towr naik 9% -...

1

Upload: phamhuong

Post on 08-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TOWR Naik 9% - bigcms.bisnis.combigcms.bisnis.com/file-data/1/2065/f8180db8_Des17-ChampionPacific... · Proses akuisisi akan mema- ... sisi yang sudah dilakukan oleh TOWR, ... initial

PORTOFOLIO 5Kontan Selasa, 27 Maret 2018

■SAHAM ■AKSI EMITEN

Jumlah tower TOWR naik lebih dari 9%

setelah mengakuisisi menara.

Adam Gifari, Wakil Direktur UtamaSarana Menara Nusantara Tbk

Jumlah Menara Milik TOWR Naik 9%Inilah prospek TOWR setelah membeli menara dan tenant META

JAKARTA. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) se-makin ekspansif. Setelah mengakuisisi bisnis menara milik PT Nusantara Infrastruc-ture Tbk (META), aset mena-ra TOWR kian membesar.

TOWR menggelar ekspansi melalui anak usahanya, PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo). Per-usahaan ini mengakuisisi ber-kisar 1.400 unit menara de-ngan 2.000 tenant milik PT Komet Infra Nusantara, anak usaha META. "Jumlah tower naik lebih dari 9%," ungkap Wakil Direktur Utama TOWR Adam Gifari, kepada KON-TAN, Senin (26/3).

Hingga akhir Desember ta-hun lalu, operator menara yang memiliki afi liasi dengan Grup Djarum ini telah menge-lola lebih dari 14.800 unit me-nara telekomunikasi. Namun Adam enggan menyebutkan berapa pangsa pasar TOWR di bisnis menara tersebut.

Satu hal yang pasti, TOWR akan berusaha mempertahan-kan posisinya saat ini sebagai

perusahaan infrastruktur tele-komunikasi paling besar di Indonesia. Dengan adanya akuisisi ini, manajemen TOWR mempercayai bisnis Komet Infra Nusantara dapat meleng-kapi portofolio bisnis Prote-lindo.

Sumber dana akuisisi

Proses akuisisi akan mema-kan waktu kira-kira enam pe-kan. Selama masa finalisasi dokumen akuisisi, TOWR akan menyiapkan integrasi antara Protelindo dan Komet Infra Nusantara, sehingga bisa meminimalkan gangguan yang tidak diinginkan kepada pe-

langgan gabungan, baik dari Protelindo maupun Komet Infra Nusantara.

Manajemen TOWR menye-butkan, nilai yang disetujui dari transaksi pengambilalih-an kepemilikan 100% saham Komet Infra Nusantara men-capai Rp 1,4 triliun. Sumber pendanaan akuisisi berasal dari kombinasi kas internal dan pinjaman eksternal.

Kepala Riset Ekuator Swar-na Sekuritas David Nathanael Sutyanto berpendapat, pros-pek bisnis TOWR akan lebih bagus setelah akuisisi. "Hal tersebut tentunya akan ber-kontribusi terhadap kinerja TOWR di masa mendatang,"

kata David kepada KONTAN, kemarin.

David menilai, secara umum prospek bisnis menara teleko-munikasi masih cukup cerah. Apalagi dengan adanya akui-sisi yang sudah dilakukan oleh TOWR, sehingga peluang ke depan bagi perusahaan ini masih sangat baik.

Dia merekomendasikan buy on weakness saham TOWR dengan target Rp 4.000 per saham. Harga saham TOWR pada transaksi kemarin ditu-tup di posisi Rp 3.550 per sa-ham. Namun sejak awal tahun hingga kemarin atau year-to-date (ytd), harga saham TOWR menyusut 11,25%. ■

Elisabet Lisa Listiani

Awal Tahun Ini, Aksi Go Public di Bursa Saham Lebih SemarakJAKARTA. Di awal tahun ini, aksi penghimpunan dana di pasar modal melalui skema initial public offering (IPO) lebih ramai dibandingkan se-tahun lalu. Sepanjang kuartal I-2018, dua perusahaan telah menggelar IPO.

