training iso dan konsultan management energy bmd street consulting
DESCRIPTION
Standar Sistem Manajemen Energi menyediakan perangkat kebijakanyang layak dengan mekanisme yang berbasis pasar untuk mendukung danmempengaruhi efisiensi energi di industri secara berkelanjutan.• Kegunaan dari suatu standar manajemen energi adalah memberikanarahan kepada perusahaan industri dalam mengintegrasikan efisiensienergi ke dalam praktek-praktek manajemen mereka dengan menggunakanpendekatan “plan-do-check-act” sebagaimana dikenal dan diterapkandalam quality and environment management systems seperti pada ISO9001 dan ISO 14001.Pengertian• Kebijakan Energi yang mendefinisikan cakupan, tujuan dan sasaran dari energymanagement system dan memperhatikan seluruh aspek penggunaan energi yangpenting;• Rencana Strategis yang mana memerlukan pengukuran, manajemen dandokumentasi untuk perbaikan yang berkelanjutan dari kinerja energi dan efisiensienergi;• Team manajemen energi lintas divisi yang dipimpin oleh koordinator energi yangmana secara langsung melaporkan ke manajemen dan bertanggung jawab untukmengawasi penerapan dari rencana strategis tersebut;• Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur untuk mengatur seluruh aspek daripembelian, penggunaan, dan pembuangan energi;• Identifikasi Indikator Kinerja Utama (KPI) yang spesifik untuk perusahaan yangbersangkutan yang mana terlacak untuk mengukur tingkat keberhasilannya;• Proyek-proyek untuk menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan dalam efisiensienergi;• Pembentukan Energy Manual, dokumen hidup yang melibatkan seluruh projectsdan kebijakan yang telah dilakukan dan didokumentasikan; dan• Laporan kemajuan periodik kepada manajemen yang berdasarkan padapengukuran-pengukuran.FiturTRANSCRIPT
KONSEP MANAJEMENKONSEP MANAJEMENENERGIENERGI
Outline Manajemen Energi dan ISO 50000 Siklus Manajemen Energi Assesmen Manajemen Energi (Energy Management
Matrix) Tahapan Implementasi
Komitmen Manajemen Audit Energi dan Penetapan Target Penyusunan Rencana Tindak Melaksanakan Rencana Tindak Evaluasi Kemajuan Penghargaan Terhadap Hasil
Manajemen Energi dan ISO 50000 Siklus Manajemen Energi Assesmen Manajemen Energi (Energy Management
Matrix) Tahapan Implementasi
Komitmen Manajemen Audit Energi dan Penetapan Target Penyusunan Rencana Tindak Melaksanakan Rencana Tindak Evaluasi Kemajuan Penghargaan Terhadap Hasil
• Standar Sistem Manajemen Energi menyediakan perangkat kebijakanyang layak dengan mekanisme yang berbasis pasar untuk mendukung danmempengaruhi efisiensi energi di industri secara berkelanjutan.
• Kegunaan dari suatu standar manajemen energi adalah memberikanarahan kepada perusahaan industri dalam mengintegrasikan efisiensienergi ke dalam praktek-praktek manajemen mereka dengan menggunakanpendekatan “plan-do-check-act” sebagaimana dikenal dan diterapkandalam quality and environment management systems seperti pada ISO9001 dan ISO 14001.
Pengertian• Standar Sistem Manajemen Energi menyediakan perangkat kebijakan
yang layak dengan mekanisme yang berbasis pasar untuk mendukung danmempengaruhi efisiensi energi di industri secara berkelanjutan.
• Kegunaan dari suatu standar manajemen energi adalah memberikanarahan kepada perusahaan industri dalam mengintegrasikan efisiensienergi ke dalam praktek-praktek manajemen mereka dengan menggunakanpendekatan “plan-do-check-act” sebagaimana dikenal dan diterapkandalam quality and environment management systems seperti pada ISO9001 dan ISO 14001.
• Kebijakan Energi yang mendefinisikan cakupan, tujuan dan sasaran dari energymanagement system dan memperhatikan seluruh aspek penggunaan energi yangpenting;
• Rencana Strategis yang mana memerlukan pengukuran, manajemen dandokumentasi untuk perbaikan yang berkelanjutan dari kinerja energi dan efisiensienergi;
• Team manajemen energi lintas divisi yang dipimpin oleh koordinator energi yangmana secara langsung melaporkan ke manajemen dan bertanggung jawab untukmengawasi penerapan dari rencana strategis tersebut;
• Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur untuk mengatur seluruh aspek daripembelian, penggunaan, dan pembuangan energi;
• Identifikasi Indikator Kinerja Utama (KPI) yang spesifik untuk perusahaan yangbersangkutan yang mana terlacak untuk mengukur tingkat keberhasilannya;
• Proyek-proyek untuk menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan dalam efisiensienergi;
• Pembentukan Energy Manual, dokumen hidup yang melibatkan seluruh projectsdan kebijakan yang telah dilakukan dan didokumentasikan; dan
• Laporan kemajuan periodik kepada manajemen yang berdasarkan padapengukuran-pengukuran.
