tor paket 5 komponen 3 - kemenag

36
1 KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 608 TAHUN 2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS SELEKSI INSTRUKTUR NASIONAL, FASILITATOR PROVINSI, DAN FASILITATOR DAERAH PADA PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) GURU PADA MADRASAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM Menimbang : Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru, Kepala Madrasah, Pengawas sekolah pada madrasah merupakan salah satu prioritas Direktorat GTK Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Madrasah. Instruktur dan fasilitator memiliki peran strategis sebagai penjamin mutu program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita (Convention on the Elimination of All Discrimination Against Women); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

NOMOR 608 TAHUN 2021

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS SELEKSI INSTRUKTUR NASIONAL,

FASILITATOR PROVINSI, DAN FASILITATOR DAERAH

PADA PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN (PKB) GURU PADA MADRASAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

Menimbang : Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Guru, Kepala Madrasah, Pengawas sekolah pada

madrasah merupakan salah satu prioritas Direktorat

GTK Kementerian Agama untuk meningkatkan kualitas

dan mutu pendidikan di Madrasah.

Instruktur dan fasilitator memiliki peran strategis

sebagai penjamin mutu program Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun

1984 tentang Pengesahan Konvensi Penghapusan

Segala Bentuk Diskriminasi Terhadap Wanita

(Convention on the Elimination of All Discrimination

Against Women);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4586);

2

3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005

Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

5670);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang

Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 194, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4941) sebagaimana telah

diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2017 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 107, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6058);

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12

tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/

Madrasah;

6. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang

Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka

Kreditnya sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2016 tentang

Perubahan atas Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21

3

Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas

Sekolah dan Angka Kreditnya;

7. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun 2012 tentang

Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama

Islam pada Sekolah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2012 Nomor 206) sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 31 Tahun

2013 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama

Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan

Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah

(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor

684);

8. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang

Kementerian Agama (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 168);

9. Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan

Dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Nomor 5

Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Sistem

Data Gender Dan Anak

10. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013

tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1382)

sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 68 Tahun

2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri

Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan

Pendidikan Madrasah (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 2101);

11. Peraturan Menteri Agama Nomor 58 Tahun 2017

tentang Kepala Madrasah sebagaimana telah diubah

dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 24 Tahun

4

2018 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Agama

Nomor 58 Tahun 2017 tentang Kepala Madrasah;

12. Peraturan Menteri Agama Nomor 38 Tahun 2018

tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Guru Madrasah (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2018 Nomor 1750);

13. Peraturan Menteri Agama Nomor 19 Tahun 2019

tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

Kementerian Agama (Berita Negara Republik Indonesia

Tahun 2019 Nomor 1117);

14. Peraturan Menteri Agama Nomor 38 Tahun 2018

tentang Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Guru;

15. Pedoman Operasional Proyek (Project Operational

Manual/POM) Madrasah Education Quality Reform,

IBRD Loan Number: 8992-ID, Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik

Indonesia, Tahun 2019.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

TENTANG PETUNJUK TEKNIS SELEKSI INSTRUKTUR

NASIONAL, FASILITATOR PROVINSI, DAN FASILITATOR

DAERAH PADA PROGRAM PENGEMBANGAN

KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB) GURU PADA

MADRASAH

KESATU : Menetapkan Petunjuk Teknis Seleksi Instruktur

Nasional, Fasilitator Provinsi, dan Fasilitator Daerah

pada Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

Guru pada Madrasah, Kementerian Agama RI

5

sebagaimana tercantum dalam lampiran yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari keputusan ini.

KEDUA : Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud pada DIKTUM

KESATU merupakan acuan yang digunakan dalam

Seleksi Instruktur Nasional, Fasilitator Provinsi, dan

Fasilitator Daerah dalam program Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan Guru pada Madrasah bagi

Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota, Kantor

Wilayah Kementerian Agama Provinsi, dan Direktorat

Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah.

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta

Pada tanggal 1 Februari 2021

DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN ISLAM,

TTD

MUHAMMAD ALI RAMDHANI

6

LAMPIRAN

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN ISLAM NOMOR 608 TAHUN 2021

PETUNJUK TEKNIS SELEKSI INSTRUKTUR NASIONAL,

FASILITATOR PROVINSI, DAN FASILITATOR DAERAH

PADA PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN GURU PADA MADRASAH

PETUNJUK TEKNIS SELEKSI INSTRUKTUR NASIONAL,

FASILITATOR PROVINSI, DAN FASILITATOR DAERAH

PADA PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN

BERKELANJUTAN GURU PADA MADRASAH

BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Proyek

Proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of

Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education

Quality Reform) – selanjutnya disebut Realizing Education’s Promise-

Madrasah Education Quality Reform [REP-MEQR] (IBRD Loan 8992-ID)

bertujuan untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan layanan pendidikan

madrasah dalam binaan Kementerian Agama. Proyek ini dilaksanakan

dalam waktu lima tahun, dimulai pada awal tahun 2020 dan berakhir pada

tahun 2024 dengan pembiayaan dari Bank Dunia. Proyek ini akan

dilaksanakan di 34 provinsi dan 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Proyek ini terdiri atas empat komponen proyek yang dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dan sistem pengelolaan pendidikan di Kementerian

Agama. Keempat komponen tersebut adalah:

1. Penerapan Sistem e-RKAM (Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah

berbasis elektronik) secara Nasional dan Pemberian Dana Bantuan

7

untuk Madrasah. Sistem e-RKAM ini memungkinkan terjadinya

peningkatan efektivitas pembelanjaan melalui sistem perencanaan dan

penganggaran berbasis kinerja di madrasah dan sekolah penerima BOS

di bawah Kemenag yang memungkinkan madrasah dan satuan

pendidikan keagamaan lainnya untuk merencanakan, menganggarkan,

dan memonitor penggunaan dana dengan lebih efektif. Pemberian dana

bantuan dimaksudkan untuk mendukung percepatan pencapaian SNP

berdasarkan hasil Evaluasi Diri Madrasah (EDM) dan penerapan e-

RKAM.

2. Penerapan Sistem Penilaian Hasil Belajar di tingkat Madrasah Ibtidaiyah

(MI) untuk Seluruh Peserta Didik Kelas 4 Secara Nasional. Asesmen ini

diharapkan dapat mengukur dampak dari pendanaan terhadap hasil

belajar siswa dan mengidentifikasi aspek-aspek apa saja yang perlu

ditingkatkan.