Keduanya adalah LCK Glo-bal Kedaton (LCKM) dengan nilai emisi Rp 41,6 miliar dan Borneo Olah Sarana Sukses (BOSS) senilai Rp 160 miliar. Adapun dua emiten lagi, yakni Jaya Trishindo (HELI) dengan nilai Rp 27,5 miliar dan Sky Energy Indonesia (JSKY) de-ngan nilai emisi Rp 81,3 miliar, akan listing di BEI masing-masing pada Selasa (27/3) dan Rabu (28/3).

Di kuartal I-2018, ada empat emiten baru di BEI. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan periode sama tahun lalu., Saat itu cuma satu perusahaan go public, yakni Nusantara Pela-buhan Handal (PORT) dengan nilai emisi Rp 308 miliar.

Vice President Research Artha Sekuritas Frederik Ra-sali berpendapat, agak sulit menyebut emisi kecil lantas menentukan kualitas IPO. Se-bab, meski bobot indeks be-lum masuk, emiten dengan nilai emisi kecil memiliki seg-mentasi berbeda dengan emi-ten dengan nilai emisi besar.

Biasanya, IPO di kuartal I diisi emiten yang tak mencari segmen institusi. "Di kuartal

I-2018, kebanyakan institusi melambat," kata Frederik ke-pada KONTAN, kemarin. Se-mentara, investor ritel tidak peduli kapan membeli saham IPO, karena pertimbangan in-vestor ritel biasanya pada harga IPO dan industrinya.

Untuk perusahaan yang be-rencana IPO selanjutnya, pe-luang sektor transportasi ma-sih terbuka lebar. Asalkan transportasi yang dimasud melibatkan bidang logistik. Sebab, logistik berhubungan dengan industri yang tengah bertumbuh saat ini. Selain itu, sektor energi membuat poten-

sinya menjadi semakin baik pada tahun ini. Dengan harga komoditas yang semakin me-narik, sektor energi layak di-pertimbangkan.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji, menyebutkan investor akan lebih mencermati valua-si saham IPO. "Apabila diang-gap murah, pasti mereka akan meramaikan IPO," kata dia.

Nafan menilai, saham IPO sektor pertambangan lebih menarik, lantaran sektor ini cukup kondusif.

Elisabet Lisa Listiani

INITIAL PUBLIC OFFERING■

KONTAN/David Kurniawan

Sky Energy Indonesia (JSKY) dengan nilai emisi Rp 81,3 miliar akan listing di BEI masing-masing pada Selasa (27/3).

AKSI KORPORASI■

Bayar Utang, AMRT Menerbitkan Obligasi Tahap Kedua Senilai Rp 1 TriliunJAKARTA. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) berenca-na menerbitkan obligasi ber-kelanjutan tahap kedua sebe-sar Rp 1 triliun. Surat utang tersebut merupakan bagian dari penawaran umum berke-lanjutan (PUB) Rp 3 triliun.

Sebelumnya, pada tahun lalu, AMRT telah menerbitkan obligasi tahap pertama senilai Rp 1 triliun. Dalam keterbuka-an informasi, Senin (26/3), obligasi AMRT ini memiliki jangka waktu tiga tahun dan akan jatuh tempo pada 12 Ap-ril 2021 mendatang. Bunga obligasi dipatok sebesar 7,5% dan akan dibayarkan setiap tiga bulan.

Obligasi emiten ritel terse-but telah memperoleh pering-kat AA minus dari Fitch Ra-tings Indonesia. Obligasi ini akan digunakan untuk mem-bayar kembali (refi nancing) utang obligasi lama.

Rinciannya, sekitar 60% akan digunakan untuk melu-nasi obligasi berkelanjutan I Sumber Alfaria Trijaya tahap II tahun 2015 sebesar Rp 600

miliar. Lalu, sisanya akan di-gunakan untuk membayar se-bagian utang ke PT Bank Cen-tral Asia Tbk (BCA).