Fitur Umum dariStandar Sistem Manajemen Energi :• Kebijakan Energi yang mendefinisikan cakupan, tujuan dan sasaran dari energy
management system dan memperhatikan seluruh aspek penggunaan energi yangpenting;
• Rencana Strategis yang mana memerlukan pengukuran, manajemen dandokumentasi untuk perbaikan yang berkelanjutan dari kinerja energi dan efisiensienergi;
• Team manajemen energi lintas divisi yang dipimpin oleh koordinator energi yangmana secara langsung melaporkan ke manajemen dan bertanggung jawab untukmengawasi penerapan dari rencana strategis tersebut;
• Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur untuk mengatur seluruh aspek daripembelian, penggunaan, dan pembuangan energi;
• Identifikasi Indikator Kinerja Utama (KPI) yang spesifik untuk perusahaan yangbersangkutan yang mana terlacak untuk mengukur tingkat keberhasilannya;
• Proyek-proyek untuk menunjukkan perbaikan yang berkelanjutan dalam efisiensienergi;
• Pembentukan Energy Manual, dokumen hidup yang melibatkan seluruh projectsdan kebijakan yang telah dilakukan dan didokumentasikan; dan
• Laporan kemajuan periodik kepada manajemen yang berdasarkan padapengukuran-pengukuran.
Singkatnya, energy management systems menawarkan sebuah kerangkakerja berbasis keahlian dan praktik-praktik terbaik untuk organisasi ataupunperusahaan untuk mencapai tujuan efisiensi energi, rencana perbaikan,prioritas untuk melakukan efisiensi energi maupun investasinya, monitordan dokumentasi dan menjamin keberlanjutan dan perbaikan tetap darikinerja efisiensi energi.
• Kombinasi spesifikasi ISO dan dokumen panduan diharapkan dapatditerapkan untuk semua organisasi tanpa melihat jenis maupun ukurannya.
Singkatnya, energy management systems menawarkan sebuah kerangkakerja berbasis keahlian dan praktik-praktik terbaik untuk organisasi ataupunperusahaan untuk mencapai tujuan efisiensi energi, rencana perbaikan,prioritas untuk melakukan efisiensi energi maupun investasinya, monitordan dokumentasi dan menjamin keberlanjutan dan perbaikan tetap darikinerja efisiensi energi.
• Kombinasi spesifikasi ISO dan dokumen panduan diharapkan dapatditerapkan untuk semua organisasi tanpa melihat jenis maupun ukurannya.
The ANSI Proposal Scope Statement
Standarisasi di bidang manajemen energi meliputi:– Pasokan energi– Procurement untuk peralatan dan sistem pengguna energi– Penggunaan energi– Semua hal yang berhubungan dengan isu-isu pembuangan energi
Standar Manajemen Energi juga mengarahkan:– Pengukuran penggunaan energi saat ini– Implementasi dari sistem pengukuran terhadap:• Dokumentasi• Pelaporan• Validasi perbaikan yang berkelanjutan pada area manajemen
energi
Standarisasi di bidang manajemen energi meliputi:– Pasokan energi– Procurement untuk peralatan dan sistem pengguna energi– Penggunaan energi– Semua hal yang berhubungan dengan isu-isu pembuangan energi
Standar Manajemen Energi juga mengarahkan:– Pengukuran penggunaan energi saat ini– Implementasi dari sistem pengukuran terhadap:• Dokumentasi• Pelaporan• Validasi perbaikan yang berkelanjutan pada area manajemen
energi
Siklus Manajemen EnergiMEMBUATMEMBUATKOMITMENKOMITMEN
MENGKAJI KINERJAMENGKAJI KINERJAMENENTUKAN TARGETMENENTUKAN TARGET
MENYUSUNMENYUSUNRENCANA TINDAKRENCANA TINDAK
KA
JI U
LAN
GK
AJI
ULA
NG
MO
NIT
OR
ING
MO
NIT
OR
ING
Audit Energi
MENYUSUNMENYUSUNRENCANA TINDAKRENCANA TINDAK
MELAKSANAKANMELAKSANAKANRENCANA TINDAKRENCANA TINDAK
MENGEVALUASIMENGEVALUASIKEMAJUANKEMAJUAN
MENGHARGAIMENGHARGAIHASILHASIL
KA
JI U
LAN
GK
AJI
ULA
NG
MO
NIT
OR
ING
MO
NIT
OR
ING
Impl
emen
tasi
Assessmen Manajemen Energi
Terlampir ...