3. Kebijakan dan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan untuk Guru,

Kepala Madrasah, dan Tenaga Kependidikan Madrasah. Peningkatan

akses terhadap pelatihan yang bermutu memungkinkan terjadinya

peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan.

4. Penguatan Sistem untuk Mendukung Peningkatan Mutu Pendidikan.

Penguatan sistem pendataan sehingga menjadi basis dalam pembuatan

kebijakan, serta penguatan sistem pengelolaan madrasah dan tata kelola

di semua jenjang kantor Kemenag diharapkan dapat meningkatkan

sistem penyelenggaran pendidikan yang bermutu di Kemenag.

B. Latar Belakang

Kementerian Agama merupakan salah satu kementerian yang berperan

penting dalam pencapaian target pembangunan pendidikan nasional.

Sebagai bagian dari sistem pendidikan nasional, Kementerian Agama

menyelenggarakan layanan pendidikan formal pada jenjang pendidikan

dasar dan menengah yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah

(MTs), dan Madrasah Aliyah (MA).

Salah satu prioritas Rencana Strategis Kementerian Agama dalam

meningkatkan mutu Pendidikan Islam adalah peningkatan mutu

8

pembelajara melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga

kependidikan di madrasah. Peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan

tenaga kependidikan di madrasah dilaksanakan melalui skema Program

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB). Fokus program tersebut

dilakukan di kelompok kerja terdekat yaitu melalui kegiatan dalam

Kelompok Kerja Guru (KKG), Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP),

Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK), Kelompok Kerja

Madrasah (KKM), dan Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah.

Salah satu bentuk dukungan pemerintah terhadap Program Pengembangan

Keprofesian Berkelanjutan Guru, Kepala Madrasah, dan Tenaga

Kependidikan Madrasah adalah melalui implementasi proyek Realizing

Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for

Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) – yang

disingkat REP-MEQR, yaitu sebuah program investasi SDM yang

dikembangkan Kementerian Agama yang sumber pendanaannya melalui

Pinjaman Luar Negeri Bank Dunia (IBRD Loan No.8992-ID) dari tahun 2020

sampai dengan 2024.

Dalam rangkap mencapai prioritas mutu pendidikan sebagaimana diatas,

diperlukan rerutmen Instruktur/fasilitator yang berkualitas. Pelatih

tersebut, sesuai dengan ketentuan pedoman PKB Guru, disebut dengan

Instruktur Nasional (IN), Fasilitator Provinsi (Fasprov), Fasilitator Daerah

Kabupaten/Kota (Fasda) yang akan bertugas di masing-masing kegiatan

level Nasional, Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Melalui rekrutmen para instruktur/fasilitator, diharapakan mampu

mendorong KKG/MGMP/MGBK sebagai komunitas belajar bagi guru-guru

madrasah untuk melaksanakan PKB. Untuk menjamin mutu

penyelenggaraan PKB guru di KKG/MGMP/MGBK, para fasilitator pada

kelompok kerja ditunjuk sebagai pihak yang melakukan fasilitasi dan

pendampingan pada pelaksanaan PKB guru.

Petunjuk teknis ini disusun sebagai panduan dalam melakukan seleksi IN,

Fasprov, dan Fasda PKB Guru Madrasah secara berjenjang dari pusat,

provinsi, dan kabupaten/kota. Panduan teknis ini juga dimaksuskan

sebagai acuan pelaksanaan bagi pelaksana teknis (Logistic service provider),

9

narasumber, peserta, dan panitia kegiatan untuk menjamin ketercapaian

tujuan diselenggarakannya pelatihan instruktur dan fasilitator PKB Guru

MI, MTs, dan MA.

C. Tujuan

Tujuan petunjuk teknis ini menjadi pedoman dalam:

a. Melakukan seleksi Instruktur Nasional (IN) yang akan menjadi

pelatih di tingkat Provinsi;

b. Melakukan seleksi Fasilitator Provinsi (FasProv) yang akan

menjadi pelatih di tingkat kabupaten/kota dan menjadi fasilitator

pelaksanaan PKB Guru dan Tenaga Kependidikan di tingkat

Kabupaten/Kota;

c. Melakukan seleksi Fasilitator Daerah (FasDa) yang akan menjadi

fasilitator pada kegiatan PKB Guru dan Tenaga Kependidikan di

tingkat kabupaten/kota dan tingkat kecamatan melalui kelompok

kerja (KKG/MGMP/MGBK).

D. Isi Petunjuk Teknis

Isi petunjuk teknis terdiri dari;

Pada Bab I pendahuluan, Bab II struktur organisasi pelaksana, Bab III

mekanisme seleksi, Bab IV materi seleksi, Bab V monitoring dan evaluasi,

dan Bab VI penutup.

E. Kontribusi hasil terhadap pencapaian target PDOI dan IRI

Kegiatan ini merupakan salah satu tahapan kegiatan penting yang

berkontribusi terhadap pencapaian target indikator Project

Development Objectives Indicators (PDOI) dan Intermediate Results

indicators (IRI) yang ditetapkan. Instruktur dan Fasilitator PKB Guru

MI, MTs, MA yang telah dilatih akan menjadi aset dalam

pendampingan pengembangan PPKB Madrasah melalui kelompok

kerja dan mereka nanti yang akan melatih untuk program-program

peningkatan mutu guru.

10

BAB II.

STRUKTUR ORGANISASI PELAKSANA SELEKSI

Gambar 1. Struktur organisasi pelaksana seleksi

1. Penanggung Jawab

Penyelenggara dan penanggungjawab kegiatan ini adalah Direktorat

Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Direktorat Jenderal

Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Adapun penyelenggara dan

penangung jawan bertugas untuk:

a. Menyiapkan petunjuk teknis seleksi fasilitator;

b. Membentuk tim seleksi tingkat pusat, provinsi dan kab/kota;

c. Mensosialisasikan juknis ke kantor wilayah kementerian agama;

d. Mengelola administrasi seleksi, yang meliputi surat menyurat dan

pengelolaan pertanggungjawaban keuangan kegiatan;

e. Mengkoordinasikan tim seleksi dan peserta seleksi;

f. Bertanggungjawab terhadap seluruh substansi kegiatan seleksi.