AMRT telah memperoleh tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 15 Mei 2017. Masa penawaran umum akan digelar pada 6-9 April 2018. Sedangkan tanggal penjatahan pada 10 April 2018. Rencananya, obligasi ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 13 April 2018.

Dalam aksi korpo-rasi ini, AMRT menun-juk BCA Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pe-laksana emisi.

Selain berupaya mengurangi utang, AMRT juga akan me-lanjutkan ekspansi penambahan gerai baru pada tahun ini. Hingga akhir tahun lalu, AMRT telah me-miliki 13.477 gerai di seluruh Indonesia.

Sebelum ini, Direktur Mar-keting AMRT Ryan Alfons Kalou mengatakan, perusaha-an ritel ini akan membuka se-banyak 800 gerai Alfamart se-panjang tahun ini. "Sebanyak 70% dari target ekspansi gerai tahun ini akan menggunakan dana internal. Sisanya, 30%

mengandalkan skema warala-ba," kata dia.

Adapun pembukaan 800 ge-rai Alfamart tersebut akan fo-kus di lokasi-lokasi distribu-tion center (DC) milik perusa-haan ini. Saat ini, AMRT memiliki total 32 distribution center yang tersebar di Jawa,

Sumatra, Bali, Lombok, Sula-wesi dan Kalimantan. Selain di dalam negeri, AMRT meng-gelar ekspansi ke luar negeri dengan masuk ke Filipina.

Selain Alfamart, AMRT juga mengelola gerai lain, seperti Dan+Dan, Lawson, Alfamidi, dan Alfamidi Super, melalui anak

usaha, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI). AMRT menggeng-gam 86,7% saham MIDI, yang memiliki 1.293 gerai.

Pada perdagangan kemarin, saham AMRT turun 3,33% menjadi Rp 580 per saham.

Narita Indrastiti, Andy D.

Dana dari

obligasi ini akan

digunakan untuk

melunasi utang

perusahaan.

Pergerakan Indeks Sektoral di BEI Periode 19 - 26 Maret 2018

Perubahan : 2,37%

Agrikultur

Sumber: Bloomberg

Perubahan : -0,43%

Industri Dasar

Perubahan : -2,00%

Barang Konsumer

Perubahan : -1,86%

Keuangan

Perubahan : -2,85%

Infrastruktur

Perubahan : 1,31%

Tambang

Perubahan : -0,96%

Industri Lain-lain

Perubahan : -0,91%

Konstruksi & Properti

Perubahan : -0,79%

Perdagangan

2.639,1819 Mar 2018

1.844,8726 Mar 2018

507,7019 Mar 2018

503,0826 Mar 2018

920,0719 Mar 2018

912,7726 Mar 2018

1.632,0119 Mar 2018

1.670,7226 Mar 2018 742,72

19 Mar 2018

739,5126 Mar 2018

2.586,4326 Mar 2018

1.170,7419 Mar 2018 1.149,01

26 Mar 2018

1.094,9919 Mar 2018

1.063,8226 Mar 2018

1.821,0319 Mar 2018

1.230,9326 Mar 2018

1.242,8219 Mar 2018

Kinerja Keuangan TOWR*Keterangan 30-Sep-17 30-Sep-16 Perubahan

Total Aset 26.808,65 25.025,21 7,13%

Total Kewajiban 14.868,68 14.316,86 3,85%

Total Ekuitas 11.939,97 10.708,35 11,50%

Pendapatan 3.977,88 3.731,83 6,59%

Laba Kotor 3.408,35 3.241,53 5,15%

Laba Usaha 3.020,13 3.164,79 -4,57%

Laba Bersih 1.909,89 2.308,28 -17,26%

Laba Bersih per Saham 187,00 226,00 -17,26%

*Dalam miliar rupiah Sumber: Laporan keuangan TOWR Sumber: Bloomberg

3.76127 Mar 2017

3.55026 Mar 2018

Laju Harga TOWR(Rp per saham)

Zainudin
Typewriter
27 Maret 2018, Kontan | Hal.5