tradisi upacara tolak bala rebo kasan: sejarah, makna, dan...

86
i TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSI Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh: Fallenia Faithan NIM 144114025 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

55 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

i

TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN:

SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSI

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia

Program Studi Sastra Indonesia

Oleh:

Fallenia Faithan

NIM 144114025

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta,t.:f ... J~\~ ... cf.~.I.~ ...... . Penulis

t?I-..... .. ......... . {0.~~~~ .. ~~~~ ... .

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya I1miah

Untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Fallenia Faithan

NIM : 144114025

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya me~berikan kepada perpustakaan

Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul Tradisi Upacara Tolak Bala Rebo

Kasan: Sejarah, Makna, dan Fungsi.

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendisribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya

di internet atau media yang lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta

izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap

mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

v

Dibuat di Y ogyakarta

Pada tanggal,Jb j ut; tP- o~

Fallenia Faithan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

vi

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada orang tuaku,

Andy Hedarwanto dan Kurniawati.

dan juga semua orang yang saya kasihi, serta yang selalu mengkasihi saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

vii

MOTO

“Allah akan menurunkan tangan ketika kita mengangkat tangan untuk meminta”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan terima kasih kepada Allah SWT atas segala

berkat, karunia, dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “Tradisi Upacara Adat Tolak Bala Rebo Kasan” ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan tercipta tanpa pihak yang

membantu, membimbing, memotivasi, dan mengarahkan penulis dalam

penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan rasa terima

kasih kepada beberapa pihak.

Yang pertama ucapan terima kasih teruntuk keluargaku; kedua orang tuaku,

Andy Hedarwanto dan Kurniawati atas segala dukungan, doa, dan rasa sayang

serta perhatian yang tak henti-hentinya. Satu-satunya saudaraku, Gabby Cintia

Aprilla yang telah memberikan nasehat serta masukan yang tiada henti hingga

hari ini. Juga untuk nenek dan kakek Herman yang telah memberikan doa dan

dorongan agar penulis semangat dalam mengerjakan skripsi dengan segala cinta

dan kasih yang diberikan.

Yang kedua, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Yoseph

Yapi Taum, M.Hum dan Ibu Susilawati Endah Peni Adji, S.S., M.Hum selaku

dosen pembimbing yang selalu setia dan sabar untuk memberikan bimbingan dan

pengarahan dari awal penulisan hingga terselesaikannya skripsi ini.

Yang ketiga, penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen

Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma (USD), yaitu Prof. Dr. Praptomo

Baryadi Isodarus selaku Dosen Pembimbing Akademik, Sony Christian

Sudarsono, S.S., M.A. selaku Wakil Ketua Program Studi Sastra Indonesia USD,

Drs. B. Rahmanto, M.Hum., Maria Magdalena Sinta Wardani, S.S., M.A., Dr.

Paulus Ari Subgayo, M.Hum., (alm), dan Drs. Hery Antono, M.Hum. (alm) yang

telah bersedia membagi ilmunya selama saya berkuliah di Program Studi Sastra

Indonesia; juga kepada Staf Sekretariat Fakultas Sastra khususnya Jurusan Sastra

Indonesia atas pelayanannya yang baik selama ini.

Yang keempat teruntuk para sahabat dan teman; sahabat layaknya saudara,

Gisela Miga, Tia Pandita, Getza Prima Adyta sebagai teman saling mengasihi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

berbagi keluh kesah, canda tawa, dan berbagi pengalarnan dari mas a SMA hingga

sekarang. Kepada Mentari Mega Puspita Sengke, Valentina Nugraheni, Yunika

Ayu Anggraeni, dan Yosephine Ernelia sebagai ternan sepeIjuangan kuliah, ternan

bermain, dan ternan untuk saling belajar yang selalu ada di mana pun serta kapan

pun. Selain itu untuk ternan-ternan terdekat yang selalu rnernberi dukungan serta

rnasukan terkhusus Bellinda Monica, Claudia Cecaerina, Yoga Kristianto yang

selalu ada untuk rnendengarkan cerita keluh kesah, berbagi canda tawa, dan

bersedia rnernberi wama tersendiri selarna kuliah di Y ogyakarta.

Yang terakhir kepada ternan dekat dan sepeljuangan dalarn rnengeIjakan

tugas akhir, Alfiandy Rana Putra yang setia rnenernani, rnernberikan rnasukan,

rnernberikan sernangat, dan banyak rnengajarkan hal-hal positif kepaca penulis

agar penulis dapat rnenyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

Penulis juga rnengucapkan terirna kasih kepada sernua pihak yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah memberikan dukungan,

sumbangan, dan bantuan dalarn bentuk apapun kepada penulis.

2b Jut; ,;lOrg Y ogyakarta, ............ .. . .... . . Penulis

Fallenia Faithan

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

x

Abstrak

Faithan, Fallenia. 2018. Tradisi Upacara Tolak Bala Rebo Kasan: Sejarah,

Makna, dan Fungsi. Skripsi. Yogyakarta: Program Studi Sastra Indonesia,

Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Skripsi ini membahas tradisi upacara tolak bala Rebo Kasan yang

mengkaji sejarah, makna, dan fungsi. Penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan gambaran umum Desa Air Anyir, mendeskripsikan sejarah asal-

usul tadisi Rebo Kasan yang terdiri dari empat versi yang berbeda, selanjutnya

penelitian ini juga membahas proses pelaksanaan upacara dan makna berupa

simbol-simbol yang terdapat di dalam proses pelaksanaan upacara. Peneliti juga

mengkaji fungsi yang terkandung di dalam tradisi upacara tersebut baik secara

umum maupun berdasarkan mitos asal-usul tradisi upacara adat tolak bala Rebo

Kasan. Terdapat empat fungsi berdasarkan umum dan empat versi fungsi

berdasarkan mitos asal-usul.

Studi ini merupakan bidang kajian budaya dengan pendekatan folklore.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang

meliputi pengumpulan data dan analisis data. Langkah pertama adalah metode

pengumpulan data dari berbagai sumber dan wawancara dengan pihak yang

terkait. Langkah kedua adalah menganalisis dan menyimpulkan sejarah, makna

dan fungsi berdasarkan data yang diterima dari berbagai sumber yang

diwawancarai.

Hasil penelitian ini mengungkapkan sejarah, makna, dan fungsi yang

terkandung di dalam upacara adat tolak bala Rebo Kasan. Berdasarkan

pengamatan wawancara dan pengumpulan data dari berbagai sumber yang

terpecaya dan terkait, peneliti akan mengungkap gambaran umum Desa Air Anyir,

yang meliputi letak geografis, potensi desa, sistem kebahasaan, dan kehidupan

sosial budaya Desa Air Anyir. Peneliti juga mengungkapkan asal-usul dan latar

belakang tradisi upacara tolak bala Rebo Kasan dan menemukan empat versi yang

berbeda, yaitu (1) Rebo Kasan sebagai warisan agama, (2) Rebo Kasan sebagai

warisan budaya, (3) Rebo Kasan sebagai warisan leluhur, (4) Rebo Kasan sebagai

warisan dari tanah Jawa yaitu Rebo Wekasan. Kemudian peneliti akan

mendeskripsikan proses upacara adat tolak bala Rebo Kasan dan mengkaji makna

berupa simbol-simbol yang terdapat di dalam proses upacara, makna tersebut

meliputi air wafaq dan ketupat lepas. Peneliti juga mengkaji fungsi yang terdapat

di dalam upacara adat tolak bala Rebo Kasan secara umum dan hasil dari

wawancara mengenai mitos asal-usul upacara adat tolak bala Rebo Kasan.

terdapat empat fungsi secara umum, antara lain (1) fungsi perekat sosial, (2)

fungsi edukatif, (3) fungsi religious, (4) fungsi sebagai peredam konflik. Selain itu

terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan sebagai warisan agama, (2)

Rebo Kasan sebagai warisan budaya, (3) Rebo Kasan sebagai warisan leluhur, (4)

Rebo Kasan sebagai warisan dari tanah Jawa Rebo Wekasan.

Kata kunci: sejarah, makna, fungsi, tradisi upacara adat tolak bala Rebo Kasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

xi

ABSTRACK

Faithan, Fallenia. 2018. Traditions of Ceremonies Reject Bala Rebo Kasan:

History, Meaning and Function. A Thesis of Undergraduate Program.

Yogyakarta. Indonesian Literature Study Program, Faculty of Letters.

Sanata Dharma University.

This thesis analysed history, meaning, and function of Rebo Kasan

Ceremonies traditional reject bala or catastrophe. Moreover, this thesis aimed to

describe Air Anyir Village and the history of Rebo Kasan which consisted of four

different versions. Then, it also purposed to discuss the process and reveal the

meaning of the symbols in the ceremony process. The researcher also examined

the functions contained in this traditional ceremony both in general and based on

the myth of Rebo Kasan Ceremony itself. There were four general functions and

four functions based on the origin myth.

This study is a field of cultural studies with a folklore approach. The

researcher employed the qualitative method to gather and analyse the data. The

first step was gathering the data from various sources and by interviewing the

related parties. The second steps were analysing and concluding the history,

meaning, and function based on the data gathered from the interviewees.

The results of the study showed that history, meaning, and function was

found in Rebo Kasan Ceremony as the traditional way to reject bala or

misfortune. Based on the observation from the data gathered, the researcher found

the general description of Air Anyir Village which covered geographical location,

village potency, linguistic system, and social culture. The researcher also

discovered four version of the Rebo Kasan history. There were Rebo Kasan as (1)

a religious heritage, (2) a cultural heritage, (3) an ancestral heritage, and (4) a

legacy from Java. Then, the researcher discussed the process and revealed the

meaning of the symbols in the ceremony process like air wafaq and ketupat lepas.

The researcher also found four general functions and four functions based on the

origin myth. The four general functions were (1) the social glue function, (2) the

educational function, (3) the religious function, and (4) the function as a conflict

damper. In addition, there were four versions of the functions include (1) Rebo

Kasan as a religious heritage, (2) Rebo Kasan as a cultural heritage, (3) Rebo

Kasan as an ancestral heritage, and (4) Rebo Kasan as a legacy from Java Rebo

Wekasan.

Keywords: history, meaning, function, traditions of ceremonies reject bala Rebo

Kasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ........................................................ ......... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... ......... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ........... ......... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... ......... vi

MOTO .............................................................................................................. ......... vii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ......... viii

ABSTRAK ....................................................................................................... ......... x

ABSTRACK ...................................................................................................... ......... xii

DAFTAR ISI .............................................................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ..................................................................................... 1

2. Rumusan Masalah ............................................................................... 4

3. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4

4. Manfaat Penelitian ............................................................................... 5

5. Tinjauan Pustaka ................................................................................. 6

6. Landasan Teori .................................................................................... 7

6.1 Folklor ............................................................................................ 7

6.2 Mitos Asal-Usul dan Kepercayaan Rakyat .................................... 8

6.3 Ritus dan Upacara Tradisi .............................................................. 11

6.4 Makna dan Fungsi Tradisi Lisan ................................................... 12

6.4.1 Kepercayaan Rakyat........................................................... 12

6.4.2 Sistem Upacara Keagamaan ............................................... 12

6.4.3 Empat Fungsi Mitos Menurut William R. Bascom ............ 13

7. Metode Penelitian ................................................................................ 13

7.1 Pengumpulan Data ......................................................................... 14

7.2 Analisis Data .................................................................................. 16

8. Sistematika Penyajian .......................................................................... 18

BAB II TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN DALAM

KONTEKS SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DESA AIR

ANYIR

2.1 Gambaran Umum Desa Air Anyir ....................................................... 20

2.1.1 Letak Geografis ......................................................................... 20

2.1.2 Luas Wilayah, Batas Administrasi, dan Geografis Desa ........... 21

2.1.3 Tipologi Tingkat Perkembangan Desa ...................................... 21

2.1.4 Potensi Desa .............................................................................. 24

2.1.4.1 Tabel I (Potensi SDA) ................................................... 24

2.1.4.2 Tabel II (Potensi SDM) ................................................. 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

xiii

2.1.4.3 Tabel III (Sumber Daya Sosial Budaya) ....................... 26

2.1.4.4 Tabel IV (Menurut Tingkat Pendidikan Berdasarkan

Wilayah) ........................................................................ 27

2.2 Sistem Kebahasaan .............................................................................. 27

2.3 Kehidupan Sosial Budaya .................................................................... 28

2.4 Rangkuman .......................................................................................... 29

BAB III MITOS SEJARAH ASAL-USUL UPACARA ADAT TOLAK

BALA REBO KASAN

3.1 Sejarah Tradisi Upacara Rebo Kasan .................................................. 30

3.2 Empat Versi Mitos Asal-Usul Rebo Kasan ......................................... 33

3.2.1 Versi 1 (Rebo Kasan Sebagai Warisan Agama) ........................ 33

3.2.2 Versi 2 (Rebo Kasan Sebagai Warisan Budaya) ....................... 35

3.2.3 Versi 3 (Rebo Kasan Sebagai Warisan Leluhur) ....................... 36

3.2.4 Versi 4 (Rebo Kasan Sebagai Warisan Budaya dari Tanah

Jawa) .............................................................................................. 38

3.3 Rangkuman .......................................................................................... 39

BAB IV PROSES PELAKSANAAN DAN MAKNA YANG

TERKANDUNG DALAM UPACARA TOLAK BALA REBO

KASAN

4.1 Latar Belakang Upacara Rebo Kasan .................................................. 41

4.2 Proses Pelaksanaan .............................................................................. 43

4.2.1 Persiapan.................................................................................... 43

4.2.2 Waktu ........................................................................................ 44

4.2.3 Tempat ....................................................................................... 44

4.3 Tata Tertib Pelaksanaan....................................................................... 45

4.4 Serangkaian Acara yang Diwajibkan .................................................. 45

4.4.1 Rangkaian acara yang diwajibkan ............................................. 46

4.4.1.1 Azan .............................................................................. 46

4.4.1.2 Mencelup Wafaq ke dalam Air dan Minum Air

Wafaq ............................................................................ 46

4.4.1.3 Do’a ............................................................................... 46

4.4.1.4 Ketupat Lepas ............................................................... 48

4.5 Makna ............................................................................................ 50

4.6 Rangkuman .......................................................................................... 51

BAB V FUNGSI TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN

5.1 Fungsi Umum yang Terkandung dalam Upacara Rebo Kasan ........... 53

5.1.1 Fungsi Perekat Sosial ................................................................ 53

5.1.2 Fungsi Edukatif ......................................................................... 53

5.1.3 Fungsi Religius .......................................................................... 54

5.1.4 Fungsi Sebagai Peredam Konflik .............................................. 54

5.2 Empat Versi Fungsi dalam Upacara Rebo Kasan ................................ 55

5.2.1 Rebo Kasan Sebagai Warisan Agama ....................................... 55

5.2.2 Rebo Kasan Sebagai Warisan Budaya ...................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

xiv

5.2.3 Rebo Kasan Sebagai Warisan Leluhur ...................................... 56

5.2.4 Rebo Kasan Sebagai Warisan Budaya dari Tanah Jawa ... 56

5.3 Rangkuman ................................................................................ 56

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan ................................................................................ 58

6.2 Saran ........................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 61

LAMPIRAN .............................................................................................................. 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat Indonesia dikenal dunia sebagai masyarakat yang

multikultural. Setiap masyarakat memiliki kebudayaan yang khas, hal ini

dikarenakan kondisi sosial budaya masyarakat antara yang satu dengan yang lain.