1. Seleksi Administrasi

2. Seleksi Akademik

3. Seleksi Wawancara

SK Instruktur Nasional,

Fasilitator Provinsi, dan

Fasilitator Daerah

11

2. Panitia Seleksi

a) Panitia Tingkat Nasional (GTK Madrasah Kemenag RI)

Panitia seleksi tingkat nasional adalah tim yang ditunjuk melalui

SK Direktur GTK madrasah. Adapun tugas tim seleksi tingkat

nasional adalah:

1) Mensosialisasikan juknis rekruitmen ke Kanwil Kemenag

Provinsi;

2) Menyiapkan instrumen tes seleksi peserta;

3) Melaksanakan seleksi akademik instruktur nasional;

4) Membuat rekomendasi hasil seleksi instruktur nasional;

5) Mengusulkan peserta yang lolos seleksi sebagai peserta

pelatihan calon Instruktur Nasional;

6) Menyampaikan rekomendasi daftar Instruktur Nasional

kepada Direktorat GTK Madrasah untuk ditetapkan;

7) Menkonfirmasikan proses seleksi fasilitator provinsi dan

daerah.

b) Panitia Tingkat Provinsi (Kanwil Kemenag Provinsi)

Panitia tingkat provinsi adalah Bidang Pendidikan Madrasah

(Bidang Penmad) Kanwil Kementerian Agama Provinsi dengan

tugas sebagai berikut:

1) Mensosialisasikan juknis seleksi ke Kabupaten/Kota;

2) Menerima berkas administrasi pendaftaran calon fasilitator

provinsi;

3) Melakukan verifikasi dan validasi penilaian kelengkapan

berkas administrasi calon fasilitator provinsi;

4) Melakukan seleksi akademik dan wawancara calon

fasilitator provinsi dan membuat berita acara hasil

penilaian;

5) Mengkonfirmasi seleksi fasilitator daerah

12

6) Menyampaikan rekomendasi dan usulan calon fasilitator

provinsi dan fasilitator daerah yang akan mengikuti

pelatihan fasilitator provinsi ke panitia tingkat nasional;

7) Mengumumkan hasil seleksi fasilitator provinsi dan daerah.

c) Panitia Tingkat Kabupaten/Kota (Kemenag Kab/Kota)

Panitia tingkat Kabupaten/Kota adalah Seksi Pendidikan

Madrasah (Penmad) pada Kantor Kementerian Agama

Kabupaten/Kota dengan tugas sebagai berikut:

1) Mensosialisasikan juknis seleksi fasilitator;

2) Menerima berkas administrasi pendaftaran calon fasilitator;

3) Melakukan verifikasi dan validasi kelengkapan berkas

administrasi (dokumen protofolio) calon fasilitator;

4) Melakukan seleksi akademik dan wawancara;

5) Menyampaikan surat rekomendasi berupa usulan calon

fasilitator daerah kepada panitia seleksi tingkat provinsi;

8) Mengumumkan hasil seleksi fasilitator daerah setelah

persetujuan kantor provinsi.

3. Provinsi Sasaran

Tabel 1. Propinsi Saran Program PKB Guru Madrasah

NO Provinsi No Provinsi

1. Aceh 18. Kalimantan Timur

2. Sumatera Selatan 19. Kalimantan Tengah

3. Sumatera Barat 20. Kalimantan Selatan

4. Sumatera Utara 21. Kalimantan Barat

5. Riau 22. Kalimantan Utara

6. Kepulauan Riau 23. Nusa Tenggara Timur

7. Jambi 24. Nusa Tenggara Barat

8. Kep. Bangka belitung 25. Gorontalo

9. Bengkulu 26. Sulawesi Tengah

13

10. Lampung 27. Sulawesi Selatan

11. Banten 28. Sulawesi Barat

12. DKI Jakarta 29. Sulawesi Utara

13. Jawa Barat 30. Sulawesi Tenggara

14. DI Yogyakarta 31. Maluku

15. Jawa Tengah 32. Maluku Utara

16. Jawa Timur 33. Papua

17. Bali 34. Papua Barat

14

BAB III

ALUR SELEKSI

Gambar 2. Mekanisme Pelaksanaan Seleksi

Seleksi yang dimaksud pada kegiatan ini adalah seleksi Instruktur

Nasional (IN), Fasilitator Provinsi (Fasprov), dan Fasilitator Daerah

(Fasda). Instruktur Nasional adalah para penulis modul, tim

pengembang PKB Guru, dan para pakar pendidikan yang direkrut untuk

menjadi pelatih fasilitator provinsi.

Adapun Fasprov merupakan kumpulan guru-guru terbaik yang direkrut

untuk menjadi pelatih fasilitator daerah. Sementara, Fasda merupakan

kumpulan guru-guru terbaik yang direkrut untuk disiapkan menjadi

pelatih kegiatan PKB Guru di KKG/MGMP/MGBK.

Tujuan proses seleksi ini adalah terpilihnya sumber daya manusia

madrasah yang memiliki kemampuan profesional dalam rangka

15

memberikan layanan pendidikan yang berkualitas kepada guru dan

peserta didik dan mampu mengembangkan potensi diri serta

membentuk komunitas pembelajar (community learning center) ditingkat

nasional, provinsi, dan kabupaten/kota dalam rangka pengembangan

budaya belajar yang keberlanjutan.

A. Ketentuan Umum Peserta Seleksi

Seleksi fasilitator PKB guru menggunakan mekanisme berjenjang.

Diawali seleksi tingkat nasional kemudian seleksi tingkat provinsi

dan terakhir tingkat kabupaten/kota.

Adapun kriteria umum peserta seleksi instruktur nasional, fasilitator

provinsi dan daerah dari unsur Guru adalah:

a. Kualifikasi Pendidikan minimal S1

b. Masa tugas menjadi guru (negeri atau swasta) minimal 5 tahun.

c. Memiliki penilaian kinerja guru dalam 2 tahun berturut – turut

minimal baik dan diutamakan nilai rerata hasil Asesmen

Kompetensi guru kategori terampil.

d. Berlatarbelakang pendidikan sesuai dengan modul PKB

e. Diutamakan memiliki pengalaman sebagai fasilitator/narasumber

/instruktur tingkat Nasional/Provinsi/Kabupaten sesuai posisi

pendaftaran.

f. Telah dinyatakan ‘LULUS’ seleksi administrasi dan seleksi

akademik yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian Agama

sesuai posisi pendaftaran.

g. Bersedia menjadi fasilitator nasional/provinsi/kabupaten/Kota

yang dibuktikan dengan surat pernyataan kesediaan menjadi

fasilitator.

2. Seleksi Instruktur Nasional (IN)

Instruktur Nasional direkrut di tingkat nasional untuk disiapkan

menjadi instruktur bagi pelatihan fasilitator provinsi. Instruktur

16

Nasional akan ditentukan oleh panitia seleksi pusat dan

diutamakan dari unsur:

a) Penulis Modul PKB Guru.

b) Tim pengembang PKB Guru tingkat Nasional.

c) Widyaiswara Pusdiklat dan Balai diklat Keagamaan.

d) Tim Review Modul PKB Guru Madrasah.

e) Instruktur Nasional PKB Guru Madrasah hasil piloting

program PKB Guru.

f) Dosen/Praktisi pendidikan.

Calon instruktur nasional yang sudah ditentukan masuk short list

oleh panitia seleksi tingkat nasional akan diundang oleh panitia

untuk seleksi wawancara. Tujuannya wawancara tersebut untuk

memastikan kompetensi dan komitmen calon instruktur.

Peserta seleksi pusat dari unsur Widyaiswara/Dosen/praktisi

pendidikan.

a. Telah dinyatakan ‘LULUS’ seleksi administrasi dan seleksi

akademik yang diselenggarakan oleh seleksi tingkat nasional.

b. Menunjukkan surat tugas yang ditandatangani oleh instansi

kerja yang bersangkutan dengan disertakan biodata peserta.

c. Berlatar belakang pendidikan sesuai dengan modul PKB.

d. Memiliki pengalaman sebagai instruktur/fasilitator nasional

sesuai dengan bidang keahlian/sesuai modul.

e. Bersedia menjadi instruktur yang dibuktikan dengan surat

pernyataan kesediaan.

3. Seleksi Fasilitator Provinsi (FasProv)

Fasilitator Provinsi (FasProv) merupakan kumpulan guru – guru

terbaik yang direkrut oleh Kanwil Kementrian Agama Provinsi

untuk disiapkan menjadi pelatih pada pelatihan Fasilitator Daerah

(Fasda) PKB Guru Madrasah.

17

Peserta seleksi adalah guru-guru yang harus memenuhi ketentuan

umum dan ketentuan khusus sebagai berikut:

a. Berlatarbelakang pendidikan sesuai dengan modul PKB

sebagaimana penjelasan berikut:

No Jenjang Persyaratan

1 Fasilitator

KKG MI

1. Sertifikat Pendidik

2. Diutamakan S1 Bahasa Indonesia

(Fasilitator Literasi)

3. Diutamakan S1 Matematika

(Fasilitator Numerasi)

4. Diutamakan S1 IPA (Fasilitator Sains)

2 Fasilitator MGMP MTs

1. Sertifikat pendidik sesuai Mapel

2. Diutamakan S2 Sesuai bidang mata

pelajaran (Bahasa Indonesia, B. Inggris,

Matematika, dan IPA).

3 Fasilitator MGMP MA

1. Sertifikat pendidik sesuai Mapel

2. Diutamakan S2 Sesuai bidang mata

pelajaran (Bahasa Indonesia, Bahasa

Inggris, Matematika, Ekonomi, Fisika,

Kimia, Biologi, dan Bimbingan Konseling).

4 Fasilitator MGBK MA

1. Sertifikat pendidik sesuai Mapel

2. Diutamakan S2 Sesuai bidang mata

pelajaran (Bimbingan Konseling).

b. Diutamakan memiliki nilai asesmen kompetensi guru yang

terbaik di wilayah kerja.

c. Diutamakan memiliki pengalaman sebagai fasilitator atau

narasumber minimal di kegiatan KKG/MGMP/MGBK/KKM/

POKJAWAS baik tingkat Kabupaten/Kota/Provinsi;

d. Diutamakan pengurus KKG/MGMP/MGBK

18

a. Telah dinyatakan ‘LULUS’ seleksi administrasi dan seleksi

akademik yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian

Agama Provinsi untuk menjadi fasilitator;

b. Memiliki surat rekomendasi dari kepala madrasah untuk

mengikuti seleksi fasilitator provinsi.

c. Bersedia menjadi fasilitator provinsi yang dibuktikan dengan

surat pernyataan kesediaan menjadi fasilitator;

4. Seleksi Fasilitator Daerah (FasDa)

Fasilitator Daerah (FasDa) merupakan kumpulan guru – guru

terbaik yang direkrut oleh Kantor Kementrian Agama

Kabupaten/Kota untuk disiapkan menjadi fasilitator atau

narasumber kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan

guru di KKG/MGMP/MGBK tingkat kabupaten/kota.

Peserta seleksi adalah guru-guru yang harus memenuhi ketentuan

umum dan ketentuan khusus sebagai berikut:

a. Berlatarbelakang pendidikan sesuai dengan modul PKB

sebagaimana penjelasan berikut:

No Jenjang Persyaratan

1 Fasilitator

KKG MI

1. Sertifikat Pendidik

2. Diutamakan S1 Bahasa Indonesia

(Fasilitator Literasi)

3. Diutamakan S1 Matematika

(Fasilitator Numerasi)

4. Diutamakan S1 IPA (Fasilitator Sains)

2 Fasilitator

MGMP MTs

3. Sertifikat pendidik sesuai Mapel

4. Diutamakan S2 Sesuai bidang mata

pelajaran (Bahasa Indonesia, B. Inggris,

Matematika, dan IPA).

19

No Jenjang Persyaratan

3 Fasilitator MGMP MA

3. Sertifikat pendidik sesuai Mapel

4. Diutamakan S2 Sesuai bidang mata

pelajaran (Bahasa Indonesia, Bahasa

Inggris, Matematika, Ekonomi, Fisika,

Kimia, Biologi, dan Bimbingan Konseling).

4 Fasilitator MGBK MA

3. Sertifikat pendidik sesuai Mapel

4. Diutamakan S2 Sesuai bidang mata

pelajaran (Bimbingan Konseling).

b. Bertugas di Madrasah yang berada di wilayah kabupaten/kota

sasaran;

c. Diutamakan memiliki nilai asesmen kompetensi guru yang

terbaik di wilayah kerja

d. Memiliki Pengalaman sebagai fasilitator atau narasumber

minimal di kegiatan KKG/MGMP/MGBK;

e. Diutamakan pengurus KKG/MGMP/MGBK;

f. Mendapatkan rekomendasi dari Kepala Madrasah;

g. Telah dinyatakan ‘LULUS’ seleksi administratif dan seleksi

akademik yang diselenggarakan oleh Kantor Kementerian

Agama Kabupaten/Kota untuk menjadi fasilitator;

h. Bersedia menjadi fasilitator kabupaten/kota yang dibuktikan

dengan surat pernyataan kesediaan menjadi fasilitator;

B. Tahapan Seleksi

1. Seleksi Instruktur Nasional

Panitia seleksi tingkat nasional akan melakukan seleksi dan

menentukan short list calon instruktur nasional berdasarkan

kriteria sebagaimana ditentukan diatas (seleksi IN). Calon yang

masuk short list akan diundang oleh panitia untuk seleksi

20

wawancara. Tujuannya untuk pendalaman dan memastikan

kompetensi dan komitmen calon instruktur.

2. Seleksi Fasilitator Provinsi dan Fasilitator Daerah

Seleksi Fasilitator Provinsi dan Daerah terdiri dari 3 tahapan.

Adapun tahapan tersebut sebagai berikut:

1) Tahap Pertama.

Seleksi Administrasi. Seleksi administrasi bertujuan untuk

menyeleksi calon Fasilitator yang memenuhi persyaratan

administrasi sebagaimana ketentuan umum dan persyaratan

calon fasilitator. Panitia akan melakukan verifikasi dokumen

pendaftaran. Peserta diharuskan mengisi formulir dan

mengupload dokumen kelengkapan pendaftaran calon

fasilitator secara online (link pendaftaran disampaikan dalam

surat pemberitahuan seleksi).

Pada tahap seleksi administrasi, peserta diharapkan

melampirkan (upload) dokumen karya guru yang relevan

selama menjadi guru, baik publikasi ilmiah atau karya inovatif.

2) Tahap Kedua:

Seleksi Akademik/Kompetensi. Peserta yang lolos tahap

pertama secara otomatis mengikuti tahap kedua yaitu Seleksi

akademik yang dikelola oleh sistem (online). Tujuannya adalah:

- Seleksi kompetensi pengetahuan calon fasilitator.

- Seleksi pengalaman calon fasilitator dalam bidang fasilitasi

kegiatan pelatihan (pengalaman sebagai fasilitator)

- Validasi dokumen portofolio pendaftaran

3) Tahap Ketiga:

Seleksi Wawancara. Peserta yang lolos seleksi akademik akan

diundang mengikuti seleksi wawancara. Tujuannya adalah:

- Validasi dan pendalaman pengetahuan dan kompetensi;

- Memastikan pengetahuan/teknik fasilitasi pelatihan;

- Memastikan komitmen calon fasilitator.

21

C. Tugas dan Tanggungajwab Instruktur dan Fasilitator

1. Instruktur Nasional (IN)

Instruktur nasional merupakan tim pelatih yang

bertanggungjawab untuk melaksanakan pelatihan kepada

fasilitator provinsi di Kantor Kementerian Agama Provinsi.

Tugas Instruktur Nasional adalah:

a. Mengikuti Pelatihan Instruktur Tingkat Nasional;

b. Melatih Fasilitator Provinsi (Pelatihan dapat dilakukan dengan

Team Teaching) baik moda tatap muka maupun moda daring.

c. Menyiapkan dan mengembangkan bahan pelatihan seperti

hand out, power point, dan video, struktur program, silabus,

dan modul pelatihan untuk fasilitator provinsi dan kabupaten.

d. Melaporakan dan mendokumentasikan hasil pelatihan

fasilitator provinsi.

2. Fasilitator Provinsi (Fasprov)

Fasilitator provinsi merupakan tim pelatih yang

bertanggungjawab untuk melaksanakan pelatihan kepada

fasilitator daerah di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota.

Tugas Fasilitator Provinsi adalah:

a. Mengikuti Pelatihan Fasilitator Tingkat Provinsi;

b. Melatih Fasilitator Daerah (Pelatihan dapat dilakukan dengan

Team Teaching) baik moda tatap muka maupun moda daring.

c. Mengembangkan Struktur Program, dan Silabus.

d. Melaporkan dan mendokumentasikan hasil pelatihan

fasilitator Daerah.

3. Fasilitator Daerah (FasDa)

Fasilitator daerah merupakan fasilitator kabupaten/kota yang

sudah dilatih oleh fasilitator provinsi untuk menjadi fasilitator

daerah. Fasilitator daerah berasal dari unsur guru/pengawas

22

yang dinyatakan lulus dan kompeten untuk menjadi fasilitator

daerah.

Tugas Fasilitator Daerah adalah:

a. Menyusun silabus pelatihan PKB Guru sesuai pola yang sudah

ditentukan;

b. Menyusun skenario pelatihan;

c. Melatih guru di KKG/MGMP/MGBK baik moda tatap muka

maupun moda daring dengan menggunakan modul yang

sudah disiapkan;

d. Mendampingi guru di KKG/MGMP/MGBK maupun di

madrasah;

e. Memfasilitasi peserta mempelajari modul;

f. Menyusun/mereview modul pelatihan;

g. Memantau dan mengevaluasi;

h. Melaporkan hasil pelatihan;

i. Mendikumentasikan hasil pelatihan.

23

D. Proyeksi Kebutuhan IN, Fasprov dan Fasda

1. Instruktur Nasional

Tabel 2. Proyeksi Kebutuhan Instruktur Nasional PKB Guru Madrasah

No Jenjang Mapel Kebutuhan

1

MI

Literasi 7

Numerasi 7

Sains 7

2

MTs

Bahasa Indonesia 17

Matematika 17

Bahasa Inggris 17

IPA 17

3

MA

Bahasa Indonesia 17

Matematika 17

Bahasa Inggris 17

Fisika 17

Kimia 17

Biologi 17

Ekonomi 17

Bimbingan Konseling 17

TOTAL 225

25

2. Fasilitator Provinsi

Tabel 3. Proyeksi Kebutuhan Fasilitator Provinsi PKB Guru Madrasah

NO

PROVINSI Jmlh Kab/ Kota

FASILITATOR PROVINSI

MI MTs MA

Lit Num Sains Jml B.Ind B.Ing MTK IPA XX Jml B.Ind B.Ing MTK Fisk Bio Kim Eko BK PS JML

1. ACEH* 23 2 2 2 6 6 6 6 5 2 25 5 4 5 5 5 5 5 4 2

40

2. SUMSEL* 17 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 3 3 3 5 5 5 5 3 3 35

3. SUMBAR* 12 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30

4. SUMUT* 33 2 2 2 6 6 6 6 5 2 25 5 4 5 5 5 5 5 4 2

40

5. KEPRI* 7 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25

6. Riau* 12 2 2 2 6 6 6 6 5 2 25 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35

7. Jambi* 11 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30

8. Kep. BABEL 7 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

9. Bengkulu 10 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

10. Lampung* 15 2 2 2 6 6 6 6 5 2 25 5 4 5 5 5 5 5 4 2

40

11. JABAR* 27 3 3 3 9 8 8 8 8 3 35 8 8 8 7 7 7 7 5 3 60

12. DKI Jkt* 6 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35

13. Banten* 8 2 2 2 6 6 6 6 5 2 25 6 6 5 5 5 5 5 5 3 45

14. JATENG* 36 3 3 3 9 8 8 8 8 3 35 7 7 7 7 6 6 6 6 3 55

15. DIY * 5 2 2 2 6 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25

16. JATIM* 38 3 3 3 9 11 10 11 10 4 45 9 9 9 9 9 8 8 7 2 70

17. Bali 9 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

18. NTB* 10 2 2 2 6 6 6 6 5 2 25 6 6 5 5 5 5 5 5 3 45

19. NTT 22 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

26

NO

PROVINSI

Jmlh Kab/ Kota

FASILITATOR PROVINSI

MI MTs MA

Lit Num Sains Jml B.Ind B.Ing MTK IPA XX Jml B.Ind B.Ing MTK Fisk Bio Kim Eko BK PS JML

20. KALTIM* 10 2 2 2 6 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25

21. KALSEL* 13 2 2 2 6 6 6 6 5 2 25 4 4 4 4 4 4 4 4 3 35

22. KALBAR* 14 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30

23. KALTENG 14 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

24. KALTARA 5 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

25. SULSEL* 24 2 2 2 6 6 6 6 5 2 25 6 5 6 5 5 5 5 5 3 45

26. SULTENG* 13 2 2 2 6 5 4 5 4 2 20 4 4 4 3 3 3 3 3 3 30

27. SULUT 15 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

28. SULBAR 6 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

29. SULTRA 17 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

30. Gorontalo* 6 2 2 2 6 3 3 3 3 2 15 3 3 3 3 3 3 3 2 2 25

31. Maluku 11 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

32. MALUT 10 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

33. Papua 29 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

34. Papua Barat 13 2 2 2 6 2 2 2 2 1 9 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18

TOTAL 514 71 71 71 213 126 126 126 126 112 617 100 100 100 112 112 112 112 87 87 1.034

Penjelasan

*adalah provinsi sasaran penerima bantuan kelompok tahun 2021. Provinsi yang belum menerima bantuan kelompok kerja tahun 2021 akan mendapatkan pelatihan guru dan tenaga kependidikan melalui project MEQR komponen 3. PS adalah: Fasilitator dari Pengawas (RA/MI/MTs/MA) dengan diutamakan memiliki latar belakang sesuai Mata

Pelajaran/modul/memiliki kompetensi dalam bidang management mandrasah. Widyaiswara BDK/Dosen/Praktisi Pendidikan yang memiliki concern dan keahlian pada sesuai Mata Pelajaran/modul/

keahlian dalam bidang fasilitasi pelatihan.

27

3. Fasilitator Daerah (Kabupaten/Kota)

Tabel 4. Proyeksi Kebutuhan Fasilitator Daerah PKB Guru Madrasah

NO

PROVINSI

Jmlh Kab/ Kota

FASILITATOR DAERAH

MI MTs MA

Lit Num Sains Jml B.Ind B.Ing Mtk IPA Jml B.Ind B.Ing MTK Fisk Bio Kim Eko BK PS Jml

1. ACEH* 23 31 31 30 92 29 29 29 28 115 23 23 23 23 23 23 23 23 23 207

2. SUMSEL* 17 23 23 22 68 22 21 21 21 85 19 19 19 17 17 17 17 17 17 153

3. SUMBAR* 12 25 25 26 76 32 31 31 31

95 20 20 20 20 20 20 20 19 12 171

4. SUMUT* 33 44 44 44 132 42 41 41 41 165 33 33 33 33 33 33 33 33 33 297

5. KEPRI* 7 10 9 9 28 9 9 9 8 35 7 7 7 7 7 7 7 7 7 63

6. Riau* 12 16 16 16 48 20 20 20 20

60 12 12 12 12 12 12 12 12 12 108

7. Jambi* 11 15 15 14 44 19 19 19 18 55 11 11 11 11 11 11 11 11 11 99

8. Kep. BABEL 7 10 9 9 28 9 9 9 8 35 7 7 7 7 7 7 7 7 7 63

9. Bengkulu 10 14 13 13 40 13 13 12 12 50 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90

10. Lampung* 15 20 20 20 60 19 19 19 18 75 15 15 15 15 15 15 15 15 15 135

11. JABAR* 27 36 36 36 108 34 34 34 33 135 27 27 27 27 27 27 27 27 27 243

12. DKI Jkt* 6 8 8 8 24 8 8 7 7

30 6 6 6 6 6 6 6 6 6 54

13. Banten* 8 11 11 10 32 10 10 10 10 40 8 8 8 8 8 8 8 8 8 72

14. JATENG* 36 47 47 46 140 44 44 44 43 175 35 35 35 35 35 35 35 35 35 315

15. DIY * 5 7 7 6 20 7 6 6 6

25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

16. JATIM* 38 51 51 50 152 48 48 47 47 190 38 38 38 38 38 38 38 38 38 342

17. Bali 9 12 12 12 36 12 11 11 11 45 9 9 9 9 9 9 9 9 9 81

18. NTB* 10 14 13 13 40 13 13 12 12 50 10 10 10 10 10 10 10 10 10

90

19. NTT 22 30 30 28 88 28 28 27 27 110 22 22 22 22 22 22 22 22 22 198

20. KALTIM* 10 14 13 13 40 13 13 12 12 50 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90

28

NO

PROVINSI

Jmlh Kab/ Kota

FASILITATOR DAERAH

MI MTs MA

Lit Num Sains Jml B.Ind B.Ing Mtk IPA Jml B.Ind B.Ing MTK Fisk Bio Kim Eko BK PS Jml

