toxoplasma gondii

20
Makalah Toxoplasma Gondii Menyebabkan Terjadinya Penyakit Toxoplasmosis BAB I PENDAHULLUAN A.Latar Belakang Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh toxoplasma gondii . toxoplasma adalah parasit protozoa dengan sifat alami dengan perjalanan dapat akut atau menahun , simtomatik maupun asimtomatik. Di Indonesia prevalensi zat anti T . gondii yang positif pada manusia berkisar antara 2% dan 63% . Pada umumya prevalensi zat anti yang positif meningkat dengan umur, tidak ada perbedaan antara wanita dan pria .Didataran tinggi prevalensi lebih rendah, sedangkan didaerah tropik prevalensinya lebih tinggi. Keadaan toxoplasmosis disuatu daerah dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kebiasaan makan daging yang kurang matang. Toxoplasmosis yang tidak dideteksi secara dini dan tidak ditangani serius dapat menimbulkan komplikasi lebih lanjut yang lebih berbahaya seperti meningitis , abortus pada janin bahkan sampai menyebabkan kebutaan. Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun). Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis. Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi

Upload: bella-gusfia-sari

Post on 17-Nov-2015

12 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

mmmmm

TRANSCRIPT

Makalah Toxoplasma Gondii Menyebabkan Terjadinya Penyakit Toxoplasmosis

BAB I PENDAHULLUAN

A.Latar Belakang

Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi pada manusia dan hewan yang disebabkan oleh toxoplasma gondii . toxoplasma adalah parasit protozoa dengan sifat alami dengan perjalanan dapat akut atau menahun , simtomatik maupun asimtomatik. Di Indonesia prevalensi zat anti T . gondii yang positif pada manusia berkisar antara 2% dan 63% . Pada umumya prevalensi zat anti yang positif meningkat dengan umur, tidak ada perbedaan antara wanita dan pria .Didataran tinggi prevalensi lebih rendah, sedangkan didaerah tropik prevalensinya lebih tinggi. Keadaan toxoplasmosis disuatu daerah dipengaruhi oleh banyak faktor seperti kebiasaan makan daging yang kurang matang. Toxoplasmosis yang tidak dideteksi secara dini dan tidak ditangani serius dapat menimbulkan komplikasi lebih lanjut yang lebih berbahaya seperti meningitis , abortus pada janin bahkan sampai menyebabkan kebutaan. Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun). Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelinan mata dan atelinga, retardasi mental, kejang-kejang dn ensefalitis. Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG. Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif pelu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertma, selanjutnya tiap trimeter), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma. Selain itu Penyebab utama abortus spontan pada kehamilan trimester pertama adalah blighted ovum, terhitung sebesar 50% dari semua kejadian abortus pada kehamilan trimester pertama. Diperkirakan kejadian blighted ovum salah satunya diakibatkan oleh adanya infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes Simpleks). Pada kasus blighted ovum yang disebabkan oleh infeksi TORCH, khususnya toxoplasmosis sebagian besar orang yang terinfeksi tidak memperlihatkan gejala klinis yang nyata. Infeksi T. gondii merupakan penyebab utama kematian janin karena T. gondii dapat ditularkan ke janin melalui plasenta (transplasenta) dari ibu yang terinfeksi atau saat melahirkan pervaginam. Selanjutnya, toksoplasmosis terlibat dalam aborsi, prematur, kelahiran mati dan kematian postnatal awal. T. gondii juga dapat menyebabkan kerusakan serius pada organ jaringan yang berbeda dari inang terinfeksi yang tergantung pada tempat di mana bentuk kista nya. Mekanisme imunitas toxoplasmosis yang seperti apa yang dapat mempengaruhi terjadinya blighted ovum sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Hal ini kemungkinan dikarenakan oleh sulitnya memperoleh bahan biopsi yang cocok, penyelidikan gagal untuk memberikan data informatif pada tahap infeksi dan pengaruh perlakuan yang diberikan. Faktor biaya juga tidak dipungkiri menjadi kendala karena biasanya membutuhkan dana yang tidak sedikit baik dari segi pegumpulan sampel maupun pada proses penelitiannya sendiri. Oleh karena itu sebagai mahasiswa kesmas unsoed mempunyai peran yang penting dalam memberikan informasi dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat sehingga berkontribusi dalam meminimalkan kemungkinan timbulnya komplikasi Berdasarkan fenomena tersebut penulis merasa tertarik untuk memberikan informasi dan pendidikan kesehatan kepada masyarakat terutama ibu hamil demi pencegahan penyakit toxoplasmosis.

