the rise of babylon: sign of the end times

213
1. BABILON: BANGKIT DARI KEGELAPAN WAKTU Panas yang kering dan menyakitkan pada September 1987, dan hal terakhir yang aku ingin lakukan adalah berjalan sendiri diatas jalanan berdebu dan menyisiki tembok yang berdebu. Tapi aku telah melakukan perjalanan dari rumahku di Texas ke Babilon, Irak, dan sekarang aku telah berada disini dan tidak ada yang sanggup menghentikanku, termasuk tentara-tentara bersejanta, dari menjelajahi sisa-sisa kota kuno yang telah membuatku terkagum-kagum. Akhirnya aku sendiri untuk sementara di sebuah kota yang mungkin sama tuanya dengan peradaban itu sendiri. Mungkin di tempat aku berdiri sekarang hanya berjarak beberapa kaki dari tempat dimana Alexander yang agung meninggal atau tempat dimana Nebukadnezar termenung memikirkan kehebatan kota yang telah dia bangun. Mungkin seorang tawanan muda bernama Daniel pernah meletakkan jarinya di tembok-tembok ini dan berharap kembali ke rumahnya di Jerusalem. Atau mungkin di suatu tempat di bawah lapisan pasir di sekitarku ada sisa-sisa bangunan yang merupakan simbol perlawanan manusia atas Tuhan: Menara Babel. Aku mengambil beberapa gambar dari reruntuhan yang tidak terurus ini lalu kemudian berjalan melewati

Upload: ajieadnan

Post on 24-Jun-2015

234 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Terjemahan oleh saya sendiri dari sebuah buku berbahasa Inggris

TRANSCRIPT

Page 1: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

1. BABILON: BANGKIT DARI KEGELAPAN WAKTU

Panas yang kering dan menyakitkan pada September 1987, dan hal

terakhir yang aku ingin lakukan adalah berjalan sendiri diatas jalanan berdebu dan

menyisiki tembok yang berdebu. Tapi aku telah melakukan perjalanan dari

rumahku di Texas ke Babilon, Irak, dan sekarang aku telah berada disini dan tidak

ada yang sanggup menghentikanku, termasuk tentara-tentara bersejanta, dari

menjelajahi sisa-sisa kota kuno yang telah membuatku terkagum-kagum.

Akhirnya aku sendiri untuk sementara di sebuah kota yang mungkin sama

tuanya dengan peradaban itu sendiri. Mungkin di tempat aku berdiri sekarang

hanya berjarak beberapa kaki dari tempat dimana Alexander yang agung

meninggal atau tempat dimana Nebukadnezar termenung memikirkan kehebatan

kota yang telah dia bangun. Mungkin seorang tawanan muda bernama Daniel

pernah meletakkan jarinya di tembok-tembok ini dan berharap kembali ke

rumahnya di Jerusalem. Atau mungkin di suatu tempat di bawah lapisan pasir di

sekitarku ada sisa-sisa bangunan yang merupakan simbol perlawanan manusia

atas Tuhan: Menara Babel.

Aku mengambil beberapa gambar dari reruntuhan yang tidak terurus ini

lalu kemudian berjalan melewati tembok dan kembali pada kelompok

perjalananku. Saddam Hussein mengundang kami ke Irak untuk festival budaya,

untuk melihat keindahan Babilon baru yang bangkit dari reruntuhan. Seperti

pengunjung lainnya, aku bertepuk tangan dan tersenyum untuk sang tuan rumah

pada waktu-waktu tertentu. Tapi ada sesuatu yang muncul dari dalam jiwaku,

perasaan setengah tegang dan setengah lagi ketakutan.

Injil telah meramalkan pembangunan kembali Babilon, dan disini di depan

mataku sendiri sedang terjadi sesuatu yang menunjukkan bahwa ramalan injil itu

benar adanya. Tapi injil juga menyatakan bahwa pembangunan Babilon akan

sangat brutal dan akan dihancurkan oleh pasukan yang bahkan mampu

menghancurkan sebuah batu hingga tidak dapat digunakan lagi.

Page 2: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Aku menatap ke reruntuhan Babilon dibawah kakiku dan melihat batu bata

berusia dua puluh lima ribu tahun yang diperintahkan untuk dipasangkan oleh

sang Nebukadnezar. Selama berabad-abad, ribuan batu bata ini telah diangkat dari

reruntuhan dan digunakan untuk membangun kampung-kampung terdekat. Dan

hari ini, para pembangun kota Babilon memasang batu bata tambahan yang

bertuliskan “ Dibangun kembali pada masa presiden kami Saddam Hussein.”

Batu-bata itu juga tampaknya akan bertahan selama berabad-abad. Penghancuran

macam apa yang akan terjadi untuk mencegah pengunaan mereka kembali?

Mungkin Perang Nuklir. Tapi Amerika Serikat dan Uni Soviet telah

berunding kembali, kataku mengingkatkan diriku sendiri. Dan kenyataannya

kedua negara superpower itu belum pernah menunjukkan gejala-gejala

perdamaian sekuat ini sebelum hari ini. Kemudian pandangan ku tertuju kepada

sebuah poto menakutkan setinggi dua puluh kaki. Saddam Hussein, seorang yang

digambarkan sebagai seorang ksatria dari negeri Arab, seorang yang dikenal juga

dengan panggilan “Penjagal dari Baghdad”.

Apa yang akan mungkin terjadi pada kota Babilon dimasa mendatang?

Tanyaku dalam hati. Apapun terror yang mungkin akan terjadi, pastinya hal itu

akan mempengaruhi seluruh dunia.

Semua yang lama kembali menjadi baru

“Ekstra ekstra! Bacaan ekstra! Orang gila dari Mesopotamia mengancam

stabilitas Timur Tengah! Dunia terancam jatuh dalam peperangan!”

Apakah itu headline dari New York Times hari ini? Ataukah itu adalah

teriakan dari seorang utusan Tuhan dimasa silam yang hidup dua puluh lima ribu

tahun lalu? Sejarah tampaknya kembali terulang. Deskripsi mengenai kebangkitan

kembali Irak saat ini sama dengan deskripsi kebangkitan Nebukadnezar pada

tahun 605 sebelum masehi. Sekali lagi perhatian dunia tertuju pada Timur Tengah

Page 3: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

dan ancaman dari satu orang. Sekali lagi dunia merasa waswas atas kebangkitan

Babilon.

Inti dari krisis ini sebenarnya adalah Saddam Hussein, Presiden Irak.

Banyak dikenal sebagai seorang yang kejam dan bengis, dan tentu saja dia tampak

aneh dan tidak masuk akal bagi banyak pikiran orang-orang barat. Apakah

rencana dan ambisinya? Apa hubungan antara aksinya sekarang yang berkaitan

dengan ramalan injil dan rencana Tuhan untuk dunia? Apakah Saddam Hussein

merupakan penghubung kepada Armageddon? Atau dia hanya seorang titisan dari

dinasti yang pernah dan selalu akan menjadi penguasa? Saddam Hussein telah

membingungkan banyak analis, baik itu dari negerinya sendiri ataupun dari negeri

barat.

Ketika dunia berusaha mempenetrasi enigma Saddam Hussein, kita bisa

menemukan petunjuk-petunjuk penting Tuhan dalam injil. Kunci misteri Saddam

Hussein adalah Babilon. Dari KEJADIAN sampai WAHYU, Babilon menduduki

posisi unik di dalam dunia Tuhan. Hari ini, sebuah kota yang pernah mati kembali

dibangkitkan oleh Saddam Hussein yang bertujuan untuk membangun dan

memimpin kekuatan internasional yang berpusat pada kemuliaan Babilon kuno.

Parade Kebanggaan dan Kekuatan

Musim panas bulan September yang cerah, dan bulan memancarkan

cahayanya diatas sungai Eufrat yang mengalir tenang. Ribuan tamu dan tokoh

berjalan dengan obor menuju ke jalan utama Babilon dan memasuki kota dari

utara. Diinstruksikan untuk membuat barisan sepanjang tembok yang besar, para

pengunjung dengan patuh melakukan perintah tersebut. Saat para pengujung

sudah berada ditempatnya masing-masing, seorang pria bermata hitam

menganggukkan kepalanya dan prosesi dimulai.

Page 4: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Baris demi baris prajurit memulai parade. Dengan berpakaian seperti jubah

Babilonia dan membawa pedang, tombak dan perisai. Diselingi dengan kelompok

musisi yang bermain harpa, terompet dan gendang. Sekelompok anak-anak

membawa cabang palem dan berlari sambil membawa semangkuk dupa. Lalu

datang barisan prajurit yang tampak seperti sebuah garis kumpulan manusia dan

senjata yang tak berujung. Setelah prosesi tersebut, para tamu mengunjungi

sebuah upacara untuk Ishtar, dewi Babilonia.

Apakah aku baru saja menyaksikan sebuah penyembahan paganism dari

zaman Nabi Daniel? Mungkin saja, tapi memang itulah yang terjadi pada saat aku

kembali ke Babilon pada tahun 1988 untuk menghadiri festival Internasional

Babilon yang kedua dibawah pengawasan langsung Saddam Hussein.

Bayangkan ada seorang penguasa yang memutuskan untuk mengecapkan

namanya dalam sejarah dunia. Tujuannya adalah untuk menguasai seluruh negara,

dan dia telah membangun kekuatan bersenjata yang besar untuk mewujudkan

keinginannya. Dia memegang kekuasaan penuh dan dia tidak ragu untuk

mengeksekusi mereka yang mengancam kekuasaannya. Orang-orang ditahan dan

dipenjara karena tindakan criminal sederhana karena tidak menghormati dirinya.

Meskipun demikian, militer tidak hanya satu-satunya cara yang

dilakukannya untuk meraih kekuasaan. Dia juga melihat dirinya sebagai

pelindung kebudayaan: puisi, hasil seni dan arsitek. Bahkan batu-bata di Babilon

tertuliskan namanya sebagai seorang pengawas atas konstruksi tersebut.

Apakah ini penilaian yang adil atas Sadam Hussein? Ya, tapi itu juga

secara akurat mendeskripsikan Nebukadnezar II, raja Babiloni yang mana

kerajaannya membentang dari laut ke laut. Pada masanya, wilayah yang sekarang

adalah Irak, Arab Saudi, Syria, Lebanon, Jordan, Israel dan Kuwait adalah

wilayah Babilon. Pada bulan Agustus 1990, Saddam Hussein berusaha

membangun kembali wilayah kerajaan sebelumnya dan menginvasi Kuwait.

Mungkinkah dia menguasai kembali seluruh wilayah kerajaan Nebukadnezzar?

Page 5: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Ramalan Injil atas Lahirnya Kembali Babilon

Karena Babilon dibangun pada zaman kuno dan merupakan kota

yang besar, maka pastinya Babilon akan menjadi kota besar lagi

pada masa pemimpin besar kita Saddam Hussein

SHAFQA MOHAMMED JAAFAR,

Arkeolog Babilon

Babilon akan menjadi kota besar lagi. Injil menyebutkan Babilon sebanyak

208 kali, dan banyak dari referensi tersebut ditujukkan untuk kota Babilon di

masa mendatang yang bangkit dari pasir gurun hari ini. Perhatikan nubuat injil

berikut ini:

Babilon, permata kerajaan, kemuliaan dari kekuatan Babilon,

akan dihancurkan oleh Tuhan seperti Sodom dan Gomorrah.

YESAYA 13:1, 6

Babilon belum pernah dihancurkan secara tiba-tiba seperti Sodom dan

Gomorrah. Babilon hancur karena dikuasai oleh Medes dan Persia, dan

mengalami kemorosotan, namun dia tidak benar-benar pernah dihancurkan

dengan paksa.

Sebuah ramalan tentang Babilon yang dilihat oleh Isa putra dari

Amoz: …merataplah, hari untuk sang Tuhan telah dekat; hari itu

akan datang seperti penghancuran dari yang Mahakuasa.

YESAYA 13:1, 6

“Hari untuk sang Tuhan” yang dideskripsikan oleh Isa menunjuk pada periode

kesengsaraan yang masih akan tetap datang. Maka dari itu, Kehancuran Babilon

akan datang pada masa kesengsaraan- periode singkat tepat sebelum kedatangan

kristus yang kedua.

Page 6: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Tuhan akan memberikan rasa belas kasihan kepada Jacob; Sekali

lagi dia akan memilih Israel dan menempatkan mereka di tanah

mereka sendiri… mereka akan memperoleh tawanan dari para

penawan mereka dan memerintah atas para penindas mereka…

Pada hari dimana Tuhan memberikan kau pertolongan dari

penderitaan dan kekacauan dan perbudakan kejam, kau akan

mengambil ejekan ini terhadap raja Babilonia: Bagaimana para

penindas telah sampai pada masa akhir mereka! Bagaimana

kemurkaan ini telah berakhir!... semua wilayah beristirahat dan

berada dalam damai; mereka istirahat dengan bernyanyi.

YESAYA 14:1-4, 7

Pada saat Babilon dihancurkan, Israel pada akhirnya akan berada dalam

damai dan akan tetap berada dalam keamanan. Israel telah menjadi negara sejak

1948, tapi tidak hanya dalam satu hari Israel mengenal perdamaian atau

kemudahaan. Israel belum pernah mengklaim semua tanah yang dijanjikan oleh

Tuhan , dan tetangga-tetangga Israel telah menjadi ancaman yang nyata dan

konstan.

Rumah yang Dibangun Untuk Kejahatan

Kemudian datanglah malaikat yang berbicara kepadaku

[Zakharia] yang datang dari depan dan berbicara kepadaku,

“perhatikan dan lihat lah ini apa yang muncul.”

Aku bertanya “apakah itu?”

Dia menjawab, “Itu adalah keranjang pengukur.

Dan dia menambahkan “ Ini adalah ketidakadilan manusia di

seluruh daratan.”

Lalu penutupnya dibuka, dan ada seorang wanita yang duduk

di dalam keranjang! Dia berkata, “Ini adalah kejahatan,” dan

Page 7: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

dia mendorongnya kembali ke dalam keranjang dan

meletakkan kembali penutupnya.

Kemudian aku melihat-ada dua wanita dengan angin disayap-

sayapnya! Mereka mempunyai sayap yang tampak seperti

garpu, dan mereka mengangkat keranjang tersebut antara

surge dan dunia.

“Kemana mereka akan membawa keranjang tersebut?” aku

bertanya kepada malaikat yang tadi berbicara denganku.

Dia menjawab “Ke negara Babilonia untuk membuatkannya

rumah. Ketika semuanya sudah siap, keranjang itu akan

diletakkan disana ditempat yang seharusnya”

ZAKHARIA 5:5-11

Zakharia adalah hasil buangan Babilon dari Yahudi pada abad ke 6

sebelum Kristus. Lahir di Babilon, dia kembali ke Jerusalem pada 538 SM.

Zakharia berasal dari keluarga petinggi agama, dan dia menyaksikan orang-

orangnya memulai membangun kembali kuilnya pada 536 SM.

Namun pekerjaan di Jerusalem ini sangatlah merana, dan Tuhan berbicara

kepada Zakharia dan Haggai dan memanggil mereka untuk menghantarkan

beritaNya kepada para manusia untuk membangun kembali kuil tersebut.

Sementara hal ini adalah berita penting bagi mereka, Tuhan juga memberikan

mereka secercah informasi mengenai rencanaNya dikemudian hari atas negara

Israel.

Zakharia mempunyai ramalan atas Babilon pada 15 February 519 SM. Dia

melihat keranjang pengukur dengan tutupnya yang pernah dikatakan sebagai

“Ketidakadilan orang-orang diseluruh daratan.”. Wanita yang Zakharia lihat

adalah personifikasi dari kejahatan itu sendiri. Sama seperti semua perbuatan

buruk yang dilakukan oleh manusia, semuanya di representasikan oleh sebuah

karakter. Penutupnya yang berat diciptakan untuk menjaga sang wanita (atau sang

kejahatan) agar tidak melarikan diri.

Page 8: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Keranjang itu kemudian dibawa pergi oleh dua orang malaikat ke negara

Babilon. Kejahatan itu akan diletakkan di negeri yang melawan kekuatan Tuhan,

di tempat dimana namrud memimpin umat manusia untuk membangun sebuah

menara tinggi yang akan mencapai Tuhan. Babilon adalah kota yang mengancam

negeri yang dijanjikan Tuhan dan yang menghancurkan Jerusalem.

Kejahatan, kata malaikat, akan kembali tumbuh di Babilon. Tapi

bagaimana? Zakharia telah tinggal di Babilonia disaat kota tersebut dikuasai oleh

Medo-Persia. Mungkinkah Babilonia akan bangkit kembali?

Ya. Zakharia melihat bahwa “rumah” Babilonia akan bangkit kembali

ketika semuanya telah siap. Waktu dan tempat belum menunjukkan kebenaran

selama ribuan tahun, tapi saat rencana Tuhan telah siap, Babilonia akan akan

dibangkitkan kembali. Kejahatan akan kembali menguasai kota Babilonia. Kota

dimana pertama kalinya dimulai perlawanan manusia atas Tuhan akan menjadi

tempat dimana perlawanan manusia ini akan kembali terjadi.

Setiap hari yang kita lewati membawa kita mendekati akhir zaman, dan

setiap harinya dunia terfokus pada kejadian di Timur Tengah dan Mesopotamia.

Elemen kunci dalam ketentuan Tuhan dalam hal aktivitas akhir zaman adalah

pembangunan kembali Babilonia sebagai kekuatan dunia, dimana kejahatan akan

kembali menguasai kota tersebut.

Saat Babilonai mulai menjejakkan posisi pada pusat dunia, maka ini

adalah waktu yang tepat untuk membuka matamu lebar-lebar.

Page 9: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

2. SEBUAH MANDAT KERAJAAN

Ketika raja Nebukadnezzar berkuasa disini sekitar 2500 tahun

lalu, dia meninggal instruksi untuk penguasa Babilonia

selanjutnya. Ditulis dalam skrip kuneiform, para penulis kerajaan

mendesak suksesor Nebukadnezar untuk memperbaiki dan

membangun kembali kuil dan istananya. Pada hari ini dalam

perspektif signifikansi politik, Saddam Hussein, sang presiden

Irak, telah melakukan kebijakan-kebijakan untuk menjalan

perintah dari masa lalu itu.

PAUL LEWIS San Francisco Chronicles

Selama hampir dua ribu tahun lamanya, Babilonia adalah kota terpenting

di dunia. Babilonia adalah pusat bisnis dan perdagangan untuk seluruh wilayah

Mesopotamia, sebuah pusat geografis yang menghubungkan antara timur dengan

Mediterania dan Mesir dengan Persia. Hasil-hasil tulisan negeri Babilonia dan

pemuka-pemuka agamanya telah menyebarkan budaya Babilonia ke seluruh

dunia. Ilmu peramalan, astronomi, astrologi, akuntansi, dan hukum telah

menyebar dari Babilonia.

Namun Babilonia mengalami penurunan sebagai rute utama bisnis dan

perdagangan dari sungai Eufrat terhadap mereka yang berada di sungai Tigris.

Pertama adalah Seleucid, kemudian Ctesiphon, dan kemudian Baghdad

berkembang menjadi pusat kekuatan dan pengaruh. Babilonia-pun kemudian

ditinggalkan tanpa penghuni dan hanya tersisa bekas-bekas kejayaan masa

lampau. Babilonia tidak jatuh seperti yang diprediksi oleh para nabi, tapi

kejayaannya telah runtuh oleh dominasi kota lain.

Page 10: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Pada awal abad ke 20, saat bekas-bekas kota Babilonia terkubur dalam

pasir gurun, tampaknya adalah mustahil bahwa kota tersebut akan bangkit kembali

setelah terkubur sedemikian lama.

Tapi pada bulan February 1990, lebih dari enam juta batu bata telah di

pasang untuk rekonstruksi kota ini. Saddam Hussein tidak perduli protes dari para

arkeologi yang menganggap itu adalah kejahatan untuk membangun suatu

bangunan diatas situs bersejarah. Saddam Hussein telah merencanakan sebuah

rencana untuk membangun kembali Babilonia di sepanjang sungai Eufrat. Di

lokasi tepat diatas kota Babilonia kuno, dia membangun kembali Istana

Nebukadnezzar, termasuk juga jalanan prosesi, teater Yunani, kuil-kuil, ruang

singgasana Nebukadnezzar dan gerbang Ishtar.

Saddam Hussein berencana membangun kembali Taman gantung

Babilonia yang merupakan salah satu keajaiban dunia kuno: Dia menawarkan 1,5

juta USD untuk siapapun yang mampu membuat gambaran irigasi yang digunakan

oleh Babilonia Kuno untuk mengairi taman gantung tersebut. Tiga buah bukit

buatan yang masing-masing setinggi 100 kaki, telah dibuat dan ditanami dengan

pohon palem dan anggur. Dan sebuah Ziggurat, atau Menara Babel mungkin akan

dibangun lagi di dekat sungai Eufrat.

Di tahun-tahun selanjutnya, Dr Muayad mengatakan bahwa

mungkin pemerintah juga akan menggali dan mengisi kembali

parit-parit kota, kondisi yang mirip dengan kondisi di masa

lampau (kecuali pejalan kaki dan gerobak kuda), dan bahkan

mungkin membangun kembali Ziggurat.

Pembangunan Dimulai

Restorasi kota Babilonia dimulai pada tahun 1978 yang bertujuan

menyelamatkan sisa-sisa kota dari kehancuran akibat deposit pasir, air dan

Page 11: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

perampokan dari penduduk sekitar. Dikarenakan kebanyakan pria Irak pergi

berperang dengan Iran dan dikarenakan pula kebanyakan buruh Irak mempunyai

skill yang kurang memadai, Babilonia telah dibangun kembali oleh sekitar

delapan ratusan buruh dari Mesir, Sudan, Cina dan Korea Selatan.

Orang-orang Irak memutuskan bahwa Babilonia baru akan tampak semirip

mungkin seperti Babilonia kuno. Tidak ada seorangpun yang yakin bagaimana

rupa dan bentuk Babilonia kuno. Para peneliti mempelajari data-data arkeologis

dan informasi lain dari tulisan kuno Sumeria dan Babilonia untuk memastikan

bahwa restorasi kota Babilonia akan menjadi semirip mungkin dengan yang

dahulu.

Laporan dari arkeolog Jerman Robert Koldewey yang merupakan

ekskavator dari kota Babilonia pada awal abad 20 ini, mengatakan bahwa semua

ini sebenarnya terdapat kepentingan politis aneh yang menjadi tujuan utama

dalam ekskavasi ini. Peta Babilonia kuno hitam putihnya adalah hal pertama yang

melatarbelakangi pembangunan Kota Babilonia modern, mulai dari blueprint

hingga menjadi batu bata dan mortar.

Arkeolog Jerman yang mengekskavasi area Babilonia antara tahun 1899

dan 1912 telah membawa sisa-sisa reruntuhan Babilonia yang paling baik. Batu

bata biru tua dihiasi dengan gambar kerbau dan naga yang merupakan bagian

gerbang Ishtar, sekarang berada di Museum Pergammon, Berlin. Batu hitam besar

Hammurabi, yang mana terdapat diatasnya hukum tertulis pertama di dunia,

sekarang berada di museum Louvre, Prancis. Pemerintahan Saddam Hussein telah

mengirimkan petisi untuk mendapatkan kembali artifak-artifak tersebut tapi belum

ada satupun yang dikembalikan ke Irak.

Akankah Turis Datang ke “Dunia Babilonia”?

Page 12: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Beberapa pengamat percaya bahwa Babilonia dibangun kembali dengan

tujuan sebagai atraksi turis. Babilonia baru dideskripsikan sebagai “Disneyland

Megalomaniak.” Amy Schwartz, penulis editorial Washington Post menyebutnya

“salah satu atraksi turis yang paling aneh di dunia, dengan musik yang indah,

banyak warung makan dan tempat istirahat, dan “Danau Saddam” untuk

memancing.”

Ada rencana pula untuk membangun hotel, taman bermain, pusat rekreasi,

bioskop dan kuil. Hotel utama di kota ini direncanakan adalah berbentuk seperti

Ziggurat.

Ketika saya menghadiri festival Babilonia pada tahun 1987 dan 1988,

tamu dari seluruh dunia berkumpul disana. Ada penampilan ballet dari Uni soviet

dan Prancis, penyanyi opera dari Itali, tarian rakyat dari Yugoslavia, artis

flamenco dari Spanyol, paduan simpfoni dari Uni soviet dan penari Badui Arab

Saudi. Bahkan mereka mengundang Madonna, yang tidak ikut tampil dalam acara

ini.

“Ini bukan hanya festival bagi rakyat Irak” kata Munis Bashir kepada Los

Angeles Times. “ Ini adalah festival bagi seluruh dunia, karena Babilonia adalah

pusat dari segala peradaban dunia pada masa lampau dan telah berkontribusi

banyak bagi dunia. Orang-orang dari seluruh dunia juga ingin melihat Babilonia.”.

Sebuah Pengampunan untuk Babilon?

Rakyat Irak menikmati munculnya istana Nebukadnezar, mereka

tiba ke Babilon dengan bus atau mobil pribadi di hari libur jumat

mereka. “Kota ini lebih cantik daripada kota tempat kami

tingga,” kata Sadia, seorang remaja yang mengunjung Babilon

bersama temannya. Pesta-pesta pernikahan yang ramai juga

Page 13: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

banyak diadakan disana, diiringi dengan suara-suara terompet

yang saling bersahut-sahutan.

Mungkin ada alasan yang lain dibalik pembangunan kembali Babilon. Michael

Ross, penulis untuk Los Angeles Times, berspekulasi bahwa mungkin saja Munir

Bashir mengambil pekerjaan sebagai pengatur musik dalam festival musik

Babilon untuk mendapatkan ampunan atas kota Babilon dari ketentuan Injil dalam

Kitab Kejadian, ketika seorang malaikat besar melemparkan sebuah batu ke laut

dan berkata: maka hancurlah Babilon, sebuah kota besar di bumi, dengan

kekuataan penghancuran yang besar, dan tidak akan pernah ditemukan lagi: dan

suara para pemain harpa, penyanyi, pemain suling dan pemain terompet tidak

akan pernah terdengar lagi.

Tidak akan ada seorang pun yang akan menemukan kau lagi.

Suara-suara batu gerinda tak akan pernah terdengar lagi olehmu.

Sinar lampu-pun tidak akan pernah menyinari kau lagi. Bunyi

upacara pernikahan juga tak akan pernah terdengar olehmu.

Kenapa Saddam Hussein membangun kembali Babilon? Beberapa orang Irak

berpendapat bahwa alasan pembangunan Babilon dilakukan pada awal tahun

peperangan dengan Iran adalah sebagai media kampanye untuk mengingatkan

rakyatnya bahwa perselisihan antara penduduknya dengan Iran telah berlangsung

selama ribuan tahun.

Presiden telah memerintahkan untuk membangun kembali kota

kuno tersebut dan mengembalikannya kepada bentuk aslinya di

masa lampau sebelum bangsa Persia menghancurkannya dua

puluh ribu tahun silam.

BABYLON GOVERNOR ARIF GITA SUHEIL

Sementara yang lainnya percaya bahwa tujuannya adalah membangun Irak

sebagai pusat kebudayaan dunia dan orang Irak sebagai pemimpin atas

kebudayaan Babilon, Niniveh dan Ur yang telah hancur ribuan tahun lalu.

Page 14: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Sekarang adalah waktunya untuk melihat lebih dekat alasan Sadadm

Hussein untuk membangun kembali Babilon.

3. KENAPA MEMBANGUN KEMBALI BABILON?

Pada bulan Januari, 1987, Michael Ross menulis di Los Angeles Times:

“Babilon telah menjadi hal yang penting bagi pemerintah Irak sejak perang

meletus pada bulan September 1980. Pemerintah Irak tertarik untuk

menghubungkan antara konflik sekarang dengan Persia dan perang legendaris

dimasa silam. Pemerintah Irak telah mempercepat proses rekonstruksi dalam

rangka menjadikan Babilon sebagai symbol kebanggaan nasional”.

Untuk menghargai konstruksi Babilon pada sekarang ini, adalah hal yang

penting untuk memahami sejarah modern Irak. Pada bulan Februari 1963, Irak

mengalami kudeta berdarah. Partai sosialis pan-Arab, atau lebih dikenal dengan

nama Partai Baath, mengambil kekuasaan dalam pemerintahan Irak. Tujuan partai

Baath adalah unifikasi politik seluruh wilayah Arab dan pemuliaan bangsa Arab

sebagai sebuah ras. Partai Baath menentang dan terus menentang imigrasi bangsa

Yahudi ke Palestina dan pendirian pemerintahan negara Yahudi.

Saddam Hussein yang merupakan orang Baath, diangkat menjadi presiden

Irak dan ketua dewan revolusionari pada bulan Juli 1979. Sejak masa

kekuasaannya berdiri, dia menitikberatkan pada kekuatan militernya untuk

menjadi negara pemimpin di dunia Arab. Namanya mempunyai arti “seorang yang

suka melawan” dan enam hari setelah dia menjadi presiden dia mengkonfrontasi

dua puluh dua lawan politiknya dan mengeksekusi mereka. Dia sekarang adalah

pemimpin tunggal dari Irak, tapi dia belum mencapai tujuan utama dia. Tujuan dia

adalah menjadi penyelamat dan pemimpin dunia Arab.

Saddam Hussein berpikir dalam artian lingkaran.. Lingkarannya

yang paling dapat prioritas adalah teluk, yang masih memegang

urutan nomor satu bagi dia. Tapi di luar itu ada lingkaran lain

Page 15: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

yang merupakan lingkaran dunia Arab, yang merupakan hasrat

atas dominasi seluruh Arab… Dia menganggap dirinya sebagai

Nasser di dunia Arab.

Invasi Pertama Saddam Hussein

Satu tahun setelah memperoleh kekuasaannya Hussein menginvasi Iran,

mengambil keuntungan dari pergantian rezim dan kekacauan di Iran. Alasan

Hussein menginvasi Iran ada banyak dan sangat kompleks, namun diperkirakan

alasan utamanya adalah tensi rasial yang telah memanas sejak ribuan tahun lalu.

Kedua negara tersebut memang sama-sama beragama Islam, tapi bangsa Iran

bukanlah bangsa Arab. Mereka adalah bangsa Persia yang berbicara dengan

bahasa Farsi dan mempunyai perbedaan dalam hal sosial, kultur dan kebudayaan

dengan bangsa Arab. Hammurabi dari Babilon perang dengan Persia delapan ratus

tahun sebelum masehi. Di tahun 539 SM, Cyrus yang agung, seorang raja Persia

akhirnya mampu menguasai Babilon.

Adalah suatu hal yang sulit bagi orang Amerika untuk mengerti hal

semacam ini. Tapi bagi orang timur tengah, membicarakan permusuhan antara

Irak – Iran (Babilonia – Persia) yang sudah berlangsung ribuan tahun ini sama

seperti membicarakan hal yang baru terjadi kemarin. Permusuhan antara Irak dan

Iran/Persia (yang pada saat ini sedang dalam keadaan damai), dapat dengan

sekejap terpicu kembali kapanpun.Di kedua negara tersebut,segala bentuk konflik

antara kelompok suku dapat membawa kedua negara itu dalam perang.

Motivasi nomor dua Irak menginvasi Iran adalah karena alasan politik.

Setelah menggulingkan rezim Syiah Iran, Republik Islam Khomeini mencoba

untuk menggulingkan rezim Baath Irak dengan mendukung pemberontak suku

Kurdi di wilayah utara Irak dan kelompok Islam Shiite di Irak (Partai Baath

kebanyakan di dominasi oleh Muslim Sunni). Suku Kurdi, yang bukan merupakan

orang Arab, ingin bebas dari dominasi Arab. Hussein menginvasi Iran untuk

membalas sikap ikut campur Iran dalam urusan dalam negeri Irak.

Page 16: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Alasan ketiga adalah karena alasan geografis. Irak yang merupakan negara

dengan cadangan minyak bumi yang cukup kaya, hanya mempunyai garis pantai

sepanjang dua puluh enam mil di teluk Persia. Basra, sebuah kota yang bisa

dibilang sebagai kota “pelabuhan”, berdiri sejauh 50 mil dari teluk Persia dan

hanya tersambung ke teluk Persia melalui sebuah terusan. Terusan ini adalah

bentuk perbatasan antar Irak dan Iran, dan kenyataannya kedua ini saling berebut

kontrol atas terusan ini. Saddam Hussein merasa bahwa akses vital negerinya ke

teluk Persia terancam oleh Iran.

Perang Merubah Urgensi Babilon

Sebelum pecah perang Iran-Irak, beberapa bagian dari kota Babilon telah

di restorasi. Beberapa area telah di ekskavasi, sebuah museum telah dibangun, dan

sebuah kuil telah di rekonstruksi. Kota Babilon sejauh ini hanya mempunyai

fungsi utama sebagai objek para arkeolog dan ilmuwan. Baru setelah Irak

berperang dengan Iran, pemerintah Irak menjadikan rekonstruksi kota Babilon

sebagai sebuah prioritas.

Di tahun 1982, Irak mempublikasikan sebuah buku berjudul Babylon.

Pesan sang Presiden Irak muncul di cover belakang buku tersebut: “Penyelamatan

arkeologis kota Babilon adalah tugas Patriotik, nasional dan Internasional”. Buku

ini dinilai cukup luar biasa karena buku ini membujuk dunia untuk membantu

dalam membangun kembali Babilon. Saddam Hussein menginginkan Babilon

dibangun kembali dengan tujuan hanya akan menjadi taman arkeologi yang

terfokus pada “preservasi dan restorasi monument Babilon”.

Tapi di suatu saat diantara tahun 1982 dan 1987, Saddam Hussein

merubah tujuannya dalam merestorasi kota Babilon.

