trans kejang

Upload: jeanna-salima

Post on 07-Jul-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/18/2019 Trans kejang

    1/43

    Kejang pada Neonatus : Sebuah Perbaruan dalam Mekanisme dan

    Penatalaksaan.

    Frances E. Jensen, M

    !bstrak 

    Risiko kejang tertinggi selama masa hidup seseorang terletak pada usia neonatus.

    Terapi yang paling sering diterapkan saat ini memiliki efikasi yang sangat terbatas.

    Walaupun belum ada perubahan besar dari terapi yang dilakukan pada kejang

    neonatus dalam beberapa dekade terakhir ini, telah ditemukan beberapa pemahaman

     baru mengenai mekanisme perubahan pada otak seiring perkembangan neonatus

    dimana hal ini sangatlah berkaitan dengan munculnya kejang dan kemampuan respon

    terhadap obat-obatan antikejang. Di sini kami menyediakan sebuah ringkasan dari

     pendekatan terbaru terhadap diagnosis dan penatalaksanaan kejang yang terjadi pada

    neonatus, mengidentifikasi beberapa temuan terbaru dari patofisiologi kejang pada

    neonatus yang mungkin dapat dijadikan dasar untuk merancang sebuah rencana terapi

    yang lebih baik.

    PEN!"#$#!N

    Kejang pada neonatus merupakan sebuah contoh penting dari sindrom penyakit

    kejang yang hanya terjadi pada usia spesifik tertentu. Apabila dibandingkan dengan

    kejang yang terjadi pada usia lebih tua, kejang yang terjadi pada neonatus memiliki

    etilogi semilogi dan temuan elektroencephalografi yang berbeda, dan dapat

    menunjukkan resistensi terhadap obat-obatan kejang yang efektif digunakan pada

    kejang pada populasi usia lain. atofisisologinya yang unik telah lama menjadi subjek 

    dari berbagai studi klinis, dan usaha untuk menemukan sebuah upaya pengobatan

     baru seringkali menemukan kesulitan karena hal tersebut.

  • 8/18/2019 Trans kejang

    2/43

    Epidemiologi dan Etiologi

    Risiko tertinggi terjadinya kejang selama masa hidup terletak pada masa neonatus

    !".#$%&"''' neonatus hidup di Amerika (erikat). *nsidensi relati+e lebih tinggi pada

    neonatus yang lahir premature kurang dari ' minggu masa kehamilan. ", terjadi

     pada sekitar ./0 neonatus dari kelompok ini dibandingkan dengan hasil kejadian

     berupa ".%0 pada neonatus yang lahir pada usia kehamilan yang lebih tua. ada

    neonatus, terdapat kemungkinan besar terjadinya kejang akibat kelainan yang hanya

     bersifat kecil pada sistem saraf pusat dan sistemik pada neonatus. Kebanyakan kejang

     pada neonatus menunjukkan gejala yang jelas1 kejadiannya dapat bersifat sangat

     parah dan sulit dikontrol dengan A2Ds !telah didefinisikan) yang tersedia saat ini. ,

    dan dapat meninggalkan sekuel jangka panjang pada sistem saraf. (alah satu kejadiankejang yang ringan seperti benign familial neonatal sei3ures dan kejadian kejang yang

    hanya bersifat sementara lain, seperti kejang yang diakibatkan kelainan elektrolit

    yang dapat dengan mudah diobati. Kebanyakan dari kejadian kejang ini dapat sembuh

    tanpa ada gejala sisa jangka panjang.

    enyebab paling umum dari kejang neonatus ialah hypo4ic&ischemic encephalopathy

    !5*2), yang dialami sekitar "$6&"''' neonatus hidup 6 . 7aktanya, sekitar dua

     pertiga dari kasus kejang pada neonatus disebabkan oleh 5*2 8. Kejadian ini

     biasanya terjadi pada kondisi dimana anak menderita asfiksia pada saat dilahirkan,

    respiratory distress, atau sebagai komplikasi dari diberikannya e4tracorporeal

    membrane o4ygenation !29:;) pada usia yang dini atau pada anak yang dilakukan

    cardiopulmonary bypass sebagai tindakan operatif %. Dalam kasus 5*2, kejadian ini

     biasanya terjadi pada hari pertama hingga ke 6 masa hidup a. 5*2

     berhubungan erat dengan kejadian kejang pada neonatus, sebagaimana dilaporkan

    dalam 8'$ ='0 dari kasus #,/. Kelaian otak lainnya , termasuk diantaranya stroke

     pembuluh darah +ena dan arteri serta perdarahan intracerebral dan subaraknoid juga

    terkadang secara klinis tampak diserta dengan kejang. (elain dari 5*2 dan penyebab

  • 8/18/2019 Trans kejang

    3/43

    dari cerebro+ascular, penyebab kejang terumum kpada neonatus selanjutnya berasal

    dari etiologi infeksi dan malformasi pembentukan korteks otak. *nfeksi bakteri yang

     paling umum mengakibatkan kejang pada neonatus ialah infeksi ?roup @

    streptococcus dan 2scherichia coli. *nfeksi yang disebabkan agen infeksi bukan

     bekteri ialah infeksi to4oplasmosis intra-rahim, herpes simple4, co4sackie, atau

    cytomegalo+irus. :alformasi perkembangan dari korteks otak yang umumnya

    ditemukan bersamaan dengan kejadian kejang neonatus termasuk diantaranya adalah

    lissencephaly, polymicrogyria, focal cortical dysplasia, dan tuberous sclerosis

    Kelainan metabolik yang biasanya mengakibatkan kejang pada neonatus ialah

    hipoglikemia, hipokalsemia, hipomagnesemia, serta kelainan elektrolit dan asam

    amino lain. @anyak kelainan metabolik ini yang pada umumnya dapat dengan segeradiatasi, !seperti koreksi glukosa dan gangguan elektrolit) dan ketika kelainan

    metabolik tersebut yang dibuktikan menjadi penyebab utama kejang pada neonatus,

     jarang ditemukan adanya kaitan dengan kejadian komplikasi jangka panjang. Kejang

    yang tergantung dengan yrido4ine-dependent dapat terjadi sebagai kejang yang

     bersifat tunggal dan refrakter !tidak menunjukkan respon terhadap terapi antikejang)

    dalam hari pertama kehidupan, namun dapat segera diatasi dengan pemberian

     pyrido4ine intra+ena. Kelainan metabolism asam amino dan asam organic pada a

  • 8/18/2019 Trans kejang

    4/43

    hari ke %), yang terjadi secara sementara selama " hari atau lebih pada hari ke % atau

    ke enam setelah bayi dilahirkan ".

    Kejang pada neonatus dapat bersifat resisten terhadap obat-obatan antiepilepsi !A2D)yang seringkali ditemukan dengan efektif dapat mengatasi kejadian kejang yang

    terjadi pada indi+idu dengan usia lebih tua, terutama apabila kejang bersifat

    simtomatik dan dikarenakan 5*2. Terapi kon+ensional A2Ds yang efektif pada anak 

    dengan usia lebih tua dan orang de

  • 8/18/2019 Trans kejang

    5/43

    neuroimaging "%$">. (ebagai hasil dari majunya pelayanan kesehatan, beberapa

    dari etiologi kejang neonatus dengan hasil akhir yang lebih baik, seperti kejang

    hypocalcemic, telah menurun angka kejadiannya dari yang sebelumnya sekitar '0

     pada tahun "/='s menjadi %0 pada saat ini 6. (aat ini, 5*2 menjadi penyebab yang

     paling umum menyebabkan kejang yang bersifat refrakter pada neonatus. 8.

    (ementara bayi yang lahir pada usia cukup bulan memiliki risiko tertinggi terhadap

    kejang !hal ini berla

  • 8/18/2019 Trans kejang

    6/43

    menunjukkan sekitar #'0 dari pemeriksaan 22? pada neonatus menunjukkan

    kejadian kejang secara grafis 22?, yang tidak disertai klinis kejang yang kasat mata.

    6". ;leh karena itu, pemeriksaan 22? sangatlah penting dilakukan untuk 

    menge+aluasi keberhasilan terapi pada kelompok usia ini. (ebuah 22?, full lead,

    !dengan 6' lead) merupakan alat yang paling sensiti+e dalam mendeteksi kejang

    multifocal !?ambar "). Karena 22? full lead sulit didapatkan pada kondisi emergensi

     pada banyak *9E !neonatal intensi+e care units), penggunaan alat amplitude

    integrated 22? !a22?) banyak digunakan sebagai alternati+e. refs) a22? biasanya

    didapatkan dari sepasang atau beberapa lead dalam jumlah terbatas, yang

    ditampakkan sebagai fast 7ourier spectral transform. Dengan a22?, kejang dapat

    dideteksi dengan perubahan akut yang teradapat pada lebar spektral, dan sebuahgambaran mentah 22? dari satu channel 22? dapat dilakukan oleh pemeriksaan

    untuk melakukan konfirmasi 66. @eberapa peneliti melaporkan bah%0 dari pemeriksaan 22? full lead kon+ensional. 6$6#

    6/.

    (ekali kejadian kejang pada neonatus telah dikonfirmasi, perlu diidentifikasikan

    kemungkinan terjadinya kejang berasal etiologi yang dapat disembuhkan, seperti

    kejang yang dikarenakan kelainan metabolik. enilaian serologis termasuk 

     pemeriksaan darah dan uji serologis perlu dilakukan untuk mendeteksi adanya

    infeksi. Kelainan metabolic yang mungkin terjadi meliputi seperti asidosis,

    hipokalemi, hipomagnesemia, dan hypoglikemia. Waktu terjadinya kejang dapat

    menjadi indikator yang penting, contohnya pada kejadian kejang dalam fenomena

    Cfifth day fits, dikarenakan hipokalsemia.!tolong diklarifikasi) kejang yang

    dikarenakan dependensi terhadap yrido4ine ampak sebagai kejang yang bersifat

    refrakter yang terjadi pada masa a

  • 8/18/2019 Trans kejang

    7/43

    yang terjadi pada 68-8# jam a

  • 8/18/2019 Trans kejang

    8/43

    kebanyakan dari kejang refrakter terjadi dikarenakan asfiksia berulang dan jangka

    6$/= jam) dan prognosis yang buruk, terapi a

  • 8/18/2019 Trans kejang

    9/43

    saat ini ialah dengan cara menurunkan suhu basal tubuh menjadi .% derajat 9

    selama >6 jam #. (ementara sebuah pemeriksaan dengan a22? dilakukan secara

    rutin untuk memonitor akti+itas otak selama kondisi hipotermia ini, efek dari

    hipotermia pada kejadian dan tingkat parah kejang pada neonatus belum dapat

    ditentukan 88.

    Pato&isiologi

    (ebagai respon dari pernyataan bah

  • 8/18/2019 Trans kejang

    10/43

    (alah satu diantara 7aktor-faktor yang bertanggungja, dan dengan cara yang sama,

     pada sebuah model tikus, kerentanan akan kejadian kejang juga meningkat pada

    minggu kedua setelah bayi dilahirkan. 8# 8%,8/.!tolong diklarifikasi) sebagai

    akibat dari perkembangan yang belum sempurna dari sistem neurotransmitter, yang

     biasanya menjadi target utama obat-obatan antiepilepsi kon+ensional. ada akhirnya,

    status mielinasi minimal pada daerah struktur korteks dan subkorteks menghasilkan

    kelainan dari fungsi yang bersifat multifocal pada otak, dan hal inilah yang berpotensi

    mencetuskan kejang pada kelompok usia ini. %',%".

    eriode neonatus merupakan periode di mana terjadi peningkatan fisiologi

    eksitabilitas yang intens dari sinaptik, karena sinaptogenesis yang terjadi pada periode

    ini secara keseluruhan bergantung terhadap akti+itas tersebut.!R27() pada manusia,

    kepadatan sinaps dan spina dendrite mencapai puncaknya pada usia gestasi cukup

     bulan dan pada bulan pertama sejak lahirnya bayi %6 %. Ditambah dengan

    keseimbangan dengan sinaps pemicu dan penghambar lebih condong kepada sinaps

    yang cenderung mencetuskan sebuah akti+itas listrik yang berlebihan pada otak, yang

     pada akhirnya dapat berakibat kejang 8% . glutamate merupakan neurotransmitter 

     pemicu utama pada sistem saraf pusat, sementara -amino-butyric acid !?A@A)

    merupakan neurotransmitter penghambat utama. Terdapat banyak bukti yang

    didaptkan dari penelitian terhadap model binatang dan juga jaringan manusia yang

    menunjukkan bah

  • 8/18/2019 Trans kejang

    11/43

    Meningkatn'a eksitabilitas sel otak neonatus

    Reseptor glutamate merupakan hal yang sangat berpengaruh terhadap kerja otak dan

    terkadang dalam sesaat diekspresikan terlalu banyak di sistem saraf pusat pada masa

     perkembangan dibandingkan dengan jumlahnya pada saat seseorang menginjak masa

    de. Kanal tersebut terlokaslisasi di

    area sinaps dan non-sinaptik dari neuron, dan juga diekspresikan di glia. (ubtipereseptor inotropik diklasifikasikan berdasarkan akti+asi selektif dari ligand spesifik,

     -methyl-Daspartate !:DA), L-amino--hydro4y-%-methyl-8-iso4a3olepropionic

    acid !A:A), dan kainate.

    Reseptor :DA bersifat heteromeric, termasuk subunit yang pasti ada, subunit R",

    dan kemampuan kerjanya tergantung pada perkembangan otak. ada otak yang belum

     berkembang secara sempurna, subunit R6 yang dominan ialah subunit R6@,

    dengan kolerasi fungsional berupa

  • 8/18/2019 Trans kejang

    12/43

    kejang pada otak yang imatur ='$=6. amun, potensial klinis dari antagonis :DA

    terbatasi oleh efek sedatifnya yang tinggi potensi lainnya yang menakutkan, termasuk 

    kemampuannya untuk menginduksi terjadinya apoptosis pada otak yang imatur =,=8.

    Mang lebih penting, memantine, sebuah agen yang baru-baru ini diuji penggunaan

    klinisnya sebagai neuroprotectant pada pasien dengan Al3heimerNs disease, mungkin

    dapat dijadikan pengecualian karena efek sampingnya yang lebih kecil, dikarenakan

    mekanisme kerjanya yang bergantung pada penggunaan =",=6,=%. (ementara reseptor 

     :DA telah dilaporkan diaktifkan secara selektif dalam proses yang berkaitan

    dengan pembentukan dan pembelajaran, subtipe A:A dari reseptor glutamatlah

    yang dikatakan sebagai subtype reseptor dengan eksitasi yang paling cepat dalam

    transmisi sinaptik. Fagipula, tidak seperti :DA , kebanyakan dari reseptor A:A!A:AR) tidak bersifat permeable terhadap kalsium. Reseptor A:A memiliki sifat

    heteromerik dan terdiri dari 8 subunit, yang merupakan kombinasi dari subunit

    ?luR", ?luR6, ?luR atau ?luR8 %>. amun, pada otak imatur tikus dan manusia,

    reseptor A:A bersifat permeable terhadap kalsium dikarenakan tidak adanya

    subunit ?luR6 !?ambar 6 dan gambar )%= ==. Regulasi reseptor subunit A:A

     bergantung dengan tingkat perkembangan otak, dengan diekspresikannya hanya

    sejumlah kecil ?luR6 hingga minggu ke pasca dilahirkannya neonatus pada otak 

    tikus dan hingga satu tahun pertama kehidupan pada korteks otak manusia %% =>. ;leh

    karena itu, reseptor A:A pada otak imatur, dikarenakan permeabilitasnya yang

    tinggi terhadap kalsium, memiliki peran penting dalam kontribusinya terhadap tidak 

    hanya terhadap meningkatnya eksitabilitas otak tapi juga karena kemampuannya

    member sinyal akti+asi terhadap reseptor yang bersifat activity-dependent . @aik 

    reseptor :DA maupun A:A diekspresikan pada le+el dan komposisi subunit yang

    dapat meningkatkan eksitabilitas jaringan saraf pada usia aterm pada bayi manusia

    dan pada minggu kedua setelah dilahirkan pada he

  • 8/18/2019 Trans kejang

    13/43

    terapi kon+ensional agonis A2D dan ?A@A. Topiramate, yang penggunaannya dalam

    mengatasi dan mengontrol kejang pada anak dan orang de'  Ditambah lahi,

    topiramate dalam kombinasi hipotermia ditemukan bersifat protektif pada model

    neonatus tikus dengan stroke.  >" Terakhir, antagonis spesifik A:AR, Talampanel,

    yang saatu ini sedang dalam uji klinis pase ** pada anak dan de6.

    Penurunan E&ikasi dari Neurotransmittor inhibitor pada (tak )matur.

    2kpresi dan fungsi *nhibitor reseptor ?A@AA juga ditemtukan oleh perkembangan

    otak. (tudi yang dilakukan pada model tikus menunjukkan bah%, dan dengan

    kejadian yang sama secara klinis, kejang pada mencit yang imatur menunjukkan

    respon terapi yang tidak memuaskan terhadap ben3odia3epines >= >>.