B. Rumusan Masalah

a) Apa yang dimaksud dengan Toxoplasma gondii serta siklus hidupnyab) Toxoplasma gondii menyebapkan terjadinya penyakit Toxoplasmosisc) Bagaimana Bahaya Toxoplasmosis d) Pengaruh Toxoplasmosis Terhadap Ibu Hamil

C. Tujuan

1) Tujuan Umum Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Parasitologi dari dosen pembimbing, selain itu penulisan makalah ini juga bertujuan untuk membuka wawasan dan cara berpikir kita agar dapat memahami berapa pentingnya menjaga kesehatan terutama pada penyakit malaria

2) Tujuan Khusus

a) Memberi informasi kepada pembaca Untuk mengetahui Toxsoplasma gondii serta siklus hidupnyab) Memberikan informasi terhadap pembaca tentang Toxsoplasma gondii menyebapkan terjadinya penyakit Toxsoplasmosisc) . Memberikan informasi kepada pembaca tentang Bahaya Toxoplasmosis.d) Memberikan informasi tentang Pengaruh Toxoplasmosis Terhadap Ibu Hamil serta Blighted ovum

BAB II LANDASAN TEORI

A Kesehatan Secara Umum Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan. Pendidikan kesehatan adalah proses membantu sesorang, dengan bertindak secara sendiri-sendiri ataupun secara kolektif, untuk membuat keputusan berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal yang memengaruhi kesehatan pribadinya dan orang lain. Definisi yang bahkan lebih sederhana diajukan oleh Larry Green dan para koleganya yang menulis bahwa pendidikan kesehatan adalah kombinasi pengalaman belajar yang dirancang untuk mempermudah adaptasi sukarela terhadap perilaku yang kondusif bagi kesehatan. Data terakhir menunjukkan bahwa saat ini lebih dari 80 persen rakyat Indonesia tidak mampu mendapat jaminan kesehatan dari lembaga atau perusahaan di bidang pemeliharaan kesehatan, seperti Akses, Taspen, dan Jamsostek. Golongan masyarakat yang dianggap 'teranaktirikan' dalam hal jaminan kesehatan adalah mereka dari golongan masyarakat kecil dan pedagang.Dalam pelayanan kesehatan, masalah ini menjadi lebih pelik, berhubung dalam manajemen pelayanan kesehatan tidak saja terkait beberapa kelompok manusia, tetapi juga sifat yang khusus dari pelayanan kesehatan itu sendiri.

A. Kesehatan Menurut Undang-Undang Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan. 5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

B. Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa, yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan, sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-sama.

C. Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup secara umum, antara lain:1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular. Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus meliputi usaha-usaha perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia, yang di antaranya berupa:.1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan kesehatan.2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian, peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program kesehatan lingkunganD. Tujuan Pembangunan Kesehatan Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.3. Peningkatan status gizi masyarakat.4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.E. Dasar-Dasar Pembangunan Kesehatan Dasar-dasar pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah sebagai berikut:1. Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang optimal agar dapat bekerja dan hidup layak sesuai dengan martabat manusia.2. Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan rakyat.3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah dan masyarakat.B. Konsep Sehat Dan Sakit1) Pengertian konsep Sehat dan sakit Sejak dahulu sekitar abad 1 bahwa konsep sehat sakit telah dipergunakan walaupun pengertian masih sangat terbatas. Pada saat ini sehat banyak diartikan dalam kadar yang normal atau lazim yang terjadi pada individu dalam arti bahwa individu tersebut tidak merasakan keluhan sebaliknya sakit diartikan suatu keadaan yang tidak normal atau lazim pada diri seseorang, misalnya adanya keluhan pusing yang tidak tertahankan, panas, dan sebagainya, sehingga pada saat itu dapat disimpulkan bahwa sehat itu bukan dari suatu penyakit.a) Sehat menurut WHO. Sehat: a state of complete physical, mental, and social well being and not merely the absence of illness or indemnity. (sesuatu keadaan yang sejahtera menyeluruh baik fisik, mental, dan social dan tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan).b) Sakit adalah suatu kondisi dimana kesehatan tubuh lemah. (Websters New Collegiate Dictionary).c) Sakit adalah keadaan yang disebabkan oleh bermacam-macam hal, bisa suatu kejadian, kelainan yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan jaringan tubuh, dari fungsi jaringan itu sendiri maupun fungsi keseluruhan. Fase-fase sakit:1. Fase Latent. Seseorang sudah terinfeksi suatu microorganisme, karena badan seseorang baik maka gejala-gejala dan tanda-tanda serta keluhan belum ada, sehingga aktivitas sehari-hari dapat dilakukan / dilaksanakan.2. Prodromal. Pada fase ini seseorang sudah terdapat peningkatan, bahwa dirinya sakit, seperti tak enak badan atau kadang-kadang lemas.3. Akut Tanda dan gejala akan bertambah dan semakin lengkap, bentuknya disini klien baru sadar bahwa dirinya sakit, kadang-kadang emosinya tidak stabil dan lekas marah, dan ia hanya mampu memikirkan dirinya sendiri dan penyakitnya.4. Resolusi. Klien perlu tindakan yang sifatnya mengembalikan fungsi secara normal.2) Rentang Sehat Sakit.1. Status sehat sakit tidak bersifat mutlak karena sehat-sakit merupakan rentang (jarak)2. Skala akur secara hipotesis dengan mengukur kesehatan seseorang. Uraian diatas menyebutkan bahwa tidak ada standar / ukuran yang pasti untuk mengatakan keadaan seseorang itu sehat sakit.3. Dinamis dan Individual. Status kesehatan seseorang sifatnya berubah-ubah dan sifatnya individual. Intensitasnya dan mekanisme koping yang dipergunakan.4. Jarak sehat optimal Kematian. Sehat Menurut Dunn (1959). Sehat adalah sesuatu kejadian dimana tidak adanya tanda-tanda dan gejala dari penyakit.1. Sehat Menurut Perkin,s. Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis setara bentuk tubuh dan fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaian, sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan dari luar.2. Sehat Menurut UU No.23 tahun 1992 Tentang Kesehatan. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Ada 4 unsur pendatang tentang sehat:1. Biologis : bebas dari penyakit.2. Psikologis : sejahtera dan aktualisasi diri.3. Sosial : mampu mangadaptasi tanggung jawab sosial, dan fungsi peran.4. Adaptasi : mampu beradaptasi terhadap perubahan-perubahan lingkungan.B. Pengertian Sakit. Pengertian sakit dalam bahasa inggris diartikan illness dan disease perbedaan kedua istilah ini sebagai berikut;1. Illness: Konsepnya abstrak. Sifatnya subyektif. Akibat mekanisme koping (pertahanan) tak adekuat.2. Disease: Suatu kondisi yang patologis Terdapat sign dan symptom4. Kriteria sehat-sakit jiwa menurut America Psychiatriy Association. Menilai kesehatan jiwa terdiri dati 6 dimensi: Ketidak bahagian. Kehilangan kegembiraan. Ketegangan. Perasaan muda tersinggung. Kurang percaya diri. Keragu-raguan.5. Kriteria sehat-sakit mental A. Maslow: Memiliki persepsi realitas yang efektif. Menerima diri, orang lain, lingkungan. Spontan. Sederhana dan wajar.C. Sakit. Sakit merupakan ketidak seimbangan dari kondisi normal tubuh manusia diantaranya sistem biologik dan kondisi penyesuaian. Sakit menurut Bauman, 1985. mengemukakan tiga kriteria dari keadaan sakit: Adanya gejala Persepsi tentang keadaan yang dirasakan. Kemampuan dalam aktivitas sehari-hari.D. Konsep Sehat-Sakit Mental (Jiwa) a. beberapa definisi kesehatan mental:1. Menurut Jinis kemampuan individu untuk mengatasi sterss secara fungsional dengan baik.2. Definisi kesehatan jiwa menurut WHO. Suatu keadaan yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional seseorang individu secara optimal dan sejauh ini cocok dengan perkembangan optimal individu-individu yang lain.3. Definisi kesehatan jiwa berdasarkan UU No.23 tahun 1992. tentang kesehatan Jiwa Pasal 24 ayat 1 Kesehatan jiwa diselenggarakan untuk mewujudkan jiwa yang sehat secara optimal baik intelektual maupun emosional.E. Kondisi sehat jiwa dan kriteria-kriterianya.1. Kondisi sehat jiwa menurut, Maria Johada: Sehat jiwa tak dapat dijelaskan dengan konsep sederhana dan item tunggal dari perilaku tidak adekuat Kriteria untuk menilai sehat jiwa harus dalam bentuk yang operasional dengan sekala dan utama. Masing-masing kriteria dengan rentang. Kriteria sehat jiwa menunjukan kecenderungan kearah sehat atau sakit. Kriteria ini memuat atribut individu. Kriteria sehat jiwa di katakan optimal bukan absolut. 