traumatologi

48
TRAUMATOLOGI OLEH Dr. H. MISTAR RITONGA SpF DEPARTEMEN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL FAKULTAS KEDOKTERAN USU MEDAN

Upload: jack-loo

Post on 01-Jan-2016

115 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

about trauma and etc

TRANSCRIPT

Page 1: Traumatologi

TRAUMATOLOGIOLEH

Dr. H. MISTAR RITONGA SpF

DEPARTEMEN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

FAKULTAS KEDOKTERAN USUMEDAN

Page 2: Traumatologi

i. DEFENISI

TRAUMATOLOGI ADALAH:CABANG ILMU YANG MEMPELAJARI BERBAGAI BENTUK KEKERASAN/ TRAUMA DAN AKIBAT YANG DITIMBULKANNYA.

Page 3: Traumatologi

II. PENGGOLONGAN TRAUMA

BERDASARKAN ETIOLOGINYA DIBAGI ATAS:A. TRAUMA MEKANIK

1. TRAUMA TUMPUL2. TRAUMA TAJAM3. TRAUMA TEMBAK

B. TRAUMA TERMIS1. TRAUMA PANAS2. TRAUMA DINGIN

C. TRAUMA KIMIAWI1. ZAT KOROSIF2. ZAT IRITAN

D. TRAUMA LAIN (PETIR, LISTRIK)

Page 4: Traumatologi

A.1. TRAUMA TUMPUL MEKANIK

Trauma tumpul mrpkn ruda paksa akibat benda tumpul.

Bentuk benda: kepalan tangan, kayu, jatuh, kecelakaan, tertimpa, martil, dll.

Gambaran: tepi dan dasar tdk rata, sudut tdk tajam, jembatan jaringan dijumpai.

Efek: Luka memar (contusio), luka lecet (abrasio), luka robek (laserasi).

Jenis yang paling sering dalam pemeriksaan forensik.

Page 5: Traumatologi

A.1.1. LUKA MEMAR

Luka memar adalah Keadaan robeknya pembuluh darah kapiler dibawah kulit.

Ditandai dgn perubahan warna merah kebiruan→kehijauan→coklat→kuning→hilang.

Proses penyembuhan luka 1-4 minggu. Bedakan memar dengan lebam mayat. Tanda-tanda Memar: bengkak, pe↑ permukaan kulit,

lokasi tdk tentu, batas tdk jelas, berada diluar kapiler, pada pemotongan tdk bisa dicuci.

Page 6: Traumatologi

Gambar kiri dan kanan menunjukkan adanya memar pada daerah mukosa mulut

Page 7: Traumatologi

A.1.2. LUKA LECET (ABRASIO)

Luka Lecet adalah luka akibat benda tumpul yg mengakibatkan kerusakan jaringan sampai pada lapisan kulit ari.

Aspek medikolegal pada kasus: hanging, cekik, tergilas ban, dll.

Dapat memberikan gambaran arah datang nya luka maupun bentuk alat atau trauma yang mengakibatkan (jejas ban).

Page 8: Traumatologi

LUKA LECET TRAUMA TUMPUL

Page 9: Traumatologi

LUKA LECET TRAUMA TUMPUL

Page 10: Traumatologi

A.1.3. LUKA ROBEK (LASERASI)

Luka robek adalah luka yg mengakibatkan terputusnya kontinuitas jaringan sampai ke jaringan dibawah kulit (epidermis) yaitu otot.

Dapat ditentukan arah, kekuatan, penyebab, maupun bentuk trauma.

Robek dapat pula sampai mematahkan organ tulang.

Page 11: Traumatologi

GAMBARAN LUKA ROBEK TRAUMA TUMPUL

Page 12: Traumatologi

LUKA ROBEK PADA KECELAKAAN

Page 13: Traumatologi

TRAUMA TUMPUL REGIONAL

A. KEPALA DAN LEHER→ Retak tengkorak kepala, perdarahan epidural, subdural, subarachnoid, intraserebral, Patah tulang leher, tulang lidah dan trakhea.

B. DADA DAN PERUT→ Patah iga, robek paru dan jantung, ruptur hati, limpa, ginjal dll.

C. EKTREMITAS→ Patah/ retak tulang, dislokasi sendi.

Page 14: Traumatologi

TRAUMA TUMPUL REGIONAL KEPALA

Page 15: Traumatologi

A.2. TRAUMA TAJAM MEKANIK

Trauma tajam adalah suatu ruda paksa yang diakibatkan oleh benda-benda tajam.

Bentuk benda: pisau, gunting, bambu, kaca Gambaran : tepi rata, sudut luka tajam,

dasar luka rata, jembatan jaringan tdk ada. Efek : luka iris, luka tusuk, luka bacok.