Kebudayaan merupakan sesuatu yang kompleks yang mencangkup pengetahuan,

kesenian, moral, adat istiadat, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia

sebagai anggota masyarakat.

Kebudayaan sebagai cara berpikir dan merupakan kebutuhan batiniah, dan

termanifestasi dalam bentuk cara berperilaku. Salah satu kebutuhan batiniah

manusia adalah kepercayan yang meliputi kepercayaan tentang roh, kekuatan

ghaib dan sebagainya. Kebudayaan sendiri merupakan kesatuan dari gagasan,

simbol-simbol dan nilai yang akhirnya akan menjadi sebuah tradisi. Sejalan

dengan adanya penyebaran agama, tradisi yang terdapat pada suatu masyarakat

akan dipengaruhi oleh ajaran agama yang berkembang.

Koentjaraningrat (1976:28) mengatakan bahwa kebudayaan berarti

keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakan dengan belajar

serta keseluruhan dari hasil budi pekertinya. Budaya atau kebudayaan berasal dari

bahasa sansekerta yaitu budhayyah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi

yaitu budi atau akal manusia. Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks

yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

2

adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai

anggota masyarakat. Kebudayaan didasari oleh sebuah pemikiran yang mana

pemikiran tersebut muncul karena adanya sebuah ide dan pemikiran inilah yang

kemudian menjadi dasar sebuah kebudayaan yang mendiami suatu wilayah.

Sehingga karena perbedaan itulah yang menjadikan adat istiadat sebagai

indentitas suatu wilayah.

Menurut Lenaga Saburo (dalam Sitomorang, 2006: 2-3) kebudayaan

adalah seluruh cara hidup manusia ningen no seikatsu no itonamo kata. Lenaga

menjelaskan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan hal yang alamiah sedangkan

kebudayaan dalam arti sempit adalah terdiri ilmu pengetahuan sistem kepercayaan

dan seni. Oleh karena itu, Lenaga mengatakan kebudayaan dalam arti luas adalah

segala sesuatu yang bersifat konkret yang diolah manusia untuk memenuhi

kebutuhannya.

Dari pembahasan di atas dapat dilihat tradisi adalah sebuah sistem

kepercayaan masyarakat yang secara tidak langsung dianut oleh agama yang

dianut oleh masyarakat tersebut. Ditengah-tengah masyarakat Indonesia banyak

sekali terdapat tradisi seperti itu, tradisi yang terdapat pada suatu masyarakat yang

dipengaruhi oleh agama yang berkembang.

Dari beberapa kepercayaan atau upacara adat yang terdapat di Indonesia,

terdapat tradisi kepercayaan agama yang dilakukan oleh masyarakat Bangka, yaitu

tradisi upacara adat tolak bala Rebo Kasan. Tradisi ini bertujuan untuk

menghilangkan atau menolak bala dan hal-hal buruk yang akan menimpa di

daerah yang akan dilakukan upacara adat Rebo Kasan. Tradisi upacara adat Rebo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

3

Kasan yang dilakukan oleh masyarakat Desa Air Anyir, Bangka ini telah

dilakukan turun menurun dan bertujuan untuk meminta keselamatan dan dan

perlindungan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar terhindar dari malapetaka.

Pelaksanaan tradisi upacara adat Rebo Kasan ini dilaksanakan pada hari

Rabu terakhir di bulan Shafar, dan pada hari yang sama dipantangkan bagi warga

untuk berpergian jauh dan bekerja pada hari itu dan diharapkan warga menunda

semua pekerjaan pada hari itu. Karena warga percaya jika terkena musibah pada

hari itu akan sulit untuk menggobatinya dan mencari penangkalnya. Maka dari itu

agar tidak terkena marabahaya semua warga desa pada hari itu berkumpul

bersama lalu membaca doa bersama untuk menghindari bala dan malapetaka

sehingga apa yang diharapkan dari tradisi tersebut dapat menjadi kenyataan.

Seperti halnya masyarakat Yogyakarta masih kental dengan budaya religi,

indikatornya adalah banyaknya wisata kultural berbagai upacara yang

diselenggarakan pada setiap tahun oleh masyarakat, seperti upacara adat Bakti

Pertiwi Pisungsung Jaladri yang dilakukan masyarakat Padukuhan Mancingan,

Pantai Parangtritis. Tradisi ini sekaligus juga acara bersih dusun atau lebih dikenal

dengan merti dusun yang pada hakikatnya merupakan sebuah upacara wujud

syukur masyarakat kepada Tuhan atas segala karunia yang diberikan-Nya.

Karunia tersebut berupa rezeki, keselamatan atau juga keselarasan dan

ketentraman, selain itu juga dapat mempererat tali silaturahmi antar warga.

Alasan peneliti mengambil topik ini karena belum pernah ada yang

meneliti tentang upacara adat tolak bala Rebo Kasan yang mengkaji sejarah,

makna, dan fungsi, selain itu peneliti merupakan peneliti pertama yang meneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

4

upacara ini dengan terjun langsung ke daerah tersebut untuk melakukan observasi

dan wawancara langsung kepada masyarakat Desa Air Anyir yang melakukan

upacara adat tolak bala Rebo Kasan.

1.2 Rumusan Masalah

Untuk mengarahkan pada penelitian ini, maka perlu dibatasi ruang

lingkupnya. Pembatasan ruang lingkup dalam penelitian ini adalah tradisi upacara

adat tolak bala Rebo Kasan di Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten

Bangka Induk. Agar pembatasan masalahnya tidak melebar, maka dirumuskan

masalahnya sebagai berikut:

1.2.1 Bagaimanakah gambaran umum kondisi Desa Air Anyir?

1.2.2 Bagaimanakah sejarah mitos asal-usul tradisi upacara adat tolak bala Rebo

Kasan?

1.2.3 Bagaimana proses pelaksanaan dan makna yang terkandung di dalam

tradisi upacara adat tolak bala Rebo Kasan?

1.2.4 Apa saja fungsi tradisi upacara adat tolak bala Rebo Kasan?

1.3 Tujuan Penelitian

Sebagai perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1.3.1 Menjabarkan mengenai gambaran umum Desa Air Anyir, bab ini akan

membahas letak geografis serta potensi desa, sistem kebahasaan dan

kehidupan sosial budaya masyarakat Desa Air Anyir. Hal ini akan dibahas

dalam Bab II.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

5

1.3.2 Melacak dan mendeskripsikan mitos-mitos asal-usul upacara adat tolak

bala Rebo Kasan yang telah menjadi ritual rutin tiap tahun masyarakat

Desa Air Anyir. Hal ini akan di bahas dalam Bab III.

1.3.3 Mendeskripsikan proses ritual tradisi upacara adat tolak bala Rebo Kasan

yang masih dilestarikan masyarakat Desa Air Anyir, selain itu, penelitian

ini juga bertujuan untuk mendeskripsikan makna berupa simbol-simbol

yang terkandung di dalam upacara adat tolak bala Rebo Kasan. Hal ini

akan dibahas dalam Bab IV.

1.3.4 Mendeskripsikan fungsi yang terkandung di dalam upacara adat tolak bala

Rebo Kasan. Fungsi yang akan dibahas dalam Bab ini dibagi menjadi dua,

yang pertama fungsi secara umum, dan fungsi berdasarkan mitos asal-usul

tradisi upacara adat tolak bala Rebo Kasan. Hal ini akan dibahas dalam

Bab V.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan dicapai dari penelitian ini adalah dapat memberikan

manfaat secara teoritis dan secara praktis. Manfaat teoritis penelitian ini adalah

memberikan sumbangan teoretis dalam bidang studi kebudayaan masyarakat atau

kajian ilmu folklor tentang sejarah, makna dan fungsi diselenggarakannya upacara

adat tolak bala Rebo Kasan, Desa Air Anyir, Bangka. Selain itu juga memberikan

sumbangan teoritis mengenai makna yang ada pada saat upacara adat tolak bala

Rebo Kasan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

6

Manfaat praktis penelitian ini adalah sebagai sumber informasi bagi

masyarakat, khususnya masyarakat Bangka, bahwa upacara adat Rebo Kasan

adalah salah satu upacara adat yang masih berlangsung hingga sekarang. Selain

itu juga sebagai sumber pelestarian budaya daerah untuk pengembangan

pariwisata kabupaten.

1.5 Tinjauan Pustaka

Sejauh yang peneliti ketahui, peneliti menemukan ada penelitian atau

skripsi lain sebagai tinjauan yang membahas topik yang sama tetapi dengan

masalah dan teori yang berbeda, antara lain skripsi milik Zia Ulhaq dari

Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyajarta tahun 2010 yang berjudul (Tradisi

Rebo Kasan (Studi Kasus di Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang, Kabupaten

Bangka Induk, Propinsi Kepulauan Bangka Belitung). Dalam karya tersebut

peneliti membahas tentang nilai-nilai dan simbol-simbol yang terdapat di dalam

tradisi upacara adat tersebut.

Umi Nuriyatur Rohmah dari Universitas Islam Sunan Kalijaga Yogyajarta

tahun 2014 yang berjudul (Penggunaan Ayat-Ayat Al-Quran Dalam Ritual Rebo

Wekasan (Studi Living Qur’an di Desa Sukoreno Kec.Kalisat Kab. Jember).

Dalam karya tersebut peneliti membahasa tentang praktek dan nilai-nilai

penggunaan ayat Al-Quran dalam ritual Rebo Wekasan tersebut.

Diah Nur Hadiati dari Universitas Airlangga Surabaya tahun 2016 yang

berjudul (Bentuk, Makna, dan Fungsi Upacara Ritual Daur Hidup Manusia Pada

Masyarakat Sunda). Dalam karya tersebut peneliti istilah-istilah upacara ritual

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

7

daur hidup manusia dengan mengkaji melalui antropososiolinguistik pada upacara

ritual masyarakat sunda.

Dengan demikian hasil karya penelitian terdahulu merupakan karya yang

menjadi acuan untuk penulisan topik ini. Penelitian ini berbeda dengan penelitian

sebelumnya, karena peneliti membahas tentang sejarah, makna, dan fungsi tradisi

upacara adat tolak bala Rebo Kasan, Desa Air Anyir, Bangka.

1.6 Landasan Teori

1.6.1 Folklor

Folklor adalah pengindonesiaan kata Inggris folklore. Dari dua kata dasar,

yaitu folk dan lore. Menurut Alan Dundes (Danandjaja, 2007: 1-2), Folk adalah

sekelompok orang yang memiliki ciri-ciri pengenal fisik, sosial, dan kebudayaan,

sehingga dapat dibedakan dari kelompok-kelompok lainnya. Sedangkan lore

adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaan yang sama, serta mempunyai

kesadaran kepribadian sebagai kesatuan masyarakat. Yang dimaksud dengan lore

adalah tradisi folk, yaitu sebagian kebudayaan, yang diwariskan secara turun-

menurun secara lisan atau melalui suatu contoh yang disertai gerak isyarat atau

alat pembantu pengingat (mnemonic device). Jadi dapat disimpulkan bahwa

folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan secara turun

temurun diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang

berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak

isyarat atau alat pembantu pengingat/mnemonic device”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

8

Pernyataan Endraswara (2010:3) kekhasan folklor terletak pada aspek

penyebarannya. Sedangkan, Taylor (Danandjaya, 2003:31) folklor adalah bahan-

bahan yang diwariskan dari tradisi, melalui kata-kata dari mulut-kemulut maupun

dari praktik adat istiadat. Dengan kata lain, folklor pada dasarnya merupakan

wujud budaya yang diturunkan dan atau diwariskan secara turun-temurun secara

lisan (oral). Folklor yang sering diteliti yaitu cerita prosa rakyat. Menurut Bascom

dibuku Danandjaja (2007:50), cerita prosa rakyat dibagi menjadi 3 golongan,

yaitu mite (myth), legenda (legend), dongeng (folktale).

1.6.2 Mitos Asal-usul dan Kepercayaan Rakyat

Kepercayaan rakyat atau yang seringkali desebut “takhayul” adalah

kepercayaan yang orang berpendidikan Barat dianggap sederhana bahkan pander,

tidak berdasarkan logika, sehingga secara ilmiah tidak dapat

dipertanggungjawabkan. Berhubung kata “takhayul” mengandung arti

merendahkan atau menghina, maka ahli folklor modern lebih senang

mempergunakan istilah kepercayaan rakyat (folk belief) atau keyakinan rakyat

daripada “takhayul” (superstitious), karena takhayul berarti “hanya khayalan

belaka”, (sesuatu yang) hanya di angan-angan saja (sebenarnya tidak ada)

(poerwadarminta, 1976:996). Takhayul yang pertama adalah berdasarkan

hubungan sebab akibat menurut hubungan asosiasi. Sedangkan takhayul yang

kedua, yaitu perbuatan manusia yang dilakukan dengan sengaja yang

menyebabkan suatu “akibat” adalah yang kita sebut ilmu gaib atau megic. Dasar

pemikiran takhayul ini adalah kepercayaan kepada kekuatan sakti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

9

(Koentjaraningrat, 1967:265-274). Ungkapan kepercayaan menyangkut praktik

(kebiasaan). Pada umumnya diwariskan melalui media tutur kata. Tutur kata ini

dijelaskan dengan syarat-syarat yang terdiri dari tanda-tanda (sign) atau sebab-

akibat (causes) dan diperkirakan ada akibatnya (result). Menurut

(Koentjaraningrat dalam Danandjaja, 1991:154) struktur ungkapan kepercayaan

rakyat terdiri atas dua bagian yaitu sebab atau tanda dan akibat, untuk bagian

duanya yaitu tanda konversi atau perubahan dan akibat.