2. Kriteria sehat jiwa menurut, Maria Johanda: Sikap positif pada diri sendiri, menerima diri sendiri identitas diri yang memadai, penilaian yang realistik terhadap kemampuan dan kekurangannya. Serapan terhadap kenyataan. Integrasi kesatuan kepribadian. Kemampuan pengembangan kemampuan dasar secara fisik, intelegtual, emosional dan sosial.C. Dasar Teori Toxoplasma gondii adalah suatu parasit/protozoa berbentuk kokus yang berkaitan dengan Plasmodium, Isospora, dan anggota lainnya dari phylum Apicomplexa. Penjamu (host) definitif yang berkaitan erat dengan parasit ini adalah dari keluarga kucing/felidae. Selain itu, banyak hewan mamalia dan burung yang merupakan penjamu menengah (intermediate host)3,4. Manifestasi klinis toksoplasmosis sangat beragam, mulai dari asimtomatik, demam, limfadenopati, nyeri otot, sakit kepala, hingga cacat kongenital yang bersifat permanen seperti retardasi mental, hidrosefalus, hingga kematian, khususnya pada penderita AIDS4. Bentuk Toxoplasma Gondii Toxoplasma gondii memiliki tiga tahap infeksi yakni tahap sporozoite di ookista dalam tinja, secara cepat membagi diri menjadi takizoite yang ditemukan selama infeksi akut dan secara perlahan membagi diri menjadi bradyzoite yang ditemukan dalam kista selama infeksi laten. Takizoite berbentuk bulan sabit, panjang sekitar 6 pM dan lebar 2 pM, dilapisi oleh tiga unit membran, yaitu sebuah plasmalemma dan membran dalam yang terdiri dari dua membran yang terletak berdekatan, yang semuanya membentuk pellicle. Berbagai organel menyusun takizoite termasuk cincin apikal dan kutub, rhoptries, micronemes, conoid, subpellicular mikrotubulus, mitokondria, micropores, reticula endoplasma halus dan kasar, kompleks golgi, ribosom dan inti yang terdiri dari kromatin massal dan nucleolus. Takizoite menyebar melalui sistem darah di limfosit, makrofag dan berada bebas dalam plasma dan dapat menginfeksi hampir semua jenis jaringan, terutama di mata, sistem saraf pusat, jantung, plasenta dan otot rangka. Takizoite mampu melintasi batas-batas jaringan, seperti barier darah-otak dan plasenta. Mereka mampu berkembang biak dengan cepat oleh endodyogeny dan replikasi sel tersebut, menyebabkan nekrosis sel ketika menyerang sel yang tidak dapat lagi menahan parasit ini. Replikasi takizoit terjadi selama 8-12 hari pertama dan bertambah untuk fase akut infeks. Tahap ini bertanggung jawab atas manifestasi klinis penyakit karena menghasilkan respon inflamasi yang kuat. T. gondii menginduksi respon kekebalan tubuh tipe 1 yang kuat yakni T-cell-mediated, yang membatasi infeksi. Saat respon imun berlangsung, interferon- yang disekresikan oleh antigen-spesifik T-sel, membatasi replikasi takizoite. Takizoite sensitif terhadap enzim proteolitik sehingga bisa hancur selama proses pencernaan lambung. Tekanan dari sistem kekebalan inang pada parasit merangsang pembentukan kista dan menyebabkan takizoite berubah menjadi bradyzoite, menandai awal dari fase kronis. Bradyzoite membagi parasit secara perlahan, lebih tahan terhadap enzim proteolitik dan karena itu dapat menyebabkan infeksi jika tertelan sebagai kista jaringan dengan host. Mereka ditemukan di kista jaringan, biasanya di otak dimana kista dalam bentuk bulat, dan pada jaringan otot di mana mereka memanjang. Jaringan kista dapat bertahan selama masa kehidupan inang dan bradyzoite bisa dilepaskan dari kista ini untuk membentuk takizoite lagi, menyebabkan infeksi kembali pada host immunocompromised. Ookista berukuran 10 pM sampai 12 pM dan diproduksi dalam usus host definitif. Sporozoit ditemukan dalam ookista ini, yang biasanya ditemukan dalam tinja di tanah, tumbuhan dan sayuran. Definisi Penyakit Toxsoplasmosis Toksoplasmosis adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi vertebrata obligat intraselular, parasit protozoa yakni Toxoplasma gondii. Biasanya menyerang binatang menyusui, burung, dan manusia. Pola transmisinya adalah transpalsenta pada wanita hamil. Mempunyai masa inkubasi 10 23 hari bila penularan melalui makanan (daging yang kurang matang) dan 5 20 hari bila penularanya melalui kucing. Toksoplasmosis adalah penyakit parasit yang disebabkan oleh protozoa Toxoplasma gondii. Parasit ini menginfeksi hewan berdarah panas, termasuk manusia, tetapi tuan rumah (host) utamanya adalah kucing. Hewan atau manusia terinfeksi melalui makanan daging yang terinfeksi, atau tanpa sengaja mengkonsumsi kotoran kucing yang terdapat toxoplasma, atau penularan bisa juga penularan secara vertikal dari ibu ke janin. Sampai dengan sepertiga dari populasi manusia di dunia diperkirakan membawa infeksi Toxoplasma. Catatan Pusat Pengendalian Penyakit dan Pencegahan bahwa seroprevalensi secara keseluruhan di Amerika Serikat sebagaimana ditetapkan dengan spesimen yang dikumpulkan oleh Kesehatan Nasional dan Pemeriksaan Gizi Survey (NHANES) antara tahun 1999 dan 2004 ditemukan 10,8% manusia terinfeksi toxoplasma, dengan prevalensi pada wanita usia subur (15 sampai 44 tahun) sebesar 11%. Penelitian lain mangatakan bahwa prevalensi di AS sebesar 22,5%. Penelitian yang sama mengklaim seroprevalensi dari 75% di El Salvador. Sedangkan sebuah sampel dari 273 orang di pedesaan Prancis diukur pada prevalensi 47%. Perjalanan Penyakit Toxoplasma Selama beberapa minggu pertama setelah terpapar, infeksi biasanya menyebabkan gejala penyakit yang ringan seperti flu atau malah gejala penyakit tidak nampak. Pada manusia dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti pasien AIDS atau wanita hamil, bisa menjadi sakit parah, dan kadang-kadang bisa berakibat fatal. Parasit ini dapat menyebabkan ensefalitis (radang otak) dan penyakit neurologis, dan dapat mempengaruhi jantung, hati, telinga bagian dalam, dan mata (korioretinitis). Penelitian terbaru juga mengaitkan antara toksoplasmosis dengan kanker otak, gangguan perhatian defisit hiperaktif, gangguan obsesif kompulsif, dan skizofrenia.