Page 16: Traumatologi

A.2.1. LUKA IRIS

Luka iris adalah luka robek akibat goresan dengan cara menekan dan menggeser bagian sisi tajam benda.

Ciri-ciri: panjang luka lebih besar dari dalamnya, tepi luka tajam dan rata, ujung runcing, jemb.jaringan tdk ada.

Page 17: Traumatologi

KIRI: ALAT PENYEBAB LUKA IRIS YAITU PISAU

KANAN: IRISAN PADA LEHER AKIBAT TERKENA PISAU

Page 18: Traumatologi

A.2.2. LUKA TUSUK

Luka tusuk adalah luka dengan menusukkan benda tajam ke jaringan.

Gambaran: dalam luka lebih dalam dari lebar luka.

Aspek medikolegal:pisau bermata satu/dua, arah trauma, sifat luka (tangkisan atau bunuh diri).

Page 19: Traumatologi

LUKA TUSUK

Page 20: Traumatologi

A.2.3. LUKA BACOK

Luka bacok adalah luka akibat trauma tajam yang disertai dengan kekuatan mengayun senjata tajam yang kurang lebih sama dengan jarigan.

Gambaran: luka bentuk celah, dan disertai hancurnya jaringan dibawahnya (patah tulang dan ruptur organ dalam).

Page 21: Traumatologi

BEDA TRAUMA TUMPUL - TAJAM

Bentuk tdk teratur Tepi tdk rata Jembatan Jaringa ada Rambut tdk terpotong Dasar luka tdk teratur

Sekitar luka ada luka lecet atau memar.

Bentuk teratur Tepi luka rata Jembatan jar. Tdk ada Rambut ikut terpotong Dasar luka berupa

garis atau titik. Sekitar luka biasanya

bersih.

Page 22: Traumatologi

A.3. TRAUMA TEMBAK MEKANIK

Luka tembak adalah luka yg disebabkan adanya penetrasi anak peluru oleh krn adanya faktor kecepatan shg menembus kulit merusak jaringan didalamnya.

L.Tembak meliputi: Senjata api, luka masuk, luka keluar, anak peluru/ proyektil.

Produk senjata api: api, mesiu/gas, selongsong peluru, anak peluru/proyektil

Page 23: Traumatologi

EFEK KERJA SENJATA API

Anak peluru: menimbulkan lubang luka serta kelim memar atau lecet.

Mesiu yg tdk terbakar: menimbulkan kelim tatto.

Mesiu yg setengah terbakar: menimbulkan kelim jelaga.

Gas atau api: menimbulkan luka bakar. Luka tembak masuk. Luka tembak keluar.

Page 24: Traumatologi

PEMBAGIAN LUKA TEMBAK MASUKA. LUKA TEMBAK TEMPEL

Dijumpai kelim memar, dengan saluran luka masuk dijumpai jaringan terbakar, gas dan bubuk mesiu.

B. LUKA TEMBAK JARAK SANGAT DEKATDijumpai kelim memar, kelim tatto, kelim jelaga dan luka bakar (≤ 15 cm).

C. LUKA TEMBAK JARAK DEKATDijumpai kelim memar, kelim tatto, kelim jelaga (≤ 70 cm).

D. LUKA TEMBAK JARAK JAUHDijumpai kelim memar (≥ 70 cm)

Page 25: Traumatologi

GAMBARAN LUKA TEMBAK

Page 26: Traumatologi

Penyebabnya: Api, benda panas, radiasi,dll. Api bisa karena kebakaran, ledakan gas,

terkena benda panas seperti knalpot, dll. Efek yang ditimbulkan adalah luka bakar

(Burn). Klasifikasi luka bakar dibagi berdasarkan:

1. Menurut dalamnya,2. Menurut luasnya,3. Menurut dalam dan luasnya.

B.1. TRAUMA TERMIS (PANAS)

Page 27: Traumatologi

LUKA BAKAR BERDASARKAN DALAM NYA LUKA

MENURUT DUPUYTREN: Tingkat I: Eritema Tingkat II: Vesikula Tingkat III: Kerusakan jar.kulit superfisial. Tingkat IV: Kerusakan seluruh lap. Kulit. Tingkat V: Kerusakan sampai jaringan otot Tingkat VI: Terbakar hangus

Page 28: Traumatologi

LUKA BAKAR BERDASARKAN DALAM NYA LUKA

MENURUT WILSON: Merupakan penyederhanaan klasifikasi

Dupuytren yaitu: Tingkat I : Dupuytren I & II Tingkat II: Dupuytren III & IV Tingkat III:Dupuytren V & VI

Adapula yg menyederhanakan pembagian dengan: Dangkal (superfisial) & Dalam (deep)

Page 29: Traumatologi

LUKA BAKAR BERDASARKAN LUAS NYA LUKA

RULE OF NINE Ringan:

1. Tingkat I meliputi <10% luas permukaan tubuh2. Tingkat II meliputi <5% permukaan tubuh3. Tingkat III meliputi hanya 2% permukaan tubuh

Sedang:1. Tingkat I meliputi 15-30% permk. Tubuh2. Tingkat II meliputi 10-15% permk. Tubuh3. Tingkat III meliputi 5-10% mengenai wajah, tangan atau kaki.

