the rise of babylon: sign of the end times
DESCRIPTION
Terjemahan oleh saya sendiri dari sebuah buku berbahasa InggrisTRANSCRIPT
1. BABILON: BANGKIT DARI KEGELAPAN WAKTU
Panas yang kering dan menyakitkan pada September 1987, dan hal
terakhir yang aku ingin lakukan adalah berjalan sendiri diatas jalanan berdebu dan
menyisiki tembok yang berdebu. Tapi aku telah melakukan perjalanan dari
rumahku di Texas ke Babilon, Irak, dan sekarang aku telah berada disini dan tidak
ada yang sanggup menghentikanku, termasuk tentara-tentara bersejanta, dari
menjelajahi sisa-sisa kota kuno yang telah membuatku terkagum-kagum.
Akhirnya aku sendiri untuk sementara di sebuah kota yang mungkin sama
tuanya dengan peradaban itu sendiri. Mungkin di tempat aku berdiri sekarang
hanya berjarak beberapa kaki dari tempat dimana Alexander yang agung
meninggal atau tempat dimana Nebukadnezar termenung memikirkan kehebatan
kota yang telah dia bangun. Mungkin seorang tawanan muda bernama Daniel
pernah meletakkan jarinya di tembok-tembok ini dan berharap kembali ke
rumahnya di Jerusalem. Atau mungkin di suatu tempat di bawah lapisan pasir di
sekitarku ada sisa-sisa bangunan yang merupakan simbol perlawanan manusia
atas Tuhan: Menara Babel.
Aku mengambil beberapa gambar dari reruntuhan yang tidak terurus ini
lalu kemudian berjalan melewati tembok dan kembali pada kelompok
perjalananku. Saddam Hussein mengundang kami ke Irak untuk festival budaya,
untuk melihat keindahan Babilon baru yang bangkit dari reruntuhan. Seperti
pengunjung lainnya, aku bertepuk tangan dan tersenyum untuk sang tuan rumah
pada waktu-waktu tertentu. Tapi ada sesuatu yang muncul dari dalam jiwaku,
perasaan setengah tegang dan setengah lagi ketakutan.
Injil telah meramalkan pembangunan kembali Babilon, dan disini di depan
mataku sendiri sedang terjadi sesuatu yang menunjukkan bahwa ramalan injil itu
benar adanya. Tapi injil juga menyatakan bahwa pembangunan Babilon akan
sangat brutal dan akan dihancurkan oleh pasukan yang bahkan mampu
menghancurkan sebuah batu hingga tidak dapat digunakan lagi.
Aku menatap ke reruntuhan Babilon dibawah kakiku dan melihat batu bata
berusia dua puluh lima ribu tahun yang diperintahkan untuk dipasangkan oleh
sang Nebukadnezar. Selama berabad-abad, ribuan batu bata ini telah diangkat dari
reruntuhan dan digunakan untuk membangun kampung-kampung terdekat. Dan
hari ini, para pembangun kota Babilon memasang batu bata tambahan yang
bertuliskan “ Dibangun kembali pada masa presiden kami Saddam Hussein.”
Batu-bata itu juga tampaknya akan bertahan selama berabad-abad. Penghancuran
macam apa yang akan terjadi untuk mencegah pengunaan mereka kembali?
Mungkin Perang Nuklir. Tapi Amerika Serikat dan Uni Soviet telah
berunding kembali, kataku mengingkatkan diriku sendiri. Dan kenyataannya
kedua negara superpower itu belum pernah menunjukkan gejala-gejala
perdamaian sekuat ini sebelum hari ini. Kemudian pandangan ku tertuju kepada
sebuah poto menakutkan setinggi dua puluh kaki. Saddam Hussein, seorang yang
digambarkan sebagai seorang ksatria dari negeri Arab, seorang yang dikenal juga
dengan panggilan “Penjagal dari Baghdad”.
Apa yang akan mungkin terjadi pada kota Babilon dimasa mendatang?
Tanyaku dalam hati. Apapun terror yang mungkin akan terjadi, pastinya hal itu
akan mempengaruhi seluruh dunia.
Semua yang lama kembali menjadi baru
“Ekstra ekstra! Bacaan ekstra! Orang gila dari Mesopotamia mengancam
stabilitas Timur Tengah! Dunia terancam jatuh dalam peperangan!”
Apakah itu headline dari New York Times hari ini? Ataukah itu adalah
teriakan dari seorang utusan Tuhan dimasa silam yang hidup dua puluh lima ribu
tahun lalu? Sejarah tampaknya kembali terulang. Deskripsi mengenai kebangkitan
kembali Irak saat ini sama dengan deskripsi kebangkitan Nebukadnezar pada
tahun 605 sebelum masehi. Sekali lagi perhatian dunia tertuju pada Timur Tengah
dan ancaman dari satu orang. Sekali lagi dunia merasa waswas atas kebangkitan
Babilon.
Inti dari krisis ini sebenarnya adalah Saddam Hussein, Presiden Irak.
Banyak dikenal sebagai seorang yang kejam dan bengis, dan tentu saja dia tampak
aneh dan tidak masuk akal bagi banyak pikiran orang-orang barat. Apakah
rencana dan ambisinya? Apa hubungan antara aksinya sekarang yang berkaitan
dengan ramalan injil dan rencana Tuhan untuk dunia? Apakah Saddam Hussein
merupakan penghubung kepada Armageddon? Atau dia hanya seorang titisan dari
dinasti yang pernah dan selalu akan menjadi penguasa? Saddam Hussein telah
membingungkan banyak analis, baik itu dari negerinya sendiri ataupun dari negeri
barat.
Ketika dunia berusaha mempenetrasi enigma Saddam Hussein, kita bisa
menemukan petunjuk-petunjuk penting Tuhan dalam injil. Kunci misteri Saddam
Hussein adalah Babilon. Dari KEJADIAN sampai WAHYU, Babilon menduduki
posisi unik di dalam dunia Tuhan. Hari ini, sebuah kota yang pernah mati kembali
dibangkitkan oleh Saddam Hussein yang bertujuan untuk membangun dan
memimpin kekuatan internasional yang berpusat pada kemuliaan Babilon kuno.
Parade Kebanggaan dan Kekuatan
Musim panas bulan September yang cerah, dan bulan memancarkan
cahayanya diatas sungai Eufrat yang mengalir tenang. Ribuan tamu dan tokoh
berjalan dengan obor menuju ke jalan utama Babilon dan memasuki kota dari
utara. Diinstruksikan untuk membuat barisan sepanjang tembok yang besar, para
pengunjung dengan patuh melakukan perintah tersebut. Saat para pengujung
sudah berada ditempatnya masing-masing, seorang pria bermata hitam
menganggukkan kepalanya dan prosesi dimulai.
Baris demi baris prajurit memulai parade. Dengan berpakaian seperti jubah
Babilonia dan membawa pedang, tombak dan perisai. Diselingi dengan kelompok
musisi yang bermain harpa, terompet dan gendang. Sekelompok anak-anak
membawa cabang palem dan berlari sambil membawa semangkuk dupa. Lalu
datang barisan prajurit yang tampak seperti sebuah garis kumpulan manusia dan
senjata yang tak berujung. Setelah prosesi tersebut, para tamu mengunjungi
sebuah upacara untuk Ishtar, dewi Babilonia.
Apakah aku baru saja menyaksikan sebuah penyembahan paganism dari
zaman Nabi Daniel? Mungkin saja, tapi memang itulah yang terjadi pada saat aku
kembali ke Babilon pada tahun 1988 untuk menghadiri festival Internasional
Babilon yang kedua dibawah pengawasan langsung Saddam Hussein.
Bayangkan ada seorang penguasa yang memutuskan untuk mengecapkan
namanya dalam sejarah dunia. Tujuannya adalah untuk menguasai seluruh negara,
dan dia telah membangun kekuatan bersenjata yang besar untuk mewujudkan
keinginannya. Dia memegang kekuasaan penuh dan dia tidak ragu untuk
mengeksekusi mereka yang mengancam kekuasaannya. Orang-orang ditahan dan
dipenjara karena tindakan criminal sederhana karena tidak menghormati dirinya.
Meskipun demikian, militer tidak hanya satu-satunya cara yang
dilakukannya untuk meraih kekuasaan. Dia juga melihat dirinya sebagai
pelindung kebudayaan: puisi, hasil seni dan arsitek. Bahkan batu-bata di Babilon
tertuliskan namanya sebagai seorang pengawas atas konstruksi tersebut.
Apakah ini penilaian yang adil atas Sadam Hussein? Ya, tapi itu juga
secara akurat mendeskripsikan Nebukadnezar II, raja Babiloni yang mana
kerajaannya membentang dari laut ke laut. Pada masanya, wilayah yang sekarang
adalah Irak, Arab Saudi, Syria, Lebanon, Jordan, Israel dan Kuwait adalah
wilayah Babilon. Pada bulan Agustus 1990, Saddam Hussein berusaha
membangun kembali wilayah kerajaan sebelumnya dan menginvasi Kuwait.
Mungkinkah dia menguasai kembali seluruh wilayah kerajaan Nebukadnezzar?
Ramalan Injil atas Lahirnya Kembali Babilon
Karena Babilon dibangun pada zaman kuno dan merupakan kota
yang besar, maka pastinya Babilon akan menjadi kota besar lagi
pada masa pemimpin besar kita Saddam Hussein
SHAFQA MOHAMMED JAAFAR,
Arkeolog Babilon
Babilon akan menjadi kota besar lagi. Injil menyebutkan Babilon sebanyak
208 kali, dan banyak dari referensi tersebut ditujukkan untuk kota Babilon di
masa mendatang yang bangkit dari pasir gurun hari ini. Perhatikan nubuat injil
berikut ini:
Babilon, permata kerajaan, kemuliaan dari kekuatan Babilon,
akan dihancurkan oleh Tuhan seperti Sodom dan Gomorrah.
YESAYA 13:1, 6
Babilon belum pernah dihancurkan secara tiba-tiba seperti Sodom dan
Gomorrah. Babilon hancur karena dikuasai oleh Medes dan Persia, dan
mengalami kemorosotan, namun dia tidak benar-benar pernah dihancurkan
dengan paksa.
Sebuah ramalan tentang Babilon yang dilihat oleh Isa putra dari
Amoz: …merataplah, hari untuk sang Tuhan telah dekat; hari itu
akan datang seperti penghancuran dari yang Mahakuasa.
YESAYA 13:1, 6
“Hari untuk sang Tuhan” yang dideskripsikan oleh Isa menunjuk pada periode
kesengsaraan yang masih akan tetap datang. Maka dari itu, Kehancuran Babilon
akan datang pada masa kesengsaraan- periode singkat tepat sebelum kedatangan
kristus yang kedua.
Tuhan akan memberikan rasa belas kasihan kepada Jacob; Sekali
lagi dia akan memilih Israel dan menempatkan mereka di tanah
mereka sendiri… mereka akan memperoleh tawanan dari para
penawan mereka dan memerintah atas para penindas mereka…
Pada hari dimana Tuhan memberikan kau pertolongan dari
penderitaan dan kekacauan dan perbudakan kejam, kau akan
mengambil ejekan ini terhadap raja Babilonia: Bagaimana para
penindas telah sampai pada masa akhir mereka! Bagaimana
kemurkaan ini telah berakhir!... semua wilayah beristirahat dan
berada dalam damai; mereka istirahat dengan bernyanyi.
YESAYA 14:1-4, 7
Pada saat Babilon dihancurkan, Israel pada akhirnya akan berada dalam
damai dan akan tetap berada dalam keamanan. Israel telah menjadi negara sejak
1948, tapi tidak hanya dalam satu hari Israel mengenal perdamaian atau
kemudahaan. Israel belum pernah mengklaim semua tanah yang dijanjikan oleh
Tuhan , dan tetangga-tetangga Israel telah menjadi ancaman yang nyata dan
konstan.
Rumah yang Dibangun Untuk Kejahatan
Kemudian datanglah malaikat yang berbicara kepadaku
[Zakharia] yang datang dari depan dan berbicara kepadaku,
“perhatikan dan lihat lah ini apa yang muncul.”
Aku bertanya “apakah itu?”
Dia menjawab, “Itu adalah keranjang pengukur.
Dan dia menambahkan “ Ini adalah ketidakadilan manusia di
seluruh daratan.”
Lalu penutupnya dibuka, dan ada seorang wanita yang duduk
di dalam keranjang! Dia berkata, “Ini adalah kejahatan,” dan
dia mendorongnya kembali ke dalam keranjang dan
meletakkan kembali penutupnya.
Kemudian aku melihat-ada dua wanita dengan angin disayap-
sayapnya! Mereka mempunyai sayap yang tampak seperti
garpu, dan mereka mengangkat keranjang tersebut antara
surge dan dunia.
“Kemana mereka akan membawa keranjang tersebut?” aku
bertanya kepada malaikat yang tadi berbicara denganku.
Dia menjawab “Ke negara Babilonia untuk membuatkannya
rumah. Ketika semuanya sudah siap, keranjang itu akan
diletakkan disana ditempat yang seharusnya”
ZAKHARIA 5:5-11
Zakharia adalah hasil buangan Babilon dari Yahudi pada abad ke 6
sebelum Kristus. Lahir di Babilon, dia kembali ke Jerusalem pada 538 SM.
Zakharia berasal dari keluarga petinggi agama, dan dia menyaksikan orang-
orangnya memulai membangun kembali kuilnya pada 536 SM.
Namun pekerjaan di Jerusalem ini sangatlah merana, dan Tuhan berbicara
kepada Zakharia dan Haggai dan memanggil mereka untuk menghantarkan
beritaNya kepada para manusia untuk membangun kembali kuil tersebut.
Sementara hal ini adalah berita penting bagi mereka, Tuhan juga memberikan
mereka secercah informasi mengenai rencanaNya dikemudian hari atas negara
Israel.
Zakharia mempunyai ramalan atas Babilon pada 15 February 519 SM. Dia
melihat keranjang pengukur dengan tutupnya yang pernah dikatakan sebagai
“Ketidakadilan orang-orang diseluruh daratan.”. Wanita yang Zakharia lihat
adalah personifikasi dari kejahatan itu sendiri. Sama seperti semua perbuatan
buruk yang dilakukan oleh manusia, semuanya di representasikan oleh sebuah
karakter. Penutupnya yang berat diciptakan untuk menjaga sang wanita (atau sang
kejahatan) agar tidak melarikan diri.
Keranjang itu kemudian dibawa pergi oleh dua orang malaikat ke negara
Babilon. Kejahatan itu akan diletakkan di negeri yang melawan kekuatan Tuhan,
di tempat dimana namrud memimpin umat manusia untuk membangun sebuah
menara tinggi yang akan mencapai Tuhan. Babilon adalah kota yang mengancam
negeri yang dijanjikan Tuhan dan yang menghancurkan Jerusalem.
Kejahatan, kata malaikat, akan kembali tumbuh di Babilon. Tapi
bagaimana? Zakharia telah tinggal di Babilonia disaat kota tersebut dikuasai oleh
Medo-Persia. Mungkinkah Babilonia akan bangkit kembali?
Ya. Zakharia melihat bahwa “rumah” Babilonia akan bangkit kembali
ketika semuanya telah siap. Waktu dan tempat belum menunjukkan kebenaran
selama ribuan tahun, tapi saat rencana Tuhan telah siap, Babilonia akan akan
dibangkitkan kembali. Kejahatan akan kembali menguasai kota Babilonia. Kota
dimana pertama kalinya dimulai perlawanan manusia atas Tuhan akan menjadi
tempat dimana perlawanan manusia ini akan kembali terjadi.
Setiap hari yang kita lewati membawa kita mendekati akhir zaman, dan
setiap harinya dunia terfokus pada kejadian di Timur Tengah dan Mesopotamia.
Elemen kunci dalam ketentuan Tuhan dalam hal aktivitas akhir zaman adalah
pembangunan kembali Babilonia sebagai kekuatan dunia, dimana kejahatan akan
kembali menguasai kota tersebut.
Saat Babilonai mulai menjejakkan posisi pada pusat dunia, maka ini
adalah waktu yang tepat untuk membuka matamu lebar-lebar.
2. SEBUAH MANDAT KERAJAAN
Ketika raja Nebukadnezzar berkuasa disini sekitar 2500 tahun
lalu, dia meninggal instruksi untuk penguasa Babilonia
selanjutnya. Ditulis dalam skrip kuneiform, para penulis kerajaan
mendesak suksesor Nebukadnezar untuk memperbaiki dan
membangun kembali kuil dan istananya. Pada hari ini dalam
perspektif signifikansi politik, Saddam Hussein, sang presiden
Irak, telah melakukan kebijakan-kebijakan untuk menjalan
perintah dari masa lalu itu.
PAUL LEWIS San Francisco Chronicles
Selama hampir dua ribu tahun lamanya, Babilonia adalah kota terpenting
di dunia. Babilonia adalah pusat bisnis dan perdagangan untuk seluruh wilayah
Mesopotamia, sebuah pusat geografis yang menghubungkan antara timur dengan
Mediterania dan Mesir dengan Persia. Hasil-hasil tulisan negeri Babilonia dan
pemuka-pemuka agamanya telah menyebarkan budaya Babilonia ke seluruh
dunia. Ilmu peramalan, astronomi, astrologi, akuntansi, dan hukum telah
menyebar dari Babilonia.
Namun Babilonia mengalami penurunan sebagai rute utama bisnis dan
perdagangan dari sungai Eufrat terhadap mereka yang berada di sungai Tigris.
Pertama adalah Seleucid, kemudian Ctesiphon, dan kemudian Baghdad
berkembang menjadi pusat kekuatan dan pengaruh. Babilonia-pun kemudian
ditinggalkan tanpa penghuni dan hanya tersisa bekas-bekas kejayaan masa
lampau. Babilonia tidak jatuh seperti yang diprediksi oleh para nabi, tapi
kejayaannya telah runtuh oleh dominasi kota lain.
Pada awal abad ke 20, saat bekas-bekas kota Babilonia terkubur dalam
pasir gurun, tampaknya adalah mustahil bahwa kota tersebut akan bangkit kembali
setelah terkubur sedemikian lama.
Tapi pada bulan February 1990, lebih dari enam juta batu bata telah di
pasang untuk rekonstruksi kota ini. Saddam Hussein tidak perduli protes dari para
arkeologi yang menganggap itu adalah kejahatan untuk membangun suatu
bangunan diatas situs bersejarah. Saddam Hussein telah merencanakan sebuah
rencana untuk membangun kembali Babilonia di sepanjang sungai Eufrat. Di
lokasi tepat diatas kota Babilonia kuno, dia membangun kembali Istana
Nebukadnezzar, termasuk juga jalanan prosesi, teater Yunani, kuil-kuil, ruang
singgasana Nebukadnezzar dan gerbang Ishtar.
Saddam Hussein berencana membangun kembali Taman gantung
Babilonia yang merupakan salah satu keajaiban dunia kuno: Dia menawarkan 1,5
juta USD untuk siapapun yang mampu membuat gambaran irigasi yang digunakan
oleh Babilonia Kuno untuk mengairi taman gantung tersebut. Tiga buah bukit
buatan yang masing-masing setinggi 100 kaki, telah dibuat dan ditanami dengan
pohon palem dan anggur. Dan sebuah Ziggurat, atau Menara Babel mungkin akan
dibangun lagi di dekat sungai Eufrat.
Di tahun-tahun selanjutnya, Dr Muayad mengatakan bahwa
mungkin pemerintah juga akan menggali dan mengisi kembali
parit-parit kota, kondisi yang mirip dengan kondisi di masa
lampau (kecuali pejalan kaki dan gerobak kuda), dan bahkan
mungkin membangun kembali Ziggurat.
Pembangunan Dimulai
Restorasi kota Babilonia dimulai pada tahun 1978 yang bertujuan
menyelamatkan sisa-sisa kota dari kehancuran akibat deposit pasir, air dan
perampokan dari penduduk sekitar. Dikarenakan kebanyakan pria Irak pergi
berperang dengan Iran dan dikarenakan pula kebanyakan buruh Irak mempunyai
skill yang kurang memadai, Babilonia telah dibangun kembali oleh sekitar
delapan ratusan buruh dari Mesir, Sudan, Cina dan Korea Selatan.
Orang-orang Irak memutuskan bahwa Babilonia baru akan tampak semirip
mungkin seperti Babilonia kuno. Tidak ada seorangpun yang yakin bagaimana
rupa dan bentuk Babilonia kuno. Para peneliti mempelajari data-data arkeologis
dan informasi lain dari tulisan kuno Sumeria dan Babilonia untuk memastikan
bahwa restorasi kota Babilonia akan menjadi semirip mungkin dengan yang
dahulu.
Laporan dari arkeolog Jerman Robert Koldewey yang merupakan
ekskavator dari kota Babilonia pada awal abad 20 ini, mengatakan bahwa semua
ini sebenarnya terdapat kepentingan politis aneh yang menjadi tujuan utama
dalam ekskavasi ini. Peta Babilonia kuno hitam putihnya adalah hal pertama yang
melatarbelakangi pembangunan Kota Babilonia modern, mulai dari blueprint
hingga menjadi batu bata dan mortar.
