transportasi

6
TUGAS TRANSPORTASI PENENTUAN LOKASI DISUSUN OLEH : Vita Ardiana Sari (1102110091) Nadya (1102110107) Isyalia D. H. M. (110211010) !E"NI" INDUS!#I $A"UL!AS #E"A%ASA INDUS!#I !EL"OM UNIVE#SI!% 201&

Upload: john-ford

Post on 05-Oct-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Macro Analysis, Micro Analysis, Site selection

TRANSCRIPT

TUGAS TRANSPORTASIPENENTUAN LOKASI

DISUSUN OLEH :

Vita Ardiana Sari (1102110091)Nadya (1102110107)Isyalia D. H. M. (1102110104)

TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS REKAYASA INDUSTRITELKOM UNIVERSITY2015Macro Analysis Define objectivePerusahaan MEEOCHA adalah produsen produk furniture yang akan membangun fasilitas pabrik sekaligus ritel untuk melayani pasar domestik, yaitu di Indonesia. Bisnis Ritel secara umum adalah kegiatan usaha menjual aneka barang atau jasa untuk konsumsi langsung atau tidak langsung. Dalam mata rantai perdagangan bisnis ritel merupakan bagian terakhir dari proses distribusi suatu barang atau jasa dan bersentuhan langsung dengan konsumen. Secara umum peritel tidak membuat barang dan tidak menjual ke pengecer lain. Akan tetapi dalam praktik bisnis ritel modern saat ini tidak tertutup kemungkinan, banyak pengecer kecil membeli barang di gerai peritel besar, mengingat perbedaan harga yang muncul pada waktu-waktu promosi tertentu yang dilakukan oleh peritel besar. Bisnis Ritel di Indonesia secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu, ritel modern dan ritel tradisional. Ritel modern sebenarnya merupakan pengembangan dari ritel tradisional, yang pada praktiknya mengaplikasikan konsep yang modern, pemanfaatan teknologi, dan mengakomodasi perkembangan gaya hidup di masyarakat (konsumen).

Define trade off components Sumber Daya ManusiaSumber daya manusia yang kompeten dan yang berkualitassangat dibutuhkan untuk mendukung produktivitas dan aktivitasagar tujuan perusahaan atau suatu organisasi dapat tercapaidengan sempurna. SDM merupakan salah satu faktor kuncidalam reformasi ekonomi, yakni bagaimana menciptakan SDMyang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global. InfrastrukturInfrastruktur tak bisa dipungkiri menjadi salah satu faktor penunjang keberhasilan perekonomian suatu daerah. Infrastruktur merujuk pada sistem phisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas Publik yang lain yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial dan ekonomi (Grigg, 1988). Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungs-fungsi sistem social dan sistem ekonomi dalam kehidupan sehar-hari masyarakat. Sistem infrastruktur dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatan-peralatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat (Grigg, 2000). Bahan BakuPersediaan merupakan hal pokok yang sangat penting dalam perusahaan. Bila perusahaan kekurangan persediaan bahannya (out of stock) akan mengakibatkan adanya hambatan hambatan pada proses produksi, sehingga akan mengakibatkan kekurangan persediaan barang dagang dan dapat menimbulkan kekecewaan pelanggan.

Collect dataPembangunan fasilitas perusahaan mempertimbangkan data permintaan konsumen. Data permintaan tersebut merupakan diambil dari http://data.go.id/dataset/jumlah-rumah-tangga-berdasarkan-bukti-kepemilikan-rumah-per-kabupaten. Perusahaan menggunakan asumsi permintaan furniture representasi dari jumlah Kepala Keluarga (KK) yang ada di Indonesia. Perusahaan menggunakan data KK karena diasumsikan setiap KK membutuhkan furniture untuk rumahnya. Jadi setiap KK mewakili satu unit demand produk furniture. Berikut adalah data demand furniture di Indonesia :

Menurut Kementerian Perindustrian (Kemenperin), saat ini ada empat kendala dalam mengembangkan industri di luar Pulau Jawa. Empat kendala tersebut seperti infrastruktur, tata ruang, Sumber Daya Manusia (SDM), dan minat pembangunan. Infrastruktur di luar Jawa sekarang kurang memadai dalam membangun industri. Sebab, infrastruktur pendukung seperti jalan, rel kereta api, pelabuhan, dan air kondisinya kurang memadai. Belum semua kabupaten atau kota telah mempersiapkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), khususnya kawasan peruntukkan industri. Kemampuan tenaga kerja dan SDM industrial yang terlatih di daerah masih kurang baik. Kondisi ini turut membuat pertumbuhan industri di luar pulau Jawa tidak seagresif Pulau Jawa.Sumber : http://www.tribunnews.com/bisnis/2015/02/16/empat-kendala-pengembangan-kawasan-industri-di-luar-pulau-jawa

Pulau Jawa masih menjadi wilayah favorit kalangan industri untuk mengembangkan bisnisnya. Salah satunya adalah industri kayu. Jika sebelumnya berbasis di luar Jawa, seperti Papua, Kalimantan, dan Sumatera, kini kegiatan industi ini bergerser ke pulau Jawa. Ketersediaan bahan baku di Jawa, berupa kayu sengon, gabon, dan gamelina. Kayu-kayu yang biasa digunakan untuk pertukangan kini banyak dikembangkan di Jawa. Hampir setiap kabupaten di Jawa Tengah dan Jawa Timur punya industri pengolahan kayu.Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/03/26/090565397/Industri-Kayu-Kini-Bergeser-ke-Jawa

Develop decision criteriaBerdasarkan data yang telah didapatkan, maka Perusahaan memilih mendirikan fasilitas di Pulau Jawa karena dari faktor-faktor yang dipertimbangkan (SDM, infrastruktur, ketersediaan bahan baku, dan permintaan) lebih tersedia di Pulau Jawa daripada pulau yang lain.

