tradisi sibernetika

2
Tradisi Sibernetika Dalam sibernetika, komunikasi dipahami sebagai sistem bagian-bagian atau variabel-variabel yang saling memengaruhi satu sama lainnya, membentuk, serta mengontrol karakter keseluruhan sistem, dan layaknya organisme, menerima keseimbangan dan perubahan. Gagasan Utama dari Tradisi Sibernetika Ide sistem membentuk inti pemikiran sibernetika. Sistem merupakan seperangkat komponen- komponen yang saling berinteraksi, yang bersama-sama membentuk sesuatu yang lebih dari sekedar sejumlah bagian-bagian. Bagian apa pun dari sebuah sistem selalu dipaksa oleh ketergantungan bagian-bagian lainnya dan bentuk saling ketergantungan inilah yang mengatur sistem itu sendiri. Namun sistem tidak akan bertahan tanpa mendatangkan asupan- asupan baru dalam bentuk input. Oleh karena itu sebuah sistem mendapatkan input dari lingkungan, memproses, dan menciptakan timbal balik berupa hasil kepada lingkungan. Input dan output terkadang berupa materi-materi nyata; atau dapat pula berupa energi dan informasi. Karena saling ketergantungan inilah, sistem juga dicirikan dengan regulasi-diri dan kontrol. Dengan kata lain, monitor sistem, mengatur, dan mengontrol keluaran mereka agar stabil serta mencapai tujuan. Sistem tersebut harus dapat beradaptasi dan mampu berubah karena sistem ada dalam lingkungan yang dinamis. Dalam sistem yang kompleks, sejumlah putaran timbal balik menghubungkan semua bagian. Putaran timbal balik ini disebut network (jaringan). Luasnya penerapan sistem dalam lingkungan nyata, fisik, dan sosial, sehingga tradisi sibernetika tidaklah monopolitik. Disinilah kita akan membuat pembedaan di antara keempat variasi teori sistem, yaitu 1. Teori Sistem Dasar (basic system theory) Dari bentuknya yang paling mendasar, pendekatan ini menggambarkan sistem-sistem sebagai bentuk-bentuk nyata yang dapat dianalisis dan diobeservasi dari luar. Anda dapat melihat bagian-bagian dari sistem dan bagaimana semuanya berinteraksi. Mengobservasi dan dengan objektif mengukur kekuatan bagian dari sistem dan mendeteksi input dan output sebuah sistem. Lebih jauh lagi, hingga mengoprasikan atau memanipulasi sistem dengan mengubah input sistem tersebut dan mengerjakannya dan sembarangan dengan mekanisme pemrosesannya. 2. Sibernetika (cybernetics) Sibernetika n oleh Nobert Wiener. Sibernetika merupakan cabang dari teori sistem yang memfokuskan diri pada putaran timbal balik dan proses-proses kontrol. Dengan menekankan pada kekuatan-kekuatan yang tidak terbatas, sibernetika menantang pendekatan linier yang menyatakan bahwa satu hal dapat menyebabkan hal lainnya. Konsep ini mengarahkan kita pada pertanyaan tentang bagaimana sesuatu saling memengaruhi satu sama lainnya dalam cara yang tidak berujung, bagaimana sistem mempertahankan kontrol, bagaimana mendapatkan keseimbangan, serta bagaimana putaran timbal balik dapat mempertahankan keseimbangan dan membuat perubahan.

Upload: eka-kristina-dewi

Post on 22-Jul-2015

802 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tradisi Sibernetika

Tradisi Sibernetika

Dalam sibernetika, komunikasi dipahami sebagai sistem bagian-bagian atau variabel-variabel

yang saling memengaruhi satu sama lainnya, membentuk, serta mengontrol karakter

keseluruhan sistem, dan layaknya organisme, menerima keseimbangan dan perubahan.

