tor bme phln pamsimas dan rise 1(1)

8

Click here to load reader

Upload: agung-jatmiko

Post on 10-Jul-2015

144 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)

Direktorat Bina Program

Direktorat Jenderal Cipta Karya

Kementerian Pekerjaan Umum

PENUGASAN KONSULTAN INDIVIDUAL AHLI STUDI PEMBANGUNAN PADA PELAKSANAAN KEGIATAN EVALUASI

PINJAMAN HIBAH LUAR NEGERI (PHLN) BIDANG CIPTA KARYA

Benefit Monitoring and Evaluation (BME)

Kegiatan PAMSIMAS dan RISE 1 Swakelola TA. 2013

Page 2: Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)

1

Konsultan Individual

Benefit Monitoring and Evaluation (BME)

Kegiatan PAMSIMAS dan RISE 1

LATAR BELAKANG

A. PAMSIMAS.

Direktorat Jenderal Cipta Karya (DJCK) Kementerian Pekerjaan Umum

telah banyak memanfaatkan peluang kerjasama, baik melalui forum

bilateral, regional, maupun multilateral untuk mendapatkan Pinjaman

dan atau Hibah Luar Negeri (PHLN) dalam rangka memenuhi tuntutan

pembangunan prasarana dan sarana dasar bagi kebutuhan

masyarakat Indoensia. Salah satu program infrastruktur yang

memanfaatkan dana pinjaman luar negeri adalah PAMSIMAS

(Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat) yang

didanai melalui BANK DUNIA (World Bank) serta RISE 1.

Program PAMSIMAS yang ditandatangani pada akhir bulan Desember

tahun 2007 ditetapkan Ditjen Cipta Karya selaku EA (Executing

Agency) untuk mengemban tugas pelaksanaan program tersebut.

Dalam dokumen kesepakatan program PAMSIMAS disebutkan bahwa

tujuan program ini diantaranya memberikan dan meningkatkan

jumlah masyarakat desa untuk dapat mengakses air minum dan

sanitasi yang berkelanjutan hingga tahun 2015 sekitar 70 juta jiwa;

meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berprilaku hidup sehat;

penyediaan prasarana dan sarana sesuai dengan kebutuhan

masyarakat; dan meningkatkan kapabilitas sumber daya pemerintah

daerah dalam rangka menyelenggarakan fungsi pelayanan publik agar

terjaminnya ketersediaan akses air minum dan sanitasi.

Berdasarkan Loan Agreement yang telah ditandatangani, semula

program PAMSIMAS ini akan segera berakhir pada tanggal 30 Juni

1

Page 3: Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)

2

2013, namun telah disepakati untuk dilakukan perpanjangan kontrak

(extended loan) antara GOI dan World Bank hingga 31 Desember

2014. Oleh karena itu, dengan akan segera berakhirnya Program yang

pendanaanya dari pinjaman luar negeri ini, perlu dilakukan suatu

kajian monitoring dan evaluasi manfaat atau yang disebut dengan

Benefit Monotoring and Evaluation (BME) Report untuk mengetahui

sasaran dan manfaat yang telah dihasilkan dan dirasakan dalam kurun

waktu hampir 6 (enam) tahun oleh masyarakat sasaran di

kabupaten/kota yang tersebar di 13 propinsi, meskipun masih ada

beberapa target ouput fisik yang masih dibangun hingga akhir tahun

2014.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

8/PRT/M/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen

Pekerjaan Umum, maka Sub Direktorat Evaluasi Kinerja, Direktorat

Bina Program salah satu fungsinya adalah melakukan evaluasi kinerja

program pinjaman/hibah luar negeri dalam pembangunan bidang

Cipta Karya. Oleh karena itu, kegiatan kajian BME program PAMSIMAS

menjadi kegiatan Sub Direktorat Evaluasi Kinerja di tahun 2013

sekarang ini. Secara umum ruang lingkup evaluasi kegiatan BME

PAMSIMAS ini mengacu pada performance indicator (indikator

kinerja) yang tertuang dalam dokumen kesepakatan pinjaman kedua

belah pihak antara GOI dan World Bank, termasuk didalamnya

indikator keberhasilan yang digunakan oleh Ditjen. Cipta Karya

sebagai alat ukur penilaian.

B. RISE 1.

Program RISE 1 bertujuan untuk mempercepat perkembangan

ekonomi lokal, pengurangan ketimpangan wilayah, penanggulangan

kemiskinan di perdesaan, mengembangkan kapasitas pemerintah

tingkat lokal dan menguatkan institusi lokal di perdesaan di Indonesia.

RISE diharapkan dapt menjadi bagian dari Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat untuk mendukung pengembangan

masyarakat perdesaan di Indonesia.

Sasaran program RISE mencakup 237 kecamatan, 24 Kabupaten di 9

provinsi (di luar Jawa, Bali, NAD, Papua dan Maluku). Pemilihan

kabupaten sasaran didasarkan pada beberapa kriteria, seperti:

Page 4: Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)

3

jumlah penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan, jumlah

penduduk keseluruhan dan lain sebagainya. Program ini juga

diprioritaskan kepada kabupaten yang pernah menjadi bagian dari

proyek RAIDP (Rural Area Infrastructure Development Project),

sehingga diharapkan kabupaten-kabupaten sasaran tidak mengalami

banyak kesulitan dalam menjalankan program tersebut.

Berdasarkan Struktur Organisasi dalam Program RISE 1, Direktorat

Jenderal Cipta Karya, Departemen Pekerjaan Umum berperan sebagai

Executing Agency RISE dimana Direktorat Bina Program (Subdit

Evaluasi Kinerja) bertanggung jawab terhadap hasil evaluasi dan

monitoring program dan Direktorat Pengembangan Permukiman

bertanggung jawab terhadap implementasi proyek dari hari ke hari

dengan koordinasi dengan Pemerintah Daerah.

Dengan telah selesai dilaksanakannya kegiatan RISE 1 tersebut, maka

diperlukan suatu kegiatan Benefit Monitoring and Evaluation (BME)

untuk dilakukan monitoring dan evaluasi serta untuk mengetahui

tingkat kebermanfaatan pelaksanaan program RISE 1.

Subdit Evaluasi Kinerja melakukan kegiatan tersebut secara swakelola

dengan dibantu “Tenaga Ahli Individual Konsultan untuk

melaksanakan kegiatan Benefit Monitoring and Evaluation (BME)

program RISE 1.”

Penyusunan pelaporan kegiatan merupakan bagian terintegrasi dari

pelaksanaan Kegiatan Evaluasi Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN)

Bidang Cipta Karya. Dengan adanya pelaporan ini kita dapat

mengetahui kondisi kinerja pelaksanaan dari Kegiatan RISE 1. Untuk

itu kegiatan pelaporan Ahli Evaluasi perlu dilakukan, sementara

kunjungan lapanganpun harus dilakukan guna memonitoring kondisi

dilapangan dan mengetahui tingkat kebermanfaatan dari Program

RISE 1.

Page 5: Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)

4

TUJUAN

Tujuan dari kegiatan ini adalah:

a. Tersedianya informasi mengenai pelaksanaan, monitoring, evaluasi

dan pemanfaatan program PAMSIMAS

b. Tersedianya laporan BME (Benefit Monitoring and Evaluation)

sebagai laporan kinerja Ditjen Cipta Karya selaku (EA) Executing

Agency).

c. Tersedianya informasi mengenai pelaksanaan, monitoring, evaluasi

dan pemanfaatan program RISE 1,

b. Tersedianya laporan BME (Benefit Monitoring dan Evaluasi)

sebagai bahan masukan terhadap kegiatan RISE II berikutnya.

SASARAN DAN SASARNsaran Adapun Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah:

Terinformasinya kinerja pelaksanaan program PAMSIMAS dan RISE 1

di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang diukur melalui

nota kesepakatan dan Loan Agrement sehingga dapat digunakan oleh

penentu kebijakan di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya

sebagai bahan rekomendasi dan pengambilan keputusan, dengan

mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi, sehingga

diharapkan akan mempercepat pelaksanaan proyek secara lebih

efektif dan efisien.

SUMBER PENDANAAN

Sumber Pendanaan untuk kegiatan ini berasal dari APBN Tahun

Anggaran 2013, biaya yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan

ini sebesar Rp 48.000.000,- (Empat Puluh Delapan Juta Rupiah)

selama 8 (delapan) bulan kalender, sudah termasuk pajak sesuai

dengan yang tercantum dalam DIPA tahun 2013.

3

3

2

3

4

Page 6: Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)

5

RUANG LINGKUP Adapun Ruang Lingkup kegiatan ini meliputi:

Mengidentifikasi isi dokumen nota kesepakatan pinjaman atau

hibah antara lender dan borrower termasuk isi persyaratan yang

mengikat dan capaian yang diharapkan dalam loan Agreement.

Membantu Melakukan kompilasi data/informasi perkembangan

seluruh program PAMSIMAS dan RISE 1;

Menganalisa kinerja yang telah dicapai program PAMSIMAS dan

RISE 1 yang disandingkan dengan seluruh dokumen persyaratan

dan perjanjian yang ada.

Membantu mengidentifikasi dan menganalisis hambatan dan

permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan program

PAMSIMAS dan RISE 1 untuk dijadikan bahan masukan bagi

Pimpinan Direktorat Jenderal Cipta Karya

Ikut memfasilitasi dalam melakukan koordinasi dengan unit kerja

dan instansi/lembaga terkait.

Bersama Tim Swakelola melakukan kunjungan ke lapangan untuk

melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja program

PAMSIMAS dan RISE 1 mengukur kebermanfaatan pelaksanaan

program diatas.

6 PENDEKATAN DAN METODOLOGI

Berdasarkan lingkup minimal pelaksanaan kegiatan sebagaimana

tersebut di atas, beberapa pendekatan yang dapat dilakukan antara

lain:

1. Melakukan studi literatur.

2. Melakukan pengumpulan data sekunder terhadap pihak-pihak

terkait antara lain :

5

Page 7: Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)

6

Melakukan pengumpulan data baik primer maupun sekunder

kegiatan Program PAMSIMAS dan RISE 1;

Mencari masukan atau pendapat dari nara sumber/ pihak

terkait pelaksanaan kegiatan;

Bersama tim pengelola swakelola melakukan monitoring dan

evaluasi ke daerah untuk melihat permasalahan-

permasalahan di lapangan dan memantau hasil-hasil

kegiatan;

Melakukan diskusi dengan Tim Pelaksana Swakelola, PMU

terkait kegiatan secara berkala dan memberikan masukan-

masukan terkait dengan pekerjaan tersebut;

JANGKA WAKTU DAN MEKANISME PELAKSANAAN

Jangka waktu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan ini

selama 8 (delapan) bulan kalender dan mekanisme pelaksanaan

kegiatan ini dilakukan dengan Individual Konsultan.

TENAGA AHLI

Tenaga Ahli Yang dibutuhkan untuk pekerjaan ini sebanyak 1 (satu)

MM dengan Tenaga Ahli sebagai berikut:

Ahli studi pembangunan : S-1 dengan latar belakang Ekonomi,

bertugas melakukan Monitoring, Evaluasi dan manfaat PAMSIMAS

dan RISE 1 selama 8 bulan sesuai dengan ruang lingkup tersebut

diatas.

KELUARAN (OUTPUT)

Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan “Penugasan Konsultan Ahli

Studi Pembangunan pada Kegiatan Benefit Monitoring and Evaluation

(BME) program PAMSIMAS dan RISE 1 adalah Laporan “Kegiatan

Benefit Monitoring and Evaluation (BME) program PAMSIMAS dan

RISE 1” .

7

8

9

Page 8: Tor  bme phln pamsimas dan rise 1(1)

7

LAPORAN

Laporan seluruh kegiatan dan telah didiskusikan dengan tim teknis,

diserahkan sesudah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan dari

draft laporan yang telah memperoleh masukan dari para ahli dan nara

sumber lainnya.

A.n Direktur Bina Program

Direktorat Jenderal Cipta Karya

Kasubdit. Evaluasi Kinerja

Ir. Muhammad Sundoro, M.Eng

NIP. 110053683

10