ACTION PLANACTION PLANMENENTUKANMENENTUKANTARGETTARGET
EVALUASIEVALUASIKINERJAKINERJA
STEP-BY-STEP MANAJEMEN ENERGI
KOMITMENKOMITMEN
• Menunjuk ManajerEnergi
• Membentuk TimEnergi
• MenyusunKebijakan Energi
• Mengumpulkan Data• Normalisasi Data• Menyusun Baseline• Benchmark• Menganalisa Data• Melaksanakan Audit dan
Evaluasi Teknis
• MenentukanLingkup
• MemperkirakanPotensi Perbaikan
• MenentukanTarget
• MendefinisikanLangkah-langkahdan target
• MenentukanPeran danSumberdaya
• Mengumpulkan Data• Normalisasi Data• Menyusun Baseline• Benchmark• Menganalisa Data• Melaksanakan Audit dan
Evaluasi Teknis
MENGHARGAIMENGHARGAIHASILHASIL
EVALUASIEVALUASIPROGRESSPROGRESS
• Mengukur Hasil• Kaji Ulang Rencana
Tindak
• Pengakuan Internal• Pengakuan Eksternal
• Menyusun Jaringan Komunikasi• Meningkatkan Kesadaran
(Awareness)• Membangun Kemampuan• Memotivasi• Melacak dan Memonitor
IMPLEMENTASIIMPLEMENTASI
[1] Komitmen Untuk Perbaikan Berkelanjutan Komitmen Pimpinan
Komitmen pimpinan harus jelas dan disebarluaskan sehinggadiketahui oleh segenap karyawan dan senantiasa menjadi bagiandari tujuan perusahaan/institusi yang dipimpin
Wujud Komitmen Pernyataan Komitmen secara formal dalam bentuk kebijakan
energi Pembentukan komite energi yang merupakan kumpulan dari wakil
divisi-divisi yang terkait di bidang energi Penunjukan manajer energi atau koordinator yang bertanggung
jawab dalam pelaksanaan program manajemen energi Penetapan target penghematan energi secara kuantitatif Penyediaan dana dan personil untuk mendukung terlaksananya
program manajemen energi Penyediaan waktu untuk memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan program manajemen energi
Komitmen PimpinanKomitmen pimpinan harus jelas dan disebarluaskan sehinggadiketahui oleh segenap karyawan dan senantiasa menjadi bagiandari tujuan perusahaan/institusi yang dipimpin
Wujud Komitmen Pernyataan Komitmen secara formal dalam bentuk kebijakan
energi Pembentukan komite energi yang merupakan kumpulan dari wakil
divisi-divisi yang terkait di bidang energi Penunjukan manajer energi atau koordinator yang bertanggung
jawab dalam pelaksanaan program manajemen energi Penetapan target penghematan energi secara kuantitatif Penyediaan dana dan personil untuk mendukung terlaksananya
program manajemen energi Penyediaan waktu untuk memonitor dan mengevaluasi
pelaksanaan program manajemen energi
Komitmen 1 :Mengangkat Manajer Energi (Energy Manager)Manajer Energi :Penanggung Jawab Pelaksana Manajemen EnergiTugas-tugas Manajer Energi Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi manajemen
energi Sebagai penghubung/saluran informasi kepada Manajemen terkait dengan
pelaksanaan manajemen energi Membentuk dan memimpin Tim Manajemen Energi Menyusun Draft Kebijakan Energi Menyusun basis data informasi energi: disain sistem maupun operasimenganalisanya secara teratur.
Memeriksa biaya energi (akuntansi / audit energi). Mengidentifikasi peluang konservasi, dan kelayakan penerapannya. Melaksanakan penerapan konservasi energi. Komunikasi & informasi (sosialisasi) untuk para pengguna/penghuni gedung.Kualifikasi PersonilManajer energi tidak harus menguasai permasalahan energi secara detil dan teknisManajer energi harus memahami bagaimana manajemen energi yang baik akan
membantu perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan
Manajer Energi :Penanggung Jawab Pelaksana Manajemen EnergiTugas-tugas Manajer Energi Mengkoordinir perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi manajemen
energi Sebagai penghubung/saluran informasi kepada Manajemen terkait dengan
pelaksanaan manajemen energi Membentuk dan memimpin Tim Manajemen Energi Menyusun Draft Kebijakan Energi Menyusun basis data informasi energi: disain sistem maupun operasimenganalisanya secara teratur.