Berat:1. Tingkat I meliputi wajah, tangan kaki & daerah perineum.2. Tingkat II meliputi >30% luas permukaan tubuh3. Tingkat III meliputi 20% mengenai sal. nafas, & dengan komplikasi fraktur.

Page 30: Traumatologi

PENILAIAN THDP LUKA BAKARBerat ringan nya luka bakar dipengaruhi oleh: Luas luka lebih menentukan karena luka bakar

tingkat I atau II jika mengenai 1/3 luas permukaan tubuh bisa fatal. Jika > 20% luas permukaan tubuh, bisa timbul shock, jika > 50% bisa fatal.

Lokalisasi misalnya : kepala, leher, badan, bagian muka abdomen, leher berbahaya daripada tungkai.

Umur : laki-laki lebih tahan daripada wanita. derajat kepanasan : prognosa lebih jelek pada

panas yang lebih tinggi. Lamanya kontak : kontak lebih lama prognosanya

lebih jelek.

Page 31: Traumatologi

GAMBARAN LUKA BAKAR

Page 32: Traumatologi

LUKA BAKAR CAIRAN PANAS

Scald’s (luka bakar oleh karena cairan panas atau uap) mempunyai sifat-sifat :

Rambut tidak terbakar atau hangus dan tidak ada penghitaman (blackening) pada daerah luka.

Vesikel banyak dijumpai sepanjang daerah kontak cairan panas dengan tubuh.

Page 33: Traumatologi

SEBAB KEMATIAN LUKA BAKARSebab kematian bisa LANGSUNG dan TIDAK LANGSUNG, Langsung

karena keracunan CO dan CO2, Tidak langsung karena Syok setelah 2-3 hari akibat hilang cairan tubuh.

Sebab lain yang bisa adalah: Shock. Mati lemas. Biasanya karena inhalasi, CO2 dan CO dari hasil pembakaran. Kecelakaan atau luka. Kematian terjadi akibat tertimpa balok, terjatuh dan lain-lain. Peradangan membran serosa dan organ dalam seperti

meningitis, peritonitis, oedema glottis, bronchitis dan bronchopneumonia.

Hipoproteinemia, hilangnya cairan, gagal ginjal dan anemia. Kehabisan tenaga. Erisipels, septicemia, piaemia, gangren dan tetanus.

Page 34: Traumatologi

PEMERIKSAAN POST MORTEM PEMERIKSAAN LUAR1. Pakaian, bau (mis. Minyak tanah).2. Posisi “Paguilistic attitude”3. Warna merah atau hitam (gosong).4. Timbul bula atau hangus terbakar.5. Vesikula yg mengandung albumin dan khlorida dengan dasar

berwarna/bintik merah adalah tanda pasti ante mortem.6. Robekan otot (heat ruptures), tdk berdarah

PEMERIKSAAN DALAM1. Hematoma dalam kepala (Pseudo epidural hematome)2. Kongesti saluran nafas, pleura dan paru-paru.3. Curling ulser pada duodenum4. Pembekakan Galndula suprarenalis dan hiperemis

Page 35: Traumatologi

PEMERIKSAAN CO DARAH

Ambil darah jantung 1-2 tetes korban dan 1-2 tetes darah org hidup (pembanding).

Encerkan masing” dgn aquades 10 Cc. 2-3 tetes NaOH 10% pada masing” tabung. Darah normal akan langsung terjadi

perubahan warna merah coklat, darah CO akan memerlukan waktu lebih lama.

Page 36: Traumatologi

B.2. TRAUMA TERMIS (DINGIN)

Sangat jarang terjadi di Indonesia. Biasanya terjadi karena faktor

udara/suhu yg sangat dingin seperti di Kamar pendingin (kulkas, daerah bersalju),

Sebab kematian krn faktor hipotermi Gambaran post mortem tidak ada

yang khas.

Page 37: Traumatologi

C.1. TRAUMA KIMIAWI (KOROSIF)

Disebabkan oleh zat seperti: Asam anorganik (A.Sulfat, A.Nitrat,), Asam Organik (A.Oksalat, A.Karbolat, A.Asetat), Asam hidrosianat serta Basa (potassium hidroklorida, amonia dll.

Luka bakar disebut Chemical burn Umumnya karena faktor kecelakaan Gambaran luka tampak daerah nekrotik

yang mulanya berwarna putih abu-abu, selanjutnya berubah kecoklatan atau hitam (asam sulfat), warna kuning (asam nitrat)

Page 38: Traumatologi

C.2. TRAUMA KIMIAWI (IRITASI)

Merupakan racun yang menyebabkan iritasi terhadap kulit maupun pada saluran pencernaan.

Terdiri dari beberapa golongan unsur seperti: Anorganik (Logam & Non Logam) Organik (Tumbuhan dan Hewan) Racun mekanik (Serbuk gelas)

Page 39: Traumatologi

RACUN IRITAN YANG UMUM

Beberapa Racun iritan yang umum menyebabkan kontak adalah: Antimoni, mercury, Zinc, cuprum dan

plumbum. Gambaran iritasi keracunan misalnya pada

kulit akibat terpapar Cuprum (Tembaga) akan berwarna kuning, pada keracunan Timbal (Plumbum) yang kronik akan mengakibatkan otot yg lumpuh menjadi lunak, gusi tampak garis kebiruan.

Page 40: Traumatologi

D.1. TRAUMA LISTRIK

Merupakan luka akibat arus listrik. Arus listrik ada 2 yaitu: arus listrik bolak

balik (AC) dan arus listrik searah (DC). Faktor-faktor trauma arus listrik: Kuat

arus/Ampere (I=Intensitas), Tegangan/Volt (V=Voltase), Tahanan/Ohm (R=Resistensi), Arah aliran, dan waktu

Penyebab kematian shock krn Fibrilasi Ventrikel jantung, paralise pusat pernafasan.

Page 41: Traumatologi

GAMBARAN POST MORTEM

Berupa luka listrik masuk & luka listrik keluar.

Luka masuk disebut “Joule Burn” berupa kawah dengan bentuk mirip konduktor dan terbentuk garis-garis tepi dengan dikelilingi daerah pucat. Bila tegangan dan tahanan yg tinggi maka dijumpai luka bakar kehitaman/hangus.

Pemeriksaan dalam dijumpai tanda asfiksia

Page 42: Traumatologi

D.2. TRAUMA PETIR Merupakan arus listrik tegangan tinggi (10

megavolt) dengan kuat arus 100.000 Ampere.

Efek trauma petir berupa:1. Luka bakar berbentuk zigzag, jika kulit melepuh, ini karena gas yg terbentuk dari efek elektronik.2. Arborescent Mark akibat laluan listrik, berupa gambaran kemerahan kulit seperti percabangan pohon yg mrpkn pembuluh darah perifer, bisa pula ekimosis spt ranting

Page 43: Traumatologi

D.2. TRAUMA PETIR

Fusi dan magnitisasi dari bahan logam pada tubuh seperti cincin, bingkai kaca mata.

Kerusakan fisik pada otot maupun pakaian Gagal jantung Retensi cairan dan edema lokal akibat

paralisis pembuluh darah kapiler dan limfatik

Page 44: Traumatologi

KEMUNGKINAN TERKENA PETIR

Berada di lapangan terbuka saat petir ada. Berada di bagian paling atas bangunan. Bangunan yg tdk memiliki konduktor. Pesawat terbang yg terkena petir. Berada dibawah pohon besar. Berada di kolam renang sewaktu berenang. Jerejak rumah, antena TV yg tdk dibuatkan

pembumian utk mengalirkan listrik.

Page 45: Traumatologi

PEMBAGIAN TRAUMATOLOGI LAINNYA

TRAUMA B’DASARKAN DERAJAT LUKA :1. Luka ringan 2. Luka Sedang3. Luka berat

TRAUMA B’DASARKAN MEDIKOLEGAL:1. Bunuh diri2. Pembunuhan3. kecelakaan

TRAUMA B’DASARKAN WAKTU KEMATIAN:1. Ante Mortem2. Post Mortem

Page 46: Traumatologi

KUHP Pasal 90:1. Jatuh sakit atau mendapat luka yg tdk ada

harapan sembuh sama sekali atau yg menimbulkan bahaya maut

2. Tdk mampu terus menerus utk menjalankan tugas jabatan atau pekerjaan pencaharian.

3. Kehilangan salah satu panca indera4. Mendapat cacat berat5. Menderita sakit lumpuh6. Terganggu daya pikir selama empat minggu

lebih7. Gugur atau matinya kandungan seorang

perempuan.

Page 47: Traumatologi

KUHP PASAL 351

1. Penganiayaan dihukum dgn hukuman penjara selama-lamanya 8 bln,atau denda paling banyak empat ribu lima ratus rupiah

2. Jika perbuatan itu menjadikan luka berat, yg bersalah diancam dengan pida penjara paling lama 5 tahun.

3. Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama 7 tahun

4. Dengan penganiayaan disamakan sengaja merusak kesehatan.

Page 48: Traumatologi