    2kspresi reseptor dan komposisi subunit sudah dapat menjelaskan sebagian dari

    alasan mengapa kejang yang terjadi pada otak yang imatur menunjukkan sifat

    resistensi terhadap terapi kon+ensional A2Ds yang bekerja sebagai agonis ?A@A.

     amun, pada otak yang telah berkembang secara sempurna, terdapat sifat inhibisi

  • 8/18/2019 Trans kejang

    14/43

    terhadap sifat eksitabilitas sel saraf +ia agonis ?A@A yang bergantung dengan

    kemampuan reseptor ?A@AA dalam menghasilkan influks klorida !9lO) dari sel

    saraf, yang akan menyebabkan hiperpolarisasi >#. ada otak bagian depan !forebrain)

    yang imatur, akti+asi reseptor ?A@A dapat menyebabkan depolarisasi daripada

    hiperpolarisasi >/ #' #" karena gradient 9lO berbanding secara terbalik pada otak yang

    imatur, le+el 9l- intraseluler tinggi pada otak yang imatur dikarenakan kurang

    diekpresikannya 9l- eksporter K996 apabila dibandingkan dengan ekspresinya pada

    otak matur. !?ambar 6 dan ?ambar ) #6. (tudi baru terhadap otak manusia

    menunjukkan bah

  • 8/18/2019 Trans kejang

    15/43

    anggota kanal ion KP yang lain, Kanal 59 !atau h), yang juga menunjukkan fungsi

    yang bergantung dengan perkembangan otak. Arus dari kanal h currents penting

    untuk menjaga resting membrane potential dan eksitabilitas dendrite #=, dan fungsinya

    diregulasi oleh ekspresi isoform. ;tak yang imatur memiliki ekspresi 59" isoform

    yang relati+e rendah, yang berfungsi menurunkan eksitabilitas dendrit pada otak 

    orang de. ;leh karena itu, maturasi kanal ion juga berkontribusi dari kejadian

    hipereksitabilitas pada otak imatur, dan juga memiliki efek kumulatif apabila terjadi

     bersamaan dengan kelainan pada kanal ligand-gated yang telah disebutkan

    sebelumnya. @aru-baru ini, sebuah bloker 59 selektif telah menunjukkan potensi

    dalam mengganggu akti+itas synchronous epileptiform pada hipokampus neonatus

    mencit

    ##

    , menunjukkan bah

  • 8/18/2019 Trans kejang

    16/43

    kejang pada bayi, juga memiliki akti+itas rmenurunkan ekpresi gen 9R5 /%. ;leh

    karena itu, modulasi neuropeptida dapat dijadikan area untuk dilakukannya penelitian

    guna pengembangan terapi kejang pada neonatus.

    Peningkatan potensial dari respon in&lamasi terhadap kejang pada otak imatur

    Kejang pada neonatus dapat terjadi dalam keadaan adanya inflamasi yang disebabkan

    infeksi yang tejadi se+ara bersamaan atau sekunder terhadap kerusakan akibat

    terjadinya hipoksia& iskemia. Terdapat sebuah bukti eksperimental dan klinis

    mengenai akti+asi a,/#,//. Mang

     penting adalah ditemukan pula bah

  • 8/18/2019 Trans kejang

    17/43

    Kerusakan sel sara& selekti& pada otak 'ang berkembang

    Di tengah banyaknya studi yang menyatakan bah

  • 8/18/2019 Trans kejang

    18/43

    is&ungsi sistem sara& 'ang diinduksi kejang: potensi interaksi antara

    epileptogenesis dan perkembangan kecacatan neurokogniti& 

    Walaupun terdapat kematian neuron minimal pada sebagian besar model kejang

    neonatus, hasil jangka panjang kejang neonatus kemungkinan diakibatkan oleh

     perubahan jaringan saraf yang diinduksi oleh kejang. @ukti dari teori ini berasal dari

     beberapa penelitian yang menunjukkan kerusakan elastisitas dari sinaps dan

    kerusakan potensi jangka panjang serta gangguan belajar di kemudian hari pada

    mencit setelah kejang neonatus ""/,"6'. eriode neonatus menunjukkan tahapan

     perkembangan alami elastisitas sinaps ketika belajar dalam

  • 8/18/2019 Trans kejang

    19/43

    kerusakan selektif dari inhibis ?A@Aergik dalam satu minggu "6#. Terdapat bukti

     bah

  • 8/18/2019 Trans kejang

    20/43

    :eskipun adanya data-data untuk efek samping pada he

  • 8/18/2019 Trans kejang

    21/43

    sangat berkembang jika ada biomarker akurat untuk efikasi terapi akut dan kronis,

    tetapi untuk saat ini hanya ada 22?. engukuran integritas metabolik otak seperti

    spectroskcopy resonansi magnetik atau spectroscopy inframerah jarak dekat, bila

    dikombinasikan dengan data 22?, dapat menunjukkan pengukuran yang baik untuk 

    efikasi terapi. enggunaan pemantauan dengan 22? kontinu dalam studi klinis terapi

    kejang neonatal akan menjadi penting. enghentian kejang merupakan tujuan

    terapeutik penting, namun peningkatan perkembangan saraf juga merupakan hasil

    yang sangat penting.