Memeriksa biaya energi (akuntansi / audit energi). Mengidentifikasi peluang konservasi, dan kelayakan penerapannya. Melaksanakan penerapan konservasi energi. Komunikasi & informasi (sosialisasi) untuk para pengguna/penghuni gedung.Kualifikasi PersonilManajer energi tidak harus menguasai permasalahan energi secara detil dan teknisManajer energi harus memahami bagaimana manajemen energi yang baik akan
membantu perusahaan/organisasi untuk mencapai tujuan organisasi/perusahaan
Komitmen 2 :Membentuk Tim Energi Kumpulan dari wakil divisi-divisi terkait Engineering Purchasing (Pengadaan) Operation and Maintenance (Perawatan) Facility Management Environmental Health and Safety (KKK) Utilities etc
Wadah komunikasi dan bertukar pikiran dalam upaya pelaksanaanmanajemen energi di seluruh fasilitas yang ada di perusahaan
Komposisi komite disesuaikan dengan struktur perusahaan Melakukan pertemuan berkala untuk melakukan evaluasi pemakaian
energi perbandingan kinerja aktual dengan target dan anggaran yang telah
ditentukan sebelumnya kinerja pada bulan sebelumnya status upaya penghematan energi yang sedang berjalan atau yang
sedang direncanakan
Kumpulan dari wakil divisi-divisi terkait Engineering Purchasing (Pengadaan) Operation and Maintenance (Perawatan) Facility Management Environmental Health and Safety (KKK) Utilities etc
Wadah komunikasi dan bertukar pikiran dalam upaya pelaksanaanmanajemen energi di seluruh fasilitas yang ada di perusahaan
Komposisi komite disesuaikan dengan struktur perusahaan Melakukan pertemuan berkala untuk melakukan evaluasi pemakaian
energi perbandingan kinerja aktual dengan target dan anggaran yang telah
ditentukan sebelumnya kinerja pada bulan sebelumnya status upaya penghematan energi yang sedang berjalan atau yang
sedang direncanakan
Komitmen 3 :Menyusun Kebijakan Energi
Kebijakan Energi merupakan formalisasi dukungan manajemen dan komitmenorganisasi untuk melaksanakan efisiensi energi
Kebijakan Energi disampaikan kepada seluruh pegawai/karyawan, pemegangsaham, masyarakat dan stakeholder lainnya.
Kebijakan Energi yang baik mencakup: Tujuan : memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang mereleksikan komitmen, kultur
dan prioritas organisasi Akuntabilitas : mendefinisikan dengan baik jalur komando, peran dalam organisasi
dan otoritas bagi personil untuk melaksanakan rencana manajemen energi Jaminan Perbaikan Berkelanjutan : memuat mekanisme evaluasi dan perbaikan
kebijakan sesuai dengan perubahan kebutuhan dan prioritas Sasaran : Memiliki sasaran yang terkait erat dengan sasaran organisasi secara
keseluruhan Kunci Sukses :
Kebijakan disahkan oleh manajemen puncak Melibatkan personil-personil kunci dalam penyusunan kebijakan Menyesuaikan policy dengan budaya perusahaan Mudah dipahami oleh manajemen dan karyawan Memuat rincian yang dapat dterjemahkan dalam operasi sehari-hari Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua staf dan karyawan dan mendorong semua
untuk ikut terlibat
Kebijakan Energi merupakan formalisasi dukungan manajemen dan komitmenorganisasi untuk melaksanakan efisiensi energi
Kebijakan Energi disampaikan kepada seluruh pegawai/karyawan, pemegangsaham, masyarakat dan stakeholder lainnya.
Kebijakan Energi yang baik mencakup: Tujuan : memiliki tujuan yang jelas dan terukur yang mereleksikan komitmen, kultur
dan prioritas organisasi Akuntabilitas : mendefinisikan dengan baik jalur komando, peran dalam organisasi
dan otoritas bagi personil untuk melaksanakan rencana manajemen energi Jaminan Perbaikan Berkelanjutan : memuat mekanisme evaluasi dan perbaikan
kebijakan sesuai dengan perubahan kebutuhan dan prioritas Sasaran : Memiliki sasaran yang terkait erat dengan sasaran organisasi secara
keseluruhan Kunci Sukses :
Kebijakan disahkan oleh manajemen puncak Melibatkan personil-personil kunci dalam penyusunan kebijakan Menyesuaikan policy dengan budaya perusahaan Mudah dipahami oleh manajemen dan karyawan Memuat rincian yang dapat dterjemahkan dalam operasi sehari-hari Mengkomunikasikan kebijakan kepada semua staf dan karyawan dan mendorong semua
untuk ikut terlibat
Contoh Format Kebijakan EnergiKEBIJAKAN ENERGI PERUSAHAAN ABC
Tujuan :Perusahaan ABC komitmen untuk menggunakan dan membeli energi
secara efisien, efektif dalam biaya dan ramah lingkungan.Untuk mencapai tujuan ini, ABC akan :
selalu meningkatkan efisiensi penggunaan energinya melaluipenyusunan dan penerapkan program-program manajemen energisecara luas yang mendukung operasi dan kepuasan pelangganserta menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
PenerapanKebijakan ini diterapkan untuk semua fasilitas, unit bisnis dan
karyawan ABC
Disahkan oleh :Direktur Utama ABC
KEBIJAKAN ENERGI PERUSAHAAN ABC
Tujuan :Perusahaan ABC komitmen untuk menggunakan dan membeli energi
secara efisien, efektif dalam biaya dan ramah lingkungan.Untuk mencapai tujuan ini, ABC akan :
selalu meningkatkan efisiensi penggunaan energinya melaluipenyusunan dan penerapkan program-program manajemen energisecara luas yang mendukung operasi dan kepuasan pelangganserta menyediakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
PenerapanKebijakan ini diterapkan untuk semua fasilitas, unit bisnis dan
karyawan ABC
Disahkan oleh :Direktur Utama ABC
[2] Evaluasi Kinerja 1Mengumpulkan Data Pengumpulan data
Tentukan lingkup dan jenis data yag diambil Hitung untuk semua sumber energi Dokumentasikan semua penggunaan energi Kumpulkan data fasilitas dan operasional
Menyusun sistem penelusuran data: Lingkup : lingkup, rincian dan frekuensi pengumpulan data Perawatan : sistem harus mudah untuk digunakan, diupdate dan
dimaintain Pelaporan dan Komunikasi : Kinerja energi harus dapat disampaikan ke
seluruh organisasi dan memotivasi untuk melakuan perubahan. Perludisusun format yang mudah dipahami untuk seluruh level organisasi.
Pengumpulan data Tentukan lingkup dan jenis data yag diambil Hitung untuk semua sumber energi Dokumentasikan semua penggunaan energi Kumpulkan data fasilitas dan operasional
Menyusun sistem penelusuran data: Lingkup : lingkup, rincian dan frekuensi pengumpulan data Perawatan : sistem harus mudah untuk digunakan, diupdate dan
dimaintain Pelaporan dan Komunikasi : Kinerja energi harus dapat disampaikan ke
seluruh organisasi dan memotivasi untuk melakuan perubahan. Perludisusun format yang mudah dipahami untuk seluruh level organisasi.
[2] Evaluasi Kinerja 2Normalisasi Data dan Menyusun BaselineNormalisasi Data Data penggunaan energi berubah-rubah berdasarkan banyak faktor.
Untuk Gedung : Cuaca, Ukuran Fasilitas, Jam operasi, tingkat okupansi, dll Untuk Industri : bahan baku, jenis produk, output, proses produksi, jam
operasi, dll Normalisasi adalah proses untuk mengeliminasi faktor-faktor tersebut,
sehingga data yang terkumpul dapat dibandingkan secara fair, sehinggadapat terlihat tingkat efisiensi penggunaan energi secara akurat.
Tahapan Normalisasi Tentukan faktor pengaruh Temukan variabel pengkoreksi Tentukan faktor pembobot
Menyusun Baseline Susun Basis Tahunan — bisa berdasarkan rata-rata tahunan, gunakan
data paling lengkap dan paling relevan Tentukan Satuan : pilih satuan pengukuran yang paling efektif dan tepat
untuk menyatakan kinerja energi perusahaan/organisasiMis : kWh/m2, GJ/ton-produk, kg-bahan bakar/kg, ....
Publikasikan hasil : Publikasikan baseline kinerja fasilitas/perusahaankepada manajer, pengguna dan seluruh stakeholder kunci di organisasi
Normalisasi Data Data penggunaan energi berubah-rubah berdasarkan banyak faktor.
Untuk Gedung : Cuaca, Ukuran Fasilitas, Jam operasi, tingkat okupansi, dll Untuk Industri : bahan baku, jenis produk, output, proses produksi, jam
operasi, dll Normalisasi adalah proses untuk mengeliminasi faktor-faktor tersebut,
sehingga data yang terkumpul dapat dibandingkan secara fair, sehinggadapat terlihat tingkat efisiensi penggunaan energi secara akurat.
Tahapan Normalisasi Tentukan faktor pengaruh Temukan variabel pengkoreksi Tentukan faktor pembobot
Menyusun Baseline Susun Basis Tahunan — bisa berdasarkan rata-rata tahunan, gunakan
data paling lengkap dan paling relevan Tentukan Satuan : pilih satuan pengukuran yang paling efektif dan tepat
untuk menyatakan kinerja energi perusahaan/organisasiMis : kWh/m2, GJ/ton-produk, kg-bahan bakar/kg, ....
Publikasikan hasil : Publikasikan baseline kinerja fasilitas/perusahaankepada manajer, pengguna dan seluruh stakeholder kunci di organisasi
[2] Evaluasi Kinerja 3Benchmark dan Analisa DataBenchmark :Membandingkan performa perusahaan dengan standard acuan tertentuBenchmark bisa berupa :
1. Performa historis2. Rata-rata Industri sejenis3. Terbaik di kelas4. Best Practice
Analisa Data : Analisa Kuantitatif :
Profil Penggunaan. Evaluasi dan Komparasi Kinerja Studi dampak finansial Identifikasi kekurangan data
Analisa Kualitatif Interview Operator (permasalahan operasi lapangan) Kaji ulang kebijakan dan prosedur (SOP)
Benchmark :Membandingkan performa perusahaan dengan standard acuan tertentuBenchmark bisa berupa :
1. Performa historis2. Rata-rata Industri sejenis3. Terbaik di kelas4. Best Practice
Analisa Data : Analisa Kuantitatif :
Profil Penggunaan. Evaluasi dan Komparasi Kinerja Studi dampak finansial Identifikasi kekurangan data
Analisa Kualitatif Interview Operator (permasalahan operasi lapangan) Kaji ulang kebijakan dan prosedur (SOP)
[2] Evaluasi Kinerja 4Audit dan Evaluasi Teknis
Evaluasi kinerja perlu dilakukan secara periodik untuk menelusuri perubahan kinerja dariperalatan, proses maupun sistem.
