ring kasan

9
4.1 Manajemen Sampah Terintegrasi dan LCI LCA adalah alat manajemen lingkungan yang dapat memprediksikan dampak lingkungan terkait produk atau jasa pada seluruh hidup dari awal pembuatan hingga akhir masa pakai. LCA terdiri dari 4 tahap : 1. Tentukan Tujuan 2. Inventerisasi 3. Analisis dampak 4. Evaluasi Teknik LCA telah digunakan untuk membandingkan pilihan spesifik untuk TPA. Sebelumnya, teknik ini telah digunakan untuk memperkirakan sistem manajemen sampah komplit yang terintegrasi. Akibatnya yang pertama dibutuhkan adalah pertanyaan mendasar tentang darimana sampah itu berasal dan dimana ia berakhir. 4.2 LCI 4.2.1 Tujuan LCI sampah: a. Untuk memprediksi sumber daya (emisi dan konsumsi energi) dan biaya ekonomis dari sebuah manajemen persampahan yang terintegrasi b. Untuk mendemonstrasikan interaksi yang terjadi antara sistem manajemen sampah. c. Untuk mengklarifikasi objek dari sistem manajemen sampah. Diatas itu telah diargumentasikan bahwa objek dari sistem manajemen sampah adalah lingkungan dan ekonomi berkelanjutan d. Untuk menghitung jika spreadsheet ringkas pada komputer untuk LCI menjadikan pengguna dapat memperkirakan nomor dari hipotesa sistem manajemen sampah dan pembiayaan relative serta dampak lingkungannya

Upload: elvina-noviarni-chandra

Post on 05-Dec-2014

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ring Kasan

4.1 Manajemen Sampah Terintegrasi dan LCI

LCA adalah alat manajemen lingkungan yang dapat memprediksikan dampak lingkungan terkait

produk atau jasa pada seluruh hidup dari awal pembuatan hingga akhir masa pakai.

LCA terdiri dari 4 tahap :

1. Tentukan Tujuan

2. Inventerisasi

3. Analisis dampak

4. Evaluasi

Teknik LCA telah digunakan untuk membandingkan pilihan spesifik untuk TPA. Sebelumnya, teknik

ini telah digunakan untuk memperkirakan sistem manajemen sampah komplit yang terintegrasi.

Akibatnya yang pertama dibutuhkan adalah pertanyaan mendasar tentang darimana sampah itu berasal

dan dimana ia berakhir.

4.2 LCI

4.2.1 Tujuan LCI sampah:

a. Untuk memprediksi sumber daya (emisi dan konsumsi energi) dan biaya ekonomis dari sebuah

manajemen persampahan yang terintegrasi

b. Untuk mendemonstrasikan interaksi yang terjadi antara sistem manajemen sampah.

c. Untuk mengklarifikasi objek dari sistem manajemen sampah. Diatas itu telah diargumentasikan

bahwa objek dari sistem manajemen sampah adalah lingkungan dan ekonomi berkelanjutan

d. Untuk menghitung jika spreadsheet ringkas pada komputer untuk LCI menjadikan pengguna

dapat memperkirakan nomor dari hipotesa sistem manajemen sampah dan pembiayaan relative

serta dampak lingkungannya

e. Untuk menyediakan data pada metode manajemen sampah yang dapat digunakan pada studi LCI

dari produk individu dan paket.

Perlakuan LCI untuk produk berbeda dengan sampah, karena setiap produk merupakan bagian dari

siklus sampah, sedangkan sampah bagian dari produk. Minimasi sampah harus dimulai dari individu,

karena setiap individu akan menghasilkan sampah. Sampah rumah tangga, botol misalnya dapat

dikumpulkan atau dikirim dengan berbagai cara. Sampah organik dijadikan kompos dan dibakar.

Landfill dan insinerasi bukanlah akhir dari sampah, karena landfill menghasilkan emisi gas dan emisi

air, sedangkan insinerasi menghasilkan debu. Oleh karena itu perlu pengelolaan lebih lanjut untuk

memperkecil dampak yang masih ditimbulkan. Ada alternatif untuk memperkecil dampak tersebut

Page 2: Ring Kasan

yaitu memperbanyak sampah yang digunakan saat membuat produk (kompos, solar, produk daur

ulang, dsb). Produk ini akan menghasilkan nilai ekonomi lebih ketimbang sampah. Bahkan bisa juga

sampah yang dipilah dijual ke tempat pengumpul. Beberapa sampah bisa dijadikan bahan dasar

industri, seperti baja, alumunium, kertas, dll. Ini akan mengarahkan pada perbaikan lingkungan seperti

penghematan energi dan mengurangi bahan mentah.

4.2.2 Berikut perbedaan antara LCI produk dengan LCI limbah:

1. Dari segi unit fungsional:

Dalam LCI Produk, unit fungsional didefinisikan sebagai output dari sistem, yaitu produk.

Sedangkan di dalam LCI limbah, unit fungsional didefinisikan sebagai input dari sistem, yaitu

limbah.

2. Dari segi batasan:

Dalam LCI Produk, yang dipertimbangkan hanya siklus dari 1 produk, yaitu ekstraksi bahan

baku, pembuatan, distribusi dan penggunaan. Bagian terakhir siklusnya adalah limbah dalam

sistem pengelolaan limbah. Sedangkan LCI limbah mempertimbangkan siklus hidup limbah,

yaitu kehilangan nilai, lalu mendapatkan nilai kembali atau berakhir sebagai suatu emisi.

3. Dari segi tujuan:

LCI produk digunakan untuk mengetahui pengaruh lingkungan dari produk, sedangkan LCI

limbah mengetahui pengaruh lingkungan terhadap sistem pengelolaan limbah.