Kepercayaan rakyat sangat erat dengan lingkungan kita dan masih

berkembang dari zaman dulu bahkan hingga sekarang. Tidak sedikit orang yang

masih meyakini hal-hal semacam ini, tetapi sebagian orang lainnya ada juga yang

tidak mempercayinya. Kepercayaan rakyat tidak sedikit dijadikan sebagai sarana

komunikasi, misalnya di dalam dunia pendidikan, bahkan para orangtua tidak

sedikit menggunakan kepercayaan ini sebagai media komunikasi untuk

menasehati anak-anak, bahkan untuk mendidik anak-anaknya.

Kepercayaan masyarakat juga masih berkembang hingga sekarang di

masyarakat Bangka, khususnya di desa Air Anyir dalam upacara adat Rebo

Kasan. Ungkapan yang masih dipercayai hingga sekarang adalah:

“Pacak ade balak yang nimpa masyarakat desa Air Anyir men dakde

diadein upacara adat Rebo Kasan di hari Rebo terakhir di bulan Shafar”

Akan ada bala (musibah) yang menimpa masyarakat desa Air Anyir jika

tidak diaadakannya upacara adat Rebo Kasan pada hari Rabu terakhir di

bulan Shafar.

Desa Air Anyir Kecamatan Merawang Kabupaten Bangka Provinsi

Kepulauan Bangka Belitung setiap tahunnya mengadakan upacara adat Rebo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

10

Kasan yang diadakan pada setiap hari Rabu terakhir di bulan Shafar untuk

menghindari bala yang dipercaya masyarakat akan terjadi pada hari itu.

Dari semua bentuk atau genre folklor, yang paling banyak diteliti para ahli

folklor adalah cerita prosa rakyat. Menurut William R. Bascom, cerita prosa

rakyat dapat dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:

1. Mitos (mite): cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi serta

dianggap suci oleh yang empunya cerita. Mitos bagi masyarakat primitif

merupakan suatu sejarah yang terjadi pada waktu permulaan yang menyingkap

tentang aktivitas supranatural hingga saat ini. Namun, mitos penciptaannya tidak

mengantarkan manusia pada sebab pertama atau dasar-dasar eksistensi manusia,

melainkan sebagai jaminan eksistensinya. Berkaitan dengan aktivitas yang

supranatural mitos dianggap sebagai yang benar, suci, dan bermakna, serta

menjadi pedoman berharga bagi yang mempercayai dari lingkungan tempat

tinggal.

2. Legenda: prosa rakyat yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan mitos,

yaitu dianggap pernah benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Berlainan

dengan mitos, legenda ditokohi manusia, walaupun ada kalanya mempunyai sifat-

sifat luar biasa, dan seringkali juga dibantu makhluk-makhluk ajaib. Tempat

terjadinya adalah di dunia seperti yang kita kenal kini, karena waktu terjadinya

belum terlalu lampau.

3. Dongeng: prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang

empunya cerita dan dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat (Bascom,

1965: 3-20).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

11

1.6.3 Ritus dan Upacara Tradisi

Ritus dan upacara adalah komponen penting dalam sistem religi. Ritus dan

upacara dalam sistem religi berwujud aktivitas dan tindakan manusia untuk

berkomunikasi dan melaksanakan kebaktiannya terhadap Tuhan, dewa-dewa, roh,

nenek moyang dan makhluk gaib lainnya. Ritus atau upacara religi biasanya

berlangsung secara berulang-ulang, baik setiap hari, setiap musim, kadang-kadang

saja. Tergantung dari caranya, suatu ritus atau upacara religi biasanya terdiri dari

suatu kombinasi yang merangkaikan satu, dua atau b1eberapa tindakan, yaitu:

berdoa, bersujud, bersaji, berkorban, makan bersama, berpuasa, bertapa, dan

bersemedi (Koentjaningrat, 1987:81).

Ritual merupakan tata cara dalam upacara atau perbuatan keramat yang

dilakukan oleh sekelompok umat beragama. Hal ini ditandai dengan adanya

berbagai macam unsur dan komponen, yaitu: adanya waktu, tempat dimana

upacara dilakukan, alat-alat upacara, serta orang-orang yang menjalankan upacara

(Koentjaningrat, 1985:56).

Upacara keagamaan disini adalah upacara keagamaan untuk memperingati

hari tolak bala yang biasanya disebut oleh orang Bangka, khususnya desa Air

Anyir yaitu upacara adat tolak bala Rebo Kasan yang dilakukan pada hari Rabu

terakhir di bulan Shafar.

Ritual atau ritus dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan berkah atau

rezeki yang banyak dari suatu pekerjaan. Seperti upacara menolak bala dan

upacara perubahan siklus dalam kehidupan manusia seperti kelahiran, pernikahan,

dan kematian (Bustanuddin Agus, 2007:95).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

12

1.6.4 Makna dan Fungsi Tradisi Lisan

1.6.4.1 Kepercayaan Rakyat

Kepercayaan rakyat, atau yang sering kali juga disebut takhyul adalah

kepercayaan yang oleh orang berpendidikan barat dianggap sederhana bahkan

pandir, tidak berdasarkan logika, sehingga secara ilmiah tidak dapat

dipertanggungjawabkan. Berhubung kata takhyul mengandung arti merendah atau

menghina, maka ahli folklor modern lebih senang menggunakan istilah

kepercayaan rakyat (folk belief) (Dananjaja, 1944: 153).

Masyarakat Bangka percaya, bahwa ada kekuasaan yang mengatasi dirinya

dan mengatasi segala-galanya. Bagi mereka Tuhan dihubungkan erat sekali

dengan sifat atau ciptaan yang dalam kehidupan sehari-hari dirasakan dan dihayati

mereka. Karena sifat Tuhan yang serba berkuasa itu, Masyarakat Bangka

mengakui Tuhan adalah sebagai kekuatan atas segalanya. Masyarakat Bangka

juga mempercayai keberadaan makhluk halus maupun dewa-dewa. Serta

kepercayaan masyarakat tentang adanya bala atau musibah yang dikaitkan dengan

hal ghaib. Dengan cara seperti memberikan sedekah laut, sholat dan pembacaan

doa dalam upacara masyarakat mengharapkan kesejahteraan, ketenangan dan

masyarakat berharap akan terhindar dari bencana.

1.6.4.2 Sistem Upacara Keagamaan

Masyarakat Bangka percaya akan adanya aturan yang serba tetap yang

diatur oleh alam. Aturan ini bersifat selaras dan kekal dan dianggap sebagi sumber

segala kemuliaan dan kebahagiaan umat manusia. Dalam ritus ini dipergunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

13

kata-kata, gerak-gerik dan dilakukan secara perseorangan atau bahkan segenap

anggota masyarakat yang dipimpin oleh seseorang perantara, pendeta, imam,

kaum atau kepala desa (lurah). Upacara-upacara dalam lingkungan rumah tangga

biasanya dilakukan untuk memulihkan jenjang hidup seseorang dan upacara besar

yang dilakukan oleh sekelompok orang di dalam masyarakat.

1.6.5 Berdasarkan Ahlinya: Empat Fungsi Mitos Menurut William R.

Bascom

1.6.5.1 Sebagai sistem proyeksi yakni sebagai alat pencermin angan-angan suatu

kolektif.

1.6.5.2 Sebagai alat pengesahan pranata-pranata dan lembaga-lembaga

kebudayaan.

1.6.5.3 Sebagai alat pendidik anak.

1.6.5.4 Sebagai alat pemaksa dan pengawas agar norma-norma masyarakat akan

selalu dipatuhi anggota kolektifnya.

1.7 Metode Penelitian

Penelitian tentang “Upacara Adat Tolak Bala Rebo Kasan” menggunakan

metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif ini dianggap penting, sebab

penelitian model ini lebih menitikberatkan keutuhan sebuah budaya, bukan

memandang secara spesial asumsi kultural dan mengikuti data.

Penelitian Kualitatif menjelaskan penelitian kualitatif cenderung bersifat

kontekstual. Secara kontekstual, dalam penelitian ini fokus pada penguraian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

14

proses ritual upacara tolak bala rebo kasan. Akan dijelaskan juga kaitan antara

satu dan yang lain selama proses berjalannya upacara.

Penelitian ini menggunakan tahap-tahap sebagai berikut:

1.7.1 Pengumpulan Data

Langkah-langkah pengumpulan data:

1.7.1.1 Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan langkah awal dalam metode pengumpulan data.

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang diarahkan kepada

pencarian data dan informasi melalui dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,

foto-foto, gambar, maupun dokumen elektronik yang dapat mendukung dalam

proses penulisan. ”Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung

foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada” (Sugiyono,2005: 83).

Studi pustaka dalam penelitian ini berupa dokumen foto pribadi yang

diambil oleh peneliti sendiri, dokumen foto dari internet, dokumen tertulis dari

tokoh agama Desa Air Anyir, arsip monografi dari kelurahan Desa Air Anyir, dan

beberapa karya tulis sebagai referensi dari beberapa buku dan internet.

1.7.1.2 Observasi

Observasi adalah penelitian yang dilakukan dengan menggunakan

penglihatan dan pendengaran yang oleh peneliti berdasarkan apa yang dilakukan

dan diperbincangk an para responden dalam aktifitas sehari-hari, baik sebelum,

menjelang, ketika dan sesudahnya (Hamidi, 2004: 74).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

15

Metode observasi digunakan untuk mendapatkan gambaran umum

mengenai tradisi Rebo Kasan. Metode observasi juga merupakan langkah yang

baik untuk berinteraksi dengan masyarakat setempat yang berkaitan dengan

penelitian ini. Adapun yang menjadi objek pengamatan ialah proses acara,

perlengkapan dalam tradisi Rebo Kasan dan kegiatan selama proses upacara.

Disini peneliti terjun secara langsung ke daerah dilaksungkannya upacara

adat tolak bala Rebo Kasan, yaitu Desa Air Anyir, Kecamatan Merawang,

Kabupaten Bangka untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat dan

menanyakan segala hal yang ingin diteliti. Peneliti tidak mengikuti secara

langsung proses upacara tersebut karena upacara tersebut baru akan

diselenggarakan pada bulan Oktober 2018.

1.7.1.3 Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan dengan maksud dan tujuan

tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak pewawancara dan yang

diwawancarai (Responden), yang memberikan jawaban atas pertanyaan.

(Moleong, 1990: 135).

Wawancara ini dilakukan oleh penulis dengan pihak-pihak yang memiliki

relevansi atau memiliki pengetahuan tentang tradisi Rebo Kasan, seperti tokoh

masyarakat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat lainnya. Metode wawancara

dilakukan dengan dua acara, yang pertama wawancara dengan tokoh masyarakat

Desa Air Anyir. Untuk wawancara dengan tokoh masyarakat penulis bertemu

langsung dengan narasumber dan melakukan proses wawancara dengan cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

16

merekam percakapan yang terjadi. Kedua, penulis akan datang langsung ke kantor

desa dan rumah tokoh agama yang setiap tahun memimpin proses upacara dan

kepala desa menyelenggarakan ritual tersebut dan mewawancarai secara langsung.

1.7.1.4 Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya dokumentasi diri seseorang dokumen

yang berbentuk tulisan misalnya catatan harian, sejarah kehidupan, cerita biografi,

peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar, misalnya foto gambar

hidup, sketsa dan lain-lain (Sugiyono 2011:329-330).

Dalam penelitian ini peneliti membuktikan penelitianya berupa data

dokumentasi foto kepada Narasumber guna untuk mengetahui bagaimana persepsi

masyarakat terhadap upacara adat tolak bala Rebo Kasan.

1.7.2 Analisis Data

Analisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data ke

dalam pola kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema dan

dapat dirumuskan hipotesa kerja (Moleong, 1990: 103).

Proses analisis data dimulai dengan menelaah semua yang tersedia dari

berbagai sumber, yaitu wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam

catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya

(Moleong, 1990:190).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

17

Setelah data penelitian terkumpul, selanjutnya penulis melakukan analisis

terhadap data yang didapat. Adapun tahap-tahap analisis data sebagai berikut:

1.7.2.1 Pengumpulan data

Peneliti akan mencatat semua data yang terkumpul secara objektif dan apa

adanya sesuai dengan hasil observasi dan wawancara di lapangan.

1.7.2.2 Reduksi Data

Proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan

pengabstrakan, dan transformasi data yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan (Miles, 1992:6).

1.7.2.3 Penyajian Data

Sajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang diberikan

kemungkinan tentang adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan

tindakan. (Miles, 1992:17).

1.7.2.4 Pengambilan Keputusan dan Verifikasi

Penarikan kesimpulan hanyalah bagian dari satu kegiatan atas konfigurasi

yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan diverifikasi selama penelitian

berlangsung. Dalam penarikan kesimpulan ini didasarkan pada reduksi

data dan sajian data yang merupakan jawaban atas masalah yang diangkat

dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

18

1.8 Sistematika Penyajian

Dalam pembahasan penelitian ini diperlukan suatu yang sistematis, karena

pembahasan tersebut tentu akan berkaitan antara satu dengan yang lain. Oleh

karena itu, untuk mencapai hasil yang maksimal diperlukan sistematika

pembahasan yang disajikan dalam bentuk bab-bab. Adapun sistematika

pembahasan tersebut adalah:

Bab pertama, merupakan bab pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah, batasan dan rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, tinjauan

pustaka, landasan teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan. Bab ini

berfungsi sebagai pengantar dan pedoman bagi pembahasan-pembahasan

berikutnya.

Bab kedua, menerangkan gambaran umum Desa Air Anyir baik dari segi

geografis, potensi desa, bahasa, dan sosial budaya. Bab ini menjadi sangat penting

karena akan menjadi acuan agar lebih mudah dalam membahas bab-bab

berikutnya.

Bab ketiga, menguraikan tradisi Rebo Kasan itu sendiri. Di sini penulis

membahas tentang sejarah berupa mitos-mitos yang ada di dalam upacara adat

tolak bala Rebo Kasan

Bab keempat, akan membahas .proses pelaksanaan tradisi upacara Rebo

Kasan yang meliputi persiapan, waktu, dan tempat pelaksanaan tradisi Rebo

Kasan serta mendeskripsikan makna yang terkandung dalam tradisi tersebut. Bab

ini juga akan menjadi acuan untuk bab selanjutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

19

Bab kelima, mendeskripsikan fungsi-fungsi yang terkandung di dalam

upacara adat tolak bala Rebo Kasan. Fungsi yang akan dibahas dalam bab ini

dibagi menjadi dua, yang pertama fungsi upacara adat tolak bala Rebo Kasan

yang dilihat secara umum, dan fungsi berdasarkan mitos asal-usul upacara adat

tolak bala Rebo Kasan.