Evaluate alternative scenarios Micro analysis

1. Data berkaitan dengan penentuan lokasi pabrik menggunakan metode Factor RatingBerdasarkan hasil perhitungan penentuan alternatif lokasi pabrik sofa menggunakan metode coverage center dengan koordinat yang didapatkan yakni E4, E5, F4, F5. Menurut peta pulau Jawa, koordinat tersebut adalah letak dari kota Tasikmalaya, Ciamis, Cilacap, Kuningan, Brebes, Sumedang, Majalengka. Pertimbangan pemilihan lokasi yaitu di dalam kota adalah sebagai berikut :1. Kami mencari tenaga kerja yang memiliki ketrampilan dibidang pengrajinan kayu khususnya sofa sehingga kami akan mudah mendapatkan di daerah kota.2. Proses produksi sofa sangat tergantung pada fasilitas-fasilitas seperti listrik, gas, sarana transportasi, infrastruktur jalan yang baik, dan dekat dengan supplier serta pelanggan. Hal-hal ini akan mudah didapatkan di daerah kota.Adapun faktor-faktor dan analisis yang menjadi pertimbangan pemilihan lokasi pabrik yaitu sebagai berikut :1. Harga Tanah (Wt = 0.2)Harga tanah akan berpengaruh terhadap modal usaha yang akan dikeluarkan. Selanjutnya, hal ini akan berpengaruh terhadap pajak bumi bangunan yang harus dibayarkan. Terlebih lagi usaha produksi sofa ini membutuhkan ukuran pabrik yang cukup luas mengingat material yang digunakan (kayu) termasuk material berat. Perlu adanya infrastruktur pabrik yang baik, seperti fasilitas truk pengangkut kayu dapat masuk ke pabrik. Mengingat hal-hal tersebut, harga tanah dapat menjadi faktor pertimbangan sebesar 20%.2. Kepadatan Penduduk (0.1)Kepadatan penduduk menjadi ukuran pembangunan dari sebuah daerah / kota / kabupaten. Dampak kepadatan penduduk terhadap ekonomi adalah pendapatan per kapita berkurang sehingga daya beli masyarakat manurun. Untuk itu kepadatan penduduk diberi bobot 10%.3. Indeks Pembangunan Manusia (0.2)Indeks pembangunan manusia (IPM) menjadi ukuran pembangunan dari sebuah daerah / kota / kabupaten salah satunya yaitu pengetahuan dan keterampilan yang memadahi serta peluang untuk merealisasikan pengetahuan yang dimiliki dalam kegiatan produktif. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi memilik peranan dalam proses produksi sehingga mampu meningkatkan produktifitas tenaga kerja. Berdasarkan hal tersebut, pastilah IPM sebuah kota / kabupaten alternatif pemilihan pabrik sofa ini akan berpengaruh terhadap keterampilan tenaga kerja yang akan kami rekrut. Mengingat usaha ini adalah usaha dibidang furniture yang pastinya akan membutuhkan ketrampilan dan kreatifitas dari pekerja. Oleh sebab itu, kami memberikan bobot sebesar 20% untuk faktor IPM.4. UMR (0.3)UMR merupakan suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha atau pelaku industri untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan, atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya. UMR akan mempengaruhi pendapatan per kapita, sehingga faktor ini kami anggap paling penting dan diberi bobot sebesar 30%.5. Jarak dengan supplier (0.2)Material utama dari pembutatan produksi sofa adalah kayu sebagai kerangka. Kayu merupakan material yang berat. Dibutuhkan alat transportasi yang besar untuk membawa kayu dari supplier ke pabrik. Material kayu yang besar akan membutuhkan biaya yang besar untuk pengirimannya. Oleh karena itu agar menghemat biaya transportasi, diperlukan letak yang dekat dengan supplier. Selain karena masalah biaya transportasi, ketersediaan bahan baku (kayu khususnya) juga menjadi faktor yang penting untuk menjalankan proses produksi. Letak dengan supplier yang jauh akan beresiko keterlambatan material. Dan menurut kami hal ini sangat merugikan, Oleh karena itu kami memberikan bobot 20% untuk faktor ini.

Comparative AnalysisKota Tasikmalaya dipilih menjadi kota terbaik untuk faktor harga tanah dan kepadatan penduduk dibanding kota lain yang termasuk di dalam faktor karena harga tanah di Kota Tasikmalaya yang paling murah dan memiliki kepadatan penduduk paling tinggi dibanding Ciamis, Cilacap, Kuningan, Brebes, Sumedang, Majalengka. Untuk faktor indeks pembangunan manusia dan kedekatan dengan supplier terpilih Kota Sumedang karena Kota Sumedang memiliki nilai indeks pembangunan manusia yang tinggi dibanding kota lain. Sementara untuk kedekatan dengan supplier, Kota Sumedang merupakan kota yang terdekat dengan Jepara yang merupakan daerah supplier. Sedangkan untuk faktor UMR dipilih Kota Ciamis karena kota tersebut memiliki UMR terendah dibanding Tasikmalaya, Cilacap, Kuningan, Brebes, Sumedang, dan Majalengka.