4.2.3 Hasil dari model : input dan output sistem

a. Konsumsi energi bersih. Semua energi yang masuk ke sistem dan energi yang dihasilkan

selama proses pengolahan dianggap

b. Emisi ke udara, emisi ke air.

c. Volume Landfill. Volume berat sampah adalah kunci yang menjadi perhatian. Volume ini

mencerminkan tingkat pemadatan yang terjadi secara alami di TPA.

d. Bahan yang di pulihkan. Bahan yang dipulihkan adalah produk, dan output dari sistem.

Hal ini penting untuk memprediksi jenis dan jumlah bahan yang mungkin dihasilkan oleh

sistem apapun, karena industri akan membantu membangun kedua kapasitas pengolahan

kembali dan pasar untuk menangani jumlah tersebut.

e. Kompos. Penting untuk dapat memprediksi jumlah dan kualitas kompos yang akan

diproduksi pasar skala besar yang mungkin perlu dikembangkan.

f. Statistik lainnya. Berguna untuk menghasilkan statistik tertentu karena target pemerintah

biasanya ditetapkan dengan istilah ini.

Page 3: Ring Kasan

- Laju pemulihan bahan : persentase dari aliran limbah yang diperoleh sebagai bahan

sekunder yang digunakan.

Bahan tingkat pemulihan = 100%

×Jumlah daurulang yangmeninggalkan sistem

Jumlahtotal sampah yangmasuk sistem pengelolaan

- Tingkat pemulihan Keseluruhan: ini akan mencakup 'daur ulang kering' dan kompos.

4.2.4 Bahan Bakar dan Konsumsi Listrik dalam Siklus Sampah

Dimanapun bahan bakar atau listrik yang digunakan dalam sistem pengelolaan limbah,

akan ada dampak yang dihasilkan tidak hanya karena pemakaiannya tetapi juga karena

pengeboran transportasi pertambangan, dan produksi bahan bakar dan listrik. Dampak

lingkungan dari pembangkit 1 kW-h listrik dari bahan bakar fosil akan sangat berbeda dari

hidro-listrik generasi jumlah yang sama.

Jumlah daya listrik yang dihasilkan oleh metode limbah-ke-energi dalam sistem

pengelolaan limbah dikurangi energi buih listrik yang digunakan, untuk memberikan

konsumsi energi bersih listrik secara keseluruhan. Jumlah ini kemudian digunakan untuk

menghitung konsumsi energi termal, emisi dan limbah padat yang disebabkan oleh

pembangkit listrik.

Penggunaan bensin dan solar akan menghasilkan emisi lebih lanjut ke udara. Jumlah yang

dihasilkan per liter bahan bakar yang digunakan, akan bervariasi sesuai dengan kendaraan

atau mesin yang terlibat. Karena sebagian besar bensin dan konsumsi solar dalam sistem

pengelolaan limbah akan digunakan pada mobil pribadi dan kendaraan berat barang.

Masing-masing data untuk kendaraan ini digunakan sebagai dasar untuk menghitung emisi

per liter yang digunakan.

4.3 Ekonomi LCI

Untuk menentukan biaya dari LCI bergantung pada:

1. Rincian untuk biaya setiap proses dalam siklus yang diperlukan. Biasanya biaya secara umum

jarang digunakan.

2. Metode perhitungan biaya pengelolaan limbah bervariasi. Biaya untuk limbah domestic

bergantung pada jumlah rumah tangga yang dikunjungi per tahun dan dalam satuan ton.

Page 4: Ring Kasan

Biaya dari sistem pengelolaan limbah secara keseluruhan, akan dihitung sebagai biaya keseluruhan

per tahun. Lalu dibandingkan dengan literatur lainnya,

4.4 Spreadsheet Komputer

Data LCI baik dari segi lingkungan maupun ekonomi akan dimasukkan dalam satu spreadsheet

komputer, yang beroperasi di Excel 4.0 dan Lotus 1-2-3 v 2,01. Berdasarkan Gambar 4.5, spreadsheet

mengikuti aliran limbah melalui siklus hidup. Setiap tahapan dalam siklus hidup limbah (kotak besar

di Gambar 4.4). Kotak pertama akan menentukan jumlah dan komposisi limbah karena memasuki

sistem pengelolaan sampah baik dari rumah tangga dan sumber komersial. Dengan melakukan hal ini,

terbentuknya karakteristik komposisi bahan limbah, dan karenanya juga nilai kalori nya, pada setiap

titik dalam siklus hidup. Kotak berikut merupakan pra pemilahan dan koleksi, sortir pusat, daur ulang

bahan, pengolahan biologis, perlakuan termal dan penimbunan. Dalam setiap tahap, sebagai bahan

yang pemulihan, mereka dikurangi dari aliran limbah dan masuk ke dalam aliran bahan direklamasi.

Output lain dari proses dimasukkan ke dalam kolom yang relevan untuk menghasilkan LCI ekonomi.

Pada akhir siklus hidup, memasuki baik produk atau kolom emisi.

Gambar 4.5

Page 5: Ring Kasan

Kotak Besar 4.4

4.5 Hubungan antara persediaan siklus untuk limbah dan produk atau siklus kemasan.

Kemasan produk yang bisa digunakan kembali akan lebih baik dari sudut pandang lingkungan

daripada kemasan yang hanya untuk sekali pakai sehingga dapat mengurangi limbah.

Page 6: Ring Kasan

TUGAS TEKNIK PENGOLAHAN SAMPAH

OLEH :

1. Ade Anggriawan

2. Elfina Noviarni Chandra

3. Imelda Dewi Agusti

4. Siti Ardian

5. Yasmarli

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2012