Audit Energi merupakan studi komprehensif yang dilakukan oleh profesional terkait dengankinerja dari sistem maupun peralatan untuk membandingkan dengan standard kinerja yangingin dicapai atau best practice. Hasilnya berupa peluang peningkatan kinerja atau peluangpenghematan energi yang mungkin dilakukan.
Titik Kritis dari Audit Energi antara lain : Pembentukan Tim : Tim audit harus melibatkan ahli yang dibutuhkan terkait dengan
sistem, proses dan peralatan. Pelaksanaan oleh pihak luar (pihak ketiga) diperlukan untukmenghasilkan hasil yang objektif.
Perencanaan dan Strategi Pelaksanaan Audit: pelaksanaan disusun sesuai denganskala prioritas. Gunakan hasil benchmark untuk mengidentifikasi fasilitas yang memilikikinerja kurang baik. Peralatan-peralatan pada fasilitas tersebut menjadi target untukevaluasi
Penyusunan Laporan Audit; laporan hasil audit harus mencakup rangkuman yang berisitahapan/langkah-langkah yang realistis untuk mengurangi penggunaan energi.Rekomendasi yang dikeluarkan mulai dari yang sederhana seperti pengendalian operasidan perawatan alat sampai dengan penggantian peralatan. Perkirakan sumber daya yangdibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut..
Evaluasi kinerja perlu dilakukan secara periodik untuk menelusuri perubahan kinerja dariperalatan, proses maupun sistem.
Audit Energi merupakan studi komprehensif yang dilakukan oleh profesional terkait dengankinerja dari sistem maupun peralatan untuk membandingkan dengan standard kinerja yangingin dicapai atau best practice. Hasilnya berupa peluang peningkatan kinerja atau peluangpenghematan energi yang mungkin dilakukan.
Titik Kritis dari Audit Energi antara lain : Pembentukan Tim : Tim audit harus melibatkan ahli yang dibutuhkan terkait dengan
sistem, proses dan peralatan. Pelaksanaan oleh pihak luar (pihak ketiga) diperlukan untukmenghasilkan hasil yang objektif.
Perencanaan dan Strategi Pelaksanaan Audit: pelaksanaan disusun sesuai denganskala prioritas. Gunakan hasil benchmark untuk mengidentifikasi fasilitas yang memilikikinerja kurang baik. Peralatan-peralatan pada fasilitas tersebut menjadi target untukevaluasi
Penyusunan Laporan Audit; laporan hasil audit harus mencakup rangkuman yang berisitahapan/langkah-langkah yang realistis untuk mengurangi penggunaan energi.Rekomendasi yang dikeluarkan mulai dari yang sederhana seperti pengendalian operasidan perawatan alat sampai dengan penggantian peralatan. Perkirakan sumber daya yangdibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut..
[3] Menentukan Target (1) Target kinerja akan mendorong aktifitas manajemen
energi ke arah perbaikan yang berkelanjutan (continuousimprovement).
Susun target secara jelas dan terukur, manfaatkanpengetahuan anggota Tim Energi untuk menyusuntarget yang agresif tapi realistis, dan mintakan reviewdari Manajemen untuk memperoleh umpan balik dandukungan.
Target yang baik dapat digunakan sebagai acuan dalampengambil keputusan dan sebagai tolok ukurpengukuran progres kegiatan.
Komunikasikan target ke seluruh karyawan untukmemotivasi seluruh staf dalam mendukung upaya-upayamanajemen energi.
Target kinerja akan mendorong aktifitas manajemenenergi ke arah perbaikan yang berkelanjutan (continuousimprovement).
Susun target secara jelas dan terukur, manfaatkanpengetahuan anggota Tim Energi untuk menyusuntarget yang agresif tapi realistis, dan mintakan reviewdari Manajemen untuk memperoleh umpan balik dandukungan.
Target yang baik dapat digunakan sebagai acuan dalampengambil keputusan dan sebagai tolok ukurpengukuran progres kegiatan.
Komunikasikan target ke seluruh karyawan untukmemotivasi seluruh staf dalam mendukung upaya-upayamanajemen energi.