Arkeolog Jerman yang mengekskavasi area Babilonia antara tahun 1899
dan 1912 telah membawa sisa-sisa reruntuhan Babilonia yang paling baik. Batu
bata biru tua dihiasi dengan gambar kerbau dan naga yang merupakan bagian
gerbang Ishtar, sekarang berada di Museum Pergammon, Berlin. Batu hitam besar
Hammurabi, yang mana terdapat diatasnya hukum tertulis pertama di dunia,
sekarang berada di museum Louvre, Prancis. Pemerintahan Saddam Hussein telah
mengirimkan petisi untuk mendapatkan kembali artifak-artifak tersebut tapi belum
ada satupun yang dikembalikan ke Irak.
Akankah Turis Datang ke “Dunia Babilonia”?
Beberapa pengamat percaya bahwa Babilonia dibangun kembali dengan
tujuan sebagai atraksi turis. Babilonia baru dideskripsikan sebagai “Disneyland
Megalomaniak.” Amy Schwartz, penulis editorial Washington Post menyebutnya
“salah satu atraksi turis yang paling aneh di dunia, dengan musik yang indah,
banyak warung makan dan tempat istirahat, dan “Danau Saddam” untuk
memancing.”
Ada rencana pula untuk membangun hotel, taman bermain, pusat rekreasi,
bioskop dan kuil. Hotel utama di kota ini direncanakan adalah berbentuk seperti
Ziggurat.
Ketika saya menghadiri festival Babilonia pada tahun 1987 dan 1988,
tamu dari seluruh dunia berkumpul disana. Ada penampilan ballet dari Uni soviet
dan Prancis, penyanyi opera dari Itali, tarian rakyat dari Yugoslavia, artis
flamenco dari Spanyol, paduan simpfoni dari Uni soviet dan penari Badui Arab
Saudi. Bahkan mereka mengundang Madonna, yang tidak ikut tampil dalam acara
ini.
“Ini bukan hanya festival bagi rakyat Irak” kata Munis Bashir kepada Los
Angeles Times. “ Ini adalah festival bagi seluruh dunia, karena Babilonia adalah
pusat dari segala peradaban dunia pada masa lampau dan telah berkontribusi
banyak bagi dunia. Orang-orang dari seluruh dunia juga ingin melihat Babilonia.”.
Sebuah Pengampunan untuk Babilon?
Rakyat Irak menikmati munculnya istana Nebukadnezar, mereka
tiba ke Babilon dengan bus atau mobil pribadi di hari libur jumat
mereka. “Kota ini lebih cantik daripada kota tempat kami
tingga,” kata Sadia, seorang remaja yang mengunjung Babilon
bersama temannya. Pesta-pesta pernikahan yang ramai juga
banyak diadakan disana, diiringi dengan suara-suara terompet
yang saling bersahut-sahutan.
Mungkin ada alasan yang lain dibalik pembangunan kembali Babilon. Michael
Ross, penulis untuk Los Angeles Times, berspekulasi bahwa mungkin saja Munir
Bashir mengambil pekerjaan sebagai pengatur musik dalam festival musik
Babilon untuk mendapatkan ampunan atas kota Babilon dari ketentuan Injil dalam
Kitab Kejadian, ketika seorang malaikat besar melemparkan sebuah batu ke laut
dan berkata: maka hancurlah Babilon, sebuah kota besar di bumi, dengan
kekuataan penghancuran yang besar, dan tidak akan pernah ditemukan lagi: dan
suara para pemain harpa, penyanyi, pemain suling dan pemain terompet tidak
akan pernah terdengar lagi.
Tidak akan ada seorang pun yang akan menemukan kau lagi.
Suara-suara batu gerinda tak akan pernah terdengar lagi olehmu.
Sinar lampu-pun tidak akan pernah menyinari kau lagi. Bunyi
upacara pernikahan juga tak akan pernah terdengar olehmu.
Kenapa Saddam Hussein membangun kembali Babilon? Beberapa orang Irak
berpendapat bahwa alasan pembangunan Babilon dilakukan pada awal tahun
peperangan dengan Iran adalah sebagai media kampanye untuk mengingatkan
rakyatnya bahwa perselisihan antara penduduknya dengan Iran telah berlangsung
selama ribuan tahun.
Presiden telah memerintahkan untuk membangun kembali kota
kuno tersebut dan mengembalikannya kepada bentuk aslinya di
masa lampau sebelum bangsa Persia menghancurkannya dua
puluh ribu tahun silam.
BABYLON GOVERNOR ARIF GITA SUHEIL
Sementara yang lainnya percaya bahwa tujuannya adalah membangun Irak
sebagai pusat kebudayaan dunia dan orang Irak sebagai pemimpin atas
kebudayaan Babilon, Niniveh dan Ur yang telah hancur ribuan tahun lalu.
Sekarang adalah waktunya untuk melihat lebih dekat alasan Sadadm
Hussein untuk membangun kembali Babilon.
3. KENAPA MEMBANGUN KEMBALI BABILON?
Pada bulan Januari, 1987, Michael Ross menulis di Los Angeles Times:
“Babilon telah menjadi hal yang penting bagi pemerintah Irak sejak perang
meletus pada bulan September 1980. Pemerintah Irak tertarik untuk
menghubungkan antara konflik sekarang dengan Persia dan perang legendaris
dimasa silam. Pemerintah Irak telah mempercepat proses rekonstruksi dalam
rangka menjadikan Babilon sebagai symbol kebanggaan nasional”.
Untuk menghargai konstruksi Babilon pada sekarang ini, adalah hal yang
penting untuk memahami sejarah modern Irak. Pada bulan Februari 1963, Irak
mengalami kudeta berdarah. Partai sosialis pan-Arab, atau lebih dikenal dengan
nama Partai Baath, mengambil kekuasaan dalam pemerintahan Irak. Tujuan partai
Baath adalah unifikasi politik seluruh wilayah Arab dan pemuliaan bangsa Arab
sebagai sebuah ras. Partai Baath menentang dan terus menentang imigrasi bangsa
Yahudi ke Palestina dan pendirian pemerintahan negara Yahudi.
Saddam Hussein yang merupakan orang Baath, diangkat menjadi presiden
Irak dan ketua dewan revolusionari pada bulan Juli 1979. Sejak masa
kekuasaannya berdiri, dia menitikberatkan pada kekuatan militernya untuk
menjadi negara pemimpin di dunia Arab. Namanya mempunyai arti “seorang yang
suka melawan” dan enam hari setelah dia menjadi presiden dia mengkonfrontasi
dua puluh dua lawan politiknya dan mengeksekusi mereka. Dia sekarang adalah
pemimpin tunggal dari Irak, tapi dia belum mencapai tujuan utama dia. Tujuan dia
adalah menjadi penyelamat dan pemimpin dunia Arab.
Saddam Hussein berpikir dalam artian lingkaran.. Lingkarannya
yang paling dapat prioritas adalah teluk, yang masih memegang
urutan nomor satu bagi dia. Tapi di luar itu ada lingkaran lain
yang merupakan lingkaran dunia Arab, yang merupakan hasrat
atas dominasi seluruh Arab… Dia menganggap dirinya sebagai
Nasser di dunia Arab.
Invasi Pertama Saddam Hussein
Satu tahun setelah memperoleh kekuasaannya Hussein menginvasi Iran,
mengambil keuntungan dari pergantian rezim dan kekacauan di Iran. Alasan
Hussein menginvasi Iran ada banyak dan sangat kompleks, namun diperkirakan
alasan utamanya adalah tensi rasial yang telah memanas sejak ribuan tahun lalu.
Kedua negara tersebut memang sama-sama beragama Islam, tapi bangsa Iran
bukanlah bangsa Arab. Mereka adalah bangsa Persia yang berbicara dengan
bahasa Farsi dan mempunyai perbedaan dalam hal sosial, kultur dan kebudayaan
dengan bangsa Arab. Hammurabi dari Babilon perang dengan Persia delapan ratus
tahun sebelum masehi. Di tahun 539 SM, Cyrus yang agung, seorang raja Persia
akhirnya mampu menguasai Babilon.
Adalah suatu hal yang sulit bagi orang Amerika untuk mengerti hal
semacam ini. Tapi bagi orang timur tengah, membicarakan permusuhan antara
Irak – Iran (Babilonia – Persia) yang sudah berlangsung ribuan tahun ini sama
seperti membicarakan hal yang baru terjadi kemarin. Permusuhan antara Irak dan
Iran/Persia (yang pada saat ini sedang dalam keadaan damai), dapat dengan
sekejap terpicu kembali kapanpun.Di kedua negara tersebut,segala bentuk konflik
antara kelompok suku dapat membawa kedua negara itu dalam perang.
Motivasi nomor dua Irak menginvasi Iran adalah karena alasan politik.
Setelah menggulingkan rezim Syiah Iran, Republik Islam Khomeini mencoba
untuk menggulingkan rezim Baath Irak dengan mendukung pemberontak suku
Kurdi di wilayah utara Irak dan kelompok Islam Shiite di Irak (Partai Baath
kebanyakan di dominasi oleh Muslim Sunni). Suku Kurdi, yang bukan merupakan
orang Arab, ingin bebas dari dominasi Arab. Hussein menginvasi Iran untuk
membalas sikap ikut campur Iran dalam urusan dalam negeri Irak.
Alasan ketiga adalah karena alasan geografis. Irak yang merupakan negara
dengan cadangan minyak bumi yang cukup kaya, hanya mempunyai garis pantai
sepanjang dua puluh enam mil di teluk Persia. Basra, sebuah kota yang bisa
dibilang sebagai kota “pelabuhan”, berdiri sejauh 50 mil dari teluk Persia dan
hanya tersambung ke teluk Persia melalui sebuah terusan. Terusan ini adalah
bentuk perbatasan antar Irak dan Iran, dan kenyataannya kedua ini saling berebut
kontrol atas terusan ini. Saddam Hussein merasa bahwa akses vital negerinya ke
teluk Persia terancam oleh Iran.
Perang Merubah Urgensi Babilon
Sebelum pecah perang Iran-Irak, beberapa bagian dari kota Babilon telah
di restorasi. Beberapa area telah di ekskavasi, sebuah museum telah dibangun, dan
sebuah kuil telah di rekonstruksi. Kota Babilon sejauh ini hanya mempunyai
fungsi utama sebagai objek para arkeolog dan ilmuwan. Baru setelah Irak
berperang dengan Iran, pemerintah Irak menjadikan rekonstruksi kota Babilon
sebagai sebuah prioritas.
Di tahun 1982, Irak mempublikasikan sebuah buku berjudul Babylon.
Pesan sang Presiden Irak muncul di cover belakang buku tersebut: “Penyelamatan
arkeologis kota Babilon adalah tugas Patriotik, nasional dan Internasional”. Buku
ini dinilai cukup luar biasa karena buku ini membujuk dunia untuk membantu
dalam membangun kembali Babilon. Saddam Hussein menginginkan Babilon
dibangun kembali dengan tujuan hanya akan menjadi taman arkeologi yang
terfokus pada “preservasi dan restorasi monument Babilon”.
Tapi di suatu saat diantara tahun 1982 dan 1987, Saddam Hussein
merubah tujuannya dalam merestorasi kota Babilon.
Berita Suram di Front Peperangan
Saat Saddam Hussein menginvasi Irak di tahun 1980, dia mengharapkan
kemenangan yang mudah atas pasukan Iran yang sedang lemah moralnya.
Pasukan Iran yang telah setia kepada rezim Syiah Iran, telah kehilangan
kekuatannya atas rezim yang sekarang berkuasa di Iran. Hussein berharap
pasukannya, yang merupakan pasukan nomor empat terbesar di dunia, akan
mampu menghajar pasukan Iran dengan mudahnya. Tapi ternyata dia salah..
Perang berlangsung minggu demi minggu, bulan demi bulan dan akhirnya
hingga bertahun-tahun. Dari tahun 1982 sampai 1988, gelompang perlawan Iran
atas Irak mengalir deras dari segala wilayah di Iran dan menjadikan perang ini
menjadi sebuah kumpulan pertempuran yang menakutkan dan sangat berdarah.
Pemerintah Iran terus mengirimkan gelombang manusia untuk melawan pasukan
pasuka Irak. Perang ini telah menjadi sebuah posisi “skakmat” bagi kedua negara
tersebut.
Berita-berita dari pertempuran di garis depan terdengar sangat suram,
begitupun halnya dengan kondisi suasana hati di Baghdad. Kegirangan dan
optimism yang tampak pada awal-awal perang berubah menjadi jadi rasa takut
dan keraguan. Kota Baghdad yang masuk ke dalam jangkauan rudal-rudal Iran
mengalami kehancuran fisik yang cukup parah. Jumlah kematian dan korban luka-
luka juga meningkat secara signifikan. Selama perang delapan tahun ini, sekitar
seratus tiga puluh ribu jiwa pasukan dan penduduk Irak telah meninggal, dan tiga
ratus ribu lainnya mengalami luka-luka. Hampir semua keluarga di Irak
merasakan nuansa kematian. Hari demi hari selalu datang mayat-mayat prajurit
Irak yang penuh dengan peluru dan tertutup dengan peti yang terbungkus dengan
bendera Irak.
Perang ini tidak hanya boros dalam hal nyawa manusia, tapi juga telah
menghabiskan harta negeri Irak. Sebelum perang dimulai, Irak mempunyai
surplus 30 milliar USD, tapi setelah perang Irak justru mempunyai hutang 70
milliar USD. Biaya yang sangat besar untuk melatih dan meletakkan satu juta
pasukan sangatlah mengejutkan bagi pihak Irak. Dan yang paling buruk dari
semuanya, harga minyak dunia jatuh di pasaran global. Irak pun berusaha keras
untuk memompa dan mengapalkan minyak dari tambang minyak yang hancur
karena peluru dan bom negeri Iran. Produksi minyak mentah Irak menurun dari
4,5 juta barrel per hari menjadi hanya menjadi beberapa “tetes” saja setelah
perang dimulai.
Semua ini kemudian menjadi masalah yang sangat besar bagi seorang
Saddam Hussein. Dia kemudian menyadari bahwa dia butuh sesuatu untuk
membakar semangat penduduk dan prajurit Irak, atau kekalahan akan
menghampirinya. Dia perlu sebuah hal untuk mengkristalisasikan permusuhan
kuno antara Irak dan Iran, suatu symbol superioritas Iran. Maka itulah, hal apa
yang lebih bagus untuk mendramatisasikan situasi ini selain reruntuhan kota
Babilon? Sebuah kota yang dikuasai oleh raja Persia.
Presiden Saddam Hussein memutuskan untuk membangun
kembali istana Nebukadnezar pada puncak peperangan yang
hampir dimenangkan oleh musuh. Tujuannya tidak lain adalah
untuk menjadi pusat kampanye dengan tujuan memperkuat
semangat nasionalisme bangsa Irak dengan pendekatan sejarah….
Kampanye Saddam Hussein juga mengandung akhiran yang lebih
halus: Pembangunan kota Babilon menjustifikasi perang mahal
Irak dengan Iran sebagai pelunasan atas perang dengan Persia
ribuan tahun lalu. Dan kampanye ini menggambarkan Saddam
Hussein sebagai penganti Nebukadnezar, penguasa terbesar
Babilonia.
PAUL LEWIS, New York Times
Nation Building [tidak terdapat kalimat padanannya dalam bahasa Indonesia, tapi yang
dimaksud nation building adalah: Proses pembangunan suatu bangunan tertentu yang dapat
mempengaruhi rasa nasionalisme warga negara yang bersangkutan: contoh pembangunan
Candi Borobudur dan pembangunan Jembatan Suramadu]
Sejarah sering menggunakan Nation building di berbagai belahan
dunia
PROFESSOR J.C. HUREWITZ, Columbia University
Kota Babilon adalah sebuah sebuah peraga yang sangat luar biasa. Kota
Babilon bisa dibilang adalah Alamo-nya Irak. Keputusan Saddam Hussein untuk
membangun kembali Babilonia telah memaksa rakyatnya untuk focus pada masa
keemasan Irak di masa lampau, di masa ketika mereka (Irak) telah dikalahkan
oleh musuh yang sama.
Membangun kota Babilon adalah suatu hal yang sinkron dengan
meningkatnya ancaman dari Iran dan merupakan penegasan atas “takdir” yang
mengatakan bahwa Irak akan menjadi pemimpin di wilayah Arab. Sekarang,
Saddam Hussein telah membangun Babilon dengan tujuan lebih dari sekedar
taman arkeologis, tapi juga bertujuan untuk menjadikannya titik focus dari
nasionalisme Irak. Pada awal 1987, perencanaan untuk mengadakan festival
tahunan Babilon dilakukan untuk menghormati kemuliaan kota Babilon dan
sekaligus negara Irak.
Tidak ada halangan yang berarti dalam pembukaan festival yang
dijadwalkan pada tanggal 22 September 1987 – tujuh tahun setelah invasi Irak ke
Iran.
Putra Nebukadnezzar
Adalah sebuah tradisi Mesopotamia ketika seorang pemimpin
berkuasa, dia diharuskan untuk untuk membangun kembali
semua kota besar Mesopotamia
DR. MUAYYAD SAID
Dengan membangun kembali kota Babilon, Hussein mempunyai
kesempatan emas untuk menggambarkan dirinya sebagai pengganti
Nebukadnezzar. Para pemimpin Syria, Jordan, Israel dan Arab Saudi merasa
cemas ketika Saddam Hussein memuji-muji kerajaan Nebukadnezzar dan
kepemimpinannya atas kerajaannya yang menguasai seluruh dunia Arab.
Ketika aku menghadiri festival Babilon sebagai undangan, aku tak bisa
menolak untuk memperhatikan perbandingan antara Saddam Hussein dan
Nebukadnezzar. Panitia festival ini tampaknya memang sengaja memasang
gambar kedua orang itu bersebelahan, dan menunjukkan kemiripan fisik kedua
orang tersebut. Kemudian, tema festival inipun diungkapkan: “Dari
Nebukadnezzar sampai Saddam Hussein, Kebangkitan kembali Babilon.”
Pada malam pembukaan festival, Mr. Latid Nsayyif Jassim, Menteri
Informasi dan kebudayaan memberikan pidatonya kepada kami. Pidatonya yang
berfokus pada konflik politik dan historis antara Irak dan musuh-musuhnya
muncul di Koran keesokan harinya:
Mental bangsa Persia (Iran) yang merupakan tetangga kita,
dihuni oleh kebencian dan agresifitas yang mengakar kuat dalam
hatinya. Mereka mencoba untuk memadamkan api peradaban di
kota Babilon ini. Maka dari itu, kota ini pernah diserang oleh
kaisar Persia, Cyrus, yang 2500 tahun lalu mengepung kota ini.
Pengepungan berlangsung dengan lama namun tetap kota ini
berdiri dengan kuat. Sebelum pada akhirnya Cyrus bekerjasama
dengan para Yahudi di dalam kota yang pada akhirnya hal itu itu
membawa kota ini dalam kehancuran…. Hari ini kita hidup
ditengah-tengah agresi Khomeini yang telah memperluas wilayah
kekuasaannya selama tujuh tahun dan mempersekutukan dirinya
dengan kaum Zionis dalam rangka memasuki Baghdad dan kota-
kota lain di Irak sebelum akhirnya menghancurkannya seperti
Babilon…. Membangun kembali Babylon akan menciptakan
contoh nyata bagi semua orang bahwa bangsa Irak selalu
mengejar hasratnya untuk kemuliaan.
Kementrian Informasi dan Kebudayaan Irak
Kemunculan Musuh Lama
Iran bukan hanya satu-satunya negara yang melawan Saddam Hussein pada tahun
1980an. Pada tanggal 7 Juni 1981, Pesawat tempur Israel mengebom reactor
nuklir Osirak di dekat Baghdad, menghancurkan usaha Irak untuk untuk
menemukan senjata nuklir. Serangan ini memalukan dan membuat marah Saddam
Hussein. Irak adalah negara yang selalu melawan berdirinya negara Israel,
mengirimkan tentara setiap kali ada pertempuran antara negara Arab dengan
Israel. Sekarang, Israel telah mempermalukan Irak dengan menghajar bangunan
strategis Irak tersebut.
Kebencian Irak atas Israel juga memainkan peranan yang cukup penting
dalam keputusan Saddam Hussein membangun kembali Babilon. Saddam selalu
menjadi salah satu musuh Israel yang paling gigih. Saddam tahu bahwa ada suatu
hal yang dapat mempersatukan dunia Arab, yaitu Al-Quds – Jerussalem! Dia
mencari alasan-alasan untuk mempersatukan seluruh Arab, dan akhirnya
menemukan sebuah isu untuk mempersatukan semuanya: “Pembebasan” Palestina
dari Israel.
