translate jurnal skrining kanker prostat
DESCRIPTION
translate jurnal from NEJMTRANSCRIPT
Skrining untuk Kanker Prostat(The New England Journal of Medicine)
OLEH :
RIZAL TRIANTO 08700150
PEMBIMBING :
dr. Moh. Ali Yusni Sp. B
SMF BEDAH
RSUD DR. M. SALEH PROBOLINGGO
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2013
PRAKTEK KLINIS
Skrining untuk Kanker Prostat
Richard M. Hoffman, MD, MPH
Fitur Jurnal diawali dengan Gambaran kasus yang menyoroti masalah klinis umum. Bukti
yang mendukung berbagai strategi kemudian disajikan, diikuti oleh sebuah pedoman
formal. Artikel ini diakhiri dengan rekomendasi klinis penulis.
Dari Departements of Medicine and Family and Community Medicine, University of New
Mexico School of Medicine, dan the Medicine Service, New Mexico Veterans Affairs Health
Care System - both in Albuquerque. Alamat permohonan mencetak kembali ke Dr Hoffman
pada 1501 San Pedro Dr SE, mailstop 111, Albuquerque, NM 87108, atau pada
Artikel ini (10.1056/NEJMcp1103642) dipublikasikan pada tanggal 26 Oktober 2011, di
NEJM.org.
N Engl J Med 2011; 365:2013-9.
© 2011 Massachusetts Medical Society.
The New England Journal of Medicine
Download dari nejm.org pada tanggal 13 Agustus 2013. Hanya untuk penggunaan
pribadi. Tidak dapat digunakan untuk yang lain tanpa izin.
© 2011 Massachusetts Medical Society. All rights reserved.
2
LEMBAR PENGESAHAN
Referat SMF Bedah
Judul Jurnal :
SKRINING UNTUK KANKER PROSTAT
Telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : Rabu
Tangggal : 21 Agustus 2013
Mengetahui,
Dokter Pembimbing Penulis
dr. Moh. Ali Yusni Sp. B Rizal Trianto
3
Seorang pria kulit putih non-Hispanik 50 tahun datang sebagai pasien baru yang membuat janji dengan dokter dan ingin membahas skrining kanker prostat. Dia tidak memiliki riwayat keluarga kanker prostat dan dia tidak memiliki keluhan saluran kencing bagian bawah. Saran apa yang sebaiknya diberikan?
Masalah Klinis
Kanker prostat adalah kanker yang paling sering didiagnosis selain kanker kulit dan penyebab
utama kedua kematian akibat kanker pada pria di Amerika Serikat. Pada tahun 2011, kanker
prostat diharapkan dapat didiagnosis pada sekitar 240.000 pria dan menyebabkan hampir
34.000 kematian.1 Setelah mencapai puncaknya pada awal 1990-an, pada tahun 2007
pengukuran menurut kejadian menurut usia, kanker prostat telah menurun menjadi 165,8
kasus per 100.000 pria dan tingkat mortalitas telah menurun menjadi 23,5 kematian per
100.000 orang2 (Gambar 1). Antara tahun 1999 dan 2006, pada saat diagnosis, sekitar 80%
dari kanker prostat secara klinis hanya terletak pada prostat, dan 4% telah metastasis.2
Faktor risiko tertinggi untuk kanker prostat adalah usia yang lebih tua, dengan riwayat
keluarga positif, dan ras kulit hitam. Rata-rata usia saat diagnosis adalah 67 tahun, dan usia
kematian adalah 81 tahun.2 Risiko kanker prostat adalah dua kali lebih tinggi pada pasien
yang memiliki kekerabatan tingkat pertama dengan orang yang terdiagnosis kanker prostat
dibandingkan dengan pasien yang tidak memiliki kekerabatan tingkat pertama dengan orang
yang terdiagnosis penyakit ini.3 Tingkat kejadian kanker prostat di Amerika Serikat tertinggi
terjadi pada Laki-laki dengan ras kulit hitam dan lebih mungkin terdiagnosis kanker prostat
stadium lanjut dibandingkan laki-laki pada ras atau kelompok etnis lainnya.2
Di Amerika Serikat, sekitar 90% kanker prostat dideteksi melalui skrining.4 Setelah
diperkenalkan uji prostat spesifik antigen (PSA) maka diagnosis kanker prostat meningkat
hampir dua kali lipat, peningkatan dari sekitar 9% pada tahun 19855 sampai 16% pada tahun
2007.2
Sebagian besar laki-laki dengan diagnosis kanker prostat meninggal karena penyebab
lainnya. Seri otopsi menunjukkan bahwa 30% laki-laki yang berusia lebih dari 50 tahun dan
70% berusia lebih dari 70 tahun menderita kanker prostat tersembunyi.6 Dari analisis data
Surveillance, Epidemiologi, dan End Result (SEER) registry yang dilakukan oleh Medicare,
dihasilkan hampir 90.000 laki-laki tua yang terdiagnosis kanker prostat stadium dini antara
tahun 1992 dan 2002 dan yang telah dirawat tetapi tanpa pengobatan kuratif.7 Risiko
kematian selama 10 tahun pada kanker prostat sekitar 8% pada pria dengan tumor well-
4
differentiated sampai 26% pada tumor poorly-differentiated. Risiko kematian selama 10
tahun secara menetap 60%, tanpa memperhatikan grade tumor.