Menentukan Target (2)Tahapan dalam menentukan Target3.1 Menentukan lingkup
- Lingkup Organisasi (level manajemen, seluruh perusahaan, fasilitas/peralatantertentu)- Lingkup Waktu (jangka pendek, jangka panjang)
3.2 Perkirakan potensi perbaikan Review data kinerja Benchmarking Evaluasi projek-projek terdahulu dan best practices Review hasil kajian dan audit teknis Perbandingan dengan organisasi sejenis Hubungkan dengan target organisasi yang lebih luas
3.3 Menentukan Target Pengurangan Penggunaan Energi Best-in-class Peningkatan EfisiensiEfficiency improvement Perbaikan Lingkungan Threshold goals Stretch goals
Tahapan dalam menentukan Target3.1 Menentukan lingkup
- Lingkup Organisasi (level manajemen, seluruh perusahaan, fasilitas/peralatantertentu)- Lingkup Waktu (jangka pendek, jangka panjang)
3.2 Perkirakan potensi perbaikan Review data kinerja Benchmarking Evaluasi projek-projek terdahulu dan best practices Review hasil kajian dan audit teknis Perbandingan dengan organisasi sejenis Hubungkan dengan target organisasi yang lebih luas
3.3 Menentukan Target Pengurangan Penggunaan Energi Best-in-class Peningkatan EfisiensiEfficiency improvement Perbaikan Lingkungan Threshold goals Stretch goals
[4] Menyusun Rencana TindakRencana tindak disusun sebagai peta jalan untuk perbaikan kinerja guna mencapai target
energi yang diinginkan.Rencana tindak harus dievaluasi dan diperbaharui secara rutin sesuai dengan capaian,
perubahan kinerja dan perubahan prioritas.Komunikasikan rencana tindak ke seluruh organisasi dengan baik4.1 Mendefinisikan tahapan teknis Evaluasi hasil kajian teknis dan audit Tentukan langkah-langkah pencapaian4.2 Mendefinisikan target capaian Susun target kinerja untuk setiap fasilitas, departemen dan organisasi Susun time line untuk setiap tindakan, termasuk jadwal pertemuan reguler untuk
mengevaluasi progres, tanggal penyelesaia, milestone dan keluaran yang diharapkan Susun sistem pemantauan pencapaian kegiatan4.3 Menentukan peran Identifikasi peran internal Identifikasi peran external4.4 Menentukan sumberdaya Definisikan sumberdaya yang dibutuhkan Pastikan sumberdaya dapat diperoleh
Rencana tindak disusun sebagai peta jalan untuk perbaikan kinerja guna mencapai targetenergi yang diinginkan.
Rencana tindak harus dievaluasi dan diperbaharui secara rutin sesuai dengan capaian,perubahan kinerja dan perubahan prioritas.
Komunikasikan rencana tindak ke seluruh organisasi dengan baik4.1 Mendefinisikan tahapan teknis Evaluasi hasil kajian teknis dan audit Tentukan langkah-langkah pencapaian4.2 Mendefinisikan target capaian Susun target kinerja untuk setiap fasilitas, departemen dan organisasi Susun time line untuk setiap tindakan, termasuk jadwal pertemuan reguler untuk
mengevaluasi progres, tanggal penyelesaia, milestone dan keluaran yang diharapkan Susun sistem pemantauan pencapaian kegiatan4.3 Menentukan peran Identifikasi peran internal Identifikasi peran external4.4 Menentukan sumberdaya Definisikan sumberdaya yang dibutuhkan Pastikan sumberdaya dapat diperoleh
[5] Implementasi Rencana TindakPeroleh dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen kunci pada setiap level di
dalam organisasi agar rencana tindak dapat diimplementasikan dengan baik.Suksesnya kegiatan seringkali tergantung dari kesadaran, komitmen dan
kemampuan personal yang mengimplementasikan project.5.1 Susun Jalur KomunikasiKomunikasikan informasi tentang program manajemen energi kepada elemen-
elemen kunci dalam organisasi5.2 Meningkatkan KesadaranBangun dukungan dari semua level organisasi untuk setiap inisiatif kegiatan dan
sasaran5.3 Membangun KemampuanMelalui pelatihan-pelatihan, kampanye, penyediaan akses terhadap informasi,
sampaikan kesuksesan, prosedur dan teknologi yang dibutuhkan untukmengembangkan kemampuan staf.
5.4 MemotivasiCiptakan insentif untuk mendorong staf meningkatkan kinerjanya dalam mencapai
sasaran.5.5 Lacak dan monitorPantau progres kegiatan dengan membangun sistem pemantauan sebagai bagian
dari penyusunan rencana tindak.
Peroleh dukungan dan kerjasama dari seluruh elemen kunci pada setiap level didalam organisasi agar rencana tindak dapat diimplementasikan dengan baik.
Suksesnya kegiatan seringkali tergantung dari kesadaran, komitmen dankemampuan personal yang mengimplementasikan project.
5.1 Susun Jalur KomunikasiKomunikasikan informasi tentang program manajemen energi kepada elemen-
elemen kunci dalam organisasi5.2 Meningkatkan KesadaranBangun dukungan dari semua level organisasi untuk setiap inisiatif kegiatan dan
sasaran5.3 Membangun KemampuanMelalui pelatihan-pelatihan, kampanye, penyediaan akses terhadap informasi,
sampaikan kesuksesan, prosedur dan teknologi yang dibutuhkan untukmengembangkan kemampuan staf.
5.4 MemotivasiCiptakan insentif untuk mendorong staf meningkatkan kinerjanya dalam mencapai
sasaran.5.5 Lacak dan monitorPantau progres kegiatan dengan membangun sistem pemantauan sebagai bagian
dari penyusunan rencana tindak.
[6] Evaluasi hasil
Evaluasi pencapaian meliputi evaluasi data energi dan evaluasi aktivitas yang telahdilakukan sesuai rencana tindak.
Hasil evaluasi dapat digunakan untuk menyusun rencana tindak yang baru,mengidentifikasi best practices dan menyusun target kinerja yang baru
Evaluasi kinerja energi dan efektifitas program manajemen energi secara rutinmembantu manajer energi dalam : Mengukur efektifitas program/project Memastikan keputusan berdasarkan informasi yang baik Menghargai individu dan team yang telah bekerja dengan baik Mendokumentasi peluang-peluang penghematan dan keuntungan lainnya
yang tidak terukur untuk mendorong penyusunan program ke depannya6.1 Pengukuran hasilBandingkan capaian kinerja dengan target yang telah ditentukan6.2 Kajiulang rencana tindakEvaluasi apa-apa saja yang telah berjalan baik dan tidak, untuk mengidentifikasi
best practices
Evaluasi pencapaian meliputi evaluasi data energi dan evaluasi aktivitas yang telahdilakukan sesuai rencana tindak.
Hasil evaluasi dapat digunakan untuk menyusun rencana tindak yang baru,mengidentifikasi best practices dan menyusun target kinerja yang baru
Evaluasi kinerja energi dan efektifitas program manajemen energi secara rutinmembantu manajer energi dalam : Mengukur efektifitas program/project Memastikan keputusan berdasarkan informasi yang baik Menghargai individu dan team yang telah bekerja dengan baik Mendokumentasi peluang-peluang penghematan dan keuntungan lainnya
yang tidak terukur untuk mendorong penyusunan program ke depannya6.1 Pengukuran hasilBandingkan capaian kinerja dengan target yang telah ditentukan6.2 Kajiulang rencana tindakEvaluasi apa-apa saja yang telah berjalan baik dan tidak, untuk mengidentifikasi
best practices
[7] Pengakuan terhadap Pencapaian
Pengakuan terhadap capaian program-program manajemen energi terbukti mampu untukmenjaga momentum dan dukungan terhadap program-program yang ada.
Penghargaan kepada mereka yang telah berjasa untuk mencapai capaian oganisasiakan memotivasi staf dan karyawan dan membangun iklim positif terhadap programmanajemen energi
Memperoleh pengakuan dari luar dibutuhkan untuk memvalidasi pentingnya programmanajemen energi ke seluruh stake holde, internal dan eksternal dan memberikancitra perusahan yang positif
7.1 Pengakuan Internal Tentukan level pengakuan individu, team, fasilitas Menyusun kriteria : ide terbaik, penurunan energi tertinggi, penghematan
terbesar, dll Tentukan bentuk pengakuan : sertifikat, baju, mug, insentif, bonus, dll
7.2 Memperoleh pengakuan eksternalDari pemerintah, media, asosiasi, atau pihak ketiga lainya
Program-program Kerjasama di bidang konservasi energi Pengakuan standard kinerja / akreditasi (ISO, Energy Star, Green Industry, Eco
Industry, dll) Penghargaan-penghargaan / Awards (ASEAN Awards) Laporan Publik.
Pengakuan terhadap capaian program-program manajemen energi terbukti mampu untukmenjaga momentum dan dukungan terhadap program-program yang ada.
Penghargaan kepada mereka yang telah berjasa untuk mencapai capaian oganisasiakan memotivasi staf dan karyawan dan membangun iklim positif terhadap programmanajemen energi
Memperoleh pengakuan dari luar dibutuhkan untuk memvalidasi pentingnya programmanajemen energi ke seluruh stake holde, internal dan eksternal dan memberikancitra perusahan yang positif
7.1 Pengakuan Internal Tentukan level pengakuan individu, team, fasilitas Menyusun kriteria : ide terbaik, penurunan energi tertinggi, penghematan
terbesar, dll Tentukan bentuk pengakuan : sertifikat, baju, mug, insentif, bonus, dll
7.2 Memperoleh pengakuan eksternalDari pemerintah, media, asosiasi, atau pihak ketiga lainya
Program-program Kerjasama di bidang konservasi energi Pengakuan standard kinerja / akreditasi (ISO, Energy Star, Green Industry, Eco
Industry, dll) Penghargaan-penghargaan / Awards (ASEAN Awards) Laporan Publik.