(Semuanya kecuali Mesir. Ketika perjanjian Camp David ditanda tangani
pada tahun 1978, Irak memimpin negara Arab untuk mengecam Mesir. Pada
tahun 1978 KTT Baghdad memutuskan pemberhentian hubungan diplomatik
dengan Mesir hingga tahun 1983.)
Sekali lagi Babilon dan Nebukadnezzar memainkan peranan penting
dalam rencana Hussein, dan kali ini adalah dalam rangka mempersatukan Arab
melawan Israel. Susunan acara resmi untuk festival Babilon 1987 menunjukkan
bawah acara ini diisi dengan kata-kata sambutan Saddam Hussein untuk para
tamu:
Kebijakan-kebijakan lama selalu mengabaikan status Babilon
ketika mereka menciptakan batasan-batasan psikologi antara
bangsa Irak dengan pemimpinnya di masa silam. Tidak
seorangpun pernah menyebutkan Hammurabi sebagai pencetus
hukum tertulis di dunia. Atau Nebukadnezzar, pahlawan nasional
yang bisa mengalahkan musuh bangsa di Kenaan dan membawa
orang-orang Kenaan sebagai tawanan perang di Babilon. Apa
yang kita perlu lakukan sekarang adalah meningkatkan
kesadaran atas hal ini.
SADDAM HUSSEIN
Nebukadnezzar adalah satu-satunya pemimpin Arab yang mampu
memimpin bangsa Arab melawan Israel dan memenangkan peperangan dengan
mereka. Nebukadnezzar mengambil tanah Palestina dari bangsa Israel. Dengan
membangun kembali kota Babilonia, Saddam Hussein telah membuat dirinya
tampak seperti Nebukadnezzar, yaitu seorang yang mampu menggiring bangsa
Arab untuk mengalahkan Israel.
Lukisan-lukisan dinding tampak di pelataran depan museum
Nebukadnezzar di Babilon. Salah satu lukisan tampak menggambarkan
Nebukadnezzar sedang mengawasi pembangunan kuil. Lukisan lain
menggambarkan dia sedang memperhatikan kota yang telah dia bangun dan satu
lukisan lagi menggambar dia sedang memimpin pasukannya menyerang sebuah
kota.
Di setiap gambar yang telah terpasang, selalu ada keterkaitannya dengan
Saddam Hussein. Saddam telah membangun kembali kuil yang tadinya dibangun
oleh Nebukadnezzar. Dia juga membangun kembali kota Babilon. Tapi dia belum
memimpin pasukannya dalam pertempuran melawan musuh. Yang mengagumkan
dari gambar kota di lukisan tersebut adalah sebuah kota bertembok yang terletak
di wilayah pegunungan yang dikelilingi oleh lembah – yang mana itu sudah pasti
Jerusalem. Saddam Hussein ingin menyamakan kehidupan Nebukadnezzar
dengan dirinya dengan menggambarkan dirinya sedang memimpin pasukan
melawan Yahudi di Jerusalem.
Ketika Mrs. Jafar (seorang arkeolog) ditanya apakah rakyat Irak
menganggap Saddam Hussein sebagai “Nebukadnezzar baru”, dia
tertawa dan menjawab, “Ya! Tentu saja!”. Diantara bangsa Arab,
raja Nebukadnezzar diingat sebagai seorang yang tiga kali
menguasai Jerusalem, dan membawa sepuluh ribu Yahudi
kembali ke Babilon.
JOHN BURNS, New York Times International
Maka Babilon pada hari ini lebih dari sekedar symbol arkeologis. Babilon
adalah symbol kehebatan Irak. Babilon mewakili tujuan dan mimpi bangsa Irak
untuk menjadi cahaya dan kekuatan dominan di seluruh daratan Arab. Babilonia
baru/ kerajaan Irak bercita-cita untuk mendapatkan kehormatan dari seluruh dunia
dan kehormatan lagi untuk bangsa Arab setelah selama beberapa dekade
mengalami kekalahan dan penghinaan dari tangan Israel.
Saddam Hussein adalah seorang pemimpin yang secara berhati-hati
mewujudkan impiannya, tapi dia tidak sendiri dalam usahanya. Dia telah
mengartikulasikan hasrat bangsa Arab secara umum dan bangsa Irak secara
khusus. Babilon dan kerajaan Nebukadnezzar mampu menyulap kesatuan negeri
Arab dan kebesarannya yang diinspirasikan oleh seorang penguasa selama
berabad-abad.
4. DIMULAINYA PEMBERONTAKAN BABILON
Babilon selama berkali-kali dalam sejarah telah mengalami masa-masa
keemasan yang bisa diraih oleh umat manusia. Pada masa keemasannya, Babilon
telah menyumbangkan struktur hukumnya yang pertama, bangunan-bangunan
yang hebat dan keajaiban taman gantung, salah satu keajaiban dunia pada masa
kuno. Babilon melahirkan banyak pejuang-pejuang perkasa, dan raja terhebatnya
Nebukadnezzar yang dengan mudahnya menaklukkan negeri lain di penjuru
dunia.
Babilon mempunyai sejarah yang cukup membanggakan. Taman Eden
yang berlokasi di dekat sungai Eufrat, dan peradaban-peradaban awal dunia yang
bersumber pada kota ini. Beberapa hari setelah banjir besar menerjang, Tuhan
memberikan perintah spesifik kepada Nuh dan anak-anaknya untuk
mengembalikan kembali populasi bumi:
Beranakcuculah dan bertambah banyaklah serta penuhilah
bumi…. Beranak cuculah dan bertambah banyak, sehingga tak
terbilang jumlahmu di atas bumi, ya, betambah banyaklah di
atasnya.
KEJADIAN 9:1, 7
Perintah Tuhan kepada Nuh mengingatkan kita pada kata-kata pertamaNya
kepada Adam & Hawa: “Beranakcuculah dan bertambah banyaklah; penuhilah
dan tundukkanlah bumi” (Kejadian 1:28). Tuhan memberikan perlindungan
kepada Nuh dan keluarganya di dalam kapal, menjadikan mereka “Adam dan
Hawa” baru di dunia pasca banjir besar. Mereka diberikan kesempatan untuk
hidup sekali lagi atas kemauan Tuhan, dan menyebar keseluruh dunia untuk
membentuk keluarga baru yang hidup dengan patuh atas perintah Tuhan.
Sayangnya, masalah kemanusiaan tidaklah berpusat pada di lingkungan
atau dalam kondisi tertentu – masalah kita adalah hati yang penuh dosa dan
pemberontak. Pintu kapal merekah terbukah di Gunung Ararat saat krisis antara
Tuhan dan Ciptaannya kembali muncul. Kejadian 9 menjelaskan mengenai hobi
mabuk Nuh dan perilaku kurang ajar Ham. Dunia sekali lagi memulai gejala-
gejala pembangkangan atas kuasa Tuhan.
Nimrod: Pendiri Babilon
Bukti kejahatan karakter pada anak Nuh yang bernama Ham, berkembang
dan menyebar kepada anak-anak Ham. Beberapa negara dan bangsa yang berasal
dari garis keturunan Ham termasuk Mesir, Babilonia, Assiria, Filistin dan
beberapa kelompok bangsa Kanaan. Umumnya semua musuh besar Israel di Injil
dan di dunia sekarang ini berasal dari keturunan Ham.
Kejadian 10 mengurutkan keturunan Ham dan terselip di tengah-tengah
daftar ini adalah nama Nimrod.
Kush memperanakkan Nimrod; dialah yang mula-mula sekali
orang yang berkuasa di bumi; ia seorang pemburu yang gagah
perkasa di hadapan Tuhan…. Mula-mula kerajaannya terdiri dari
Babel…”
KEJADIAN 10:8-10
Nama Nimrod mungkin berasal dari nama Babilonia Namra-Uddu, yang
berarti Marduk, dewa terbesar Babilon. Atau nama itu bisa saja berasal dari nama
Babilonia Nu-Marad yang artinya “Pria Marad”. Musa sepertinya senang bermain
kata-kata dalam mengeja nama Nimrod dalam kitab Kejadian, jadi itu terdengar
seperti bahasa Hebrew untuk “pemberontak” (Marad). Nimrod adalah seorang
pemberontak, dan kota yang dia dirikan pun merupakan kota yang suka
memberontak.
Musa mendeskripsikan Nimrod sebagai “prajurit hebat” dan “pemburu
yang gagah di hadapan Tuhan”. Raja pada masa itu biasanya mendemonstrasikan
haknya untuk memerintah rakyat dengan menampilkan kecakapan tertentu atas
dunia binatang. Seperti atlit professional yang di junjung dan dihormati pada saat
sekarang ini, kemampuan berburu Nimrod dan kemampuan fisiknya membuatnya
dengan cepat meraih posisi di masyarakat dan menaikkan dirinya menjadi seorang
pemimpin.
Kekuatan Nimrod diketahui berasal dari Tuhan. Aku percaya terhadap ide
H.L. Ellison yang menulis bahwa Nimrod “menunjukkan haknya untuk
memimpin kerajaan dengan kekuatannya , yang mana ditunjukkan dengan
membunuh hewan-hewan yang tuhan percayakan padanya”. Nimrod
menggunakan kekuatan hebatnya untuk penguasaan dan penaklukan. Dan ini
adalah dimana awal dari kota Babilon.
Babel: Menara Bermasalah
Babilon adalah sebuah kota mengandung banyak pemberontakan. Nimrod
adalah arsitek dari sifat manusia yang suka melawan Tuhan, dan Kejadian 11:1-9
mencatat konsekuensi buruk atas sikapnya itu. Tuhan memerintahkan Nuh dan
anak-anaknya untuk “memenuhi dunia” setelah mereka pergi dari kapal. Tapi apa
Tuhan maksudkan untuk hal baik, manusia justru menerimanya sebagai bentuk
ancaman. Mereka takut terpisah, takut menuju ke tanah baru, takut untuk
bergantung pada kekuatan Tuhan daripada kekuatan mereka sendiri.
Walaupun nama Nimrod tidak disebut dalam Kejadian 11, bab 10
menginformasikan kita bahwa dia adalah seorang pemimpin dalam pembuatan
pusat kota Babilon. Musa mendeskripsikan sebuah pemukiman di “dataran
Shinar”, sebuah padang yang luas diantara sungai Eufrat dan Tigris, sebelah
selatan Baghdad sekarang.
Area ini secara umum merupakan daratan alluvial yang rata. Sungai Tigris
dan Eufrat berkelok-kelok melalui daerah ini menuju ke Teluk Persia,
memberikan air untuk minum dan irigasi kepada daratan yang kering. Kedua
sungai tersebut telah mendukung kehidupan, dan dengan menggunakan kanal dan
irigasi maka berbagai peradaban di dunia telah mengalir ke Mesopotamia selama
ribuan tahun.
Tidak ada gunung di daratan Shinar dan sebagai konsekuensinya maka
tidak terdapat batu-batu untuk material bangunan. Tapi walaupun begitu, tanah
tersebut kaya akan minyak bumi. Minyak yang sekarang banyak digunakan untuk
sumber energy juga banyak digunakan pada masa raja Nimrod.
Orang-orang di situ mulai merencanakan untuk membuat sebuah
kota yang besar, dengan sebuah menara yang puncaknya sampai
ke langit. Menara itu akan merupakan sebuah tugu kebanggaan
yang kekal bagi diri mereka sendiri. "Ini akan mempersatukan
kita," kata mereka, "sehingga kita tidak akan tercerai-berai ke
seluruh dunia." Demikianlah mereka menumpukkan batu bata
yang dibakar sampai keras, dan menggunakan ter (gala-gala)
sebagai bahan adukan.
KEJADIAN 11:3-4
Karena penduduk kekurang batu untuk membangun bangunan, mereka
akhirnya membakar batu-bata sendiri. Di tempat pengolahan batu gamping,
mereka menggunakan tar sebagai mortar. William White, mendeskripsikan bahwa
di kota tersebut terdapat banyak konstruksi batu-bata dan tembok lumpur dimana-
mana.
Penduduk masih menggunakan batu-bata untuk membuat bangunan
diwilayah tersebut, dan batu-bata tersebut dikeringkan di bawah terik matahari.
Tapi untuk konstruksi permanen, penduduk menggunakan batu bata yang dibakar
untuk menambah kekuatannya. Para pembangun menara Babel menggunakan batu
bata bakar karena mereka menginginkan bangunannya bertahan lebih lama.
Fokus tujuan mereka adalah membangun sebuah kota dengan sebuah
menara atau Ziggurat yang mampu mencapai surge. Tujuan pembuatan menara
Babilon adalah untuk menyediakan “tangga” dari bumi ke surge. Manusia ingin
mencapai Tuhan dengan usaha mereka sendiri.
Musa mendeskripsikan menara tersebut sebagai “sebuah menara yang
mencapai ke surga” (KEJADIAN 11:4). Ini mungkin adalah nama yang paling
tepat untuk menara tersebut menurut deskripsi yang paling akurat. Ziggurat
selanjutnya yang dibangun oleh Nebukadnezzar dinamakan Etemenanki
(bangunan yang menjadi pondasi surga dan bumi).
Untuk Kemuliaan dan Kehormatan Manusia
Para manusia ingin menentukan kehebatan atas diri mereka sendiri.
Dengan melawan keinginan Tuhan, para keturunan Nuh tersebut memutuskan
untuk membangun sebuah monument untuk kemuliaan dan kehormatan mereka
sendiri. Mereka tidak menyadari bahwa kemuliaan hanya datang dari Tuhan,
itulah mengapa manusia seperti Nimrod dengan cepatnya digantikan oleh
digantikan oleh manusia seperti Abraham yang dikatakan Tuhan “ Aku akan
membuat namamu menjadi mulia” (KEJADIAN 12:2)
Penduduk-pun memulai proses pembangunan. Mereka berkumpul
disebuah kota yang telah disebutkan dalam Injil dibawah pimpinan yang
pemberontak, mereka bekerja sama membangun kemuliaan dan kehormatan
mereka sendiri. Lalu Musa menulis bahwa Tuhan menyaksikan menara ini yang
dimaksudkan untuk mencapai surga. Tidak perduli betapa tinggi bangunan itu,
Tuhan masih tetap jauh dari jangkauan mereka.
Kekhawatiran Tuhan bukan karena bangunan yang mungkin akan sangat
tinggi tersebut, tapi lebih kepada kekhawatiran sifat manusia yang bersatu
melawan diriNya. “Mereka ini satu bangsa dengan satu bahasa untuk semuanya.
Ini barulah permulaan usaha mereka; mulai dari sekarang apapun juga yang
mereka rencanakan, tidak ada yang tidak akan dapat terlaksana” (KEJADIAN
11:5). Jelas Tuhan tidak perlu khawatir bahwa manusia akan terlalu kuat untuk di
aturNya. Kekuatan dan kekuasaanNya jauh diatas kemampuan seluruh manusia.
Gerhard Von Rad memberikan penjelasan logis atas kekhawatiran Tuhan:
“Mata Tuhan melihat akhir dari perjalanan dari proses pembangunan ini, sebuah
kemungkinan dan godaan yang dilakukan oleh banyak orang…. Oleh karena itu
Tuhan menyelesaikannya dengan hukuman sekaligus dengan aksi preventif
sehingga Dia tidak harus menghukum manusia terlalu sering karena degenerasi
yang pasti terjadi”
Persatuan Nimrod dan pengikut-pengikutnya menggapai seluruh umat
manusia atas pembanganan terhadap Tuhan. Jika rencana mereka berhasil, dunia
akan sekali lagi seperti pada saat sebelum banjir besar pada saat “bahwa kejahatan
manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu
membuahkan kejahatan semata-mata,” (KEJADIAN 6:5).
Maka Tuhan “dikacaubalaukan TUHAN bahasa seluruh bumi”
(KEJADIAN 11:9). Dia mengurai kembali jahitan yang mencoba untuk ditenun
umat manusia. Para pembangun ingin menciptakan jalan menuju Tuhan, tapi
Tuhan menjadikan usaha mereka sebagai kebingungan.
Sebelum kebingungan di Babel, dunia mempunyai satu bahasa dan cara
bicara. Tapi setelah penghakiman Tuham, manusia tersebar di seluruh dunia,
gagal dalam usahanya untuk “membuat kehebatan untuk diri mereka sendiri”,
menjadi korban atas takdir yang mereka takut dan dicoba untuk dihindari.
Rencana mereka telah digantikan oleh rencana Tuhan untuk penebusan manusia
melalui bibit Abraham, seorang manusia yang Tuhan pilih untuk menjadi manusia
besar.
Babel adalah usaha pertama manusia untuk menyingkat keinginan Tuhan.
Kota pertama manusia yang dibangun setelah banjir besar ini telah diciptakan
untuk menggagalkan rencana Tuhan untuk manusia. Manusia menginginkan
kekuatan dan kesatuan, dan Babel adalah yang pertama untuk mencapai tujuan itu.
Babilon, sebuah kota ciptaan manusia yang berusaha mencapai surga, dibangun
tepat berlawan dengan keinginan Tuhan.
Juga kata mereka: "Marilah kita dirikan bagi kita sebuah kota
dengan sebuah menara yang puncaknya sampai ke langit, dan
marilah kita cari nama, supaya kita jangan terserak ke seluruh
bumi."
KEJADIAN 11:4
Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun
dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin
perempuan yang berdandan untuk suaminya.
WAHYU 21:2
Sangat berlawanan bukan?
5. CERITA DUA KOTA
Waktu itu adalah masa-masa yang terbaik, waktu itu juga adalah
masa-masa yang terburuk. Waktu itu adalah masa-masa
kebijaksanaan, waktu itu juga adalah masa-masa kebodohan.
Waktu itu adalah masa-masa zaman yang penuh dengan
kepercayaan, waku itu juga adalah masa-masa zaman
ketidakpercayaan. Waktu itu adalah masa-masa bercahaya, waktu
itu juga adalah masa-masa kegelapan. Waktu itu adalah masa-
masa pengharapan, waktu itu juga adalah masa-masa keputus-
asaan. Kita mempunyai apapun di depan kita, kita juga tidak
mempunyai apapun didepan kita. Kita semua akan menuju surga,
kita juga semua akan menuju ke arah sebaliknya…
CHARLES DICKENS, Cerita Dua Kota
Dickens menulis paragraph tersebut untuk mendeskripsikan dunia dari dua
kota, London dan Paris pada saat revolusi Prancis meletus. Tapi kata-katanya
cukup mendeskripsikan situasi dengan tepat dua kota kontemporer, Jerusalem dan
Babilonia. Dalam konflik antara Tuhan dan Setan, kebaikan dan keburukan,
kebenaran dan pembangkanan, Jerusalem dan Babylon adalah seperti dua kutub
magnet yang saling berlawanan.
Jerusalem mewakili kutub positif dari rencana Tuhan untuk ciptaanNya.
Jerusalem adalah kota yang dipilih Tuhan sebagai tempat kesukaannya, kota pusat
dari kerajaan Tuhan di bumi, kota dimana Anak Tuhan meninggal demi
menghapus dosa di dunia.
Babilon mewakili kutub negatif dari usaha manusia untuk melawan
otoritas Tuhan. Babilon adalah adalah kota yang dipilih manusia, kota yang
dimana manusia membangun menara untuk mencapai kuasa Tuhan, sebuah kota
yang memulai masa-masa kekafiran.
Dan seperti kedua kutub magnet, dua kota tersebut telah saling tarik
menarik sepanjang sejarah. Tidak mungkin bagi kita untuk memahami sejarah
sebuah kota tersebut tanpa mengetahui sejarah hubungan kedua kota itu.
Kota Tuhan dan Kota Manusia
Konflik antara kedua kota tersebut telah sering di buat menjadi isu agama.
Augustine contohnya, menjadikan konflik kedua kota tersebut sebagai isu agama
dengan menyebut kedua kota itu sebagai “Kota Tuhan” dan “Kota manusia”. Tapi
cerita kedua kota yang tersebut dalam Injil itu hanya berfokus pada perspektif
fisik, entitas jenis bangunan, tapi bukan ide simboliknya. Babilon yang
dideskripsikan dalam wahyu bukanlah sebuah ide, agama, atau system ekonomi.
Kota itu adalah, diatas segala hal, kota yang berorientasikan pada fisik semata.
Kota manusia adalah dibangun dengan prinsip kemerdekaan dari Tuhan.
Dengan membangun menara Babel, manusia berusaha untuk meraih surga dengan
usahanya sendiri tanpa bantuan Tuhan. Tapi konstruksi menara surga mereka ini
berhenti hanya setengahnya saat Tuhan mengutuk bahasa mereka dan memaksa
mereka untuk menyebar ke seluruh dunia. Walaupun begitu Babilon akan kembali
lagi dan lagi untuk memuaskan hasrat manusia atas nafsu kemuliaan. Hanya di
hari-hari terakhir umat manusia saja kota itu akan hancur untuk selamanya.