BAB III PEMBAHASAN

a) Toxoplasma gondii adalah suatu parasit/protozoa berbentuk kokus yang berkaitan dengan Plasmodium, Isospora, dan anggota lainnya dari phylum Apicomplexa. Penjamu (host) definitif yang berkaitan erat dengan parasit ini adalah dari keluarga kucing/felidae. Selain itu, banyak hewan mamalia dan burung yang merupakan penjamu menengah (intermediate host)3,4. Manifestasi klinis toksoplasmosis sangat beragam, mulai dari asimtomatik, demam, limfadenopati, nyeri otot, sakit kepala, hingga cacat kongenital yang bersifat permanen seperti retardasi mental, hidrosefalus, hingga kematian, khususnya pada penderita AIDS4. Siklus Hidup Toxoplasma T. gondii adalah parasit intraseluler obligat dan siklus hidupnya mencakup proliferasi dan transmisi baik secara seksual dan aseksual. Siklus seksual terjadi secara eksklusif dalam enterosit usus anggota keluarga kucing (Felidae). Setelah kista jaringan tertelan, parasit menyerang enterosit, menjalani beberapa putaran divisi serta berdiferensiasi menjadi microgametocytes dan macrogametocytes. Pengabungan gametosit-gametosit membentuk zigot atau ookista yang berpindah ke lingkungan dalam bentuk kotoran kucing. Ookista kemudian mengalami meiosis, menghasilkan oktet yakni sporozoit yang sangat menular, yang tahan terhadap kerusakan lingkungan dan dapat bertahan selama bertahun-tahun dalam lingkungan lembab. Setelah tertelan (oleh host sekunder seperti tikus), sporozoit dengan cepat berdifferensiasi dan membagi diri menjadi tachyzoite, yang menyebabkan terjadinya infeksi akut. Selama infeksi akut, transmisi congenital pada perkembangan janin dapat terjadi. Dalam banyak host, fase kronis dari penyakit terjadi kemudian, karena perubahan dan pembagian diri tachyzoite menjadi bentuk lain terjadi secara perlahan yang dikenal sebagai bradyzoite. Bradyzoite laten dalam kista jaringan bertahan selama kehidupan host, kadang-kadang muncul kembali, tapi tidak menimbulkan gejala klinis pada individu sehat. Carnivora yang menelan kista jaringan dapat menyebabkan infeksi host naif, yang memungkinkan untuk propagasi non-seksual T. Gondii tak terbatas. Pada kucing, hal ini akan memunculkan siklus seksual.b) Pengertian Toxoplasmosis. Toxoplasmosis adalah penyakit infeksi oleh parasit yang disebabkan oleh Toxoplasma gondii yang dapat menimbulkan radang pada kulit, kelenjar getah bening, jantung, paru, ,mata, otak, dan selaput otak. Toxoplasmosissendiri merupakan penyakit zoonosis yang tersebar luas di seluruh dunia dengan prevalensi yang tinggi pada burung dan mamalia termasuk manusia. Kucing merupakan sumber infeksi bagi manusia. Parasit ini termasuk subfilum Sporozoa, kelas Toxoplasma dan merupakan salah satu genus dari ordo Toxoplasmida. Toxoplasma gondii terdpat di dalam sel-sel dari system retikulo-endotel dan juga di dalam sel-sel parenkim. Terdapat 2 macam bentuk dari Toxoplasma yaitu bentuk intraseluler dan bentuk ekstraseluler bulat atau lonnjong, sedang bentuk ekstraseluler seperti bulan sabit yang langsing, dengan ujung yang satu runcing sedang lainnya tumpul. Ukuran parasit micron x 4-6 mikron, dengan inti terletak di ujung yang tumpul. Jumlah parasit dalam darah akan menurun dengan terbentukya antibodi namun kista Toxoplasma yang ada dalam jaringan tetap msih hidup. Kista jaringan ini akan reaktif jika terjadi penurunan kekebalan. Infeksi yang terjadi pada orang dengan kekebalan rendah baik infeksi primer maupun infeksi reaktivasi akan menyebabkan terjadinya Cerebritis, Chorioretinitis, pneumonia, terserangnya seluruh jaringan otot, myocarditis, ruam makulopapuler dan atau dengan kematian. Toxoplasmosis yang menyerang otak sering terjadi pada penderita AIDS. Infeksi primer yang terjadi pada awal kehamilan dapat menyebabkab terjadinya infeksi pada bayi yang dapat menyebabkan kematian bayi atau dapat menyebabkab Chorioretinis, kerusakan otak disertai dengan klasifikasi intraserebral, hidrosefalus, mikrosefalus, demam, ikterus, ruam, hepatosplenomegasli, Xanthochromic CSF, kejang beberapa saat setelah lahir.B. Kejadian Toxoplasmosis. Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yang secara alam dapat menyerang manusia, ternak, hewan peliharaan yang lain seperti hewan liar, unggas dan lain-lain. Kejadian toxoplasmosis telah dilaporkan dari beberapa daerah di dunia ini yang geografiknya sangat luas. Survei terhadap kejadian ini memberi gambaran bahwa toxoplasmosis pada suatu daerah bisa sedemikian hebatnya hingga setiap hewan memperlihatkan gejala toxoplasmosis. Survei yang telah diadakan di Amerika Serikat Pada manusia penyakit toxoplasmosis ini sering terinfeksi melalui saluran pencernaan, biasanya melalui perantaraan makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan agent penyebab penyakit toxoplasmosis ini, misalnya karena minum susu sapi segar atau makan daging yang belum sempurna matangnya dari hewan yang terinfeksi dengan penyakit toxoplasmosis. Penyakit ini juga sering terjadi pada sejenis ras kucing yang berbulu lebat dan warnanya indah yang