Bab keenam, bab penutup yang meliputi kesimpulan dan saran-saran.

Kesimpulan merupakan jawaban atas rumusan masalah dan hasil analisis

keseluruhan permasalahan dalam bab-bab terdahulu, serta saran yang merupakan

saran akademik, sebagai acuan untuk peneliti selanjutnya, agar peneliti dapat

mengkaji upacara adat tolak bala Rebo Kasan lebih dalam lagi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

20

BAB II

TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN DALAM KONTEKS

SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT DESA AIR ANYIR

Pada Bab II ini, penulis memberikan mengenai gambaran umum Desa Air

Anyir yang menjadi tempat pelaksanaan upacara adat tolak bala Rebo Kasan, bab

ini akan membahas gambaran umum Desa Air Anyir yang meliputi letak

geografis, potensi desa, sistem kebahasaan, dan juga kehidupan sosial budaya

masyarakat Desa Air Anyir. Gambaran ini penting untuk diketahui agar kita dapat

memahami tradisi upacara tolak bala Rebo Kasan dari segi geografisnya, dan

dapat mengetahui potensi apa saja yang ada di Desa Air Anyir, seta mengetahui

sistem kebahasaan dan sosial masyarakat di Desa Air Anyir.

2.1 Gambaran Umum Desa Air Anyir

2.1.1 Letak Geografis

Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan provinsi yang baru jika

dibandingkan dengan provinsi-provinsi yang lainnya, Bangka Belitung merupakan

provinsi pecahan dari Sumatra Selatan, Babel menjadi provinsi sendiri baru pada

tahun 2000. Di Bangka Belitung terdapat 6 kabupaten dan 1 kota madya, yakni

Kota Pangkalpinang, Kabupaten Bangka, Bangka Tengah, Bangka Selatan,

Bangka Barat, Belitung, dan Belitung Timur.

Kabupaten Bangka terdapat 62 kampung dan 8 kecamatan. Kecamatan

Sungailiat sebagai ibu kotanya, Kecamatan Belinyu, Riau Silip, Pemali, Bakam,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

21

Puding Besar, Merawang, dan Mendo Barat. Kecamatan Merawang terdiri dari 10

desa, yakni desa Baturusa yang merupakan pusat kecamatan, Desa Merawang,

Kimak, Jurung, Riding Panjang, Pagarawan, Balun Ijuk, Jada Bahrin, Dwi

Makmur dan Air Anyir.

2.1.2 Luas Wilayah, Batas Administrasi dan Kondisi Geografis Desa

Desa Air Anyir merupakan salah satu desa di Kecamatan Merawang,

Kabupaten Bangka yang mempunyai wilayah dengan 3.525,94 ha, batas-batas

administrasi sebagai berikut:

- Sebelah Utara berbatasan dengan desa Riding Panjang

- Sebelah Selatan berbatasan dengan kota Pangkal Pinang

- Sebelah Barat berbatasan dengan desa Batu Rusa

- Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Cina Selatan

Secara geografis Desa Air Anyir berbentuk desa dataran rendah dengan

kondisi tanah sedikit bergelombang, luas permukiman di Desa Air Anyir 35 ha,

luas persawahan 50 ha, dan luas perkebunan 235 ha. Jarak pusat desa dengan ibu

kota kecamatan dapat ditempuh dengan perjalanan darat 3,5 km, jarak desa ke ibu

kota kabupaten adalah 25 km, sedangkan jarak desa ke provinsi 20 km. Desa Air

Anyir juga merupakan salah satu desa dengan potensi wisata yang tinggi.

2.1.3 Tipologi dan Tingkat Perkembangan Desa

Berdasarkan kondisi spesifik keunggulan potensi sumber daya alam,

sumber daya manusia, dan potensi kelembagaan serta potensi prasarana dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

22

sarana dalam menentukan arah pengembangan dan pembinaan masyarakat

berdasarkan karakteristik keunggulan komparatif dan kompetitif maka Desa Air

Anyir mempunyai tipologi sebagai desa pertanian dan perkebunan, hal ini dilihat

dari sebagian besar penduduk Desa Air Anyir yang mata pencaharian utamanya

adalah petani dan nelayan.

Adapun tingkat perkembangan Desa Air Anyir adalah desa swadaya, ini

berarti bahwa Desa Air Anyir adalah desa yang mulai menunjukkan

perkembangan atau transisi. Yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. Sudah mempu menyelenggarakan pemerintahan sendiri.

2. Lembaga desa sudah berjalan.

3. Administrasi desa sudah berjalan.

4. Mata pencaharian desa mulai beragam..

5. Sudah mulai berinteraksi dengan wilayah sekitarnya.

6. Adat istiadat mulai longgar karena pengaruh arus informasi.

7. Tingkat pendidikan dan kesehatan mulai membaik.

Seperti umumnya desa-desa di daerah lainnya, Desa Air Anyir memiliki

visi dan misi untuk meningkatkan kualitas desa yang lebih baik. Visi desa disusun

dari rangkaian panjang diskusi-diskusi formal maupun informal dengan

masyarakat Desa Air Anyir atau tokoh-tokoh masyarakat sebagai representasi dari

warga masyarakat Desa Air Anyir yang semakin mendekatkan visi agar menjadi

kenyataan yang ada di desa dan masyarakat baik merupakan potensi,

permasalahan, maupun hambatan yang ada di desa dan masyarakat, yang ada pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

23

saat ini maupu untuk kedepannya serta diselaraskan dengan visi dan misi jangka

panjang maupun jangka menengah Kabupaten Bangka.

Berdasarkan hasil pembahasan melalui musyawarah dasa maka

dirumuskan pernyataan visi Desa Air Anyir yaitu:

“Tebangunnya Tata Kelola Pemerintahan Desa yang Baik dan Bersih Guna

Mewujudkan Desa Air Anyir yang Adil, Berpendidikan, Makmur dan Sejahtera”

Misi desa Air Anyir merupakan penjabaran lebih operasional dari visi.

Penjabaran dari visi ini diharapkan dapat mengikuti dan mengantisipasi setiap

terjadinya perubahan lingkungan di masa yang akan datang dari usaha-usaha

mencapai visi Desa Air Anyir.

Dengan mempertimbangkan potensi dan hambatan baik internal maupun

eksternal, maka dirumuskan misi Desa Air Anyir sebagai berikut:

1. Melakukan reformasi/perbaikan birokrasi di jajaran aparatur pemerintahan

desa guna meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

2. Menyelenggarakan pemerintahan yang bersih, terbebas dari korupsi serta

bentuk-bentuk penyelewengan lainnya.

3. Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui penciptaan lapangan

kerja seluas-luasnya dengan berbasiskan pada potensi asli desa.

4. Meningkatkan mutu kesejahteraan masyarakat untuk mencapai taraf

kehidupan yang lebih baik dan layak. Meningkatkan mutu pendidikan

masyarakat untuk mampu bersaing dalam bidang keilmuan dan pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

24

2.1.4 Potensi Desa

Potensi Desa Air Anyir meliputi potensi sumber daya alam, potensi

sumber daya manusia, potensi sumber daya pembangunan, potensi sumber daya

sosial budaya. Gambaran sumber daya yang dimiliki Desa Air Anyir sebagai

berikut:

2.1.4.1 Tabel I (Potensi SDA)

No Uraian Sumber Daya Alam Volume Satuan

1 Timah 6 Ton

2 Pasir Urug 50 Ha

3 Hutan Lindung 65 Ha

4 Hutan Produksi 235 Ha

5 Hutan Mangrove 5 Ha

6 Lahan Persawahan 50 Ha

7 Sungai 10 Km²

8 Perkebunan Sawit 70 Ha

9 Perkebunan Lada 20 Ha

10 Perkebunan Karet 60 Ha

11 Tanaman Pertanian

- sayur-sayuran 11 Ha

- palawija 3 Ha

- buah-buahan 30 Ha

12 Nelayan Ha

- ikan 15 Ton

- udang 0,5 Ton

- kepiting 1,6 Ton

- cumi 0,4 Ton

Sumber data: hasil diskusi Sekdes dan Kasun Desa Air Anyir dalam RPJM

(Rencana Pembangunan Jangka Menengah) 2015

Dari table I tersebut dapat disimpulkan Desa Air Anyir memiliki banyak

potensi sumber daya alam yang unggul di daerah tersebut, potensi tersebut

meliputi antara lain: hutan produksi dengan volume 235 ha, perkebunan sawit

dengan volume 70 ha, hutan lindung dengan volume 65 ha, perkebunan sawit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

25

dengan volume 60 ha, pasir urug dengan volume 50 ha, dan perkebunan lada

dengan volume 20 ha.

2.1.4.2 Tabel II (Potensi SDM)

No Uraian Sumber Daya Manusia

(SDM)

Jumlah Satuan

1 Penduduk dan keluarga

a. Jumlah penduduk laki-laki 986 Orang

b. Jumlah penduduk

perempuan

910 Orang

c. Jumlah keluarga 527 Keluarga

2 Sumber penghasilan utama

penduduk

a. Pertanian, perikanan,

perkebunan

315 Orang

b. Pertambangan dan

penggalian

387 Orang

c. Nelayan 40 Orang

d. Perdagangan besar/eceran

dan rumah makan

27 Orang

e. Angkutan, pergudangan,

komunikasi

5 Orang

f. Jasa 4 Orang

g. PNS 7 Orang

3 Tenaga kerja berdasarkan latar

belakang pendidikan

a. Lulusan S-1 keatas 25 Orang

b. Lulusan SLTA 299 Orang

c. Lulusan SMP 282 Orang

d. Lulusan SD 879 Orang

e. Tidak tamat SD/tidak

sekolah

300 Orang

f. Buta huruf 11 Orang

Sumber: RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) Desa Air Anyir 2015

Dari tabel II di atas dapat disimpulkan sumber daya manusia di Desa Air

Anyir dominan penduduk laki-laki dibandingkan penduduk perempuan, jumlah

penduduk laki-laki 986 orang dan penduduk perempuan 910 orang, dengan

jumlah keluarga 527 keluarga.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

26

Sumber penghasilan penduduk Desa Air Anyir yang paling banyak adalah

pertambangan dan penggalian sebanyak 387 orang sedangkan pertanian,

perikanan, dan perkebunan dengan jumlah tenaga kerja 315 orang.

Tenaga kerja berdasarkan latar belakang pendidikan di Desa Air Anyir

yang paling banyak adalah penduduk dengan lulusan SD sebanyak 879 orang,

lulusan SLTA sebanyak 299 orang, dan lulusan SLTP sebanyak 282 orang.

2.1.4.3 Tabel III (Sumber Daya Sosial Budaya)

No Uraian Sumber Daya Sosial

Budaya

Jumlah Satuan

1 Rebo Kasan 1 Kali

2 Hari Raya Idul Fitri 1 Kali

3 Hari Raya Idul Adha 1 Kali

4 Maulid Nabi 1 Kali

5 Muharam - Kali

6 Puasa Syawal 1 Kali

7 Sepintu Sedulang Masyarakat - -

8 Gotong Royong Masyarakat - -

Sumber: hasil diskusi dengan Sekdes Air Anyir dalam RPJM (Rencana

Pembangunan Jangka Menengah) Desa Air Anyir 2015.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan sumber daya sosial budaya yang

terdapat di Desa Air Anyir sebanyak 5 sumber daya sosial. Terdapat upacara adat

Rebo Kasan yang diadakan 1 kali dalam setahun, hari raya Idul Fitri diadakan 1

kali dalam setahun, hari raya Idul Adha diadakan sebanyak 1 kali dalam setahun,

Maulid Nabi diadakan sebanyak 1 kali dalam setahun, dan puasa Syawal diadakan

sebanyak 1 kali dalam setahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

27

2.1.4.4 Tabel IV (Menurut Tingkat Pendidikan Berdasarkan Wilayah)

DUSUN RT Belum

Sekolah

SD SLTP SLTA Perguruan

Tinggi

Total

Air Anyir

01 38 38 12 13 2 102

02 38 38 17 6 3 106

03 36 36 12 15 7 114

Temberan

04 25 25 20 16 6 105

05 23 23 20 17 4 101

Mudel 06 35 35 13 12 2 94

Jumlah 195 230 94 79 24 622

Dapat disimpulkan dari tabel di atas tingkat pendidikan di Desa Air Anyir

berdasarkan wilayah, dan wilayah tersebut terdiri dari 3 dusun, yaitu Dusun Air

Anyir, Temberan, dan Mudel. Lulusan perguruan tinggi paling banyak terdapat

pada Dusun Air Anyir RT 03 sebanyak 7 orang, lulusan SLTA terbanyak terdapat

pada Dusun Temberan RT 05 sebanyak 17 orang, dan lulusan SLTP terbanyak

terdapat pada Dusun Temberan RT 05 dan 06 sebanyak 20 orang.

2.2 Sistem Kebahasaan

Provinsi Bangka Belitung termasuk ke dalam rumpun Malayu. Bahasa

yang digunakan pun adalah bahasa Melayu, sehingga tidak sulit bagi pendatang

dalam menangkap pembicaraan masyarakat di Bangka.

Salah satu bahasa yang digunakan dalam sehari-hari di Bangka adalah

bahasa Melayu Bangka. Bahasa Melayu Bangka dipengaruhi oleh dialek Bangka

yang dinamakan dialek Bangka. Dialek Bangka adalah bahasa Melayu yang

mengalami perubahan sedikit di sana-sini.

Pada umumnya perubahan itu terletak pada pengucapan vokal ”a”

(terakhir) yang adakalanya berubah ucapan menjadi ”e” atau ”o” ataupun ”é”,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

28

misalnya siapa menjadi siape atau siapo ataupun siapé. Adanya perubahan dalam

pengucapan ini memudahkan bagi kita untuk mengenal apakah seseorang itu

berasal dari Bangka bagian barat atau bagian utara, bagian tengah ataukah bagian

selatan.

2.3 Kehidupan Sosial Budaya

Penduduk Pulau Bangka dan Pulau Belitung yang semula dihuni orang-

orang suku laut, dalam perjalanan sejarah yang panjang membentuk proses

kulturisasi dan akulturasi. Orang-orang laut itu sendiri berasal dari berbagai pulau.

Orang laut dari Belitung berlayar dan menghuni pantai-pantai di Malaka.