Page 17: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Berita Suram di Front Peperangan

Saat Saddam Hussein menginvasi Irak di tahun 1980, dia mengharapkan

kemenangan yang mudah atas pasukan Iran yang sedang lemah moralnya.

Pasukan Iran yang telah setia kepada rezim Syiah Iran, telah kehilangan

kekuatannya atas rezim yang sekarang berkuasa di Iran. Hussein berharap

pasukannya, yang merupakan pasukan nomor empat terbesar di dunia, akan

mampu menghajar pasukan Iran dengan mudahnya. Tapi ternyata dia salah..

Perang berlangsung minggu demi minggu, bulan demi bulan dan akhirnya

hingga bertahun-tahun. Dari tahun 1982 sampai 1988, gelompang perlawan Iran

atas Irak mengalir deras dari segala wilayah di Iran dan menjadikan perang ini

menjadi sebuah kumpulan pertempuran yang menakutkan dan sangat berdarah.

Pemerintah Iran terus mengirimkan gelombang manusia untuk melawan pasukan

pasuka Irak. Perang ini telah menjadi sebuah posisi “skakmat” bagi kedua negara

tersebut.

Berita-berita dari pertempuran di garis depan terdengar sangat suram,

begitupun halnya dengan kondisi suasana hati di Baghdad. Kegirangan dan

optimism yang tampak pada awal-awal perang berubah menjadi jadi rasa takut

dan keraguan. Kota Baghdad yang masuk ke dalam jangkauan rudal-rudal Iran

mengalami kehancuran fisik yang cukup parah. Jumlah kematian dan korban luka-

luka juga meningkat secara signifikan. Selama perang delapan tahun ini, sekitar

seratus tiga puluh ribu jiwa pasukan dan penduduk Irak telah meninggal, dan tiga

ratus ribu lainnya mengalami luka-luka. Hampir semua keluarga di Irak

merasakan nuansa kematian. Hari demi hari selalu datang mayat-mayat prajurit

Irak yang penuh dengan peluru dan tertutup dengan peti yang terbungkus dengan

bendera Irak.

Page 18: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Perang ini tidak hanya boros dalam hal nyawa manusia, tapi juga telah

menghabiskan harta negeri Irak. Sebelum perang dimulai, Irak mempunyai

surplus 30 milliar USD, tapi setelah perang Irak justru mempunyai hutang 70

milliar USD. Biaya yang sangat besar untuk melatih dan meletakkan satu juta

pasukan sangatlah mengejutkan bagi pihak Irak. Dan yang paling buruk dari

semuanya, harga minyak dunia jatuh di pasaran global. Irak pun berusaha keras

untuk memompa dan mengapalkan minyak dari tambang minyak yang hancur

karena peluru dan bom negeri Iran. Produksi minyak mentah Irak menurun dari

4,5 juta barrel per hari menjadi hanya menjadi beberapa “tetes” saja setelah

perang dimulai.

Semua ini kemudian menjadi masalah yang sangat besar bagi seorang

Saddam Hussein. Dia kemudian menyadari bahwa dia butuh sesuatu untuk

membakar semangat penduduk dan prajurit Irak, atau kekalahan akan

menghampirinya. Dia perlu sebuah hal untuk mengkristalisasikan permusuhan

kuno antara Irak dan Iran, suatu symbol superioritas Iran. Maka itulah, hal apa

yang lebih bagus untuk mendramatisasikan situasi ini selain reruntuhan kota

Babilon? Sebuah kota yang dikuasai oleh raja Persia.

Presiden Saddam Hussein memutuskan untuk membangun

kembali istana Nebukadnezar pada puncak peperangan yang

hampir dimenangkan oleh musuh. Tujuannya tidak lain adalah

untuk menjadi pusat kampanye dengan tujuan memperkuat

semangat nasionalisme bangsa Irak dengan pendekatan sejarah….

Kampanye Saddam Hussein juga mengandung akhiran yang lebih

halus: Pembangunan kota Babilon menjustifikasi perang mahal

Irak dengan Iran sebagai pelunasan atas perang dengan Persia

ribuan tahun lalu. Dan kampanye ini menggambarkan Saddam

Hussein sebagai penganti Nebukadnezar, penguasa terbesar

Babilonia.

PAUL LEWIS, New York Times

Page 19: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Nation Building [tidak terdapat kalimat padanannya dalam bahasa Indonesia, tapi yang

dimaksud nation building adalah: Proses pembangunan suatu bangunan tertentu yang dapat

mempengaruhi rasa nasionalisme warga negara yang bersangkutan: contoh pembangunan

Candi Borobudur dan pembangunan Jembatan Suramadu]

Sejarah sering menggunakan Nation building di berbagai belahan

dunia

PROFESSOR J.C. HUREWITZ, Columbia University

Kota Babilon adalah sebuah sebuah peraga yang sangat luar biasa. Kota

Babilon bisa dibilang adalah Alamo-nya Irak. Keputusan Saddam Hussein untuk

membangun kembali Babilonia telah memaksa rakyatnya untuk focus pada masa

keemasan Irak di masa lampau, di masa ketika mereka (Irak) telah dikalahkan

oleh musuh yang sama.

Membangun kota Babilon adalah suatu hal yang sinkron dengan

meningkatnya ancaman dari Iran dan merupakan penegasan atas “takdir” yang

mengatakan bahwa Irak akan menjadi pemimpin di wilayah Arab. Sekarang,

Saddam Hussein telah membangun Babilon dengan tujuan lebih dari sekedar

taman arkeologis, tapi juga bertujuan untuk menjadikannya titik focus dari

nasionalisme Irak. Pada awal 1987, perencanaan untuk mengadakan festival

tahunan Babilon dilakukan untuk menghormati kemuliaan kota Babilon dan

sekaligus negara Irak.

Tidak ada halangan yang berarti dalam pembukaan festival yang

dijadwalkan pada tanggal 22 September 1987 – tujuh tahun setelah invasi Irak ke

Iran.

Page 20: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Putra Nebukadnezzar

Adalah sebuah tradisi Mesopotamia ketika seorang pemimpin

berkuasa, dia diharuskan untuk untuk membangun kembali

semua kota besar Mesopotamia

DR. MUAYYAD SAID

Dengan membangun kembali kota Babilon, Hussein mempunyai

kesempatan emas untuk menggambarkan dirinya sebagai pengganti

Nebukadnezzar. Para pemimpin Syria, Jordan, Israel dan Arab Saudi merasa

cemas ketika Saddam Hussein memuji-muji kerajaan Nebukadnezzar dan

kepemimpinannya atas kerajaannya yang menguasai seluruh dunia Arab.

Ketika aku menghadiri festival Babilon sebagai undangan, aku tak bisa

menolak untuk memperhatikan perbandingan antara Saddam Hussein dan

Nebukadnezzar. Panitia festival ini tampaknya memang sengaja memasang

gambar kedua orang itu bersebelahan, dan menunjukkan kemiripan fisik kedua

orang tersebut. Kemudian, tema festival inipun diungkapkan: “Dari

Nebukadnezzar sampai Saddam Hussein, Kebangkitan kembali Babilon.”

Pada malam pembukaan festival, Mr. Latid Nsayyif Jassim, Menteri

Informasi dan kebudayaan memberikan pidatonya kepada kami. Pidatonya yang

berfokus pada konflik politik dan historis antara Irak dan musuh-musuhnya

muncul di Koran keesokan harinya:

Mental bangsa Persia (Iran) yang merupakan tetangga kita,

dihuni oleh kebencian dan agresifitas yang mengakar kuat dalam

hatinya. Mereka mencoba untuk memadamkan api peradaban di

kota Babilon ini. Maka dari itu, kota ini pernah diserang oleh

Page 21: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

kaisar Persia, Cyrus, yang 2500 tahun lalu mengepung kota ini.

Pengepungan berlangsung dengan lama namun tetap kota ini

berdiri dengan kuat. Sebelum pada akhirnya Cyrus bekerjasama

dengan para Yahudi di dalam kota yang pada akhirnya hal itu itu

membawa kota ini dalam kehancuran…. Hari ini kita hidup

ditengah-tengah agresi Khomeini yang telah memperluas wilayah

kekuasaannya selama tujuh tahun dan mempersekutukan dirinya

dengan kaum Zionis dalam rangka memasuki Baghdad dan kota-

kota lain di Irak sebelum akhirnya menghancurkannya seperti

Babilon…. Membangun kembali Babylon akan menciptakan

contoh nyata bagi semua orang bahwa bangsa Irak selalu

mengejar hasratnya untuk kemuliaan.

Kementrian Informasi dan Kebudayaan Irak

Kemunculan Musuh Lama

Iran bukan hanya satu-satunya negara yang melawan Saddam Hussein pada tahun

1980an. Pada tanggal 7 Juni 1981, Pesawat tempur Israel mengebom reactor

nuklir Osirak di dekat Baghdad, menghancurkan usaha Irak untuk untuk

menemukan senjata nuklir. Serangan ini memalukan dan membuat marah Saddam

Hussein. Irak adalah negara yang selalu melawan berdirinya negara Israel,

mengirimkan tentara setiap kali ada pertempuran antara negara Arab dengan

Israel. Sekarang, Israel telah mempermalukan Irak dengan menghajar bangunan

strategis Irak tersebut.

Kebencian Irak atas Israel juga memainkan peranan yang cukup penting

dalam keputusan Saddam Hussein membangun kembali Babilon. Saddam selalu

menjadi salah satu musuh Israel yang paling gigih. Saddam tahu bahwa ada suatu

hal yang dapat mempersatukan dunia Arab, yaitu Al-Quds – Jerussalem! Dia

mencari alasan-alasan untuk mempersatukan seluruh Arab, dan akhirnya

Page 22: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

menemukan sebuah isu untuk mempersatukan semuanya: “Pembebasan” Palestina

dari Israel.

(Semuanya kecuali Mesir. Ketika perjanjian Camp David ditanda tangani

pada tahun 1978, Irak memimpin negara Arab untuk mengecam Mesir. Pada

tahun 1978 KTT Baghdad memutuskan pemberhentian hubungan diplomatik

dengan Mesir hingga tahun 1983.)

Sekali lagi Babilon dan Nebukadnezzar memainkan peranan penting

dalam rencana Hussein, dan kali ini adalah dalam rangka mempersatukan Arab

melawan Israel. Susunan acara resmi untuk festival Babilon 1987 menunjukkan

bawah acara ini diisi dengan kata-kata sambutan Saddam Hussein untuk para

tamu:

Kebijakan-kebijakan lama selalu mengabaikan status Babilon

ketika mereka menciptakan batasan-batasan psikologi antara

bangsa Irak dengan pemimpinnya di masa silam. Tidak

seorangpun pernah menyebutkan Hammurabi sebagai pencetus

hukum tertulis di dunia. Atau Nebukadnezzar, pahlawan nasional

yang bisa mengalahkan musuh bangsa di Kenaan dan membawa

orang-orang Kenaan sebagai tawanan perang di Babilon. Apa

yang kita perlu lakukan sekarang adalah meningkatkan

kesadaran atas hal ini.

SADDAM HUSSEIN

Nebukadnezzar adalah satu-satunya pemimpin Arab yang mampu

memimpin bangsa Arab melawan Israel dan memenangkan peperangan dengan

mereka. Nebukadnezzar mengambil tanah Palestina dari bangsa Israel. Dengan

membangun kembali kota Babilonia, Saddam Hussein telah membuat dirinya

tampak seperti Nebukadnezzar, yaitu seorang yang mampu menggiring bangsa

Arab untuk mengalahkan Israel.

Page 23: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Lukisan-lukisan dinding tampak di pelataran depan museum

Nebukadnezzar di Babilon. Salah satu lukisan tampak menggambarkan

Nebukadnezzar sedang mengawasi pembangunan kuil. Lukisan lain

menggambarkan dia sedang memperhatikan kota yang telah dia bangun dan satu

lukisan lagi menggambar dia sedang memimpin pasukannya menyerang sebuah

kota.

Di setiap gambar yang telah terpasang, selalu ada keterkaitannya dengan

Saddam Hussein. Saddam telah membangun kembali kuil yang tadinya dibangun

oleh Nebukadnezzar. Dia juga membangun kembali kota Babilon. Tapi dia belum

memimpin pasukannya dalam pertempuran melawan musuh. Yang mengagumkan

dari gambar kota di lukisan tersebut adalah sebuah kota bertembok yang terletak

di wilayah pegunungan yang dikelilingi oleh lembah – yang mana itu sudah pasti

Jerusalem. Saddam Hussein ingin menyamakan kehidupan Nebukadnezzar

dengan dirinya dengan menggambarkan dirinya sedang memimpin pasukan

melawan Yahudi di Jerusalem.

Ketika Mrs. Jafar (seorang arkeolog) ditanya apakah rakyat Irak

menganggap Saddam Hussein sebagai “Nebukadnezzar baru”, dia

tertawa dan menjawab, “Ya! Tentu saja!”. Diantara bangsa Arab,

raja Nebukadnezzar diingat sebagai seorang yang tiga kali

menguasai Jerusalem, dan membawa sepuluh ribu Yahudi

kembali ke Babilon.

JOHN BURNS, New York Times International

Maka Babilon pada hari ini lebih dari sekedar symbol arkeologis. Babilon

adalah symbol kehebatan Irak. Babilon mewakili tujuan dan mimpi bangsa Irak

untuk menjadi cahaya dan kekuatan dominan di seluruh daratan Arab. Babilonia

baru/ kerajaan Irak bercita-cita untuk mendapatkan kehormatan dari seluruh dunia

dan kehormatan lagi untuk bangsa Arab setelah selama beberapa dekade

mengalami kekalahan dan penghinaan dari tangan Israel.

Page 24: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Saddam Hussein adalah seorang pemimpin yang secara berhati-hati

mewujudkan impiannya, tapi dia tidak sendiri dalam usahanya. Dia telah

mengartikulasikan hasrat bangsa Arab secara umum dan bangsa Irak secara

khusus. Babilon dan kerajaan Nebukadnezzar mampu menyulap kesatuan negeri

Arab dan kebesarannya yang diinspirasikan oleh seorang penguasa selama

berabad-abad.

4. DIMULAINYA PEMBERONTAKAN BABILON

Babilon selama berkali-kali dalam sejarah telah mengalami masa-masa

keemasan yang bisa diraih oleh umat manusia. Pada masa keemasannya, Babilon

telah menyumbangkan struktur hukumnya yang pertama, bangunan-bangunan

yang hebat dan keajaiban taman gantung, salah satu keajaiban dunia pada masa

kuno. Babilon melahirkan banyak pejuang-pejuang perkasa, dan raja terhebatnya

Nebukadnezzar yang dengan mudahnya menaklukkan negeri lain di penjuru

dunia.

Babilon mempunyai sejarah yang cukup membanggakan. Taman Eden

yang berlokasi di dekat sungai Eufrat, dan peradaban-peradaban awal dunia yang

bersumber pada kota ini. Beberapa hari setelah banjir besar menerjang, Tuhan

memberikan perintah spesifik kepada Nuh dan anak-anaknya untuk

mengembalikan kembali populasi bumi:

Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah

bumi…. Beranak cuculah dan bertambah banyak, sehingga tak

terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, betambah banyaklah di

atasnya.

KEJADIAN 9:1, 7

Perintah Tuhan kepada Nuh mengingatkan kita pada kata-kata pertamaNya

kepada Adam & Hawa: “Beranakcuculah dan bertambah banyaklah; penuhilah

dan tundukkanlah bumi” (Kejadian 1:28). Tuhan memberikan perlindungan

Page 25: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

kepada Nuh dan keluarganya di dalam kapal, menjadikan mereka “Adam dan

Hawa” baru di dunia pasca banjir besar. Mereka diberikan kesempatan untuk

hidup sekali lagi atas kemauan Tuhan, dan menyebar keseluruh dunia untuk

membentuk keluarga baru yang hidup dengan patuh atas perintah Tuhan.

Sayangnya, masalah kemanusiaan tidaklah berpusat pada di lingkungan

atau dalam kondisi tertentu – masalah kita adalah hati yang penuh dosa dan

pemberontak. Pintu kapal merekah terbukah di Gunung Ararat saat krisis antara

Tuhan dan Ciptaannya kembali muncul. Kejadian 9 menjelaskan mengenai hobi

mabuk Nuh dan perilaku kurang ajar Ham. Dunia sekali lagi memulai gejala-

gejala pembangkangan atas kuasa Tuhan.

Nimrod: Pendiri Babilon

Bukti kejahatan karakter pada anak Nuh yang bernama Ham, berkembang

dan menyebar kepada anak-anak Ham. Beberapa negara dan bangsa yang berasal

dari garis keturunan Ham termasuk Mesir, Babilonia, Assiria, Filistin dan

beberapa kelompok bangsa Kanaan. Umumnya semua musuh besar Israel di Injil

dan di dunia sekarang ini berasal dari keturunan Ham.

Kejadian 10 mengurutkan keturunan Ham dan terselip di tengah-tengah

daftar ini adalah nama Nimrod.

Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali

orang yang berkuasa di bumi; ia seorang pemburu yang gagah

perkasa di hadapan Tuhan…. Mula-mula kerajaannya terdiri dari

Babel…”

KEJADIAN 10:8-10

Nama Nimrod mungkin berasal dari nama Babilonia Namra-Uddu, yang

berarti Marduk, dewa terbesar Babilon. Atau nama itu bisa saja berasal dari nama

Page 26: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Babilonia Nu-Marad yang artinya “Pria Marad”. Musa sepertinya senang bermain

kata-kata dalam mengeja nama Nimrod dalam kitab Kejadian, jadi itu terdengar

seperti bahasa Hebrew untuk “pemberontak” (Marad). Nimrod adalah seorang

pemberontak, dan kota yang dia dirikan pun merupakan kota yang suka

memberontak.

Musa mendeskripsikan Nimrod sebagai “prajurit hebat” dan “pemburu

yang gagah di hadapan Tuhan”. Raja pada masa itu biasanya mendemonstrasikan

haknya untuk memerintah rakyat dengan menampilkan kecakapan tertentu atas

dunia binatang. Seperti atlit professional yang di junjung dan dihormati pada saat

sekarang ini, kemampuan berburu Nimrod dan kemampuan fisiknya membuatnya

dengan cepat meraih posisi di masyarakat dan menaikkan dirinya menjadi seorang

pemimpin.

Kekuatan Nimrod diketahui berasal dari Tuhan. Aku percaya terhadap ide

H.L. Ellison yang menulis bahwa Nimrod “menunjukkan haknya untuk

memimpin kerajaan dengan kekuatannya , yang mana ditunjukkan dengan

membunuh hewan-hewan yang tuhan percayakan padanya”. Nimrod

menggunakan kekuatan hebatnya untuk penguasaan dan penaklukan. Dan ini

adalah dimana awal dari kota Babilon.

Babel: Menara Bermasalah

Babilon adalah sebuah kota mengandung banyak pemberontakan. Nimrod

adalah arsitek dari sifat manusia yang suka melawan Tuhan, dan Kejadian 11:1-9

mencatat konsekuensi buruk atas sikapnya itu. Tuhan memerintahkan Nuh dan

anak-anaknya untuk “memenuhi dunia” setelah mereka pergi dari kapal. Tapi apa

Tuhan maksudkan untuk hal baik, manusia justru menerimanya sebagai bentuk

ancaman. Mereka takut terpisah, takut menuju ke tanah baru, takut untuk

bergantung pada kekuatan Tuhan daripada kekuatan mereka sendiri.

Page 27: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Walaupun nama Nimrod tidak disebut dalam Kejadian 11, bab 10

menginformasikan kita bahwa dia adalah seorang pemimpin dalam pembuatan

pusat kota Babilon. Musa mendeskripsikan sebuah pemukiman di “dataran

Shinar”, sebuah padang yang luas diantara sungai Eufrat dan Tigris, sebelah

selatan Baghdad sekarang.

Area ini secara umum merupakan daratan alluvial yang rata. Sungai Tigris

dan Eufrat berkelok-kelok melalui daerah ini menuju ke Teluk Persia,

memberikan air untuk minum dan irigasi kepada daratan yang kering. Kedua

sungai tersebut telah mendukung kehidupan, dan dengan menggunakan kanal dan

irigasi maka berbagai peradaban di dunia telah mengalir ke Mesopotamia selama

ribuan tahun.

Tidak ada gunung di daratan Shinar dan sebagai konsekuensinya maka

tidak terdapat batu-batu untuk material bangunan. Tapi walaupun begitu, tanah

tersebut kaya akan minyak bumi. Minyak yang sekarang banyak digunakan untuk

sumber energy juga banyak digunakan pada masa raja Nimrod.

Orang-orang di situ mulai merencanakan untuk membuat sebuah

kota yang besar, dengan sebuah menara yang puncaknya sampai

ke langit. Menara itu akan merupakan sebuah tugu kebanggaan

yang kekal bagi diri mereka sendiri. "Ini akan mempersatukan

kita," kata mereka, "sehingga kita tidak akan tercerai-berai ke

seluruh dunia." Demikianlah mereka menumpukkan batu bata

yang dibakar sampai keras, dan menggunakan ter (gala-gala)

sebagai bahan adukan.

KEJADIAN 11:3-4

Karena penduduk kekurang batu untuk membangun bangunan, mereka

akhirnya membakar batu-bata sendiri. Di tempat pengolahan batu gamping,

mereka menggunakan tar sebagai mortar. William White, mendeskripsikan bahwa

Page 28: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

di kota tersebut terdapat banyak konstruksi batu-bata dan tembok lumpur dimana-

mana.

Penduduk masih menggunakan batu-bata untuk membuat bangunan

diwilayah tersebut, dan batu-bata tersebut dikeringkan di bawah terik matahari.

Tapi untuk konstruksi permanen, penduduk menggunakan batu bata yang dibakar

untuk menambah kekuatannya. Para pembangun menara Babel menggunakan batu

bata bakar karena mereka menginginkan bangunannya bertahan lebih lama.

Fokus tujuan mereka adalah membangun sebuah kota dengan sebuah

menara atau Ziggurat yang mampu mencapai surge. Tujuan pembuatan menara

Babilon adalah untuk menyediakan “tangga” dari bumi ke surge. Manusia ingin

mencapai Tuhan dengan usaha mereka sendiri.

Musa mendeskripsikan menara tersebut sebagai “sebuah menara yang

mencapai ke surga” (KEJADIAN 11:4). Ini mungkin adalah nama yang paling

tepat untuk menara tersebut menurut deskripsi yang paling akurat. Ziggurat

selanjutnya yang dibangun oleh Nebukadnezzar dinamakan Etemenanki

(bangunan yang menjadi pondasi surga dan bumi).

Untuk Kemuliaan dan Kehormatan Manusia

Para manusia ingin menentukan kehebatan atas diri mereka sendiri.

Dengan melawan keinginan Tuhan, para keturunan Nuh tersebut memutuskan

untuk membangun sebuah monument untuk kemuliaan dan kehormatan mereka

sendiri. Mereka tidak menyadari bahwa kemuliaan hanya datang dari Tuhan,

itulah mengapa manusia seperti Nimrod dengan cepatnya digantikan oleh

digantikan oleh manusia seperti Abraham yang dikatakan Tuhan “ Aku akan

membuat namamu menjadi mulia” (KEJADIAN 12:2)

Page 29: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Penduduk-pun memulai proses pembangunan. Mereka berkumpul

disebuah kota yang telah disebutkan dalam Injil dibawah pimpinan yang

pemberontak, mereka bekerja sama membangun kemuliaan dan kehormatan

mereka sendiri. Lalu Musa menulis bahwa Tuhan menyaksikan menara ini yang

dimaksudkan untuk mencapai surga. Tidak perduli betapa tinggi bangunan itu,

Tuhan masih tetap jauh dari jangkauan mereka.

Kekhawatiran Tuhan bukan karena bangunan yang mungkin akan sangat

tinggi tersebut, tapi lebih kepada kekhawatiran sifat manusia yang bersatu

melawan diriNya. “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya.

Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang

mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana” (KEJADIAN

11:5). Jelas Tuhan tidak perlu khawatir bahwa manusia akan terlalu kuat untuk di

aturNya. Kekuatan dan kekuasaanNya jauh diatas kemampuan seluruh manusia.

Gerhard Von Rad memberikan penjelasan logis atas kekhawatiran Tuhan:

“Mata Tuhan melihat akhir dari perjalanan dari proses pembangunan ini, sebuah

kemungkinan dan godaan yang dilakukan oleh banyak orang…. Oleh karena itu

Tuhan menyelesaikannya dengan hukuman sekaligus dengan aksi preventif

sehingga Dia tidak harus menghukum manusia terlalu sering karena degenerasi

yang pasti terjadi”

Persatuan Nimrod dan pengikut-pengikutnya menggapai seluruh umat

manusia atas pembanganan terhadap Tuhan. Jika rencana mereka berhasil, dunia

akan sekali lagi seperti pada saat sebelum banjir besar pada saat “bahwa kejahatan

manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu

membuahkan kejahatan semata-mata,” (KEJADIAN 6:5).

Maka Tuhan “dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi”

(KEJADIAN 11:9). Dia mengurai kembali jahitan yang mencoba untuk ditenun

umat manusia. Para pembangun ingin menciptakan jalan menuju Tuhan, tapi

Tuhan menjadikan usaha mereka sebagai kebingungan.

Page 30: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Sebelum kebingungan di Babel, dunia mempunyai satu bahasa dan cara

bicara. Tapi setelah penghakiman Tuham, manusia tersebar di seluruh dunia,

gagal dalam usahanya untuk “membuat kehebatan untuk diri mereka sendiri”,

menjadi korban atas takdir yang mereka takut dan dicoba untuk dihindari.

Rencana mereka telah digantikan oleh rencana Tuhan untuk penebusan manusia

melalui bibit Abraham, seorang manusia yang Tuhan pilih untuk menjadi manusia

besar.

Babel adalah usaha pertama manusia untuk menyingkat keinginan Tuhan.

Kota pertama manusia yang dibangun setelah banjir besar ini telah diciptakan

untuk menggagalkan rencana Tuhan untuk manusia. Manusia menginginkan

kekuatan dan kesatuan, dan Babel adalah yang pertama untuk mencapai tujuan itu.

Babilon, sebuah kota ciptaan manusia yang berusaha mencapai surga, dibangun

tepat berlawan dengan keinginan Tuhan.

Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota

dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan

marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh

bumi."

KEJADIAN 11:4

Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun

dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin

perempuan yang berdandan untuk suaminya.

WAHYU 21:2

Sangat berlawanan bukan?

Page 31: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

5. CERITA DUA KOTA

Waktu itu adalah masa-masa yang terbaik, waktu itu juga adalah

masa-masa yang terburuk. Waktu itu adalah masa-masa

kebijaksanaan, waktu itu juga adalah masa-masa kebodohan.

Waktu itu adalah masa-masa zaman yang penuh dengan

kepercayaan, waku itu juga adalah masa-masa zaman

ketidakpercayaan. Waktu itu adalah masa-masa bercahaya, waktu

itu juga adalah masa-masa kegelapan. Waktu itu adalah masa-

masa pengharapan, waktu itu juga adalah masa-masa keputus-

asaan. Kita mempunyai apapun di depan kita, kita juga tidak

mempunyai apapun didepan kita. Kita semua akan menuju surga,

kita juga semua akan menuju ke arah sebaliknya…

CHARLES DICKENS, Cerita Dua Kota

Dickens menulis paragraph tersebut untuk mendeskripsikan dunia dari dua

kota, London dan Paris pada saat revolusi Prancis meletus. Tapi kata-katanya

cukup mendeskripsikan situasi dengan tepat dua kota kontemporer, Jerusalem dan

Babilonia. Dalam konflik antara Tuhan dan Setan, kebaikan dan keburukan,

kebenaran dan pembangkanan, Jerusalem dan Babylon adalah seperti dua kutub

magnet yang saling berlawanan.

Jerusalem mewakili kutub positif dari rencana Tuhan untuk ciptaanNya.

Jerusalem adalah kota yang dipilih Tuhan sebagai tempat kesukaannya, kota pusat

dari kerajaan Tuhan di bumi, kota dimana Anak Tuhan meninggal demi

menghapus dosa di dunia.

Babilon mewakili kutub negatif dari usaha manusia untuk melawan

otoritas Tuhan. Babilon adalah adalah kota yang dipilih manusia, kota yang

Page 32: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

dimana manusia membangun menara untuk mencapai kuasa Tuhan, sebuah kota

yang memulai masa-masa kekafiran.

Page 33: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Dan seperti kedua kutub magnet, dua kota tersebut telah saling tarik

menarik sepanjang sejarah. Tidak mungkin bagi kita untuk memahami sejarah

sebuah kota tersebut tanpa mengetahui sejarah hubungan kedua kota itu.

Kota Tuhan dan Kota Manusia

Konflik antara kedua kota tersebut telah sering di buat menjadi isu agama.

Augustine contohnya, menjadikan konflik kedua kota tersebut sebagai isu agama

dengan menyebut kedua kota itu sebagai “Kota Tuhan” dan “Kota manusia”. Tapi

cerita kedua kota yang tersebut dalam Injil itu hanya berfokus pada perspektif

fisik, entitas jenis bangunan, tapi bukan ide simboliknya. Babilon yang

dideskripsikan dalam wahyu bukanlah sebuah ide, agama, atau system ekonomi.

Kota itu adalah, diatas segala hal, kota yang berorientasikan pada fisik semata.

Kota manusia adalah dibangun dengan prinsip kemerdekaan dari Tuhan.

Dengan membangun menara Babel, manusia berusaha untuk meraih surga dengan

usahanya sendiri tanpa bantuan Tuhan. Tapi konstruksi menara surga mereka ini

berhenti hanya setengahnya saat Tuhan mengutuk bahasa mereka dan memaksa

mereka untuk menyebar ke seluruh dunia. Walaupun begitu Babilon akan kembali

lagi dan lagi untuk memuaskan hasrat manusia atas nafsu kemuliaan. Hanya di

hari-hari terakhir umat manusia saja kota itu akan hancur untuk selamanya.

Sebaliknya kota Tuhan adalah kota yang dibangun atas prinsip kepatuhan

atas Tuhan dan perintahNya. Dalam kejadian 14 Musa memperkenalkan

Jerusalem (“Salem”) sebagai bagian dari cerita Abram. Abram (belakangan diberi

nama Abraham) menaati perintah Tuhan, dan Tuhan menjanjikan kemuliaan atas

dirinya. Jerusalem akan dimakmurkan sejauh keturunan Abraham selalu

memuliakan Tuhan. Walaupun Jerusalem mengalami kemunduran dan

Page 34: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

kebangkitan beberapa kali, dalam hari-hari terakhir umat manusia kota tersebut

akan menjadi kota Tuhan selamanya.

Masa-masa Pengujian

Abram memenuhi panggilan Tuhan dan memindahkan keluarganya ke

tanah yang ditunjukkan Tuhan, Kanaan. Kanaan adalah tanah yang dijanjikan, tapi

Kanaan juga adalah tanah yang penuh uji coba. Abram berjuang untuk tetap

mempercayai Tuhan atas kondisi kelaparan, masalah keluarga dan invasi bangsa

lain.

Kejadian 14 mendeskripsikan serangan oleh aliansi empat kerajaan dari

timur melawan lima kerajaan dari tanah yang dijanjikan. Hal ini adalah ancaman

dari para kafir terhadap tanah yang dijanjikan Tuhan, dan akhirnya Tuhan

memberikan Abram kemenangan atas para musuhnya tersebut. Untuk pertama

kalinya kita membaca mengenai Jerusalem yang dijadikan Tuhan sebagai tempat

kesukaannya bersama para pengikutNya.

Empat kerajaan dari timur yang menyerang tanah Abram adalah

Amraphel, raja Shinar (Babylon); Arioch, raja Ellasar (kota kuno 10 mil dari Ur);

Kedorlaomer, raja Elam (Persia); dan Tidal, raja Goiim (barbar). Seluruh kerajaan

itu adalah berasal dari daerah selatan Mesopotamia.

Empat raja tersebut bergerak untuk melawan dan mengalahkan raja-raja

Kanaan. Empat raja tersebut berpikir bahwa ada sesuatu yang luar biasa bahwa

membuat kerajaan di tanah Kanaan adalah ide yang bagus. Bagaimana mungkin

bisa terjadi sebuah tanah yang disebut dengan “tanah yang dijanjikan” bila raja

asing bisa mengalahkan semua raja dan musuh yang ada dihadapannya?

Tapi Tuhan memberikan Abram suatu janji:

Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan

memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan

Page 35: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang

yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang

mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan

mendapat berkat."

KEJADIAN 12:2-3

Dan ini adalah ujian besar pertama Tuhan atas keimanan Abram. Situasi

tampaknya sangat tidak ada harapan. Tapi ketika raja-raja timur tersebut mulai

menyerang, Abram dengan berkah dari Tuhan mampu mengalahkan mereka

semua. Mechizedek, raja Salem, memproklamirkan sumber kemenangan Abram:

Terpujilah Tuhan yang paling tinggi, yang telah menghantarkan

musuh-musuhMu ke dalam tanganMu.

MELCHIEZEDEK, Raja Salem

Ini adalah salah satu karakteristik utama pemimpin kota Tuhan.

Penyerbu dari Shinar

Sangat menarik diperhatikan bahwa Injil menitikberatkan pada Amraphel,

raja Shinar. Dia masuk sebagai raja yang paling mengancam, yang mana juga

menjelaskan bahwa dia adalah raja paling dominan dalam kelompok penyerbu

tersebut. Babilon pada masa itu bukan (belum) menjadi kota besar di wilayah

Mespotoamia. Elam adalah yang terkuat dan paling dominan. Di tempat lain

(KEJADIAN 14:5), Kedorlaomer, raja Elam berperan sebagai pemimpin atas

penyerbuan ke Kanaan.