    #capan %erima Kasih

    enulis mengakui dukungan dari the ational institutes of 5ealth !grants R;"

     (">"# and D" ;D''8>, the 2pilepsy Therapy De+elopment roject, and a

    grant from arents Against 9hildhood 2pilepsy. Additional support

  • 8/18/2019 Trans kejang

    22/43

    -e&erensi

    ". (cher :(, Aso K, @eggarly :2, et al. 2lectrographic sei3ures in preterm and full-

    term neonatesG clinical correlates, associated brain lesions, and risk for neurologic

    seJuelae. ediatrics "//1/"G"6#$"8. ub:edG #8"=8>%

    6. Ronen ?:, enney (, Andre%.

    ub:edG /##'8%6

    . (aliba R:, Annegers 7, Waller DK, et al. *ncidence of neonatal sei3ures in 5arris

    9ounty, Te4as, "//6$"//8. Am. 2pidemiol "///1"%'!>)G>=$>=/. ub:edG

    "'%"68'

    8. Tekgul 5, ?au+reau K, (oul , et al. The current etiologic profile andneurode+elopmental outcome of sei3ures in term neG"6>'$"6#'. ub:edG "=%#%68

    %. Holpe, . eurology of the ne#'

    /. ?luckman D, Wyatt (, A33opardi D, et al. (electi+e head cooling "

    "'. 9oppola ?, 9astaldo , :iraglia del ?iudice 2, et al. A no+el K9B6 KP

    channel mutation in benign neonatal con+ulsions and centrotemporal spikes.

     eurology 6''1="!")G""$"8. ub:edG "6#8>">=

  • 8/18/2019 Trans kejang

    23/43

    "". (ingh A, Westensko< , 9harlier 9, et al. K9B6 and K9B potassium

    channel genes in benign familial neonatal con+ulsionsG e4pansion of the functional

    and mutation spectrum. @rain 6''1"6= !t "6)G6>6=$6>>. ub:edG "8%8"%>

    "6. 9oppola ?, Heggiotti , Del ?iudice 2:, et al. :utational scanning of potassium,

    sodium and chloride ion channels in malignant migrating partial sei3ures in

    infancy. @rain De+ 6''=16#!6)G>=$ >/. ub:edG "="=#%/8

    ". 9laes FR, 9eulemans @, Audenaert D, et al. De no+o K9B6 mutations in

     patients

  • 8/18/2019 Trans kejang

    24/43

    66. Fa>'$>>>. ub:edG ">/'#>=8

    6=. (hellhaas RA, 9lancy RR. 9haracteri3ation of neonatal sei3ures by con+entional

    22? and singlechannel 22?. 9lin europhysiol 6''>1""#!"')G6"%=$6"=".

    ub:edG ">>=%='>

    6>. Tekgul 5, @ourgeois @7, ?au+reau K, et al. 2lectroencephalography in neonatal

    sei3uresG comparison of a reduced and a full "'&6' montage. ediatr.eurol

    6''%16!)G"%%$"=". ub:edG "%>'#/8

    6#. 9lancy RR. (ummary proceedings from the neurology group on neonatal

    sei3ures. ediatrics 6''=1"">! t 6) (6-(>.

    6/. de Hries F(, Toet :9. Amplitude integrated electroencephalography in the full-

    term ne>. +iii. ub:edG

    "=6/>=#6

  • 8/18/2019 Trans kejang

    25/43

    . @artha A, (hen , Kat3 K5, et al. eonatal (ei3uresG :ulti-9enter Hariability in

    9urrent Treatment ractices. ediatric Research. 6''> *n ress.

    8. (ankar R, ainter :. eonatal sei3uresG After all these years >>. ub:edG "%>%8'>

    %. @ooth D, 2+ans D. Anticon+ulsants for neonates . @oylan ?@, Moung K, anerai R@, et al. Dynamic cerebral autoregulation in sick 

    ne/>/8#. 9armo K@, @arr . Drug treatment of neonatal sei3ures by neonatologists and

     paediatric neurologists. .aediatr.9hild 5ealth 6''%18"!>)G"$"=. ub:edG

    "='"8"

    /. :alingre ::, Han Rooij F?, Rademaker 9:, et al. De+elopment of an optimal

    lidocaine infusion strategy for neonatal sei3ures. 2ur..ediatr 6''=1"=%!/)G%/#$ 

    ='8. ub:edG "==/"8'/

    8'. (il+erstein 7(, 7erriero D:. ;ff-label use of antiepileptic drugs for the treatment

    of neonatal sei3ures. ediatr eurol 6''#1/!6)G>>$>/. ub:edG "#=/>8#

    8". ellock . Antiepileptic drugs trialsG neonates and infants. 2pilepsy Res

    6''=1=#!")G86$8%. ub:edG "=>>"8'

    86. 5maimess ?, Kadhim 5, assogne :9, et al. Fe+etiracetam in a neonate =6#"

    8. acobs (, 5unt R, Tarno

  • 8/18/2019 Trans kejang

    26/43

    8%. Rakhade (, ensen 72. 2pileptogenesis in the immature brainG emerging

    mechanisms. at Re+ eurol 6''/1%!>)G#'$/". ub:edG "/%>#8%

    8=. 5auser WA, Annegers 7, Kurland FT. *ncidence of epilepsy and unpro+oked

    sei3ures in Rochester, :innesotaG"/%$"/#8. 2pilepsia "//18G8%$8=#.

    ub:edG #%'8>#'

    8>. Aicardi , 9he+rie . A study of 6/ cases. 9on+ulsi+e status epilepticus in

    infants and children. 2pilepsia "/>'1""!6)G"#>$"/>. ub:edG %6>'%%'

    8#. (anche3 R:, ensen 72. :aturational aspects of epilepsy mechanisms and

    conseJuences for the immature brain. 2pilepsia 6''"186G%>>$%#%. ub:edG

    ""#'%=

    8/. (anche3, R:.1 ensen, 72.1 itanken, A., et al. :odels of (ei3ures and 2pilepsy.(an DiegoG 2lse+ier ress1 6''%. :odeling hypo4ia-induced sei3ures and hypo4ic

    encephalopathy in the neonatal period.

    %'. Talos D:, 7ollett F, 7olkerth RD, et al. De+elopmental regulation of alpha-

    amino--hydro4y-%-methyl-8-iso4a3ole-propionic acid receptor subunit e4pression

    in forebrain and relationship to regional susceptibility to hypo4ic&ischemic injury.

    **. 5uman cerebral !")G="$>>.

    ub:edG "==#'>="

    %". 5aynes RF, @orenstein (, De(il+a T:, et al. A4onal de+elopment in the

    cerebral . ub:edG "%>=66

    %6. Takashima (, 9han 7, @ecker F2, et al. :orphology of the de+eloping +isual

    corte4 of the human infantG a Juantitati+e and Jualitati+e ?olgi study.

    .europathol.24p.eurol "/#'1/!8)G8#>$%'".

    ub:edG >6">//>

    %. 5uttenlocher R, de9ourten 9, ?arey F, et al. (ynaptogenesis in human +isual

    corte4 $ e+idence for synapse elimination during normal de+elopment.

     eurosci.Fett "/#61G68>. ub:edG >"=6=#/

    %8. ohnston :H. eurotransmitters and +ulnerability of the de+eloping brain. @rain

    De+elopment "//%1">!%)G'"$'=. ub:edG #%>/6"

  • 8/18/2019 Trans kejang

    27/43

    %%. Talos D:, 7ishman R2, ark 5, et al. De+elopmental regulation of alpha-amino-

    -hydro4y-%-methyl-8-iso4a3ole-propionic acid receptor subunit e4pression in

    forebrain and relationship to regional susceptibility to hypo4ic&ischemic injury. *.

    Rodent cerebral !")G86$='. ub:edG "==#'>#6

    %=. (anche3 R:, Koh (, Rio 9, et al. Decreased glutamate receptor 6 e4pression and

    enhanced epileptogenesis in immature rat hippocampus after perinatal hypo4ia-

    induced sei3ures. .eurosci 6''"16"!6')G#"%8$#"=. ub:edG ""%##"##

    %>. 5ollmann :, 5einemann (. 9loned glutamate receptors. Annual Re+ie< of 

     euroscience "//81">G"$"'#.

    %#. iang B, Wang , Wu Q, et al. Alterations of R6@ and (D-/% e4pression after early-life epileptiform discharges in de+eloping neurons. *nt De+ eurosci

    6''>16%!)G"=%$">'. ub:edG ">86#=

    %/. Wong 5K, Fiu Q@, :atos :7, et al. Temporal and regional e4pression of :DA

    receptor subunit RA in the mammalian brain. .9omp eurol 6''618%'!8)G'$ 

    ">. ub:edG "66'/#8%

    ='. (tafstrom 92, Tandon , 5ori A, et al. Acute effects of :K#'" on kainic acid-

    induced sei3ures in neonatal rats. 2pilepsy Res "//>16=!6)G%$88. ub:edG

    /'/%/%

    =". :ares , :ikulecka A. Different effects of t'$>8.

    ub:edG /#>6>8

  • 8/18/2019 Trans kejang

    28/43

    =8. @ittigau , (ifringer :, *konomidou 9. Antiepileptic drugs and apoptosis in the

    de+eloping brain. Ann M Acad (ci 6''1//G"'$""8. discussion 6-8.

    ub:edG "6#%'"

    =%. :anning (:, Talos D:, hou 9, et al. :DA receptor blockade =#6/6

    =/. Koh (, Tibayan 7D, (impson , et al. @BQ or topiramate treatment follo%. ub:edG "%"8886'

    >'. Koh (, ensen 7. Topiramate @locks erinatal 5ypo4ia-*nduced (ei3ures in Rat

    ups. Ann eurol 6''"1%'!)G==$>6. ub:edG ""%%#>/

    >". Fiu M, @arks D, Qu ?, et al. Topiramate e4tends the therapeutic $"'6#. ub:edG /8#/>6"

  • 8/18/2019 Trans kejang

    29/43

    >%. Kapur , :acdonald RF. ostnatal de+elopment of hippocampal dentate granule

    cell g $ aminobutyric acid A receptor pharmacological properties. :olecular 

    harmacology "///1%%G888$8%6. ub:edG "''%"%6>

    >=. ensen 72, Al+arado (, 7irkusny *R, et al. @BQ blocks the acute and late

    epileptogenic effects of perinatal hypo4ia. 2pilepsia "//%1=!"')G/==$/>6.

    ub:edG >%%%/='

    >>. ($"6/#.

    ub:edG ##8%"%

    #". ;

  • 8/18/2019 Trans kejang

    30/43

    #%. Mue 9, Maari M. K9B&: channels control spike afterdepolari3ation and burst

    generation in hippocampal neurons. .eurosci 6''8168!"/)G8="8$8=68.

    ub:edG "%"8'/

    #=. ape 59. Bueer current and pacemakerG the hyperpolari3ation-acti+ated cation

    current in neurons. Annu.Re+.hysiol "//=1%#G6//$6>. ub:edG ##"%>/>

    #>. @ender RA, @re=. ub:edG /#6/=##

    /. u WK, Kim KM, eufeld A5. *ncreased acti+ity of cycloo4ygenase-6 signals

    early neurodegenerati+e e+ents in the rat retina follo>!6)G ">$"8%. ub:edG "6#>88

    /8. @runson KF, 2ghbal-Ahmadi :, @ender R, et al. Fong-term, progressi+e

    hippocampal cell loss and dysfunction induced by early-life administration of 

  • 8/18/2019 Trans kejang

    31/43

    corticotropin-releasing hormone reproduce the effects of early-life stress.

    roc.atl.Acad.(ci.E.(.A 6''"1/#!"%)G##%=$##=". ub:edG ""88>6=/

    /%. @runson KF, Khan , 2ghbal-Ahmadi :, et al. 9orticotropin !A9T5) acts

    directly on amygdala neurons to do/!$8)G668$66>. ub:edG ""6>%=%=

    "''. @illiards ((, 5aynes RF, 7olkerth RD, et al. De+elopment of microglia in the

    cerebral !6)G"//$6'#. ub:edG "=>'%=#'

    "'". Tikka T, 7iebich @F, ?oldsteins ?, et al. :inocycline, a tetracycline deri+ati+e,

    is neuroprotecti+e against e4citoto4icity by inhibiting acti+ation and proliferation

    of microglia. eurosci 6''"16" !#)G6%#'$6%##. ub:edG ""'==""

    "'6. (hapiro FA, Wang F, Ribak 92. Rapid astrocyte and microglial acti+ation

    follo

  • 8/18/2019 Trans kejang

    32/43

    "'%. frieger 7W, @arres @A. (ynaptic efficacy enhanced by glial cells in +itro.

