. Menyusun jenis-jenis pekerjaan di persemaian secara berurutan, mulai dari pekerjaan awal sampai dengan pekerjaan akhir.

4. Membuat kolom-kolom jadwal kegiatan. Kolom bagian kiri berisi jenis kegiatan yang diperinci dalam jenis pekerjaan, kolom berikutnya berisi pembagian waktu per bulan.

Tugas :

Buatkan suatu perencanaan rehabilitasi mangrove di suatu kawasan yang anda tentukan sendiri.

rata-rata air surut

rata-rata air pasang

garis pasang tertinggi

garis pasang terendah

garis surut tertinggi

garis surut terendah

Lebar jalur hijau mangrove (Y)