biasanya disebut dengan mink, pada kucing ras mink penyakit toxoplasmosis sering terjadi karena makanan yang diberikan biasanya berasal dari daging segar (mentah) dan sisa-sisa daging dari rumah potong hewan.C. Etiologi Toxoplasmosis. Toxoplasmosis sendiri ditemukan oleh Nicelle dan Manceaux pada tahun 1909 yang menyerang hewan pengerat di Tunisia, Afrika Utara. Selanjutnya setelah diselidiki maka penyakit yang disebabkan oleh toxoplasmosis dianggap suatu genus termasuk famili babesiidae. Toxoplasma gondii adalah parasit intraseluler pada momocyte dan sel-sel endothelial pada berbagai organ tubuh. Toxoplasma ini biasanya berbentuk bulat atau oval, jarang ditemukan dalam darah perifer, tetapi sering ditemukan dalam jumlah besar pada organ-organ tubuh seperti pada jaringan hati, limpa, sumsum tulang, pam-pam, otak, ginjal, urat daging, jantung dan urat daging licin lainnya. Perkembangbiakan toxoplasma terjadi dengan membelah diri menjadi 2, 4 dan seterusnya, belum ada bukti yang jelas mengenai perkembangbiakan dengan jalan schizogoni. Pada preparat ulas dan sentuh dapat dilihat dibawah mikroskop, bentuk oval agak panjang dengan kedua Ujung lancip, hampir menyerupai bentuk merozoit dari coccidium. Jika ditemukan diantara sel-sel jaringan tubuh berbentuk bulat dengan ukuran 4 sampai 7 mikron. Inti selnya terletak dibagian ujung yang berbentuk bulat. Pada preparat segar, sporozoa ini bergerak, tetapi peneliti-peneliti belum ada yang berhasil memperlihatkan flagellanya. Toxoplasma baik dalam sel monocyte, dalam sel-sel sistem reticulo endoteleal, sel alat tubuh viceral maupun dalam sel-sel syaraf membelah dengan cara membelah diri 2,4 dan seterusnya. Setelah sel yang ditempatinya penuh lalu pecah parasit-parasit menyebar melalui peredaran darah dan hinggap di sel-sel baru dan demikian seterusnya. Toxoplasma gondii mudah mati karena suhu panas, kekeringan dan pembekuan. Cepat mati karena pembekuan darah induk semangnya dan bila induk semangnya mati jasad inipun ikut mati. Toxoplasma membentuk pseudocyste dalam jaringan tubuh atau jaringan-jaringan tubuh hewan yang diserangnya secara khronis. Bentuk pseudocyste ini lebih tahan dan dapat bertindak sebagai penyebar toxoplasmosis.D. Siklus Hidup dan Morfologi Toxoplasmosis. Toxoplasma gondii terdapat dalam 3 bentuk yaitu bentuk trofozoit, kista, clan Ookista. Trofozoit berbentuk oval dengan ukuran 3-7 um, dapat menginvasi semua sel mamalia yang memiliki inti sel. Dapat ditemukan dalam jaringan selama masa akut dari infeksi. Bila infeksi menjadi kronis trofozoit dalam jaringan akan membelah secara lambat dan disebut bradizoit. Bentuk kedua adalah kista yang terdapat dalam jaringan dengan jumlah ribuan berukuran 10-100 um. Kista penting untuk transmisi aan paling banyak terdapat dalam otot rangka, otot jantung dan susunan syaraf pusat. Bentuk yang ke tiga adalah bentuk Ookista yang berukuran 10-12 um. Ookista terbentuk di sel mukosa usus kucing dan dikeluarkan bersamaan dengan feces kucing. Dalam epitel usus kucing berlangsung siklus aseksual atau schizogoni dan siklus atau gametogeni dan sporogoni. Yang menghasilkan ookista dan clikeluarkan bersama feces kucing. Kucing yang mengandung toxoplasma gondii dalam sekali exkresi akan mengeluarkan jutaan ookista. Bila ookista ini tertelan oleh hospes perantara seperti manusia, sapi, kambing atau kucing maka pada berbagai jaringan hospes perantara akan dibentuk kelompok-kelompok trofozoit yang membelah secara aktif. Pada hospes perantara tidak dibentuk stadium seksual tetapi dibentuk stadium istirahat yaitu kista. Bila kucing makan tikus yang mengandung kista maka terbentuk kembali stadium seksual di dalam usus halos kucing tersebut.E. Cara Penularan Toxoplasmosis Infeksi dapat terjadi bila manusia makan daging mentah atau kurang matang yang mengandung kista. Infeksi ookista dapat ditularkan dengan vektor lalat, kecoa, tikus, dan melalui tangan yang tidak bersih. Transmisi toxoplasma ke janin terjadi utero melalui placenta ibu hamil yang terinfeksi penyakit ini. Infeksi juga terjadi di laboratorium, pada peneliti yang bekerja dengan menggunakan hewan percobaan yang terinfeksi dengan toxoplasmosis atau melalui jarum suntik dan alat laboratorium lainnya yang terkontaminasi dengan toxoplasma gondii. Melihat cara penularan diatas maka kemungkinan paling besar untuk terkena infeksi toxoplamosis gondii melalui makanan daging yang mengandung ookista dan yang dimasak kurang matang. Kemungkinan ke dua adalah melalui hewan peliharaan. Hal ini terbutki bahwa di negara Eropa yang banyak memelihara hewan peliharaan yang suka makan daging mentah mempunyai frekuensi toxoplasmosis lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.F. Patologi dan Gambaran klinik Pada manusia dewasa dengan daya tahan tubuh yang baik biasanya hanya memberikan gejala minimal dan bahkan sering tidak menimbulkan gejala. Apabila menimbulkan gejala, maka gejalanya tidak khas seperti : demam, nyeri otot, sakit tenggorokan,kadang-kadang nyeri dan ada