Sebaliknya kota Tuhan adalah kota yang dibangun atas prinsip kepatuhan
atas Tuhan dan perintahNya. Dalam kejadian 14 Musa memperkenalkan
Jerusalem (“Salem”) sebagai bagian dari cerita Abram. Abram (belakangan diberi
nama Abraham) menaati perintah Tuhan, dan Tuhan menjanjikan kemuliaan atas
dirinya. Jerusalem akan dimakmurkan sejauh keturunan Abraham selalu
memuliakan Tuhan. Walaupun Jerusalem mengalami kemunduran dan
kebangkitan beberapa kali, dalam hari-hari terakhir umat manusia kota tersebut
akan menjadi kota Tuhan selamanya.
Masa-masa Pengujian
Abram memenuhi panggilan Tuhan dan memindahkan keluarganya ke
tanah yang ditunjukkan Tuhan, Kanaan. Kanaan adalah tanah yang dijanjikan, tapi
Kanaan juga adalah tanah yang penuh uji coba. Abram berjuang untuk tetap
mempercayai Tuhan atas kondisi kelaparan, masalah keluarga dan invasi bangsa
lain.
Kejadian 14 mendeskripsikan serangan oleh aliansi empat kerajaan dari
timur melawan lima kerajaan dari tanah yang dijanjikan. Hal ini adalah ancaman
dari para kafir terhadap tanah yang dijanjikan Tuhan, dan akhirnya Tuhan
memberikan Abram kemenangan atas para musuhnya tersebut. Untuk pertama
kalinya kita membaca mengenai Jerusalem yang dijadikan Tuhan sebagai tempat
kesukaannya bersama para pengikutNya.
Empat kerajaan dari timur yang menyerang tanah Abram adalah
Amraphel, raja Shinar (Babylon); Arioch, raja Ellasar (kota kuno 10 mil dari Ur);
Kedorlaomer, raja Elam (Persia); dan Tidal, raja Goiim (barbar). Seluruh kerajaan
itu adalah berasal dari daerah selatan Mesopotamia.
Empat raja tersebut bergerak untuk melawan dan mengalahkan raja-raja
Kanaan. Empat raja tersebut berpikir bahwa ada sesuatu yang luar biasa bahwa
membuat kerajaan di tanah Kanaan adalah ide yang bagus. Bagaimana mungkin
bisa terjadi sebuah tanah yang disebut dengan “tanah yang dijanjikan” bila raja
asing bisa mengalahkan semua raja dan musuh yang ada dihadapannya?
Tapi Tuhan memberikan Abram suatu janji:
Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan
memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan
engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang
yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang
mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan
mendapat berkat."
KEJADIAN 12:2-3
Dan ini adalah ujian besar pertama Tuhan atas keimanan Abram. Situasi
tampaknya sangat tidak ada harapan. Tapi ketika raja-raja timur tersebut mulai
menyerang, Abram dengan berkah dari Tuhan mampu mengalahkan mereka
semua. Mechizedek, raja Salem, memproklamirkan sumber kemenangan Abram:
Terpujilah Tuhan yang paling tinggi, yang telah menghantarkan
musuh-musuhMu ke dalam tanganMu.
MELCHIEZEDEK, Raja Salem
Ini adalah salah satu karakteristik utama pemimpin kota Tuhan.
Penyerbu dari Shinar
Sangat menarik diperhatikan bahwa Injil menitikberatkan pada Amraphel,
raja Shinar. Dia masuk sebagai raja yang paling mengancam, yang mana juga
menjelaskan bahwa dia adalah raja paling dominan dalam kelompok penyerbu
tersebut. Babilon pada masa itu bukan (belum) menjadi kota besar di wilayah
Mespotoamia. Elam adalah yang terkuat dan paling dominan. Di tempat lain
(KEJADIAN 14:5), Kedorlaomer, raja Elam berperan sebagai pemimpin atas
penyerbuan ke Kanaan.
Lalu kenapa Musa menulis nama Amraphel sebagai urutan pertama dalam
KEJADIAN 14:1? Aku percaya bahwa hal itu dilakukan bukan karena sekedar
ketidaksengajaan. Musa menempatkan Amraphel dalam urutan pertama karena dia
berasal dari Shinar atau Babilon, tempat dimana untuk pertama kalinya manusia
bersatu untuk menentang rencana Tuhan. Sekali lagi, penduduk dari Shinar telah
bersatu untuk melawan Tuhan atas tanah Israel.
Tuhan telah menyebar manusia dengan mengutuk bahasa mereka dan
memaksa manusia kedalam berbagai grup etnik. Di KEJADIAN 14, kita bisa
melihat suatu permainan sejarah yang berulang. Kelompok etnis dan sosial yang
berbeda-beda berusaha untuk mengancam tanah yang dijanjikan Tuhan kepada
Abram dan keturunannya. Dan lagi-lagi pemimpin pemberontakan adalah kota
Shinar: Babylon!
Setelah mendeskripsikan pertempuran di KEJADIAN 14, Musa
mendeskripsikan pertemuan Abram dengan raja Sodom dan raja Salem. Dari raja
Salem Abram menerima roti dan pemberkatan. Namun Abram menolak segala
sesuatunya dari raja Sodom. Raja Salem selalu menyebut “Tuhan yang paling
tinggi, pencipta dunia dan surga” untuk memberkati Abram (v.19), dan Abram
selalu menyebut “Tuhan yang paling tinggi, pencipta dunia dan surga” untuk
menolak apapun pemberian raja Sodom (v.22)
Pembangunan Kota Tuhan
Siapakah Melchizedek sang raja Salem? Beberapa petunjuk menunjukkan
bahwa dia adalah seorang sebuah kota yang belakangan diberi nama Jerusalem.
Pertama, nama “Salem” berasal dari bahasa Hebrew “Shalom” yang artinya
damai. Salem bersinonim dengan Zion, tempat dimana kuil Tuhan berada.
ALLAH sangat terkenal di Yehuda dan di Israel. Tempat tinggal-
Nya di Yerusalem. Ia berdiam di Gunung Sion.
MAZMUR 76:1-2
Alasan kedua untuk mengidentifikasikan Salem dengan kota Jerusalem
adalah spesifikasi lokasi geografis kedua kota tersebut. Saat Abram datang ke
Salem, dia bertemu Melchizedek di lembah Shaveh, atau Lembah raja. Lembah
raja diidentifikasikan sebagai lembah dekat Jerusalem dimana Absalom
mendirikan pilar atau monument untuk dirinya sendiri (2 Samuel 18:18).
Beberapa lagi percaya bahwa lembah tersebut adalah lembah Kidron sebelah
timur Jerusalem.
Alasan ketiga untuk mengidentifikasikan Salem sebagai Jerusalem adalah
kesamaan nama rajanya untuk kedua kota tersebut. Nama “Melchizedek” berasal
dari dua kata Hebrew, “melech” (raja) dan “zedek” (kebenaran). Nama tersebut
bisa diartikan “Rajaku adalah kebenaran” atau “Raja kebenaran”.
Lima ratus tahun kemudian di dalam buku Joshua kita diperkenalkan
kepada raja Jerusalem, Adoni-Zedek. Dalam bahasa Inggris, nama “Mechizedek”
dan “Adoni-Zedek” tidak mirip samasekali. Tapi di dalam bahasa Hebrew kedua
nama tersebut sangat mirip. Adoni-Zedek bisa diartikan sebagai “Tuanku adalah
kebenara.” Dengan hanya sedikit variasi, itu adalah nama gelar yang diberikan
untuk raja Jerusalem.
Kedatangan Gambaran Berkah
Siapakah Melchizedek? Dia adalah raja Jerusalem yang datang untuk
memberkati Abram setelah mengalahkan raja-raja timur yang datang menyerang.
Tapi Melchizedek juga digunakan untuk menggambarkan raja terakhir dari
Jerusalem yang akan menjadi pemimpin kebenaran: Yesus Kristus. Mazmur 110,
sebuah mazmur mengenai mesias, menggambarkan kedatangan mesias sebagai
raja kemenangan dan sebagai “seorang imam untuk selamanya”. Penulis Hebrew
menggambarkan gambaran Mazmur 110 untuk menunjukkan bahwa Melchizedek
adalah symbol sejati kristus sebagai imam tinggi untuk selamanya. Walaupun
Abram menghabiskan hidupnya untuk menanti-nantikan kota yang mempunyai
dasar, yang direncanakan dan dibangun oleh Tuhan (Ibrani 11:10), dia akhirnya
menemukan secercah harapan saat dia bertemu dengan Melchizedek.
Bab mengenai “cerita dua kota” ini dimulai dengan aliansi penuh dosa
antara raja-raja dari timur yang menyerang Abram dan rakyatnya di tanah yang
dijanjikan. Shinar, tempat dimana manusia pertama kali memberontak atas
kekuasaan Tuhan, memimpin pasukan untuk menyerang rencana Tuhan bagi
Abram. Ancaman terhadap janji Tuhan sekali lagi berasal dari Babylon.
Babilon dan Jerusalem, yang satu adalah kota pemberontakan dan
peperangan, dan yang satu lagi adalah kota perdamaian. Yang satu mencoba untuk
menyerang, merampas dan menghancurkan tanah yang dijanjikan, sedangkan
yang satu lagi bersahabat dengan orang yang dijanjikan (Abram). Yang satu
dikalahkan oleh Abram, sedangkan yang satu lagi dibela oleh Abram. Yang satu
adalah kota manusia, dan satu lagi adalah kota Tuhan.
6. MIMPI BURUK KEBIJAKAN ASING YUDEA
Setelah Abram mengalahkan Amraphel dan sekutunya, Babilon tidak
disebutkan lagi dalam sejarah Injil selama lebih dari tiga ratus tahun. Injil tidak
mencatat sejarah Babilon karena Babilon tidak terlibat dalam sejarah Israel. Kitab
Injil sekarang hanya focus pada Abram (yang sekarang bernama Abraham),
keluarganya, dan negara Israel. Meskipun demikian Babilon saat itu sedang sibuk
menempatkan dirinya dalam buku-buku sejarah.
Dari 1900 sampai 1600 SM, Babilon untuk pertama kalinya memasuki
periode awal atas kepentingan internasionalnya. Zaman keemasan pada masa ini
dipimpin oleh Hammurabi, seorang raja yang mengkodefikasi hukum Babilon dan
memperluas kerajaannya. Semasa rezimnya yaitu 1792-1750 SM, negara Israel
terletak di Mesir.
Injil tidak menyebut lagi mengenai Babilon sampai pada suatu waktu
ketika Israel’s divided Monarchy[makna ambigu karena tidak ada padanan kata dalam
bahasa Indonesia. Bisa berarti: Ketika Israel dibagi oleh kerajaan Monarki lain; atau bisa juga:
Ketika Israel dibagi menjadi kerajaan Monarki]. Kerajaan sebelah utara, Israel, telah
diambil alih oleh bangsa Asyur. Hanya tersisa kerajaan sebelah selatan, Yudea,
yang masih tetap menjadi rumah Tuhan. Hubungan antara Yudea dan Babilon
sangatlah kompleks. Cerita mengenai hal ini tidak diceritakan dengan teratur di
Injil. Malahan, cerita ini bisa ditemukan tersebar di halaman-halaman Yesaya,
Jeremiah, Ezekiel dan Daniel.
Pengaruh Babilon sangat terasa disepanjang narasi Injil
GERALD LARUE
Babilon tidak melakukan kontak penting dengan keturunan Abraham
sampai pada masa raja Hezekiah. Tapi dari masa Hezekiah sampai waktu
penangkaran Babilonia, hubungan antara Jerusalem dan Babilon telah
berlangsung, Untuk suatu waktu, terbentuklah zaman kerjasama antara kedua
kerajaan tersebut untuk melawan musuh dari luar. Lalu diikuti oleh zaman
konfrontasi, dimana kedua kerajaan tersebut kembali berperang satu sama lain
untuk kepentingannya masing-masing.
Zaman Kerjasama
Dari 715 SM hingga 601 SM tidak ada nuansa permusuhan antara Yudea
dan Babylon. Faktanya, dibeberapa kejadian kedua negara tersebut bekerja sama
melawan Asyur, sebuah kekuatan dominan di Timur Tengah kala itu. Banyak
negara termasuk Babilon dan Yudea yang menguji kekuatan Asyur dan berusaha
menghancurkan dominasinya. Saat Babilon secara konstan mengganggu wilayah
Timur Asyur, Mesir juga mengganggu keamanan Asyur dari sebelah barat.
Asyur adalah sebuah negara yang kejam yang dipimpin oleh seorang raja
yang tak segan-segan menggunakan cara kasar untuk melanggengkan
kerajaannya. Secara umum Asyur adalah sebuah mesin militer yang besar.
Tercipta karena alasan perang dan dengan tujuan perang pula. Hal ini karena
kemungkinan mereka merasa terancam tidak menemukan ide untuk memerintah
selain dengan menggunakan kekuatan militer.
Sejarah telah menunjukkan bahwa cara terbaik untuk menggabungkan dua
kerajaan yang bermusuhan adalah dengan mempertemukan mereka dengan pihak
ketiga yang menjadi musuh bersama. Mesin perang yang haus akan perang ini
(Asyur) telah menempa semangat bekerjasama antara Hezekiah, raja Judas dan
Merodach Baladan, putra dari Baladan, raja Babilon.
Kunjungan Baik
Pada waktu itu, Merodach-Baladan putra dari raja Baladan, raja
Babilonia mengirimkan Hezekiah surat dan hadiah, karena dia
pernah mendengar mengenai penyakit Hezekiah. Hezekiah
menerima sang utusan dan menunjukkan mereka semua hal di
rumahnya: logal, emas, rempah-rempah dan minyak, termasuk
juga baju zirahnya dan segala hal yang ada. Tidak ada satupun
benda di istananya yang tidak diperlihatkan oleh Hezekiah
2 RAJA 20:12 -13
Merodach-Baladan dulunya adalah pemimpin suku dari selatan Babilon
dan berhasil menguasai Babilon pada tahun 721 SM yang pada saat itu negeri
Babilonia sedang dilanda kebingungan atas kematian Shalmaneser V, raja Asyur.
Merodach-Baladan berkuasa dari tahun 721 sampai 210 SM dan untuk masa
singkat dari 704 – 703 SM. Ketika dia tidak sedang dalam takhtanya, dia
diperkirakan kalau tidak sedang melakukan plot merebut kekuasaan kembali,
maka dia sedang berperang melawan Asyur.
Merodach-Baladan mengunjungi Hezekiah, raja Yudea dalam rangka
melihat kondisi kesehatannya. Hezekiah telah mengalami dua masalah pelik
dalam hidupnya: Dia menderita suatu penyakit parah dan dia telah diserang oleh
Sennacherib, raja Asyur.
Sennacherib memimpin pasukannya pada tahun 703 melawan Babilon dan
Merodach-Baladan. Raja Asyur tersebut berhasil menguasai kota, dan Merodach
Baladan melarikan diri untuk menyelamatkan nyawanya.
Dalam kampanye pertamaku, aku berhasil mengalahkan
Merodach-Baladan, raja Babilon, bersama-sama dengan para
prajurit Elam (sekutunya) di daratan Kish. Dalam tengah-tengah
pertempuran dia meninggalkan kamp nya dan melarikan diri
sendirian; dia berhasil menyelamatkan dirinya. Kuda, gerobak,
dan kendaraan tempurnya dia tinggalkan dalam pertempuran dan
kusita semuanya. Dan akhirnya aku memasuki istananya dengan
gembira
SENNACHERIB, Raja Asyur
Sennacherib kemudian berjalan menuju ke arah barat, menuju Yudea dan
menghancurkan siapapun yang berani melawannya. Pasukannya menaklukkan
kota Filistin, mengalahkan pasukan Mesir yang dikirim untuk membantu
pemberontakan dan menangkap beberapa kota Yudea yang terletak di kaki bukit.
Dia menyombongkan reputasinya terhadap Israel.
Tapi untuk Hezekiah, seorang yahudi yang tidak tunduk pada
penaklukkanku, 46 buah kota bertemboknya dan banyak desa-
desa disekitarnya telah aku kepung dan kuasai dengan cara
menghancurkannya dengan mesin pendobrak, dengan pasukan
infanteri, dengan menyerbu, dengan membuat operasi pembuatan
terowong dan perubuhan tembok. Aku membuat para 200.1500
penduduk, tua muda, pria wanita, banyak kuda, unta, hewan
ternak, dan keledai keluar dari dalam kota. Aku kemudian
menghitung mereka sebagai rampasan perang. Dia sendiri
(Hezekiah) diam seribu bahasa seperti burung dalam kandang.
SENNACHERIB
Hezekiah pasti merasa sakit di hatinya sama seperti sakit di tubuhnya.
Berita mengenai dikuasainya salah satu kota Yudea telah terdengar olehnya, dan
pastinya sang raja merasa sangat lemah. Dia yang memang dalam keadaan sakit
parah, terdiam dalam kota bertemboknya, sekutunya telah kalah. Hal yang bisa dia
lakukan hanyalah terdiam dan berdoa.
Tuhan menjawab doanya. Selama Hezekiah sakit, Tuhan mengirim nabi
Yesaya untuk memberikan kabar baik bagi Hezekiah. Tuhan memerintahkan
Yesaya untuk berkata “Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi
dan akan menyelamatkan engkau serta kota ini dari cengkeraman raja Asyur.” (2
Raja 20”6).
Untuk menunjukkan keseriusan JanjiNya, Tuhan memberikan Hezekiah
sebuah tanda dan membalikkan bayangan matahari sehingga bayangan tersebut
naik 10 langkah di tangga-tangga Ahaz.
Kekalahan Asyur
Sennacherib menyerang Yudea, tapi dia terhenti dari penguasaan atas
Jerusalem dan membunuh Hezekiah. Dalam perang-perang sebelumnya dia telah
mampu mengalahkan dan memasuki kota Babilon, Sidon, Ashdod, Beth-Ammon,
Ashkelon, Beth-Dagon, Joppa, Banaia-Barqa, Azura, Ekron, Eltekah, dan Timnah
– semuanya kecuali Jerusalem.
Tuhan melakukan penyelamatan dengan membunuh 185 ribu pasukan
Asyur (2 Raja 19:34-36). Ditengah-tengah ketidakpastian dan pergolakan, Tuhan
mengembalikan kesehatan Hezekiah dan bertarung dengan Sennacherib yang pada
akhirnya dia menang. Adalah kesehatan dan kemenangan Hezekiah-lah yang
menyebabkan dikirimnya utusan dari Babilon ke Jerusalem. Tidak mengejutkan
bahwa Merodach- Baladan mengirimkan utusan ke Jerusalem. Walaupun mereka
bertanya mengenai kesehatan Hezekiah, mereka juga tertarik mengetahui
mengenai kekayaannya dan persenjataannya. Tidak diragukan lagi bahwa tujuan
mereka adalah untuk apakah ada anggota aliansi lain yang bisa dibentuk untuk
melawan Asyur. Merodach-Baladan mencari seseorang yang bisa membantunya
merebut kembali takhtanya, dan kota Jerusalem adalah satu-satunya kota yang
mampu memberikan Sennacherib suatu kejutan pahit.
Utusan Merodach-Baladan juga menanyakan Hezekiah mengenai tanda
keajaiban yang terjadi di daratan. Bangsa Babilonia menaruh kepercayaan sangat
besar kepada bidang astrologi dan memperhatikan bahwa ada sesuatu yang aneh
yang terjadi secara tiba-tiba pada matahari yang diikuti dengan kesembuhan
Hezekiah dan kekalahan pasukan Asyur.
Ini adalah kesempatan bagi Hezekiah untuk berbagi dengan utusan
Merodach-Baladan mengenai kebenaran Tuhan Israel yang mengontrol Planet dan
bintang dan memberikan raja dan negara. Namun kenyataannya Hezekiah terpukai
dengan kemuliaan yang diberikan kepadanya oleh sang delegasi tersebut. Dengan
menunjukkan pergudangan dan persenjataannya, dia mendapatkan keuntungan
untuk dirinya sendiri atas kemenengan dengan Asyur. Hezekiah justru
memperkenalkan bangsa Babilonia dengan harta Yudea daripada
memperkenalkan kekuatan Tuhan.
Sikap bodoh Hezekiah ini mengakibatkan penghakiman ilahi. Tuhan
kembali mengirim Yesaya kepada Hezekiah dengan peringatan “Waktunya akan
tiba kelak bahwa segala benda yang ada di dalam istana ini akan diangkut ke
Babel. Semua harta pusaka nenek moyangmu akan dibawa” (2 Raja-raja 20:17).
Ramalah Yesaya akan menjadi kenyataan beberapa abad kemudian, tapi
konsekuensi dari perilaku bodoh Hezekiah tidak dapat dihindarkan. Tuhan telah
menyelamatkan Yudea dari Asyur, tapi Asyur akhirnyapun akan jatuh ke tangan
Babilonia. Sekutu Hezekiah dimasa sekarang akan menjadi musuh Yudea dimasa
mendatang.