Lalu kenapa Musa menulis nama Amraphel sebagai urutan pertama dalam

KEJADIAN 14:1? Aku percaya bahwa hal itu dilakukan bukan karena sekedar

ketidaksengajaan. Musa menempatkan Amraphel dalam urutan pertama karena dia

berasal dari Shinar atau Babilon, tempat dimana untuk pertama kalinya manusia

Page 36: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

bersatu untuk menentang rencana Tuhan. Sekali lagi, penduduk dari Shinar telah

bersatu untuk melawan Tuhan atas tanah Israel.

Tuhan telah menyebar manusia dengan mengutuk bahasa mereka dan

memaksa manusia kedalam berbagai grup etnik. Di KEJADIAN 14, kita bisa

melihat suatu permainan sejarah yang berulang. Kelompok etnis dan sosial yang

berbeda-beda berusaha untuk mengancam tanah yang dijanjikan Tuhan kepada

Abram dan keturunannya. Dan lagi-lagi pemimpin pemberontakan adalah kota

Shinar: Babylon!

Setelah mendeskripsikan pertempuran di KEJADIAN 14, Musa

mendeskripsikan pertemuan Abram dengan raja Sodom dan raja Salem. Dari raja

Salem Abram menerima roti dan pemberkatan. Namun Abram menolak segala

sesuatunya dari raja Sodom. Raja Salem selalu menyebut “Tuhan yang paling

tinggi, pencipta dunia dan surga” untuk memberkati Abram (v.19), dan Abram

selalu menyebut “Tuhan yang paling tinggi, pencipta dunia dan surga” untuk

menolak apapun pemberian raja Sodom (v.22)

Pembangunan Kota Tuhan

Siapakah Melchizedek sang raja Salem? Beberapa petunjuk menunjukkan

bahwa dia adalah seorang sebuah kota yang belakangan diberi nama Jerusalem.

Pertama, nama “Salem” berasal dari bahasa Hebrew “Shalom” yang artinya

damai. Salem bersinonim dengan Zion, tempat dimana kuil Tuhan berada.

ALLAH sangat terkenal di Yehuda dan di Israel. Tempat tinggal-

Nya di Yerusalem. Ia berdiam di Gunung Sion.

MAZMUR 76:1-2

Alasan kedua untuk mengidentifikasikan Salem dengan kota Jerusalem

adalah spesifikasi lokasi geografis kedua kota tersebut. Saat Abram datang ke

Page 37: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Salem, dia bertemu Melchizedek di lembah Shaveh, atau Lembah raja. Lembah

raja diidentifikasikan sebagai lembah dekat Jerusalem dimana Absalom

mendirikan pilar atau monument untuk dirinya sendiri (2 Samuel 18:18).

Beberapa lagi percaya bahwa lembah tersebut adalah lembah Kidron sebelah

timur Jerusalem.

Alasan ketiga untuk mengidentifikasikan Salem sebagai Jerusalem adalah

kesamaan nama rajanya untuk kedua kota tersebut. Nama “Melchizedek” berasal

dari dua kata Hebrew, “melech” (raja) dan “zedek” (kebenaran). Nama tersebut

bisa diartikan “Rajaku adalah kebenaran” atau “Raja kebenaran”.

Lima ratus tahun kemudian di dalam buku Joshua kita diperkenalkan

kepada raja Jerusalem, Adoni-Zedek. Dalam bahasa Inggris, nama “Mechizedek”

dan “Adoni-Zedek” tidak mirip samasekali. Tapi di dalam bahasa Hebrew kedua

nama tersebut sangat mirip. Adoni-Zedek bisa diartikan sebagai “Tuanku adalah

kebenara.” Dengan hanya sedikit variasi, itu adalah nama gelar yang diberikan

untuk raja Jerusalem.

Kedatangan Gambaran Berkah

Siapakah Melchizedek? Dia adalah raja Jerusalem yang datang untuk

memberkati Abram setelah mengalahkan raja-raja timur yang datang menyerang.

Tapi Melchizedek juga digunakan untuk menggambarkan raja terakhir dari

Jerusalem yang akan menjadi pemimpin kebenaran: Yesus Kristus. Mazmur 110,

sebuah mazmur mengenai mesias, menggambarkan kedatangan mesias sebagai

raja kemenangan dan sebagai “seorang imam untuk selamanya”. Penulis Hebrew

menggambarkan gambaran Mazmur 110 untuk menunjukkan bahwa Melchizedek

adalah symbol sejati kristus sebagai imam tinggi untuk selamanya. Walaupun

Abram menghabiskan hidupnya untuk menanti-nantikan kota yang mempunyai

Page 38: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Tuhan (Ibrani 11:10), dia akhirnya

menemukan secercah harapan saat dia bertemu dengan Melchizedek.

Bab mengenai “cerita dua kota” ini dimulai dengan aliansi penuh dosa

antara raja-raja dari timur yang menyerang Abram dan rakyatnya di tanah yang

dijanjikan. Shinar, tempat dimana manusia pertama kali memberontak atas

kekuasaan Tuhan, memimpin pasukan untuk menyerang rencana Tuhan bagi

Abram. Ancaman terhadap janji Tuhan sekali lagi berasal dari Babylon.

Babilon dan Jerusalem, yang satu adalah kota pemberontakan dan

peperangan, dan yang satu lagi adalah kota perdamaian. Yang satu mencoba untuk

menyerang, merampas dan menghancurkan tanah yang dijanjikan, sedangkan

yang satu lagi bersahabat dengan orang yang dijanjikan (Abram). Yang satu

dikalahkan oleh Abram, sedangkan yang satu lagi dibela oleh Abram. Yang satu

adalah kota manusia, dan satu lagi adalah kota Tuhan.

Page 39: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

6. MIMPI BURUK KEBIJAKAN ASING YUDEA

Setelah Abram mengalahkan Amraphel dan sekutunya, Babilon tidak

disebutkan lagi dalam sejarah Injil selama lebih dari tiga ratus tahun. Injil tidak

mencatat sejarah Babilon karena Babilon tidak terlibat dalam sejarah Israel. Kitab

Injil sekarang hanya focus pada Abram (yang sekarang bernama Abraham),

keluarganya, dan negara Israel. Meskipun demikian Babilon saat itu sedang sibuk

menempatkan dirinya dalam buku-buku sejarah.

Dari 1900 sampai 1600 SM, Babilon untuk pertama kalinya memasuki

periode awal atas kepentingan internasionalnya. Zaman keemasan pada masa ini

dipimpin oleh Hammurabi, seorang raja yang mengkodefikasi hukum Babilon dan

memperluas kerajaannya. Semasa rezimnya yaitu 1792-1750 SM, negara Israel

terletak di Mesir.

Injil tidak menyebut lagi mengenai Babilon sampai pada suatu waktu

ketika Israel’s divided Monarchy[makna ambigu karena tidak ada padanan kata dalam

bahasa Indonesia. Bisa berarti: Ketika Israel dibagi oleh kerajaan Monarki lain; atau bisa juga:

Ketika Israel dibagi menjadi kerajaan Monarki]. Kerajaan sebelah utara, Israel, telah

diambil alih oleh bangsa Asyur. Hanya tersisa kerajaan sebelah selatan, Yudea,

yang masih tetap menjadi rumah Tuhan. Hubungan antara Yudea dan Babilon

sangatlah kompleks. Cerita mengenai hal ini tidak diceritakan dengan teratur di

Injil. Malahan, cerita ini bisa ditemukan tersebar di halaman-halaman Yesaya,

Jeremiah, Ezekiel dan Daniel.

Pengaruh Babilon sangat terasa disepanjang narasi Injil

GERALD LARUE

Babilon tidak melakukan kontak penting dengan keturunan Abraham

sampai pada masa raja Hezekiah. Tapi dari masa Hezekiah sampai waktu

Page 40: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

penangkaran Babilonia, hubungan antara Jerusalem dan Babilon telah

berlangsung, Untuk suatu waktu, terbentuklah zaman kerjasama antara kedua

kerajaan tersebut untuk melawan musuh dari luar. Lalu diikuti oleh zaman

konfrontasi, dimana kedua kerajaan tersebut kembali berperang satu sama lain

untuk kepentingannya masing-masing.

Zaman Kerjasama

Dari 715 SM hingga 601 SM tidak ada nuansa permusuhan antara Yudea

dan Babylon. Faktanya, dibeberapa kejadian kedua negara tersebut bekerja sama

melawan Asyur, sebuah kekuatan dominan di Timur Tengah kala itu. Banyak

negara termasuk Babilon dan Yudea yang menguji kekuatan Asyur dan berusaha

menghancurkan dominasinya. Saat Babilon secara konstan mengganggu wilayah

Timur Asyur, Mesir juga mengganggu keamanan Asyur dari sebelah barat.

Asyur adalah sebuah negara yang kejam yang dipimpin oleh seorang raja

yang tak segan-segan menggunakan cara kasar untuk melanggengkan

kerajaannya. Secara umum Asyur adalah sebuah mesin militer yang besar.

Tercipta karena alasan perang dan dengan tujuan perang pula. Hal ini karena

kemungkinan mereka merasa terancam tidak menemukan ide untuk memerintah

selain dengan menggunakan kekuatan militer.

Sejarah telah menunjukkan bahwa cara terbaik untuk menggabungkan dua

kerajaan yang bermusuhan adalah dengan mempertemukan mereka dengan pihak

ketiga yang menjadi musuh bersama. Mesin perang yang haus akan perang ini

(Asyur) telah menempa semangat bekerjasama antara Hezekiah, raja Judas dan

Merodach Baladan, putra dari Baladan, raja Babilon.

Kunjungan Baik

Page 41: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Pada waktu itu, Merodach-Baladan putra dari raja Baladan, raja

Babilonia mengirimkan Hezekiah surat dan hadiah, karena dia

pernah mendengar mengenai penyakit Hezekiah. Hezekiah

menerima sang utusan dan menunjukkan mereka semua hal di

rumahnya: logal, emas, rempah-rempah dan minyak, termasuk

juga baju zirahnya dan segala hal yang ada. Tidak ada satupun

benda di istananya yang tidak diperlihatkan oleh Hezekiah

2 RAJA 20:12 -13

Merodach-Baladan dulunya adalah pemimpin suku dari selatan Babilon

dan berhasil menguasai Babilon pada tahun 721 SM yang pada saat itu negeri

Babilonia sedang dilanda kebingungan atas kematian Shalmaneser V, raja Asyur.

Merodach-Baladan berkuasa dari tahun 721 sampai 210 SM dan untuk masa

singkat dari 704 – 703 SM. Ketika dia tidak sedang dalam takhtanya, dia

diperkirakan kalau tidak sedang melakukan plot merebut kekuasaan kembali,

maka dia sedang berperang melawan Asyur.

Merodach-Baladan mengunjungi Hezekiah, raja Yudea dalam rangka

melihat kondisi kesehatannya. Hezekiah telah mengalami dua masalah pelik

dalam hidupnya: Dia menderita suatu penyakit parah dan dia telah diserang oleh

Sennacherib, raja Asyur.

Sennacherib memimpin pasukannya pada tahun 703 melawan Babilon dan

Merodach-Baladan. Raja Asyur tersebut berhasil menguasai kota, dan Merodach

Baladan melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya.

Dalam kampanye pertamaku, aku berhasil mengalahkan

Merodach-Baladan, raja Babilon, bersama-sama dengan para

prajurit Elam (sekutunya) di daratan Kish. Dalam tengah-tengah

pertempuran dia meninggalkan kamp nya dan melarikan diri

sendirian; dia berhasil menyelamatkan dirinya. Kuda, gerobak,

dan kendaraan tempurnya dia tinggalkan dalam pertempuran dan

Page 42: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

kusita semuanya. Dan akhirnya aku memasuki istananya dengan

gembira

SENNACHERIB, Raja Asyur

Sennacherib kemudian berjalan menuju ke arah barat, menuju Yudea dan

menghancurkan siapapun yang berani melawannya. Pasukannya menaklukkan

kota Filistin, mengalahkan pasukan Mesir yang dikirim untuk membantu

pemberontakan dan menangkap beberapa kota Yudea yang terletak di kaki bukit.

Dia menyombongkan reputasinya terhadap Israel.

Tapi untuk Hezekiah, seorang yahudi yang tidak tunduk pada

penaklukkanku, 46 buah kota bertemboknya dan banyak desa-

desa disekitarnya telah aku kepung dan kuasai dengan cara

menghancurkannya dengan mesin pendobrak, dengan pasukan

infanteri, dengan menyerbu, dengan membuat operasi pembuatan

terowong dan perubuhan tembok. Aku membuat para 200.1500

penduduk, tua muda, pria wanita, banyak kuda, unta, hewan

ternak, dan keledai keluar dari dalam kota. Aku kemudian

menghitung mereka sebagai rampasan perang. Dia sendiri

(Hezekiah) diam seribu bahasa seperti burung dalam kandang.

SENNACHERIB

Hezekiah pasti merasa sakit di hatinya sama seperti sakit di tubuhnya.

Berita mengenai dikuasainya salah satu kota Yudea telah terdengar olehnya, dan

pastinya sang raja merasa sangat lemah. Dia yang memang dalam keadaan sakit

parah, terdiam dalam kota bertemboknya, sekutunya telah kalah. Hal yang bisa dia

lakukan hanyalah terdiam dan berdoa.

Tuhan menjawab doanya. Selama Hezekiah sakit, Tuhan mengirim nabi

Yesaya untuk memberikan kabar baik bagi Hezekiah. Tuhan memerintahkan

Yesaya untuk berkata “Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi

Page 43: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

dan akan menyelamatkan engkau serta kota ini dari cengkeraman raja Asyur.” (2

Raja 20”6).

Untuk menunjukkan keseriusan JanjiNya, Tuhan memberikan Hezekiah

sebuah tanda dan membalikkan bayangan matahari sehingga bayangan tersebut

naik 10 langkah di tangga-tangga Ahaz.

Kekalahan Asyur

Sennacherib menyerang Yudea, tapi dia terhenti dari penguasaan atas

Jerusalem dan membunuh Hezekiah. Dalam perang-perang sebelumnya dia telah

mampu mengalahkan dan memasuki kota Babilon, Sidon, Ashdod, Beth-Ammon,

Ashkelon, Beth-Dagon, Joppa, Banaia-Barqa, Azura, Ekron, Eltekah, dan Timnah

– semuanya kecuali Jerusalem.

Tuhan melakukan penyelamatan dengan membunuh 185 ribu pasukan

Asyur (2 Raja 19:34-36). Ditengah-tengah ketidakpastian dan pergolakan, Tuhan

mengembalikan kesehatan Hezekiah dan bertarung dengan Sennacherib yang pada

akhirnya dia menang. Adalah kesehatan dan kemenangan Hezekiah-lah yang

menyebabkan dikirimnya utusan dari Babilon ke Jerusalem. Tidak mengejutkan

bahwa Merodach- Baladan mengirimkan utusan ke Jerusalem. Walaupun mereka

bertanya mengenai kesehatan Hezekiah, mereka juga tertarik mengetahui

mengenai kekayaannya dan persenjataannya. Tidak diragukan lagi bahwa tujuan

mereka adalah untuk apakah ada anggota aliansi lain yang bisa dibentuk untuk

melawan Asyur. Merodach-Baladan mencari seseorang yang bisa membantunya

merebut kembali takhtanya, dan kota Jerusalem adalah satu-satunya kota yang

mampu memberikan Sennacherib suatu kejutan pahit.

Utusan Merodach-Baladan juga menanyakan Hezekiah mengenai tanda

keajaiban yang terjadi di daratan. Bangsa Babilonia menaruh kepercayaan sangat

besar kepada bidang astrologi dan memperhatikan bahwa ada sesuatu yang aneh

Page 44: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

yang terjadi secara tiba-tiba pada matahari yang diikuti dengan kesembuhan

Hezekiah dan kekalahan pasukan Asyur.

Ini adalah kesempatan bagi Hezekiah untuk berbagi dengan utusan

Merodach-Baladan mengenai kebenaran Tuhan Israel yang mengontrol Planet dan

bintang dan memberikan raja dan negara. Namun kenyataannya Hezekiah terpukai

dengan kemuliaan yang diberikan kepadanya oleh sang delegasi tersebut. Dengan

menunjukkan pergudangan dan persenjataannya, dia mendapatkan keuntungan

untuk dirinya sendiri atas kemenengan dengan Asyur. Hezekiah justru

memperkenalkan bangsa Babilonia dengan harta Yudea daripada

memperkenalkan kekuatan Tuhan.

Sikap bodoh Hezekiah ini mengakibatkan penghakiman ilahi. Tuhan

kembali mengirim Yesaya kepada Hezekiah dengan peringatan “Waktunya akan

tiba kelak bahwa segala benda yang ada di dalam istana ini akan diangkut ke

Babel. Semua harta pusaka nenek moyangmu akan dibawa” (2 Raja-raja 20:17).

Ramalah Yesaya akan menjadi kenyataan beberapa abad kemudian, tapi

konsekuensi dari perilaku bodoh Hezekiah tidak dapat dihindarkan. Tuhan telah

menyelamatkan Yudea dari Asyur, tapi Asyur akhirnyapun akan jatuh ke tangan

Babilonia. Sekutu Hezekiah dimasa sekarang akan menjadi musuh Yudea dimasa

mendatang.

Sekali lagi Babilon menjadi batu sandungan bagi umat Tuhan. Kerajaan

Yudea menwakili kerajaan Tuhan di bumi. Walaupun Asyur tampak seperti

ancaman terbesar atas kerajaan Tuhan, namun Asyur bukanlah bangsa yang pada

akhirnya akan menghancurkan Yudea. Namun Babylon yang justru merupakan

musuh utama atas umat Tuhan di bumi.

Page 45: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Manasseh

Setelah masa-masa Hezekiah dan Merodach-Baladan, cerita mengenai

hubungan antara Babilon dan Yudea hilang selama kurang lebih lima belas tahun.

Pada masa ini, Asyur tetap menjadi kekuatan dominan di timur tengah; namun

walaupun begitu negeri kejam ini harus berkali-kali menghadapi tantangan dari

kerjaan lain yang berusaha melepaskan diri. Ada Salah satu tantangan yang

akhirnya membawa malapetaka kepada Menasseh, raja Yudea.

Raja Esarhaddon dari Asyur membangun kembali kota Babilon yang

dihancurkan oleh ayahnya, Sennacherib. Dia kemudian member nama anaknya

Ashurbannipal sebagai putra mahkota Asyur. Sedangkan dia juga memberikan

posisi anaknya yang lain, Samas-sum-uki sebagai putra mahkota Babilon.

Hal ini tentu bukan suatu perimbangan kekuasaan yang ideal. Pada

akhirnya perangpun pecah antara kedua saudara itu. Samas-sum-uki dengan

diduking oleh Elamit, Kaldean dan negara-negara vasal lainnya, menyatakan

perang dengan Ashurbannipal.

Setelah dua tahun, Ashurbannipal meraih sedikit demi sedikit

kemenangan dan mengurung kota Babilon. Pada 648 SM Babiloni hampir

mengalami keruntuhan karena kelaparan. Samas-sum-uki melakukan aksi bunuh

diri dengan membakar dirinya yang juga membakar istananya. Ashurbannipal

kemudian menyerang negara-negara yang ikut menyekutukan bangsanya dengan

Babilon.

Lalu mengapa cerita sejarah ini berkaitan dengan Yudea? Ada

kemungkinan besar bahwa Manasseh mengikuti jejak politik ayahnya dan

mengaliansikan negerinya dengan Samas-sum-uki dan berperang melawan

Ashurbanipal. Jika benar, aliansi ini hampir saja menghabisi nyawa Manasseh.

Segala peringatan dari TUHAN itu tidak dipedulikan oleh Raja

Manasye maupun oleh rakyatnya. Karena itu, Allah mengirimkan

Page 46: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

para panglima raja Asyur untuk menangkap Raja Manasye

dengan memakai kaitan, lalu membelenggunya dengan rantai

tembaga, dan membawa dia ke Babel.

2 TAWARIKH 33:10-11

Raja Assyiria menyatakan kesalahan Manasseh dan membawanya ke

Babilon untuk dieksekusi. Di rantai dan dipasangi semacam jangkar di hidungnya

dia digiring sepanjang gurun disertai teriakan dan seruan dari penduduk Babilon.

Raja dari Yudea telah menjadi sebuah tropi perang.

“Dalam kondisi sulitnya” kata Injil, “Akhirnya Raja Manasye menyadari

kesalahannya. Dengan rendah hati ia berseru kepada Allah, dan memohonkan

pertolongan-Nya. TUHAN mendengar dan mengabulkan permohonannya. Raja

Manasye dikembalikan ke Yerusalem, ke atas takhtanya dan ia mengakui bahwa

TUHAN sungguh Allah!” (2 TAWARIKH 33:12-13)

Dengan rahmat Tuhan, Manasseh diampuni dan diijinkan untuk kembali

ke Jerusalem sebagai raja. Tapi urusan kota Manusia belum juga usai dengan kota

Tuhan….

Page 47: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

7. DINODAI OLEH BABILON

Kerajaan Asyur mendominasi Yudea dari masa Hezekiah hingga masa

Josiah. Tapi menuju kepada masa akhir periode ini, sebuah kekuatan baru muncul

di timur; Kerajaan Babilonia Baru. Kerajaan ini dengan cepat mengalahkan

dominasi Asyur di Timur Tengah.

Seorang raja baru berkuasa di Babilon, Nabopolassar. Melalui beberapa

perang besar dia dan anaknya, Nebukadnezzar, mampu menghajar pasukan Asyur

disebelah barat dan utara. Pada tahun 612 SM pasukan gabunan Babilonia, Medes

dan skitia menyerang dan menghancurkan ibukota Asyur Niniveh. Raja Asyur,

Sin-sar-iskun, tewas dalam pertempuran di Niniveh dan digantukan oleh Ashur-

Uballit II. Pasukan Asyur mundur ke Haran tapi terpaksa melakukan evakuasi

karena gerakan maju pasukan Babilonia yang tidak terhentikan.

Mesir yang merupakan musuh Asyur dimasa lampau telah merubah

kebijakan luar negerinya dan berubah menjadi pendukung musuh lamanya. Tidak

diragukan lagi bahwa Mesir menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh Babilon

dan berharap untuk menopang negeri Asyur yang sedang jatuh untuk menjadi

penyangga melawan kekuatan baru yang tidak terduga ini.

Salah satu pertempuran paling krusial terjadi pada tahun 609 SM. Saat itu

adalah tahun dimana sisa-sisa pasukan Asyur dengan bantuan tentara Mesir

memutuskan untuk melakukan serangan balik atas posisi pasukan Babilon di

Haran. Tujuan mereka adalah untuk mengusir Babilonia dari sisi barat Eufrat.

Raja Yosia dari Yudea

Page 48: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Ketika itulah pasukan Mesir menempatkan dirinya pada sejarah Injil “Pada

masa itu Firaun Nekho raja Mesir menyerang raja Asyur di tepi Sungai Efrat. Raja

Yosia pergi untuk melawan dia, tetapi Raja Nekho berhasil menewaskan Raja

Yosia di Megido.” (2 Raja-raja 23:29).

Dilihat dari berbagai perspektif tampaknya Yosia benar-benar paham

alasan pasukan Mesir bergerak menuju Karkemis. Lalu kenapa dia tetap saja

menghalangi Mesir dalam upayanya mengusir Babilonia?

Yosia mungkin mempunyai 2 alasan untuk mempertaruhkan nyawanya

dalam pertempuran. Pertama, dia berbuat seperti karena murni jiwa nasionalisme.

Yudea telah mendapatkan kemerdekaan dari Assyiria semasa dibawah rezim

Yosia, dan Mesir yang mencoba untuk membantu Asyur tampak seperti ancaman

ganda bagi keamanan Yudea. Yudea dalam kondisi yang terancam oleh

kebangkitan Asyur yang meraih kembali wilayah-wilayah kekuasaannya dulu.

Atau Yudea merasa terancam dengan kerajaan Mesir yang bisa dibilang juga ikut

berusaha melebarkan kekuasaannya di seluruh penjuru Palestina.

Kedua, Yosia mungkin berbuat seperti karena dia adalah aliansi Babilon.

Tetapi Raja Nekho mengirim utusan kepada Raja Yosia dengan

pesan ini: "Aku tidak mau berperang dengan engkau, hai raja

Yehuda! Aku datang untuk memerangi raja (Asyur) yang menjadi

musuhku!

2 TAWARIKH 35:21

Yosia menyadari bahwa Nekho tidak tertarik untuk menganggu kerajaan

Yudea. Indikasi menunjukkan bahwa Nekho memang benar-benar bermaksud

untuk melewati Yudea semata. Yosia tidak melawan ekspedisi pasukan Mesir

yang lebih dulu lewat tanah Israel yang juga menuju Asyur. Jika Yosia hanya

menginginkan melindungi negaranya dari pengaruh Mesir, tentu dia akan

menghalangi pasukan Mesir sejak awal. Tapi Yosia tahu bahwa Nekho sedang

Page 49: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

berlomba untuk menghalangi gerak pasukan Babilon, dan Babilon adalah sekutu

Yudea.

Tampaknya Yosia mempunyai kedua motivasi tersebut dalam pikirannya

ketika dia memutuskan menghadapi pasukan Mesir yang maju ke Karkemis. Ada

bukti yang menunjukkan bahwa dia berlaku seperti itu karena faktor persekutuan.

Tapi dia juga dipandang juga menganggap berbahaya bagi Yudea untuk

mempunyai dua tetangga Mesir di selatan dan Asyur di utara. Babilon bukan

(belum) lah ancaman. Kekhawatiran Yosia terbukti benar karena setelah tiga

bulan setelah kematiannya, Mesir ikut campur urusan dalam negeri Yudea untuk

menjadikan negeri Yudea sebagai negara vasal. Maka jadilah Yudea menjadi

negara vasal Mesir, sebuah negara boneka yang merupakan kepanjangan tangan

dari kepentingan Mesir.

Apapun alasannya, Yosia telah mendukung Babilon. Ayahnya, Manasseh,

telah mendukung Babilo melawan Asyur, dan kakeknya Hezekiah telah

bergabung dengan Babilon untuk menhancurkan perbudakan yang dilakukan

Asyur. Sayangnya, ketiga raja tersebut ternyata akan mengawali bencana nasional

Akhirnya Zaman Kerjasama

Raja Mesir, Nekho kembali dari Karkemis dengan pasukan Mesir dan

menguasai kerajaan Yudea. Raja Jehoahaz yang hanya berkuasa di Yudea selama

tiga bulan setelah kematian Yosia, dibawa sebagai Tahanan ke Mesir. Saudara

laki-lakinya, Jehoiakim, dinobatkan sebagai raja baru Yudea dan merupakan

pemimpin negera vasal atas Mesir. Masa-masa kerjasama Yudea dengan Babilon

telah berakhir.

Jehoiakim adalah seorang politikus yang seperti rubah, dan ketidak

konsistenan loyalitasnya telah membawa masalah bagi Yudea. Saat Jehoiakim

mulai berkuasa, sang nabi baru, Yeremiah mulai menyebarkan berita baru dari

Page 50: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Tuhan kepada rakyat Jerusalem. Walaupun dia masih menawarkan kesempatan

bagi bangsa Yudea untuk bertobat, tapi dia juga mulai mengabarkan berita

penghacuran.

maka Aku akan menghancurkan Bait ini, sama seperti Aku telah

menghancurkan Kemah Suci di Silo. Dan Aku akan menjadikan

Yerusalem suatu kutuk bagi semua bangsa di bumi.

YEREMIA 26:6

Berita tidak menyenangkan ini hampir saja membuat nyawa Yeremia

terancam karena rakyat Yudea sudah merasa aman dibawah perlindungan Mesir.

Namu tetap saja Yeremia mengimani perintah Tuhan kepadanya untuk

menyebarkan berita ini. Dia pun memperhatikan bahwa ada musuh baru dari

utara. Tuhan membuktikan kepada manusia bahwa peringatan Yeremia adalah

benar, dan musuh baru itu adalah Babilon.

Jehioakim menjadi raja boneka Mesir dari 609 – 605 SM, sampai pada

akhirnya terjadi pergolakan dominasi kekuasaan internasional oleh kerajaa-

kerajaan di Timur tengah. Untuk selama empat tahun Mesir dan Babiloni telah

berperang satu sama lain di Karkemis namun tidak ada satupun pihak yang

memperoleh kemenangan. Namun pada akhirnya pada tahun 605 Nebukadnezzar

sang raja Babilon berhasil meraih kemenangan besar.

Selama 21 tahun raja Akkad (Nabopolassar, raja Babilon) tinggal

di negerinya sendiri. Nebukadnezzar yang merupakan anak

tertuanya sekaligus putra mahkotanya, mengumpulkan dan

memimpin pasukannya; dia berjalan menuju Karkemis yang

terletak di tepi sungai Eufrat, dan menyeberang sungati untuk

melawan pasukan Mesir yang berada di Karkemis…. (mereka)

bertarung satu sama lain dan pasukan Mesir mundur di

hadapannya. Dia menyempurnakan kemenangannya dengan

menghabisi semua pasukan Mesir. Saat pasukan Mesir melarikan

Page 51: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

diri dari kekalahan dengan sangat cepat sehingga senjata-senjata

Babilon tidak bisa mengenai mereka, pasukan Babilon di distrik

Hamath mencegat dan membantai mereka semua sehingga tidak

ada satupun pasukan Mesir yang bisa selamat. Pada waktu itu

Nebukadnezzar menguasai seluruh area negeri Hatti.

SEJARAH BABILONIA

Jehoiakim mengakui superioritas Nebukadnezzar dan mengubah

kesetiaannya saat pasukan Babilonia berjalan menuju tanah Palestina. Seperti

yang ditulis dalam 2 Raja-raja “PADA masa pemerintahan Raja Yoyakim, Raja

Nebukadnezar dari Babel menyerang Yerusalem” (2 Raja-raja 24:1).

Secara normalnya Nebukadnezzar akan mengamankan pengaruhnya di

Yudea dengan menghabisi rajanya dan menggantikannya dengan seseorang yang

dia pilih sendiri. Tapi kali ini Nebukadnezzar membiarkan Yoyakim untuk tetap

berkuasa di Yudea.

Ada tiga alasan mengapa Nebukadnezzar membiarkan Yoyakim tetap di

singgasananya. Pertama adalah karena dia mendengar kabar kematian ayahnya,

Nabopolassar, pada tanggal 15 Agustus 605 SM. Nebukadnezzar kemudian

bergegas kembali ke istananya untuk mengamankan singgasananya pada tanggal 7

September untuk mencegah ketidakstabilan politik Babilon.

Kedua, Nebukadnezzar merasa bahwa dia mampu mendapatkan loyalitas

Yoyakim dengan menahan beberapa sandera yang setia kepada Yoyakim dan

membawanya ke Babilon. Dia menyandera keluarga-keluarga Israel yang setia

kepada Yoyakim, termasuk nabi Daniel.

Dan yang ketiga, Nebukadnezzar mungkin telah memperhatikan sejarah

Yudea. Pendahulu Yoyakim, Hezekiah, telah mengaliansikan dirinya dengan

Babilon, begitupun dengan Manaseh. Yosia bahkan telah mengorbakan hidupnya

untuk menghentikan pasukan Mesir yang akan menyerang Babilon. Adik

Yoyakim, Jehoahaz, telah dijadikan tawanan perang dan dibawa menuju Mesir.

Page 52: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Apakah ada alasan yang membuat Nebukadnezzar perlu untuk meragukan

loyalitas Yoyakim?

Setelah mengaman singgasananya dan stabilitas politik Babilonia,

Nebukadnezzar kembali ke Palestina dan mengkonsolidasikan penguasaannya

sampai awal Februari 604 SM. Saat dia telah mendapatkan semua upetinya, lalu

dia kembali ke rumah. Dia tidak hanya membawa tawanan perang yang berharga

tapi juga harta dari kuil Tuhan. Semuanya dia letakkan di ruang penyimpanan

harta Dewanya.

Sang Bunglon Merubah Warnanya

Raja Yoyakim ditaklukkannya dan harus membayar upeti

kepadanya selama tiga tahun. Tetapi Raja Yoyakim kemudian

memberontak.

2 Raja-raja 24:1

Kenapa Yoyakim menjadi memberontak atas Babilon? Jawabannya sekali

lagi adalah karena Mesir. Pada tahun 601 SM, Nebukadnezzar melakukan

perjalanan lain melewati tanah Israel. Tujuannya adalah Mesir, tapi pasukannya

bertemu dengan pasukan Mesir di suatu tempat di Sinai.

Di tahun keempat raja Akkad (Nebukadnezzar) mengumpulkan

pasukannya dan berjalan menuju tanah Hatti (Palestina). Di

bulan Kislev (November/Desember 601 SM) dia membawa

pasukannya dan memimpinnya pergi ke arah Mesir. Raja Mesir

mendengar kabar ini dan segera mengumpulkan pasukannya. Di

Medan pertempuran mereka saling memukul satu sama lain dan

saling menghasilkan malapetaka untuk lawannya. Raja Akkad

dan pasukannya memutar balik dan kembali ke Babilon. Di tahun

Page 53: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

kelima sang raja Akkad tinggal di negaranya sendiri dan berusaha

mengumpulkan kembali kereta kuda dan kuda-kudanya.

SEJARAH BABILONIA

Tampak dari cerita ini bahwa Nebukadnezzar mengalami kekalahan besar.

Tahun berikutnya Nebukadnezzar tetap tinggal di Babilon untuk memperbaiki dan

membangun lagi pasukannya. Yoyakim melihat hal ini sebagai kesempatan untuk

memberontak melawan dominasi Babilon dan mengaliansikan dirinya dengan

Mesir. Zaman kerjasama pun telah berakhir, dan zaman konfrontasipun dimulai.

Page 54: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

8. ZAMAN KONFRONTASI

Ramalan rasul Yesaya atas raja Hezekiah telah menjadi kenyataan: Yudea

jatuh ke tangan Babilon. Periode konfrontasi dengan Babilon dimulai pada tahun

601 SM dan terus berlangsung hingga Jerusalem hancur pada tahun 586.

Walaupun Yoyakim terbebas dari dominasi Babilonia selama dua tahun,

bukan berarti hal itu berlangsung tanpa kesulitan. Sementara Babilonia

memulihkan kekuatan pasukannya, Nebukadnezzar memerintahkan beberapa

negara vasalnya untuk menyerang Yudea: “TUHAN menggerakkan gerombolan-

gerombolan orang Kasdim, orang Aram, orang Moab, dan orang Amon untuk

mengacau dan menghancurkan Yehuda” (2 Raja-raja 24:2)

Pertengahan bulan Desember 598 SM, pasukan Nebukadnezzar telah

bersiap untuk perang melawan Yudea. Tujuan Nebukadnezzar adalah untuk

menyerang Jerussalem dan untuk menunjukkan negara-negara lain bahwa selalu

ada konsekuensi jika melawan kerajaan Babilonia. Setelah melakukan perjalanan

ke Yudea, pasukan Nebukadnezzar mendirikan kemah disekitar kota Yudea dan

kemudian dia menyerang kota dan menangkap sang Raja.” Pada bulan Maret 16

597 SM, Jerusalem akhirnya menyerah.

Ironisnya, Yoyakim tewas terbunuh ketika Nebukadnezzar tiba. Anaknya,

Yoyakhin yang hanya berkuasa tiga bulan, langsung menyerah kepada Babilonia.

Ada kemungkinan bahwa Yoyakim tewas dibunuh saat sudah ada kepastian

bahwa pasukan Nebukadnezzar telah datang untuk membalas dendam kepada

Yoyakim. Kitab injil menceritakan bahwa Yoyakim bukan seorang pemimpin

yang populer. Dan mudah untuk menemukan alasan mengapa rakyatnya tega

untuk mengorbankan diri Yoyakim untuk mengharapkan ampunan dari

Nebukadnezzar.

Page 55: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Nebukadnezzar menggantikan Yoyakin, merampas kota dan menghapus

segala bentuk kepemimpinan. Namun dia masih mengijinkan negeri tersebut

untuk mendapatkan beberapa poin kemerdekaannya. Hal ini menunjukkan bahwa

pihak-pihak yang melakukan pemberontakan atas Babilonia telah dihabisi

sebelum kedatangan Nebukadnezzar.

Konfrontasi menakutkan yang ditakuti Yudea telah berakhir untuk

sementaran. Zedekiah kemudian diangkat sebagai raja, dan Yudea menaati segala

perintah dari Babilonia. Alih-alih memperhatikan peringatan rasul Yeremia, rasul-

rasul palsu justru memprediksikan akhir dari dominasi bangsa Babilon dan

mendesak pemberontakan lebih lanjut. Negeri Yudea adalah sebuah negeri yang

menanti untuk sebuah pertandingan lagi.

Zedekiah

Apa yang dibutuhkan oleh Yudea adalah pemimpin yang kuat yang mau

menaati perintah Tuhan. Sayangnya, raja Zedekiah bukan lah termasuk orang

yang kuat dalam menaati perintah Tuhan. Kelemahannya dan kebimbangannya

sangat tampak terlihat di Yeremia 38:5, ketika Zedekiah menyerahkan Yeremia

kepada pejabat negara dengan alasan ini “Baiklah, lakukan apa yang kamu

pandang baik. Ia ada dalam kuasamu; aku tidak dapat menghalang-halangi kamu.”

Tahun keempat pemerintahan Zedekiah diwarnai dengan kekacauan.

Pemberontakan besar terjadi di Babilon itu sendir, dan tidak diragukan berita

mengenai pemberontakan ini tersebar hingga penjuru provinsi. Negeri Yahudi

sendiri menyebarkan rumor dan “ramalan” dari kematian cepat Nebukadnezzar

dan Babilon.

Di sebelah selatan Yudea terjadi juga sebuah pergerakan. Setelah

kekalahan besarnya di Karkemis, Nekho bukan lagi musuh yang berbahaya bagi

Babilonia, kecuali untuk kemenangannya pada tahun 601 SM. Ketika

Page 56: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Nebukadnezzar menyerang Jerusalem pada tahun 598 SM, bangsa Mesir sama

sekali tidak bergerak. Tapi pada tahun 594 SM, seorang firaun baru di Mesir,

Psammetik II menginspirasikan orang-orang Yahudi bahwa mungkin telah lahir

seorang ksatria baru yang cukup tangguh untuk melawan Nebukadnezzar.

Pertemuan Rahasia, Harapan Rahasia

Harapan itu terdapat di zona ketidakpastian dan pemberontakan.

Puncaknya adalah pertemuan rahasia pemimpin negara-negara yang ingin

menjatuhkan rezim penindas Babilonia. Utusan-utusan raja Edom, Moab,

Ammon, Tire dan Yudea berkumpul bersama untuk membuat plot strategi

mereka. Bahkan sang “nabi” memprediksikan akhir klimaks penguasaan Babilon

dalam waktu dua tahun.

Tampaknya waktu sudah cukup baik untuk dilakukan aksi, dan pertemuan

super rahasia ini mendiskusikan mengenati pemberontakan yang bersatu. Namun

sayangnya untuk para utusan ini, Tuhan menunjuk Jeremiah sebagai sang

pengkhianat untuk plot pemberontakan ini.

Mungkin informasi dari Jeremiah telah menghancurkan konspirasi, atau

mungkin Nebukadnezzar telah mendengar plot pemberontakan ini. Tapi yang

pasti pada kenyataannya tidak pernah ada gerakan pemberontakan yang terjadi.

Zedekiah tetap saja menjadi rasa vasal yang setia terhadap Babilon.

William H. Shea telah mengeluarkan hipotesis logis yang luar biasa

berkaitan dengan pemberontakan di Babilon, persatuan antara Zedekiah kepada

Babilon, dan pertemuan di daratan Dura yang disebut dalam Daniel 3. Shea

menyatakan bahwa pertemuan di daratan Dura (yang merupakan provinsi

Babilon), dihadiri oleh delegasi dari provinsi-provinsi lain yang pernah dipaksa

berlutut oleh Babilon pada masa-masa emas Nebukadnezzar atau akan dibakar

habis pada tahun 594 SM setelah pemadaman pemberontakan. Para pejabat

Page 57: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

pemerintahan diharuskan untuk berlutut sebagai tanda loyalitasnya terhadap

Nebukadnezzar. Nebukadnezzar juga mendatangkan raja-raja vasal, termasuk

Zedekiah untuk berpartisipasi dalam upacara ini.

Pemberontakan terakhir terhadap dominasi kerajaan Babilonia terjadi pada

akhir tahun 589 SM dengan penobatan raja baru di Mesir. Firaun Apries atau

Hophrah membujuk Yudea untuk memberontak terhadap kekuasaan Babilon dan

menjanjikan untuk menolong Yudea dalam usaha ini. Juddah, Ammon dan Tyre

menghentikan proses pembayaran upeti kepada Nebukadnezzar. Alasan pasti

pemberontakan oleh Yudea masih kurang jelas. Injil dan Sejarah Babilonia pun

tidak menjelaskan apa-apa mengenai hal ini dari tahun 594 sampai 557 SM.

Serangan Ketiga Sekaligus Serangan Terakhir Nebukadnezzar

Respon Nebukadnezzar atas gerakan pemberontakan ini sangat cepat dan

kejam.

RAJA Nebukadnezar dari Babel mengerahkan segenap

tentaranya dan mengepung Kota Yerusalem. Bala tentara Babel

tiba di situ pada bulan sepuluh hari kesepuluh (25 Maret) tahun

kesembilan masa pemerintahan Raja Zedekia atas Yehuda

2 Raja-raja 25:1

Pada tanggal 15 Januari 588 SM pasukan Babilon mencapai tembok

Jerusalem. Pada tanggal ini (dimulainya pengepungan Jerusalem oleh

Nebukadnezzar) di tandai sebagai masa-masa akhir bagi negeri Yudea. Kejadian

ini sangat significan dalam sejarah sampai-sampai tanggal itu ditulis sebanyak

empat kali dalam Perjanjian Lama.

Satu per satu kota-kota negeri Yudea jatuh ke tangan Nebukadnezzar.

Sementara itu, raja Babilonia telah memasangkan pengepungan terhadap

Page 58: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Jerusalem. Dengan cepat hanya tersisa 3 kota saja yang belum dikuasai Babilonia:

Jerusalem, Lachish dan Azekah.

Selama pengepungan panjang oleh Babilonia, terjadi dua malapetaka yang

melanda orang-orang di kota Jerusalem: Kelaparan dan penyakit. Seorang Ibu

membunuh anaknya dan memakannya hanya untuk bertahan hidup, dan paling

tidak sepertiga penduduk kota Jerusalem telah tewas.

Pengepungan terhadap Jerusalem untuk sementara dihentikan ketika

datang berita bahwa pasukan Mesir sedang dalam perjalanan untuk membantu

sekutunya, Yudea. Warga Jerusalem pun ber-euforia; orang-orang menari di jalan.

Penyelamatan sedang dalam perjalanan!

Tapi Yeremia mempunyai sebuah berita yang tidak menyenangkan:

bala tentara Firaun yang telah datang untuk membantu engkau

akan segera melarikan diri dan pulang ke Mesir. Tentara Babel

akan mengalahkan dan mengusir mereka pulang ke negerinya.

Orang-orang Babel itu akan merebut kembali kota ini dan

membakarnya sampai rata dengan tanah.

YEREMIA 37: 7 – 8

Ramalan Yeremia kelak akan terbukti dengan cepat. Pada tanggal 18 Juli

586 SM pasukan Babilonia menembus pertahanan Jerusalem dan mengalir masuk

ke dalam kota, dengan kejam mereka membantai sekitar sepertiga penduduk

Jerusalem. Secara total, kota Jerusalem telah dikepung selama tiga puluh bulan.

Raja Zedekiah melarikan diri dari Jerusalem pada malam hari dan

berusaha kabur menuju Ammon yang berada di sisi lain sungai Jordan. “tapi bala

tentara Babel yang mengepung kota itu mengejar mereka dan berhasil menangkap

Raja Zedekia di Dataran Yerikho” (2 Raja-raja 25:5). Ammon yang merupakan

sekutu Yudea masih tetap aman, namun Zedekiah pada akhirnya tidak pernah

selamat.

Page 59: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Tidak Ada Lagi Yudea

Zaman konfrontasi telah berakhir dengan bencana. Yudea telah berani

melawan kekuatan Babiloni, dan akhirnya hancur dengan pembantaian dan

gerusan dari mesin perang yang tangguh. Seiring dengan matinya bara terakhir

dibalik reruntuhan yang dulunya adalah sebuah Ibukota, eksistensi Yudea sebagai

bangsa merdeka telah berakhir. Masa-masa kekafiranpun telah dimulai.

Babilon adalah negeri yang menghancurkan kerajaan Tuhan di Bumi.

Babilon menghancurkan dan membakar kuil Solomon dan menghapuskan raja

terakhir yang duduk di singgasana David dan memerintah negara merdeka Israel.

Babilonia mengusir orang-orang dari tanah yang dijanjikan dan membawa mereka

sebagai tahanan.

Dalam bab mengenai cerita dua kota ini, Jerusalem akhirnya jatuh ke

dalam masa-masa kekafiran, masa dimana Israel dipimpin oleh raja-raja yang

bukan dari garis keturunan David. Para kafir akan menguasai dunia, termasuk

orang-orang Israel.

Babilon, Irak; Untuk mendengar suara public Irak yang

mengatakan mengenai kota itu, kota yang pernah menjadi kota

besar ini telah mendapat imej buruk dimasa silam. Masalah

penggambaran Babilonia: “Ibu dari wanita jalang dan kebencian

di bumi” adalah murni kesalahan Yahudi itu sendiri. Mereka

melahirkan dendam terhadap kota ini sejak dibawa pergi dan

dijadikan tawanan oleh raja Nebukadnezzar pada abad ke 7 SM.

MICHAEL DOBBS, San Jose Mercury News.

Page 60: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

9. SEJARAH KEPALA EMAS

Jika saja Jerusalem Post telah beroperasi pada musim gugur 605 SM, headline

Koran tersebut mungkin saja bertuliskan “BABILON MERAMPOK YUDEA!”

Nebukadnezzar menyapu bersih seluruh daratan Yudea, mengejar dengan

ganas pasukan Mesir yang lari, merampok dan merampas kota dan desa yang ia

lewati. Mulai dari desa bersahaja hingga kuil yang mulia, seluruh bangunan dalam

posisi terbuka atas perampokan yang dilakukan Nebukadnezzar. Istana dan kuil

menyerahkan harta tak ternilainya kepada gerombolan pasukan Nebukadnezzar.

Anak-anak Yahudia dikumpulkan bersama dan digiring ke kota Babilom- mereka

adalah tawanan “tamu” pemerintah.

Nebukadnezar raja Babel menyerbu Yerusalem dengan bala

tentaranya, dan Tuhan memberi dia kemenangan atas Raja

Yoyakim. Ketika Raja Nebukadnezar pulang ke Babel, ia

membawa serta segala peralatan dari Bait Allah, dan

menyimpannya di dalam rumah perbendaharaan dewanya di

Tanah Sinear. Kemudian Raja Nebukadnezar memberi

perintah kepada Aspenas, kepala pegawai istananya, agar ia

memilih beberapa pemuda dari keturunan bangsawan Israel di

Yehuda untuk dibawa ke istana Babel (sebagai tawanan)

DANIEL 1:1-3

Alkitab buku Daniel sering dilihat sebagai tekateki rumit dan mimpi aneh. Tapi

Daniel tidak menulis tulisannya untuk membingungkan siapapun. Dia menulis itu

untuk mempresentasikan dua kenyataan penting.

Pertama, Daniel menawarkan masa depan dengan harapan. Israel telah

hidup pada masa-masa kekafiran, periode antara kejatuhan Yudea dan kedatangan

Page 61: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

kembali sang Mesiah, dan rakyat pun perlu tahu bahwa Tuhan tidak meninggalkan

mereka. Daniel meyakinkan mereka bahwa kerajaan Tuhan akan tetap datang, tapi

InaugurasiNya akan sedikit terlambat datangnya.

Kedua, kitab Daniel menekankan pada ketaatan dan hidup bersahaja di

masa sekarang. Dengan mempercontohkan dirinya sendiri dan segala hal yang

berasosiasikan dengan dirinya, Daniel menginstruksikan Yahudi bagaimana cara

hidup yang benar sambil menunggu kedatangan kerajaan Tuhan.

Bab pertama dari kitab Daniel menjelaskan mengenai empat pemuda taat

yang mampu hidup relijius ditengah-tengah budaya paganism di Babilon. Bab 2

sampai 7 ditulis bukan dalam bahasa Ibrani, tapi dalam bahasa Aramaik yang

merupakan bahasa yang digunakan dari masa-masa penawanan. Bab kedua dan

ketujuh memberikan rangkuman dari sejarah kekafiran; bab ketiga dan keenam

menjelaskan mengenai penganiayaan dan perlindungan supernatural; dan bab

keempat dan kelima menjelaskan detail wahyu Tuhan dan raja kafir.

Mimpi Menyedihkan Nebukadnezzar

Bab kedua dan ketujuh menjelaskan mengenai rencana Tuhan untuk dunia

setelah kejatuhan Yudea. Cerita ini dimulai

Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar

bermimpilah Nebukadnezar; karena itu hatinya gelisah dan ia

tidak dapat tidur. Lalu raja menyuruh memanggil orang-orang

berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim, untuk

menerangkan kepadanya tentang mimpinya itu; maka datanglah

mereka dan berdiri di hadapan raja. Kata raja kepada mereka:

"Aku bermimpi, dan hatiku gelisah, karena ingin mengetahui

mimpi itu."

Page 62: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Lalu berkatalah para Kasdim itu kepada raja (dalam bahasa

Aram): "Ya raja, kekallah hidupmu! Ceriterakanlah kepada

hamba-hambamu mimpi itu, maka kami akan memberitahukan

maknanya."

Tetapi raja menjawab para Kasdim itu: "Aku telah mengambil

keputusan, yakni jika kamu tidak memberitahukan kepadaku

mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan dipenggal-penggal

dan rumah-rumahmu akan dirobohkan menjadi timbunan puing;.

Tetapi jika kamu dapat memberitahukan mimpi itu dengan

maknanya, maka kamu akan menerima hadiah, pemberian-

pemberian dan kehormatan yang besar dari padaku. Oleh sebab

itu beritahukanlah kepadaku mimpi itu dengan maknanya!".

Mereka menjawab pula: "Silakan tuanku raja menceriterakan

mimpi itu kepada hamba-hambanya ini, maka kami akan

memberitahukan maknanya.". Jawab raja: "Aku tahu benar-

benar, bahwa kamu mencoba mengulur-ulur waktu, karena kamu

melihat, bahwa aku telah mengambil keputusan, yakni jika kamu

tidak dapat memberitahukan kepadaku mimpi itu, maka kamu

akan kena hukuman yang sama; dan aku tahu bahwa kamu telah

bermufakat untuk mengatakan kepadaku hal-hal yang bohong

dan busuk, sampai keadaan berubah. Oleh sebab itu

ceriterakanlah kepadaku mimpi itu, supaya aku tahu, bahwa

kamu dapat memberitahukan maknanya juga kepadaku.".

Para Kasdim itu menjawab raja: "Tidak ada seorangpun di muka

bumi yang dapat memberitahukan apa yang diminta tuanku raja!

Dan tidak pernah seorang raja, bagaimanapun agungnya dan

besar kuasanya, telah meminta hal sedemikian dari seorang

berilmu atau seorang ahli jampi atau seorang Kasdim. Apa yang

diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada

seorangpun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja,

selain dari dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia.".

Page 63: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Maka raja menjadi sangat geram dan murka karena hal itu, lalu

dititahkannyalah untuk melenyapkan semua orang bijaksana di

Babel. Ketika titah dikeluarkan supaya orang-orang bijaksana

dibunuh, maka Daniel dan teman-temannyapun terancam akan

dibunuh.

Lalu berkatalah Daniel dengan cerdik dan bijaksana kepada

Ariokh, pemimpin pengawal raja yang telah pergi untuk

membunuh orang-orang bijaksana di Babel itu, katanya kepada

Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini

dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu

kepada Daniel. Maka Daniel menghadap raja dan meminta

kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna

itu kepada raja. Kemudian pulanglah Daniel dan

memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya,

teman-temannya, dengan maksud supaya mereka memohon kasih

sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya

Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama

orang-orang bijaksana yang lain di Babel. Maka rahasia itu

disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam.

Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.

Sebab itu pergilah Daniel kepada Ariokh yang telah ditugaskan

raja untuk melenyapkan orang-orang bijaksana di Babel; maka

pergilah ia serta berkata kepadanya, demikian: "Orang-orang

bijaksana di Babel itu jangan kaulenyapkan! Bawalah aku

menghadap raja, maka aku akan memberitahukan kepada raja

makna itu!"

Ariokh segera membawa Daniel menghadap raja serta berkata

kepada raja demikian: "Aku telah mendapat seorang dari antara

orang-orang buangan dari Yehuda, yang dapat memberitahukan

makna itu kepada raja."

Page 64: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar:

"Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang

telah kulihat itu dengan maknanya juga?"

Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang

ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada

raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli

nujum. Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-

rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja

Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan

datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di

tempat tidur ialah ini: Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya

tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa

yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan

rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang

akan terjadi.

Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan

karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua

orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada

tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran

tuanku.

Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung

yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa,

tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun

patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari

perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari

besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari

tanah liat. Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah

batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu,

tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga

remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi,

tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi

Page 65: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin

menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang

ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung

besar yang memenuhi seluruh bumi.

Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan

kepada tuanku raja:

Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah

semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan

kemuliaan, dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya

anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-

binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang

dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala

yang dari emas itu.

Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang

kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan

lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas

seluruh bumi. Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat,

yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan

menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang

menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan

menghancurluluhkan semuanya.

Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah

liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa

kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi,

sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah

liat. Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan

sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan

menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian. Seperti tuanku lihat

besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan

bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu

kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.

Page 66: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan

mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai

selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada

bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan

menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk

selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa

perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari

gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan

emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada

tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu

adalah benar dan maknanya dapat dipercayai."

Lalu sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; juga

dititahkannya mempersembahkan korban dan bau-bauan

kepadanya. Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah,

Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa

atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab

engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu."

Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak

pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas

seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana

di Babel. Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan

pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan

Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.

Dari kitab Daniel, Chapter 2.

Mimpi Yang Krusial

Patung yang ada di mimpi Nebukadnezzar mengandung empat bahan

material yang berbeda mewakili kekafiran kerajaan-kerajaan yang akan

menguasai bumi. Untuk pertama kalinya sejak pembentukan negeri Israel, Tuha

Page 67: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

telah mengalihkan wilayah-wilayah kosong di dunia kepada kekuatan negeri

Kafir. Metal yang pertama yaitu kepala emas, adalah Nebukadnezzar.

Negara kafir lain walaupun tidak disebutkan secara spesifik oleh Daniel,

bisa juga kita lihat. “Dada dan lengan dari perak” menggambarkan kerajaan kafir

yang akan menggantikan Babilonia. Babilonia di kemudian hari digantikan oleh

Medo-Persia, dan kerajaan tersebut adalah kerajaan selanjutnya yang akan

mempertentangkan tanah Israel.

Bagian ketiga dari patung tersebut adalah “perut dan paha dari perunggu”;

dan Daniel mengintepretasikan ini sebagai “kerajaan yang ketiga -- yang

dilambangkan dengan perut tembaga pada patung itu -- akan muncul untuk

memerintah dunia (Daniel 2:39). Kekuatan yang menggantikan kerajaan Medo-

Persia adalah kerajaan Yunani yang dipimpin oleh Alexander yang Agung.

Kerajaan keempat terbuat dari besi. Ini menggambarkan kekafiran yang

terakhir yang memimpin Israel saat Mesiah datang untuk mengembalikan kerajaan

Tuhan di bumi. Kerajaan yang menggantikan Yunani dan menguasai seluruh

Yudea pada saat kedatangan Kristus adalah Romawi. Romawi adalah kekuatan

keempat dan kekuatan kafir terakhir yang ada di dalam ramalan Daniel.

Tentunya ada kekuatan kafir yang telah berdiri sebelum Babilon. Beberapa

dari mereka adalah Mesir dan Assyria contohnya, mereka pernah menguasai

daratan Israel. Walaupun begitu Babilonia adalah negeri pertama yang

memperoleh supremasi total atas kerajaan Tuhan yang dipimpin oleh garis

keturunan David dan yang kemudian menjadi urutan pertama kerajaan kafir yang

menguasai dunia. Tidak ada raja dari keturunan David yang memerintah Israel

sejak kemenangan Babilonia.

Israel tidak akan menguasai dunia lagi sampai masa-masa kekafiran usai.

Daniel melihat sebuah batu yang digali tanpa tangan manusia, menghantam

patung dan menghancurkannya. Batu ini kemudian tumbuh menjadi pegunungan

dan mengisi bumi. Arti dari batu ini memberikan Daniel sebuah harapan:

Page 68: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

"Selama pemerintahan raja-raja itu, Allah semesta langit akan

membangun sebuah kerajaan yang tidak mungkin dimusnahkan;

tidak ada seorang pun yang dapat menaklukkannya. Kerajaan itu

akan menghancurluluhkan semua kerajaan yang ada itu sehingga

habis lenyap, tetapi kerajaan itu sendiri akan berdiri untuk

selama-lamanya, dan tidak akan terkalahkan.

DANIEL 2:44

Tuhan mempunyai sebuah rencana untuk orang Israel, tapi rencana itu

tidak akan dilakukan sebelum waktunya para kafir terselesaikan. Maka Tuhan

akan turun tangan untuk membangun kerajaanNya di bumi.

Raja Nebukadnezar sujud di hadapan Daniel dan menyembah dia,

dan memerintahkan agar rakyatnya mempersembahkan kurban

serta membakar kemenyan yang wangi di hadapannya.

"Benarlah, Allahmu adalah Allah di atas segala allah, Penguasa

semua raja, Pengungkap segala rahasia, karena Ia telah

memberitahukan kepadamu rahasia ini."

DANIEL 2:46-47

Mimpi Daniel

Urusan Daniel dengan hal-hal dunia mimpi belumlah berakhir. Lama

setelah kematian Nebukadnezzar, saat raja terakhir Babilonia Belshazzar meraih

singgasananya, Daniel mendapatkan mimpinya sendiri:

SUATU malam, pada tahun pertama masa pemerintahan raja

Belsyazar di Babel, Daniel bermimpi dan mendapat penglihatan-

penglihatan. Lalu ia menuliskannya. Inilah uraian mengenai

mimpi dan penglihatannya itu: Dalam mimpi itu aku melihat

badai di atas lautan yang luas, diiringi angin dari empat jurusan.

Lalu keluarlah dari laut itu empat binatang yang besar, masing-

Page 69: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

masing berlainan rupanya. Binatang yang pertama seperti singa,

tetapi mempunyai sayap rajawali! Sementara aku memperhatikan

dia, sayapnya dicabut sehingga ia tidak dapat terbang lagi. Lalu ia

diberdirikan di tanah, di atas kedua kakinya, seperti seorang

manusia; dan ia diberi akal manusia.

Binatang kedua seperti beruang; cakarnya terangkat, siap untuk

menyerang. Ia menggigit tiga buah tulang rusuk. Lalu aku

mendengar suara yang berkata kepadanya, "Bangunlah!

Makanlah daging orang sebanyak-banyaknya!"

Binatang aneh yang ketiga seperti seekor macan tutul, tetapi pada

punggungnya ada empat sayap burung, dan ia mempunyai empat

kepala! Ia diberi kuasa atas semua orang di dunia.

Sementara aku memperhatikan penglihatan itu, binatang keempat

muncul dari dalam laut. Ia sangat menakutkan, dahsyat, dan kuat,

sukar untuk diuraikan. Ia mempunyai gigi-gigi yang besar dari

besi. Ia melahap korban-korbannya dengan mencabik-cabiknya

dan meremukkannya di bawah kakinya. Ia jauh lebih ganas dan

jahat daripada binatang-binatang yang terdahulu, dan ia memiliki

sepuluh tanduk. Sementara aku memperhatikan tanduk-

tanduknya, tiba-tiba sebuah tanduk lain yang kecil muncul di

antaranya, dan tiga dari kesepuluh tanduk yang pertama dicabut

dengan akar-akarnya, supaya ada tempat baginya. Tanduk yang

kecil ini mempunyai mata manusia dan mulut yang sangat

sombong. Aku memperhatikan terus. Ia mengatur takhta-takhta

di tempatnya, lalu duduklah Dia Yang Lanjut Usia -- Allah Yang

Mahakuasa -- untuk menghakimi. Pakaiannya putih seperti salju,

rambutnya putih seperti bulu domba yang bersih. Ia duduk di atas

takhta-Nya yang menyala-nyala yang mempunyai roda-roda api.

Sebuah sungai api mengalir dari hadapan-Nya. Jutaan malaikat

melayani Dia dan ratusan juta orang berdiri di hadapan Dia,

Page 70: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

menanti untuk dihakimi. Lalu pengadilan dimulai dan buku-buku

pun dibuka.

Sementara aku masih terus memperhatikan, binatang keempat

yang ganas itu dibunuh. Tubuhnya diserahkan untuk dibakar

karena kesombongannya terhadap Allah Yang Mahakuasa, yaitu

kesombongan tanduk kecil itu. Sedangkan ketiga binatang yang

lain diambil kerajaannya, tetapi mereka dibolehkan hidup untuk

sedikit waktu lagi.

Kemudian aku melihat seorang seperti Anak Manusia turun

dengan awan-awan dari langit. Ia datang kepada Yang Lanjut

Usia dan dihadapkan kepada-Nya. Ia diberi kekuasaan serta

kemuliaan untuk memerintah sebagai raja atas semua bangsa di

dunia, sehingga semua orang dari semua bangsa, suku bangsa, dan

bahasa harus tunduk kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal dan

tidak berakhir, pemerintahan-Nya tidak akan jatuh.

Aku, Daniel, menjadi susah hati dan gelisah atas segala

penglihatan itu. (Demikian Daniel menulis dalam laporannya.).

Maka aku mendekati salah seorang yang berdiri di sisi takhta dan

meminta kepadanya keterangan mengenai arti semua perkara itu.

Ia menjelaskan kepadaku:

Keempat binatang besar itu melambangkan empat raja yang pada

suatu hari kelak akan memerintah bumi. Tetapi, pada akhirnya,

umat Allah -- yaitu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi --

akan memerintah untuk selama-lamanya.

Lalu aku bertanya tentang binatang keempat, yang sangat ganas

dan mengerikan itu, dengan gigi besinya dan cakar tembaganya,

yang mencabik-cabik dan menginjak-injak korbannya sampai

mati.

Aku juga bertanya tentang kesepuluh tanduk itu, dan tentang

tanduk kecil yang muncul kemudian, yang merobohkan tiga

tanduk lainnya -- yaitu tanduk dengan mata dan mulut yang keras

Page 71: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

suaranya serta sombong, yang lebih kuat daripada tanduk-tanduk

lain. Karena sesungguhnya aku sudah melihat tanduk itu

berperang melawan umat Allah dan menang, sampai Yang Lanjut

Usia datang dan membuka pengadilan-Nya lalu membela umat-

Nya, dan memberi mereka kuasa untuk memerintah.

Binatang yang keempat itu ialah keempat kekuasaan dunia yang

akan memerintah bumi. Ia lebih ganas daripada yang lainnya. Ia

akan menelan seluruh dunia dan membinasakan segala sesuatu

yang ada di hadapannya. Kesepuluh tanduk itu ialah sepuluh raja

yang akan muncul dari kerajaannya. Lalu seorang raja lain akan

muncul, lebih ganas daripada kesepuluh raja itu, dan akan

membinasakan tiga di antaranya.

Ia akan menantang Allah Yang Mahatinggi dan menindas orang-

orang kudus-Nya dengan penganiayaan. Ia akan berusaha

mengubah seluruh hukum, tata susila, dan adat kebiasaan. Umat

Allah akan tidak berdaya di dalam tangannya selama tiga

setengah masa.

Tetapi kemudian tibalah saat Yang Lanjut Usia untuk mengadili.

Ia mengambil semua kekuasaan dari raja yang jahat itu untuk

dihancurkan dan dimusnahkan sampai selama-lamanya.

Setiap bangsa di kolong langit, dengan kekuasaan serta

kebesarannya, akan diberikan kepada umat Allah. Mereka akan

memerintah segala sesuatu untuk selama-lamanya, dan semua

penguasa akan tunduk serta patuh kepada mereka. Itulah akhir

mimpi itu. Ketika aku bangun, aku sangat gelisah, dan wajahku

pucat karena takut, tetapi aku tidak mengatakan kepada siapa

pun tentang penglihatan itu.

Dari DANIEL 7:1-28

Mimpi Daniel kurang lebih mirip seperti mimpi Nebukadnezzar, tapi sekarang

keempat kekuatan kafir itu digambarkan sebagai empat makhluk mengerikan yang

Page 72: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

muncul dari dalam laut untuk menguasai bumi. Tuhan sendiri berkata pada Daniel

bahwa “Keempat binatang besar itu melambangkan empat raja yang pada suatu

hari kelak akan memerintah bumi.” (DANIEL 7:17).

Makhluk yang pertama, Babylon, dideskripsikan sebagai singa dengan

sayap-sayap seperti elang. Patung dengan sayap berbadan singa berkepala

manusia telah ditemukan wilayah Assyria. Bentuk tersebut adalah perwujudan

malaikat pada budaya Pagan. Mungkin juga gambar tersebut merupakan wujud

dari kehebatan Nebukadnezzar. Tapi di dalam pengelihatan Daniel makhluk

tersebut kehilangan sayapnya, sama seperti Nebukadnezzar.

Daniel menggambarkan makhluk kedua, Medo-Persia sebagai seekor

beruang dengan tiga buah tulang rusuk di mulutnya. Ini adalah gambaran

sempurna atas kerajaan Medo-Persia,sebuah kerajaan yang terdiri dari 2 negara,

tapi dengan dominasi Persia yang lebih tinggi dari Medes. Tiga buah tulang rusuk

di mulutnya mengilustrasikan 3 buah penaklukan besar oleh kerajaan tersebut:

Lidia pada tahun 546 SM, Babilon pada tahun 539 SM dan Mesir pada 525 SM.

Makhluk yang ke tiga, Yunani, digambarkan dengan seekor Leopard

dengan empat sayap dan empat kepala. Sayap-sayap tersebut menggambarkan

pergerakan (penguasaan) pasukan kerajaan Yunani yang secara lancar dan mulus

mampu bergerak ke arah timur dibawah pimpinan Alexander yang Agung. Empat

kepala menggambarkan pembagian kerajaan setelah kematian Alexander: Ptolemy

I mengambil wilayah Israel dan Mesir, Selekeus mengambil wilayah Syria dan

Mesopotamia, Lysimachus mengambil wilayah Trakia dan Asia Minor dan

Kasander mengambil Makedonia dan Yunani.

Daniel mendeskripsikan empat pembagian ini dalam bab 8: "Kedua tanduk

domba yang kaulihat ialah raja-raja Media dan Persia. Kambing jantan yang

bulunya kusut ialah Kerajaan Yunani, dan tanduk besar di antara kedua matanya

melambangkan raja besar yang pertama dari negara itu. Ketika engkau melihat

tanduk itu patah, dan empat buah tanduk yang lebih kecil menggantikannya, itu

Page 73: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

berarti bahwa Kerajaan Yunani itu akan terpecah menjadi empat kerajaan kecil

dengan empat orang raja, tetapi tidak ada di antara mereka yang kuasanya sebesar

raja yang pertama.” (Daniel 8:21-22)

Makhluk keempat yang merupakan penggambaran Romawi, terlihat suram

dan menakutkan. “mengerikan dan menakutkan dan sangat kuat.”. Makhluk itu

menghancurkan dan menginjak-injak musuhnya, dan hal itu berbeeda dengan tiga

makhluk sebelumnya. Dengan menggunakan besi untuk mendeskripsikan gigi

makhluk tersebut, Daniel menghubungkan makhluk tersebut dengan keempat

bagian patung pada mimpi Nebukadnezzar. Kerajaan keempat jauh lebih

menakutkan daripada sebelum-sebelumnya. Kerajaan keempat adalah kerajaan

yang akan memegang kekuasaan ketika sang Mesiah datang.

Kedua mimpi Daniel tersebut menunjuk pada cerita panjang dan gelap

orang-orang Abraham. Masa-masa kekafiran akan membawa kesulitan untuk

Yahudi saat mereka mengalami penganiayaan dan masalah karena

kepercayaannya kepada Tuhan. Walaupun begitu, di kedua mimpinya, ada cahaya

dan kemenangan pada ujung cerita tersebut. Cahaya tersebut adalah kedatangan

kerajaan Tuhan yang akan membawa akhir bagi kekafiran dan memulai kekuasaan

Tuhan di bumi.

Page 74: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

10. SEORANG RAJA YANG MEMAKAN RUMPUT

Walaupun mimpi Daniel dan Nebukadnezzar sama-sama menggambarkan

tentang nasib akhir orang-orang Israel, mereka juga memprediksikan waktu-waktu

dimana ada beberapa negara yang tidak tahu bahwa Kerajaan Tuhan akan

menguasai bumi. Periode ini kemudian dikenal dengan nama masa-masa

kekafiran.

Negara apa saja yang masuk ke dalam list negara-negara kafir:? Siapakah

yang menjadi kekuatan nomor satu dari kerajaan-kerajaan kafir yang berusaha

merusak rencana Tuhan kepada hambaNya?

Babilon!

Dua Gambaran Negara

Ketika Daniel menulis bab keempat dan kelima dari kitabnya, seolah-olah

dia telah mencari buku tempel Babilonianya yang berusia 70 tahun untuk mencari

dua gambar yang digunakan untuk mempresentasikan semuanya tentang negari

Babilon. Gambar pertama datang dari masa Nebukadnezzar, pada awal hidup

Daniel. Gambaran kedua datang dari masa raja Belshazzar. Gambaran kedua ini

menyajikan kilasan malam terakhir Babilon sebagai sebuah negeri merdeka.

Nebukadnezzar berkuasa selama 43 tahun, dari 605 SM sampa 562 SM.

Hanya sebagian kecil dari sejarah Babilonia dan catatan resmi pengadilan

Babilonia yang selamat hingga hari ini, itupun tidak menyebutkan secara spesifik

mengenai hidup Nebukadnezzar. Tapi bab keempat Daniel mencatat bahwa ada

masa selama 7 tahun ketika Tuhan membuat Nebukadnezzar menjadi gila.

Page 75: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Gambaran yang tersingkap atas Nebukadnezzar dimulai dengan

mendeskripsikan kehebatan kerajaannya. Dia telah mencapai puncak kekuasaan,

tapi dia tidak pernah bisa untuk melewati satu halangan: Rasa sombong. Alih-alih

menganggap kehebatannya tidak ada apa-apanya ketimbang “Tuhannya tuhan”

saat Daniel menerjemahkan mimpinya, dia menganggap bahwa dirinya lah yang

merupakan sumber kekuatan.

Di dinding batu-bata sebelah utara, hatiku mengatakan bahwa

aku akan membuat istana untuk melindungi Babilon.I akan buat

disana sebuah istana seperti istana Babilon dari batu-bata dan

ter…. Aku meninggikan puncaknya dan menghubungkannya ke

istana dengan batu-bata dan ter. Aku akan membuatnya setinggi

gunung. Aku akan tanam 2 pohon cemara besar di atapnya. Aku

juga akan memasang 2 pintu ganda yang terbuat dari kayu

cemara yang dilapisi dengan tembaga. Tepian dan engselnya

dibuat dari perunggu. Maka bangunan itu aku beri nama “

Semoga Nebukadnezzar hidup panjang , semoga dia menjadi tua

sebagai pengembali Esagila”

Inskripsi kuno mengenai bangunan istana Nebukadnezzar disebelah

utara Babylon.

Pada suatu malam Nebukadnezzar berjalan diatas atap istananya,

tampaknya adalah istana selatan yang terletak tepat di dalam tembok pusat kota

antara jalanan dan sungai Eufrat. Dari tempatnya berdiri, dia bisa melihat ruang

singgasananya, area kerajaan, halaman istana, dan tempat bekerja para pejabat

dalam istananya. Disebelah istananya dia bisa melihat taman gantung Babilonia

yang terkenal itu.

Nebukadnezzar menghormati kota Babilon dan menggambarkan betapa

hebatnya kekuasaannya. Dengan penuh kesombongan dia berkata “Bukankah ini

Babilon yang hebat yang aku bangun sebagai tempat tinggal kerajaan, dengan

kekuatan hebat ku dan untuk kemuliaan keagungan ku?” (Daniel 4:20)

Page 76: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Tidak diragukan lagi bahwa Babylon sangatlah agung. Nebukadnezzar

telah mengubur gerbang Ishtar yang dibangun ayahnya sehingga dia bisa

membangun lagi sebuah gerbang Ishtar baru yang lebih megah. Dia membangun

kembali istana selatan, membangun taman gantung, memperbaiki dinding sekitar

kota, memperbaikin menara babel dan kuil Marduk dan membangun/memperbaiki

hampir seluruh kuil di kota. Pembangunannya sangat melegenda. Di beberapa

batu-bata yang dia gunakan untuk proyek pembangunannya dia menulis inskripsi

berikut: “Aku adalah Nebukadnezzar, Raja Babilon, raja dari segala yang ada di

laut dan samudera”.

Karena hatiku tidak menginginkan yang mulia tinggal di tempat

lain, karena aku tidak ingin membuat tempat tinggal kerajaan di

tempat lain, dan karena aku tidak memperuntukkan properti

kerajaan untuk seluruh tanah, tempat tinggalku di Babilon tidak

cukup berkembang cukup besar untuk kemuliaan yang mulia.

Inskripsi kuno yang mendeskripsikan tempat tinggal Nebukadnezzar

Kebesar-kepalanya Nebukadnezzar tidaklah sepenuhnya salah, namun itu

adalah bentuk kesombongan. Tuhan mengutuk Nebukadnezzar dengan kegilaan

dan untuk selama tujuh tahun, sang raja suka memakan rumput seperti hewan

ternak. Orang-orang mengusir dia pergi dan tubuhnya basah dengan embun.

Rambutnya tumbuh seperti bulu elang dan kukunya tumbuh seperti cakar burung

(Daniel 4;33).

Hukuman Nebukadnezzar terus berlangsung hingga dia mengakui bahwa

“bahwa Allah Yang Mahatinggi itulah yang membagi-bagikan kerajaan-kerajaan

manusia dan memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.” (Daniel

4:32). Seperti para pendahulunya di menara Babel, raja babilonia belajar bahwa

kehebatan yang dia peroleh masihlah terlalu jauh jika dibandingkan dengan

kemuliaan Tuhan.

Page 77: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Kematian Babilon

Raja terakhir Babilonia bukanlah apa-apa kecuali hanya bayangan

kekuatan Nebukadnezzar. Nabonidus meraih singgasananya pada tahun 556 SM,

tapi dia lebih memilih membangun kembali kuil disebuah kota yang jauh bernama

Haran dan Tema. Untuk selama 10 tahun dia tinggal di luar kota, dan anaknya

yaitu Belshazzar yang menggantikannya sebagai raja di Babilon.

Belshazzar mewarisi kesombongan Nebukadnezzar, tapi sayangnya dia

tidak mewarisi kehebatan administrative dan militer kakeknya itu. Raja Cyrus dari

Persia bergerak maju untuk mengambil alih kerajaan Babilonia, dan pada akhir

bulan September atau awal Oktober 539 SM Cyrus mampu mengalahkan pasukan

Babilon di sungai Tigris, sekitar sebelah utara kota Baghdad sekarang. Pada

tanggal 10 Oktober, Cyrus berhasil merebut kota Sippar yang berjarak hanya 40

mil dari Babilon dan dua hari kemudian pada tanggal 12 Oktober, buku sejarah

Babilonia mencatat bahwa pasukan Cyrus masuk ke kota Babilon tanpa

melakukan pertempuran.

Bagaimana mungkin sebuah kota yang besar jatuh ketangan musuh hanya

dalam hitungan jam dan tanpa pertempuran samasekali? Pemerintah Irak pada

masa sekarang menyalahkan plot antara bangsa Yahudi dan Persia: seperti yang

aku dengar dari Pejabat Irak pada saat festival Babilon: “Sebelum pada akhirnya

Cyrus berkolaborasi dengan para Yahudi di dalam kota”, Cyrus hanya mampu

memperkokoh kepungan atas kota Babilon.

Adalah negeri Persia yang menghancurkan kota kebanggaan

Nebukadnezzar pada tahun 539 SM. Berdasarkan pada tata

Salam Yacoub, seorang penghantar dari kementrian Informasi

Irak, mereka (Persia) mampu menguasai Babilon karena

pengkhianatan komunitas Yahudi. Dibantu oleh Yahudi, bangsa

Persia membangun bendungan untuk menghalangi arus air sungai

Page 78: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Eufrat yang tentu saja akan mempengaruhi pertahanan kota

tersebut.

Michael Dobbs, San Jose Mercury News

Walaupun penjelasan sejarah tersebut memenuhi tujuan politis Saddam,

namun hal itu kurang sesuai dengan fakta. Catatan resmi kota Babilon

menjelaskan bahwa pasukan Persia masuk ke Babilon pada tanggal 12 oktober,

dua hari setelah menaklukkan Sippar, dan menguasai kota tanpa ada perlawanan.

Sejarawan Herodotus memberikan tambahan informasi lagi. Cyrus

mengalihkan air sungai Eufrat ke dalam kanal sungai dari Babilon sehingga

tingkat air menurun hingga ketinggian paha orang dewasa. Pasukan Persia tahu

bahwa pada malam ini orang-orang Babilonia sedang bersukaria dalam festival

sehingga tembok kota tidak dipertahankan dengan baik.

Pesta Terakhir Belshazzar

Saat pasukan Persia melihat level air menurun, festival di dalam kota Babilon

berlangsung meriah. Raja Belshazzar memberikan banyak perjamuan untuk ribuan

pejabatnya, kemungkinan di dalam ruang singgasana Istana selatan

Nebukadnezzar.

Dari tahun 1987 – 1988 pada acara festival Babilon, ruang singgasana

telah digunakan untuk konser musikal. Ratusan orang dapat duduk dengan

nyaman di dalam ruangan walaupun panggung besar telah dibuat untuk para

performer. Saat aku duduk dan mendengarkan musik, mudah saja bagiku untuk

memvisualisasikan Belshazzar dan ribuan pejabatnya berpesta di ruangan itu pada

malam terakhirnya.

Page 79: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Mungkin untuk memberanikan komandan pasukannya atas kepungan

pasukan Persia, Belshazzar memfokuskan perhatian mereka pada kemenangan

masa lampau Babilon. Dia memerintahkan untuk membawa masuk semua piala

emas dan perak yang di rampas Nebukadnezzar dari kuil di Jerusalem, sehingga

dia dan pejabatnya bisa meminum dari piala tersebut.

Sangat mudah dibayangkan dia mengangkan piala emas, meninggikan

dirinya dan Tuhannya, bersenang-senang atas kemenangan kakeknya tujuh puluh

tahun silam. Dia dan pejabatnya juga menodai artikel yang didedikasikan kepada

Tuhan bangsa Israel “mereka menghormati dewa-dewa mereka yang terbuat dari

emas, perak, tembaga, besi, kayu, dan batu.” (Daniel 5:4)

Pesta Belshazzar tidak berlangsung semalam suntuk. Saat dia berdiri

dengan cangkir menempel di bibirnya, jari jemari manusia tiba-tiba muncul dan

mulai menulis sesuatu di tembok. Merasa ketakutan, Belshazzar mengumpulkan

orang-orang bijaknya untuk mengartikan tulisan itu. Tidak ada seorangpun yang

tahu apa arti tulisan tersebut. Tapi kemudia seseorang teringat akan seorang tua

yang bisa menyelesaikan masalah aneh pada masa Nebukadnezzar.

Belshazzar memanggil Daniel dan menawarkannya posisi tertinggi nomor

3 di kerajaan jika Daniel mampu mengartikan berita itu (Daniel 5:16). Ini adalah

posisi tertinggi yang Belshazzar bisa tawarkan. Dia sendiri adalah pemimpin

tertinggi nomor dua setelah ayahnya, Nabonidus, yang masih hidup.

Daniel menolak tawaran Belshazzar tapi dia setuju untuk menerjemahkan

berita misterius tersebut. Pertama dia mengajarkan Belshazzar pelajaran sejarah

sederhana. Daniel mengingatkan sang raja bagaimana Tuhan telah menghakimi

Nebukadnezzar dengan menghilangkan kewarasannya dan membuatnya turun dari

singgasananya selama 7 tahun. Daniel menyimpulkan

Wahai Baginda Belsyazar, yang menggantikan dia, Baginda tahu

akan semua ini, namun Baginda tidak rendah hati. Karena

Baginda telah melawan TUHAN yang berkuasa di surga, dan

Page 80: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

membawa ke sini cawan-cawan ini dari Bait Allah. Baginda

dengan para pejabat tinggi Baginda serta istri dan gundik mereka

telah minum air anggur dari cawan-cawan ini sambil memuji

dewa-dewa dari perak, emas, tembaga, besi, kayu, dan batu --

dewa-dewa yang tidak dapat melihat atau mendengar, dan yang

tidak mengetahui apa-apa sama sekali. Tetapi Baginda tidak

memuji Allah yang sudah mengaruniakan kepada Baginda nafas

hidup dan yang berkuasa atas jalan hidup Baginda!

(Daniel 5:22-23

Daniel lalu menjelaskan tulisan tangan di dinding:

"Inilah artinya: "Mene' artinya 'telah dihitung'. Allah telah

menghitung hari-hari pemerintahan Baginda, dan ternyata sudah

habis. "Tekel artinya 'telah ditimbang'. Baginda sudah ditimbang

dengan neraca Allah dan ternyata Baginda terlalu ringan.

"Ufarsin artinya 'dibagi'. Kerajaan Baginda akan dibagi dan

diberikan kepada orang Media dan Persia."

(Daniel 5:26-28)

Berita itu cukup suram, tapi Belshazzar tetap diam. Daniel kemudian dibawa dan

diberikan jubah ungu, dengan dikalungkan rantai emas dan dinyatakan sebagai

pemimpin terbesar nomor 2 di kerajaan. Kerajaan itu sendiri hancur sebelum pagi

datang.

Pasukan Persia menyelinap melalui tepi sungai dan memasuki gerbang

samping yang menuju ke istana selatan. Dalam pertempuran yang sangat

sederhana dan singkat, Belshazzar dan beberapa pejabatnya mati terbunuh.

Babilonia akhirnya jatuh ke tangan Medo-Persia.

Babilonia, sang kepala emas, akhirnya bukan lagi sebuah bangsa.

Page 81: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

11. Dikuasai Tapi Tidak Dihancurkan

Jika kita membaca Injil, kita tahu bahwa Babilon jatuh ke tangan Medo-

Persia. Jika kita melihat Koran, kita tahu bahwa Saddam Hussein mencoba

mengembalikan kemuliaan Babilon kuno. Tapia pa yang terjadi di Babilon selama

tenggang waktu dua ribu lima ratus tahun itu? Apakah kota manusia terus

berperang dengan kota Tuhan? Ataukah Babilon telah hancur total, sehingga tidak

pernah bangkit kembali?

Apa yang Terjadi dengan Babilon?

Jika cerita dua kota kita berakhir saat Judah jatuh, maka tampaknya kota

manusia menang atas kota Tuhan. Tapi kesombongan dan pemberontakan atas

kuasa Tuhan telah menyebabkan kebingungan di Babel dan membawa kehancuran

atas kerajaan Babilonia. Babilon seperti seorang putrid manja, menepuk kepalanya

dan berkata “ Aku melakukan dengan benar!”

Babilon menjadi pusat dunia hanya selama 2 generasi. Kota Babilon

menjadi terkenal pada tahun 612 SM ketika pasukan Babilonia menghancurkan

kota Niniveh, dan Babilon menggantikan Assyria sebagai kekuatan dominan di

Timur Tengah. Kurang dari seabad kemudia, tahun 539 SM, Babilon dikuasai

oleh Medo-Persia dan secara perlahan-lahan kembali kepada saat sebelum dia

terkenal.

Tujuh belas hari setelah Babilon jatuh ke tangan pasukan Cyrus, sang raja

Cyrus sendiri akhirnya memasuki kota itu. Pada umumnya penduduk Babilon

tidak merasakan perbedaan apapun di hari tersebut. Cyrus membangun Babilon

Page 82: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

sebagai salah satu kota besarnya dan meraih gelar “Raja Babilon”. Dia secara

bijak mencoba untuk membangun kedamaian dan rasa aman di kota itu.

Saat aku memasuki kota Babilon sebagai kawan dan aku

membangun pemerintahan baru di istana pemerintahan dibawah

rasa gembira dan sukacita. Marduk, sang Tuhan agung memaksa

para penghuni Babilon untuk mencintaiku. Dan aku pun dengan

senang hati memujanya (Marduk) setiap hari. Pasukanku yang

banyak berjalan berkeliling kota Babilon dengan damai. Aku

tidak mengijinkan seorang pun meneror tempat apapun di kota

Sumer dan Akad. Aku berjuang untuk damai di Babilon dan di

kota-kota suci lain.

CYRUS, Raja Babilon

Babilon tetap dalam keadaan damai selama rezim Cyrus dan penggantinya,

Kambises. Setelah kematian Kambises, Darius I mengambil alih kerajaan Medo-

Persian. Kota Babilon memberontak terhadap rezim Darius, dan Darius dengan

terpaksa harus kembali melakukan penguasaan kota sebanyak dua kali di waktu

berbeda. Setelah pembasmian pemberontakan yang kedua, Herodotus

menceritakan bahwa “Darius menghancurkan tembok kota dan merubuhkan

semua gerbangnya, yang mana hal tersebut tidak pernah dilakukan Cyrus saat

mengambil alih Babilon.”

Walaupun Babilon sempat jatuh ke dalam masa-masa sulit namun kota

tersebut tetap berperan sebagai kota penting di bawah rezim Medo-Persia.

Kerajaan Perunggu

Pada tahun 334 SM, Aleksander yang Agung (Iskandar yang Agung)

melakukan invasi ke berbagai penjuru, melewati Hellespont yang memisahkan

Eropa dan Asia. Dalam kekalahan yang berlangsung terus menerus, kerajaan

Page 83: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Medo-Persia akhirnya runtuh oleh Alexander yang Agung. Dalam waktu hanya 11

tahun, Alexander telah berhasil menguasai dunia baru.

Tiba di Babilon setelah mengalami jalan berat di wilayah kerajaan Medo-

Persia, Alexander membuat rencana hebat untuk menjadikan Babilon sebagai

ibukota sebelah timur kerajaannya. Dia memerintahkan untuk membangun

kembali dan memperbesar kuil Marduk dan Ziggurat di tengah-tengah kota. Dia

mempersiapkan Eufrat sebagai kota pelabuhan utama. Dia memerintahkan untuk

membangun galangan kapal yang cukup untuk seribu kapal perang. Sayangnya,

Alexander meninggal pada saat dia masih berumur 32 tahun, jauh sebelum dia

bisa menyelesaikan proyek ambisiusnya.

Kerajaan Perunggu Terbelah

Setelah kematian Alexander, kerajaan Yunani terbelah menjadi empat bagian,

seperti yang telah Daniel ramalkan. Makedonia dan Yunani jatuh ke tangan

Cassander. Lisimakus menguasai Trakia dan Asia minor. Palestina dan Mesir

dikuasai oleh Ptolemy Il dan Syria, Mesopotamia dan Medo-Persia jatuh ke

tangan Seleucus I.

Seleucus I adalah pihak yang bertanggungjawab atas kemunduran kota

Babilon. Walaupun dia memegang titel “Raja Babilon”, namun dia berkali-kali

harus mengambil alih berkali-kali atas kota Babilon dalam usahanya

melanggengkan kekuasaanya di semua wilayah. Dia akhirnya memutuskan untuk

menciptakan ibu kota baru di sungai Tigris sekitar empat puluh lima mil sebelah

utara Babilon, dan dia menamakannya seperti namanya sendiri. Dengan

pembangunan kota Seleucia, pemerintahan dan pusat perdagangan berpindah dari

Babilon di sungai Eufrat menuju ke Seleucia di sungai Tigris. Babilonia tidak

akan pernah lagi mendapatkan peran pentingnya di wilayah ini.

Page 84: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Walaupun Babilon bukanlah kota besar lagi diantara kota-kota lain, tapi

bukan berarti kota ini tidak eksis lagi. Kuil Marduk dan kuil-kuil lain di Babilon

masih tetap beroperasi, dan Babilon masih merupakan pusat reliji terbesar di

wilayah itu.

Pada saat tertentu pada masa kekuasaan Yunani, sebuah theater dibuat di

Babilon. Teater ini (yang sekarang dibangun lagi oleh pemerintah Irak) bisa

menampung sampai dengan empat ribu orang, yang mana hal ini menunjukkan

bahwa kota Babilon masih mempunyai populasi yang cukup besar saat teater ini

dibangun.

Babilon Limps Along [Tidak ada padanan kata dalam bahasa Indonesia,

namun maksud dari frase ini adalah: Kondisi kota Babilon yang cacat/pincang dalam

sejarah selanjutnya kota tersebut]

Parthia menggantikan Yunani sebagai pemimpin di Mesopotamia pada

tahun 139 SM, dan mereka terus berkuasa di daerah ini hingga datangnya kerajaan

Romawi.

Bangsa Parthia membangun kota lain yang berdekatan dengan Seleucia

dan menamakannya Ctesiphon. Ketiga kota tersebut saling berbagi kekuatan.

Ctesiphon menjadi pusat politik, Seleucia menjadi pusat bisnis dan perdagangan

dan Babilon terus menjadi pusat reliji Mesopotamia.

Seleucia pada saat sekarang telah menjadi lebih besar daripada

Babilon, dan banyak wilayah di Babilon sendiri yang ditinggalkan

begitu saja sehingga tidak ada satupun yang meragukan untuk

mengatakan hal yang tertulis dalam sebuah puisi komedi “Sebuah kota

besar yang menjadi gurun besar”.

STRABO

Page 85: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Babilon tidak sepenuhnya ditinggalkan, tapi Seleucia sekarang mempunyai

populasi yang lebih padat dan sebagian besar distrik Babilon tidak lagi ditinggali

manusia. Babilon masih tetap eksis, tapi kota tersebut hanyalah kenangan

kejayaannya masa silam.

Josephus menyajikan sebuah informasi menari mengenai Babilon seabad

sebelum kristus. Pada tahun 40 SM, Parthia melebarkan kerajaannya kearah barat

menuju Syria dan menggabungkan kekuatan pasukan dengan elemen dari Judah

yang ingin menghapus pengaruh Hyrcanus, seorang kepala agama Yahudi yang

pro-Romawi. Hyrcanus berhasil ditangkap, dilucuti dan dikirimkan ke Parthia.

Josephus mencatat bahwa raja Partia kemudian memperlakukan Hyrcanus secara

baik dan membebaskannya dari ikatan, lalu memberikannya tempat tinggal di

Babilon, dimana ada banyak Yahudi disana.

Babilon Pada Masa Romawi

Perjanjian baru tampaknya memberikan bukti bahwa banyak Yahudi yang

hidup di dalam dan di dekat Babilon pada abad pertama setelah masehi. Pada hari

saat hari Pantekosta banyak Yahudi yang berkumpul di Jerusalem dari “semua

negara dibawah Surga (Acts 2:5). Mereka adalah termasuk Yahudi dari wilayah

teluk, diantara mereka “Parthia, Medes dan Elamit; penduduk Mesopotamia”(Acts

2:9). Beberapa Yahudi tersebut tidak diragukan lagi tinggal di Babilon.

Di dalam 1 Petrus 5:13, Petrus mengirimkan salam yang telah

membingungkan orang selama berabad-abad: “Salam kepada kamu sekalian dari

kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku.” Siapakah

orang yang terpilih ini?

Tampaknya “sang terpilih” ini adalah sebuah gereja di Babilon. Kata

“Gereja” adalah noun feminim, jadi jika Petrus menunjuk gereja sebagai personal

maka dia akan menggunakan kata “kawanmu”.

Page 86: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Jika para Yahudi yang tinggal di Babilon dan beberapa dari mereka

mendengar Injil pada hari pantekosta, maka tidak sulit dibayangkan bahwa Petrus,

sang rasul Yahudi, melakukan perjalanan menuju Babylon untuk menyebarkan

Kristen kepada Yahudia yang hidup di sana. Tampaknya dia menuliskan

tulisannya pertama kali dari Babilon

Seiring dengan berakhirnya periode perjanjian baru, informasi mengenai

eksistensi Babilon menjadi semakin jarang. Banyak ilmuwan yang ber-referensi

kepada Dio, seorang yang menulis ketika Trajan mengunjungi Babilon pada tahun

116 M dia melihat “Tidak ada apapun kecuali pasir, batu dan reruntuhan”. Tapi

Pausanias menulis bahwa kuil Marduk dan tembok kota masih-lah berdiri,

walaupun sebagian besar kota telah ditinggalkan.

Seorang penjelajah yang mengunjungi Babylon pada masa zaman

pertengahan adalah seorang yahudi bernama Benjamin Tudela. Dia melakukan

perjalanan melalui wilayah pada abad ke 12 dan dia menulis catatan atas

perjalanannya. Benjamin membuat dua observasi penting: pertama, dia mencatat

bahwa ada 10.000 yahudi tinggal di desa Al-Hillah enam mil dari Babilon; kedua,

dia mencatat bahwa para Yahudi mempunyai rumah ibadah “Sinagog Daniel”

yang aktif di kota Babilon sekitar 1 mil dari kuil Nebukadnezzar, yang mungkin

saja adalah kuil Marduk.

Peziarah Sebagai Turis

Pada zaman pertengahan akhir, peziarah dari barat memulai perjalanan

berbahaya melalui tanah suci, bahkan beberapa peziarah mencapai wilayah paling

ujung Mesopotamia. Para penjelajah tersebut seringkali menulis diari selama

perjalanannya. Sumber-sumber tersebut bagaimanapun bisa menjadi kurang

reliabel karena para penjelajah tersebut dirasa cukup mencemaskan bagi para

Page 87: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

guide lokal yang ingin para penjelajah itu mendapatkan apa yang mereka cari

tentu saja dengan harga yang pantas

Pada hari aku berkunjung, tidak ada turis lain, hanya ada orang

beduin yang merayap-rayap di balik bayangan reruntuhan. Salah

satu dari mereka menarik jubahku dan membuka tangannya yang

sedang menggenggam sesuatu: Tablet kuneiform kecil dengan

tanda raja Babilonia. “sangat kuno, sangat asli” dia berkata. Dan

sangat murah hanya 10 USD.

TONY HORWITZ, Washington Post

Pada tahun 1616 Pietro Della Valle mengunjungi situs kota kuno. Dia

mendeskripsikan reruntuhan menara Babel dan mengkonfirmasi laporan

Koldewey dimasa mendatang yang menyebutkan bahwa penduduk sekitar

menggali dan menjual batu batuan Babilon.

Pada akhir abad ke 19, seorang arkeolog Jerman bernama Robert

Koldewey mengunjungi Babilon dan mulai mempelajari reruntuhan itu. Koldewey

menamai empat kampung Arab yang ada di tempat tersebut: Kweiresh,

Djumdjumma, Sindjar dan Ananeh. Babilon masih tetap tidak berpenghuni

bahkan pada masa Koldewey.

Ketika aku melakukan perjalanan ke Babilon pada tahun 1987, aku

mempunyai kesempatan untuk melihat desa Kweiresh. Desa itu terletak tepat

disebelah lokasi rekonstruksi istana selatan Nebukadnezzar dan sebelah utara

rumah tamu Saddam Hussein. Satu tahun kemudian, pemerintah Irak menggusur

penduduk desa tersebut untuk pindah. Antara tahun 1987 dan 1988 pemerintah

Irak membuat bukit besar tepat sebelah barat istana selatan berada diantara Istana

dan sungai Eufrat. Aku diberi tahu oleh pejabat pemerintah bahwa bukit itu akan

menjadi bagian dari system monorail yang akan memfasilitasi kota Babilon.

Benar atau tidak bahwa bukit itu akan mendukung system monorail, yang pasti

pemerintah Irak benar-benar berniat membuat kota Babilon menjadi lebih hebat.

Page 88: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Maka dari itu desa kecil sederhana seperti Kweiresh harus dikorbankan untuk

proses ini.

Babylon Tidak pernah Benar-benar Ditinggalkan

Aku tidak bisa menemukan dalam sejarah waktu dimana Babilon benar-

benar menghilang dari dunia. Populasi kota tersebut naik dan turun sepanjang

zaman, tapi belum pernah kota ini benar-benar ditinggalkan oleh penduduknya.

Babilon kehilangan kepentingannya setelah pembangunan kota Seleucia,

Ctesiphon dan Baghdad, tapi tetap memegang peranan penting sebagai pusat

relliji. Penyembahan terhadap Marduk dan agama-agama Babilon lain terus

berlangsung hingga berabad-abad.

Bahkan di era modern ini juga ada desa-desa disekitar Babilon. Sampai

awal tahun 1980 kota itu hanya kenangan dari kemegahan masa lalu. Tapi

sekarang pemerintah Irak memutuskan untuk menghidupkan kembali kemuliaan

Babilon. Keberuntungan Babilon telah berkurang, tapi kota itu belum pernah

benar-benar hancur.

Page 89: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

12. DUA TIRAN

Melihat kebelakang atas sejarah hidupnya, hanya sedikit yang bisa

membayangkan bahwa seseorang yang lahir di desa kecil Tikrit disamping sungai

Tigris mampu menghasilkan suatu kemasyuhran internasional. Tapi walaupun dia

masih muda, dia sudah mempunyai hasrat besar untuk kemenangan, dan

keberaniannya dan kecerdasannya mengangkatnya kepada posisi tertinggi

kepemimpinan. Ambisi membaranya adalah untuk menyatukan negara-negara

Arab dibawah komandonya. Dan akhirnya tidak terlalu lama setelahnya, negara-

negara barat yang khawatir kebijakan ekspansionis Arab membentuk pasukan

multinasional dan meletakkannya di Timur tengah untuk melawan pemimpin

Arab.

Saddam Hussein? Bukan. Saladdin, ksatria terhebat Islam pada abad ke-

12. Perebutannya atas kota Jerussalem pada tahun 1187 telah menyebabkan

perang salib ketiga.

Satu Lagi Pemuda Dari Tikrit

Hampir delapan ratus tahun setelahnya di desa yang sama bernama Tikrit,

Saddam Hussein lahir ke dunia, seorang pria yang secara hasrat dan metode telah

mencengangkan Amerika. Kami tidak mengerti mengapa pria ini tega menginvasi

negara tetangganya yang telah membantunya perang delapan tahun dengan Iran.

Kami tidak paham mengapa dia tidak mau menarik pasukannya dari Kuwait

dibawah tekanan dunia. Kami tidak mengerti mengapa dia melakukan hal barbar

dengan menggunakan senjata kimi terhadap rakyatnya sendiri, termasuk anak-

anak dan wanita.

Page 90: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Negaranya adalah negara polisi yang seorang penduduknya bisa dipenjara

hanya karena mematikan televisi saat gambar Saddam muncul di layar atau ada

seseorang yang tidak sengaja mengetuk salah satu poster atau gambar foto dirinya.

Mungkinkah seorang yang penuh kebanggaan dan barbar adalah orang waras?

Ya, aksi-aksi Saddam Hussein hanyalah terlalu logis. Secara mental dia

tidak mengidap penyakit apapun. Faktanya, dia adalah orang yang dingin, penuh

perhitungan, rasional dan individual serta selalu membuat rencana-rencana

matang.

Dalam sebuah Intervies, Saddam Hussein ditanya untuk

mengomentari julukannya “penjagal dari Baghdad”. Dia

menjawab “Kelemahan tidak menjamin pencapaian tujuan yang

diperlukan oleh seorang pemimpin”

Sejarah Hidup

Untuk memahami rencana Saddam Hussein dan motivasinya, kita harus

memahami terlebih dahulu mengenai sejarah reliji dan politik Timur Tengah.

Agama Islam dimulai pada abad ke-7 M dengan munculnya Nabi

Muhammad, yang mulai menyebarkan agama Islam di Mekah (sekarang dalam

wilayah Arab Saudi). Penduduk Mekah melawan ajaran agamanya, maka dia lari

dari Mekah ke Medinah pada tahun 622 M yang biasa disebut Hijrah. Hijrah ini

sangat penting bagi muslim sehingga dalam kalender mereka, alih-alih

menggunakan SM dan M, mereka menggunakan tahun 622 sebagai awal abad

modern.

Muhammad mendapatkan banyak pengikut di Medinah dan pada tahun

630 dia kembali ke Mekah dengan kemenangan. Tujuh tahun kemudian pasukan

Arab menghancurkan pasukan Persia dalam pertempuran Al-Qadisiyah, dan Islam

pun menyebar ke Irak dan Persia.

Page 91: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Pada tahun-tahun itu adalah masa keemasan Islam dan Arab. Pemimpin

hebat semacam Saladin dapat membangkitkan semangat orang-orang dan

menyebarkan mereka ke penguasaan-penguasaan baru.

Tapi sementara Islam terus menyebar, kesatuan politik sesama muslim itu

mulai terpecah belah. Mesir, Turki, Persia dan Arab mengembangkan suasana

pengaruh yang saling berbeda dan saling berebut pengaruh atas dunia Islam.

Kemuliaan dan dominasi Irak pada masa Saladin lenyap dibawah

kekuasaan bangsa asing. Pada tahun 1534 Turki Ottoman menguasai Irak dan

membangun koloni disana selama hampur empat ratus tahun, sampai akhir perang

dunia I.

Turki adalah bangsa muslim, tapi mereka bukanlah Arab. Di perang dunia

I, kerajaan Ottoman berada di pihak Jerman dan setelah perang, pihak sekutu yang

menang membagi-bagi teritori Turki. Inggris dan Prancis secara acak membagi-

bagi Timur tengah. Perbatasan Kuwait, Arab Saudi, Yordania, Syria, dan Irak

kurang lebih lurus semua dalam gambar di peta yang dibuat Inggris. Irak telah

bebas dari Turki, tapi tetap saja mereka dikuasai negeri asing.

Peninggalan dari abad ke 20 membuktikan dominasi bangsa asing dan

penghinaan nasional untuk bangsa Arab. Walaupu beberapa negara Arab

mendapatkan kemerdekaannya, pemerintahan mereka masih sangat bergantung

pada kekuatan barat. Di tahun 1948 PBB tidak mempedulikan protes dan ancaman

Arab atas negara Israel. Tanah Suci pun tercipta, tapi tidak dengan kedamaian.

Wilayah Timur Tengah adalah zona paling mematikan di seluruh

permukaan bumi. Wilayah itu mempunyai 17 negara Arab dan

sebuah negara Persia yang terdiri dari 231 juta manusia muslim,

minoritas Kristen dan sebuah negara Yahudi dengan populasi

kurang dari 5 juta. Telah diketahui beberapa hari singkat dalam

sejarah Timur tengah yang merupakan hari-hari damai, namun

sejak Israel lahir 42 tahun lalu kedamaian tidak pernah terdengar

lagi di wilayah ini. Mengalami krisis, keyakinan akan perdamaian

lalu kembali lagi ke krisis, Timur tengah telah menggunakan lebih

banyak senjata, melakukan lebih banyak peperangan dan

Page 92: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

mengalami banyak korban lebih banyak dari negara manapun di

dunia.

DAVID LAMB, Los Angeles Times

Israel Tidak Diterima Di Timur Tengah

Arab melihat pembentukan negara Israel sebagai bentuk penghinaan dan

menyatakan perang terhadap negara baru tersebut. Israel secara berani melawan

pasukan gabungan tujuh negara arab dan setelah perang usai Israel mendapatkan

tanah yang bahkan lebih luas daripada rencana yang pernah dibuat PBB!

Israel tidak akan membayar apapun. Kami tidak akan membuat

kelonggaran terkecil sekalipun untuk memuaskan apa yang kau

sebut Arab moderat atau non-moderat.

Kami mempunyai satu niat. Kami ingin hidup disini dengan damai

dan mempertahankan hidup kami. Kami tidak akan membayar

apapun lagi.

ARIEL SHARON

Pada tahun 1950, Jendral Gamal Abdel Nasse naik takhta di Mesir dan memanggil

negara Arab untuk bersatu melawan kekuatan Barat dan Israel. Dia

menasionalisasikan Terusan Suez pada tahun 1956 dan menutup Teluk Aqaba.

Inggris, Prancis dan Israel meresponnya dengan menyerang Mesir. Sekali lagi,

cita-cita Arab digagalkan.

Pada tahun 1967 Nasser dan Syria mengancam untuk menyerang Israel,

tapi Israel menyerang dahulu dan mempermalukan negara Arab dalam perang

enam hari. Mimpi Nasser untuk mempersatukan negara Arab telah hancur

Jerussalem tidak dapat di negosiasikan. Jerusalem tidak akan

pernah di negosiasikan. Jerusalem adalah jantung bangsa Yahudi.

Jerusalem telah menjadi ibukota bangsa Yahudi selama 3000

tahun. Kami tidak menerima negosiasi lain.

ARIEL SHARON

Page 93: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Arab Mencari Seorang Pemimpin

Konflik modern yang terjadi di Timur tengah bukanlah produk dari

kejadian spontanitas tapi lebih merupakan hasil dari hasrat, kebencian, dan

rivalitas yang telah terpendam selama berabad-abad. Orang-orang Arab merasa

bahwa masa lalu mereka yang hebat telah memberikan jalannya untuk zaman

sekarang yang menyedihkan. Mereka menyalahkan kondisi ini kepada Inggris,

Turki dan sekarang Amerika Serikat. Mereka mencari pemimpin yang menghapus

dominasi bangsa barat dan memimpin Arab kembali pada kebesaran yang pernah

mereka rasakan dulu.

Mereka yang hidup di Timur tengah mempunyai “sense of History”

daripada mereka yang hidup di Amerika. Beberapa rumah di Timur tengah

dibangun pada saat orang Eropa pertama kali menjejakkan kaki di Amerika!

“Krisis identitas” Arab dan perasaan tajam terhadap sejarah membantu

menjelaskan pergolakan modern di Timur tengah

Aku berkata dengan hati yang sedih bahwa tidak ada orang Irak

di negeri Irak

FAISAL I, Raja Pertama Irak Modern

Irak yang pada tahun 1932 adalah negara pertama yang meraih kemerdekaan dari

kendali Inggris, adalah sebuah negara tanpa identitas. Dua puluh persen

penduduknya adalah orang-orang Kurdi, kelompok Non-Arab yang dibantai

Saddam dengan gas pada pemberontakan tahun 1988-1987. Orang-orang barat

sangat sulit memahami mengapa Hussein bisa membunuh rakyatnya sendiri, tapi

faktanya walaupun Kurdi adalah orang Irak tapi mereka bukan orang Arab.

Tahun 1937, Saddam Hussein lahir di desa Tikrit, sekitar 100 kilometer

sebelah utara dari Baghdad. Walaupun dia melaksanakan pendidikan sekolah

tingkat duanya di Baghdad dan sekolah hukum di Kairo, pendidikan aslinya

adalah datang dari gerombolan revolusioner yang dia temui di jalan.

Pihak lain yang cukup banyak mempengaruhinya adalah pamannya,

Khayrallah Tulfah. Khayrallah membesarkan Saddam dan belakangan

menikahkannya dengan salah satu anak perempuannya. Ketika Saddam berkuasa,

Khayrallah diberikan penghargaan berupa nama gelar bagi walikota Baghdad.

Page 94: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Khayrallah Tulfah, orang yang sangat berpengaruh bagi Saddam, bukanlah

seorang yang berpikiran terbuka mengenai orang-orang non-Arab. Dia pernah

menerbitkan artikel yang berjudul Tiga Makhluk yang Tuhan seharusnya Tidak

Ciptakan: Orang Persia, Yahudi dan Lalat.

Posisi Saddam Hussein di partai Baath telah meroket menjadi legenda.

Pada umur 22, dia telah terpilih untuk memimpin kudeta yang gagal atas presiden

Irak kala itu. Dia lari ke Mesir dan kembali ke Irak pada tahun 1963 saat partai

Baath berkuasa dan dipenjara dari tahun 1964-1966 saat pemerintahan Baath

dihancurkan oleh Kudeta lalu diapun kabur dari Penjara.

Ketika Parta Baath kembali mendapatkan kuasa pada tahun 1968, Saddam

Hussein yang kala itu berusia 31 menjadi pemimpin Irak. Dibawah pengawasan

pamannya yang lebih tua, Al-Bakr, Saddam Menjadi ketua deputi Dewan

komando revolusioner pada tahun 1969 dan sekjen Deputi partai Baath pada tahun

1977. Belakangan dia menjabat posisi wakil ketua Dewan komando revolusioner.

Seminggu setelah menjadi presiden Irak pada tahun 1979, Saddam

Hussein mengeksekusi beberapa teman dekatnya dan sahabatnya di partai Baath.

Rekaman Video menunjukkan sebuah pertemuan yang memanggil nama-nama

pengkhianat dari sebuah list yang dibuat Saddam. Saddam sendiri tampak tenang

sambil menikmati cerutunya sementara para hadirin dalam pertemuan itu tampak

tegang dan was-was. Saat nama para pengkhianat itu dipanggil, maka itu adalah

sama saja dengan hukuman mati bagi mereka.

Irak hari ini adalah negara paling paranoid di seluruh dunia. Ketika aku

melakukan perjalanan ke Irak sebagai tamu undangan, kelompok kami diawasi

oleh kemananan yang memata-matai seluruh kegiatan kami. Pada suatu

kesempatan kami diminta menyerahkan film di dalam kamera kami walaupun

kami hanya mengambil gambar sebuah desa kecil. Ketika salah satu dari kami

menolak dengan keras menyerahkan filmnya, kami dibawa ke kantor polisi dan

ditahan disana sampai kami memberikannya.

Babilon sekali lagi merupakan sebuah bagian dari negara polisi, dimana

kebebasan Individual hampir tidak ada dan pemimpin negara menggunakan

Page 95: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

kekuatan untuk memimpin. Kekuatan dan pasukan, seperti pada hari-hari

pemerintahan Nebukadnezzar.

Panggilan Untuk Nasionalisme Arab

Partai Baath yang merupakan Partai tempat Saddam Hussein berkuasa,

dibentuk untuk mempromosikan nasionalisme pan-Arab. Tujuan partai ini adalah

menyatukan orang-orang Arab dan meningkat derajat mereka sebagai sebuah ras.

Dengan menunjuk kepada masa lalu, partai Baath mengingatkan Arab mengenai

kehebatan yang pernah diperoleh pada masa lalu dan penyerang dari barat yang

menghancurkan kehebatan mereka.

Kemuliaan Arab merupakan percabangan dari kemuliaan Irak.

Sepanjang sejarah saat dimana Irak menjadi kuat dan perkasa,

maka begitupun halnya dengan negara Arab lainnya. Inilah

mengapa kita harus membuat Irak menjadi kuat, tidak

terkalahkan dan berkembang.

SADDAM HUSSEIN, 1979

Contoh tidak menyenangkan dari hal ini adalah penggambarannya

mengenai kehadiran militer AS di teluk. Irak, Yordania, dan Palestina menyebut

pasukan AS sebagai “pasukan salib”. Ini bukanlah suatu pujian. Bagi dunia Arab,

pasukan salib adalah pasukan dari negeri barat yang menyerang, menguasai,

menghina dan membunuhi orang Arab, mendominasi dan mengeksploitasi negara

Arab dan akhirnya menghancurkan agama Islam.

Saddam Hussein meletakkan namanya dalam sejarah melalui apa yang dia

bilang dan apa yang dia lakukan, tidak hanya berdasar pada dalam hal penghinaan

bangsa Arab pada masa modern ini tapi juga faktor sejarah ribuan tahun lalu.

Sebagai contohnya di memanggil perang nya melawan Iran sebagai “Qadisiyat

Saddam” yang mengingatkan orang-orang atas perang melawan Persia hampir

1350 tahun lalu.

Contoh kedua dari pemahaman simbolik dan historis Saddam Hussein bisa

ditemukan dalam usahanya membangun kembali Babilon. Moa’yad Saed, direktur

Page 96: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

umum departemen sejarah Irak mendeskripsikan pembangunan kembali Babilon

sebagai symbol konflik Irak dan Iran. “Bangsa Persia telah berkali-kali berusaha

menguasai Irak dan mereka melakukan itu tidak hanya terhadap kota Babilon….

Mereka telah melakukan itu selama berabad-abad”.

Sama dengan ide menteri Informasi dan kebudayaan, Latif Nsayyif Jassim

yang berbicara pada pembukaan festival Babilon internasional pada tahun 1987.

Dia membandingkan perang Iran-Irak dengan penyerangan Cyrus ke Babilon pada

tahun 539 SM “kami mengatakan kepada Khomeini bahwa Babilon tidak akan

kalah dua kali. Hari ini kami akan mengatakan kepada dia bahwa Babilon pada

masa presiden Saddam Hussein telah kembali pada kejayaan pada masa lampau.

Babilon merupakan rumah bagi para filsuf, orang-orang berpendidikan dan

seniman. Hal menjadi mengaitkan antara Babilon dibawah kekuasaan

Nebukadnezzar dan Hammurabi dengan Babilon modern dibawah presiden

Saddam Hussein.

Ketika Babilon terdiri atas kota-kota kecil dan beberapa dinasti,

Hamurabi melakukan perang untuk menyatukan kota-kota

tersebut sehingga Babilom tetap menjadi sebuah kota, sebagai

cahaya dari peradaban dunia.

Walaupun demikian, Babiloni mengalami serangan demi serangan

secara terus menerus sampai Nebukadnezzar berkuasa dan

merekonstruksi kota tersebut. Dia membuat kuil-kuil dan tembok

yang tinggi karena dia menyadari bahwa Babilon adalah mimbar

dari peradaban awal Irak.

Hari ini tampak persis seperti hari kemarin.

Setelah periode lama kegelapan yang menutupi dan

menyembunyikan kota Babilonia, Saddam Hussein yang muncul

dari Mesopotamis, seperti Hamurabi dan Nebukadnezzar, untuk

membangun kembali kota Babilon.

Saddam Hussein, cucu dari bangsa Babilonia, anak dari negerinya

sendiri, telah meninggalkan jejak tangannya dimana-mana.

Dari Nebukadnezzar ke Saddam Hussein, Kebangkitan Kembali Babilon

Page 97: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Saddam Hussein membandingkan dirinya dengan ksatria Saladin. Dia merunut

balik garis keturunannya yang merupakan keturunan Nabi Muhammad. Tapi

orang yang paling sering ia bandingkan dengan dirinya adalah Nebukadnezzar

13. ANAK CUCU BABILONIA

Hal yang penting bagiku mengenai Nebukadnezzar adalah kaitannya

antara kemampuan bangsa Arab dan pembebasan Palestina.

Nabukadnezzar adalah seorang Arab dari Irak, walaupun itu adalah

Irak kuno. Nebukadnezzar adalah seorang yang membawa para

budak Yahudi dari Palestina. Itulah mengapa saat aku teringat

Nebukadnezzar, aku seperti mengingat bangsa Arab – terutama

bangsa Irak – atas pertanggungjawaban historisnya. Itu adalah beban

yang seharusnya tidak menghentikan mereka dari aksi, tapi justru

membuat mereka bersemangat dalam aksinya karena sejarah

mereka.

SADDAM HUSSEIN, 1979

Ketika ditanyakan apakah Hussein pernah bermimpi untuk mengisi

peran seperti Nebukadnezzar atau Salladin, seorang Ksatria Arab

yang melawan pasukan Salib, Hussein menjawab “Demi Tuhan, aku

bermimpi tentang itu dan berharap banyak dari mimpi itu. Itu adalah

sebuah penghormatan bagi setiap manusia untuk bermimpi seperti itu

DAVID LAM, di Los Angeles Times

Penampilan pertama Saddam Hussein dalam gejolak politik dunia

adalah sebagai politisi pan-Arab. Pahlawan besarnya adalah

Nebukadnezzar II, yang bukanlah seorang Arab atau muslim, tapi

merupakan pendiri kerajaan besar (dan penguasa Jerusalem)

WALTER LAQUEUR, Washington Post

Page 98: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Saddam Hussein mempunyai tiga tujuan ambisi: Teritorial, kekuatan ekonomi dan

penghapusan negeri Israel. Hal itu tidak mengejutkan bahwa tujuannya

merefleksikan tujuan Nebukadnezzar yang juga menginginkan kerajaan, kekuatan,

kehormatan dan kehancuran Jerusalem.

Seperti Nebukadnezzar, Saddam Hussein pun penuh dengan keangkuhan.

Hussein…. Memanfaatkan seni dan seniman besar tidak untuk

kebaikan mereka sendiri tapi sebagai alat pencapaian tujuan

politiknya dan pemuliaan atas dirinya sendiri. Adalah tanda

cengkramannya pada masyarakat dengan banyak mengkooptasikan

banyak seniman, menjadikan hidup mereka seperti jutawan sebagai

balas jasa atas penghormatan mereka kepada Saddam dalam bentuk

seni. Saat buku Saddam Hussein menulis bukunya, dikatakan bahwa

seniman telah menempati urutan vital dalam rezimnya sebagai

komandan lapangannya dan polisi rahasia

CARL MORELLO, Philadephia Inquirer

Robed Bedouins: Para pilot pasukan udara dan prajurit wanita

muncul dalam acara televisi pemerintah menyanyikan lagu yang

memuliakan Saddam Hussein dan keberanian pasukan perang Irak.

“Oh Saddam, peluru kami selalu bernyanyi kepada selongsongnya

bahwa mereka selalu siap” senandung Yas Khuder sambil muncullah

pesawat tempur dan battalion tank di belakang gambar dia.

San Jose Mercury News

Guid wisata menjelaskan kepada kami mengenai antusiasme

pembangunan kembali monument kota kuno, pahatan sing, ukiran

batu-bata yang bergambarkan banteng dan griffin, taman gantung

yang baru. Kemudian dia menuju ke ruang singgasana dan dia

menunjuk kearah panggung yang kosong “Ini adalah tempat dimana

Saddam Hussein memiliki singgasananya. Ini adalah tempat dimana

Saddam Hussein duduk” katanya dengan rasa bangga.

Page 99: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Sejenak kemudian perempuan itu tampak terkejut melihat muka-

muka aneh disekitarnya, lalu dia berkata “Maksudku

Nebukadnezzar, Nebukadnezzar yang menduduki singgasana ini

sebelumnya.”

DANIEL WILLIAMS, Los Angeles times.

Hussein melihat Irak sebagai kelanjutan dari Babilonia Nebukadnezzar, dan dia

ingin mempromosikan kesatuan pan-Arabsebagai versi modern kerajaan Babilonia

Nebukadnezzar. Dia berharap untuk memerintah tidak lain hanya untuk

mempersatukan negara Arab yang membujur dari Arab Saudi hingga Syria sampai

pada akhirnya sampai di Israel. Seperti Saladin, Saddam Husssein ingin

memimpin pasukan Arab menuju kemenangan – untuk merebut kembali Israel

dan mengusir kafir dari tanah Arab.

Gelombang yang Tidak Bisa Diulang Kembali

Aku akan berusaha keras menjadi api dari orang-orang, tidak perduli

betapa terang aku bersinar, dan satu pedang diantara banyak

pedang, yang bukan hanya sekedar pedang.

SADDAM HUSSEIN

Apakah itu semua hanya mimpi dari seorang penipu? Jika pasuka militer

membunuh Hussein, akankah semua konflik itu selesai?

Tidak. Hussein telah mampu mengartikulasikan mimpinya dan meraih

tujuannya dengan lebih lengkap ketimbang semua pemimpin Arab, namun dia

tidak sendiri dalam cita-citanya mempersatukan Arab. Nasser dari Mesir

mencapai tujuan itu dalam tahun 50an, dan Hussein berusaha untuk hal itu

sekarang. Jika Hussein tewas esok hari dan hilang dari berita dunia, akan ada

orang lain yang menggantikan posisinya. Dan akan ada martir-martir lain yang

berusaha menyatukan Arab.

Page 100: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Selama abad ke 20, para penguasa-penguasa negara telah bercokol di

setengah wilayah dunia. Dari Idi Amin di Uganda, Pol pot di Kamboja dan

Nicolae Ceausescu di Romania: Parade dictator telah memerintah dengan tangan

besi militer dan agresi. Jadi kenapa dunia merespon dengan hebat-hebatan atas

Saddam Hussein ketika dia hanya berkelakuan buruk dengan sebentar terhadap

negara lain?

Jawabannya hanya bisa dijawab oleh satu hal: MINYAK. Mesin-mesin

industry bangsa barat sangat membutuhkan minyak dan 50% cadangan minyak

dunia berada di wilayah Timur tengah. Aksi Saddam Hussein sangat berpotensi

mempengaruhi hidup seluruh manusia di wilayah barat.

Tahun 1979, Khomeini berkuasa di Iran, mengancam kestabilan wilayah

Timur tengah. Semangan anti-barat Khomeini mengancam kehidupan negara-

negara seperti Arab Saudi dan Kuwait yang meraih untung sangat banyak dari

hubungan ekonominya dengan negara barat. Ketika Saddam Hussein ingin perang

dengan Iran, dia mengasumsikan bahwa dia mendapatkan perlindungan dari

negara-negara yang tidak ingin melakukan konfrontasi militer dengan Iran.

Tapi di awal tahun 1990, Saddam Hussein bangkrut. Negaranya justru

berakhir dengan perang mahal dengan Iran tanpa mendapat apapun. Menjual

minyak adalah cara umum yang dilakukan untuk menyeimbangkan necara

keuangan, tapi negara Arab lain termasuk Kuwait, menjual minyaknya kurang

dari 20 dolar per barrel.

Jika Kuwait memberikannya uang yang Saddam inginkan, akses ke

teluk Persia yang diperlukan dia dan membantu menaikkan harga

minya dunia, Saddam akan melakukan solusi diplomatic untuk

menyelesaikan masalah sesama bangsa Arab. Tapi Kuwait keras

kepala. Mereka tidak memperdulikan bujukannya untuk menaikkan

harga minyak. Harga minyak yang rendah merugikan Irak jutaan

dollar. Dari perspekstif Saddam Hussein sikap keras kepala Kuwait

ini adalah setara dengan perang Ekonomi.

DAVID LAMB, Los Angeles Times

Page 101: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Saddam Hussein selalu tampak khawatir bila berbicara masalah Teritori.

Salah satu alasan mengapa Irak berperang dengan Iran adalah untuk mendapatkan

akses terusan Shattal yang sangat diperlukan Irak untuk mengeksport minyaknya.

Kuwait dengan garis-garis pantainya dan pulau-pulaunya menawarkan akses

gratis menuju Teluk Persia. Kuwait juga merupakan negara kecil dengan populasi

hanya dua juta orang dan tentara hanya 20 ribu personil.

Pada pukul 2 malam tanggal 2 Agustus 1990, tank T-72 milik Irak

menyapu gurun dan mengalir masuk melewati perbatasa Kuwait. Seluruh Kuwait

jatuh dalam waktu kurang dari enam Jam. Bahkan alarm darurat perangnya tidak

pernah sempat dibunyikan.

Keinginan Irak pada invasi ini jelas terlihat: Hussein ingin kontrol

penuh atas ladang Minyak Rumaila di Kuwait dan hak atas dua pulau

Kuwait yang menghalangi akses ke teluk Persia dari port Irak di

Umm Al-Qasr… Ketika pemimpin negara-negara Arab melakukan

pertemuan, mereka membicarakan mengenai hal ini… Petunjuk

menunjukkan bahwa Hussein mempunyai harga – dan harga itu

adlaah ladang minyak dan pulau-pulaunya.

NICK B. WILLIAMS, JR. Los Angeles Times

Saddan Hussein dengan tajam membuktikan bahwa siapa yang paling kuat di

wilayah Timur tengah ini. Negara superpower seperti AS pun kehabisan akal

bagaimana menghadapi orang seperti dia.

Irak mengklaim bahwa mereka akan mulai menarik mundur

pasukannya dari Kuwait City pada hari minggu, tapi mereka

tampaknya tidak merespon tekanan luar negeri. Bahkan Hussein

telah membuat targetnya sendiri, menunjukkan siapa yang

mempengaruhi atau mengontrol harga minyak dunia di masa

mendatang.

“Ini adalah tantangan fundamental pertama yang dihadapi oleh

negara AS untuk melihat apakah mereka bisa menciptakan peraturan

Page 102: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

dunia baru” kata John Hannah dari Institut Washington untuk

Timur tengah.

Minyak, dan uang (yang merupakan hasil penjualan minyak) adalah 2 kunci

krusial atas berbagai masalah. Seperti yang terjadi di seluruh dunia, uang adalah

pihak yang berbicara di wilayah Timur tengah. Membeli pasukan, bantuan

ekonomi dan sekutu. “Jika kita bisa membayar seseorang dan memproduksi

cukup minyak, kami akan senang karena kita akan punya banyak uang untuk

dihabiskan” kata salah seorang anggota kerajaan Arab Saudi.

Negara-negara Arab dalam banyak hal tampak seperti saudara yang saling

berkelahi dalam suatu susunan keluarga besar. Syria dan Mesir yang berbatasan

dekat dengan Arab Saudi telah mendapat untung cukup ebsar. Syria mendapat 500

juta USD dari bantuan Arab Saudi, dan Mesir mendapat 800 juta USD. Mesir

mengirimkan sejumlah pasukannya untuk bertugas di Arab Saudi, dan tentu saja

hal ini mendapat bayaran beberapa ribu dolar dalam sebulan.

Untuk semua pembicaraan mereka mengenai persaudaraan, Orang

Arab tidak mempercayai sesama orang Arab. Merekapun tidak

bergantung secara ekonomi satu sama lain. Hanya lima persen dari

total perdagangan Arab yang berlangsung dalam antar daerah.

Hanya dua persent dari 140 Miliar USD milik Arab dan Kuwait yang

diinvestasikan di negara-negara Arab.

Saat dunia berada proses menuju integrasi global, Arab justru

sebaliknya. Mereka tidak mencontoh Eropa atau Jepang atau Korea

sebagai model pembangunan yang berhasil, karena mereka khawatir

bahwa pengaruh luar akan menghancurkan ke-Arab-an mereka.

DAVID LAMB, Los Angeles Times

Tapi sekitar tiga ribu pasukan Arab-Syria yang bergabung dengan pasukan

internasional di Saudi Arabia tidak akan pernah pergi berperang melawan pasukan

Irak. Mereka akan mempertahankan Irak tapi tidak untuk menyerang pasukan

Page 103: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

negara Arab lain. Mereka adalah anggota keluarga bangsa Arab, bersatu untuk

melawan lawan bersama mereka, Israel.

Untuk melawan Israel, kami akan bersekutu dengan Irak

Pejabat pemerintah Syria

Percayalah padaku, tidak ada negara Arab yang mau bergabung

dengan pasukan AS melawan pasukan Irak. Mayoritas bangsa Arab

mendukung Saddam. Tidak ada pemimpin Arab lain yang berani

menantang kekuatan barat seperti Saddam. Jika saja aku punya

kekuatan, ya, aku akan berperang untuknya.

RIAD AASSI, pengungsi Palestina di Jordan

Walaupun Arab Saudi dan Kuwait membantu keuangan Irak dalam perang Irak-

Iran, kedua negara tersebut dibenci di dunia Arab. Banyak orang Amerika salah

berasumsi bahwa semua orang Arab itu kaya, tapi ada jurang besar yang

memisahkan kaum yang kaya dan kaum miskin di masyarakat Arab. Kebanyakan

negara-negara teluk mempunyai penduduk yang sedikit namun cadangan minyak

yang sangat banyak. Penduduknya hidup dalam kemewahan yang merupakan

hasil interaksi dengan bangsa Barat.

Sebaliknya, sebagian besar populasi negara Arab lain adalah sangat

miskin. Banyak penduduk negeri Mesir, Yordan, Lebanon, Syria dan Irak hidup di

bawah garis kemiskinan. Saddam Hussein telah memancing kemarahan dan

frustasi negara-negara “miskin” itu dengan mengklaim bahwa negara-negara yang

kaya karena minyak tidak membagi dengan adil dengan sesame saudara Arabnya.

Untuk pertama kalinya sejaka masa Gamal Abdul Naser dari Mesir,

bangsa Arab mempunyai cukup keberanian untuk melawan barat

dan mengatakan semua kata-kata keramat: Palestina, Islam, kesatuan

dan minyak – yang mana hal itu mengingatkan bangsa Arab seberapa

banyak hal benar yang terjadi dan seberapa banyak hal salah yang

juga terjadi.

DAVID LAMB, Los Angeles Times

Page 104: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Namun cukup aneh bila kita memperhatikan bahwa Iran juga sebenarnya berada

diatas tanah yang penuh dengan cadangan Minyak. Hasim F. Al-Khersan direktur

umum perusahaan eksloprasi Minyak menyatakan bahwa hanya 104 sumur

munyak yang telah digali di Irak selama kurang lebih 25 tahun, 95%nya berada

disebelah timur sungai Tigris. “ Kami berpikir bahwa apa yang telah kami

temukan hanya kurang dari setengah dari seluruh potensi minyak Irak”.

Alasan kenapa Irak berada di pihak negara “miskin” adalah karena

kekayaan minyak Arab telah habis digunakan untuk membeli peralatan perang

membangun monument. Antara tahun 1983 dan 1988, Irak telah membelanjakan

34miliar USD untuk mengorganisir dan memodernisasi pasukan Saddam Hussein.

Dengan pasukan terbesar di dunia Arab, Saddam Hussein telah menempa

sebuah kerajaan ekonomi dunia, dengan sedikit banyak dipengaruhi oleh politik

historis Nebukadnezzar ribuan tahun silam. Kekuatan untuk mendapatkan tujuan

ini datang dari pasukannya yang berjumlah jutaan. Dan perkembangan fantastis

ekonomi untuk para pemenang yang bisa menguasai setengah dari persediaan

minyak dunia.

Jika Saddam Hussein mendapatkan kontrol tersebut, dia pastinya akan

mendapatkan kekayaan yang tak terhingga. Sebagai tambahannya, dia akan

mendapatkan kekautan diatas wilayah yang sangat menginginkan kemuliaan atas

kesusahan di masa lampau. Seperti Nebukadnezzar, dia akan menjadi pemimpin

Timur tengah, kurang lebih.

Page 105: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

14. BABILONIA MODERN: KOTA YANG SEDANG

DALAM PENANTIAN

Saat Mr. Hussein berjuang dengan krisis akibat invasi ke Kuwait,

rencana konstruksi Babilonia tampak seperti ditinggalkan begitu saja.

Sebuah istana besar yang beberapa orang memperkirakannya akan

menjadi Istana Mr.Hussein ditinggalkan begitu saja saat baru jadi

setengahnya saja, berdiri kokoh bagaikan penjaga diatas reruntuhan

asli istana raja Nebukadnezzar. Alih-alih Taman Gantung yang sudah

lama hancur menjadi debu, ada sebuah danau buatan dengan

restoran disampingnya, dan restoran-restoran itupun tutup

semuanya.

JOHN BURNS, New York Times International

Situasi menjadi lebih jelas di Timur tengah saat aku menulis kenangan mengenai

peperangan kuno antara Babilon dengan Mesir, Assyria, Yudea dan Persia.

Semuanya yang tampak lama menjadi baru kembali, dan keturunan orang-orang

yang ribuan tahun lalu berperang satu sama lain kini kembali saling mengancam

di pasir panas Timur tengah.

Satu hal yang pasti: Babilon, sebuah kota Besar ciptaan manusia, sedang

menunggu untuk dibangkitkan kembali. Dia akan bangkit kembali untuk menjadi

sebuah kekuatan besar, pusat perdagangan dan reliji. Sama seperti saat dia

memainkan peranan pentingnya pada awal-awal berdirinya, maka dia akan sekali

lagi menjadi kota besar di hari-hari terakhirnya nanti.

Aku, Nebukadnezzar, Raja Babilonia,

Aku adalah putra dari Nabopolassar, Raja Babilonia.

Aku yang mendirikan Kuil Ezida

Aku yang membangun Jalanan di Pusat kota

Page 106: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Jalan dari anak yang termaafkan

Jalan dari sang Nebu

Dan melapisinya dengan batu yang berkilauan

Nebu, kaulah sang ilahi

Berikan aku keabadian

SEJARAH BABILONIA

Page 107: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

15. RAMALAN KEJATUHAN BABILONIA

Rasul Yesaya berkhotbah pada masa kegelapan dalam sejarah Yudea.

Hampir seratus tahun sebelum rezim Nebukadnezzar, Yesaya meramalkan

kejatuhan Yudea atas Babilon. Tapi ini belum semua yang Yesaya katakana

mengenai Babilon. Di dalam Bab 13 dan 14, Yesaya menulis prediksi

mengejutkan mengenai kota Babilon.

Satu abad setelah kematian Yesaya, Rasul Yeremia berjalan melalui

jalanan di Jerusalem dengan berita penghakimannya dan pemberkatan. Pada

masanya ini Babilon sedang berada di puncak kekuatannya, tapi luar biasanya,

Yeremia juga memprediksi hal yang sama dengan Yesaya mengenai masa depan

Babilon. Kata-kata kedua rasul tersebut sama seperti Headline Koran pada hari

sekarang ini.

Sang Nabi Mendakwa

Bab awal Yesaya membahas mengenai kekhawatiran penghakiman Tuhan

pada negara Yudea. Dimulai dari bab 13, Yesaya melihat kepada negara-negara

kafir dan berkata kepada mereka “Jika Tuhan akan menghakimi orang-orangNya

karena dosanya, apa yang membuatmu berpikir kau bisa lolos?”Yesaya kemudian

menyebutkan dua belas nama kota/negara dalam urutan pendosa: Babilon,

Assyria, Pilistia, Moab, Israel, Damaskus, Kush, Mesir, Babylon, Edom, Arabia,

Jerusalem dan Tire.

Yesaya memberikan Babilon pisisi khusu dalam list tersebut. Dia menulis

Babilon sebagai urutan pertama, dan menyebutkannya dua kali dan dia juga

menghabiskan lebih banyak waktu untuk menulis mengenai hari pembalasan

Babilon ketimbang negara lain.

Hampir semua tulisan dalam buku Yesaya datang pada saat masa-masa

hidupnya. Ramalan keduanya mengenai Babilon (Yesaya 21:10) terpenuhi pada

tahun 700 SM. Tapi hal-hal mengenai Babilon yang di deskripsikan pada bab 13

Page 108: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

dan 14 tidak terselesaikan pada masa hidup Yesaya. Kitab-kitab itu tidak pernah

terselesaikan.

Yeremia juga membuat prediksi mengenai negara kafir yang mengelilingi

Yudea (Yeremia 46:1 – 51: 64). Daftar hitamnya dimulai dengan Mesir, negara

yang meyakinkan Yudah untuk memberontak melawan Babilon namun kemudian

mengingkari janjinya untuk membantu Yahudi. Yeremia kemudian

mengumumkan penghakiman Tuhan atas tetangga Yudea: Philistin, Moab,

Ammon, Edom dan Damaskus (Syria). Akhirnya Yeremia mengumumkan

penghakiman atas 3 kelompok negara yang terletak di timur jauh: Kedar dan

Hazor di semenanjung Arab, Elam di wilayah Iran sekarang, dan Babilon.

Yeremia tidak menempatkan Babilon di posisi terakhir dalam listnya tanpa

sengaja. Justru dia membuat klimaks, menempatkan Babilon sebagai kota terakhir

yang di hukum.

Hukuman Atas Kota Babilon Masih Ada Di Masa Datang

Apakah tepatnya yang Yesaya ramalkan mengenai Babilon?

Pertama, Babilon akan dihancurkan pada “Hari Tuhan”

Berteriaklah dan merataplah, karena hari TUHAN sudah dekat, yaitu

hari Dia Yang Mahakuasa akan meremukkan engkau!.... Lihatlah,

hari TUHAN datang, hari pencurahan murka-Nya yang dahsyat!

Negeri itu akan dihancurkan dengan semua orangnya yang berdosa.

YESAYA 13:6, 9

Dalam perjanjian lama, makna “Hari Tuhan” aslinya menunjuk pada waktu saat

Tuhan masuk ke dalam sejarah untuk membuat perhitungan dengan Manusia.

Meskipun demikian, frase tersebut kemudia berubah dengan cepat menunjuk pada

hari penghitungan special dan pemberkatan yang akan datang ke seluruh dunia.

Rasul Yoel mendeskripsikan hari Tuhan adalah waktu ketika “Bumi

bergetar di hadapan mereka dan langit pun gemetar. Matahari dan bulan menjadi

redup dan bintang-bintang bersembunyi. (Yoel 2:10). Rasul Maleakhi menutup

perjanjian lama dengan menjanjikan bahwa Tuhan akan “Sesungguhnya, sebelum

Page 109: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

datangnya Hari Penghakiman yang besar dan menggentarkan itu, Aku akan

mengutus Nabi Elia kepadamu.” (Maleakhi 4:5)

Sebagai konsep atas hari Tuhan dalam Injil, hal itu menunjuk pada periode

unik pada saat penghakiman datang di setiap penjuru dunia terkecuali negara

Israel. Daniel mendeskripsikannya sebagai “"PADA waktu itu Mikhael, pemimpin

malaikat yang perkasa, yang menjaga dan melindungi bangsamu, akan muncul

(dan berperang bagimu melawan kekuatan Iblis). Bangsa Israel akan mengalami

masa penderitaan yang sangat besar, lebih daripada penderitaan yang pernah

dialami mereka sepanjang sejarah mereka. Namun demikian setiap orang di antara

kamu yang namanya sudah tertulis di dalam Kitab itu akan lolos.” (Daniel 12:1)

Yesus mendeskripsikan secara lebih Jelas lagi “Karena akan ada

penganiayaan yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah dan tidak akan pernah

terjadi lagi. "Sebenarnya, jika masa itu tidak dipersingkat, maka semua orang akan

binasa. Tetapi masa itu akan dipersingkat demi umat pilihan Allah.” (Matius

24:21-22).

Dalam Yesaya 13 sang rasul memprediksikan bahwa Babilon akan tetap

ada dan akan kemudian dihancurkan pada hari Tuhan. Tuhan akan melancarkan

penghakiman supranaturalNya di langit dan di Bumi. “Langit di atas mereka akan

menjadi sangat gelap. Bintang-bintang tidak bercahaya. Matahari menjadi gelap

pada waktu terbit. Bulan tidak memancarkan sinar…. Karena dalam kehangatan

murka-Ku itu Aku akan menyebabkan langit berguncang dan bumi bergeser dari

tempatnya.” (Yesaya 13:10, 13)

Kitab wahyu mendeskripsikan penghakiman supranatural ini lebih jauh

yang dijelaskan bahwa akan banyak banyak bencana yang ditumpahkan ke bumi

pada periode penghakiman ilahiah di Babilon: Gempa bumi, gangguan Kosmik,

petir dan geledek, polusi dan badai.

Yesaya menyediakan satu informasi tambahan yang membuat kita tahu

bahwa dia sedang berbicara mengenai penghancuran terakhir kota Babilon di hari-

hari terakhirnya. Tuhan menyatakan bahwa dia akan menghancurkan Babilon

ketika dia “akan menghukum dunia atas kejahatannya, dan orang-orang jahat atas

segala dosanya” (Yesaya 13:11). Setelah masa-masa banjir, Babilon telah menjadi

Page 110: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

symbol perlawanan manusia atas Tuhan. Saat Tuhan menghancurkan Babilon, dia

akan menghancurkan semua kejahatan di bumi.

Babylon Akan Dihancurkan Oleh Berbagai Bangsa

Jika memang benar akan dihancurkan pada masa-masa akhir zaman,

siapakah yang akan menghancurkannya? Amerika Serikat? Akankah AS akan

menghancurkan Irak? Sayangnya, Yesaya tidak memberikan informasi apapun

mengenai Amerika Serikat. Tapi Amerika Serikat adalah kekuatan utama dunia –

bagaimana mungkin negeri itu tidak memainkan peranan utama dalam hari-hari

terakhir?

Injil memprediksikan periode tujuh tahun sejarah kerasulan sebelum

kedatangan Yesus Kristus untuk keduakalinya ke Bumi. Jam kerasulan Tuhan

akan mulai bergerak ketika pemimpin dunia, sang antikristus, akan membuat

perjanjian perdamaian dengan negara Israel (Daniel 9:27). Di beberapa hal

perjanjian perdamaian ini akan menjamin kedamaian Israel dan keamanannya dan

akan menyediakan solusi bagi konflik Arab-Israel di Timur tengah.

Pemimpin ini akan muncul dari sisa-sisa kerajaan Romawi, kemungkinan

Eropa atau dataran rendah Mediterania. Dia akan mengontrol sebuah kerajaan

yang terdiri dari sepuluh negara dan akan mendominasi dunia melalui kekuatan

militer. Tapi perdamaian dengan Israel akan hancur ditengah jalan dalam waktu

tujuh tahun. Sang pemimpin itu akan tiba di Israel, memasuki kuil, dan

menyatakan bahwa dirinya adalah Tuhan. Patung dari pemimpin ini akan

didirikan di kuil itu dan semua orang diperintahkan untuk berlutut didepannya.

Pendirian patung ini menandai suatu titik balik. Untuk tiga setengah tahun

pertama Israel akan menikmati menjadi sebuah negara dengan penuh perdamaian,

dilindungi oleh perjanjian dengan penguasa dunia. Tapi untuk tiga setengah tahun

berikutnya, juru selamat palsu ini akan mengubah politik dunia untuk balik

memusuhi Yahudi. Melepaskan kebencian yang bahkan lebih parah dari Hitler,

sang Antikrist akan mencurahkan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan

umat-umat Tuhan. Dia tidak akan berhenti sampai Kristus kembali ke bumi dan

menolong orang-orangNya dan membangun kembali pemerintahanNya atas

negara-negara di bumi.

Page 111: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Amerika Secara Aneh Tidak Terlibat

Jadi dimanakah posisi Amerika serikat dalam gambaran tersebut? Tampak jelas

dari skrip tersebut bahwa kekuatan dominan politik dan militer akan muncul dari

wilayah sekitar Mediterania dan Eropa – bukan Amerika Serikat. Pada saat-saat

berakhirnya zaman, AS bukanlah lagi kekuatan berpengaruh di dunia. Tapi

bagaimana ini mungkin, terutama karena kita (orang Amerika) memainkan

peranan yang cukup krusial di wilayah Timur tengah pada saat ini?

Pertama, ada kemungkinan bahwa AS tidak disebutkan dalam ramalan

karena kita (orang Amerika) akan menjadi kekuatan internasional nomor dua

ketika Tuhan menghapuskan Kristen dari bumi, sebuah kejadian yang

“dijadwalkan” akan terjadi tepat sebelum periode tujuh tahun tersebut. Orang-

orang yang percaya sepenuh hati atas Yesus Kristus akan diangkat ke langit

sebelum Anti-kristus muncul.

Pada saat sekaran gini separuh dari orang Amerika mengklaim “dilahirkan

kembali” atau pemercaya Yesus Kristus. Jika hanya ada seperempat saja yang

benar-benar mengimani Kristus, maka 28 juta penduduk Amerika akan secara

tiba-tiba menghilang ketika Tuhan menghabiskan gerejaNya dari bumi.

Bisakah kau bayangkan efeknya bagi negara kita bila lebih dari 28 juta

orang yang bekerja dalam berbagai bidang seperti Industri, pemerintahan, militer,

bisnis, agricultur, pendidikan, kesehatan dan komunikasi menghilang begitu saja?

Jumlah itu sama dengan dua kali lipat seluruh populasi di kota New York, LA,

Chicago dan Houston sekaligus!

Fluktuasi ekonomi dari tahun 80an dan bahkan krisis berat akan

menghantam disertai dengan kehancuran politik dan ekonomi ketika kita

kehilangan orang-orang tersebut. Amerika tidak bisa mendukung pasukannya di

Timur tengah karena pasukannya sendiri akan digunakan untuk menjaga stabilitas

dalam negerinya sendiri yang kacau!

Kedua, ada kemungkinan bahwa Amerika menjadi masyarakat kelas dua

sebelum gereja dihabiskan dari muka bumi. Negara kita sekarang sedang berada

Page 112: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

di dalam masa-masa sekularisasi. Pada masa lampau, Tuhan memberkati Amerika

karena Amerika menyediakan tanah ideal untuk menjadi tempat tumbuh kata-

kataNya. Prinsip-prinsip dasar kita termasuk kebebasan beragama, pembangunan

kehidupan beragama telah berlangsung selama bertahun-tahun selama abad ke-19.

Misionaris dari Amerika membawa kabar gembira atas penyelamatan yang

dilakukan oleh Yesus Kristus untuk berbagai wilayah di dunia, dan bersama

dengan kabar baik itu lah datang pula kemajuan dalam bidang kesehatan,

agrikultur, pemerintahan dan moralitas.

Namun pada saat sekarang ini Amerika mengalami kemunduran Moralitas.

Pencarian kami atas kebebasan telah sampai pada kebebasan untuk

menghancurkan batasan moral dan menginjak-injak hukum agama. Ketika sebuah

negara tidak lagi menghasilkan buah-buahan kebaikan, maka negara tersebut tidak

lagi dapat mengharapkan berkat dari Tuhan.

Lebih jauh, Tuhan telah memberkati Amerika karena kedekatan Amerika

dengan orang-oranmg Yahudi dan negara Israel. Ketika Tuhan memanggil

Abraham, Dia menjanjikan bahwa Dia akan “Aku akan memberkati mereka yang

memberkati engkau, dan Aku akan mengutuk mereka yang mengutuk engkau.”

(Kejadian 12:3). Prinsip itu masih tetap dipegang hingga saat ini. Walaupun AS

tidak selalu memperlakukan Yahudi sebaik yang seharusnya, negara ini paling

tidak masih menampung pelarian Yahudi dari negara lain.

Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan

Negara Israel, dan kita telah menjadi sekutu terdekat Israel selama hampir empat

dekate. Walaupun begitu dalam beberapa tahun terakhir dukungan kita terhadap

Israel semakin berkurang. Pada saat kita nanti membalik badan dan membelakangi

negara Israel, kita telah menjadikan diri kita adalah musuh Tuhan. Ini bukan

berarti kita harus memaafkan segala hal yang Israel telah lakukan, namun kita

tidak boleh berhenti mengakui dan membela Negara Israel atas tanah yang

dijanjikan.

Alasan ketiga mengapa Amerika Serikat tidak digambarkan dalam waktu-

waktu akhir adalah lebih karena alasan yang sinis. Jika kita diserang sebuah

senjata Nuklir (walaupun tampaknya itu tidak akan terjadi), maka kita sepenuhnya

Page 113: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

akan lenyap dari dunia. Keempat, mungkin kita akan mengalam kekalahan hebat

atau melemahkan upaya-upaya diplomatic dan lebih mengutamakan tendensi

isolasi.

Setelah Vietnam, sedikit dari kita yang ingin terlibat dalam perang yang

hanya mengorbankan sedikit korban jiwa. Kita adalah masyarakat “instan”, kita

ingin perang kita hanya berlangsung cepat, atau bisa dibilang tanpa darah seperti

Grenada dan Panama. Kita menolak ide mengenai peperangan yang lama dimana

hal tersebut membutuhkan nyawa dan uang yang banyak.

Page 114: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

16. HARI PEMBALASAN TUHAN

Jika Amerika Serikat tidak terlibat dalam kejadian terakhir bumi, maka siapakah

negara itu? Yesaya mengidentifikasi dua kelompok negara yang akan bersatu

untuk berperang melawan Babilon. Kelompok pertama tidak diidentifikasikan

secara spesifik, tapi Yesaya mendeskripsikan komposisinya:

Dengarlah keributan yang ada di atas gunung-gunung! Dengarkanlah

derap langkah para pasukan yang gagah! Keributan dan suara ramai

itu berasal dari banyak bangsa. TUHAN semesta alam telah

membawa mereka ke Babel dari negara-negara yang sangat jauh.

Mereka menjadi senjata yang dipakai TUHAN terhadap engkau, hai

Babel. Mereka membawa murka-Nya dan akan menghancurkan

seluruh negerimu.

Yesaya 13: 4-5

Pasukan yang melawan Babilon adalah sekumpulan pasukan dari berbagai negara,

bukan dari daerah teluk tapi dari daerah yang sangat jauh. Pasukan multinasional

ini tidak hanya menghancurkan Babilon tapi juga seluruh negeri.

Ditulis hampir seratus tahun setelah Yesaya, Yeremia memprediksikan

kedatangan pasukan multnasional yang sama:

Karena lihatlah, Aku membangkitkan bala tentara bangsa-bangsa

yang besar dari utara untuk menyerang Babel dan ia akan

dibinasakan. Anak panah musuh selalu mengenai sasaran dan tidak

akan gagal…. "Lihatlah! Bala tentara yang besar datang dari utara,

disertai banyak raja yang telah dipanggil Allah dari berbagai negara.

Mereka bersenjata lengkap, siap untuk membantai. Mereka bengis

dan tidak mengenal belas kasihan. Seruan perang mereka gemuruh

seperti gelombang menghantam pantai. Hai Putri Babel, mereka

datang menyerbu engkau dengan berkuda, siap untuk bertempur.

Yeremia 50:9, 41-42

Page 115: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Ketika pasukan multinasional itu berjalan menuju Babilon, mereka tidak akan tiba

dari sisi sebelah selatan semenanjung Arab, tapi dari sebelah utara. Berjalan

melalui Turki, Syria atau Yordan, pasukan hebat ini akan bergerak dari utara

untuk melawan kota Babilon.

Kelompok kedua juga akan datang untuk melawan Babilonia. Kelompok

ini diidentifikasikan dalam Yesaya 13:17 sebagai “Medes”. Pasukan ini akan

menghabisi orang-orang Babilon:

Mereka yang tidak lari akan ditikam atau dibantai. Anak-anak

mereka yang masih kecil akan dihempaskan sampai mati di depan

mata mereka sendiri. Rumah mereka akan dirampok, dan istri

mereka akan diperkosa oleh orang-orang yang menyerbu mereka.

Bala tentara yang menyerang mereka itu tidak akan mempunyai rasa

belas kasihan sama sekali terhadap anak-anak muda di Babel atau

terhadap bayi-bayi sekalipun; mereka tidak akan sayang kepada

anak-anak.

Yesaya 13:15-16, 18

Yeremia mengkonfirmasi bahwa Medes adalah bagian dari kelompok yang

menyerang Babilon (Yeremia 51:11, 28). Siapakah bangsa Medes itu?

Beberapa berpikir bahwa Medes ditunjukkan untuk Cyrus dan bangsa

Persia yang menguasai Babilon pada tahun 539 SM, tapi Cyrus memasuki kota

tanpa peperangan dan hanya sedikit pertumpahan darah. Jadi siapakah Medes

yang akan membantai seluruh penduduk Babilon ini?

Medes adalah orang-orang yang meninggali daerah pegunungan di sebelah

utara Iran dan Timur laut Irak. Area ini ditinggali oleh orang-orang Kurdis pada

saat sekarang ini. Mereka telah berperang melawan Turki, Iran dan Irak dalam

usahanya untuk mendirikan negara merdekanya sendiri yang bernama Kurdistan.

Saddam Hussein membunuh ratusan wanita dan anak-anak mereka pada tahun

1987 dan 1988 dengan gas beracun; Kebencian orang-orang Kurdi terhadap

pemerintah Irak seiring dengan kebencian Medes terhadap Babilonia

Page 116: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

dideskripsikan oleh rasul Yesaya. Bangsa Kurdi akan membawa balas dendam

mereka pada wanita dan anak-anak Babilon.

Babilon akan Dihancurkan Secara Tiba-tiba

Babilon, kota yang diinginkan agar berdiri selamanya, akan jatuh dengan

cepat dibawah tangan-tangan kejam dari Penghakiman Tuhan. Tuhan

membandingkan dirinya dengan singa yang menerkam mangsanya secara tiba-

tiba: "Aku akan mengutus seorang dan ia akan datang kepada mereka seperti

seekor singa dari hutan belukar Yordan yang menerkam domba di padang rumput.

Babel akan dihancurkan dengan tiba-tiba dan Aku akan mengangkat orang

pilihan-Ku untuk memerintah atas orang-orang Babel. Karena siapakah yang

seperti Aku dan siapakah yang lebih berkuasa daripada Aku? Gembala mana

dapat menentang Aku?” (Yeremia 50:44).

Yeremia membandingkan kejatuhan Babilon dengan seseorang yang

mengalami penyakit mendadak “Tetapi sekarang Babel juga telah jatuh. Ratapilah

dia! Berilah dia obat! Barangkali ia masih dapat disembuhkan. 'Seandainya ia

masih dapat ditolong, kami ingin menolong dia. Tetapi sekarang tidak ada yang

dapat menyelamatkan dia. Biarkanlah dia! Tinggalkan dia, dan marilah kita

pulang ke negeri masing-masing karena Allah sedang menghakimi dia dari surga.”

(Yeremia 51: 8-9). Penyakit mendadak Babilon akan menjadi fatal.

Kejatuhan hebat Babilon tidak akan datang dari bencana alam. Tidak ada

gempa, api, atau bajir yang akan Dia lakukan. Babilon akan jatuh secara tiba-tiba

dalam peperangan.

Pesuruh-pesuruh dari berbagai penjuru datang berlarian kepada raja

untuk memberitahukan bahwa sudah tidak ada harapan lagi.

Yeremia 51:31

Seorang pembawa berita akan masuk dan mengumumkan kepada raja Babilon

bahwa ktoa telah dikepung dari berbagai penjuru. Babilon akan jatuh dan hancur

secara tiba-tiba

Page 117: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Babilon Tidak Akan Pernah Dihuni Kembali

Demikianlah Babel, kerajaan yang paling semarak di antara

kerajaan-kerajaan yang ada, permata kebudayaan Kasdim, akan

hancur sama sekali, seperti Sodom dan Gomora pada waktu Allah

menurunkan api dari langit ke atasnya.

Yesaya 13:19

Dalam perjalananku ke Israel aku telah banyak melihat ribuan gambar dan slide,

tapi aku belum pernah melihat gambar Sodom dan Gomorrah. Saat Tuhan

menghancurkan kedua kota tersebut pada masa Abraham, Dia “Lalu menurunkan

hujan belerang dan api dari langit ke atas Sodom dan Gomora.” (Kejadian 19:24).

Kota-kota itu tertutup oleh belerang panas dan kemudia tenggelam dengan apa

yang disebut dengan Laut Mati. Dari saat Tuhan menghancurkannya, kota-kota

tidak muncul lagi ke dunia dan tidak pernah lagi berpenghuni.

Yesaya memprediksi bahwa kehancuran Babilon sejajar dengan

kehancuran Sodom dan Gomorrah. Walaupun selama berabad-abad negeri

Babilon telah mengalami banyak penghancuran dan perang, tapi kota ini tidak

benar-benar pernah dihancurkan.

Yeremiah memprediksikan bahwa menara Babilon akan rubuh dan

temboknya akan runtuh. Rumah-rumah penduduk akan terbakar oleh api, dan

pintu gerbangnya akan rusak (Yeremiah 50:15; 51:30). Ramalan tersebut tidak

dibuktikan kebenaraanya ketika Cyrus menguasai Babilon pada tahun 539 SM.

Babilon yang besar dan hebat tidak pernah benar-benar dihancurkan dan

diratakan.

Babel tidak akan pernah bangkit lagi. Generasi demi generasi akan

berlalu, namun negeri itu tidak akan pernah dihuni orang lagi.

Orang-orang Arab yang biasa merantau pun tidak mau berkemah di

situ. Para gembala tidak akan membiarkan domba-dombanya

bermalam di sana.

Yesaya 13:20

Page 118: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Yesaya lebih jauh menambahkan bahwa Babilon “Tidak akan pernah bisa

ditinggali lagi selama-lamanya”. Kota-kota biasanya ditinggalkan untuk periode

pendek karena alasan perang, kelaparan dan wabah, tapi secara umum semua kota

akan ditinggali kembali ketika bahaya telah berlalu. Tapi ketika Babilon hancur,

kota itu tidak akan pernah bisa ditinggali lagi oleh siapapun dan kapanpun.

Yeremiahpun memprediksi mengenai ketandusan Babilon. Tidak hanya

kota tersebut akan tidak berpenghuni, tapi juga “Kota-kota Babel akan menjadi

reruntuhan, menjadi padang gurun gersang yang tidak didiami orang, bahkan

dilewati orang pun tidak.” (Yeremia 51:43). Air disungai Eufrat yang melewati

Babilon akan mongering, dan tanah Irak akan menjadi lingkungan yang suram dan

tandus. Negeri ini akan menjadi samasekali tidak bisa dihuni.

Batu-bata Babilon yang Tidak Berguna

Saat Robert Koldewey datang ke Babilon pada akhir abad ke-19, dia

menemukan seluruh area pertambangan yang mengambil batu-bata kota tersebut.

“Sebuah lubang dalam yang mengagumkan dan galeri yang muncul di tempat

tersebut karena proses penggalian batu-bata yang telah dilakukan selama beberapa

dekade. Bangunan Babilonia kuno mempunyai seni membuat batu-bata yang luar

biasa terutama pada masa Romawi”.

Kualitas batu-bata Babiloni yang baik telah digunakan selama beberapa

abad, tapi setelah kehancuran finalnya, Yeremiah menulis “Engkau akan menjadi

tandus untuk selama-lamanya; bahkan batu-batumu tidak akan pernah dipakai

untuk membangun lagi.” (Yeremia 51:26). Babilon bahkan tidak akan selamat

sebagai bagian konstruksi dari kota lain. Tidak ada satupun batu-bata yang akan

digunakan lagi.

Umat-Umat Tuhan Harus Keluar dari Babylon

Karena Babilon akan mengalami kekalahan yang parah, Yeremia

memanggil siapapun yang ingin selamat untuk keluar dari Babilon: “Larilah dari

Babilon! Selamatkan dirimu!” (Yeremiah 51:6)

Page 119: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Rasul Daniel hidup di Babilon pada saat kota tersebut jatuh ke tangan

Cyrus, dan dia mempelajarai ramalah Yeremia (Daniel 9:1-2). Karena Daniel

tidak lari malam itu, tampaknya dia memahami bahwa ini bukanlah malam

dimana Babilonia akan hancur selamanya. Tapi saat waktu tersebut datang, semua

orang yang memahami dan membaca kata-kata Tuhan harus lari dari Babilonia

dan Irak secepatnya.

Motivasi Untuk Penghancuran

Kenapa Babilonia akan dihancurkan? Tuhan mengumumkan kehancuran Babilon

karena dosanya terhadap umat-umat Tuhan dan penghancuran yang dilakukannya

atas kuil Tuhan. Tapi mereka yang menghancurkan Babilon tidak tahu bahwa

mereka beraksi sebagai agen Tuhan. Mereka datang untuk merampas Babilon,

untuk menghancurkan kota itu. Apapun status kota Babilon, apakahitu karena

minyak atau bentuk kekayaan lain. Negara-negara lain akan berhasrat untuk

merebutnya.

Tuhan Mengembalikan Israel

Setelah Tuhan menghancurkan Babilon, Yeremia mengatakan kepada kita apa

yang akan terjadi ketika negara Israel berkumpul lagi:

"Kemudian orang Israel dan orang Yehuda akan berjalan bersama-

sama sambil menangis mencari TUHAN, Allah mereka. Mereka akan

menanyakan jalan ke Sion dan memulai perjalanan pulang ke negeri

mereka. Mereka akan berkata, 'Marilah kita bersatu kembali dengan

TUHAN dalam perjanjian kekal yang tidak akan pernah terputuskan

lagi.'”

Yeremia 50:4-5

Setelah kematian raja Solomon, bangsa Israel terpisah menjadi dua negara.

Kerajaan utara yang bernama Israel, memutuskan diri dari keturunan David,

mendirikan system reliji palsu dan memilih Raja yang tidak baik. Negara ini tetap

berdiri sampai akhirnya dihancurkan pada tahun 722 SM oleh Assyria.

Page 120: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Kerajaan selatan, Yudea, tetap menjadikan Jerusalem sebagai ibukotanya

dan hanya dipimpin oleh keturunan David sampai akhirnya negeri ini dihancurkan

oleh Babilonia.

Setelah kehancuran Babilon, kedua negara Yahudi tersebut akan kembali

ke tanah yang dijanjikan. Tuhan akan membuat perjanjian baru dengan mereka,

sebuah perjanjian yang tertulis dalam hati mereka jadi mereka akan mengetahui

ilmu kebenaran standart Tuhan dan kemampuan internal untuk menjaga standart

tersebut.

Perjanjian baru ini akan membuat para pendosa-pendosa itu untuk

dimaafkan, tapi bagaimana? Dengan menyediakan pengganti untuk membayar

“denda” atas dosa manusia. Perjanjian baru dijanjikan oleh Yeremiah sebuah

inaugurasi atas kematian Yesus Kristus karena di salib.

Yesaya memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya di Israel:

TETAPI TUHAN akan bermurah hati terhadap umat Israel. Mereka

tetap menjadi umat pilihan-Nya. Ia akan membawa mereka kembali

ke Tanah Israel untuk tinggal lagi di sana. Banyak bangsa akan

datang bergabung dengan mereka di situ dan menjadi sekutu mereka

yang setia.

Bangsa-bangsa di dunia akan mengantar mereka pulang, dan bangsa-

bangsa yang tinggal dengan mereka di tanah TUHAN akan menjadi

hamba mereka. Orang-orang yang memperhamba umat Israel akan

berbalik menjadi hamba mereka -- Israel akan memerintah atas

musuh-musuhnya.

Yesaya 14: 1-2

Restorasi yang diprediksikan oleh Yesaya ini terjadi ketika sisa-sisa Yahudi

kembali ke tanah yang dijanjikan ketika kejatuhan Babilon atas Cyrus pada tahun

539 SM., ataupun pada saat Israel kembali ke tanah yang dijanjikan pada tahun

1948. Tidak ada satupun dari kedua waktu tersebut yang menggambarkan bahwa

Israel dibawa oleh orang-orang kafir yang kemudian beraliansi dengan Israel dan

membiarkan Israel memerintah negerinya sendiri.

Page 121: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Apa yang dideskripsikan oleh Yesaya adalah merupakan kejadian masa

depan negara Israel yang akan terjadi saat Yesus Kristus kembali ke bumi untuk

membangun kerajaanNya. Tuhan akan membawa bangsa Yudea dan Israel

kembali kepada tanah yang dijanjikan dan mengijinkan mereka menikmati

keuntungan dari perjanjian baru yang mulai berlaku sejak kematian Yesus Kristus.

Negara akan mengalami kehadiran Roh Kudus dan mengetahui pemaafan penuh

atas berbagai dosa.

Pada hari itu tidak akan ditemukan dosa di Israel atau di Yehuda

karena Aku akan mengampuni sisa umat-Ku yang Kubiarkan hidup.

Yeremia 50:20

"Kemudian Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh

permohonan ke atas segenap keluarga Daud serta penduduk

Yerusalem, dan mereka akan memandang dia yang telah mereka

tikam, dan berkabung untuk dia seperti berkabung untuk anak satu-

satunya dan meratapi dia seperti meratapi anak sulung yang telah

meninggal. "PADA waktu itu suatu sumber akan dibukakan bagi

penduduk Israel dan Yerusalem, suatu sumber untuk membersihkan

mereka dari segala dosa dan kecemaran mereka."

Zakhariah 12:10; 13:1

Israel dan Yudea mengalami pemaafan dari dosa mereka saat mereka

melihat Yesus Kristus kembali ke bumi pada kedatangan keduanya. Mereka akan

menyadari bahwa Dia adalah sang messiah dan Dia meninggal demi dosa mereka,

dan mereka akan menjadikanNya sang Juru Selamat.

Penghakiman Babilon akan menyajikan sebagai sebuah katalis yang akan

berujung pada kejadian hari akhir dan memulai pada restorasi Irael dan

pembangunan pemerintahan Kristus dari Israel untuk seluruh dunia.

Sepanjang sejarah, Babylon telah mewakili tingginya pemberontakan atas

rencana Tuhan, jadi Tuhan mengijinkan Babilon untuk terus eksis pada saat hari-

hari terakhir. Tapi kali ini, konflik antara Tuhan dan Babilon berakhir dengan

Page 122: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

hasil final. Kota Babilon akan dihancurkan dan kota Jerusalem akan direstorasi

dalam perjanjian terakhir yang penuh pemaafan.

Page 123: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

17. BABILON DALAM KITAB WAHYU

Kitab Wahyu dengan segala pengelihatan apokaliptis mengenai makhluk

hidup, mangkuk dan batu-batu mengkilap telah membuat takut dan bingung

banyak pembacanya. Apakah itu suatu teka-teki yang tidak mempunyai harapan

untuk dipecahkan atau itu adalah ramalah yang bisa kita pahami? Dan apakah

yang Wahyu katakana mengenai apa yang terjadi dimasa mendatang?

Dari bab pertama sampai terakhir, Wahyu mengklaim atas ramalan untuk

kejadian masa datang:

KITAB ini mengungkapkan beberapa hal yang tidak lama lagi akan

terjadi dalam kehidupan Yesus Kristus. Allah mengizinkan Dia

menyatakan segala perkara ini kepada hamba-Nya, Yohanes, dalam

suatu penglihatan, lalu disuruh-Nya seorang malaikat dari surga

menjelaskan arti penglihatan itu…. Kemudian ia berkata kepada

saya, "Jangan meteraikan apa yang telah kautuliskan, karena hari

penggenapannya sudah dekat…."Tengoklah, Aku akan segera datang

dan pada-Ku ada segala pahala untuk membalas setiap orang sesuai

dengan perbuatannya.

WAHYU 1:1, 22:10, 12

Ditulis oleh Rasul John, bab pertama dari Wahyu disusun dari tujuh surat

untuk tujuh gereja yang berbeda. Tapi awalan di Wahyu 4:1, Kristus berkata

kepada John: “Datanglah kemari, dan aku akan menunjukkan kepadamu apa yang

harus kau lakukan setelah ini”. Sisa dari kitab Wahyu ini focus pada kejadian

yang masih akan terjadi di masa depan, dan bab 6 sampai 21 menggambarkan

gambaran ketika sekali lagi program Tuhan merevolusi negara-negara Israel dan

sekitarnya.

Di masa mendatang, saksi Tuhan akan datang dari seluruh wilayah Israel.

Dunia fokus pada kuil Yahudi yang dibangun di kota Jerusalem, dan rasul baru

akan muncuk di kota Tuhan setelah Moses dan Elijah. Setan akan mengganggu

Page 124: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

negara Israel, dan pertempuran terahir di bumi akan terjadi di Armageddon,

sebuah bukit di Meggida yang berada di Lembah Jezreel di utara Israel

John Walvoord, kanselir seminar Teologis Dallas, mengatakan bahwa para

pengkhotbah tertawa 50 tahun lalu saat mereka mengutip Injil yang

menyebutkan perang besar terakhir di Timur tengah.

“Tawa skeptic karena pada masa itu Timur tengah sangat tidak penting dan

diperkirakan tidak akan pernah menjadi pusat aksi” Kata Walvoord

“sekarang untuk pertama kalinya, orang-orang percaya bahwa kekuatan

dunia ada di Timur tengah…mereka tidak lagi tertawa sekarang”

Gambaran Perjanjian Lama

Bahasa dan penggambaran Wahyu datang dari perjanjian lama. Seperti

yang dicatat oleh Farrel Jenkins “Kitab Wahyu kebanyakan ditulis dalam bahasa

Yahudi. Buku itu tidak tertulis dalam bahasa Paul, tapi dalam bahasa perjanjian

lama Rasul Yesaya, Ezekiel dan Daniel”.

Jika kitab perjanjian lama adalah seperti jigsaw Puzzle yang besar, maka

Wahyu adalah gambaran komplit atas hal-hal tersebut. Ramalan mengenai periode

bermasalah, kedatangan Kristus yang kedua, kehancuran Babilon, Restorasi Irael

dan Ciptaan Tuhan atas langit dan bumi semuanya dapat ditemukan didalam

perjanjian lama. Wahyu menghubungkan semua ramalan itu bersama-sama.

Bab 6 sampai 19 menjelaskan apa yang akan terjadi di bumi pada saat 7

tahun periode kesengsaraan. John menjelaskan rencana Tuhan atas kejadian masa

depan itu dalam Daniel 9:27

Raja itu akan membuat suatu perjanjian dengan orang-orang untuk

selama satu kali tujuh masa (7 tahun). Tetapi, setelah menjalani

setengah dari masa itu ia akan melanggar janjinya dan melarang

orang-orang Israel memberikan kurban-kurban persembahan kepada

Allah. Kemudian, pada puncak kekejiannya akan datang kebinasaan

sampai ia dimusnahkan."

Tujuh Puluh Minggu Waktu Daniel

Page 125: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Di dalam Daniel 9, Tuhan memberikan ramalan atas negara Israel. Waktu

terus berjalan ketika perintah Tuhan untuk mengembalikan dan membangun

kembali Jerusalem setelah kehancurannya oleh Babilon. Masa waktu Israel dibagi

menjadi tujuh puluh kelompok dan masing-masing selama tujuh tahun sehingga

total adalah 490 tahun.

Kelompok tahun 69 tahun pertama, atau 489 tahun dihitung sebagai waktu

untuk membangun Jerusalem: “Sekarang dengarkanlah! Sejak saat dikeluarkannya

perintah untuk membangun kembali Yerusalem, sampai saat kedatangan Dia

Yang Diurapi, seorang Raja, ada tujuh kali tujuh masa (49 tahun) ditambah

dengan enam puluh dua kali tujuh masa (434 tahun). Jalan-jalan dan tembok-

tembok Yerusalem akan dibangun kembali sungguhpun masa itu masa yang

penuh kesulitan.” (Daniel 9:25)

“Dia yang diurapi” adalah bahasa Ibrani untuk Mesiah dan ditujukkan

untuk Yesus Kristus. Hari pada saat Kristus masuk ke Jerusalem untuk

memproklamirkan dirinya sebagai messiah Israel adalah tepat 483 tahun setelah

perintah membangun kembali Jerusalem.

Waktu ramalan Tuhan pun berhenti sementara sampai disitu. Daniel

menjelaskan bahwa ada celah (gap) antara tahun 483 dan tahun akhir dari masa

waktu Israel. Beberapa kejadian akan berlangsung pada masa gap ini.

Pertama, sang Mesiah akan terbunuh.

Kedua, “Kemudian akan bangkit seorang raja dengan bala tentaranya yang

akan menghancurkan kota dan Bait Allah” (Daniel 9:26).

“sang raja dengan bala tentaranya” ini adalah sebuah sosok dimasa

mendatang,seorang Mesiah palsu atau antikristus; dan orang-orangnya, yaitu

bangsa Romawi, memenuhi ramalan ini ketika mereka menghancurkan kota

Jerusalem dan kuilnya pada tahun 70 M.

Kejadian ketiga adalah masa-masa kesulitan untuk Yahudi: “Perang akan

terus berlangsung sampai selesai, dan ketandusan alam telah terjadi.” Dari 70 M

sampai sampai hari ini Yahudi selalu mengalami saat-saat sulit, kesedihan dan

kesusahan.

Page 126: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Minggu terakhir pada masa tujuh tahun akan dimulai di Israel ketika sang

antikristus akan mengkonfirmasi sebuah perjanjian untuk tujuh tahun. Sebuah

pakta atau perjanjian perdamaian akan dibuat dengan negara Israel, dan perjanjian

ini akan memulai waktu terakhir periode tujuh tahun dalam masalah Israel. Israel

masih percaya bawah dia akhirnya mendapatkan kedamaian karena perlindungan

yang ditawarkan oleh sekutu kuatnya, tapi ditengah-tengah ternyata berkhianat

dan menghancurkan Israel.

Rasul Palsu Membawa Masalah di Israel

Akhir dari 3 setengah tahun dari periode ini adalah masalah tidak teratur dari

Israel. Yesus Krisuts mendeskripsikan ini sebagai “pembinasaan yang

mengakibatkan penghancuran” (Matius 24:15) dan mengindikasikan bahwa

pemenuhan atas ramalan tersebut masih di masa mendatang.

Ketika gambaran atau patung ini akhirnya terbangun di kuil “maka yang

ada di Yudea hendaknya melarikan diri ke daerah pegunungan Yudea. Karena

akan ada penganiayaan yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah dan tidak

akan pernah terjadi lagi.” (Matius 24:16, 21).

John mendekripsikan kejadian yang sama di Wahyu 13. Dia

menggambarkan kejadian pemimpin masa depan sebagai “hewan liar” yang akan

diperkuat oleh setan dan orang-orang yang menganiaya Yahudi selama 42 bulan

atau tiga setengah tahun, waktu yang sama diprediksikan oleh Daniel (Wahyu

13:5).

John menjelaskan mengenai “pembinasaan yang mengakibatkan

penghancuran” yang diutarakan oleh Daniel dan Kristus. Pembinasaan akan

menjadi gambar hewan liar yang akan didirikan di Kuil Jerusalem (Wahyu 13:14).

Semua orang yang menolak untuk menyembah patung itu akan dibunuh. Periode

tujuh tahun ini berakhir dengan kedatangan kedua Yesus Kristus ke bumi untuk

menghakimi dosa dan mendirikan kerajaannya di seluruh bumi (Wahyu 19:11-

21).

Terdengar cukup akrab bukan? Sama seperti Nebukadnezzar yang

meletakkan patung di daratan Dura dan menguji loyalitas subjeknya, termasuk

Page 127: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Zedekiah raja Yudea. Sama seperti antikristus masa depan yang akan meletakkan

patung atau gambar dan memerintahakan orang-orang untuk menyembahnya.

Hukuman untuk yang menolak? Hukuman mati tentunya.

Penghakiman Selama Tujuh Tahun

Di bab 6 sampai 19 kitab Wahyu, John menceritakan kepad akita map

kronolgoi untuk menuntun kita melalui periode bermasalah tujuh tahun. Segel,

trompet dan mangkuk terhampar dalam urutan, dengan tujuh mangkuk terakhir

penghakiman yang terjadi pada masa akhir. Periode ini berakhir pada hembusan

terakhir kesedihan seperti petir., geledek, gempa bumi dan badai yang menandai

masa transisi antaramasa penghakiman dan kembalinya Kristus.

Hewan Liar Romawi

Seorang pemimpin dunai yang akan muncul pada masa periode final tujuh tahun

adalah berasal dari Romawi Kuno. Dia akan memimpin Romawi baru yang akan

menjadi kekuatan dominan di dunia.

Kerajaan Romawi mengontrol banyak wilayah dataran Rendah

Mediterania dan Eropa. Ini adalah wilayah dimana sang antikristus akan muncul

dan ini adalah wilayah yang akan menjadi kekuatan militer dominan selama

periode kesulitan. Tapi Eropa? Negara Eropa apa yang lebih kuat ketimbang

Amerika Serikat?

Page 128: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

18. PENGATURAN ADEGAN

Ramalan-ramalan injil itu akan terpenuhi. Satu-satunya pertanyaan adalah

kapankah Tuhan akan membawa mereka ke masa lalu. Tapi bahkan saat ini

seorang yang bijak bisa melihat bahwa beberapa audisi pemain untuk perannya

dan dan adegan yang dibutuhkan dibawa ketempat tersebut. Babilon bangkit dari

tidurnya: Eropa bersatu: AS mengalami kemunduran ekonomi.

Pertimbangkan ini secara berhati-hati: Jika gereja meninggalkan dunia

esok hari, AS mungkin hancur dari suatu kekuatan dunia. Rusia juga akan hancur.

Jepang dan seluruh Asia naik secara ekonomi, tapi mereka bukan negara kuat

secara militer. Hanya negara-negara Eropa yang mempunyai potensi untuk

menjadi kekuatan militer di masa mendatang.

Tapi Eropa sangat bergantung terhadap minyak Timur Tengah. Jika Irak

bisa mengambil kontrol atas sumber minyak di Arab Saudi dan negara teluk lain,

bisa saja dia menguasai Eropa dan Asia secara ekonomi.

Hampir dua ribu tahun lalu Rasul John memprediksikan dua kekuatan

dominan dunia yang akan muncul pada akhir dunia. Sang Wanita, yaitu Babilon,

akan mendapatkan kekayaan dan kekuatan kontrol ekonom terhadap Eropa. Sang

hewan liar, yaitu Romawi, akan menjadi kekuatan militer dominan di wilayah

tersebut tapi akan bergantung pada Babilon dalam hal minyak. Sang hewan

mempunyai kekuatan militer yang cukup kuat untuk menghancurkan Babilon jika

memang dia mau, namun dia tidak mau melakukan itu karena dia butuh minyak

dari Babilon.

Akhirnya,antikristus dan sekutunya berjalan ke Babilon, memenuhi

ramalan Yesaya dan Yeremia. Mereka datang dari sebelah utara, pada waktu akhir

periode 7 tahun masalah bangsa Yahudi.

Arti Babilon

Semua isi dari bab ke tujuhbelas dan kedelapanbelas dari Wahyu menjelaskan

mengenai kejatuhan Babilon, dan puja puji langit pun dipanjatkan setelah

Page 129: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

kekalahan Babilon (Wahyu 19:1-3). Tapi apakah John menunjuk pada Babilon

sebagai sebagai sebuah kota atau sebagai majas persamaan atas kekuatan politik

dan militer?

Banyak guru Injil yang mempercayai bahwa ada dua jenis Babilon yang

dideskripsikan dalan Wahyu 17 dan 18: pertama, Babilon relijius yang akan

dihancurkan oleh antikristus dalam pertengahan masa-masa periode penderitaan,

dan lainnya adalah Babilon ekonomi, ibu kota antikristus yang akan hancur pada

masa penderitaan.

Tapi aku merasa teryakinkan bahwa Babilon yang dideskripsikan oleh

John adalah Babilon yang eksis pada waktu akhir dan penghancuran berikutnya

yang diprediksi oleh Yesaya, Yeremia dan Zakhariah. Dia dideskripsikan oleh

John dalam Wahyu 18 sebagai Harlot, dan seorang penerjemah angelic yang

mengatakan kepada John “Wanita yang kau lihat adalah sebuah kota besar yang

memerintah atas raja di Bumi” (Wahyu 17:18). Ini adalah kepentingan dunia,

sebuah kota yang diciptakan pada hari terakhir.

Wanita itu memakai pakaian berwarna ungu dan merah tua, dan

perhiasan yang indah-indah dari emas dan batu permata dan

mutiara. Ia memegang sebuah piala emas yang penuh berisi

percabulan. Pada dahinya tertulis suatu nama rahasia: "Babel Besar,

Ibu para Pelacur dan para Penyembah Berhala di Segala Pelosok

Dunia."

Wahyu 17:4-5

Ini adalah cara Rasul Zakaria mendeskripsikan pembangunan kembai Babilon

dimasa mendatang. Zekaria telah ditunjukkan seorang wanita yang mewakili

ketidak adilan dan kejahata. Dia akan dibawa ke Shinar, atau Babilon, dan

dibangun kembali seperti kota yang melindungi kejahatan. Dia adalah “ibu dari

para pelacur dan penyembah berhala” karena semua kejahatan negara bisa dirunut

kembali ke kota ini, kota yang pertama melawan perintah Tuhan.

Wahyu 17 dan 18 sangatlah mirip. Kedua bab tersebut sama-sama

mengatakan Babilon sebagai “kota besar” yang menghadapi kehancuran; kedua

Page 130: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

bab tersebut juga memandang Babilon sebuah piala. Di kedua bab tersebut

Babilon melakukan perbuatan zina dengan raja bumi dan menyebabkan seluruh

negara di bumi jatuh kedalam kemabukan. Di kedua bab tersebut Babilon juga

digambarkan menganiaya umat Tuhan dan berdiri membantu kejahatan.

Yang membuat Irak berbeda adalah kebanggan kulturalnya,

kekayaan minyak, ideology yang kuat dan keinginan Saddam Hussein

untuk berkuasa. Bahkan tanpa dia, kebanggan, kekayaan dan

ideologinya masih tetap akan ada.

“Kami ingin segalanya berjalan dalam cara kami, itu adalah cara

orang Irak”

John Yemma, Boston Globe.

“dalam cara kami” adalah cara Babilonia. Babilon sangatlah angkuh, bercermin

dari kebanggaan pemimpinnya sendiri sang Nebukadnezzar. John menulis bahwa

Tuhan menyatakan “Ia telah hidup dalam kemewahan dan kesenangan -- sekarang

imbangilah semua itu dengan siksaan dan kesedihan. Ia menyombongkan diri,

'Akulah ratu di atas takhtaku. Aku bukan seorang janda yang tidak berdaya. Aku

tidak akan mengalami kesedihan.'” (Wahyu 18:7)

Irak mau untuk berbicara dengan reporter barat dalam memandang

ancaman perang dan kesulitan Ekonomi dengan campuran budaya

Arab. “Kita bisa hidup tanpa Pepsi” kata seorang pejabat Irak.

“Hidup diatas kebanggaan sendiri jauh lebih baik dari pada makan

McKintosh dan meminum Pepsi”

Berita San Jose Mercury

John menulis bahwa Babilon diingat ketika pencurahan saat hari penghakiman.

Hanya ada satu Babilon yang disebutkan:

Kota besar "Babel" terpecah menjadi tiga bagian, dan kota-kota di

seluruh dunia menjadi reruntuk. Demikianlah semua dosa "Babel"

diingat dan dihukum Allah sampai habis bersih kemurkaan yang

tersimpan dalam cawan anggur kemurkaan-Nya.

Page 131: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Wahyu 16:19

Segera setelah pengumuman ini, John mencatat kehancuran kota Babilon,

melanjutkan tema kehancurannya sepanjang dua bab. Dan akhirnya dia mencatat

“paragraph pertama dari bab 19 melanjutkan perayaan kejatuhan babilon dan

mengandung lagu terimakasih di langit yang Tuhan telah hakimi”

SESUDAH itu saya mendengar seruan banyak orang di surga,

"Haleluya! Puji Tuhan! Keselamatan berasal dari Allah kita. Hanya

Allah yang mempunyai kemuliaan dan kuasa.

Karena penghakiman-Nya benar dan adil. Ia telah menghukum

Pelacur Besar itu, yang dengan dosanya telah merusak bumi, dan Ia

telah membalas kematian hamba-hamba-Nya."

Suara mereka menggema berulang-ulang: "Puji Tuhan! Asap api

yang membakar pelacur itu mengepul sampai selama-lamanya."

Kejadian 19:1-3

Kehancuran Kesombongan Manusia

Babilon terbakar hingga rata dengan tanah, dan mereka yang berada di langitpun

bersuka cita.

Sebelum kehancurannya, dia adalah “harta kerajaan, kebanggaan

Babilonia” (Yesaya 13:19). Tapi setelah penghancurannya, dia menjadi:

Hanya binatang-binatang buas di padang gurun yang akan bersarang

di tempat itu. Rumah-rumah mereka akan penuh dengan burung

hantu. Burung-burung unta akan diam di sana, dan roh-roh jahat

akan menari-nari di situ. Anjing-anjing hutan dan serigala-serigala

akan melolong dan bersarang di dalam istana-istananya. Sisa umur

Babel sudah sangat singkat, saat penghukumannya sudah di depan

mata.

Yesaya 13:21-22

Page 132: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Kesimpulan Tuhan Dari Cerita Dua Kota

Kami telah mengidentifikasi dan merunut cerita dua kota versi Injil dari Injil itu

sendiri: Babilon, sebuah kota yang dipilih oleh manusia, dan Jerusalem, kota yang

dipilih oleh Tuhan

Selama konflik tampaknya seperti kota pilihan manusia adalah pihak yang

menang. Babilon mengancam tanah yang dijanjikan dan akhirnya bisa

menghancurkan kerajaan Tuhan di bumi. Garis keturunan David diusir dari

singgasana, dan kota Jerusalem dibakar rata dengan tanah.

Tapi Tuhan mempunyai rencana lain untuk Babilon dan Jerusalem. Dalam

kitab Wahyu, John mendeskripsikan dua kota tersebut:

Lalu selama tiga setengah hari mayat mereka tergeletak di jalan di

Yerusalem (kota yang secara tepat digambarkan sebagai "Sodom"

atau "Mesir") -- tempat Tuhan mereka disalibkan. Tidak seorang pun

dibolehkan mengubur mereka dan orang-orang dari banyak bangsa

berkerumun di sekelilingnya untuk melihat mereka.

…. Maka guruh menggelegar gegap gempita dan kilat menyambar

sabung-menyabung; lalu terjadilah gempa bumi dahsyat yang belum

pernah terjadi dalam sejarah manusia. Kota besar "Babel" terpecah

menjadi tiga bagian, dan kota-kota di seluruh dunia menjadi

reruntuk. Demikianlah semua dosa "Babel" diingat dan dihukum

Allah sampai habis bersih kemurkaan yang tersimpan dalam cawan

anggur kemurkaan-Nya.

Kejadian 11:8; 16:18-19

Kota besar pertama yang disebut adalah adalah Jerusalem. Petir, guruh dan gempa

bumi adalah tanda akhir dari periode kesengsaraan. Kota besar Jerusalem akhirnya

terpecah menjadi tiga bagian, hancurlah kota tersebut dan Tuhan kemudian

mengingat kota Babilon.

Babilon telah ditakdirkan untuk dihancurkan, tapi Jerusalem ditakdirkan

untuk kebahagiaan. Babilon adalah prostitusi besar; Jerusalem adalah “sang

Page 133: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

pengantin, sang istri domba (Wahyu 21:9). Babilon berjubahkan ungu dan merah

menyala, dihiasi dengan emas, batu berharga lain dan berlian; Jerusalem bersinar

dengan kemuliaan Tuhan, dan kebrilianannya adalah seperti Kota itu penuh

dengan kemuliaan Allah, berkilau-kilauan dan bersinar seperti batu permata yang

indah dan mahal, jernih seperti yaspis.” (Wahyu 21:11). Babilon mengendarai

monster merah (Wahyu 17:3), Tapi Jerusalem turun dari Surga oleh Tuhan

(Wahyu 21:10).

Saat kain penutup millik Tuhan jauh ke panggung dunia, hanya ada satu

kota yang akan selamat, dan kota itu akan ada selamanya.

Page 134: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

19. MEMANDANG CAKRAWALA

Pada suatu malam Kristus membawa murid-muridnya keluar dari kuil

Herod dan membawa mereka ke lembah Kidron. Dengan matahari sore di

belakangnya, mereka mulai melakukan pendakian gunung Olive menuju desa

Bethani pada sisi jauh punggung bukit. Para murid menatap dengan takjub kuil

dan mengagumi ukuran dan keindahannya, bertingkah seperti turis saat melihat ke

bangunan tersebut.

Yesus membuyarkan pikiran mereka ketika dia mendadak bicara” Yesus

berkata kepada mereka, "Semua bangunan ini akan dihancurkan, dan tidak ada

sebuah batu pun yang akan tetap tinggal tersusun di atas batu yang lain" (Matius

24:2).

Kata-kata Yesus itu membuat terkejut murid-muridnya. Mereka langsung

mengasumsikan bahwa Dia sedang mendeskripsikan periode yang penuh dengan

masalah pada masa menuju pembangunan Kerajaan Tuhan, dan pikiran mereka

sibuk sendiri sairing mereka terus mendaki pegunungan itu. Ketika akhirnya

mereka beristirahat sejenak, para murid mendekati Yesus dan bertanya lagi

"Kapan hal itu akan terjadi? Peristiwa-peristiwa apakah akan menandakan

kedatangan Tuhan yang kedua kali dan akhir zaman?" (Matius 24:3).

Sama seperti orang-orang pada hari ini, para murid merasa tertarik untuk

mengetahui kapankan waktu akhir zaman itu tiba. Mereka juga penasaran untuk

mengetahui tanda-tanda akhir zaman.

Yesus menjawab pertanyaan murid-muridnya, dan kata-katanya

menggambarkan waktu saat menjelang kedatangan Dia kedua kali nya ke bumi.

Dia menitikberatkan pada dua point: pertama,tidak ada seorangpun yang tahu

tanggal pastinya.

Tetapi tidak ada seorang pun mengetahui hari dan saat berakhirnya

zaman ini -- malaikat tidak, Anak Allah pun tidak. Hanya Bapa yang

mengetahuinya…. "Jadi, bersiap-siaplah, karena kalian tidak tahu

kapan Tuhan kalian akan datang kembali….. Demikian juga kalian

Page 135: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

dapat menghindari kesulitan dengan senantiasa bersiap-siap

menantikan kedatangan-Ku kembali, karena Aku akan datang pada

saat yang tidak terduga.

Matius 24:36, 42, 44

Prediksi mengenai waktu akhir ini selalu salah. Tidak ada seorang pun tahu secara

pasti kapan Tuhan akan melakukan itu semua. Lagipula Yesus selalu

mengistruksikan orang-orang yang memahami beritanya untuk selalu berjaga-

jaga.

Point kedua Yesus mengimbangi yang pertama. Tidak ada seorangpun

yang tahun kapan tepatnya jam kerasulan Tuhan akan mulai berdetak, tapi kita

harus menduga bahwa Tuhan telah mulai mengatur susunan panggung untuk

DramaNya. Panggung itu mungkin masih kosong dari para actor, tapi jika semua

property telah ditempatnya dan lampu mulai menyala, kau bisa yakin bahwa

drama terakhir akan dilakukan sebentar lagi.

Yesus mengekspresikan ide ini dengan menggunakan metamorphosis dari

ladang petani:

"Ambillah pelajaran dari pohon ara. Jika carang-carangnya lembut

dan mulai bertunas, maka kalian tahu bahwa musim panas sudah

dekat.

Demikian juga jika kalian melihat segala hal ini mulai terjadi, maka

kalian tahu bahwa kedatangan-Ku yang kedua kali sudah dekat,

bahkan sudah di ambang pintu.

Matius 24:31-33

Para murid tidak tahu jam dan hari, tapi mereka bisa mengawasi musim. Tepat

pada saat cabang pohon ara sudah mulai bertunas, maka penjajaran Negara kunci

dan kejadian-kejadian yang ada dalam rencana Tuhan akan segera dimulai.

Tiga Penanda Spesifik

Page 136: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Apakah penanda spesifik yang bisa menjadi indikasi dari masa akhir zaman bumi?

Aku percaya ada tiga buah penanda.

Pertama, negara Israel harus eksis sebelum periode bermasalah selama

tujuh tahun bisa dimulai di bumi. Sejak 1948 penanda ini telah berada di

tempatnya. Israel adalah penanda yang paling krusia karena negeri ini berada di

tengah-tengah agenda Tuhan.

Penanda kedua Tuhan adalah Romawi yang bangkit kembali. Kekuatan

dunia ini harus bangkit kembali dari wilayah Romawi kuno. Dalam Daniel 7 dan

Wahyu 13 Tuhan mengindikasikan bahwa masa kekuatan pada masa akhir ini

akan terbentuk dari 10 konfederasi negara-negara yang berusaha mengambil alih

seluruh dunia.

Kerajaan Romawi menguasai banyak wilayah yang sekarang merupakan

Eropa dan dataran rendah Mediterania. Sampai pada tahun 1980 tampaknya

adalah suatu kemustahilan wilayah ini akan bisa bersatu. Benua ini tampak tidak

ada harapan dibawah pemisahan oleh NATO dan pakta Warsawa. Eropa barat

telah gagal dalam tujuannya untuk menyatukan dan memperkuat komunitas

Eropa.

Tapi kemudian datanglah saat-saat yang bersejarah pada tahun 1989 dan

1990. Secara tiba-tiba Eropa memasuki Era baru. Perang dingin berakhir, Pakta

Warsawa telah mati dan Komunitas ekonomi Eropa sedang dalam perjalanannya

dengan tujuan memperkuat Eropa.

Penanda yang kedua memang belum pada tempatnya, namun kita bisa

melihat bahwa pergerakan politik Eropa dengan baik. Injil memprediksi bahwa 10

negara akan bersatu. Bersama mereka akan mempunyai kekuatan militer yang

mengerikan dan kekuatan ekonomi yang mempengaruhi seluruh dunia.

Ketidakstabilan inheren beberapa negara di dunia dan kultur dalam Masyarakat

Ekonomi Eropa akan terus menunjukkan diri sebagai masalah, tapi ini sesuai

dengan deskripsi Daniel mengenai empat kerajaan yang merupakan sebuah negara

“kerajaan itu akan mencoba memperkuat diri dengan membentuk perserikatan

melalui pernikahan di antara para pemimpinnya. Namun mereka tidak akan

berhasil” (Daniel 2:43).

Page 137: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Penanda yang ketiga adalah pembangunan kembali Babilon. Kota

pemberontak dimana manusia bersatu untuk pertama kalinya dan melawan Tuhan.

Tuhan membiarkan kejahatan kembali dan sekali lagi berakhir ditempat asalnya.

Ekskavasi modern terhadap reruntuhan Babilonia kuno dimulai pada tahu

1950, tapi pekerjaan ini sangat lambat dan menghasilkan sedikit kemajuan sampai

akhirnya Saddam Hussein menguasai Irak dan mempercepat penggalian.

Tidak hanya kelahiran kembali Babilon, namun juga kota itu harus

menjadi ibukota dari kerajaan ekonomi yang akan berpengaruh terhadap dunia.

Babilon akan berusaha menguasai kontrol ekonomi Kerajaan Romawi baru dan

diatas “orang-orang, rakyat, negara dan bagasa (Wahyu 17:15). Pengaruhnya akan

terasa di seluruh dunia.

Rasul John tidak mengidentifikasikan apa yang bisa mempengaruhi sebuah

kota mendapatkan sebegitu banyak kekuatan, tapi dia memprediksikan bahwa

kota itu akan membawa kekayaannya yang luar biasa banya. Para pedagang di

bumi akan bersedih saat Babilon dihancurkan “karena tidak ada yang membeli

dagangan mereka lagi (Wahyu 18:11) dan kapten kapal akan bersedih juga karena

“semua orang yang mempunyai kapal di laut akan kaya karena kekayaannya”

(Wahyu 18:19)

Apakah Arti Semua ini Bagimu?

Tiga buah penanda, semua nya menunjuk pada berakhirnya waktu. Ketika semua

penanda tersebut telah sempurna, maka panggung akan di set untuk drama paling

dramatis dan mematikan sepanjang zaman. Saat kita memperhatikan kejadian di

TImur tengah, tampaknya kejadian-kejadian itu bisa terjadi kapanpun. Apakah

yang kita lakukan sebagai respon?

Respon mu adalah tergantung pada posisimu terhadap Tuhan. Tuhan telah

menyatakan dalam Injil bahwa hasrat utamanya untuk manusia adalah hidup abadi

– hidup untuk hari ini dan hari kemudian.

Lihatlah dunia saat ini dan kita sadar bahwa berkah hidup abadi dari

Tuhan adalah komoditas yang berharga dan sangat jarang. Dunia penuh dengan

Page 138: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

kesedihan, kebencian, kekejaman, peperangan, narkob, depresi dan kematian. Jika

Tuhan mempunyai tujuan untuk memberikan hidup abadi bagi dunia ini, maka

mengapa kita buang air ditempat kotor? Berada di ngara dengan moral yang

hancur?

Apakah Arti Ramalan Bagi Mereka Yang Percaya?

Jika kau telah menempatkan keimananmu pada Kristus, apa yang bisa kau perbuat

dengan ilmu yang kau dapat dari buku ini? Aku percaya Tuhan memberikan

pengelihatan kepada masa depan untuk tiga alasan.

Kita punya harapan di masa-masa yang mengecilkan hati. Dunia

tenggelam dalam ketidak pastian. Ketika orang bicara mengenai ekonomi, politik,

Timur tengah, kejahatan, narkoba, atau bahkan cuaca, kebanyakan orang merasa

tidak pasti dengan semua itu. Tapi Tuhan telah memberikan kita gambaran masa

depan bahwa Dia adalah sang mahakuasa.

Tidak hanya kita tahu apa yang akan terjadi pada bumi pada masa periode

kesulitan, tapi kita juga tahu takdir kita masing-masing. Kristen adalah satu-

satunya kaum yang bisa mendekati kematian dengan kepastian, karena Tuhan

telah menunjukkan bagaimana keadaan di dunia lain. Tuhan yang mengendalikan

alam semesta tahu kebutuhan kita masing-masing. Dia adalah pengendali apapun,

dan karena kontrolNya kita bisa mempunayi harapan “Kita tahu bahwa dalam

semua hal Tuhan bekerja untuk kebaikan bagi mereka yang mencintaiNya

(Romawi 8:28).

Kita bisa tetap suci pada masa percobaan. Dunia mencoba untuk merayu

para orang-orang yang percaya untuk masuk kedalam system yang merugikan

“Kau hanya hidup sekali; kau harus mendapatkan semua yang memang bisa kau

dapatkan!”, “Tidak mungkin kau mendapat yang lebih baik dari ini!”, “Jika itu

terasa baik untukmu maka lakukanlah!”

Bagaimana bisa orang-orang beriman menolak godaan atas pengejaran

harta duniawi ini? Peter menawarkan jawabannya:

Karena segala sesuatu di sekitar kita akan lenyap, maka hidup kita

sekarang hendaknya suci dan saleh. Hendaknya Saudara menanti dan

Page 139: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

menyongsong datangnya hari itu, yaitu ketika Allah akan membakar

langit dan unsur-unsur alam semesta akan meleleh dan lenyap

dimakan api. Sahabat-sahabat yang saya kasihi, sambil menantikan

kejadian-kejadian ini dan kedatangan Tuhan, berusahalah hidup

tanpa dosa; dan berdamailah dengan setiap orang, supaya Saudara

menyenangkan hati-Nya pada waktu Ia datang lagi.

2 Petrus 3:11-12, 14.

Lebih mudah untuk menolak rayuan saat kau tahu bahwa segala perbuatan mu

pada akhirnya akan ditimbang. Dengan mendeskripsikan kehancuran bumi dan

meninggikan kemuliaan langit, Tuhan memotivasi kita untuk “meraih harta di

surga” daripada hanya hidup untuk kesenangan dunia.

Kami bersemangat untuk membagi kabar gembira Tuhan dengan orang

lain. Paul menulis 2 Timotius dari dalam kurungan penjara. Mengetahui

kematiannya sudah dekat, dia untuk menyemangati Timotius, yang akan

mengalami hari berat kedepannya. Paul mendasarkan idenya bukan karena

kejadian terkini, tapi karena rencana Tuhan untuk dunia.” OLEH karena itu, di

hadapan Allah dan di hadapan Kristus Yesus, yang kelak akan mengadili yang

hidup dan yang mati pada waktu Ia datang meneguhkan kerajaan-Nya, aku minta

dengan sangat supaya engkau mengabarkan Firman Allah pada setiap kesempatan

dalam segala keadaan. Nasihati dan tegorlah sidang jemaatmu bilamana perlu,

anjurkanlah supaya mereka melakukan yang benar, dan dengan sabar berilah

mereka santapan dari Firman Allah. Hendaklah engkau senantiasa sadar dan

berjaga-jaga terhadap segala bahaya tersebut. Jangan takut menderita bagi Tuhan.

Bimbinglah orang-orang lain kepada Kristus. Laksanakanlah segala tugas

kewajibanmu. (2 Timotius 4:1-2, 5).

Paul tahu bahwa masalah telah datang, tapi dia mengacuhkan bahaya itu

dan melihat takdir abadi seluruh umat manusia yang berada dalam keseimbangan.

Jurang memang ada, tapi jalan dari kematian menuju kehidupan telah dibangun

dengan kematian Kristus. Dalam cahaya penghakiman masa depan Tuhan dan

dalam cahaya kedantangan Kristus yang kedua, Paul membujuk Timotius untuk

Page 140: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

memberikan sebanyak mungkin orang sebuah kesempatan untuk mendengar

Berita baik dari Tuhan mengenai hidup abadi.

Berita Tuhan mengenai Babilon dan Jerusalem, cerita injil mengenai dua

kota, adalah tidak meredup dan menghilang. Itu adalah seperti jendela yang

menghadap ke masa depan untuk manusia yang perduli akan masa depannya.

Berita dari Tuhan ini bukan untuk mengisi otak tapi untuk merubah hati.

Jika kejadian itu terjadi (dan pasti terjadi!), perbedaan apa yang harus kau lakukan

dalam hidupmu? Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa menentukan nasib

abadimu.

Page 141: The Rise of Babylon: Sign of the End Times

Kemudian seorang malaikat perkasa mengambil sebuah batu besar yang

bentuknya seperti batu penggiling, lalu melemparkannya ke dalam samudera

sambil berseru, "Babel, kota besar itu, akan dilemparkan seperti batu yang

kulemparkan ini, dan ia akan lenyap untuk selamanya.

Wahyu 18:21

INJIL