pembesaran kelenjar limfe servikalis posterior, supraklavikula dan suboksiput. Pada infeksi berat, meskipun jarang, dapat terjadi sakit kepala, muntah, depresi, nyeri otot, pnemonia, hepatitis, miokarditis, ensefalitis, delirium dan dapat terjadi kejang. Sesudah terjadi penularan, parasit dengan perantara aliran darah akan dapat mencapai berbagai macam organ misalnya otak, sumsum tulang belakang, mata, paru-paru, hati, limpa, sumsum ulang, kelenjar limfe dan otot jantung. Gejala-gejala klinik pada toksoplasmosis pada umumnya sesuai dengan kelainan patologi yang terjadi yang dapat digolongkan menjadi dua kelompok yaitu gejala-gejala klinik pada toksoplasmosis congenital dan toksoplasmosis didapat. Gejala klinik toksoplasmosis congenital. Kelainan yang terjadi pada janin pada umumnya sangat berat dan bahkan bias fatal oleh karena parasi tersebar di berbagai organ-organ terutama pada system susunan sarafnya. Kelainan yang terjadi sangat jelas terlihat dan yang patognomonik dan indikatif adalah kalsifikasi serebral, korioretinitis, hidrosefalus atau mikrosefalus dan psikomotor. Kalsifikasi serebral dan korioretinitis merupakan gejala yang paling penting untuk menentukan diagnosis toksoplasmosis congenital. Gejala klinik toksoplasmosis di dapat. Pada toksoplasmosis didapat, berbagai kelainan organ dan jaringan dapat terjadi yaitu pada jaringan serebrospinal yang mengakibatkan ensefalomielopati, hidrosefalus, kalsifikasi serebral dan korioretinitis, kelainan limfatik berupa limfadenitis disertai dengan demam, kelainan pada kulit yang berupa ruam kulit makulopapuler yang mirip ruam kulit pada demam tifus, kelainan pada paru-paru yang berupa pneumonia interstisial, pada jantung terjadi miokarditid dan terjadi pula pembesaran hati dan limpa. Kelainan-kelainan pada jaringan serebrospinal umumnya menyerang bayi dan anak-anak sedangkan kelainan limfatik menyerang anak berumur antara 5-15 tahun.G. Diagnosis Diagnosis untuk Toxoplasmosis sendiri dibagi menjadi 2 yaitu : Diagnosis Klinik Toksoplasmosis hendaknya wajib dicurigai bila didapatkan klasifikasi serebral pada ventikulogram dan korioretinitis ditemukan pada pemeriksaan mata. Apalagi jika didapatkan kelainan-kelainan yang berupa hidrosefalus, mikrosefalus, mikroptalmus, pneumonitis, miokarditid, adenopati, hepatomegali atau splenomegali. Diagnosis Spesifik Diagnosis spesifik ditegakkan dengan mengadakan pemeriksaan laboratorium untuk menemukan Toxoplasma gondii yang berasal dari hasil biopsy aau pengambilan cairan dari organ dan jaringan penderita. Inokulasi hewan-hewan percobaan (tikus, mamot atau hamster) dengan hasil biopsy organ dan jaringan dapat meningkatkan hasil pemeriksaan. H.Pencegahan Toxoplasmosis Tindakan yang perlu dilakukan dalam mencegah penyakit toxoplasmosis adalah sebagai berikut :1. Daging yang akan dikonsumsi hendaknya daging yang sudah diradiasi atau yang sudah dimasak pada suhu 150F (66C),sedangkan pada daging yang dibekukan mengurangi infektivitas parasit tetapi tidak membunuh parasit.2. Ibu hamil yang belum diketahui telah mempunya antibodi terhadap toxoplasma gondi, dianjurkan untuk tidak kontak dengan kucing dan tidak membersihkan tempat sampah. Pakailah sarung tangan karet dan cucilah tangan selallu setelah bekerja dan sebelum makan.3. Apabila memelihara kucing, maka sebaiknya kucing diberikan makanan kering, makanan kaleng atau makanan yang telah dimasak dengan baik dan jangan biarkan membru makanan sendiri.4. Cucilah tangan baik-bai sebelum makan dan sesudah menjamah dagin mentah atau setelah memegang tanah yang terkontaminasi kotoran kucing.5. Awasi kucing liar, jangan biarkan kucing tersebut membuang kotoran ditempat bermain anak-anak I.Pengobatan Toxoplasmosis Sampai saat ini pengobatan yang terbaik adalah kombinasi pyrimethamine dengan trisulfapyrimidine. Kombinasi ke dua obat ini secara sinergis akan menghambat siklus p-amino asam benzoat dan siklus asam foist. Dosis yang dianjurkan untuk pyrimethamine ialah 25-50 mg per hari selama sebulan dan trisulfapyrimidine dengan dosis 2.000-6.000 mg sehari selama sebulan. Karena efek samping obat tadi ialah leukopenia dan trombositopenia, maka dianjurkan untuk menambahkan asam folat dan yeast selama pengobatan. Trimetoprimn juga temyata efektif untuk pengobatan toxoplasmosis tetapi bila dibandingkan dengan kombinasi antara pyrimethamine dan trisulfapyrimidine, ternyata trimetoprim masih kalah efektifitasnya. Spiramycin merupakan obat pilihan lain walaupun kurang efektif tetapi efek sampingnya kurang bila dibandingkan dengan obat-obat sebelumnya. Dosis spiramycin yang dianjurkan ialah 2-4 gram sehari yang di bagi dalam 2 atau 4 kali pemberian. Beberapa peneliti menganjurkan pengobatan wanita hamil trimester pertama dengan spiramycin 2-3 gram sehari selama seminggu atau 3 minggu kemudian disusul 2 minggu tanpa obat. Demikian berselang seling sampai sembuh. Pengobatan juga ditujukan pada penderita dengan gejala klinis jelas dan terhadap bayi yang lahir dari ibu penderita toxoplasmosis.