Sekali lagi Babilon menjadi batu sandungan bagi umat Tuhan. Kerajaan
Yudea menwakili kerajaan Tuhan di bumi. Walaupun Asyur tampak seperti
ancaman terbesar atas kerajaan Tuhan, namun Asyur bukanlah bangsa yang pada
akhirnya akan menghancurkan Yudea. Namun Babylon yang justru merupakan
musuh utama atas umat Tuhan di bumi.
Manasseh
Setelah masa-masa Hezekiah dan Merodach-Baladan, cerita mengenai
hubungan antara Babilon dan Yudea hilang selama kurang lebih lima belas tahun.
Pada masa ini, Asyur tetap menjadi kekuatan dominan di timur tengah; namun
walaupun begitu negeri kejam ini harus berkali-kali menghadapi tantangan dari
kerjaan lain yang berusaha melepaskan diri. Ada Salah satu tantangan yang
akhirnya membawa malapetaka kepada Menasseh, raja Yudea.
Raja Esarhaddon dari Asyur membangun kembali kota Babilon yang
dihancurkan oleh ayahnya, Sennacherib. Dia kemudian member nama anaknya
Ashurbannipal sebagai putra mahkota Asyur. Sedangkan dia juga memberikan
posisi anaknya yang lain, Samas-sum-uki sebagai putra mahkota Babilon.
Hal ini tentu bukan suatu perimbangan kekuasaan yang ideal. Pada
akhirnya perangpun pecah antara kedua saudara itu. Samas-sum-uki dengan
diduking oleh Elamit, Kaldean dan negara-negara vasal lainnya, menyatakan
perang dengan Ashurbannipal.
Setelah dua tahun, Ashurbannipal meraih sedikit demi sedikit
kemenangan dan mengurung kota Babilon. Pada 648 SM Babiloni hampir
mengalami keruntuhan karena kelaparan. Samas-sum-uki melakukan aksi bunuh
diri dengan membakar dirinya yang juga membakar istananya. Ashurbannipal
kemudian menyerang negara-negara yang ikut menyekutukan bangsanya dengan
Babilon.
Lalu mengapa cerita sejarah ini berkaitan dengan Yudea? Ada
kemungkinan besar bahwa Manasseh mengikuti jejak politik ayahnya dan
mengaliansikan negerinya dengan Samas-sum-uki dan berperang melawan
Ashurbanipal. Jika benar, aliansi ini hampir saja menghabisi nyawa Manasseh.
Segala peringatan dari TUHAN itu tidak dipedulikan oleh Raja
Manasye maupun oleh rakyatnya. Karena itu, Allah mengirimkan
para panglima raja Asyur untuk menangkap Raja Manasye
dengan memakai kaitan, lalu membelenggunya dengan rantai
tembaga, dan membawa dia ke Babel.
2 TAWARIKH 33:10-11
Raja Assyiria menyatakan kesalahan Manasseh dan membawanya ke
Babilon untuk dieksekusi. Di rantai dan dipasangi semacam jangkar di hidungnya
dia digiring sepanjang gurun disertai teriakan dan seruan dari penduduk Babilon.
Raja dari Yudea telah menjadi sebuah tropi perang.
“Dalam kondisi sulitnya” kata Injil, “Akhirnya Raja Manasye menyadari
kesalahannya. Dengan rendah hati ia berseru kepada Allah, dan memohonkan
pertolongan-Nya. TUHAN mendengar dan mengabulkan permohonannya. Raja
Manasye dikembalikan ke Yerusalem, ke atas takhtanya dan ia mengakui bahwa
TUHAN sungguh Allah!” (2 TAWARIKH 33:12-13)
Dengan rahmat Tuhan, Manasseh diampuni dan diijinkan untuk kembali
ke Jerusalem sebagai raja. Tapi urusan kota Manusia belum juga usai dengan kota
Tuhan….
7. DINODAI OLEH BABILON
Kerajaan Asyur mendominasi Yudea dari masa Hezekiah hingga masa
Josiah. Tapi menuju kepada masa akhir periode ini, sebuah kekuatan baru muncul
di timur; Kerajaan Babilonia Baru. Kerajaan ini dengan cepat mengalahkan
dominasi Asyur di Timur Tengah.
Seorang raja baru berkuasa di Babilon, Nabopolassar. Melalui beberapa
perang besar dia dan anaknya, Nebukadnezzar, mampu menghajar pasukan Asyur
disebelah barat dan utara. Pada tahun 612 SM pasukan gabunan Babilonia, Medes
dan skitia menyerang dan menghancurkan ibukota Asyur Niniveh. Raja Asyur,
Sin-sar-iskun, tewas dalam pertempuran di Niniveh dan digantukan oleh Ashur-
Uballit II. Pasukan Asyur mundur ke Haran tapi terpaksa melakukan evakuasi
karena gerakan maju pasukan Babilonia yang tidak terhentikan.
Mesir yang merupakan musuh Asyur dimasa lampau telah merubah
kebijakan luar negerinya dan berubah menjadi pendukung musuh lamanya. Tidak
diragukan lagi bahwa Mesir menyadari ancaman yang ditimbulkan oleh Babilon
dan berharap untuk menopang negeri Asyur yang sedang jatuh untuk menjadi
penyangga melawan kekuatan baru yang tidak terduga ini.
Salah satu pertempuran paling krusial terjadi pada tahun 609 SM. Saat itu
adalah tahun dimana sisa-sisa pasukan Asyur dengan bantuan tentara Mesir
memutuskan untuk melakukan serangan balik atas posisi pasukan Babilon di
Haran. Tujuan mereka adalah untuk mengusir Babilonia dari sisi barat Eufrat.
Raja Yosia dari Yudea
Ketika itulah pasukan Mesir menempatkan dirinya pada sejarah Injil “Pada
masa itu Firaun Nekho raja Mesir menyerang raja Asyur di tepi Sungai Efrat. Raja
Yosia pergi untuk melawan dia, tetapi Raja Nekho berhasil menewaskan Raja
Yosia di Megido.” (2 Raja-raja 23:29).
Dilihat dari berbagai perspektif tampaknya Yosia benar-benar paham
alasan pasukan Mesir bergerak menuju Karkemis. Lalu kenapa dia tetap saja
menghalangi Mesir dalam upayanya mengusir Babilonia?
Yosia mungkin mempunyai 2 alasan untuk mempertaruhkan nyawanya
dalam pertempuran. Pertama, dia berbuat seperti karena murni jiwa nasionalisme.
Yudea telah mendapatkan kemerdekaan dari Assyiria semasa dibawah rezim
Yosia, dan Mesir yang mencoba untuk membantu Asyur tampak seperti ancaman
ganda bagi keamanan Yudea. Yudea dalam kondisi yang terancam oleh
kebangkitan Asyur yang meraih kembali wilayah-wilayah kekuasaannya dulu.
Atau Yudea merasa terancam dengan kerajaan Mesir yang bisa dibilang juga ikut
berusaha melebarkan kekuasaannya di seluruh penjuru Palestina.
Kedua, Yosia mungkin berbuat seperti karena dia adalah aliansi Babilon.
Tetapi Raja Nekho mengirim utusan kepada Raja Yosia dengan
pesan ini: "Aku tidak mau berperang dengan engkau, hai raja
Yehuda! Aku datang untuk memerangi raja (Asyur) yang menjadi
musuhku!
2 TAWARIKH 35:21
Yosia menyadari bahwa Nekho tidak tertarik untuk menganggu kerajaan
Yudea. Indikasi menunjukkan bahwa Nekho memang benar-benar bermaksud
untuk melewati Yudea semata. Yosia tidak melawan ekspedisi pasukan Mesir
yang lebih dulu lewat tanah Israel yang juga menuju Asyur. Jika Yosia hanya
menginginkan melindungi negaranya dari pengaruh Mesir, tentu dia akan
menghalangi pasukan Mesir sejak awal. Tapi Yosia tahu bahwa Nekho sedang
berlomba untuk menghalangi gerak pasukan Babilon, dan Babilon adalah sekutu
Yudea.
Tampaknya Yosia mempunyai kedua motivasi tersebut dalam pikirannya
ketika dia memutuskan menghadapi pasukan Mesir yang maju ke Karkemis. Ada
bukti yang menunjukkan bahwa dia berlaku seperti itu karena faktor persekutuan.
Tapi dia juga dipandang juga menganggap berbahaya bagi Yudea untuk
mempunyai dua tetangga Mesir di selatan dan Asyur di utara. Babilon bukan
(belum) lah ancaman. Kekhawatiran Yosia terbukti benar karena setelah tiga
bulan setelah kematiannya, Mesir ikut campur urusan dalam negeri Yudea untuk
menjadikan negeri Yudea sebagai negara vasal. Maka jadilah Yudea menjadi
negara vasal Mesir, sebuah negara boneka yang merupakan kepanjangan tangan
dari kepentingan Mesir.
Apapun alasannya, Yosia telah mendukung Babilon. Ayahnya, Manasseh,
telah mendukung Babilo melawan Asyur, dan kakeknya Hezekiah telah
bergabung dengan Babilon untuk menhancurkan perbudakan yang dilakukan
Asyur. Sayangnya, ketiga raja tersebut ternyata akan mengawali bencana nasional
Akhirnya Zaman Kerjasama
Raja Mesir, Nekho kembali dari Karkemis dengan pasukan Mesir dan
menguasai kerajaan Yudea. Raja Jehoahaz yang hanya berkuasa di Yudea selama
tiga bulan setelah kematian Yosia, dibawa sebagai Tahanan ke Mesir. Saudara
laki-lakinya, Jehoiakim, dinobatkan sebagai raja baru Yudea dan merupakan
pemimpin negera vasal atas Mesir. Masa-masa kerjasama Yudea dengan Babilon
telah berakhir.
Jehoiakim adalah seorang politikus yang seperti rubah, dan ketidak
konsistenan loyalitasnya telah membawa masalah bagi Yudea. Saat Jehoiakim
mulai berkuasa, sang nabi baru, Yeremiah mulai menyebarkan berita baru dari
Tuhan kepada rakyat Jerusalem. Walaupun dia masih menawarkan kesempatan
bagi bangsa Yudea untuk bertobat, tapi dia juga mulai mengabarkan berita
penghacuran.
maka Aku akan menghancurkan Bait ini, sama seperti Aku telah
menghancurkan Kemah Suci di Silo. Dan Aku akan menjadikan
Yerusalem suatu kutuk bagi semua bangsa di bumi.
YEREMIA 26:6
Berita tidak menyenangkan ini hampir saja membuat nyawa Yeremia
terancam karena rakyat Yudea sudah merasa aman dibawah perlindungan Mesir.
Namu tetap saja Yeremia mengimani perintah Tuhan kepadanya untuk
menyebarkan berita ini. Dia pun memperhatikan bahwa ada musuh baru dari
utara. Tuhan membuktikan kepada manusia bahwa peringatan Yeremia adalah
benar, dan musuh baru itu adalah Babilon.
Jehioakim menjadi raja boneka Mesir dari 609 – 605 SM, sampai pada
akhirnya terjadi pergolakan dominasi kekuasaan internasional oleh kerajaa-
kerajaan di Timur tengah. Untuk selama empat tahun Mesir dan Babiloni telah
berperang satu sama lain di Karkemis namun tidak ada satupun pihak yang
memperoleh kemenangan. Namun pada akhirnya pada tahun 605 Nebukadnezzar
sang raja Babilon berhasil meraih kemenangan besar.
Selama 21 tahun raja Akkad (Nabopolassar, raja Babilon) tinggal
di negerinya sendiri. Nebukadnezzar yang merupakan anak
tertuanya sekaligus putra mahkotanya, mengumpulkan dan
memimpin pasukannya; dia berjalan menuju Karkemis yang
terletak di tepi sungai Eufrat, dan menyeberang sungati untuk
melawan pasukan Mesir yang berada di Karkemis…. (mereka)
bertarung satu sama lain dan pasukan Mesir mundur di
hadapannya. Dia menyempurnakan kemenangannya dengan
menghabisi semua pasukan Mesir. Saat pasukan Mesir melarikan
diri dari kekalahan dengan sangat cepat sehingga senjata-senjata
Babilon tidak bisa mengenai mereka, pasukan Babilon di distrik
Hamath mencegat dan membantai mereka semua sehingga tidak
ada satupun pasukan Mesir yang bisa selamat. Pada waktu itu
Nebukadnezzar menguasai seluruh area negeri Hatti.
SEJARAH BABILONIA
Jehoiakim mengakui superioritas Nebukadnezzar dan mengubah
kesetiaannya saat pasukan Babilonia berjalan menuju tanah Palestina. Seperti
yang ditulis dalam 2 Raja-raja “PADA masa pemerintahan Raja Yoyakim, Raja
Nebukadnezar dari Babel menyerang Yerusalem” (2 Raja-raja 24:1).
Secara normalnya Nebukadnezzar akan mengamankan pengaruhnya di
Yudea dengan menghabisi rajanya dan menggantikannya dengan seseorang yang
dia pilih sendiri. Tapi kali ini Nebukadnezzar membiarkan Yoyakim untuk tetap
berkuasa di Yudea.
Ada tiga alasan mengapa Nebukadnezzar membiarkan Yoyakim tetap di
singgasananya. Pertama adalah karena dia mendengar kabar kematian ayahnya,
Nabopolassar, pada tanggal 15 Agustus 605 SM. Nebukadnezzar kemudian
bergegas kembali ke istananya untuk mengamankan singgasananya pada tanggal 7
September untuk mencegah ketidakstabilan politik Babilon.
Kedua, Nebukadnezzar merasa bahwa dia mampu mendapatkan loyalitas
Yoyakim dengan menahan beberapa sandera yang setia kepada Yoyakim dan
membawanya ke Babilon. Dia menyandera keluarga-keluarga Israel yang setia
kepada Yoyakim, termasuk nabi Daniel.
Dan yang ketiga, Nebukadnezzar mungkin telah memperhatikan sejarah
Yudea. Pendahulu Yoyakim, Hezekiah, telah mengaliansikan dirinya dengan
Babilon, begitupun dengan Manaseh. Yosia bahkan telah mengorbakan hidupnya
untuk menghentikan pasukan Mesir yang akan menyerang Babilon. Adik
Yoyakim, Jehoahaz, telah dijadikan tawanan perang dan dibawa menuju Mesir.
Apakah ada alasan yang membuat Nebukadnezzar perlu untuk meragukan
loyalitas Yoyakim?
Setelah mengaman singgasananya dan stabilitas politik Babilonia,
Nebukadnezzar kembali ke Palestina dan mengkonsolidasikan penguasaannya
sampai awal Februari 604 SM. Saat dia telah mendapatkan semua upetinya, lalu
dia kembali ke rumah. Dia tidak hanya membawa tawanan perang yang berharga
tapi juga harta dari kuil Tuhan. Semuanya dia letakkan di ruang penyimpanan
harta Dewanya.
Sang Bunglon Merubah Warnanya
Raja Yoyakim ditaklukkannya dan harus membayar upeti
kepadanya selama tiga tahun. Tetapi Raja Yoyakim kemudian
memberontak.
2 Raja-raja 24:1
Kenapa Yoyakim menjadi memberontak atas Babilon? Jawabannya sekali
lagi adalah karena Mesir. Pada tahun 601 SM, Nebukadnezzar melakukan
perjalanan lain melewati tanah Israel. Tujuannya adalah Mesir, tapi pasukannya
bertemu dengan pasukan Mesir di suatu tempat di Sinai.
Di tahun keempat raja Akkad (Nebukadnezzar) mengumpulkan
pasukannya dan berjalan menuju tanah Hatti (Palestina). Di
bulan Kislev (November/Desember 601 SM) dia membawa
pasukannya dan memimpinnya pergi ke arah Mesir. Raja Mesir
mendengar kabar ini dan segera mengumpulkan pasukannya. Di
Medan pertempuran mereka saling memukul satu sama lain dan
saling menghasilkan malapetaka untuk lawannya. Raja Akkad
dan pasukannya memutar balik dan kembali ke Babilon. Di tahun
kelima sang raja Akkad tinggal di negaranya sendiri dan berusaha
mengumpulkan kembali kereta kuda dan kuda-kudanya.
SEJARAH BABILONIA
Tampak dari cerita ini bahwa Nebukadnezzar mengalami kekalahan besar.
Tahun berikutnya Nebukadnezzar tetap tinggal di Babilon untuk memperbaiki dan
membangun lagi pasukannya. Yoyakim melihat hal ini sebagai kesempatan untuk
memberontak melawan dominasi Babilon dan mengaliansikan dirinya dengan
Mesir. Zaman kerjasama pun telah berakhir, dan zaman konfrontasipun dimulai.
8. ZAMAN KONFRONTASI
Ramalan rasul Yesaya atas raja Hezekiah telah menjadi kenyataan: Yudea
jatuh ke tangan Babilon. Periode konfrontasi dengan Babilon dimulai pada tahun
601 SM dan terus berlangsung hingga Jerusalem hancur pada tahun 586.
Walaupun Yoyakim terbebas dari dominasi Babilonia selama dua tahun,
bukan berarti hal itu berlangsung tanpa kesulitan. Sementara Babilonia
memulihkan kekuatan pasukannya, Nebukadnezzar memerintahkan beberapa
negara vasalnya untuk menyerang Yudea: “TUHAN menggerakkan gerombolan-
gerombolan orang Kasdim, orang Aram, orang Moab, dan orang Amon untuk
mengacau dan menghancurkan Yehuda” (2 Raja-raja 24:2)
Pertengahan bulan Desember 598 SM, pasukan Nebukadnezzar telah
bersiap untuk perang melawan Yudea. Tujuan Nebukadnezzar adalah untuk
menyerang Jerussalem dan untuk menunjukkan negara-negara lain bahwa selalu
ada konsekuensi jika melawan kerajaan Babilonia. Setelah melakukan perjalanan
ke Yudea, pasukan Nebukadnezzar mendirikan kemah disekitar kota Yudea dan
kemudian dia menyerang kota dan menangkap sang Raja.” Pada bulan Maret 16
597 SM, Jerusalem akhirnya menyerah.
Ironisnya, Yoyakim tewas terbunuh ketika Nebukadnezzar tiba. Anaknya,
Yoyakhin yang hanya berkuasa tiga bulan, langsung menyerah kepada Babilonia.
Ada kemungkinan bahwa Yoyakim tewas dibunuh saat sudah ada kepastian
bahwa pasukan Nebukadnezzar telah datang untuk membalas dendam kepada
Yoyakim. Kitab injil menceritakan bahwa Yoyakim bukan seorang pemimpin
yang populer. Dan mudah untuk menemukan alasan mengapa rakyatnya tega
untuk mengorbankan diri Yoyakim untuk mengharapkan ampunan dari
Nebukadnezzar.
Nebukadnezzar menggantikan Yoyakin, merampas kota dan menghapus
segala bentuk kepemimpinan. Namun dia masih mengijinkan negeri tersebut
untuk mendapatkan beberapa poin kemerdekaannya. Hal ini menunjukkan bahwa
pihak-pihak yang melakukan pemberontakan atas Babilonia telah dihabisi
sebelum kedatangan Nebukadnezzar.
Konfrontasi menakutkan yang ditakuti Yudea telah berakhir untuk
sementaran. Zedekiah kemudian diangkat sebagai raja, dan Yudea menaati segala
perintah dari Babilonia. Alih-alih memperhatikan peringatan rasul Yeremia, rasul-
rasul palsu justru memprediksikan akhir dari dominasi bangsa Babilon dan
mendesak pemberontakan lebih lanjut. Negeri Yudea adalah sebuah negeri yang
menanti untuk sebuah pertandingan lagi.
Zedekiah
Apa yang dibutuhkan oleh Yudea adalah pemimpin yang kuat yang mau
menaati perintah Tuhan. Sayangnya, raja Zedekiah bukan lah termasuk orang
yang kuat dalam menaati perintah Tuhan. Kelemahannya dan kebimbangannya
sangat tampak terlihat di Yeremia 38:5, ketika Zedekiah menyerahkan Yeremia
kepada pejabat negara dengan alasan ini “Baiklah, lakukan apa yang kamu
pandang baik. Ia ada dalam kuasamu; aku tidak dapat menghalang-halangi kamu.”
Tahun keempat pemerintahan Zedekiah diwarnai dengan kekacauan.
Pemberontakan besar terjadi di Babilon itu sendir, dan tidak diragukan berita
mengenai pemberontakan ini tersebar hingga penjuru provinsi. Negeri Yahudi
sendiri menyebarkan rumor dan “ramalan” dari kematian cepat Nebukadnezzar
dan Babilon.