Poin Kunci Klinis
Skrining Kanker Prostat
• Pengenalan antigen (PSA) uji prostat-spesifik meningkatkan hampir dua kali lipat
diagnosis kanker prostat.
• Substansi yang proporsional untuk PSA kanker prostat butuh pertimbangan diagnosis
berlebihan karena mungkin diagnosis tersebut tidak akan menyebabkan masalah
klinik sepanjang hidup pasien.
• Hasil awal dari two large, randomized, controlled trial dari skrining tidak konsisten,
sebuah studi Eropa menunjukkan penurunan mortalitas kanker prostat, sedangkan
penelitian di Amerika Serikat menunjukkan tidak ada penurunan mortalitas kanker
prostat.
• Pengobatan untuk kanker prostat dapat mengakibatkan komplikasi, termasuk
gangguan saluran kemih, seksual, dan disfungsi usus.
• Laki-laki harus diberitahu tentang manfaat potensial dan bahaya skrining dan
pengobatan agar dapat dipertimbangkan.
Strategi dan Pembuktian
Tes Skrining
Alasan rasional untuk skrining tes adalah deteksi dini dan sebagai dasar pengobatan kanker
tanpa gejala yang dapat memperpanjang usia, dan sebagai pembanding dari hasil pengobatan
yang sudah terdiagnosis secara klinis. Skrining kanker yang efektif menuntut akurat, dapat
diandalkan, dan mudah untuk dilakukan yang mana mendeteksi kanker secara klinis penting
untuk mendeteksi kanker pada stadium pre-klinik dan ketersediaannnya untuk lebih
mengefektifkan pengobatan dengan hasil yang lebih ketika kanker dapat ditemukan secara
dini dibandingkan dengan adanya tanda dan gejala dari penyakit yang sudah berkembang.
Selama bertahun-tahun, pemeriksaan colok dubur adalah tes skrining utama untuk
kanker prostat. Namun, tes ini memberikan kesimpulan yang sangat bervariasi8 dan
kebanyakan kanker yang terdeteksi dengan colok dubur hanya kanker dengan stadium lanjut.9
Pada akhir 1980-an, pengujian PSA, pada awalnya berkembang untuk surveilans kanker
prostat, dan secara cepat dan luas digunakan sebagai skrining. Pada tahun 2001, sebuah
survei berbasis populasi di Amerika Serikat menunjukkan bahwa 75% laki-laki 50 tahun atau
5
lebih tua telah menjalani tes PSA.10 Penyebaran penggunaan tes PSA berdasarkan pada
peningkatan deteksi dini kanker dibandingkan dengan colok dubur. Tidak ada bukti bahwa
tes ini dapat menurunkan risiko kematian pada kanker prostat.
Awalnya, nilai PSA di atas 4,0 ng per mililiter dinyatakan sebagai abnormal,
meskipun nilai dari batas bawah telah diusulkan sampai saat ini. Perhitungan diagnostik
menunjukkan hasil PSA disesuaikan dengan hasil batas bawah ditunjukkan pada Tabel 1.
Kebanyakan hasil PSA yang abnormal merupakan hasil positif palsu yang dapat disebabkan
oleh benign prostatic hyperplasia, prostatitis atau sistitis, ejakulasi, trauma perineum, atau
yang baru saja menggunakan instrumentasi untuk pemeriksaan atau pembedahan pada saluran
kemih. Lebih lanjut pada nilai PSA yang normal tidak mengesampingkan diagnosis kanker
prostat, pada kelompok kontrol pada uji Kanker Pencegahan Prostat, terdeteksi 15% laki-laki
kanker prostat dengan hasil colok dubur normal dan Nilai PSA 4,0 ng per mililiter atau
kurang (dan pada 9% laki-laki dengan hasil colok dubur normal dan nilai PSA ≤ 1,0 ng per
mililiter) yang mana dilakukan biopsi prostat dari akhir penelitian ini.12 Berbagai pendekatan
telah diusulkan untuk meningkatkan akurasi diagnostik tes PSA, termasuk pengukuran PSA
velocity (perubahan mengikuti waktu), tingkat dari PSA free dan PSA protein-binding, PSA
density (tingkat PSA yang dibagi oleh volume prostat), dan penggunaan nilai batas bawah
dari level PSA yang spesifik menurut usia pasien dan ras atau kelompok etnis.13 Namun,
kegunaan klinis strategi ini tetap tidak terbukti.
Gambar 1. Rata-rata mortalitas dari kanker prostat yang disesuaikan dengan umur di
Amerika Serikat, 1975-2007.
Data dari Altekruse et al.2
6
Manfaat Potensi Skrining
Dari data ekologi dan Case-control didapatkan hubungan antara tes PSA dan penurunan
kematian dari kanker prostat, tetapi temuan ini masih bertentangan.14-17 SEER data
menunjukkan rata-rata mortalitas dari kanker prostat yang disesuaikan dengan umur sejak
tahun 1994, penurunan mutlak hanya10,4 kematian per 100.000 orang2 (Gambar 1). Secara
matematika memperkirakan bahwa 45 sampai 70% dari observasi terdapat penurunan angka
kematian yang dikaitkan dengan skrining PSA.18
Dari hasil random trial yang dilaporkan baru-baru ini, belum memberikan gambaran
yang jelas tentang nilai skrining PSA (lihat Tabel 1 pada suplementari appendix, hanya
tersedia pada full text artikel ini NEJM.org). Meskipun hasil penelitian secara random dari
Eropa pada kanker prostat (ERSPC) menunjukkan bahwa hasil skrining yang menghasilkan
penurunan kematian dari kanker prostat,19 Prostat, paru, Colorektal, dan kanker ovarium
menunjukkan tidak ada manfaat.20
The ERSPC, melakukan penelitian di tujuh center Eropa secara acak terhadap
182.160 laki-laki antara usia 50 dan 74 tahun melakukan tes PSA setiap 4 tahun (kecuali
setiap 2 tahun di Swedia) atau perawatan seperti biasa (tanpa skrining PSA).19 Penemuan
mortalitas didasarkan pada data dari 162.243 laki-laki yang berusia antara 55 dan 69 tahun
diikuti selama 9 tahun, kanker prostat terdeteksi pada 8,2% dari subyek skrining
dibandingkan dengan 4,8% pada subyek kontrol (Peningkatan 71%). Mortalitas dari kanker
prostat adalah 20% lebih rendah pada kelompok skrining. Namun, perbedaan mutlak hanya
0,7 kematian per 1.000 laki-laki, disarankan bahwa 1.410 laki-laki membutuhkan skrining
lebih dari dua kali selama periode 9 tahun untuk mencegah 1 kematian akibat kanker prostat.
Selanjutnya, kanker prostat diperlukan untuk mendiagnosis dari 48 laki-laki untuk mencegah
1 kematian. Skrining tidak menghasilkan penurunan dari keseluruhan atau mortalitas kanker
prostat pada laki-laki antara usia 50 dan 54 tahun atau mereka yang berusia antara 70 dan 74
tahun.
Analisis selanjutnya dari data tersebut telah menyarankan bahwa manfaat dari
skrining rutin mungkin lebih tinggi manfaatnya setelah disesuaikan (turun secara relatif
sekitar 27%) dan setelah adanya pengukuran tambahan tanpa pengaruh (skrining PSA pada
laki-laki yang tidak secara acak untuk dilakukan skrining diperkirakan menurunkan angka
kematian 31%).21 Namun, pada analisa post Hoc yang lebih cocok untuk bias daripada analisa
primary intention to treat menghasilkan keuntungan kecil terhadap angka mutlak survival.
Hasil skrining secara acak dari Göteborg, Swedia,diantaranya subyek ERSPC,
menunjukkan penurunan yang besar dalam risiko kematian dari kanker prostat terkait
7
skrining (44%; Confident Interval 95%, 18-61) antara laki-laki 50-64 tahun yang diikuti
selama rata-rata 14 tahun.22 Temuan ini berkorespondensi dengan jumlah yang dibutuhkan
293 dan jumlah yang diperlukan untuk diagnosa 12 untuk mencegah satu kematian akibat
kanker prostat. Penjelasan yang mungkin untuk temuan ini adalah lebih seringnya tes PSA,
range usia yang lebih muda, panjangnya follow up pada tempat ini, dan kesempatan (CI
95%). Penelitian memperkirakan PSA skrining dapat mendeteksi kanker 5 sampai 10 tahun
sebelum mereka dapat terdeteksi secara klinis (lead time),23 dan kurva kelangsungan hidup
setelah pengobatan untuk kanker yang terdeteksi secara klinis tidak dapat berbeda secara
signifikan setidaknya 5 tahun.24 Disesuaikan dengan model data penelitian extrapolating
ERSPC dari seluruh tempat dari periode follow up yang lebih lama menunjukkan keuntungan
yang lebih tinggi dari waktu ke waktu.25 Pada tahun ke 12, diperkirakan jumlah kebutuhan
skrining untuk mencegah satu kematian dari Kanker Prostat akan menjadi 503, dan jumlah
yang dibutuhkan untuk mendiagnosis akan menjadi 18.
Sebaliknya, pada penelitian PLCO secara acak tercatat 76.693 laki-laki yang berusia
antara 55 dan 74 tahun, untuk uji PSA berkelanjutan selama 6 tahun dan pemeriksaan colok
dubur selama 4 tahun atau tidak skrining, tidak menunjukkan penurunan apapun dari
keseluruhan mortalitas yang dikaitkan dengan skrining.20 Skrining menghasilkan peningkatan
yang signifikan pada deteksi kanker, lebih dari 22% terdiagnosis pada kelompok skrining
daripada kelompok kontrol pada follow up 7 tahun. Kanker pada kelompok skrining memiliki
karakteristik tumor yang lebih baik daripada kanker pada kelompok kontrol, termasuk
stadium awal dan skor Gleason yang lebih rendah (skor Gleason adalah hasil dari dua pola
histologis yang paling umum atau stadium tumor prostat, masing-masing yang dinilai adalah
skala 1 sampai 5, dengan skala 5 merupakan pola yang paling agresif). Meskipun demikian,
mortalitas kanker prostat tidak berkurang pada kelompok skrining dibandingkan dengan
kelompok kontrol. (rate ratio, 1,13, 95% CI, 0,75-1,70).