Sementara mereka yang sudah berasimilasi menyebar ke seluruh Tanah

Semenanjung dan pulau-pulau di Riau. Kemudian kembali dan menempati lagi

Pulau Bangka dan Belitung. Sedangkan mereka yang tinggal di Riau Kepulauan

berlayar ke Bangka. Datang juga kelompok-kelompok orang laut dari Pulau

Sulawesi dan Kalimantan. Pada gelombang berikutnya, ketika mulai dikenal

adanya Suku Bugis, mereka datang dan menetap di Bangka, Belitung dan Riau.

Lalu datang pula orang dari Johor, Siantan yang Melayu, campuran Melayu-Cina,

dan juga asli Cina, berbaur dalam proses akulturasi dan kulturisasi. Kemudian

datang pula orang-orang Minangkabau, Jawa, Banjar, Kepulauan Bawean, Aceh

dan beberapa suku lain yang sudah lebih dulu melebur. Lalu jadilah suatu generasi

baru: Orang Melayu Bangka Belitung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

29

2.4 Rangkuman

Berdasarkan pada pembahasan bab II, diketahui bahwa Desa Air Anyir

adalah salah satu desa di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Secara geografis

Desa Air Anyir berbentuk desa dataran rendah dengan kondisi tanah sedikit

bergelombang, luas permukiman di Desa Air Anyir 35 ha, luas persawahan 50 ha,

dan luas perkebunan 235 ha. Jarak pusat desa dengan ibu kota kecamatan dapat

ditempuh dengan perjalanan darat 3,5 km, jarak desa ke ibu kota kabupaten adalah

25 km, sedangkan jarak desa ke provinsi 20 km. Desa Air Anyir juga merupakan

salah satu desa dengan potensi wisata yang tinggi.

Desa Air Anyir termasuk desa yang mandiri dan mulai menunjukkan

perkembangannya, dilihat dari tingkat perkembangan Desa Air Anyir sebagai desa

swadaya dan desa yang memiliki visi dan misi untuk meningkatkan kualitas desa

yang lebih baik. Desa Air Anyir juga memiliki berbagai potensi desa, meliputi

sumber daya alam dan sumber daya manusia. Desa ini mampu meningkatkan

mutu kesejahteraan masyarakat untuk mencapai taraf kehidupan yang lebih baik

dan layak. Serta mampu meningkatkan mutu pendidikan masyarakat untuk

bersaing dalam bidang keilmuan dan pekerjaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

30

BAB III

MITOS SEJARAH ASAL-USUL TRADISI UPACARA ADAT

TOLAK BALA REBO KASAN

Pada Bab III ini, penulis mendeskripsikan sejarah tradisi upacara adat

Rebo Koasan di Desa Air Anyir, serta menjabarkan asal-usul tradisi upacara adat

Rebo Kasan melalui 4 versi dari hasil wawancara dengan masyarakat. Bab III ini

sangat penting untuk diketahui sebagai acuan ke bab selanjutnya agar pembaca

mengetahui sejarah tradisi upacara adat Rebo Kasan dan dapat melihat asal-mula

tradisi upacara adat tolak bala Rebo Kasan dari berbagai versi dengan narasumber

yang berbeda.

3.1 Sejarah Tradisi Upacara Rebo Kasan

Rebo Kasan dalam bahasa Bangka yang berarti hari Rabu terakhir di

Bulan Shafar. Upacara Rebo Kasan sudah dilaksanakan sejak abad keenambelas

dan kemudian diturunkan ke generasi berikutnya sampai dengan sekarang ini.

Menurut keterangan turun temurun para ulama, pada hari tersebut, Allah akan

menurunkan bala yang besar dari terbitnya fajar hingga siang tengah hari.

Kebanyakan masyarakat Melayu yang menjalani upacara ini jika hendak

bepergian atau melakukan suatu niatan besar selalu diusahakan melewati jam 2

menjelang sore hari. Dalam proses upacara warga diminta untuk berkumpul dan

melakukan sholat empat rakaat dan dilanjutkan dengan pembacaan doa-doa

Islam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

31

Rebo Kasan biasa orang Bangka memanggilnya, merupakan upacara adat

tolak bala/tolak kesialan yang disimbolkan dengan “ketupat lepas” dan “air

wafaq” yang dilaksanakan secara turun temurun oleh penduduk Desa Air Anyir,

Kecamatan Merawang. Upacara ini merupakan agenda tahunan pada setiap hari

Rabu di bulan Shafar.

Upacara Adat Rebo Kasan adalah salah satu ritual masyarakat Melayu

pesisir pantai di Kabupaten Bangka yang akulturasi dari nilai-nilai religius, mitos,

dan legenda nenek moyang. Inti upacara Rebo Kasan adalah ritual tolak bala

(musibah) sekaligus harapan para nelayan agar hasil tangkapannya melimpah.

Masyarakat percaya bahwa pada hari Rabu di akhir bulan Shafar, Tuhan

menurunkan bencana sejak terbit fajar hingga terbenam matahari sebanyak 32.000

bencana baik besar maupun kecil, sehingga pada hari itu manusia dianjurkan

untuk melakukan doa bersama yang kemudian dilanjutkan dengan pencabutan

ketupat lepas, sebagai tanda sudah dicabutnya bencana yang akan menimpa

masyarakat.

Prosesi ritual ini diawali dengan pencelupan air wafaq (air minum yang

sudah diberi doa) oleh tokoh masyarakat sebagai simbol untuk menghalau

bencana yang akan datang. Setelah itu doa tolak bala dikumandangkan, yang

dilanjutkan dengan inti ritual yakni pencabutan ketupat lepas yang dibuat oleh

orang tertentu. Ketupat yang digunakan terbuat dari anyaman daun kelapa yang

menyisakan dua ujung daun untuk dicabut sampai lepas oleh orang-orang tertentu

yang dipilih, sehingga dua helai daun kelapa kembali seperti sebelum dianyam.

Bentuk ketupat ini berbeda dengan ketupat biasa. Bila ketupat biasa berbentuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

32

bulat, ketupat lepas berbentuk panjang. Acara ritual diakhiri dengan makan

bersama di dalam masjid dari dulang (seperti nampan atau baki) yang dibawa

oleh masing-masing warga. Dulang itu berisi: ketupat lengkap dengan lauk

pauknya, lemper, dan buah-buahan, serta berbagai jenis makanan lainnya.

Seiring perkembangan zaman, proses upacara ini mengalami perubahan

dalam pelaksanaannya. Pada awalnya, dua helai daun kelapa yang dicabut dari

ketupat itu dihanyutkan ke laut yang bermakna bahwa bencana yang disimbolkan

dengan dua helai daun kelapa telah dibuang ke laut. Sekarang, pencabutan

tersebut sudah menandakan tercabutnya bencana dari kehidupan masyarakat. Jika

dulu, Ritual Rebo Kasan dilakukan di Pantai Batu Karang Mas (sekitar 1 km dari

Desa Air Anyer), sekarang semua prosesi ritual dilakukan dan dipusatkan di

masjid Desa Air Anyer dan pelaksanaan ini dilakukan bergantian setiap tahunnya

di masjid yang berbeda di tiga dusun di Desa Air Anyir. Dalam proses ritual

masih dibacakan mantra-mantra dan dilanjutkan dengan pembacaan doa-doa

Islam.

Keunikan upacara ini adalah peserta ritualnya yang semuanya

menggunakan jubah putih, kecuali tokoh agama (Islam) yang menggunakan jubah

putih dan surban, dan aparat pemerintah yang menggunakan seragam dinas serta

panitia dengan warna baju yang telah disepakati bersama.

Banyak mitos yang beredar di Bangka tentang asal usul upacara adat tolak

bala Rebo Kasan ini, salah satunya adalah legenda bajak laut. Bajak laut sering

dikaitkan dengan asal mula diadakannya upacara tolak bala ini. Hal itu terjadi

karena dahulu pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar, para bajak laut selalu naik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

33

ke darat untuk menghancurkan desa, dan membuat malapetaka. Hal itu terus

terjadi setiap tahunnya. Hingga saat ini masyarakat Desa Air Anyir percaya bahwa

setaip hari Rabu terakhir di bulan shafar akan banyak kesialan atau malapetaka

yang datang.

3.2 Empat Versi Mitos Asal-Usul Rebo Kasan

Bentuk wawancara mengenai mitos asal-usul upacara adat tolak bala Rebo

Kasan yang dilakukan di Desa Air Anyir terdiri dari berbagai versi. Wawancara

ini mengungkapkan mitos tentang upacara adat Rebo Kasan di desa Air Anyir.

Wawancara tersebut dalam bahasa Bangka yang diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia.

3.2.1 Versi 1 (Rebo Kasan Sebagai Warisan Agama)

Rebo Kasan tu sebener e sebuah name yang kenyataan e setiap akhir di

bulan Shafar tu pemuka adat ngadain doa bersame, jadi Rebo Kasan tu hanya

sebuah name, cuma yang sebener e tu amalan-amalan di hari Rabu akhir di bulan

Shafar. Setiap Rebo di akhir bulan Shafar sesepuh kite yang dulu kan ngadain

doa bersame, jadi cemane sampe sekarang terus dijalanin tradisi ni dan dikenal

kek tradisi Rebo Kasan. Rebo Kasan ni tiap tahun pasti dilaksanain.

Para kiyai kite tu terutama para MUI (Majelis Ulama Indonesia),

melarang kalok adat kita tu menyimpang dari syariat agama, kalok jaman nenek

moyang kite dulu emang agak beda, dari ketupat e sampai cara pelepasannya di

pantai, tapi kalok sekarang kan di masjid, mungkin karena zaman dulu kan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

34

kampung ni agik kebon, lom ade masjid, jadi nenek moyang kite ngadein e di

pantai, tapi sekarang dak di pantai agik soal e takut ade unsur-unsur lain e, jadi

karena tu merupakan budaya/adat, semue tu kan maksud e yang tidak

menyimpang dan tidak melenceng dari syariat agama.

Umpama e ketupat tadi kite buang ke laut tu kan sama arti e kayak

menyalahi, jadi kalau menyalahi suatu adat itu kurang baguslah istilahnya kalok

kite budayain. Inti e Rebo Kasan ni memang murni warisan dari leluhur kite yang

tetep pada syariat e, dakde yang menyimpang ataupun pecaye kek hal-hal yang di

luar ajaran agama kite.

(Disampaikan oleh Bapak Yahya sebagai tokoh agama di Desa Air Anyir, pada

tanggal 17 Februari 2018, diterjemahkan oleh Fallenia Faithan)

(Terjemahan dalam bahasa Indonesia)

Rebo Kasan itu sebenarnya adalah sebuah nama yang kenyataannya setiap

akhir di bulan Shafar itu pemuka adat mengadakan doa bersama, jadi Rebo Kasan

itu hanya sebuah nama. Sebenarnya Rebo Kasan itu amalan-amalan di hari Rabu

akhir di bulan Shafar. Setiap Rabu di akhir bulan Shafar sesepuh kita yang dulu

mengadakan doa bersama, jadi sampai sekarang terus dijalani tradisi ini dan

dikenal dengan tradisi Rebo Kasan.

Rebo Kasan ini tiap tahun pasti dilaksanakan. Para kiyai kita terutama para

MUI (Majelis Ulama Indonesia), melarang kalau adat kita itu menyimpang dari

syariat agama, kalau zaman nenek moyang kita dulu memang sedikit berbeda, dari

ketupatnya sampai cara pelepasannya di pantai, tetapi kalau sekarang sudah di

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

35

masjid, mungkin karena zaman dulu kampung ini masih seperti kebun, belum ada

masjid, jadi nenek moyang kita mengadakannya di pantai, tapi sekarang tidak di

pantai lagi, karena takut kalau ada unsur-unsur lainnya, jadi karena itu merupakan

budaya/adat, semua itu maksudnya yang tidak menyimpang dan tidak melenceng

dari syariat agama.

Kalau menyalahi suatu adat itu kurang bagus istilahnya kalau kita

budayakan. Intinya Rebo Kasan ini memang murni warisan dari leluhur kita yang

tetap pada syariatnya, tidak ada yang menyimpang atau pun percaya dengan hal-

hal yang di luar ajaran agama kita.

3.2.2 Versi 2 (Rebo Kasan Sebagai Warisan Budaya)

Setau saya Rebo Kasan tu memang lah lame diadain di kampung ni,

bahkan dari saya belum lahir, mamak saya belum lahir, tradisi tu lah ade. Tapi

semakin ke sini lah banyak perubahan, misal e duluk e di adain di pinggir pantai,

ketupat ge di buang ke laut, sekarang diadain di masjid, tu ge gantian tiap tahun

e di dusun yang berbeda, tradisi ni ge duluk e cuma penduduk lokal Air Anyir

yang tau yang ikut serta dalam upacara tu.

Lame kelamean kalok dak salah sekitar tahun 70-an mulai dikenal kek

masyarakat luas, inti e upacara adat ni adalah warisan budaya dan harus tetep

dilestariin, ape agik sekarang ni lah kerja sama kek dinas pariwisata, jadi

upacara ni harus sesuai kek syariat Islam, dan dkde unsur lain di dalem e, karena

kan pulau kite ni dikenal juga kek penduduk mayoritas melayu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

36

(Disampaikan oleh Bapak H. Budi kadus di Dusun Air Anyir, pada tanggal 17

Februari 2018, diterjemahkan oleh Fallenia Faithan)

(Terjemahan dalam bahasa Indonesia)

Sepengetahuan saya, Rebo Kasan itu memang sudah lama diadakan di

kampung ini, bahkan dari saya belum lahir, ibu saya belum lahir, tradisi ini

memang sudah ada. Tapi semakin ke sini sudah banyak perubahan, misalnya dulu

diadakan di pinggir pantai, ketupatnya juga di buang ke laut, sekarang diadakan di

masjid, itu juga bergantian setiap tahunnya di dusun yang berbeda. Tradisi ini juga

dulu hanya penduduk lokal Air Anyir yang tau, yang ikut serta dalam upacara itu.

Lama kelamaan kalau tidak salah sekitar tahun 70-an mulai dikenal

dengan masyarakat luas, intinya upacara adat ini adalah warisan budaya dan harus

tetap dilestarikan, apalagi sekarang ini sudah bekerjasama dengan dinas

pariwisata, jadi upacara ini harus sesuai dengan syariat Islam, dan tidak ada unsur

lain di dalamnya, karena kan pulau kita ini juga dikenal dengan penduduk yang

mayoritasnya melayu.