    (cience "//>16>>!%6)G "=#8$"=#>. ub:edG /6#>66%

    "'=. (te+ens @, Allen , Ha3Jue3 F2, et al. The classical complement cascade

    mediates 9( synapse elimination. 9ell 6''>1""!=)G""=8$"">#. ub:edG

    "#'#"'%

    "'>. 5eo K, 9ho M, 9ho K, et al. :inocycline inhibits caspase-dependent and

    independent cell death path8>

    ""6. Kinney, 59.1 5aynes, RF.1 7olkerth, RD., et al. athology and ?eneticsG

    AcJuired and *nherited Diseases of the De+eloping er+ous (ystem. @aselG *(

     europathology ress1 6''8. White matter lesions in the perinatal period !*n+ited).

    "". Fein 2(, 7inney 2:, :cBuillen (, et al. (ubplate neuron ablation alters

    neurotrophin e4pression and ocular dominance column formation.

    roc.atl.Acad.(ci.E.(.A "///1/=!6)G"8/"$"8/%.

    ub:edG "'%%>8#

    ""8. Kanold ;, Kara , Reid R9, et al. Role of subplate neurons in functional

    maturation of +isual cortical columns. (cience 6''1'"!%=6)G%6"$%6%.

    ub:edG "6##"%>"

  • 8/18/2019 Trans kejang

    33/43

    ""%. :cBuillen (, (heldon RA, (hat3 9, et al. (electi+e +ulnerability of subplate

    neurons after early neonatal hypo4ia-ischemia. .eurosci 6''16!#)G'#$"%.

    ub:edG "6>"=/#

    ""=. 9hang M(, :u D, Wendland :, et al. 2rythropoietin impro+es functional and

    histological outcome in neonatal stroke. ediatr.Res 6''%1%#!")G"'=$""".

    ub:edG "%#>/6#>

    "">. ?on3ale3 77, :cBuillen , :u D, et al. 2rythropoietin enhances long-term

    neuroprotection and neurogenesis in neonatal stroke. De+.eurosci 6''>16/!8$ 

    %)G6"$'. ub:edG ">>=66''

    ""#. :ikati :A, 2l 5okayem A, 2l (abban :2. 2ffects of a single dose of 

    erythropoietin on subseJuent sei3ure susceptibility in rats e4posed to acutehypo4ia at "'. 2pilepsia 6''>18#!")G">%$"#". ub:edG ">68"66%

    ""/. @en Ari M, 5olmes ?F. 2ffects of sei3ures on de+elopmental processes in the

    immature brain. Fancet eurol 6''=1%!"6)G"'%%$"'=. ub:edG ">""'6#=

    "6'. (ayin E, (utula T, (tafstrom 92. (ei3ures in the de+eloping brain cause

    ad+erse long-term effectson spatial learning and an4iety. 2pilepsia

    6''818%!"6)G"%/$"%8#. ub:edG "%%>"%"6

    "6". (il+erstein 7(, ensen 72. eonatal sei3ures. Ann.eurol 6''>1=6!6)G""6$"6'.

    ub:edG ">=#'#>

    "66. :affei A, Turrigiano ?. The age of plasticityG de+elopmental regulation of 

    synaptic plasticity in neocortical microcircuits. rog.@rain Res 6''#1"=/G6""-66.

    ub:edG "#/88>=

    "6. Rakhade (, hou 9, Aujla K, et al. 2arly Alterations of A:A Receptors

    :ediate (ynaptic otentiation *nduced by eonatal (ei3ures. . eurosci

    6''#16#!6)G>/>/$>//'. ub:edG "#=#%'6

    "68. 9ornejo @, :esches :5, 9oultrap (, et al. A single episode of neonatal

    sei3ures permanently alters glutamatergic synapses. Ann.eurol. 6''>

    "6%. (tafstrom 92, :oshe (F, (!#)G"8'>$"8"8. ub:edG

    "=/66##/

  • 8/18/2019 Trans kejang

    34/43

    "6=. (anche3 R:, Dai W, Fe+ada R2, et al. A:A&kainate receptor-mediated

    do=$"#>. ub:edG 6%"/=

    "6. (chroeder 5, 5umbert A9, Ko3iel H, et al. @eha+ioral and metabolic

    conseJuences of neonatal e4posure to dia3epam in rat pups. 24p.eurol

    "//%1""!")G%$=. ub:edG >#/%#"6

    ". @ittigau , (ifringer :, ?en3 K, et al. Antiepileptic drugs and apoptotic

    neurodegeneration in the de+eloping brain. roc.atl.Acad.(ci.E.(.A

    6''61//!6)G"%'#/$"%'/8. ub:edG "68">>='