Gagasan Utama dari Tradisi Sibernetika

Ide sistem membentuk inti pemikiran sibernetika. Sistem merupakan seperangkat komponen-

komponen yang saling berinteraksi, yang bersama-sama membentuk sesuatu yang lebih dari

sekedar sejumlah bagian-bagian. Bagian apa pun dari sebuah sistem selalu dipaksa oleh

ketergantungan bagian-bagian lainnya dan bentuk saling ketergantungan inilah yang

mengatur sistem itu sendiri. Namun sistem tidak akan bertahan tanpa mendatangkan asupan-

asupan baru dalam bentuk input. Oleh karena itu sebuah sistem mendapatkan input dari

lingkungan, memproses, dan menciptakan timbal balik berupa hasil kepada lingkungan. Input

dan output terkadang berupa materi-materi nyata; atau dapat pula berupa energi dan informasi.

Karena saling ketergantungan inilah, sistem juga dicirikan dengan regulasi-diri dan kontrol.

Dengan kata lain, monitor sistem, mengatur, dan mengontrol keluaran mereka agar stabil

serta mencapai tujuan. Sistem tersebut harus dapat beradaptasi dan mampu berubah karena

sistem ada dalam lingkungan yang dinamis. Dalam sistem yang kompleks, sejumlah putaran

timbal balik menghubungkan semua bagian. Putaran timbal balik ini disebut network

(jaringan).

Luasnya penerapan sistem dalam lingkungan nyata, fisik, dan sosial, sehingga tradisi

sibernetika tidaklah monopolitik. Disinilah kita akan membuat pembedaan di antara keempat

variasi teori sistem, yaitu

1. Teori Sistem Dasar (basic system theory)

Dari bentuknya yang paling mendasar, pendekatan ini menggambarkan sistem-sistem sebagai

bentuk-bentuk nyata yang dapat dianalisis dan diobeservasi dari luar. Anda dapat melihat

bagian-bagian dari sistem dan bagaimana semuanya berinteraksi. Mengobservasi dan dengan

objektif mengukur kekuatan bagian dari sistem dan mendeteksi input dan output sebuah

sistem. Lebih jauh lagi, hingga mengoprasikan atau memanipulasi sistem dengan mengubah

input sistem tersebut dan mengerjakannya dan sembarangan dengan mekanisme

pemrosesannya.

2. Sibernetika (cybernetics)

Sibernetika n oleh Nobert Wiener. Sibernetika merupakan cabang dari teori sistem yang

memfokuskan diri pada putaran timbal balik dan proses-proses kontrol. Dengan menekankan

pada kekuatan-kekuatan yang tidak terbatas, sibernetika menantang pendekatan linier yang

menyatakan bahwa satu hal dapat menyebabkan hal lainnya. Konsep ini mengarahkan kita

pada pertanyaan tentang bagaimana sesuatu saling memengaruhi satu sama lainnya dalam

cara yang tidak berujung, bagaimana sistem mempertahankan kontrol, bagaimana

mendapatkan keseimbangan, serta bagaimana putaran timbal balik dapat mempertahankan

keseimbangan dan membuat perubahan.

Page 2: Tradisi Sibernetika

3. Teori Sistem Umum (General System Theory – GST)

oleh Ludwig von Bertalanffy menyatakan tradisi ini menggunakan prinsip-prinsip sistem

yang menunjukkan bagaimana benda-benda dalam banyak kajian yang berbeda serupa satu

sama lainnya, membentuk kosakata umum bagi komunikasi dalam banyak kajian. GST

menyadari sistem universal pada semua bentuk dan berkaitan dengan kejamakan diantara

sistem yang tampaknya beragam , seperti pertumbuhan ekonomi, perkembangan biologis, dan

pergerakan sosial.

4. Sibernetika Tingkat Kedua (second-order cybernetics)

Meyakini bahwa para peneliti tidak pernah dapat melihat bagaimana sistem dapat bekerja

dengan berada diluar sistem itu sendiri karena peneliti selalu diikat secara sibernetika dengan

sistem yang diobservasi. Berdasarkan pada perspektif ini, kapanpun Anda mengobservasi

sistem, Anda memengaruhi dan dipengaruhi olehnya.

Source: http://mejikubirubiru.wordpress.com/2012/03/31/tradisi-sibernetika/