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan Dari hasil pembhasan dapat disimpulkan bahwa Penyakit toxoplasmosis merupakan penyakit kosmopolitan dengan frekuensi tinggi di berbagai negara juga di Indonesia karena gejala klinisnya ringan maka sering kali Input dari pengamatan dokter. Padahal akibat yang ditimbulkannya memberikan beban berat bagi masyarakat seperti abortus, lahir mati maupun cacat kongenital. Diagnosis secara laboratoris cukup mudah yaitu dengan memeriksa antibodi kelas IgG dan IgM terhadap toxoplasmagondii akan dapat diketahui status penyakit penderita. Dianjurkan untuk memeriksakan diri secara berkala pada wanita hamil trimester pertama akan kemungkinan terinfeksi dengan toxoplasmosis. B Saran Disarankan agar pemerintah dapat memperhatikan kondisi rakyat kecil terutama ibu hamail yang sangat rentan terkena penyakit Toxoplasmosis sebelum terjadi kejadian luar biasa (KLB).Diposkan olehThaty Cayangdi20:041 KOMENTAR:Frilly Ika Wardanimengatakan...hei. boleh nanya gak gimana caranya bikin kursornya bisa ada tulisan yang ngikut2 gitu? hehe bagi dong caranya :)10 JUNI 2013 05.24POSKAN KOMENTARPosting Lebih BaruPosting LamaBerandaLangganan:Poskan Komentar (Atom)TENTANG DIRIKUGIRSCIEMO THATY CAYANG

Dibilang cantik itu berlebihan, dibilang jelek itu penghinaan......,, karnah saya hanya wanita zederhana..... dan apa adanya.....

THATY ^^

ARTIKEL KU 2013(6) Mei(2) April(4) pendahuluan,pembhasan gagal ginjal dan Transpalant... Jual Aksesoris Bros Wanita Makalah Toxoplasma Gondii Menyebabkan Terjadinya P... Penyakit jantung koroner

gnayaCytahT