Namun, beberapa faktor bisa membiaskan hasil percobaaan PLCO menuju nol
hipothesis. Lebih dari 40% subyek yang telah hilang sedikitnya satu uji PSA dalam 3 tahun
sebelum penelitian. Uji PSA serial dikaitkan dengan angka penurunan deteksi kanker prostat
sama dengan stadium awal dan karakteristik tumor yang tidak agresif pada saat diagnosis.26
Mengingat panjangnya waktu puncak (waktu yang dibutuhkan untuk terdeteksi secara klinis)
berhubungan dengan uji PSA, follow up 7 tahun mungkin telah cukup untuk menunjukkan
manfaat kelangsungan hidup. Penelitian ini juga memiliki kontaminasi substansial, lebih dari
setengah subyek kelompok kontrol melaporkan uji PSA pada tahun ke-6. Selain itu, hanya
40% laki-laki pada kelompok skrining yang memiliki nilai PSA awal yang abnormal
8
menjalani biopsi prostat, dan proporsinya bahkan lebih rendah selama putaran skrining
berikutnya.26
Tabel 1. Karakteristik Kinerja Diagnosis Uji PSA, berdasarkan batas bawah PSA.*
Karakteristik Batas Bawah PSA
>4.0 ng/ml >3.0 ng/ml
percent
Tes positivity 12 18
Ratio deteksi kanker 3 4
Sensitivitas 21 32
Spesifisitas 91 85
Nilai prediksi positif 30 28
*Data dari Wolf et al.11 PSA merupakan prostat Spesifik Antigen.
Potensi Kesalahan dari Skrining
Tingginya nilai Tes PSA abnormal untuk biopsi dapat menurunkan penyebab perdarahan,
nyeri, atau infeksi.11 Melakukan biopsi dapat menyebabkan stres, dan pada beberapa laki-laki
menyebabkan kecemasan yang menetap untuk kemungkinan terjadinya kanker walaupun
hasil biopsinya negatif.27 Perhitungan secara matematika 23-42% dari deteksi kanker PSA
adalah over diagnosis, karena berdasarkan pada harapan hidup saat pertama kali didiagnosis
dan riwayat secara alamiah dari kanker tidak muncul pada saat skrining, tidak diharapkan
untuk menyebabkan masalah klinik sepanjang hidup pasien.23 Pengobatan secara agresif dari
kanker menyebabkan gangguang kencing yang tidak diharapkan, seksual, dan gangguan
pencernaan, yang dapat menurunkan kualitas hidup.28
Uji Pengobatan
Secara Periodik uji PSA menjadi lebih luas sebelum adanya data pendukung untuk manfaat
dari pengobatan kanker stadium awal secara agresif. Pada tahun 2002, dari penelitian
Skandinavia kelompok Kanker Prostat Nomor 4, yang mana secara acak tercatat 695 laki-laki
yang lebih muda dari 75 tahun dengan stadium awal kanker prostat untuk radikal
prostatektomi atau whatchful waiting, menunjukkan penurunan hazard relatif untuk
mortalitas akibat kanker prostat 50% yang dilakukan prostatektomi (4,6% vs 8,9%), selama
median follow up rata-rata 6,2 tahun.24 Mortalitas menetap pada follow up 15 tahun.29 Namun,
tidak ada keuntungan survival yang ditunjukkan pada laki-laki yang lebih tua dari 65 tahun
saat diagnosis dan pengobatan. Hanya sekitar 5% dari tumor yang terdeteksi oleh skrining,
9
dan lebih dari 75% yang teraba, dipertanyakan apakah hasil ini dapat diberlakukan untuk
pasien di Amerika Serikat.
Intervensi Kanker Prostat dibandingkan dengan penelitian observasi secara acak
tercatat 731 laki-laki dengan stadium awal kanker prostat dengan radikal prostatektomi atau
watchful waiting. 30 Tigaperempat dari tumor dengan dasar nilai PSA abnormal dan sekitar
setengahnya dengan perabaan. Dari penelitian awal menunjukkan hasil yang tidak berbeda
secara signifikan dari keseluruhan atau mortalitas kanker prostat setelah follow up selama 12
tahun, khususnya pada laki-laki dengan risiko kanker rendah.31 Pada penelitian secara acak
yang lain, kombinasi dari radiasi eksternal dan terapi androgen-deprivation dihubungkan
dengan peningkatan secara keseluruhan dan kemampuan bertahan hidup spesifik dari
penyakit, dibandingkan dengan radioterapi saja pada laki-laki dengan resiko sedang dan
risiko tinggi kanker prostat32,33 dan dibandingkan dengan terapi androgen-deprivation saja
pada laki-laki dengan kanker stadium lanjut yang lokal.34 Datanya kurang mencukupi untuk
penelitian secara acak dalam membandingkan radioterapi terhadap pembedahan atau
watchful waiting pada kanker prostat stadium awal.28
Informasi dalam Pengambilan Keputusan
Mengingat kompleksitas isu-isu mengenai skrining kanker prostat, para ahli
merekomendasikan bahwa laki-laki membutuhkan dukungan dalam pengambilan
keputusan.35,36 Namun, uji PSA sering dilakukan tanpa mendiskusikan tentang manfaat dan
bahaya skrining.37,38 Persaingan permintaan klinik dan tantangan penyedia informasi untuk
mendukung pengambilan keputusan dapat menjadi hambatan penting untuk didiskusikan.39
Strategi yang relevan yang dapat digunakan untuk bantuan pengambilan keputusan
didefinisikan sebagai bentuk intervensi yang dapat membantu seseorang membuat secara
spesifik dan tenang membuat dan mengambil keputusan diantara beberapa pilihan-pilihan
yang ditawarkan. Informasi dari pilihan dan hasil yang disesuaikan status kesehatan
individu.35 Meta-analisis dari 18 penelitian acak terhadap skrining decision aid, yang mana
melibatkan video, tulisan, dan materi-materi berbasis internet menunjukkan bahwa secara
signifikan meningkatkan pengetahuan pasien dan kepercayaan diri dalam keputusan skrining
dan juga menurunkan skrining PSA.40
Area Ketidakpastian
10
Laki-laki melakukan skrining PSA secara teratur lebih mungkin dibandingkan dengan laki-
laki yang tidak melakukan skrining untuk menerima diagnosis kanker prostat. Namun,
substansi yang proporsional untuk PSA kanker prostat butuh pertimbangan karena dapat
terjadi diagnosis berlebihan.23 Nilai PSA, temuan pada pemeriksaan colok dubur dan skor
Gleason pada biopsi dapat digunakan untuk membedakan kelompok resiko pada pasien, hal
tersebut tetap tidak dapat memprediksi secara sempurna perjalanan penyakit di masa
depan. Akibatnya, mayoritas dari laki-laki dengan kanker prostat stadium dini memiliki
potensi untuk pengobatan kuratif seperti operasi atau radiotherapy.41 Biomarker yang
mungkin lebih baik mengidentifikasi risiko tinggi kanker (dan mencegah pengobatan yang
tidak perlu) saat ini masih dievaluasi,42 termasuk yang menargetkan hipermetilasi danekspresi
gen, tetapi kegunaan klinis saat ini tidak jelas.
Sebuah pendekatan alternatif yang dimaksudkan untuk meminimalkan bahaya
diagnosis berlebihan adalah strategi surveilans aktif untuk pria dengan kanker berisiko rendah
(Tingkat PSA ≤ 10 ng per mililiter dan Gleasonskor ≤ 6) dengan penggunaan tes PSA serial,
digital pemeriksaan dubur, dan biopsi prostat.43 Pengobatan secara agresif ditawarkan hanya
untuk gejala dan perkembangan klinis dari uji surveilans. Meskipun kriteria untuk
menyatakan hasil perkembangan masih menimbulkan pertentangan atau atas permintaan
pasien. Hasil poling dari tujuh penelitian observasional melibatkan 2.130 subyek
menunjukkan resiko yang sangat rendah kematian akibat kanker prostat (0,3%), dengan 64%
dari laki-laki yang melanjutkan surveilans aktif daripada menerima pengobatan aktif dalam
follow up periode 43 bulan.44 Dalam penelitian secara acak uji Prostat untuk kanker dan
pengobatan melibatkan 2.050 laki-laki antara usia 50 dan 69 tahun yang memiliki diagnosis
kanker prostat stadium awal dan mengikuti mereka paling sedikit sampai 2013 untuk
membandingkan rata-rata dari keberlangsungan hidup dan perkembangan penyakit antara
surveilans aktif dan pengobatan agresif.45
Meskipun bantuan pengambilan keputusan skrining direkomendasikan dukungan
informasi untuk pengambilan keputusan,35,39 hal ini masih membutuhkan penelitian lebih
lanjut untuk menetapkan format yang optimal, waktu, dan pengaturan untuk mendukung
mereka dan efek dari hasil klinis buat mereka.
Pedoman
American Urological Association dan American Cancer Society memberikan pedoman
skrining kanker prostat berkelanjutan dan rutin, pedoman berikutnya telah sampai pada
penghitungan ketidakpastian hasil skrining. Pedoman American Urological Association dan
11
American Cancer Society saat ini, dipublikasikan setelah hasil percobaan ERSPC dan PLCO,
dirangkum dalam Tabel 2. Kedua organisasi mendukung pengambilan keputusan bersama
antara pasien dan dokter dan uji PSA periodik ketika harapan hidup pasien setidaknya 10
tahun. Namun, pedoman berbeda dengan usia yang direkomendasikan untuk memulai diskusi
skrining secara rutin dan kriteria untuk rujukan biopsi. Pedoman American Cancer Society
juga mengakui tantangan dalam membantu pasien mencapai pengambilan keputusan dan
daftar jumlah tulisan yang tersedia dan bantuan keputusan skrining berdasar internet.
US Preventive Services Task Force baru-baru ini mengeluarkan rancangan
rekomendasi terhadap skrining PSA untuk laki-laki tanpa gejala, terlepas dari usia mereka,
kelompok ras atau etnis, atau riwayat keluarga (Tabel 2). US Preventive Services Task Force
menyimpulkan bahwa kesalahan skrining lebih besar daripada manfaatnya. Rekomendasi US
Preventive Services Task Force terakhir akan dirilis setelah publikasi artikel ini.
Tabel 2. Pedoman Skrining Kanker Prostat.*
Rekomendasi American
Urological
Association
American Cancer
Society
U.S. Preventive
Services Task
Force
Pengambilan keputusan
bersama pasien dan
dokter
Ya Ya
(mempertimbangkan
penggunaan bantuan
keputusan)
Ya (ketika
pasien meminta
skrining)
Usia untuk mulai
menawarkan skrining -
tahun
Resiko rata-rata pasien 40 50 Tidak dapat
digunakan
Pasien berisiko tinggi
(pasien kulit hitam
dan mereka dengan
tingkat pertama
relatif dengan kanker
prostat)
40 40-45 Tidak dapat
digunakan
Penghentian skrining Harapan hidup < 10 Harapan hidup < 10 Tidak dapat
12
tahun tahun digunakan
Tes skrining PSA, pemeriksaan
rektal digital
PSA, pemeriksaan
rektal digital pilihan
Tidak dapat
digunakan
Frekuensi skrining Tahunan (mungkin
tidak sering untuk
laki-laki di usia 40-
an)
Tahunan (setiap tahun
ketika PSA <2,5 ng /
ml)
Tidak dapat
digunakan
Kriteria untuk rujukan
biopsi
Usia, riwayat
keluarga, ras atau
etnis kelompok,
temuan pada
pemeriksaan rektal
digital, PSA total,
free PSA, PSA
velocity, PSA
density, temuan
biopsi sebelumnya,
kondisi kehidupan
PSA ≥ 4,0 ng / ml,
pemeriksaan digital
rektal yang tidak
normal, risiko
diagnosis individu
jika PSA 2,5-4,0 ng /
ml
Tidak dapat
digunakan
* Sumber pedoman adalah sebagai berikut: American Urological Association,13 American
Cancer Society,11 dan draft guidelines dari U.S. Preventive Services Task Force.48
Pedoman menunjukkan bahwa nilai PSA awal pada usia 40 tahun (relatif terhadap nilai rata-
rata 0,6-0,7 ng per mililiter untuk usia di kelompok ini) akan menentukan interval skrining
berikutnya (tetapi tidak ditentukan). The National Comprehensive Cancer Network
merekomendasikan menggunakan batas bawah PSA untuk menentukan apakah pengujian
berikutnya harus dilakukan setiap tahun atau pada usia 45 tahun (dan kemudian di usia 50
tahun).49 Meskipun, rekomendasi ini tidak berbasis bukti.
Kesimpulan dan Rekomendasi
Keputusan skrining kanker prostat harus didasarkan pada persetujuan pasien. Pasien harus
terlibat dalam proses pengambilan keputusan bersama yang memunculkan nilai dan pilihan
atas konsekuensi potensial pengujian. Mendukung pengambilan keputusannya memerlukan
informasi risiko kanker dan pengetahuan tentang riwayat seringnya pasien malas,
keterbatasan uji skrining dan diagnosis yang akurat, dan potensi manfaat dan kesalahan
13
skrining dan pengobatan. Ia harus diberitahu bahwa ada kejadian tidak konsisten sejauh ini
dari uji skrining kebanyakan apakah skrining mengurangi kematian dari kanker
prostat. Meskipun artikel-artikel pada hasil uji awalnya dapat menyalahartikan potensi
manfaat skrining terhadap kematian kanker prostat, skrining belum terbukti meningkatkan
kelangsungan hidup secara keseluruhan. Selain itu, kecilnya manfaat kelangsungan hidup
penyakit spesifik harus diseimbangkan dengan potensi kesalahan dari diagnosis yang
berlebihan dan komplikasi pengobatan, termasuk gangguan kencing, seksual dan
pencernaan. Lebih-lebih, pengobatan optimal untuk kanker stadium awal, jika ada, tidak
pasti. Peninjauan kembali bantuan keputusan pasien bisa memfasilitasi diskusi yang lebih
efisien dan efektif yang membantunya mencapai keputusan terbaik.
Referensi
1. Siegel R, Ward E,
Brawley O, Jemal A.
Cancer statistics, 2011:
the impact of
eliminating
socioeconomic and racial
disparities on premature
cancer deaths.
CA Cancer J Clin
2011;61:212-36.
2. Altekruse SF, Kosary
C, Krapcho M, et
al. SEER cancer statistics
review 1975-
2007. Bethesda, MD:
National Cancer Institute,
2010.
3. Steinberg GD, Carter
BS, Beaty TH,
Childs B, Walsh PC.
Family history and
the risk of prostate
cancer. Prostate 1990;
17:337-47.
4. Hoffman RM, Stone
SN, Espey D,
Potosky AL. Differences
between men
with screening-detected
versus clinically
diagnosed prostate
cancers in the USA.
BMC Cancer 2005;5:27.
5. Seidman H, Mushinski
MH, Gelb SK,
Silverberg E.
Probabilities of eventually
developing or dying of
cancer — United
States, 1985. Cancer J
Clin 1985;35:36-56.
6. Coley CM, Barry MJ,
Fleming C, Mulley
AG. Early detection of
prostate cancer.
I. Prior probability and
effectiveness of
tests. Ann Intern Med
1997;126:394-406.
7. Lu-Yao GL, Albertsen
PC, Moore DF,
et al. Outcomes of
localized prostate cancer
following conservative
management.
JAMA 2009;302:1202-9.
8. Smith DS, Catalona
WJ. Interexaminer
variability of digital rectal
examination
in detecting prostate
cancer. Urology 1995;
14
45:70-4.
9. Chodak GW, Keller P,
Schoenberg HW.
Assessment of screening
for prostate cancer
using the digital rectal
examination.
J Urol 1989;141:1136-8.
10. Sirovich BE,
Schwartz LM, Woloshin
S.
Screening men for
prostate and colorectal
cancer in the United
States: does practice
reflect the evidence?
JAMA 2003;289:1414-
20.
11. Wolf AM, Wender
RC, Etzioni RB, et
al. American Cancer
Society guideline for
the early detection of
prostate cancer: update
2010. CA Cancer J Clin
2010;60:70-98.
12. Thompson IM, Pauler
DK, Goodman
PJ, et al. Prevalence of
prostate cancer
among men with a
prostate-specific antigen
level ≤4.0 ng per
milliliter. N Engl J
Med 2004;350:2239-46.
[Erratum, N Engl
J Med 2004;351:1470.]
13. Greene KL, Albertsen
PC, Babaian RJ,
et al. Prostate specific
antigen best practice
statement: 2009 update. J
Urol 2009;
182:2232-41.
14. Bartsch G, Horninger
W, Klocker H,
et al. Tyrol Prostate
Cancer Demonstration
Project: early detection,
treatment,
outcome, incidence and
mortality. BJU Int
2008;101:809-16.
15. Lu-Yao G, Albertsen
PC, Stanford JL,
Stukel TA, Walker-
Corkery ES, Barry MJ.
Natural experiment
examining impact of
aggressive screening and
treatment on
prostate cancer mortality
in two fixed cohorts
from Seattle area and
Connecticut.
BMJ 2002;325:740.
16. Concato J, Wells CK,
Horwitz RI, et al.
The effectiveness of
screening for prostate
cancer: a nested case-
control study.
Arch Intern Med
2006;166:38-43.
17. Collin SM, Martin
RM, Metcalfe C, et
al. Prostate-cancer
mortality in the USA
and UK in 1975-2004: an
ecological study.
Lancet Oncol 2008;9:445-
52.
18. Etzioni R, Tsodikov
A, Mariotto A, et
al. Quantifying the role of
PSA screening
in the US prostate cancer
mortality decline.
Cancer Causes Control
2008;19:175-81.
19. Schr.der FH,
Hugosson J, Roobol MJ,
et al. Screening and
prostate-cancer mortality
in a randomized European
study.
N Engl J Med
2009;360:1320-8.
20. Andriole GL, Grubb
RL III, Buys SS, et
al. Mortality results from
a randomized
15
prostate-cancer screening
trial. N Engl J
Med 2009;360:1310-9.
[Erratum, N Engl J
Med 2009;360:1797.]
21. Roobol MJ, Kerkhof
M, Schr.der FH,
et al. Prostate cancer
mortality reduction
by prostate-specific
antigen-based screening
adjusted for
nonattendance and
contamination
in the European
Randomised
Study of Screening for
Prostate Cancer
(ERSPC). Eur Urol
2009;56:584-91.
22. Hugosson J, Carlsson
S, Aus G, et al.
Mortality results from the
G.teborg randomised
population-based
prostate-cancer
screening trial. Lancet
Oncol 2010;11:725-
32.
23. Draisma G, Etzioni R,
Tsodikov A, et
al. Lead time and
overdiagnosis in
prostatespecific
antigen screening:
importance of
methods and context. J
Natl Cancer Inst
2009;101:374-83.
24. Holmberg L, Bill-
Axelson A, Helgesen
F, et al. A randomized
trial comparing
radical prostatectomy
with watchful waiting
in early prostate cancer. N
Engl J Med
2002;347:781-9.
25. Loeb S, Vonesh EF,
Metter EJ, Carter
HB, Gann PH, Catalona
WJ. What is the
true number needed to
screen and treat to
save a life with prostate-
specific antigen
testing? J Clin Oncol
2011;29:464-7.
26. Grubb RL III, Pinsky
PF, Greenlee RT,
et al. Prostate cancer
screening in the
Prostate, Lung, Colorectal
and Ovarian
cancer screening trial:
update on findings
from the initial four
rounds of screening
in a randomized trial.
BJU Int 2008;102:
1524-30.
27. Fowler FJ Jr, Barry
MJ, Walker-Corkery
B, et al. The impact of a
suspicious
prostate biopsy on
patients’ psychological,
socio-behavioral, and
medical care outcomes.
J Gen Intern Med
2006;21:715-21.
28. Wilt TJ, MacDonald
R, Rutks I, Shamliyan
TA, Taylor BC, Kane RL.
Comparative
effectiveness and harms
of treatments
for clinically localized
prostate
cancer. Ann Intern Med
2008;148:435-48.
[Erratum, Ann Intern Med
2008;148:888.]
29. Bill-Axelson A,
Holmberg L, Ruutu M,
et al. Radical
prostatectomy versus
watchful
waiting in early prostate
cancer. N Engl J
Med 2011;364:1708-17.
16
30. Wilt TJ, Brawer MK,
Barry MJ, et al.
The Prostate cancer
Intervention Versus
Observation Trial:
VA/NCI/AHRQ
Cooperative
Studies Program #407
(PIVOT):
design and baseline
results of a randomized
controlled trial comparing
radical
prostatectomy to watchful
waiting for
men with clinically
localized prostate
cancer. Contemp Clin
Trials 2009;30:81-7.
31. Phillips C. Study
questions benefit of
surgery in some men with
early-stage
prostate cancer. In: NCI
cancer bulletin.
Vol. 8. No. 11. Bethesda,
MD: National
Cancer Institute, May
2011.
32. Jones CU, Hunt D,
McGowan DG, et
al. Radiotherapy and
short-term androgen
deprivation for localized
prostate
cancer. N Engl J Med
2011;365:107-18.
33. D’Amico AV, Chen
MH, Renshaw AA,
Loffredo M, Kantoff PW.
Androgen suppression
and radiation vs radiation
alone
for prostate cancer: a
randomized trial.
JAMA 2008;299:289-95.
34. Widmark A, Klepp O,
Solberg A, et al.
Endocrine treatment, with
or without radiotherapy,
in locally advanced
prostate
cancer (SPCG-7/SFUO-
3): an open randomised
phase III trial. Lancet
2009;373:
301-8. [Erratum, Lancet
2009;373:1174.]
35. Rimer BK, Briss PA,
Zeller PK, Chan
EC, Woolf SH. Informed
decision making:
what is its role in cancer
screening? Cancer
2004;101:Suppl:1214-28.
36. Braddock CH III,
Edwards KA, Hasenberg
NM, Laidley TL,
Levinson W. Informed
decision making in
outpatient
practice: time to get back
to basics. JAMA
1999;282:2313-20.
37. Hoffman RM, Couper
MP, Zikmund-
Fisher BJ, et al. Prostate
cancer screening
decisions: results from the
National Survey
of Medical Decisions
(DECISIONS study).
Arch Intern Med
2009;169:1611-8.
38. Guerra CE, Jacobs
SE, Holmes JH,
Shea JA. Are physicians
discussing prostate
cancer screening with
their patients
and why or why not? A
pilot study. J Gen
Intern Med 2007;22:901-
7.
39. Barry MJ. Health
decision aids to facilitate
shared decision making in
office
practice. Ann Intern Med
2002;136:127-35.
17
40. Volk RJ, Hawley ST,
Kneuper S, et al.
Trials of decision aids for
prostate cancer
screening: a systematic
review. Am J Prev
Med 2007;33:428-34.
41. Cooperberg MR,
Broering JM, Carroll
PR. Time trends and local
variation in primary
treatment of localized
prostate cancer.
J Clin Oncol
2010;28:1117-23.
42. Wright JL, Lange PH.
Newer potential
biomarkers in prostate
cancer. Rev Urol
2007;9:207-13.
43. Thompson I, Thrasher
JB, Aus G, et
al. Guideline for the
management of clinically
localized prostate cancer:
2007 update.
J Urol 2007;177:2106-31.
44. Klotz L. Active
surveillance for prostate
cancer: patient selection
and management.
Curr Oncol
2010;17:Suppl 2:S11-
S17.
45. Phase III randomized
study of active
monitoring versus radical
prostatectomy
versus radical
radiotherapy in patients
with localized prostate
cancer. Bethesda,
MD: National Cancer
Institute, 2008
(http://www.cancer.gov/
clinicaltrials/
search/view?
cdrid=584897&version=
healthprofessional).
46. Early detection of
prostate cancer and
use of transrectal
ultrasound. In: American
Urological Association
1992 policy
statement book.
Baltimore: American
Urological Association,
1992.
47. Mettlin C, Jones G,
Averette H, Gusberg
SB, Murphy GP. Defining
and updating
the American Cancer
Society guidelines
for the cancer-related
checkup:
prostate and endometrial
cancers. CA
Cancer J Clin
1993;43:42-6.
48. Screening for prostate
cancer: U.S.
Preventive Services Task
Force recommendation
statement. Draft
(http://www
.uspreventiveservicestaskf
orce.org/
draftrec3.htm).
49. Gonzalgo ML, Carter
HB. Update on
PSA testing. J Natl
Compr Canc Netw
2007;5:737-42.
Copyright © 2011
Massachusetts Medical
Society.
18