Di sebelah selatan Yudea terjadi juga sebuah pergerakan. Setelah
kekalahan besarnya di Karkemis, Nekho bukan lagi musuh yang berbahaya bagi
Babilonia, kecuali untuk kemenangannya pada tahun 601 SM. Ketika
Nebukadnezzar menyerang Jerusalem pada tahun 598 SM, bangsa Mesir sama
sekali tidak bergerak. Tapi pada tahun 594 SM, seorang firaun baru di Mesir,
Psammetik II menginspirasikan orang-orang Yahudi bahwa mungkin telah lahir
seorang ksatria baru yang cukup tangguh untuk melawan Nebukadnezzar.
Pertemuan Rahasia, Harapan Rahasia
Harapan itu terdapat di zona ketidakpastian dan pemberontakan.
Puncaknya adalah pertemuan rahasia pemimpin negara-negara yang ingin
menjatuhkan rezim penindas Babilonia. Utusan-utusan raja Edom, Moab,
Ammon, Tire dan Yudea berkumpul bersama untuk membuat plot strategi
mereka. Bahkan sang “nabi” memprediksikan akhir klimaks penguasaan Babilon
dalam waktu dua tahun.
Tampaknya waktu sudah cukup baik untuk dilakukan aksi, dan pertemuan
super rahasia ini mendiskusikan mengenati pemberontakan yang bersatu. Namun
sayangnya untuk para utusan ini, Tuhan menunjuk Jeremiah sebagai sang
pengkhianat untuk plot pemberontakan ini.
Mungkin informasi dari Jeremiah telah menghancurkan konspirasi, atau
mungkin Nebukadnezzar telah mendengar plot pemberontakan ini. Tapi yang
pasti pada kenyataannya tidak pernah ada gerakan pemberontakan yang terjadi.
Zedekiah tetap saja menjadi rasa vasal yang setia terhadap Babilon.
William H. Shea telah mengeluarkan hipotesis logis yang luar biasa
berkaitan dengan pemberontakan di Babilon, persatuan antara Zedekiah kepada
Babilon, dan pertemuan di daratan Dura yang disebut dalam Daniel 3. Shea
menyatakan bahwa pertemuan di daratan Dura (yang merupakan provinsi
Babilon), dihadiri oleh delegasi dari provinsi-provinsi lain yang pernah dipaksa
berlutut oleh Babilon pada masa-masa emas Nebukadnezzar atau akan dibakar
habis pada tahun 594 SM setelah pemadaman pemberontakan. Para pejabat
pemerintahan diharuskan untuk berlutut sebagai tanda loyalitasnya terhadap
Nebukadnezzar. Nebukadnezzar juga mendatangkan raja-raja vasal, termasuk
Zedekiah untuk berpartisipasi dalam upacara ini.
Pemberontakan terakhir terhadap dominasi kerajaan Babilonia terjadi pada
akhir tahun 589 SM dengan penobatan raja baru di Mesir. Firaun Apries atau
Hophrah membujuk Yudea untuk memberontak terhadap kekuasaan Babilon dan
menjanjikan untuk menolong Yudea dalam usaha ini. Juddah, Ammon dan Tyre
menghentikan proses pembayaran upeti kepada Nebukadnezzar. Alasan pasti
pemberontakan oleh Yudea masih kurang jelas. Injil dan Sejarah Babilonia pun
tidak menjelaskan apa-apa mengenai hal ini dari tahun 594 sampai 557 SM.
Serangan Ketiga Sekaligus Serangan Terakhir Nebukadnezzar
Respon Nebukadnezzar atas gerakan pemberontakan ini sangat cepat dan
kejam.
RAJA Nebukadnezar dari Babel mengerahkan segenap
tentaranya dan mengepung Kota Yerusalem. Bala tentara Babel
tiba di situ pada bulan sepuluh hari kesepuluh (25 Maret) tahun
kesembilan masa pemerintahan Raja Zedekia atas Yehuda
2 Raja-raja 25:1
Pada tanggal 15 Januari 588 SM pasukan Babilon mencapai tembok
Jerusalem. Pada tanggal ini (dimulainya pengepungan Jerusalem oleh
Nebukadnezzar) di tandai sebagai masa-masa akhir bagi negeri Yudea. Kejadian
ini sangat significan dalam sejarah sampai-sampai tanggal itu ditulis sebanyak
empat kali dalam Perjanjian Lama.
Satu per satu kota-kota negeri Yudea jatuh ke tangan Nebukadnezzar.
Sementara itu, raja Babilonia telah memasangkan pengepungan terhadap
Jerusalem. Dengan cepat hanya tersisa 3 kota saja yang belum dikuasai Babilonia:
Jerusalem, Lachish dan Azekah.
Selama pengepungan panjang oleh Babilonia, terjadi dua malapetaka yang
melanda orang-orang di kota Jerusalem: Kelaparan dan penyakit. Seorang Ibu
membunuh anaknya dan memakannya hanya untuk bertahan hidup, dan paling
tidak sepertiga penduduk kota Jerusalem telah tewas.
Pengepungan terhadap Jerusalem untuk sementara dihentikan ketika
datang berita bahwa pasukan Mesir sedang dalam perjalanan untuk membantu
sekutunya, Yudea. Warga Jerusalem pun ber-euforia; orang-orang menari di jalan.
Penyelamatan sedang dalam perjalanan!
Tapi Yeremia mempunyai sebuah berita yang tidak menyenangkan:
bala tentara Firaun yang telah datang untuk membantu engkau
akan segera melarikan diri dan pulang ke Mesir. Tentara Babel
akan mengalahkan dan mengusir mereka pulang ke negerinya.
Orang-orang Babel itu akan merebut kembali kota ini dan
membakarnya sampai rata dengan tanah.
YEREMIA 37: 7 – 8
Ramalan Yeremia kelak akan terbukti dengan cepat. Pada tanggal 18 Juli
586 SM pasukan Babilonia menembus pertahanan Jerusalem dan mengalir masuk
ke dalam kota, dengan kejam mereka membantai sekitar sepertiga penduduk
Jerusalem. Secara total, kota Jerusalem telah dikepung selama tiga puluh bulan.
Raja Zedekiah melarikan diri dari Jerusalem pada malam hari dan
berusaha kabur menuju Ammon yang berada di sisi lain sungai Jordan. “tapi bala
tentara Babel yang mengepung kota itu mengejar mereka dan berhasil menangkap
Raja Zedekia di Dataran Yerikho” (2 Raja-raja 25:5). Ammon yang merupakan
sekutu Yudea masih tetap aman, namun Zedekiah pada akhirnya tidak pernah
selamat.
Tidak Ada Lagi Yudea
Zaman konfrontasi telah berakhir dengan bencana. Yudea telah berani
melawan kekuatan Babiloni, dan akhirnya hancur dengan pembantaian dan
gerusan dari mesin perang yang tangguh. Seiring dengan matinya bara terakhir
dibalik reruntuhan yang dulunya adalah sebuah Ibukota, eksistensi Yudea sebagai
bangsa merdeka telah berakhir. Masa-masa kekafiranpun telah dimulai.
Babilon adalah negeri yang menghancurkan kerajaan Tuhan di Bumi.
Babilon menghancurkan dan membakar kuil Solomon dan menghapuskan raja
terakhir yang duduk di singgasana David dan memerintah negara merdeka Israel.
Babilonia mengusir orang-orang dari tanah yang dijanjikan dan membawa mereka
sebagai tahanan.
Dalam bab mengenai cerita dua kota ini, Jerusalem akhirnya jatuh ke
dalam masa-masa kekafiran, masa dimana Israel dipimpin oleh raja-raja yang
bukan dari garis keturunan David. Para kafir akan menguasai dunia, termasuk
orang-orang Israel.
Babilon, Irak; Untuk mendengar suara public Irak yang
mengatakan mengenai kota itu, kota yang pernah menjadi kota
besar ini telah mendapat imej buruk dimasa silam. Masalah
penggambaran Babilonia: “Ibu dari wanita jalang dan kebencian
di bumi” adalah murni kesalahan Yahudi itu sendiri. Mereka
melahirkan dendam terhadap kota ini sejak dibawa pergi dan
dijadikan tawanan oleh raja Nebukadnezzar pada abad ke 7 SM.
MICHAEL DOBBS, San Jose Mercury News.
9. SEJARAH KEPALA EMAS
Jika saja Jerusalem Post telah beroperasi pada musim gugur 605 SM, headline
Koran tersebut mungkin saja bertuliskan “BABILON MERAMPOK YUDEA!”
Nebukadnezzar menyapu bersih seluruh daratan Yudea, mengejar dengan
ganas pasukan Mesir yang lari, merampok dan merampas kota dan desa yang ia
lewati. Mulai dari desa bersahaja hingga kuil yang mulia, seluruh bangunan dalam
posisi terbuka atas perampokan yang dilakukan Nebukadnezzar. Istana dan kuil
menyerahkan harta tak ternilainya kepada gerombolan pasukan Nebukadnezzar.
Anak-anak Yahudia dikumpulkan bersama dan digiring ke kota Babilom- mereka
adalah tawanan “tamu” pemerintah.
Nebukadnezar raja Babel menyerbu Yerusalem dengan bala
tentaranya, dan Tuhan memberi dia kemenangan atas Raja
Yoyakim. Ketika Raja Nebukadnezar pulang ke Babel, ia
membawa serta segala peralatan dari Bait Allah, dan
menyimpannya di dalam rumah perbendaharaan dewanya di
Tanah Sinear. Kemudian Raja Nebukadnezar memberi
perintah kepada Aspenas, kepala pegawai istananya, agar ia
memilih beberapa pemuda dari keturunan bangsawan Israel di
Yehuda untuk dibawa ke istana Babel (sebagai tawanan)
DANIEL 1:1-3
Alkitab buku Daniel sering dilihat sebagai tekateki rumit dan mimpi aneh. Tapi
Daniel tidak menulis tulisannya untuk membingungkan siapapun. Dia menulis itu
untuk mempresentasikan dua kenyataan penting.
Pertama, Daniel menawarkan masa depan dengan harapan. Israel telah
hidup pada masa-masa kekafiran, periode antara kejatuhan Yudea dan kedatangan
kembali sang Mesiah, dan rakyat pun perlu tahu bahwa Tuhan tidak meninggalkan
mereka. Daniel meyakinkan mereka bahwa kerajaan Tuhan akan tetap datang, tapi
InaugurasiNya akan sedikit terlambat datangnya.
Kedua, kitab Daniel menekankan pada ketaatan dan hidup bersahaja di
masa sekarang. Dengan mempercontohkan dirinya sendiri dan segala hal yang
berasosiasikan dengan dirinya, Daniel menginstruksikan Yahudi bagaimana cara
hidup yang benar sambil menunggu kedatangan kerajaan Tuhan.
Bab pertama dari kitab Daniel menjelaskan mengenai empat pemuda taat
yang mampu hidup relijius ditengah-tengah budaya paganism di Babilon. Bab 2
sampai 7 ditulis bukan dalam bahasa Ibrani, tapi dalam bahasa Aramaik yang
merupakan bahasa yang digunakan dari masa-masa penawanan. Bab kedua dan
ketujuh memberikan rangkuman dari sejarah kekafiran; bab ketiga dan keenam
menjelaskan mengenai penganiayaan dan perlindungan supernatural; dan bab
keempat dan kelima menjelaskan detail wahyu Tuhan dan raja kafir.
Mimpi Menyedihkan Nebukadnezzar
Bab kedua dan ketujuh menjelaskan mengenai rencana Tuhan untuk dunia
setelah kejatuhan Yudea. Cerita ini dimulai
Pada tahun yang kedua pemerintahan Nebukadnezar
bermimpilah Nebukadnezar; karena itu hatinya gelisah dan ia
tidak dapat tidur. Lalu raja menyuruh memanggil orang-orang
berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim, untuk
menerangkan kepadanya tentang mimpinya itu; maka datanglah
mereka dan berdiri di hadapan raja. Kata raja kepada mereka:
"Aku bermimpi, dan hatiku gelisah, karena ingin mengetahui
mimpi itu."
Lalu berkatalah para Kasdim itu kepada raja (dalam bahasa
Aram): "Ya raja, kekallah hidupmu! Ceriterakanlah kepada
hamba-hambamu mimpi itu, maka kami akan memberitahukan
maknanya."
Tetapi raja menjawab para Kasdim itu: "Aku telah mengambil
keputusan, yakni jika kamu tidak memberitahukan kepadaku
mimpi itu dengan maknanya, maka kamu akan dipenggal-penggal
dan rumah-rumahmu akan dirobohkan menjadi timbunan puing;.
Tetapi jika kamu dapat memberitahukan mimpi itu dengan
maknanya, maka kamu akan menerima hadiah, pemberian-
pemberian dan kehormatan yang besar dari padaku. Oleh sebab
itu beritahukanlah kepadaku mimpi itu dengan maknanya!".
Mereka menjawab pula: "Silakan tuanku raja menceriterakan
mimpi itu kepada hamba-hambanya ini, maka kami akan
memberitahukan maknanya.". Jawab raja: "Aku tahu benar-
benar, bahwa kamu mencoba mengulur-ulur waktu, karena kamu
melihat, bahwa aku telah mengambil keputusan, yakni jika kamu
tidak dapat memberitahukan kepadaku mimpi itu, maka kamu
akan kena hukuman yang sama; dan aku tahu bahwa kamu telah
bermufakat untuk mengatakan kepadaku hal-hal yang bohong
dan busuk, sampai keadaan berubah. Oleh sebab itu
ceriterakanlah kepadaku mimpi itu, supaya aku tahu, bahwa
kamu dapat memberitahukan maknanya juga kepadaku.".
Para Kasdim itu menjawab raja: "Tidak ada seorangpun di muka
bumi yang dapat memberitahukan apa yang diminta tuanku raja!
Dan tidak pernah seorang raja, bagaimanapun agungnya dan
besar kuasanya, telah meminta hal sedemikian dari seorang
berilmu atau seorang ahli jampi atau seorang Kasdim. Apa yang
diminta tuanku raja adalah terlalu berat, dan tidak ada
seorangpun yang dapat memberitahukannya kepada tuanku raja,
selain dari dewa-dewa yang tidak berdiam di antara manusia.".
Maka raja menjadi sangat geram dan murka karena hal itu, lalu
dititahkannyalah untuk melenyapkan semua orang bijaksana di
Babel. Ketika titah dikeluarkan supaya orang-orang bijaksana
dibunuh, maka Daniel dan teman-temannyapun terancam akan
dibunuh.
Lalu berkatalah Daniel dengan cerdik dan bijaksana kepada
Ariokh, pemimpin pengawal raja yang telah pergi untuk
membunuh orang-orang bijaksana di Babel itu, katanya kepada
Ariokh, pembesar raja itu: "Mengapa titah yang begitu keras ini
dikeluarkan oleh raja?" Lalu Ariokh memberitahukan hal itu
kepada Daniel. Maka Daniel menghadap raja dan meminta
kepadanya, supaya ia diberi waktu untuk memberitahukan makna
itu kepada raja. Kemudian pulanglah Daniel dan
memberitahukan hal itu kepada Hananya, Misael dan Azarya,
teman-temannya, dengan maksud supaya mereka memohon kasih
sayang kepada Allah semesta langit mengenai rahasia itu, supaya
Daniel dan teman-temannya jangan dilenyapkan bersama-sama
orang-orang bijaksana yang lain di Babel. Maka rahasia itu
disingkapkan kepada Daniel dalam suatu penglihatan malam.
Lalu Daniel memuji Allah semesta langit.
Sebab itu pergilah Daniel kepada Ariokh yang telah ditugaskan
raja untuk melenyapkan orang-orang bijaksana di Babel; maka
pergilah ia serta berkata kepadanya, demikian: "Orang-orang
bijaksana di Babel itu jangan kaulenyapkan! Bawalah aku
menghadap raja, maka aku akan memberitahukan kepada raja
makna itu!"
Ariokh segera membawa Daniel menghadap raja serta berkata
kepada raja demikian: "Aku telah mendapat seorang dari antara
orang-orang buangan dari Yehuda, yang dapat memberitahukan
makna itu kepada raja."
Bertanyalah raja kepada Daniel yang namanya Beltsazar:
"Sanggupkah engkau memberitahukan kepadaku mimpi yang
telah kulihat itu dengan maknanya juga?"
Daniel menjawab, katanya kepada raja: "Rahasia, yang
ditanyakan tuanku raja, tidaklah dapat diberitahukan kepada
raja oleh orang bijaksana, ahli jampi, orang berilmu atau ahli
nujum. Tetapi di sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-
rahasia; Ia telah memberitahukan kepada tuanku raja
Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan
datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di
tempat tidur ialah ini: Sedang tuanku ada di tempat tidur, ya
tuanku raja, timbul pada tuanku pikiran-pikiran tentang apa
yang akan terjadi di kemudian hari, dan Dia yang menyingkapkan
rahasia-rahasia telah memberitahukan kepada tuanku apa yang
akan terjadi.
Adapun aku, kepadaku telah disingkapkan rahasia itu, bukan
karena hikmat yang mungkin ada padaku melebihi hikmat semua
orang yang hidup, tetapi supaya maknanya diberitahukan kepada
tuanku raja, dan supaya tuanku mengenal pikiran-pikiran
tuanku.
Ya raja, tuanku melihat suatu penglihatan, yakni sebuah patung
yang amat besar! Patung ini tinggi, berkilau-kilauan luar biasa,
tegak di hadapan tuanku, dan tampak mendahsyatkan. Adapun
patung itu, kepalanya dari emas tua, dada dan lengannya dari
perak, perut dan pinggangnya dari tembaga, sedang pahanya dari
besi dengan kakinya sebagian dari besi dan sebagian lagi dari
tanah liat. Sementara tuanku melihatnya, terungkit lepas sebuah
batu tanpa perbuatan tangan manusia, lalu menimpa patung itu,
tepat pada kakinya yang dari besi dan tanah liat itu, sehingga
remuk. Maka dengan sekaligus diremukkannyalah juga besi,
tanah liat, tembaga, perak dan emas itu, dan semuanya menjadi
seperti sekam di tempat pengirikan pada musim panas, lalu angin
menghembuskannya, sehingga tidak ada bekas-bekasnya yang
ditemukan. Tetapi batu yang menimpa patung itu menjadi gunung
besar yang memenuhi seluruh bumi.
Itulah mimpi tuanku, dan sekarang maknanya akan kami katakan
kepada tuanku raja:
Ya tuanku raja, raja segala raja, yang kepadanya oleh Allah
semesta langit telah diberikan kerajaan, kekuasaan, kekuatan dan
kemuliaan, dan yang ke dalam tangannya telah diserahkan-Nya
anak-anak manusia, di manapun mereka berada, binatang-
binatang di padang dan burung-burung di udara, dan yang
dibuat-Nya menjadi kuasa atas semuanya itu--tuankulah kepala
yang dari emas itu.
Tetapi sesudah tuanku akan muncul suatu kerajaan lain, yang
kurang besar dari kerajaan tuanku; kemudian suatu kerajaan
lagi, yakni yang ketiga, dari tembaga, yang akan berkuasa atas
seluruh bumi. Sesudah itu akan ada suatu kerajaan yang keempat,
yang keras seperti besi, tepat seperti besi yang meremukkan dan
menghancurkan segala sesuatu; dan seperti besi yang
menghancurluluhkan, maka kerajaan ini akan meremukkan dan
menghancurluluhkan semuanya.
Dan seperti tuanku lihat kaki dan jari-jarinya sebagian dari tanah
liat tukang periuk dan sebagian lagi dari besi, itu berarti, bahwa
kerajaan itu terbagi; memang kerajaan itu juga keras seperti besi,
sesuai dengan yang tuanku lihat besi itu bercampur dengan tanah
liat. Tetapi sebagaimana jari-jari kaki itu sebagian dari besi dan
sebagian lagi dari tanah liat, demikianlah kerajaan itu akan
menjadi keras sebagian dan rapuh sebagian. Seperti tuanku lihat
besi bercampur dengan tanah liat, itu berarti: mereka akan
bercampur oleh perkawinan, tetapi tidak akan merupakan satu
kesatuan, seperti besi tidak dapat bercampur dengan tanah liat.
Tetapi pada zaman raja-raja, Allah semesta langit akan
mendirikan suatu kerajaan yang tidak akan binasa sampai
selama-lamanya, dan kekuasaan tidak akan beralih lagi kepada
bangsa lain: kerajaan itu akan meremukkan segala kerajaan dan
menghabisinya, tetapi kerajaan itu sendiri akan tetap untuk
selama-lamanya, tepat seperti yang tuanku lihat, bahwa tanpa
perbuatan tangan manusia sebuah batu terungkit lepas dari
gunung dan meremukkan besi, tembaga, tanah liat, perak dan
emas itu. Allah yang maha besar telah memberitahukan kepada
tuanku raja apa yang akan terjadi di kemudian hari; mimpi itu
adalah benar dan maknanya dapat dipercayai."
Lalu sujudlah raja Nebukadnezar serta menyembah Daniel; juga
dititahkannya mempersembahkan korban dan bau-bauan
kepadanya. Berkatalah raja kepada Daniel: "Sesungguhnyalah,
Allahmu itu Allah yang mengatasi segala allah dan Yang berkuasa
atas segala raja, dan Yang menyingkapkan rahasia-rahasia, sebab
engkau telah dapat menyingkapkan rahasia itu."