    "8. ?lier 9, D3ietko :, @ittigau , et al. Therapeutic doses of topiramate are not

    to4ic to the de+eloping rat brain. 24p.eurol 6''81"#>!6)G8'$8'/. ub:edG

    "%"88#==

  • 8/18/2019 Trans kejang

    35/43

    "%. :anthey D, Asimiadou (, (tefo+ska H, et al. (ulthiame but not le+etiracetam

    e4erts neuroto4ic effect in the de+eloping rat brain. 24p.eurol 6''%1"/!6)G8/>$ 

    %'. ub:edG "%#=//%6

    "=. :i3rahi 2:, Kella8

  • 8/18/2019 Trans kejang

    36/43

    ?ambar ". 2lektroensefalografik kejang neonatal

    Akti+itas listrik kejang dimulai di garis tengah

  • 8/18/2019 Trans kejang

    37/43

    ?ambar 6. ?ambaran skematis profil perkembangan glutamat dan ekspresi dan fungsi

    ?A@A reseptor

    eriode perkembangan yang sama ditampilkan untuk tikus dan manusia di aksis 4

    atas dan ba

  • 8/18/2019 Trans kejang

    38/43

    ?ambar . Dinamika transmisi sinaptik pada sinaps kortikal pada periode neonatus

    ada gambar adalah sinaps rangsang glutamatergic !panel kiri) dan inhibitor sinaps

    ?A@Aergic !panel kanan). elepasan presinaps glutamat merupakan hasil

    depolarisasi !eksitasi) dari neuron postsynaptic !panel kiri) oleh akti+asi reseptor 

     :DA dan A:A. (ebaliknya, pelepasan ?A@A !panel kanan) merupakan hasil

    hyperpolari3ation !penghambatan) ketika neuron postsinaps melepaskan 9l-

    transporter K996 dalamjumlah yang cukup tapi depolarisasi !eksitasi) ketika 9l

    intraseluler terakumulasi akibat aksi dila

  • 8/18/2019 Trans kejang

    39/43

     pengembangan pengobatan. Akti+asi reseptor ?A@A biasanya menghasilkan

    hiperpolarisasi dan inhibisi pada sinaps matur, oleh karena coe4pression dari K99"

    dan K996, ekspresi K996 rendah pada periode neonatus dibandingkan dengan di

    kemudian hari dan dengan demikian tingkat 9l- menumpuk di intraseluler dan

     pembukaan reseptor ?A@A memungkinkan efluks pasif 9l- keluar dari sel, sehingga

    terjadi depolarisasi paradoks. (elain itu, ekspresi reseptor subunit ?A@AA pada otak 

    imatur ditandai oleh lebih tingginya subunit L8, yang secara fungsional terkait dengan

     berkurangnya sensiti+itas ben3odia3epine. Kedua atribut dari reseptor ?A@A

    membuat agonis ?A@A klasik seperti barbiturat dan ben3odia3epin kurang efektif 

     pada otak neonatus. K99" kanal blocker bumetanide memiliki efek antikon+ulsan

     bila diberikan dengan fenobarbital, menunjukkan efek sinergis.

    Tabel "

    @erbagai etiologi dari kejang neonatus

    :etabolik akut

    5ipoglikemia

    5ipokalsemia

    5ipomagnesia

    5ipo atau hipernatremia

    Withdra

  • 8/18/2019 Trans kejang

    40/43

    erdarahan subdural

    erdarahan subarachnoid

    *nfeksi ((

    :eniningitis bakterial

    :eningoensefalitis +iral

    *nfeksi T;R95

    erkembangan

    Disgenesis cerebral

    Fain-lain

    Kelainan sindrom genetik 

    @enign neonatal familial con+ulsion

    2nsefalopati mioklonik a

  • 8/18/2019 Trans kejang

    41/43

    ?MK*

    compounds)

    Transporter K99l Klorida K99" inhibitor

    !bumetanide-in combination 6##

    Reseptor 9@* 9@" receptor antagonists

  • 8/18/2019 Trans kejang

    42/43

    !(R 

    "8">=A, Rimonabant)

    erubahan

    kronis

    (prouting rotein synthesis

    inhibitors!rapamycin,

    cyclohe4imide)

    ?liosis Anti-inflammatory

    agents,

    !9o4-6 inhibitors,

    minocycline,

    do4ycycline)

    Kesimpulan

    ". urnal tersebut merupakan jurnal integrative review  yaitu, artikel yang berupaya menggabungkan hasil banyak studi orisinil tentang suatu topik 

    tertentu atau fenomena yang menjadi perhatian.

    6. Kejang pada neonatus memiliki etiologi, semilogi dan elektroenchepali yang

     berbeda dibandingkan kejang yang terjadi pada usia yang lebih tua.

  • 8/18/2019 Trans kejang

    43/43

    . Resiko tertinggi terjadinya kejang selama masa hidup terletak pada masa

    neonatus !",#-%&"''' neonatus di Amerika (erikat) dan insidensi relatif lebih

    tinggi pada neonatus yang lahir kurang dari ' minggu kehamilan

    dibandingkan pada neonatus yang lahir pada usia kehamilan yang lebih tua.8. enyebab paling umum dari kejang neonatus disebabkan oleh 5*2, kejadian

    lainnya termasuk kelainan cerebro+ascular, infeksi, dan malformasi otak 

    termasuk juga kelainan metabolik.

    %. :enurut studi terbaru, pemerikssan 22? full lead lebih sensitif untuk 

    mengetahui diagnosis kejang pada neonatus. (edangkan pemeriksaan a22?

    memiliki spesifitas relatif tinggi namun kurang sensitif untuk mendeteksi

    kejang pada neonatus.

    =. Konsensus yang ada sekarang ini masih menggunakan A2D yang telah banyak dinyatakan tidak efektif dalam mengatasi kejang pada neonatus. A2D

    yang lebih baru, seperti topiramate dan le+etiracetam telah dilaporkan dapat

    mengatasi keadaan kejang neonatus.>. Data eksperimental tentang potensi efikasi agen seperti bumetanide,

    topiramate, dan le+etiracetam menunjukkan hasil yang baik, namun durasi

     penggunaan agen ini mungkin dibatasi oleh masalah keamanan terkait dengan

    efek jangka panjang pada perkembangan otak.