3.2.3 Versi 3 (Rebo Kasan Sebagai Warisan Leluhur)

Rebo Kasan tu adalah tradisi kampung sini memang, Desa Air Anyir,

emang dakde di kampung mane-mane dak, hanye di sini lah. Setau saya sih

upacara ni emang lah ade dari zaman duluk e, dari zaman nenek moyang kite

duluk e. Kate e zaman duluk e setiap hari Rebo terakhir di bulan Shafar tu selalu

ade bencana, kayak musibah cemtu, ape agik kan daerah Air Anyir ni daerah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

37

pesisir pantai ok, jadi ade juga orang bilang kalok zaman duluk e ratusan tahun

lalu lah, selalu ade bajak laut yang ngebajak daerah ni, pokok e ade bai musibah

di hari tu tiap tahun.

Maka dari tu karena balak tu jadi mungkin nenek moyang kite duluk e

ngadain upacara dan doa-doa untuk ngindarin balak atau menolak balak dan

kebukti sampe sekarang upacara tu setiap tahun terus diadein.

(Disampaikan oleh Emi sebagai masyarakat di Desa Air Anyir, pada tanggal 15

Februari 2018, diterjemahkan oleh Fallenia Faithan)

(Terjemahan dalam bahasa Indonesia)

Rebo Kasan itu adalah memang tradisi kampung ini, Desa Air Anyir,

memang tidak ada di mana pun hanya di sini. Setau saya upacara ini memang

sudah ada dari zaman dulu. Dari zaman nenek moyang kita dulunya. Katanya

zaman dulu itu setiap hari Rabu terakhir di bulan Shafar itu selalu ada bencana,

seperti musibah, apalagi daerah Air Anyir ini adalah daerah pesisir pantai, jadi ada

juga yang bilang kalau zaman dulu ratusan tahun lalu, selalu ada bajak laut yang

membajak daerah ini, selalu ada saja musibah di hari itu setiap tahunnya.

Maka dari itu karena balak itu jadi nenek moyang kita dulu mengadakan

upacara dan doa-doa, untuk menghindari bala atau menolak bala dan kebukti

sampai sekarang upacara itu setiap tahun terus diiadakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

38

3.2.4 Versi 4 (Rebo Kasan Sebagai Warisan Budaya dari Tanah Jawa)

Menurut saya Rebo Kasan tu adalah tradisi yang sangat bagus di Bangka,

soal e dengan ade e tu orang luar tau Bangka tu ape, ibarat e kayak menarik para

wisatawan yang penasaran kek upacara adat tu. Walaupun saya pribadi selame

tinggal hampir 20 tahun di Bangka lom pernah ningok langsung, tapi saya tau

sedikit kek sering denger tentang upacara tu.

Rebo Kasan tu setau saya adalah upacara yang dibawak kek orang Jawa,

name e ge same hampir same yaitu Rebo Wekasan, jadi adat tu dibawak kek

orang Jawa yang menetap di pulau Bangka ni. Fungsi e same kayak Rebo Kasan,

same-same untuk menolak bala. Saya tau karena saya emang asli e orang Jawa.

Dari kecil saya emng lah tinggal di Jawa, hanya karena istri saya orang Bangka

saya menetap di Bangka dan kerja sebagai notaris di Bangka. Tapi untuk

masalah kesamaan proses upacara e saya dak tau, kayak e hampir-hampir mirip

kayak tu lah.

(Disampaikan oleh Bapak Harto sebagai masyarakat luar Desa Air Anyir, pada

tanggal 16 Januari 2018, diterjemahkan oleh Fallenia Faithan)

(Terjemahan dalam bahasa Indonesia)

Menurut saya Rebo Kasan itu adalah tradisi yang sangat bagus di Bangka,

soalnya dengan itu orang luar bisa tau Bangka itu apa, ibaratnya seperti menarik

para wisatawan yang penasaran dengan upacara adat tersebut. Walaupun saya

pribadi selama tinggal hampir 20 tahun di Bangka, belum pernah menyaksikan

langsung tapi saya tau sedikit dan sering dengar upacara itu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

39

Rebo kasan itu setau saya adalah upacara yang dibawa oleh orang Jawa,

namanya juga hampir sama yaitu upacara Rebo Wekasan, jadi adat itu dibawa

oleh orang Jawa yang menetap di pulau Bangka, fungsinya sama seperti Rebo

Kasan, sama-sama untuk menolak bala. Saya tau karena saya memang aslinya

orang Jawa, dari kecil saya tinggal di Jawa, hanya karena istri saya orang Bangka

saya menetap di Bangka dan kerja sebagai notaris di Bangka. Tapi untuk masalah

kesamaan proses upacara saya tidak tau, sepertinya hampir-hampir mirip juga.

3.3 Rangkuman

Hasil wawancara yang dilakukan di Desa Air Anyir, ada beberapa

pendapat yang diutarakan oleh tokoh agama, kepala desa, serta tokoh masyarakat

mengenai sejarah serta mitos tentang upacara adat Rebo Kasan, antara lain:

Upacara adat Rebo Kasan sebagai warisan agama adalah bentuk rasa

syukur kepada Tuhan dan masyarakat memohon agar terhindar dari bala dengan

membacakan doa-doa yang dipanjatkan kepada Tuhan YME yang dipimpin oleh

para ulama. Upacara ini telah dilangsungkan dari dulu hingga sekarang dengan

bacaan doa dan proses yang sama. Selain itu upacara adat Rebo Kasan diadakan

sebagai bentuk pelestarian budaya di Desa Air Anyir, selain itu sebagai sarana

untuk meningkatkan pariwisata di Desa Air Anyir.

Rebo Kasan merupakan warisan budaya sebagai bentuk pelestarian budaya

untuk pelestarian budaya daerah di Desa Air Anyir. Masyarakat melestarikan dan

mempertahankan budaya yang telah ada sejak lama dan upacara tolak bala Rebo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

40

Kasan merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi minat bagi masyarakat dan

wisatawan dari luar daerah.

Ada juga yang berpendapat upacara adat Rebo Kasan sebagai bentuk

warisan para leluhur untuk menolak bala, warga percaya pada zaman dulu sering

terjadi musibah atau bencana pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar yang dibawa

oleh para bajak laut ke darat. Maka dari itu diadakannya upacara tolak bala Rebo

Kasan untuk menghindari bala tersebut.

Upacara adat Rebo Kasan sebagai warisan budaya dari tanah Jawa yaitu

Rebo Wekasan. Pendapat ini diutarakan karena adanya kesamaan maksud dan

tujuan diadakannya upacara Rebo Kasan dan Rebo Wekasan sebagai upacara

penolak bala pada hari Rabu terakhir di bulan Shafar. Rebo Wekasan yang artinya

Hari Rabu terakhir di bulan Shafar diadakan di beberapa daerah di Jawa, seperti

Cilacap, Cirebon, Yogyajarta, dan beberapa kota lainnya. Beberapa daerah di atas

melakukan upacara untuk menolak bala/malapetaka pada hari Rabu terakhir di

bulan Shafar dengan proses upacara yang berbeda tergantung adat dan budaya di

daerah masing-masing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

41

BAB IV

PROSES PELAKSANAAN DAN MAKNA YANG TERKANDUNG

DALAM UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN

Dalam Bab IV ini penulis menguraikan latar belakang tradisi Rebo Kasan

dan penulis membahas tentang proses pelaksanaan tradisi Rebo Kasan yang

meliputi persiapan, waktu, dan tempat pelaksanaan tradisi Rebo Kasan.

Selanjutnya, bab ini juga membahas tentang makna berupa simbol-simbol yang

terkandung dalam tradisi tersebut.

4.1 Latar Belakang Upacara Rebo Kasan

Upacara Rebo Kasan setiap tahun diadakan di Desa Air Anyir, Kecamatan

Merawang, Kabupaten Bangka. Upacara ini merupakan upacara tolak balak yang

dilaksanakan setiap hari Rabu di Bulan Syafar, Tahun Hijriah. Rebo Kasan

berasal dari kata Rabu yang terakhir (Bulan Syafar). Menurut keterangan dari

beberapa orang ulama, setiap tahun Allah menurunkan bermacam-macam bala

lebih kurang 320.000 macam bala ke muka bumi ini pada hari Rabu terakhir di

bulan Syafar, mulai terbitnya fajar sampai siang Rabu tersebut.

Maka setiap penduduk pada hari itu hendaklah hati-hati, karena pada hari

itulah yang paling mudah dan paling banyak mendapatkan bala (bahaya). Oleh

sebab itu dianjurkan pada setiap penduduk yang ada berencana untuk

mengerjakan pekerjaan yang berat-berat atau akan bepergian jauh sebaiknya

diundurkan atau dibatalkan dulu sampai kira-kira pukul 02.00 siang, serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

42

dianjurkan setiap penduduk pada hari itu sebaiknya berkumpul dan bersama-sama

membaca doa-doa agar tersisih dari sekalian bala yang diturunkan Allah SWT

pada hari itu.

Ada bermacam-macam cara dan pendapat mereka mengadakan upacara

tolak bala tersebut. Pada hari biasanya diadakan di ujung/batas kampung,

Masyarakat pergi beramai-ramai dan berkumpul di tempat upacara serta

membawa makanan-makanan dan yang penting bagi masyarakat adalah ketupat

lepas yaitu ketupat tolak bala dan air wafaq. Yang dimaksud dengan ketupat tolak

balak yaitu ketupat yang dianyam sedemikian rupa yang mudah terlepas apabila

bagian ujung dan pangkal daun yang dianyam itu ditarik, dan ketupat ini tanpa isi.

Demikian juga air wafaq yaitu air yang telah dicampur dengan air wafaq yang

diambil dari ayat Al-Quran dan doa-doa ini ditulis di piring porselin yang putih

bersih dengan tinta dawer dari Mekkah, kemudian piring yang bertulisan itu diisi

dengan air bersih sampai tulisan itu terhapus dan bercampur dengan air tadi. Jika

kita memerlukan lebih banyak, maka air ini boleh kita tambah sebanyak mungkin.

Kemudian air wafaq yang telah didoakan diminum oleh masyarakat yang

menghadiri upacara tersebut.

Upacara adat tolak bala Rebo Kasan dibuka untuk umum, masyarakat

yang hanya ingin menyaksikan upacara tersebut juga dari berbagai kalangan, dan

daerah. Setelah pelaksanaan upacara masyarakat Desa Air Anyir akan merayakan

upacara tersebut dengan menerima tamu (open house) layaknya lebaran Idul Fitri

atau Idul Adha, bahkan perayaan upacara adat Rebo Kasan ini tergolong lebih

mewah dibandingkan dengan lebaran pada umumnya, karena ketika Rebo Kasan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

43

tamu yang akan datang akan 10 kali lipat lebih banyak dibandingkan dengan

lebaran biasanya. Biasanya ketika lebaran Idul Adha dalam satu rumah tuan

rumah akan menyiapkan 4-5 potong ayam untuk disajikan, sedangkan ketika Rebo

Kasan tuan rumah menyiapkan paling sedikit 10 potong ayam untuk disajikan.

Masyarakat sudah terbiasa menerima tamu baik saudara, teman, tetangga,

bahkan yang tidak dikenal, karena upacara ini hanya ada di Desa Air Anyir maka

antusias warga yang ingin menyaksikan sangat banyak, dan masyarakat Bangka

yang menyaksikan upacara tersebut akan bertamu ke rumah warga di Desa Air

Anyir, walaupun antara tuan rumah dan tamu tidak saling kenal.

4.2 Proses Pelaksanaan

Proses pelaksanaan tradisi upacara adat tolak bala Rebo Kasan meliputi:

4.2.1 Persiapan

Untuk pelaksanaan upacara adat tolak bala Rebo Kasan masyarakat pergi

beramai-ramai dan berkumpul di tempat upacara serta membawa makanan-

makanan, dan yang penting adalah ketupat lepas yaitu ketupat tolak bala dan air

wafaq yang dimaksud dengan ketupat tolak balak yaitu ketupat yang dianyam

sedemikian rupa yang mudah terlepas apabila bagian ujung dan pangkal daun

yang dianyam itu ditarik. Dan ketupat ini tanpa isi, hanya saja sekarang bisa

dibuat lebih menarik misalnya dengan diisi uang/hadiah berupa undian door prize

sebagai daya tarik acara. Prosesi ritual ini diawali dengan pencelupan air wafaq

(air minum yang sudah diberi doa) oleh tokoh masyarakat sebagai simbol untuk

menghalau bencana yang akan datang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

44

Setelah itu doa tolak bala dikumandangkan, yang dilanjutkan dengan inti

ritual yakni pencabutan ketupat lepas yang dibuat oleh orang tertentu. Ketupat

yang digunakan terbuat dari anyaman daun kelapa yang menyisakan dua ujung

daun untuk dicabut sampai lepas, sehingga dua helai daun kelapa kembali seperti

sebelum dianyam. Bentuk ketupat ini berbeda dengan ketupat biasa. Bila ketupat

biasa berbentuk bulat, ketupat lepas berbentuk panjang. Acara ritual diakhiri

dengan makan bersama di dalam masjid dari dulang (seperti nampan atau baki)

yang dibawa oleh masing-masing warga. Dulang itu berisi: ketupat lengkap

dengan lauk pauknya, leper, dan buah-buahan.

4.2.2 Waktu

4.2.2.1 Sehari sebelum upacara Rebo Kasan diadakan, semua penduduk telah

menyiapkan segala keperluan upacara tersebut seperti ketupat tolak bala,

air wafaq dan makanan untuk dimakan bersama pada hari itu.

4.2.2.2 Tepat pada hari Rebo Kasan itu, kira-kira pukul 07.00 WIB semua

penduduk yang akan mengikuti upacara telah hadir ke tempat upacara

dengan membawa sedulang makanan, ketupat tolak bala sebanyak jumlah

keluarga masing-masing. Setelah berkumpul semua sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan baru acara segera dimulai.

4.2.3 Tempat

Pada waktu dahulu upacara ini diadakan di ujung atau perbatasan

kampung, di sana mereka berkumpul tua, muda, laki-laki, permepuan setiap yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

45

hadir telah membawa makanan-makanan, dan masing-masing membawa kerupat

tolak balak yang telah disediakan masing-masing keluarga. Tetapi sekarang ini

telah diadakan di masjid dan yang hadir tidak harus seluruh anggota keluarga,

cukup diwakilkan para lelaki saja, terutama bagi kepala keluarga.

4.3 Tata Tertib Pelaksanaan

4.3.1 Pertama berdirilah seorang di depan pintu masjid dan menghadap keluar

lalu mengumandangkan adzan.

4.3.2 Lalu disusul dengan pembacaan doa-doa bersama-sama. Selesai berdoa

semua yang hadir menarik/melepaskan anyaman ketupat tolak balak yang

terlah tersedia tadi, satu persatu menurut jumlah yang dibawa sambil

menyebut nama keluarganya masing-masing.

4.3.3 Setelah selesai acara melepaskan anyaman ketupat tolak balak tersebut

baru mereka makan.

4.3.4 Setelah makan bersama, lalu masing-masing pergi mengambil air wafaq

yang telah disediakan termasuk untuk semua keluarganya yang ada di

rumah masing-masing.

4.3.5 Setelah selesai acara ini mereka pulang dan bersilahturahmi ke rumah

tetangga/keluarganya.

4.3.6 Pada akhir-akhir ini banyak yang menggunakan kesempatan ini pada sore-

sore harinya terutama bagi muda mudi mencari hiburan di Pantai Air

Anyir. Bahkan sekarang ini makin banyak pengunjung yang datang dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

46

luar Desa Air Anyer menyaksikan dan berlibur ke Pantai Air Anyir pada

setiap tahun diadakan acara upacara Rebo Kasan ini.

4.4 Serangkaian Acara yang Diwajibkan

Tertulis dalam cacatan kertas yang ditulis pada hari Rabu, tanggal 12

Februari 2011, dalam cacatan kertas ini tertulis makna dari serangkaian acara

upacara adat Rebo Kasan. Maka dari itu serangkaian acara yang berisi makna

tersebut berbunyi:

Alhamdulillah

Firman Allah Q.S AL-Baqorah: 216

Tiada kalam yang teramat mulia, melainkan AL-Quran, KAMULLAH.

Tiada perkataan yang benar, melainkan AL Hadist, sabda nasi SAW.

Tiada hikmah, yang bermanfaat, melainkan fatwa para ulama Mujtahidin.

Yang kami hormati,

Pada hari ini, hari rabu tanggal 2 Februari 2011 M, dan bertepatan pula

dengan tanggal 28 bulan Safar tahun 1432 H. adalah merupakan salah satu hari

yang menjadi adat kebiasaan orang-orang tua kami di zaman dulu. Dari suatu

kearifan yang sangat sarat mengandung nilai-nilai sosial dan budaya, rasanya

masih layak untuk di pertahankan, dan pula perlu digarisbawahi, bahwa inti dari

acara ini adalah serangkaian doa yang dipanjatkan hanya semata-mata karena

Allah SWT.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

47

Hari ini, hari Rabu di akhir bulan Shafar, lazimnya disebut hari Rebo

Kasan. Tidak ada satu dalil pun baik dari Nash Al-Quran maupun dari Al-Hadist

nabi SAW yang menjelaskan masalah hukumnya Rebo Kasan wajib ataupun

Sunnah. Jadi dikembalikan hukumnya kepada adat yang diadatkan. Adat yang

diadatkan boleh saja dipakai, selama tidak bertentangan dengan hukum syarak.

Di akhir bulan Shafar, sebagian ulama mengatakan bahwasanya

diturunkan pada tiap-tiap tahun oleh Allah SWT 320.000 balak, dan sekalian yang

tersebut itu turunnya di akhir bulan Shafar, dan lagi para ulama memerangkan

bahwasanya mengerjakan ia orang Islam akan sembahyang sunat 4 raka’at dan

membaca akan dia pada tiap-tiap rakaat sehabis membaca Sr Al-Fatihah, Sr Al-

Kausar 17x, Sr Al-Ihlas 5x, Sr Al-Falak 1x, dan Sr Al-Annas 1x, boleh satu kali

salam, dan boleh dua kali salam.

4.4.1 Rangkaian acara yang diwajibkan

Berisi makna dari serangkaian acara yang ada dalam upacara adat tolak

bala Rebo Kasan.

4.4.1.1 Azan

Azan adalah suatu panggilan untuk kebaikan

4.4.1.2 Mencelup Wafaq ke Dalam Air, dan Minum Air Wafaq

Ini hanyalah suatu ikhtiar dan usaha semata, bukan untuk menolak balak

dan bukan pula untuk menghindari dari musibah, akan tetapi memohon

kepada Allah semoga kuat iman dan tetap iman disaat sedang menjalani

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

48

ujian dan musibah Allah. Manusia hanya bisa berikhtiar dan berusaha

sedangkan ketentuan adalah kehendak Allah SWT.

4.4.1.3 Doa

Doa adalah suatu ibadah yang diperintahkan oleh Allah, sebagaimana

firmanNYA (ayat Al-Quran sr Mu’min)

Artinya: dan Tuhanmu berfirman, berdoalah kepadaku, niscaya akan AKU

perkenankan bagimu, sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan

diri dari menyembahku (berdoa) kepadaKU akan masuk neraka dalam

keadaan hina-dina. (Sr Al-Mu’min:60)

Kita panjatkan do’a kehadirat ALLAH, semoga dilindunginya dari balak

dan dihindarinya dari musibah, dikokohkannya kesatuan dan persatuan

kita, mulai dari lingkup keluarga sampai kepada bangsa dan negara. Allah

menurunkan bala, manusia tertimpa musibah.

Q.S Al-Mumin: 60

عن عبادتي سيدخلون جهنم داخرين وقال ربكم ادعوني أستجب لكم إن الذين يستكبرون

"Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.

Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-

Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".

Q.S Al-Baqarah: 216

يئا وهو ليكم القتال وهو كره لكم وعسى أن تكرهوا شيئا وهو خير لكم وعسى أن تحبوا ش كتب ع

يعلم وأنتم ل تعلمون شر لكم وللا

“Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu

yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat

baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia

amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

49

Do’a Penutup

Allahu Robbul alamin

Wallahul muwafiq ila aqwa mitthoriq

Wassalamualaikum.wr.wb

Salam Penutup

Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi

Langit sama ditengadah, bukit sama di daki

Lembah sama dituruni, ridho ilahi sama dicari

4.4.1.4 Ketupat lepas

Hal semacam ini adalah merupakan salah satu budaya, yang melambang

kebersamaan kita sebagai umat sesama, sebagaimana kita melestarikan

budaya satu pintu, satu dulang.

Begitulah kiranya adat kebiasaan yang dikerjakan oleh orang-orang tua

kami di zaman dulu, entah apa hikmah yang terselubung di dalamnya

WALLAHU ALAH (ALLAH maha mengetahui lagi maha pengampun)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

50

4.5 Makna

Upacara Adat Rebo Kasan merupakan salah satu ritual adat masyarakat

Melayu pesisir pantai di Pulau Bangka yang akulturasi dari nilai-nilai religius,

mitos, dan legenda nenek moyang. Inti upacara Rebo Kasan adalah Ritual Tolak

Bala (musibah) sekaligus harapan para nelayan agar hasil tangkapannya

melimpah.

Ritual ini dimaknai sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan,

dan secara bersama warga kampung bermunajat kepada Allah SWT untuk

menurunkan rahmat agar kampung ini menjadi kampung rahmat yang dilindungi

dari musibah.

Makna dari ritual ini sendiri tidak untuk melunturkan akidah tetapi justru

mempertebal akidah sehingga meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Keunikan

dari tradisi Rebo Kasan ini tidak dilakukan di masjid atau balai desa, melainkan

dilakukan di Pantai Desa Air Anyir. Di sana warga berkumpul di pantai

memanjatkan do'a sambil membawa makanan seadaanya menggunkan dulang.

Pelaksanaannya yang dilakukan di pantai itu karena Secara etimologi, Rebo

Kasan sendiri berasal dari kata Rabu yang terakhir pada bulan Syafar. Untuk itu,

ritual yang sudah turun temurun ini pun dilakukan oleh warga Desa Air Anyir

Kecamatan hampir seluruh warga kala itu bergantung hidup dari laut.

Seperti tradisi atau upacara keagamaan pada suatu masyarakat yang pada

umumnya selalu menghadirkan atau menggunakan symbol-simbol sebagai salah

satu instrument yang memiliki satuan-satuan makna atau nilai serta pesan yang

berkaitan erat dengan tujuan dilakukannya upacara atau tradisi keagamaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

51

Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam tradisi Rebo Kasan adalah

ketupat lepas dan air wafaq. Ketupat lepas yang terbuat dari daun kelapa muda

yang dianyam. Ketupat lepas ini dijadikan sebagai simbol dari pelepasan bala,

yang tidak diisi dengan beras, dengan bertujuan apabila kedua ujungnya ditarik

akan mudah lepas. Kedua ketupat ini hanya boleh ditarik sesuai dengan nama

ketupatnya, yaitu ketupat laki-laki khusus kaum laki-laki, dan ketupat perempuan

khusus kaum perempuannya.

Dan simbol yang kedua adalah air wafaq. Air wafaq adalah air yang

diambil dari sumur yang sudah dimasak ini merupakan bagian akhir dari

rangkaian acara tradisi Rebo Kasan. Air Wafaq yang telah dimasukkan selembar

kertas putih yang bertulis ayat-ayat al-Qur’an yang kemudian dibagi-bagikan

kepada warga ini diyakini selain sebagai penolak bala dan juga mendatangkan

berkah bagi kehidupan masyarakat.

4.6 Rangkuman

Dapat dilihat dari pembahasan di atas mengenai proses dan makna yang

terkandung di dalam upacara adat tolak bala Rebo Kasan, upacara Rebo Kasan ini

merupakan salah satu tradisi adat masyarakat pesisir pantai yang akulturasi dari

nilai-nilai religius, mitos, dan legenda nenek moyang. Upacara adat tolak bala

Rebo Kasan ini memiliki aturan dan proses upacara yang tetap setiap tahunnya,

mulai dari persiapan, waktu, tempat dan dan tata tertib pelaksanaan. Dari semua

rangaian upacara yang diwajibkan banyak terdapat makna yang dikandung berupa

simbol-simbol yang mencerminkan nilai kebaikan di dalam kehidupan masyarakat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

52

Desa Air Anyir, antara lain ketupat lepas sebagai simbol pelepasan bala, dan air

wafaq sebagai simbol penolak bala dan mendatangkan berkah bagi kehidupan

masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

53

BAB V

FUNGSI TRADISI UPACARA ADAT TOLAK BALA REBO

KASAN

Dalam Bab V ini penulis akan membahas fungsi dari tradisi upacara tolak

bala Rebo Kasan. Fungsi yang akan di bahas dalam bab ini adalah fungsi secara

keseluruhan atau umum tradisi upacara tolak bala Rebo Kasan dan fungsi menurut

masyarakat/narasumber yang diwawancarai dan fungsi itu dibagi menjadi empat

versi.

5.1 Fungsi Umum yang Terkandung dalam Upacara Rebo Kasan

5.1.1 Fungsi Perekat Sosial

Tradisi upacara adat tolak bala Rebo Kasan sebagai perekat sosial

masyarakat Desa Air Anyir, ini tampak pada proses penyelenggaraannya yang

melibatkan seluruh masyarakat Air Anyir, segala persiapan mulai dari awal dan

akhir melibatkan semangat kebersamaan dan gotong royong antar masyarakat.

Melalui ritual adat tersebut, akan terwujud suatu keakraban dan kerukunan

bersama. Kegiatan ini terwujud ketika masyarakat mendukung tradisi Rebo kasan

dan secara langsung ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan upacara adat tersebut.

5.1.2 Fungsi Edukatif

Tradisi upacara tolak bala Rebo Kasan memberikan bimbingan dan

pengajaran. Fungsi ini juga sebagai sarana belajar bagi anak-anak agar selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

54

berdoa dan meminta pertolongan kepada sang pencipta, melalui doa-doa yang

dipanjatkan kepada Allah SWT.

5.1.3 Fungsi Religius

Tradisi upacara tolak bala Rebo Kasan mencerminkan nilai religius di

dalam kehidupan keagamaan masyarakat desa Air Anyir. Tradisi Rebo Kasan juga

merupakan perwujudan dari kepercayaan-kepercayaan masyarakat, tradisi

dilaksanakan sebagai bentuk syukur masyarakat desa Air Anyir akan

kesejahteraan yang diberikan sang pencipta kepada masyarakat desa. Serta secara

bersama warga kampung membaca doa-doa bermunajat kepada Allah SWT untuk

menurunkan rahmat agar kampung ini menjadi kampung rahmat yang dilindungi

dari musibah.

5.1.4 Fungsi Sebagai Peredam Konflik

Tradisi upacara tolak bala Rebo Kasan juga berperan sebagai peredam

konflik, melalui tradisi upacara tolak bala Rebo Kasan, masyarakat desa Air Anyir

dapat mempererat tali silahturahmi, serta menyatukan kembali hubungan

pesaudaraan yang sedang tejadi konflik. Pada saat pelaksanaan upacara Rebo

Kasan seluruh masyarakat Desa Air Anyir mengadakan open house dan semua

orang yang menyaksikan bahkan ikut serta dalam upacara dapat berkunjung ke

rumah warga untuk melakukan silahturahmi serta saling bermaafan layaknya

lebaran Idul Fitri dan Idul Adha.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

55

5.2 Empat Versi Fungsi dalam Upacara Rebo Kasan

5.2.1 Rebo Kasan Sebagai Warisan Agama

Masyarakat Desa Air Anyir adalah mayoritas penganut Islam atau biasa

disebut melayu oleh orang Bangka, karena hal itu dengan diadakannya upacara

adat tolak bala Rebo Kasan dapat meningkatkan nilai religius di dalam diri

masyarakat. Ketika masyarakat menyaksikan, melihat, mengamati, mendengar,

merasakan bahkan turut terlibat dalam ritual tradisi yang turun temurun

diwariskan dari generasi ke generasi bahkan hingga di zaman digital hari ini

masyarakat akan terpacu untuk mengamalkan dan terus melestarikan nilai agama

yang terkandung di dalam upacara tersebut, karena upacara adat tolak bala Rebo

Kasan rutin dilaksanakan setiap tahunnya. Upacara adat tolak bala Rebo Kasan ini

juga dijalankan sesuai dengan syariat agama Islam dan tidak bertentangan dengan

ajaran Islam.

5.2.2 Rebo Kasan Sebagai Warisan Budaya

Masyarakat Desa Air Anyir memiliki beberapa agenda rutin setiap

tahunnya guna meningkatkan nilai sosial budaya di dalam diri masyarakat, salah

satunya adalah upacara adat tolak bala Rebo Kasan, upacara ini adalah upacara

warisan para leluhur dan masyarakat hingga saat ini masyarakat terus

melaksanakan dan mengamalkan tradisi tersebut guna menjaga warisan budaya

Desa Air Anyir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

56

5.2.3 Rebo Kasan Sebagai Warisan Leluhur

Masyarakat Desa Air Anyir memiliki tradisi warisan para leluhur yang

biasa disebut upacara adat tolak bala Rebo Kasan, upacara ini diyakini murni

bawaan dari para leluhur zaman dulu, tradisi ini juga terus berlangsung hingga

sekarang guna menghormati para leluhur yang telah lebih dulu melestarikan

tradisi tersebut, dan upacara warisan leluhur Rebo Kasan ini juga diterima baik

oleh masyarakat lokal maupun wisatawan yang menyaksikan.