Lalu raja memuliakan Daniel: dianugerahinyalah dengan banyak
pemberian yang besar, dan dibuatnya dia menjadi penguasa atas
seluruh wilayah Babel dan menjadi kepala semua orang bijaksana
di Babel. Atas permintaan Daniel, raja menyerahkan
pemerintahan wilayah Babel itu kepada Sadrakh, Mesakh dan
Abednego, sedang Daniel sendiri tinggal di istana raja.
Dari kitab Daniel, Chapter 2.
Mimpi Yang Krusial
Patung yang ada di mimpi Nebukadnezzar mengandung empat bahan
material yang berbeda mewakili kekafiran kerajaan-kerajaan yang akan
menguasai bumi. Untuk pertama kalinya sejak pembentukan negeri Israel, Tuha
telah mengalihkan wilayah-wilayah kosong di dunia kepada kekuatan negeri
Kafir. Metal yang pertama yaitu kepala emas, adalah Nebukadnezzar.
Negara kafir lain walaupun tidak disebutkan secara spesifik oleh Daniel,
bisa juga kita lihat. “Dada dan lengan dari perak” menggambarkan kerajaan kafir
yang akan menggantikan Babilonia. Babilonia di kemudian hari digantikan oleh
Medo-Persia, dan kerajaan tersebut adalah kerajaan selanjutnya yang akan
mempertentangkan tanah Israel.
Bagian ketiga dari patung tersebut adalah “perut dan paha dari perunggu”;
dan Daniel mengintepretasikan ini sebagai “kerajaan yang ketiga -- yang
dilambangkan dengan perut tembaga pada patung itu -- akan muncul untuk
memerintah dunia (Daniel 2:39). Kekuatan yang menggantikan kerajaan Medo-
Persia adalah kerajaan Yunani yang dipimpin oleh Alexander yang Agung.
Kerajaan keempat terbuat dari besi. Ini menggambarkan kekafiran yang
terakhir yang memimpin Israel saat Mesiah datang untuk mengembalikan kerajaan
Tuhan di bumi. Kerajaan yang menggantikan Yunani dan menguasai seluruh
Yudea pada saat kedatangan Kristus adalah Romawi. Romawi adalah kekuatan
keempat dan kekuatan kafir terakhir yang ada di dalam ramalan Daniel.
Tentunya ada kekuatan kafir yang telah berdiri sebelum Babilon. Beberapa
dari mereka adalah Mesir dan Assyria contohnya, mereka pernah menguasai
daratan Israel. Walaupun begitu Babilonia adalah negeri pertama yang
memperoleh supremasi total atas kerajaan Tuhan yang dipimpin oleh garis
keturunan David dan yang kemudian menjadi urutan pertama kerajaan kafir yang
menguasai dunia. Tidak ada raja dari keturunan David yang memerintah Israel
sejak kemenangan Babilonia.
Israel tidak akan menguasai dunia lagi sampai masa-masa kekafiran usai.
Daniel melihat sebuah batu yang digali tanpa tangan manusia, menghantam
patung dan menghancurkannya. Batu ini kemudian tumbuh menjadi pegunungan
dan mengisi bumi. Arti dari batu ini memberikan Daniel sebuah harapan:
"Selama pemerintahan raja-raja itu, Allah semesta langit akan
membangun sebuah kerajaan yang tidak mungkin dimusnahkan;
tidak ada seorang pun yang dapat menaklukkannya. Kerajaan itu
akan menghancurluluhkan semua kerajaan yang ada itu sehingga
habis lenyap, tetapi kerajaan itu sendiri akan berdiri untuk
selama-lamanya, dan tidak akan terkalahkan.
DANIEL 2:44
Tuhan mempunyai sebuah rencana untuk orang Israel, tapi rencana itu
tidak akan dilakukan sebelum waktunya para kafir terselesaikan. Maka Tuhan
akan turun tangan untuk membangun kerajaanNya di bumi.
Raja Nebukadnezar sujud di hadapan Daniel dan menyembah dia,
dan memerintahkan agar rakyatnya mempersembahkan kurban
serta membakar kemenyan yang wangi di hadapannya.
"Benarlah, Allahmu adalah Allah di atas segala allah, Penguasa
semua raja, Pengungkap segala rahasia, karena Ia telah
memberitahukan kepadamu rahasia ini."
DANIEL 2:46-47
Mimpi Daniel
Urusan Daniel dengan hal-hal dunia mimpi belumlah berakhir. Lama
setelah kematian Nebukadnezzar, saat raja terakhir Babilonia Belshazzar meraih
singgasananya, Daniel mendapatkan mimpinya sendiri:
SUATU malam, pada tahun pertama masa pemerintahan raja
Belsyazar di Babel, Daniel bermimpi dan mendapat penglihatan-
penglihatan. Lalu ia menuliskannya. Inilah uraian mengenai
mimpi dan penglihatannya itu: Dalam mimpi itu aku melihat
badai di atas lautan yang luas, diiringi angin dari empat jurusan.
Lalu keluarlah dari laut itu empat binatang yang besar, masing-
masing berlainan rupanya. Binatang yang pertama seperti singa,
tetapi mempunyai sayap rajawali! Sementara aku memperhatikan
dia, sayapnya dicabut sehingga ia tidak dapat terbang lagi. Lalu ia
diberdirikan di tanah, di atas kedua kakinya, seperti seorang
manusia; dan ia diberi akal manusia.
Binatang kedua seperti beruang; cakarnya terangkat, siap untuk
menyerang. Ia menggigit tiga buah tulang rusuk. Lalu aku
mendengar suara yang berkata kepadanya, "Bangunlah!
Makanlah daging orang sebanyak-banyaknya!"
Binatang aneh yang ketiga seperti seekor macan tutul, tetapi pada
punggungnya ada empat sayap burung, dan ia mempunyai empat
kepala! Ia diberi kuasa atas semua orang di dunia.
Sementara aku memperhatikan penglihatan itu, binatang keempat
muncul dari dalam laut. Ia sangat menakutkan, dahsyat, dan kuat,
sukar untuk diuraikan. Ia mempunyai gigi-gigi yang besar dari
besi. Ia melahap korban-korbannya dengan mencabik-cabiknya
dan meremukkannya di bawah kakinya. Ia jauh lebih ganas dan
jahat daripada binatang-binatang yang terdahulu, dan ia memiliki
sepuluh tanduk. Sementara aku memperhatikan tanduk-
tanduknya, tiba-tiba sebuah tanduk lain yang kecil muncul di
antaranya, dan tiga dari kesepuluh tanduk yang pertama dicabut
dengan akar-akarnya, supaya ada tempat baginya. Tanduk yang
kecil ini mempunyai mata manusia dan mulut yang sangat
sombong. Aku memperhatikan terus. Ia mengatur takhta-takhta
di tempatnya, lalu duduklah Dia Yang Lanjut Usia -- Allah Yang
Mahakuasa -- untuk menghakimi. Pakaiannya putih seperti salju,
rambutnya putih seperti bulu domba yang bersih. Ia duduk di atas
takhta-Nya yang menyala-nyala yang mempunyai roda-roda api.
Sebuah sungai api mengalir dari hadapan-Nya. Jutaan malaikat
melayani Dia dan ratusan juta orang berdiri di hadapan Dia,
menanti untuk dihakimi. Lalu pengadilan dimulai dan buku-buku
pun dibuka.
Sementara aku masih terus memperhatikan, binatang keempat
yang ganas itu dibunuh. Tubuhnya diserahkan untuk dibakar
karena kesombongannya terhadap Allah Yang Mahakuasa, yaitu
kesombongan tanduk kecil itu. Sedangkan ketiga binatang yang
lain diambil kerajaannya, tetapi mereka dibolehkan hidup untuk
sedikit waktu lagi.
Kemudian aku melihat seorang seperti Anak Manusia turun
dengan awan-awan dari langit. Ia datang kepada Yang Lanjut
Usia dan dihadapkan kepada-Nya. Ia diberi kekuasaan serta
kemuliaan untuk memerintah sebagai raja atas semua bangsa di
dunia, sehingga semua orang dari semua bangsa, suku bangsa, dan
bahasa harus tunduk kepada-Nya. Kekuasaan-Nya kekal dan
tidak berakhir, pemerintahan-Nya tidak akan jatuh.
Aku, Daniel, menjadi susah hati dan gelisah atas segala
penglihatan itu. (Demikian Daniel menulis dalam laporannya.).
Maka aku mendekati salah seorang yang berdiri di sisi takhta dan
meminta kepadanya keterangan mengenai arti semua perkara itu.
Ia menjelaskan kepadaku:
Keempat binatang besar itu melambangkan empat raja yang pada
suatu hari kelak akan memerintah bumi. Tetapi, pada akhirnya,
umat Allah -- yaitu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi --
akan memerintah untuk selama-lamanya.
Lalu aku bertanya tentang binatang keempat, yang sangat ganas
dan mengerikan itu, dengan gigi besinya dan cakar tembaganya,
yang mencabik-cabik dan menginjak-injak korbannya sampai
mati.
Aku juga bertanya tentang kesepuluh tanduk itu, dan tentang
tanduk kecil yang muncul kemudian, yang merobohkan tiga
tanduk lainnya -- yaitu tanduk dengan mata dan mulut yang keras
suaranya serta sombong, yang lebih kuat daripada tanduk-tanduk
lain. Karena sesungguhnya aku sudah melihat tanduk itu
berperang melawan umat Allah dan menang, sampai Yang Lanjut
Usia datang dan membuka pengadilan-Nya lalu membela umat-
Nya, dan memberi mereka kuasa untuk memerintah.
Binatang yang keempat itu ialah keempat kekuasaan dunia yang
akan memerintah bumi. Ia lebih ganas daripada yang lainnya. Ia
akan menelan seluruh dunia dan membinasakan segala sesuatu
yang ada di hadapannya. Kesepuluh tanduk itu ialah sepuluh raja
yang akan muncul dari kerajaannya. Lalu seorang raja lain akan
muncul, lebih ganas daripada kesepuluh raja itu, dan akan
membinasakan tiga di antaranya.
Ia akan menantang Allah Yang Mahatinggi dan menindas orang-
orang kudus-Nya dengan penganiayaan. Ia akan berusaha
mengubah seluruh hukum, tata susila, dan adat kebiasaan. Umat
Allah akan tidak berdaya di dalam tangannya selama tiga
setengah masa.
Tetapi kemudian tibalah saat Yang Lanjut Usia untuk mengadili.
Ia mengambil semua kekuasaan dari raja yang jahat itu untuk
dihancurkan dan dimusnahkan sampai selama-lamanya.
Setiap bangsa di kolong langit, dengan kekuasaan serta
kebesarannya, akan diberikan kepada umat Allah. Mereka akan
memerintah segala sesuatu untuk selama-lamanya, dan semua
penguasa akan tunduk serta patuh kepada mereka. Itulah akhir
mimpi itu. Ketika aku bangun, aku sangat gelisah, dan wajahku
pucat karena takut, tetapi aku tidak mengatakan kepada siapa
pun tentang penglihatan itu.
Dari DANIEL 7:1-28
Mimpi Daniel kurang lebih mirip seperti mimpi Nebukadnezzar, tapi sekarang
keempat kekuatan kafir itu digambarkan sebagai empat makhluk mengerikan yang
muncul dari dalam laut untuk menguasai bumi. Tuhan sendiri berkata pada Daniel
bahwa “Keempat binatang besar itu melambangkan empat raja yang pada suatu
hari kelak akan memerintah bumi.” (DANIEL 7:17).
Makhluk yang pertama, Babylon, dideskripsikan sebagai singa dengan
sayap-sayap seperti elang. Patung dengan sayap berbadan singa berkepala
manusia telah ditemukan wilayah Assyria. Bentuk tersebut adalah perwujudan
malaikat pada budaya Pagan. Mungkin juga gambar tersebut merupakan wujud
dari kehebatan Nebukadnezzar. Tapi di dalam pengelihatan Daniel makhluk
tersebut kehilangan sayapnya, sama seperti Nebukadnezzar.
Daniel menggambarkan makhluk kedua, Medo-Persia sebagai seekor
beruang dengan tiga buah tulang rusuk di mulutnya. Ini adalah gambaran
sempurna atas kerajaan Medo-Persia,sebuah kerajaan yang terdiri dari 2 negara,
tapi dengan dominasi Persia yang lebih tinggi dari Medes. Tiga buah tulang rusuk
di mulutnya mengilustrasikan 3 buah penaklukan besar oleh kerajaan tersebut:
Lidia pada tahun 546 SM, Babilon pada tahun 539 SM dan Mesir pada 525 SM.
Makhluk yang ke tiga, Yunani, digambarkan dengan seekor Leopard
dengan empat sayap dan empat kepala. Sayap-sayap tersebut menggambarkan
pergerakan (penguasaan) pasukan kerajaan Yunani yang secara lancar dan mulus
mampu bergerak ke arah timur dibawah pimpinan Alexander yang Agung. Empat
kepala menggambarkan pembagian kerajaan setelah kematian Alexander: Ptolemy
I mengambil wilayah Israel dan Mesir, Selekeus mengambil wilayah Syria dan
Mesopotamia, Lysimachus mengambil wilayah Trakia dan Asia Minor dan
Kasander mengambil Makedonia dan Yunani.
Daniel mendeskripsikan empat pembagian ini dalam bab 8: "Kedua tanduk
domba yang kaulihat ialah raja-raja Media dan Persia. Kambing jantan yang
bulunya kusut ialah Kerajaan Yunani, dan tanduk besar di antara kedua matanya
melambangkan raja besar yang pertama dari negara itu. Ketika engkau melihat
tanduk itu patah, dan empat buah tanduk yang lebih kecil menggantikannya, itu
berarti bahwa Kerajaan Yunani itu akan terpecah menjadi empat kerajaan kecil
dengan empat orang raja, tetapi tidak ada di antara mereka yang kuasanya sebesar
raja yang pertama.” (Daniel 8:21-22)
Makhluk keempat yang merupakan penggambaran Romawi, terlihat suram
dan menakutkan. “mengerikan dan menakutkan dan sangat kuat.”. Makhluk itu
menghancurkan dan menginjak-injak musuhnya, dan hal itu berbeeda dengan tiga
makhluk sebelumnya. Dengan menggunakan besi untuk mendeskripsikan gigi
makhluk tersebut, Daniel menghubungkan makhluk tersebut dengan keempat
bagian patung pada mimpi Nebukadnezzar. Kerajaan keempat jauh lebih
menakutkan daripada sebelum-sebelumnya. Kerajaan keempat adalah kerajaan
yang akan memegang kekuasaan ketika sang Mesiah datang.
Kedua mimpi Daniel tersebut menunjuk pada cerita panjang dan gelap
orang-orang Abraham. Masa-masa kekafiran akan membawa kesulitan untuk
Yahudi saat mereka mengalami penganiayaan dan masalah karena
kepercayaannya kepada Tuhan. Walaupun begitu, di kedua mimpinya, ada cahaya
dan kemenangan pada ujung cerita tersebut. Cahaya tersebut adalah kedatangan
kerajaan Tuhan yang akan membawa akhir bagi kekafiran dan memulai kekuasaan
Tuhan di bumi.
10. SEORANG RAJA YANG MEMAKAN RUMPUT
Walaupun mimpi Daniel dan Nebukadnezzar sama-sama menggambarkan
tentang nasib akhir orang-orang Israel, mereka juga memprediksikan waktu-waktu
dimana ada beberapa negara yang tidak tahu bahwa Kerajaan Tuhan akan
menguasai bumi. Periode ini kemudian dikenal dengan nama masa-masa
kekafiran.
Negara apa saja yang masuk ke dalam list negara-negara kafir:? Siapakah
yang menjadi kekuatan nomor satu dari kerajaan-kerajaan kafir yang berusaha
merusak rencana Tuhan kepada hambaNya?
Babilon!
Dua Gambaran Negara
Ketika Daniel menulis bab keempat dan kelima dari kitabnya, seolah-olah
dia telah mencari buku tempel Babilonianya yang berusia 70 tahun untuk mencari
dua gambar yang digunakan untuk mempresentasikan semuanya tentang negari
Babilon. Gambar pertama datang dari masa Nebukadnezzar, pada awal hidup
Daniel. Gambaran kedua datang dari masa raja Belshazzar. Gambaran kedua ini
menyajikan kilasan malam terakhir Babilon sebagai sebuah negeri merdeka.
Nebukadnezzar berkuasa selama 43 tahun, dari 605 SM sampa 562 SM.
Hanya sebagian kecil dari sejarah Babilonia dan catatan resmi pengadilan
Babilonia yang selamat hingga hari ini, itupun tidak menyebutkan secara spesifik
mengenai hidup Nebukadnezzar. Tapi bab keempat Daniel mencatat bahwa ada
masa selama 7 tahun ketika Tuhan membuat Nebukadnezzar menjadi gila.
Gambaran yang tersingkap atas Nebukadnezzar dimulai dengan
mendeskripsikan kehebatan kerajaannya. Dia telah mencapai puncak kekuasaan,
tapi dia tidak pernah bisa untuk melewati satu halangan: Rasa sombong. Alih-alih
menganggap kehebatannya tidak ada apa-apanya ketimbang “Tuhannya tuhan”
saat Daniel menerjemahkan mimpinya, dia menganggap bahwa dirinya lah yang
merupakan sumber kekuatan.
Di dinding batu-bata sebelah utara, hatiku mengatakan bahwa
aku akan membuat istana untuk melindungi Babilon.I akan buat
disana sebuah istana seperti istana Babilon dari batu-bata dan
ter…. Aku meninggikan puncaknya dan menghubungkannya ke
istana dengan batu-bata dan ter. Aku akan membuatnya setinggi
gunung. Aku akan tanam 2 pohon cemara besar di atapnya. Aku
juga akan memasang 2 pintu ganda yang terbuat dari kayu
cemara yang dilapisi dengan tembaga. Tepian dan engselnya
dibuat dari perunggu. Maka bangunan itu aku beri nama “
Semoga Nebukadnezzar hidup panjang , semoga dia menjadi tua
sebagai pengembali Esagila”
Inskripsi kuno mengenai bangunan istana Nebukadnezzar disebelah
utara Babylon.
Pada suatu malam Nebukadnezzar berjalan diatas atap istananya,
tampaknya adalah istana selatan yang terletak tepat di dalam tembok pusat kota
antara jalanan dan sungai Eufrat. Dari tempatnya berdiri, dia bisa melihat ruang
singgasananya, area kerajaan, halaman istana, dan tempat bekerja para pejabat
dalam istananya. Disebelah istananya dia bisa melihat taman gantung Babilonia
yang terkenal itu.
Nebukadnezzar menghormati kota Babilon dan menggambarkan betapa
hebatnya kekuasaannya. Dengan penuh kesombongan dia berkata “Bukankah ini
Babilon yang hebat yang aku bangun sebagai tempat tinggal kerajaan, dengan
kekuatan hebat ku dan untuk kemuliaan keagungan ku?” (Daniel 4:20)
Tidak diragukan lagi bahwa Babylon sangatlah agung. Nebukadnezzar
telah mengubur gerbang Ishtar yang dibangun ayahnya sehingga dia bisa
membangun lagi sebuah gerbang Ishtar baru yang lebih megah. Dia membangun
kembali istana selatan, membangun taman gantung, memperbaiki dinding sekitar
kota, memperbaikin menara babel dan kuil Marduk dan membangun/memperbaiki
hampir seluruh kuil di kota. Pembangunannya sangat melegenda. Di beberapa
batu-bata yang dia gunakan untuk proyek pembangunannya dia menulis inskripsi
berikut: “Aku adalah Nebukadnezzar, Raja Babilon, raja dari segala yang ada di
laut dan samudera”.
Karena hatiku tidak menginginkan yang mulia tinggal di tempat
lain, karena aku tidak ingin membuat tempat tinggal kerajaan di
tempat lain, dan karena aku tidak memperuntukkan properti
kerajaan untuk seluruh tanah, tempat tinggalku di Babilon tidak
cukup berkembang cukup besar untuk kemuliaan yang mulia.
Inskripsi kuno yang mendeskripsikan tempat tinggal Nebukadnezzar
Kebesar-kepalanya Nebukadnezzar tidaklah sepenuhnya salah, namun itu
adalah bentuk kesombongan. Tuhan mengutuk Nebukadnezzar dengan kegilaan
dan untuk selama tujuh tahun, sang raja suka memakan rumput seperti hewan
ternak. Orang-orang mengusir dia pergi dan tubuhnya basah dengan embun.
Rambutnya tumbuh seperti bulu elang dan kukunya tumbuh seperti cakar burung
(Daniel 4;33).
Hukuman Nebukadnezzar terus berlangsung hingga dia mengakui bahwa
“bahwa Allah Yang Mahatinggi itulah yang membagi-bagikan kerajaan-kerajaan
manusia dan memberikannya kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.” (Daniel
4:32). Seperti para pendahulunya di menara Babel, raja babilonia belajar bahwa
kehebatan yang dia peroleh masihlah terlalu jauh jika dibandingkan dengan
kemuliaan Tuhan.
Kematian Babilon
Raja terakhir Babilonia bukanlah apa-apa kecuali hanya bayangan
kekuatan Nebukadnezzar. Nabonidus meraih singgasananya pada tahun 556 SM,
tapi dia lebih memilih membangun kembali kuil disebuah kota yang jauh bernama
Haran dan Tema. Untuk selama 10 tahun dia tinggal di luar kota, dan anaknya
yaitu Belshazzar yang menggantikannya sebagai raja di Babilon.
Belshazzar mewarisi kesombongan Nebukadnezzar, tapi sayangnya dia
tidak mewarisi kehebatan administrative dan militer kakeknya itu. Raja Cyrus dari
Persia bergerak maju untuk mengambil alih kerajaan Babilonia, dan pada akhir
bulan September atau awal Oktober 539 SM Cyrus mampu mengalahkan pasukan
Babilon di sungai Tigris, sekitar sebelah utara kota Baghdad sekarang. Pada
tanggal 10 Oktober, Cyrus berhasil merebut kota Sippar yang berjarak hanya 40
mil dari Babilon dan dua hari kemudian pada tanggal 12 Oktober, buku sejarah
Babilonia mencatat bahwa pasukan Cyrus masuk ke kota Babilon tanpa
melakukan pertempuran.
Bagaimana mungkin sebuah kota yang besar jatuh ketangan musuh hanya
dalam hitungan jam dan tanpa pertempuran samasekali? Pemerintah Irak pada
masa sekarang menyalahkan plot antara bangsa Yahudi dan Persia: seperti yang
aku dengar dari Pejabat Irak pada saat festival Babilon: “Sebelum pada akhirnya
Cyrus berkolaborasi dengan para Yahudi di dalam kota”, Cyrus hanya mampu
memperkokoh kepungan atas kota Babilon.
Adalah negeri Persia yang menghancurkan kota kebanggaan
Nebukadnezzar pada tahun 539 SM. Berdasarkan pada tata
Salam Yacoub, seorang penghantar dari kementrian Informasi
Irak, mereka (Persia) mampu menguasai Babilon karena
pengkhianatan komunitas Yahudi. Dibantu oleh Yahudi, bangsa
Persia membangun bendungan untuk menghalangi arus air sungai
Eufrat yang tentu saja akan mempengaruhi pertahanan kota
tersebut.
Michael Dobbs, San Jose Mercury News
Walaupun penjelasan sejarah tersebut memenuhi tujuan politis Saddam,
namun hal itu kurang sesuai dengan fakta. Catatan resmi kota Babilon
menjelaskan bahwa pasukan Persia masuk ke Babilon pada tanggal 12 oktober,
dua hari setelah menaklukkan Sippar, dan menguasai kota tanpa ada perlawanan.
Sejarawan Herodotus memberikan tambahan informasi lagi. Cyrus
mengalihkan air sungai Eufrat ke dalam kanal sungai dari Babilon sehingga
tingkat air menurun hingga ketinggian paha orang dewasa. Pasukan Persia tahu
bahwa pada malam ini orang-orang Babilonia sedang bersukaria dalam festival
sehingga tembok kota tidak dipertahankan dengan baik.
Pesta Terakhir Belshazzar
Saat pasukan Persia melihat level air menurun, festival di dalam kota Babilon
berlangsung meriah. Raja Belshazzar memberikan banyak perjamuan untuk ribuan
pejabatnya, kemungkinan di dalam ruang singgasana Istana selatan
Nebukadnezzar.
Dari tahun 1987 – 1988 pada acara festival Babilon, ruang singgasana
telah digunakan untuk konser musikal. Ratusan orang dapat duduk dengan
nyaman di dalam ruangan walaupun panggung besar telah dibuat untuk para
performer. Saat aku duduk dan mendengarkan musik, mudah saja bagiku untuk
memvisualisasikan Belshazzar dan ribuan pejabatnya berpesta di ruangan itu pada
malam terakhirnya.
Mungkin untuk memberanikan komandan pasukannya atas kepungan
pasukan Persia, Belshazzar memfokuskan perhatian mereka pada kemenangan
masa lampau Babilon. Dia memerintahkan untuk membawa masuk semua piala
emas dan perak yang di rampas Nebukadnezzar dari kuil di Jerusalem, sehingga
dia dan pejabatnya bisa meminum dari piala tersebut.
Sangat mudah dibayangkan dia mengangkan piala emas, meninggikan
dirinya dan Tuhannya, bersenang-senang atas kemenangan kakeknya tujuh puluh
tahun silam. Dia dan pejabatnya juga menodai artikel yang didedikasikan kepada
Tuhan bangsa Israel “mereka menghormati dewa-dewa mereka yang terbuat dari
emas, perak, tembaga, besi, kayu, dan batu.” (Daniel 5:4)
Pesta Belshazzar tidak berlangsung semalam suntuk. Saat dia berdiri
dengan cangkir menempel di bibirnya, jari jemari manusia tiba-tiba muncul dan
mulai menulis sesuatu di tembok. Merasa ketakutan, Belshazzar mengumpulkan
orang-orang bijaknya untuk mengartikan tulisan itu. Tidak ada seorangpun yang
tahu apa arti tulisan tersebut. Tapi kemudia seseorang teringat akan seorang tua
yang bisa menyelesaikan masalah aneh pada masa Nebukadnezzar.
Belshazzar memanggil Daniel dan menawarkannya posisi tertinggi nomor
3 di kerajaan jika Daniel mampu mengartikan berita itu (Daniel 5:16). Ini adalah
posisi tertinggi yang Belshazzar bisa tawarkan. Dia sendiri adalah pemimpin
tertinggi nomor dua setelah ayahnya, Nabonidus, yang masih hidup.
Daniel menolak tawaran Belshazzar tapi dia setuju untuk menerjemahkan
berita misterius tersebut. Pertama dia mengajarkan Belshazzar pelajaran sejarah
sederhana. Daniel mengingatkan sang raja bagaimana Tuhan telah menghakimi
Nebukadnezzar dengan menghilangkan kewarasannya dan membuatnya turun dari
singgasananya selama 7 tahun. Daniel menyimpulkan
Wahai Baginda Belsyazar, yang menggantikan dia, Baginda tahu
akan semua ini, namun Baginda tidak rendah hati. Karena
Baginda telah melawan TUHAN yang berkuasa di surga, dan
membawa ke sini cawan-cawan ini dari Bait Allah. Baginda
dengan para pejabat tinggi Baginda serta istri dan gundik mereka
telah minum air anggur dari cawan-cawan ini sambil memuji
dewa-dewa dari perak, emas, tembaga, besi, kayu, dan batu --
dewa-dewa yang tidak dapat melihat atau mendengar, dan yang
tidak mengetahui apa-apa sama sekali. Tetapi Baginda tidak
memuji Allah yang sudah mengaruniakan kepada Baginda nafas
hidup dan yang berkuasa atas jalan hidup Baginda!
(Daniel 5:22-23
Daniel lalu menjelaskan tulisan tangan di dinding:
"Inilah artinya: "Mene' artinya 'telah dihitung'. Allah telah
menghitung hari-hari pemerintahan Baginda, dan ternyata sudah
habis. "Tekel artinya 'telah ditimbang'. Baginda sudah ditimbang
dengan neraca Allah dan ternyata Baginda terlalu ringan.
"Ufarsin artinya 'dibagi'. Kerajaan Baginda akan dibagi dan
diberikan kepada orang Media dan Persia."
(Daniel 5:26-28)
Berita itu cukup suram, tapi Belshazzar tetap diam. Daniel kemudian dibawa dan
diberikan jubah ungu, dengan dikalungkan rantai emas dan dinyatakan sebagai
pemimpin terbesar nomor 2 di kerajaan. Kerajaan itu sendiri hancur sebelum pagi
datang.
Pasukan Persia menyelinap melalui tepi sungai dan memasuki gerbang
samping yang menuju ke istana selatan. Dalam pertempuran yang sangat
sederhana dan singkat, Belshazzar dan beberapa pejabatnya mati terbunuh.
Babilonia akhirnya jatuh ke tangan Medo-Persia.
Babilonia, sang kepala emas, akhirnya bukan lagi sebuah bangsa.
11. Dikuasai Tapi Tidak Dihancurkan
Jika kita membaca Injil, kita tahu bahwa Babilon jatuh ke tangan Medo-
Persia. Jika kita melihat Koran, kita tahu bahwa Saddam Hussein mencoba
mengembalikan kemuliaan Babilon kuno. Tapia pa yang terjadi di Babilon selama
tenggang waktu dua ribu lima ratus tahun itu? Apakah kota manusia terus
berperang dengan kota Tuhan? Ataukah Babilon telah hancur total, sehingga tidak
pernah bangkit kembali?
Apa yang Terjadi dengan Babilon?
Jika cerita dua kota kita berakhir saat Judah jatuh, maka tampaknya kota
manusia menang atas kota Tuhan. Tapi kesombongan dan pemberontakan atas
kuasa Tuhan telah menyebabkan kebingungan di Babel dan membawa kehancuran
atas kerajaan Babilonia. Babilon seperti seorang putrid manja, menepuk kepalanya
dan berkata “ Aku melakukan dengan benar!”
Babilon menjadi pusat dunia hanya selama 2 generasi. Kota Babilon
menjadi terkenal pada tahun 612 SM ketika pasukan Babilonia menghancurkan
kota Niniveh, dan Babilon menggantikan Assyria sebagai kekuatan dominan di
Timur Tengah. Kurang dari seabad kemudia, tahun 539 SM, Babilon dikuasai
oleh Medo-Persia dan secara perlahan-lahan kembali kepada saat sebelum dia
terkenal.
Tujuh belas hari setelah Babilon jatuh ke tangan pasukan Cyrus, sang raja
Cyrus sendiri akhirnya memasuki kota itu. Pada umumnya penduduk Babilon
tidak merasakan perbedaan apapun di hari tersebut. Cyrus membangun Babilon
sebagai salah satu kota besarnya dan meraih gelar “Raja Babilon”. Dia secara
bijak mencoba untuk membangun kedamaian dan rasa aman di kota itu.
Saat aku memasuki kota Babilon sebagai kawan dan aku
membangun pemerintahan baru di istana pemerintahan dibawah
rasa gembira dan sukacita. Marduk, sang Tuhan agung memaksa
para penghuni Babilon untuk mencintaiku. Dan aku pun dengan
senang hati memujanya (Marduk) setiap hari. Pasukanku yang
banyak berjalan berkeliling kota Babilon dengan damai. Aku
tidak mengijinkan seorang pun meneror tempat apapun di kota
Sumer dan Akad. Aku berjuang untuk damai di Babilon dan di
kota-kota suci lain.
CYRUS, Raja Babilon
Babilon tetap dalam keadaan damai selama rezim Cyrus dan penggantinya,
Kambises. Setelah kematian Kambises, Darius I mengambil alih kerajaan Medo-
Persian. Kota Babilon memberontak terhadap rezim Darius, dan Darius dengan
terpaksa harus kembali melakukan penguasaan kota sebanyak dua kali di waktu
berbeda. Setelah pembasmian pemberontakan yang kedua, Herodotus
menceritakan bahwa “Darius menghancurkan tembok kota dan merubuhkan
semua gerbangnya, yang mana hal tersebut tidak pernah dilakukan Cyrus saat
mengambil alih Babilon.”
Walaupun Babilon sempat jatuh ke dalam masa-masa sulit namun kota
tersebut tetap berperan sebagai kota penting di bawah rezim Medo-Persia.
Kerajaan Perunggu
Pada tahun 334 SM, Aleksander yang Agung (Iskandar yang Agung)
melakukan invasi ke berbagai penjuru, melewati Hellespont yang memisahkan
Eropa dan Asia. Dalam kekalahan yang berlangsung terus menerus, kerajaan
Medo-Persia akhirnya runtuh oleh Alexander yang Agung. Dalam waktu hanya 11
tahun, Alexander telah berhasil menguasai dunia baru.
Tiba di Babilon setelah mengalami jalan berat di wilayah kerajaan Medo-
Persia, Alexander membuat rencana hebat untuk menjadikan Babilon sebagai
ibukota sebelah timur kerajaannya. Dia memerintahkan untuk membangun
kembali dan memperbesar kuil Marduk dan Ziggurat di tengah-tengah kota. Dia
mempersiapkan Eufrat sebagai kota pelabuhan utama. Dia memerintahkan untuk
membangun galangan kapal yang cukup untuk seribu kapal perang. Sayangnya,
Alexander meninggal pada saat dia masih berumur 32 tahun, jauh sebelum dia
bisa menyelesaikan proyek ambisiusnya.
Kerajaan Perunggu Terbelah
Setelah kematian Alexander, kerajaan Yunani terbelah menjadi empat bagian,
seperti yang telah Daniel ramalkan. Makedonia dan Yunani jatuh ke tangan
Cassander. Lisimakus menguasai Trakia dan Asia minor. Palestina dan Mesir
dikuasai oleh Ptolemy Il dan Syria, Mesopotamia dan Medo-Persia jatuh ke
tangan Seleucus I.
Seleucus I adalah pihak yang bertanggungjawab atas kemunduran kota
Babilon. Walaupun dia memegang titel “Raja Babilon”, namun dia berkali-kali
harus mengambil alih berkali-kali atas kota Babilon dalam usahanya
melanggengkan kekuasaanya di semua wilayah. Dia akhirnya memutuskan untuk
menciptakan ibu kota baru di sungai Tigris sekitar empat puluh lima mil sebelah
utara Babilon, dan dia menamakannya seperti namanya sendiri. Dengan
pembangunan kota Seleucia, pemerintahan dan pusat perdagangan berpindah dari
Babilon di sungai Eufrat menuju ke Seleucia di sungai Tigris. Babilonia tidak
akan pernah lagi mendapatkan peran pentingnya di wilayah ini.
Walaupun Babilon bukanlah kota besar lagi diantara kota-kota lain, tapi
bukan berarti kota ini tidak eksis lagi. Kuil Marduk dan kuil-kuil lain di Babilon
masih tetap beroperasi, dan Babilon masih merupakan pusat reliji terbesar di
wilayah itu.
Pada saat tertentu pada masa kekuasaan Yunani, sebuah theater dibuat di
Babilon. Teater ini (yang sekarang dibangun lagi oleh pemerintah Irak) bisa
menampung sampai dengan empat ribu orang, yang mana hal ini menunjukkan
bahwa kota Babilon masih mempunyai populasi yang cukup besar saat teater ini
dibangun.
Babilon Limps Along [Tidak ada padanan kata dalam bahasa Indonesia,
namun maksud dari frase ini adalah: Kondisi kota Babilon yang cacat/pincang dalam
sejarah selanjutnya kota tersebut]
Parthia menggantikan Yunani sebagai pemimpin di Mesopotamia pada
tahun 139 SM, dan mereka terus berkuasa di daerah ini hingga datangnya kerajaan
Romawi.
Bangsa Parthia membangun kota lain yang berdekatan dengan Seleucia
dan menamakannya Ctesiphon. Ketiga kota tersebut saling berbagi kekuatan.
Ctesiphon menjadi pusat politik, Seleucia menjadi pusat bisnis dan perdagangan
dan Babilon terus menjadi pusat reliji Mesopotamia.
Seleucia pada saat sekarang telah menjadi lebih besar daripada
Babilon, dan banyak wilayah di Babilon sendiri yang ditinggalkan
begitu saja sehingga tidak ada satupun yang meragukan untuk
mengatakan hal yang tertulis dalam sebuah puisi komedi “Sebuah kota
besar yang menjadi gurun besar”.
STRABO
Babilon tidak sepenuhnya ditinggalkan, tapi Seleucia sekarang mempunyai
populasi yang lebih padat dan sebagian besar distrik Babilon tidak lagi ditinggali
manusia. Babilon masih tetap eksis, tapi kota tersebut hanyalah kenangan
kejayaannya masa silam.
Josephus menyajikan sebuah informasi menari mengenai Babilon seabad
sebelum kristus. Pada tahun 40 SM, Parthia melebarkan kerajaannya kearah barat
menuju Syria dan menggabungkan kekuatan pasukan dengan elemen dari Judah
yang ingin menghapus pengaruh Hyrcanus, seorang kepala agama Yahudi yang
pro-Romawi. Hyrcanus berhasil ditangkap, dilucuti dan dikirimkan ke Parthia.
Josephus mencatat bahwa raja Partia kemudian memperlakukan Hyrcanus secara
baik dan membebaskannya dari ikatan, lalu memberikannya tempat tinggal di
Babilon, dimana ada banyak Yahudi disana.
Babilon Pada Masa Romawi
Perjanjian baru tampaknya memberikan bukti bahwa banyak Yahudi yang
hidup di dalam dan di dekat Babilon pada abad pertama setelah masehi. Pada hari
saat hari Pantekosta banyak Yahudi yang berkumpul di Jerusalem dari “semua
negara dibawah Surga (Acts 2:5). Mereka adalah termasuk Yahudi dari wilayah
teluk, diantara mereka “Parthia, Medes dan Elamit; penduduk Mesopotamia”(Acts
2:9). Beberapa Yahudi tersebut tidak diragukan lagi tinggal di Babilon.
Di dalam 1 Petrus 5:13, Petrus mengirimkan salam yang telah
membingungkan orang selama berabad-abad: “Salam kepada kamu sekalian dari
kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku.” Siapakah
orang yang terpilih ini?
Tampaknya “sang terpilih” ini adalah sebuah gereja di Babilon. Kata
“Gereja” adalah noun feminim, jadi jika Petrus menunjuk gereja sebagai personal
maka dia akan menggunakan kata “kawanmu”.
Jika para Yahudi yang tinggal di Babilon dan beberapa dari mereka
mendengar Injil pada hari pantekosta, maka tidak sulit dibayangkan bahwa Petrus,
sang rasul Yahudi, melakukan perjalanan menuju Babylon untuk menyebarkan
Kristen kepada Yahudia yang hidup di sana. Tampaknya dia menuliskan
tulisannya pertama kali dari Babilon
Seiring dengan berakhirnya periode perjanjian baru, informasi mengenai
eksistensi Babilon menjadi semakin jarang. Banyak ilmuwan yang ber-referensi
kepada Dio, seorang yang menulis ketika Trajan mengunjungi Babilon pada tahun
116 M dia melihat “Tidak ada apapun kecuali pasir, batu dan reruntuhan”. Tapi
Pausanias menulis bahwa kuil Marduk dan tembok kota masih-lah berdiri,
walaupun sebagian besar kota telah ditinggalkan.
Seorang penjelajah yang mengunjungi Babylon pada masa zaman
pertengahan adalah seorang yahudi bernama Benjamin Tudela. Dia melakukan
perjalanan melalui wilayah pada abad ke 12 dan dia menulis catatan atas
perjalanannya. Benjamin membuat dua observasi penting: pertama, dia mencatat
bahwa ada 10.000 yahudi tinggal di desa Al-Hillah enam mil dari Babilon; kedua,
dia mencatat bahwa para Yahudi mempunyai rumah ibadah “Sinagog Daniel”
yang aktif di kota Babilon sekitar 1 mil dari kuil Nebukadnezzar, yang mungkin
saja adalah kuil Marduk.
Peziarah Sebagai Turis
Pada zaman pertengahan akhir, peziarah dari barat memulai perjalanan
berbahaya melalui tanah suci, bahkan beberapa peziarah mencapai wilayah paling
ujung Mesopotamia. Para penjelajah tersebut seringkali menulis diari selama
perjalanannya. Sumber-sumber tersebut bagaimanapun bisa menjadi kurang
reliabel karena para penjelajah tersebut dirasa cukup mencemaskan bagi para
guide lokal yang ingin para penjelajah itu mendapatkan apa yang mereka cari
tentu saja dengan harga yang pantas
Pada hari aku berkunjung, tidak ada turis lain, hanya ada orang
beduin yang merayap-rayap di balik bayangan reruntuhan. Salah
satu dari mereka menarik jubahku dan membuka tangannya yang
sedang menggenggam sesuatu: Tablet kuneiform kecil dengan
tanda raja Babilonia. “sangat kuno, sangat asli” dia berkata. Dan
sangat murah hanya 10 USD.
TONY HORWITZ, Washington Post
Pada tahun 1616 Pietro Della Valle mengunjungi situs kota kuno. Dia
mendeskripsikan reruntuhan menara Babel dan mengkonfirmasi laporan
Koldewey dimasa mendatang yang menyebutkan bahwa penduduk sekitar
menggali dan menjual batu batuan Babilon.
Pada akhir abad ke 19, seorang arkeolog Jerman bernama Robert
Koldewey mengunjungi Babilon dan mulai mempelajari reruntuhan itu. