trans piras i

2
Dalam satu daun dengan suplai air yang melimpah, laju kehilangan air oleh transpirasi stomata pada keadaan udara jenuh tergantung pada keadaan udara jenuh tergantung atas ketahanan terhadap difusi dari molekul air oleh alur antar ruang udara daun dan udara (resistensi difusi daun). Alur ini dapat diurai kedalam sejumlah komponen dalam seri, yaitu jarak pergerakan udara dalam ruang udara daun. Bagaimanapun, pada banyak species, laju transpirasi stomata dikontrol dengan resistensi terhadap difusi melalui stomata dan melalui lapisan batas, komponen-komponen lain yang resistensinya dapat diabaikan (Meinder dan Mmansfield, 1968). Percobaan ini menggunakan metode Lisimeter. Menurut Sallisbury, F. B. dan Ross, C. W. (1995). Metude sederhana ini ditemukan oleh Stephen Hales. Dari metode ini didapatkan hasil transpirasi tanaman yang berkisar antara 25-1010, besarnya transpirasi antara satu tanaman dengan tanaman yang lainnya berbeda- beda karena perbedaan kondisi fisiologis tanaman dan beberapa faktor, baik faktor-faktor dalam maupun faktor-faktor luar. Meurut Dwijoseputro (1986) yang termasuk faktor-faktor dalam adalah besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, banyak sedikitnya bulu pada permuikaan daun, banyak sedikitnya stoma, bentuk dan lokasi stomata. Sedangkan yang termasuk faktor luar adalah radiasi, temperatur, kebasahan udara, tekanan udara, angin, keadaan air di dalam tanah. 1. Sinar matahari Sinar menyebabkan membukanya stomata dangelap menyebabkan menutupnya stomata, jadi banyak sinar juga mempercepat transpirasi. 2. Temperatur Pengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut lain, yaitu dalam hubunganya dengan tekanan uap air di dalam daun dan tekanan uap air di luar daun. Kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun. 3. Kebasahan udara Kebasahan udara pada hari cerah udara tidak banyak mengandung uap air. Di dalam keadaan yang demikian itu, tekanan uap di dalam daun jauh lebih tinggi daripada tekanan uap di luar daun,atau dengan kata lain, ruang di dalam daun jauh lebih banyak akan uap air daripada udara di luar daun, jadi melekul-molekul air berdifusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Jadi udara yang basah menghambat transpirasi sedangkan udara yang kering melancarkan transpirasi. 4. Angin Pada umumnya angin menambah kegiatan transpirasi. Hal ini karena angin membawa uap air yang bertimbun- timbun dekat stomata. 5. Keadaan air di dalam tanah Air di dalam tanah adalah satu-satunya sumber yang pokok,dimana akar-akar tanaman membutuhkan air yang dibutuhkan. Laju transpirasi kutikel, rendah pada semua tanaman, khususnya pada daun muda yang kutikulanya tidak rusak dan pada spesies tanaman yang tahan kering. Karena transpirasi adalah merupakan proses evaporasi air dari permukaan tumbuhan, maka faktor- faktor iklim yang mempengaruhi evaporasi secara umum berpengaruh terhadap transpirasi. Kenyataanya, kedua proses evaporasi dari permukaan tanah dan transpirasi dari tumbuhan sulit dipastikan, sehingga keduanya disebut evapotranspirasi.kehilangan air melalui transpirasi menciptakan daya absorpsi air (uptake) bagi akar tumbuhan yang kehilangan air tersebut. Tegangan air yang terbentuk di permukaan dan akibat transpirasi mendorong pergerakan (translokasi) air dari xilem dan selanjutnya dari akar. Pada waktu transpirasi, air menguap dari permukaan sel palisade dan mesofil bunga karang ke dalam ruang antar sel. Dari ruang tersebut uap air berdifusi melalui stomata ke udara. Air yang hilang dari dinding sel basah ini diiisi air dari protoplas. Persediaan air dari protoplas, pada gilirannya, biasanya diperoleh dari gerakan air dari sel-sel di sekitarnya, dan akhirnya tulang daun yang merupakan bagian dari system pembuluh yang meluas ke tempat persediaan air dalam tanah. Sebagai kontrol praktikan menggunakan polybag yang diisi dengan tanah. Pada kontrol tidak terjadi evapotranspirasi, melainkan hanya terjadi evaporasi. VII. SIMPULAN

Upload: erlandy-ulfa

Post on 30-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Trans Piras i

Dalam satu daun dengan suplai air yang melimpah, laju kehilangan air oleh transpirasi stomata pada keadaan udara jenuh tergantung pada keadaan udara jenuh tergantung atas ketahanan terhadap difusi dari molekul air oleh alur antar ruang udara  daun dan udara (resistensi difusi daun). Alur ini dapat diurai kedalam sejumlah komponen dalam seri, yaitu jarak pergerakan udara dalam ruang udara daun. Bagaimanapun, pada banyak species, laju transpirasi stomata dikontrol dengan resistensi terhadap difusi melalui stomata dan melalui lapisan batas, komponen-komponen lain yang resistensinya dapat diabaikan (Meinder dan Mmansfield, 1968).

Percobaan ini menggunakan metode Lisimeter. Menurut Sallisbury, F. B. dan Ross, C. W. (1995). Metude sederhana ini ditemukan oleh Stephen Hales. Dari metode ini didapatkan hasil transpirasi tanaman yang berkisar antara 25-1010, besarnya transpirasi antara satu tanaman dengan tanaman yang lainnya berbeda-beda karena perbedaan kondisi fisiologis tanaman dan beberapa faktor, baik faktor-faktor dalam maupun faktor-faktor luar. Meurut Dwijoseputro (1986) yang termasuk faktor-faktor dalam adalah besar kecilnya daun, tebal tipisnya daun, banyak sedikitnya bulu pada permuikaan daun, banyak sedikitnya stoma, bentuk dan lokasi stomata. Sedangkan yang termasuk faktor luar adalah radiasi, temperatur, kebasahan udara, tekanan udara, angin, keadaan air di dalam tanah.

1. Sinar matahariSinar menyebabkan membukanya stomata dangelap menyebabkan menutupnya stomata, jadi banyak sinar juga mempercepat transpirasi.

2. TemperaturPengaruh temperatur terhadap transpirasi daun dapat pula ditinjau dari sudut lain, yaitu dalam hubunganya dengan tekanan uap air di dalam daun dan tekanan uap air di luar daun. Kenaikan temperatur menambah tekanan uap di dalam daun.

3. Kebasahan udaraKebasahan udara pada hari cerah udara tidak banyak mengandung uap air. Di dalam keadaan yang demikian itu, tekanan uap di dalam daun jauh lebih tinggi daripada tekanan uap di luar daun,atau dengan kata lain, ruang di dalam daun jauh lebih banyak akan uap air daripada udara di luar daun, jadi melekul-molekul air berdifusi dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Jadi udara yang basah menghambat transpirasi sedangkan udara yang kering melancarkan transpirasi.

4. AnginPada umumnya angin menambah kegiatan transpirasi. Hal ini karena angin membawa uap air yang bertimbun-timbun dekat stomata.

5. Keadaan air di dalam tanahAir di dalam tanah adalah satu-satunya sumber yang pokok,dimana akar-akar tanaman membutuhkan air yang dibutuhkan.

Laju transpirasi kutikel, rendah pada semua tanaman, khususnya pada daun muda yang kutikulanya tidak rusak dan pada spesies tanaman yang tahan kering.

Karena transpirasi adalah merupakan proses evaporasi air dari permukaan tumbuhan, maka faktor-faktor iklim yang mempengaruhi evaporasi secara umum berpengaruh terhadap transpirasi. Kenyataanya, kedua proses evaporasi dari permukaan tanah dan transpirasi dari tumbuhan sulit dipastikan, sehingga keduanya disebut evapotranspirasi.kehilangan air melalui transpirasi menciptakan daya absorpsi air (uptake) bagi akar tumbuhan yang kehilangan air tersebut. Tegangan air yang terbentuk di permukaan dan akibat transpirasi mendorong pergerakan (translokasi) air dari xilem dan selanjutnya dari akar.

Pada waktu transpirasi, air menguap dari permukaan sel palisade dan mesofil bunga karang ke dalam ruang antar sel. Dari ruang tersebut uap air berdifusi melalui stomata ke udara. Air yang hilang dari dinding sel basah ini diiisi air dari protoplas. Persediaan air dari protoplas, pada gilirannya, biasanya diperoleh dari gerakan air dari sel-sel di sekitarnya, dan akhirnya tulang daun yang merupakan bagian dari system pembuluh yang meluas ke tempat persediaan air dalam tanah.

Sebagai kontrol praktikan menggunakan polybag yang diisi dengan tanah. Pada kontrol tidak terjadi evapotranspirasi, melainkan hanya terjadi evaporasi.

VII. SIMPULAN1.      Transpirasi dapat diartikan sebagai proses kehilangan aiar dalam bentuk uap dari jaringan tumbuhan melalui stomata2.      Dari hasil praktikum laju transpirasi baik di tempat gelap maupun di tempat terang menujukkan bahwa untuik tanaman jagung lajunya lebih

besar dibandingkan dengan tanaman tunggak. Hal ini disebabkan karena perbedaan struktur daun.3.      Laju transpirasi pada tempat terang akan lebih besar dibandingkan dengan lau transpirasi di tempat gelap. Hal ini disebabkan oleh adanya

faktor cahaya yang mempengaruhi membuka dan menutupnya stomata.