5.2.4 Rebo Kasan Sebagai Warisan Budaya dari Tanah Jawa

Beberapa narasumber meyakini bahwa upacara adat tolak bala Rebo Kasan

yang ada di Desa Anyir adalah warisan leluhur dari tanah Jawa, hal ini dilihat dari

kesamaan upacara adat yang dilaksanakan di Jawa yaitu upacara adat Rebo

Wekasan. Hal ini berfungsi sebagai bentuk integrasi sosial dan budaya, dilihat

dari tujuannya upacara yang ada di Desa Air Anyir dan di Jawa memang memiliki

kesamaan, tetapi dari proses upacara dan makna yang terkandung di dalamnya

berbeda.

5.3 Rangkuman

Pada Bab ini penulis menjelaskan tentang fungsi tradisi upacara adat tolak

bala Rebo Kasan yang dibagi menjadi dua, yang pertama penulis menjelaskan

tentang fungsi tradisi upacara Rebo Kasan secara umum, dan yang kedua fungsi

tradisi upacara Rebo Kasan berdasarkan empat versi menurut mitosnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

57

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tradisi upacara Rebo

Kasan memili fungsi yang hamper sama dan semua saling berkaitan dengan

agama, sosial budaya, dan perkembangan pariwisata daerah. Fungsi-fungsi ini

memiliki visi-misi yang sama untuk meningkatkan nilai agama, kesejahteraan,

dan untuk perlestarian budaya di Desa Air Anyir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

58

BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Penelitian ini membahas mengenai tradisi upacara adat tolak bala Rebo

Kasan yang mengkaji mengenai sejarah, makna, dan fungsi. Didalam sebuah

tradisi masyarakat atau adat istiadat pasti terdapat sejarah diadakanya tradisi

tersebut, kemudian makna ritual dan fungsi yang terdapat dalam sebuah tradisi

tersebut. Penelitian ini dilater belakangi oleh budaya yang hingga saat ini tetap

bertahan. Sebagai penulis ada kesadaran diri ingin berkontribusi secara langsung

dalam mempertahankan budaya yang ada.

Berdasarkan pembahasan pada bab tiga diketahui bahwa ada mitos asal-

usul tradisi upacara tolak bala Rebo Kasan, dan mitos asal usul tradisi tersebut

peneliti menemukan terdapat empat versi yang berbeda, yaitu: (1) Rebo Kasan

sebagai warisan agama, yang dimaksud warisan agama adalah tradisi yang

dipertahankan sebagai bentuk rasa hormat dan syukur kepada Allah SWT, dan

tradisi ini dipertahankan karena nilai agama yang terkandung di dalamnya. (2)

Rebo Kasan sebagai warisan budaya, yang dimaksud warisan budaya adalah

tradisi yang dipertahankan hingga sekarang sebagai bentuk pelestarian budaya dan

sarana untuk meningkatkan pariwisata di Desa Air Anyir. (3) Upacara adat Rebo

Kasan sebagai bentuk warisan para leluhur, tradisi yang dipertahankan untuk

mempringati dan mempertahankan warisan yang telah dilahirkan oleh para leluhur

di Desa Air Anyir, karena sejak zaman dulu masyarakat Desa Air Anyir percaya

upacara adat tolak bala Rebo Kasan sebagai upacara menolak musibah dan tradisi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

59

ini pantas untuk dipertahankan karena mengandung banyak nilai baik di

dalamnya. (4) Rebo Kasan sebagai warisan dari tanah Jawa, upacara adat tolak

bala Rebo Kasan disebut sebagai warisan dari tanah jawa karena adanya beberapa

kesamaan dengan upacara di tanah Jawa, contohnya upacara adat Rebo Wekasan,

upacara ini memiliki tujuan yang sama, sebagai upacara penolakan bala.

Walaupun ada kesamaan antara upacara di Desa Air Anyir dan di tanah Jawa,

tetapi dilihat dari proses pelaksanaan dan makna yang terkandung di dalamnya

berbeda.

Upacara adat tolak bala Rebo Kasan, dilihat dari proses pelaksanaan

hingga adat yang diwajibkan di dalam upacara memiliki makna. Proses tersebut

meliputi persiapan, waktu, dan tempat pelaksanaan upacara, serta tata tertib

pelaksanaan yang diwajibkan. Tata tertib pelaksanaan yang diwajibkan meliputi

azan, mencelup air wafaq, doa, dan ketupat lepas, dan di dalam tata tertib tersebut

terdapat makna yang terkandung, dan telah dibalas oleh peneliti dalam Bab IV.

Peneliti juga mengkaji fungsi yang mengajarkan kebaikan. Fungsi

dilaksanakannya upacara adat tolak bala Rebo Kasan adalah : (1) Fungsi perekat

sosial. (2) Fungsi edukatif (mendidik). (3) Fungsi religious. (4) Fungsi sebagai

peredam konflik. Ada juga fungsi upacara yang dibagi menjadi empat versi

berdasarkan mitos yang didapat peneliti: (1) Fungsi Rebo Kasan sebagai warisan

agama. (2) Fungsi Rebo Kasan sebagai warisan budaya. (3) Fungsi Rebo Kasan

sebagai warisan para leluhur. (4) Fungsi Rebo Kasan sebagai warisan tanah Jawa.

Semua fungsi ini pada dasarnya bertujuan sama dan demi kepentingan dan

kesejahteraan masyarakat Desa Air Anyir.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

60

6.2 Saran

Seiring berkembangnya budaya di dalam sebuah masyarakat, pelestarian

budaya pun semakin diperhatikan dari banyak kalangan, seperti masyarakat,

pemerintah, dinas pariwisata, mahasiswa, pelajar. Oleh karena itu penelitian ini

dilakukan sebagai bentuk perhatian dan kecintaan peneliti terhadap budaya lokal

yang ada di Bangka, khususnya Desa Air Anyir sebagai tempat pelaksanaannya

upacara adat tolak bala Rebo Kasan.

Berhubung penelitian hanya terfokus pada sejarah, makna, dan fungsi

tradisi upacara adat tolak bala Rebo Kasan, diharapkan pada peneliti selanjutnya

dapat melakukan penelitian ini lebih mendalam khususnya mengenai isi, makna,

dan fungsi doa-doa yang terkandung di dalam upacara adat tolak bala Rebo

Kasan, serta diharapkan peneli berikutnya dapat meneliti dan menemukan kaitan

upacara adat tolak bala Rebo Kasan dengan tradisi budaya bahari, berhubung

Bangka adalah wilayah pulau yang dikelilingi oleh laut dan pulau-pulau kecil,

serta Desa Air Anyir merupakan desa pesisir pantai yang mayoritas

masyarakatnya bekerja sebagai nelayan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

61

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2016. RPJM Desa Air Anyir Tahun 2016-2020. Kecamatan Merawang.

Kabupaten Bangka.

Danandjaja, James. 1991. Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, Lain-lain.

Jakarta: Grafiti.

Depdikbud, 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Endraswara, Suwardi, 2003. Metodologi Penelitian Kebudayaan. Yogyakarta:

Gajah Mada University Press.

Geertsz, Clifford, 1994. Tafsir Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.

Geertsz, Didi, 1983. Islam dan Perubahan Sosial Budaya. Jakarta: Pustaka Al-

Husna.

Hadiati, Diah Nur. 2016. “Bentuk, Makna, dan Fungsi Upacara Ritual Daur

Hidup Manusia Pada Masyarakat Sunda”, Skripsi Program Studi Sastra

Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga, Yogyakarta.

Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset.

Munawarroh, Alviana. 2015. “FUNGSI SOSIAL TRADISI MANDOA DALAM

UPACARA KEMATIAN (Studi Kasus: Nagari Pauh Duo Nan Batigo,

Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan)”, Skripsi Program Studi

Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Andalas,

Padang.

Rohmah, Umi Nuriyatur. 2014. “Penggunaan Ayat-Ayat Al-Quran Dalam Ritual

Rebo Wekasan (Studi Living Qur’an di Desa Sukoreno Kec.Kalisat Kab.

Jember)”. Skripsi Program Studi Ilmu Alqur’an dan Tafsir, Fakultas

Ushuludin dan Pemikiran Islam, Universitas Islam Sunan Kalijaga,

Yogyakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta.

Sutrisno, Prof. Dr. Sulastin (ed). 1985. Bahasa-Sastra-Budaya. Yogyakarta: Gajah

Mada University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

62

Taum, Yoseph Yapi, 2011. Studi Sastra Lisan: Teori, Metode, Dan Pendekatan

Disertai Contoh Penerapannya. Yogyakarta: Lamalera.

Ulhaq, Zia. 2010. “Tradisi Rebo Kasan (Studi Kasus di Desa Air Anyir,

Kecamatan Merawang, Kabupaten Bangka Induk, Provinsi Kepulauan

Bangka Belitung)”. Skripsi Program Studi Sejarah Kebudayaan Islam,

Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Universitas Islam Sunan Kalijaga,

Yogyakarta.

Sumber Referensi dari Internet

“Metode Penelitian” Diunduh dari https://ppskr.blogspot.com/2016/05/bab-iv-

metode-penelitian.html, pada 17 Februari 2018, pukul 21.15 WIB.

“Mitos, Legenda, dan Dongeng”, Diunduh dari https ://aliefsyahru. blogspot.co.id/

2012 / 03/pengertian – mitos – legenda – dan - cerita.html, pada 17 April

2018, pukul 23.24 WIB.

“Perayaan Rebo Kasan”, Diundah dari http://bangka.tribunnews.com/ 2017/ 11/

16/apa-itu-perayaan-rebo-kasan-di-desa-air-anyir-begini-penjelasannya,

pada 7 Mei 2018, pukul 19.45 WIB.

“Surat Al-Baqarah Ayat 216” Diunduh dari https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-

216, pada 14 Mei 2018, pukul 10.22 WIB.

“Surat Al-Mu’Min Ayat 60” Diunduh dari https://tafsirq.com/40-al-mumin/ayat-

60, pada 14 Mei 2018, pukul 10.15 WIB.

Sumber Wawancara

Bapak Miduan (50 tahun), Kadus Temberan, direkam pada tanggal 17 Februari

2018 oleh Fallenia Faithan (22 tahun), mahasiswa.

Emi (27 tahun), IRT/masyarakat Desa Air Anyir, direkam pada tanggal 17

Februari 2018 oleh Fallenia Faithan (22 tahun), mahasiswa.

H. Budi (54 tahun), Kadus Dusun Air Anyir, direkam pada tanggal 17 Februari

2018 oleh Fallenia Faithan (22 tahun), mahasiswa.

Hamdan (52 tahun), Kadus Modal, direkam pada tanggal 17 Februari 2018 oleh

Fallenia Faithan (22 tahun), mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

63

Harto (53 tahun), notaris/ masyarakat luar Desa Air Anyir, direkam pada tanggal

16 Januari 2018) oleh Fallenia Faithan (22 tahun), mahasiswa.

Samsul Bahari (45 tahun), Kades Air Anyir, direkam pada tanggal 17 Februari

2018 oleh Fallenia Faithan (22 tahun), mahasiswa.

Yahya (56 tahun), tokoh agama di Desa Air Anyir, direkam pada tanggal 17

Februari 2018 oleh Fallenia Faithan (22 tahun), mahasiswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

64

LAMPIRAN

Foto 1: Foto ini adalah foto air wafaq yang akan dibagikan ke masyarakat.

Sumber: Foto yang diambil oleh Tribunnews.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

65

Foto 2: Ini adalah foto masyarakat membawa dulang ketika hendak

berkumpul di masjid Desa Air Anyir.

Sumber: Foto yang diambil oleh Infobangka.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

66

Foto 3: ini adalah foto ketika masyarakat berkumpul untuk melangsungkan

upacara adat tolak bala Rebo Kasan.

Sumber: Foto ini diambil oleh infobangka.com

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

67

Foto 4: Foto Ini adalah ketika peneliti melakukan penelitian di Desa Air

Anyir dan melakukan wawancara dengan tokoh agama dan masyarakat.

Sumber: Dokumen pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

68

Foto 5: Ini adalah foto ketika peneliti mempraktekkan proses penarikan

ketupat lepas seperti yang biasa dilakukan pada saat berlangsungnya

upacara adat tolak bala Rebo Kasan.

Sumber: Dokumen pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

69

Foto 6a: Ini adalah foto urutan acara dan serangkaian acara yang ditulis

tangan oleh salah satu tokoh agama di Desa Air Anyir, dan ditulis kembali

oleh peneliti dan dicantumkan pada Bab III.

Sumber: Dokumen pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

70

Foto 6b: Rangkaian acara yang diwajibkan

Sumber: Dokumen pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

71

Foto 6c: Foto ini adalah serangkaian doa yang akan dibacakan saat upacara

adat tolak bala Rebo Kasan.

Sumber: Dokumen Pribadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: TRADISI UPACARA TOLAK BALA REBO KASAN: SEJARAH, MAKNA, DAN FUNGSIrepository.usd.ac.id/31018/2/144114025_full.pdf · 2018-08-29 · terdapat empat versi fungsi meliputi (1) Rebo Kasan

72

BIODATA DIRI

Penulis bernama FALLENIA FAITHAN, lahir di

Pangkalpinang, Bangka 5 Juni 1996 dari pasangan

Kurniawati dan Hendra Kurniawan. Penulis menyelesaikan

pendidikan dasarnya di SD Negeri 28 Pangkalpinang.

Kemudian melanjutkan pendidikan SMP di SMP Negeri 8

Pangkalpinang. Setelah lulus SMP penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang

SMA di SMA Negeri 1 Pangkalpinang dan lulus pada tahun 2014. Setelah itu

penulis melanjutkan pendidikannya ke jenjang sarjana dan merantau ke

Yogyakarta dan masuk ke Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra,

Universitas Sanata Dharma. Selama kuliah penulis aktif mengikuti berbagai

kegiatan kampus baik akademik dan non akademik. Cita-cita penulis adalah

menjadi orang yang dapat dibanggakan oleh banyak orang terutama kedua orang

tua, dan lingkungan sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI