transformator_tiga_fasa

Upload: gilang-septian

Post on 02-Mar-2016

89 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Transformator_Tiga_Fasa

TRANSCRIPT

  • Mesin Listrik I 3 - 1

    BAB III

    Transformator Tiga Fasa

    Tujuan Pembelajaran Umum :

    1. Memahami tentang prinsip kerja, konstruksi/susunan belitan dan inti, hubungan antara belitan transformator, dan macam-macam hubungan belitan transformator.

    2. Memahami tentang standard kode hubungan dan kerja paralel transformator tiga fasa.

    Tujuan Pembelajaran Khusus

    1. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang prinsip kerja dari transformator tiga fasa dengan benar.

    2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menggambarkan hubungan antara belitan transformator dengan benar.

    3. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang macam-macam hubungan belitan transfor-mator Bintang, Segitiga, T - T, V - V, Zigzag dengan benar.

    4. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang standard kode hubungan transformator tiga fasa dengan benar.

    5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan menggambarkan kerja paralel transformator 3 fasa dengan benar.

    Lembar Informasi :

    Sebuah transformator tiga fasa secara prinsip sama dengan sebuah transformator satu

    fasa, perbedaan yang paling mendasar adalah pada sistem kelistrikannya yaitu sistem

    satu fasa dan tiga fasa. Sehingga sebuah transformator tiga fasa bisa dihubung bintang,

    segi-tiga, atau zig-zag.

    Transformator tiga fasa banyak digunakan pada sistem transmisi dan distribusi tenaga

    listrik karena pertimbangan ekonomis. Transformator tiga fasa banyak sekali me-

    ngurangi berat dan lebar kerangka, sehingga harganya dapat dikurangi bila diban-

    dingkan dengan penggabungan tiga buah transformator satu fasa dengan rating daya yang sama.

    Tetapi transformator tiga fasa juga mempunyai kekurangan, diantaranya bila salah satu

    fasa mengalami kerusakan, maka seluruh transformator harus dipindahkan (diganti), te-

    tapi bila transformator terdiri dari tiga buah transformator satu fasa, bila salah satu fasa

    transformator mengalami kerusakan. Sistem masih bisa dioperasikan dengan sistem open delta .

  • Mesin Listrik I 3 - 2

    3.1 Konstruksi Transformator

    a. Bagian dalam Transformator b. Bagian luar Transformator

    Gambar 3.1 Konstruksi Tranformator Tiga Fasa

    Secara umum sebuah transformator tiga fasa mempunyai konstruksi hampir sama, yang

    membedakannya adalah alat bantu dan sistem pengamannya, tergantung pada letak pe-

    masangan, sistem pendinginan, pengoperasian, fungsi dan pemakaiannya. Bagian uta-

    ma, alat bantu, dan sistem pengaman yang ada pada sebuah transformator daya (Gambar

    3.1), adalah :

    Inti Besi Transformator

    Seperti telah dijelaskan pada pembahasan transformator satu fasa inti besi berfungsi se-

    bagai tempat mengalirnya fluks dari kumparan primer ke kumparan sekunder. Sama

    seperti transformator satu fasa, berdasarkan cara melilit kumparanya ada dua jenis, yaitu

    tipe inti (Gambar 3.2) dan tipe cangkang (Gambar 3.3).

    Gambar 3.2 Transformator Tipe Inti Gambar 3.3 Transformator Tipe Cangkang

  • Mesin Listrik I 3 - 3

    Kumparan Transformator

    Kumparan transformator terdiri dari lilitan kawat berisolasi dan membentuk kumparan.

    Kawat yang dipakai adalah kawat tembaga berisolasi yang berbentuk bulat atau plat.

    Kumparan-kumparan transformator diberi isolasi baik terhadap kumparan lain maupun

    inti besinya. Bahan isolasi berbentuk padat seperti kertas prespan, pertinak, dan lain-

    nya.

    MinyakTransformator

    Untuk mendinginkan transformator saat beroperasi maka kumparan dan inti transfor-

    mator direndam di dalam minyak transformator, minyak juga berfungsi sebagai isolasi.

    Oleh karena itu minyak transformator harus memenuhi persyaratan, sebagai berikut :

    Mempunyai kekuatan isolasi (Die-lectric Strength); Penyalur panas yang baik dengan berat jenis yang kecil, sehingga partikel-partikel

    kecil dapat mengendap dengan cepat;

    Viskositas yang rendah agar lebih mudah bersikulasi dan kemampuan pendinginan menjadi lebih baik;

    Tidak nyala yang tinggi, tidak mudah menguap; Sifat kimia yang stabil.

    Tangki Transformator

    Tangki transformator berfungsi untuk menyimpan minyak transformator dan sebagai

    pelindung bagian-bagian transformator yang direndam dalam minyak. Ukuran tangki

    disesuaikan dengan ukuran inti dan kumparan.

    Konservator Transformator

    Konservator merupakan tabung berisi minyak transformator yang diletakan pada

    bagian atas tangki. Fungsinya adalah :

    Untuk menjaga ekspansi atau meluapnya minyak akibat pemanasan; Sebagai saluran pengisian minyak.

    Sistem Pendinginan Transformator

    Sistem pendinginan pada transformator dibutuhkan supaya panas yang timbul pada inti

    besi dan kumparan dapat disalurkan keluar sehingga tidak merusak isolasi didalam

    transformator. Media yang digunakan pada sistem pendinginan dapat berupa : udara/

    gas, minyak dan air. Sirkulasinya dilakukan secara : alamiah (natural) dan atau

    paksaan (forced).

    Bushing Transformator

    Bushing transformator adalah sebuah konduktor yang berfungsi untuk meng-

    hubungkan kumparan transformator dengan rangkaian luar yang diberi selubung

    isolator. Isolator juga berfungsi sebagai penyekat antara konduktor dengan tangki

  • Mesin Listrik I 3 - 4

    transformator. Bahan bushing adalah terbuat dari porselin yang tengahnya berlubang

    (Gambar 3.4).

    Gambar 3.4 Bushing Transformator Gambar 3.5 Alat Pernafasan

    Alat Pernapasan

    Naik turunnya beban transformator dan suhu udara sekeliling transformator, mengaki-

    batkan suhu minyak berubah-ubah mengikuti perubahan tersebut. Bila suhu minyak

    naik, minyak memuai dan mendesak udara diatas permukaan minyak keluar dari tangki

    dan bila suhu turun sebaliknya udara akan masuk. Keadaan ini merupakan proses per-

    napasan transformator. Tetapi udara luar yang lembab akan menurunkan nilai tegangan

    tembus minyak. Untuk mencegah hal itu transformator dilengkapi dengan alat perna-

    fasan (Gambar 3.5) yang berupa tabung berisi zat hygros-kopis,seperti kristal silikagel.

    Tap Changer

    Tap changer (Gambar 3.6) adalah alat yang berfungsi untuk mengubah perbandingan

    lilitan transformator untuk mendapatkan tegangan operasi pada sisi sekunder sesuai

    yang dibutuhkan oleh tegangan jaringan (beban) atau karena tegangan sisi primer yang

    berubah-ubah. Tap changer (perubahan tap) dapat dilakukan dalam keadaan berbeban

    (on load) atau keadaan tidak berbeban(off load). Untuk tranformator distribusi peru-

    bahan tap changer dilakukan dalam keadaan tanpa beban.

    Sirip-sirip Pendingin atau Radiator

    Berfungsi untuk memperluas daerah pendinginan, yaitu daerah yang berhubungan lang-

    sung dengan udara luar dan sebagai tempat terjadinya sirkulasi panas.

  • Mesin Listrik I 3 - 5

    Gambar 3.6 Tap Changer

    Alat Indikator

    Alat Indikator digunakan untuk memonitor kondisi komponen utama atau media bantu

    yang ada didalam transformator saat transformator beroperasi, seperti :

    suhu minyak ; permukaan minyak ; sistem pendinginan ; posisi tap.

    Gambar 3.7 Indikator Level Minyak Gambar 3.8 Indikator Temperatur

    Rele Buchholz (Buchholz Relay)

    Rele Buchholz biasa disebut juga rele gas, karena be-

    kerjanya digerakan oleh pengembangan gas. Tekanan

    gas akan timbul bila minyak mengalami kenaikan

    temperatur yang diakibatkan oleh :

    Hubung singkat antar lilitan pada atau dalam fasa; Hubung singkat antar fasa; Hubung singkat antar fasa ke tanah; Busur api listrik antar laminasi; Busur api listrik karena kontak yang kurang baik.