21. KALSEL* 13 18 17 17 52 17 16 16 16 65 13 13 13 13 13 13 13 13 13 117

22. KALBAR* 14 19 19 18 56 18 18 17 17

70 14 14 14 14 14 14 14 14 14 126

23. KALTENG 14 19 19 18 56 18 18 17 17 70 14 14 14 14 14 14 14 14 14 126

24. KALTARA 5 7 7 6 20 7 6 6 6 25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

25. SULSEL* 24 32 32 32 96 30 30 30 30

120 24 24 24 24 24 24 24 24 24 216

26. SULTENG* 13 18 17 17 52 17 16 16 16

65 13 13 13 13 13 13 13 13 13 117

27. SULUT 15 20 20 20 60 19 19 19 18 75 15 15 15 15 15 15 15 15 15 135

28. SULBAR 6 8 8 8 24 8 8 7 7 30 6 6 6 6 6 6 6 6 6 54

29. SULTRA 17 23 23 22 68 22 21 21 21 85 17 17 17 17 17 17 17 17 17 153

30. Gorontalo* 6 8 8 8 24 8 8 7 7 30 6 6 6 6 6 6 6 6 6 54

31. Maluku 11 15 15 14 44 19 19 19 18 55 11 11 11 11 11 11 11 11 11 99

32. MALUT 10 14 13 13 40 13 13 12 12 50 10 10 10 10 10 10 10 10 10 90

33. Papua 29 39 39 38 116 37 36 36 36 145 29 29 29 29 29 29 29 29 29 261

34. Papua Barat 13 18 17 17 52 17 16

16 16 65 13 13 13 13 13 13 13 13 13 117

TOTAL 514 696 687 673 2.056 681 670 659 650 2.570 514 514 514 514 514 514 514 514 514

4.626

Keterangan

*adalah provinsi sasaran penerima bantuan kelompok tahun 2021. Provinsi yang belum menerima bantuan kelompok kerja tahun 2021 tetap mendapatkan pelatihan guru dan tenaga kependidikan melalui project MEQR komponen 3.

PS adalah fasilitator dari Pengawas (RA/MI/MTs/MA) dengan diutamakan memiliki latar belakang sesuai mata pelajaran/modul/memiliki kompetensi dalam fasilitasi pelatihan atau bidang peningkatan mutu pendidikan madrasah.

29

Penjelasan Proyeksi Kebutuhan Fasilitator Daerah PKB Guru Madrasah adalah sebagai berikut:

1. Keseluruhan proyeksi jumlah fasilitator daerah adalah dengan memperhitungkan jumlah Kabupaten/Kota dan madrasah

disetiap propinsi sehingga masing-masing Kabupaten/Kota dimungkinkan akan memiliki jumlah fasilitator yang berbeda.

2. Panitia seleksi Kanwil Kemenag Propinsi dapat berkoordinasi dengan Panitia Seleksi Kemenag Kabupaten/Kota dalam hal

menentukan jumlah kebutuhan fasilitator (lebih dari 1 fasilitator untuk setiap Mata Pelajaran/modul) dengan

mempertimbangkan jumlah satuan pendidikan (MI/MTs/MA) dan jumlah kelompok kerja yang dimiliki di masing-masing

Kemenag Kabupaten/Kota.

3. Kanwil Kemenag Propinsi/Kabupaten/Kota dapat menentukan dan merekomendasikan pengawas madrasah sebagai fasilitator

sesuai dengan alokasi yang diberikan dengan memperhatikan linieritas keilmuan (diutamakan sesuai modul) atau karena

kompetensi dalam fasilitasi pelatihan.

30

E. Waktu Pelaksanaan Seleksi

Waktu persiapan pendaftaran IN, Fasda, FasProv:

Pengumuman seleksi Minggu ke-2 Maret 2021

Pendaftaran & upload administrasi Minggu ke-2 –

Minggu ke 4 Maret 2021

Proses seleksi

- Seleski Adminsitratif

- Akadmik/CBT

- Wawancara

Minggu ke-4 Maret 2021

Minggu ke 3 April 2021

Minggu ke 4 April 2021

Penetapan dan Pengumuman hasil Minggu ke-1 Mei

Pelatihan Instruktur Nasional dan

Fasilitator PKB Guru

Mei – Juni 2021

Moda seleksi yang akan digunakan adalah moda daring (seleksi

administratif dan akademik). Untuk kegiatan wawancara bisa

dilakukan secara daring atau tatap muka (dengan pertimbangan

tertentu yang diputuskan dalam rapat panitia).

Adapun link pendaftaran akan diinformasikan dalam lampiran surat

edaran seleksi.

31

BAB IV

MATERI SELEKSI

Materi seleksi fasilitator daerah, fasilitator provinsi dan instruktur

nasional sebagai berikut:

a. Seleksi Administrasi

Seleksi administrasi terdiri dari:

a. Identitas diri minimal terdiri dari nama lengkap, status

Kepegawaian, jenis kelamin, instansi asal, kabupaten dan

provinsi)

b. Latar Belakang Pendidikan

c. Riwayat pekerjaan dan Mata pelajaran yang diampu

d. Sertifikat Pendidik terdiri dari tahun dikeluarkan sertifikat, mata

pelajaran di sertifikat,

e. Pengalaman menjadi Fasilitator

f. Status Kepengurusan KKG/MGMP/MGBK

g. Surat Rekomendasi dari Kepala Madrasah.

b. Seleksi Akademik

Seleksi akademi terkait dengan kompetensi pengetahuan di dimensi

kompetensi pedagogik dan profesional. Adapun komposisi soal per

kompetensi sebagai berikut:

Tabel 5.

Komposisi soal per kompetensi

No Jenjang Materi Pedagogik Profesional Jumlah

1 MI Literasi Dasar 20 20 40

Literasi

Numerasi

20 20 40

Literasi Sains 20 20 40

2 MTs Bahasa

Indonesia

20 20 40

B. Inggris 20 20 40

Matematika 20 20 40

IPA 20 20 40

32

No Jenjang Materi Pedagogik Profesional Jumlah

3 MA Bahasa

Indonesia

20 20 40

Bahasa Inggris 20 20 40

Matematika 20 20 40

Ekonomi 20 20 40

Fisika 20 20 40

Kimia 20 20 40

Biologi 20 20 40

Bimbingan

Konseling

20 20 40

Seleksi akademik juga meliputi seleksi karya guru. Seleksi karya

guru yang dimaksud yaitu karya dalam bentuk:

1. Media Pembelajaran

2. Publikasi Ilmiah

3. Karya Inovatif

c. Wawancara

Materi seleksi wawancara adalah:

a. Komitmen

b. Paparan Karya Guru yang terbaik

c. Potensi sebagai fasilitator

33

BAB V

PENILAIAN DAN EVALUASI

A. Penilaian Administrasi

Penilaian Administrasi merupakan penilaian terhadap pemenuhan

persyaratan administrasi antara lain latar belakang pendidikan,

pengalaman mengajar, pengalaman menjadi fasilitator, keterlibatan

dalam Kepengurusan KKG/MGMP/MGBK dan rekomendasi. Adapun

bobot setiap persyaratan adaministrai sebagai berikut:

Tabel 6. Tabel bobot penilaian administrasi

No Syarat Administrasi Bobot Nilai

Tertinggi

1 Latar Belakang Pendidikan

S1 = 5 S2 = 10

S3 = 15

15

2 Pengalaman Mengajar

minimal 5 tahun

5 th = 3

6 – 10 th = 4 11 ke atas = 5

10

3 Kesesuaian latar belakang

pendidikan, Sertifikasi dan tugas mengajar

Ketiganya Linear : 25

Dua linear : 15 Tidak linear : 10

25

4 Pengalaman menjadi Fasilitator

Kualitas Nasional : 20

Provinsi : 15 Kab/kota : 10 Kec : 5

Madrasah : 3

20

Kuantitas

Lebih dari 11 : 10 6 sd 10 kali : 5 1 sd 5 kali : 3

10

5 Status Kepengurusan KKG/MGMP/MGBK

Ketua : 10 Wakil/Koord. : 7

Anggota : 5

10

6 Surat Rekomendasi dari

Kepala Madrasah.

10

Total 100

34

B. Penilaian Akademik

Penilaian akademik dilaksanakan secara online dengan mengukur

dua unsur yaitu

a. Ketepatan

b. Kecepatan

C. Penilaian Karya Guru

Penilaian karya guru menggunakan sistem akumulatif, dimana

setiap karya dihitung sesuai bobot yang ada. Adapun rinciannya

sebagai berikut:

No Karya Guru Nilai per Karya

1 PTK 4

2 Buku Pelajaran secara nasional 4

4 Artikel Ilmiah 2

5 Media Pembelajaran diakui secara

nasional

1

D. Penilaian Wawancara

Penilaian wawancara menggunakan wawancara virtual dengan

kategori penilaian sebagai berikut:

a. Komitmen

Wawancara menggali komitmen minimal pada hal berikut:

• belajar hal baru

• memberikan umpan balik (feedback) secara online

• melakukan personalised coaching dan mentoring,

• memotivasi peserta selama program

• memenuhi deadline

• melakukan fasilitasi kelas online jika dibutuhkan

• mengaktifkan kegiatan KKG/MGMP/MGBK

35

b. Paparan Karya Terbaik

Aspek Kriteria Penilaian Bobot

A.

Pemaparan

1. Kejelasan Paparan (Penguasaan

Materi Paparan)

30

2. Kemenarikan Pemaparan

3. Pengelolaan Waktu Presentasi

4. Kualitas Karya

5. Kualitas Jawaban

B. Materi

Bahasan

6. Keaktualan Isu Yang Diangkat 30

7. Sistematika Materi Sajian

(Keruntutan Pemaparan)

8. Dukungan Data Empiris

9. Dukungan Teori (Keterlibatan Teori

Yang Relevan)

10. Kekomprehensifan Materi Paparan

11. Kesesuaian Presentasi Dengan

Laporan

C. Sikap

Dalam

Presentasi

12. Keterbukaan Terhadap Pendapat

Orang Lain

20

13. Kepercayaan Diri

14. Kewajaran

15. Kesantunan Merespon

Tanggapan/Pertanyaan

16. Penggunaan Bahasa Lisan

D. Bahan

Sajian

17. Kejelasan Isi Presentasi 20

18. Layout Tipografi

19. Sistematika/Organisasi Bahan

Sajian

20. Ilustrasi

Jumlah 100

36

Peserta yang dinyatakan ‘LULUS’ seleksi administrasi, akademik dan

wawancara selanjutnya akan diundang dalam pelatihan berdasarkan

Surat Keputusan Direktorat Pendidikan Islam Kementerian Agama RI

sebagai Calon Instruktur Nasional dan Fasilitator Program PKB Guru

Madrasah.

Jika peserta mengundurkan diri, maka Kantor kementerian Agama

provinsi/kabupaten/kota dapat mengusulkan peserta seleksi yang

“Lulus” berada di urutan selanjutnya.

37

BAB V

PENUTUP

Demikian petunjuk teknis kegiatan ini disusun sebagai acuan dalam

pelaksanaan kegiatan Pelatihan/bimbingan teknis Instruktur Nasional,

Fasilitator Nasional, Fasilitator Provinsi, Fasilitator Kabupaten/Kota untuk

dapat memudahkan narasumber, panitia dan peserta sehingga tujuan dapat

tercapai.

Semoga dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kompetensi guru,

kepala madrasah, pengawas madrasah terbaik, demi terwujudnya #madrasah

hebat bermartabat.

DIREKTUR JENDERAL

PENDIDIKAN ISLAM,

TTD

MUHAMMAD ALI RAMDHANI