    Gambar 3.9 Rele Buchholz

  • Mesin Listrik I 3 - 6

    Gas yang mengembang akan menggerakan kontak-kontak rangkaian alarm atau rangkai-

    an pemutus.

    Plat Nama

    Plat nama yang terdapat pada bagian luar transformator sebagai pedoman saat pema-

    sangan maupun perbaikan. Data-data yang dicantumkan seperti : Phasa dan frekuensi,

    daya nominal, tegangan primer/sekunder,kelompok hubungan, arus nominal, % arus hu-

    bung singkat, sistem pendinginan, volume minyak, dan lain-lain.

    3.2 Hubungan Transformator Tiga Fasa

    Secara umum dikenal tiga cara untuk menyambung rangkaian listrik sebuah transfor-

    mator tiga fasa, yaitu hubungan bintang, hubungan segitiga, dan hubu-ngan Zig-zag.

    Hubungan Bintang bintang

    Hubungan dari tipe ini lebih ekonomis untuk arus nominal yang kecil, transformator

    tegangan tinggi (Gambar 3.9). Jumlah dari lilitan perfasa dan jumlah isolasi minimum

    karena tegangan fasa 3

    1 tegangan jala-jala (Line), juga tidak ada perubahan fasa

    antara tegangan primer dengan sekunder. Bila beban pada sisi sekunder dari transfor-

    mator tidak seimbang, maka tegangan fasa dari sisi beban akan berubah kecuali titik

    bintang dibumikan.

    Gambar 3.10 Hubungan Bintang-bintang

    Primer:

    1ph1L1L

    1ph IIdanVolt3

    VV .(3-1)

    Sekunder:

    Volt3

    VV 2L2ph dan

    1ph

    2ph2ph2L

    V

    VKAmpII (3-2)

  • Mesin Listrik I 3 - 7

    Hubungan Segitiga-Segitiga

    Hubungan ini umumnya digunakan dalam sistem yang menyalurkan arus besar pada te-

    gangan rendah dan terutama saat kesinambungan dari pelayanan harus dipelihara mes-

    kipun satu fasa me-ngalami kegagalan (Gambar 3.10). Adapun beberapa keuntungan

    dari hubungan ini adalah :

    Tidak ada perubahan fasa antara tegangan primer dengan sekunder.

    Luas penampang dari konduktor dikurangi karena arus fasa 3

    1 arus jala-jala

    Tidak ada kesulitan akibat beban tidak seimbang pada sisi sekunder.

    Kerugian yang terjadi pada hubungan ini adalah :

    Lebih banyak isolasi dibutuhkan dibandingkan dengan hubungan bintang-bintang.

    Tidak adanya titik bintang memungkin, merupakan kerugian yang dapat memba-hayakan. Bila salah satu jala-jala ke tanah karena kegagalan, tegangan maksimum

    antara kumparan dan inti akan mencapai tegangan jala-jala penuh.

    Gambar 3.11 Hubungan Segitiga segitiga

    Primer : 1ph1L1ph1L I3IdanVoltVV ...(3-3)

    Sekunder:

    2ph2L2ph2L I3IdanVV ..(3-4)

    1ph

    2ph

    V

    VK

    Hubungan Bintang - Segitiga

    Hubungan transformator tipe ini pada prinsipnya digunakan, dimana tegangan diturun-

    kan (Step - Down), seperti pada jaringan transmisi. Pada hubungan ini, perbandingan te-

  • Mesin Listrik I 3 - 8

    gangan jala-jala 3

    1 kali perbandingan lilitan transformator dan tegangan sekunder ter-

    tinggal 30 dari tegangan primer.

    Gambar 3.12 Hubungan Bintang Segitiga

    Primer :

    AmpIIdanVolt3

    VV 1ph1L

    1L1ph

    (3-5)

    Sekunder :

    Amp3

    2LI2phIdanVolt2LV2phV

    ....................................................................................(3-6)

    1phV

    2phVK

    Hubungan Segitiga Bintang

    Hubungan ini umumnya digunakan, dimana diperlukan untuk menaikkan tegangan

    (Step-Up), misalnya pada awal sistem transmisis tegangan tinggi. Dalam hubungan ini

    perbandingan tegangan 3 kali perbandingan lilitan transformator dan tegangan se-

    kunder mendahului sebesar 30.

    Primer

    A3

    1LI1phIdanVolt1phV1LV

    ..(3-7)

    Sekunder:

    A2phI2LIdanVolt3

    2LV2phV

    (3-8)

    1phV

    2phVK

  • Mesin Listrik I 3 - 9

    Gambar 3.13 Hubungan Segitiga-Bintang

    Daya Total Tiga Fasa :

    S = VAphI.phV.3SatauVALI.LV.3 ..(3-9)

    P = WattCos.LI.LV.3 ..(3-10)

    Q = VarSin.LI.LV.3 ..(3-11)

    Hubungan Zig - Zag

    Kebanyakan transformator distribusi selalu dihubungkan bintang, salah satu syarat yang

    harus dipenuhi oleh transformator tersebut adalah ketiga fasanya harus diusahakan

    seimbang. Apabila beban tidak seimbang akan menyebabkan timbulnya tegangan titik

    bintang yang tidak diinginkan, karena tegangan pada peralatan yang digunakan pemakai

    akan berbeda-beda.

    Untuk menghindari terjadinya tegangan titik bintang, diantaranya adalah dengan meng-

    hubungkan sisi sekunder dalam hubungan Zig-zag. Dalam hubungan Zig-zag sisi se-

    kunder terdiri atas enam kumparan yang dihubungkan secara khusus (Gambar 3.13) .

    Gambar 3.14 Transformator Tiga Fasa Hubung Zig-zag

  • Mesin Listrik I 3 - 10

    Ujung-ujung dari kumparan sekunder disambungkan sedemikian rupa, supaya arah alir-

    an arus didalam tiap-tiap kumparan menjadi bertentangan. Karena e1 tersambung seca-

    ra berlawanan dengan gulungan e2, sehingga jumlah vektor dari kedua tegangan itu

    menjadi :

    ,e30eee

    _____________

    e_ee

    eee

    ;eee

    b3Z2Z1Z

    133Z

    322Z

    211Z

    ..(3-12)

    Teg titik bintang eb = 0

    2

    ee1 , nilai tegangan fasa 3

    2

    eez (3-13)

    Sedangkan tegangan jala-jala :

    32

    e3eE ZZ ..(3-14)

    Transformator Tiga Fasa dengan Dua Kumparan

    Selain hubungan transforamator seperti telah dijelaskan pada sub-bab sebelumnya, ada

    transformator tiga fasa dengan dua kumparan. Tiga jenis hubungan yang umum diguna-

    kan adalah :

    V - V atau Open

    Open Y - Open

    Hubungan T T

    Gambar 3.15 Hubungan V-V atau Open Gambar 3.16 Hubungan Open Y -Open

    Misal tiga buah transformator satu fasa masing-masing mempunyai daya sebesar 10

    KVA, bila dihubungkan V - V (Gambar 3.15) karena salah satu dilepas (sebelumnya

    dihubungkan segitiga) maka dayanya tidak 2 x 10 KVA = 20 KVA, tetapi hanya 0,866

    x 20 KVA = 17,32 KVA.

    Hal ini bisa dibuktikan sebagai berikut :

  • Mesin Listrik I 3 - 11

    Daya S saat dihubungkan

    = VAI.V.3 LL (3-15)

    jalajalaarusmenjadi3

    II L2ph

    Daya S saat dihubungkan V - V = VAI.V3

    I.V.3 LL

    LL

    ..(3-16)

    Perbandingan daya saat Hubungan dengan V -V adalah :

    LL

    LL

    I.V.3

    I.V

    saatS

    VVsaatS

    %7,57%100x

    3

    1

    Kekurangan Hubungan ini adalah :

    Faktor daya rata-rata, pada V - V beroperasi lebih kecil dari P.f beban, kira-kira 86,6% dari faktor daya beban seimbang.

    Tegangan terminal sekunder cenderung tidak seimbang, apalagi saat beban ber-tambah.

    Hubungan Open Y - Open diperlihatkan pada Gambar 3.15, ada perbedaan dari hu-bungan V - V karena penghantar titik tengah pada sisi primer dihubungkan ke netral

    (ground). Hubungan ini bisa digunakan pada transformator distribusi.

    Hubungan Scott atau T - T

    Hubungan ini merupakan transformasi tiga fasa ke tiga fasa dengan bantuan dua buah

    transformator (Kumparan). Satu dari transformator mempunyai Centre Taps pada si-si primer dan sekundernya dan disebut Main Transformer. Transformator yang lain-nya mempunyai 0,866 Tap dan disebut Teaser Transformer . Salah satu ujung dari sisi primer dan sekunder teaser Transformer disatukan ke Centre Taps dari main transformer . Teaser Transformer beroperasi hanya 0,866 dari kemampuan

    tegangannya dan kumparan main trnsformer beroperasi pada Cos 30 = 0,866 p.f, yang ekuivalen dengan main transformer bekerja pada 86,6 % dari kemampuan daya semunya.

    Gambar 3.17 Hubungan Scott atau T-T

  • Mesin Listrik I 3 - 12

    3.3 Pengujian Transformator Tiga Fasa

    Pengujian yang harus dilakukan pada sebuah transformator tiga fasa biasanya disesuai-

    kan dengan kebutuhannya (pengujian rutin, pengujian awal, dan pengujian akhir), jenis

    pengujiannya juga cukup beragam, seperti :

    Pengujian Tahanan Isolasi

    Pengujian Tahanan Kumparan

    Pengujian Karektristik Beban Nol

    Pengujian Karektistik Hubung Singkat

    Pengujian Karakteristik Berbeban

    Pengujian Perbandingan Transformasi

    Pengujian Kelompok Hubungan

    Pengujian Tegangan Terapan

    Pengujian Tegangan Induksi

    Pengujian Kebocoran Tangki

    Pengujian Jenis

    Pengujian Tahanan Isolasi

    Pengujian tahanan isolasi biasanya dilaksanakan pada awal pengujian dengan tujuan un-

    tuk mengetahui secara dini kondisi isolasi transformator, untuk menghindari kegagalan

    yang bisa berakibat fatal, sebelum pengujian selanjutnya dilakukan. Pengujian dilak-

    sanakan dengan menggunakan Megger. Tahanan isolasi yang diukur diantaranya :

    Sisi Primer dan Sekunder Sisi Primer dan pembumian Sisi Sekunder dan pembumian

    Pengujian Tahanan Kumparan

    Pengujian dilakukan dengan cara melakukan pengukuran tahanan kumparan transfor-

    mator. Data hasil pengujian digunakan untuk menghitung besarnya rugi tembaga pada

    transformator tersebut.

    Pengujian Karakteristik Beban Nol

    Pengujian Karakteristik Beban Nol atau Tanpa Beban dilakukan untuk mengetahui

    besarnya kerugian daya yang disebabkan oleh rugi hysterisis dan eddy current pada inti

    transformator dan besarnya arus yang pada daya tersebut. Pengukuran dilakukan dengan

    memberikan tegangan nominal pada salah satu sisi transformator dan sisi lainnya dibiar-

    kan dalam keaadaan tanpa beban. Contoh untuk menghitung parameter-parameter

    transformator tiga fasa dari hasil percobaan beban nol bisa dilihat pada tabel 5.1.

    Persamaan yang terlihat pada tabel menandakan dimana alat ukur diletakkan.

  • Mesin Listrik I 3 - 13

    Tabel 3.1 Parameter Pengujian Beban Nol

    Pengujian Karakteristik Hubung Singkat

    Pengujian dilakukan dengan cara memberikan arus nominal pada salah satu sisi trans-

    formator dan sisi yang lain dihubung singkat, dengan demikian akan dibangkitkan juga

    arus nominal pada sisi yang di hubung singkat. Adapun tujuan dari pengujian ini adalah

    untuk mengetahui besarnya rugi daya yang hilang akibat dari tembaga dari trans-

    formator saat beroperasi.

    Contoh untuk menghitung parameter-parameter transformator tiga fasa dari hasil per-

    cobaan hubung singkat bisa dilihat pada tabel 5.2 dengan asumsi sisi tegangan rendah

    di hubung singkat dan alat ukur ada di sisi tegangan tinggi, persamaan yang terlihat

    pada tabel menunjukan dimana alat ukur diletakan.

    Pengujian Perbandingan Transformasi

    Pengujian perbandingan transformasi atau belitan kumparan adalah untuk mengetahui

    perbandingan jumlah kumparan sisi tegangan tinggi dan sisi tegangan rendah pada se-

    tiap tapping sehinggga tegangan keluaran yang dihasilkan oleh transformator sesuai

    dengan yang spesikasi/rancangan.

  • Mesin Listrik I 3 - 14

    Tabel 3.2 Parameter Pengujian Hub Singkat

    Pengujian Tegangan Terapan

    Pengujian tegangan terapan (Withstand Test) dilakukan untuk menguji kekuatan isolasi

    antara kumparan dan rangka tangki. Pengujian dilakukan dengan cara memberikan tega-

    ngan uji sesuai dengan standar uji dan dilakukan pada :

    Sisi tegangan tinggi terhadap sisi tegangan rendah dan rangka tangki yang dibu-mikan.

    Sisi tegangan rendah terhadap sisi tegangan tinggi dan rangka tangki yang dibu-mikan.

    Pengujian Tegangan Induksi

    Tujuan pengujian tegangan induksi adalah untuk mengetahui kekuatan isolasi antara la-

    pisan dari tiap-tiap belitan dan kekuatan isolasi antar belitan transformator. Pengujian

    dilakukan dengan cara memberi tegangan suplai dua kali tegangan nominal pada salah

    satu sisi dan sisi lainnya dibiarkan terbuka. Untuk mengatasi kejenuhan pada inti

    transformator maka frekuensi yang digunakan harus dinaikan sesuai dengan kebutuhan

    dalam jangka waktu tertentu.

    Pengujian Kelompok Hubungan

    Vektor tegangan primer dan sekunder sebuah transformator sangat tergantung pada cara

    melilit kumparannya. Pada transformator Tiga Fasa arah tegangan menimbulkan per-

  • Mesin Listrik I 3 - 15

    bedaan fasa. Arah dan besar perbedaan fasa tersebut menyebabkan adanya berbagai

    kelompok hubungan pada transformator.

    Untuk penentuan kelompok hubungan ini dipergunakan tiga jenis tanda atau kode,

    yaitu :

    Tanda Kelompok sisi tegangan tinggi terdiri atas kode D, Y, dan Z.

    Tanda Kelompok sisi tegangan rendah terdiri atas kode d, y , dan z.

    Angka jam menyatakan bagaimana letak sisi kumparan tegangan tinggi terhadap sisi

    tegangan rendah.

    Gambar 3.18 Kelompok Hubungan Dy5

    Jarum jam panjang dibuat selalu menunjuk angka 12 dan berimpit dengan Vektor TT

    tegangan tinggi. Letak Vektor tegangan rendah TH menunjukkan arah jarum jam pen-

    dek. Sudut antara jarum jam panjang dan pendek adalah pegeseran antara vektor tega-

    ngan tinggi dengan tegangan rendah (V dan v).

    Gambar 3.17 memperlihatkan contoh kelompok hubungan sebuah transformator tiga

    fasa Dy5, artinya sisi primer dihubung segitiga (jam 12) dan sisi sekunder dihubung

    bintang (jam 5).

    Untuk memudahkan, pabrik-pabrik pada pelaksanaannya membatasi jumlah kelompok

    hubungan dengan membuat normalisasi pada kelompok hubungan yang dianggap baku.

    Standardisasi yang banyak diikuti adalah menurut peraturan Jerman, yaitu VDE 0532

    (lihat tabel 5.3). Kelompok hubungan yang disarankan untuk digunakan adalah Yy0,

    Dy5, Yd5, dan Yz5, pada tabel diberi tanda garis pinggir warna merah.

  • Mesin Listrik I 3 - 16

    Tabel 3.3 Kelompok Hubungan Menurut Standar VDE 0532

  • Mesin Listrik I 3 - 17

    3.4 Penentuan Angka Jam

    Angka jam ( Kelompok Hubungan ) sebuah transformator dapat ditentukan berdasarkan

    data yang diperoleh dari hasil pengukuran pada transformator tersebut. Ada dua cara

    yang bisa dilakukan untuk penentuan kelompok jam berdasarkan hasil pengukuran

    tersebut.

    Berdasarkan tabel Kelompok jam.

    Berdasarkan Diagram Vektor. Untuk penentuan berdasarkan kelompok jam, perhatikan tabel dibawah ini :

    Tabel 3.4 Kelompok Jam

    Kelompok Jam Hubungan Tegangan

    0 Ww < Vw = Wv > Ww < UV

    1 Ww < Vw > Wv = Ww < UV

    2 Ww < Vw > Wv < Ww < UV

    3 Ww < Vw > Wv < Ww UV

    4 Ww < Vw > Wv < Ww > UV

    5 Ww = Vw > Wv < Ww > UV

    6 Ww > Vw = Wv < Wv > UV

    7 Ww > Vw < Wv = Ww > UV

    8 Ww > Vw < Wv >Ww UV

    9 Ww > Vw < Wv > Ww < UV

    10 Ww > Vw = Wv > Ww < UV

    11 Ww = Vw < Wv > Ww < UV

    Latihan :

    1. Sebuah Transformator 3 Fasa, 50 Hz, 22 KV/400 Volt mempunyai hubungan segiti-ga pada sisi primer dan bintang pada sisi sekunder. Faktor daya pada sisi sekunder

    0,8 Lagging dan arus jala-jala pada sisi primer 5 Ampere.

    Hitung : 2LI.c1phI.a

    TrafooutP.d2phI.b

    2. Sebuah Transformator tiga fasa , 10.000 KVA, 230 KV/4160 Volt, 50 Hz bila rans-

    formator dihubungkan a . - b. - Y c. -

    Tentukan nilai Kdan,2phV,,1phV,2phI,1phI dari masing-masing hubungan dia-

    tas.

  • Mesin Listrik I 3 - 18

    3. Sebuah transformator Tiga fasa yang terdiri dari tiga buah transformator satu fasa

    digunakan untuk menurunkan tegangan tegangan tiga fasa jala-jala ( line) transmisi

    6000 Volt, jika arus jala-jala 10 A. Tentukan tegangan jala-jala pada sisi sekunder,

    arus jala-jala sekunder dan daya keluar (output) transformator untuk hubungan :

    a. - b. - Y bila perbandingan tranformasi 1/12 dan rugi-rugi diabaikan.

    4. Sebuah transformator Tiga fasa, 500 KVA, 50 Hz , mempunyai perbandingan tega-

    ngan 33 KV/11 KV dan hubungan / Y. Resistansi /fasa dari sisi tegangan tinggi 35 Ohm dan tegangan rendah 0,876 Ohm, Rugi besi 3050 Watt. Hitung nilai

    Efisiensi saat beban penuh dengan faktor daya 0,8 Lagging.

    5. Sebuah Transformator Tiga fasa, 100 KVA, 50 HZ, 3300 V/400 V, hubungan / Y . Resistansi kumparan tegangan tinggi 3,5 Ohm/fasa dan kumparan sisi tegangan

    rendah 0,02 Ohm /fasa.

    Tentukan rugi besi dari transformator pada tegangan dan frekuensi normal, bila

    efisiensi beban penuhnya 95% dengan faktor daya 0,8 Lagging.

    6. Sebuah Transformator 100 KVA, 6600 V/220 Volt, hubungan Y / Y, tiga fasa 50

    Hz, transformator mempunyai rugi inti 1200 Watt. Efisiensi maximum terjadi saat

    3/4 beban penuh. Tentukan Efisiensi transformator saat :

    a. Beban penuh dengan P.f = 0,8 Lagging.

    b. 1/2 beban penuh dengan P.f = 0,866 Lagging

    c. 3/4 beban penuh dengan p.f = 1 (Unity ).

    7. Pengujian Tanpa beban dan hubung singkat dari sebuah transformator Tiga fasa, 50

    KVA , 7200 Volt /208 V, 60 Hz ,hubungan / Y , hasilnya sebagai berikut: Test tanpa beban : Poc = 500 W ; Ioc = 8 A ; Voc = 208 V

    Test Hubung Singkat : Psc = 600 W ; Isc = 4,01 A ; Vsc = 370 V

    Tentukan :

    a) Rc , Xm , Req2 , adan Xeq2

    b) Regulasi tegangan saat beban penuh dengan faktor daya 0,8 lagging.

    8. Suatu beban 500 KVA dengan P.f 0,8 lagging akan dibagi dengan dua buah trans-

    formator Tiga Fasa A dan B dengan rating sama . Bila ekuivalen impedansi

    segitiga sebagai refrensi sekunder ( 2 + j 6) Ohm untuk transformator A dan (2 + j

    5) Ohm untuk transformator B. Hitung beban yang disuplai oleh masing-masing

    transformator tersebut.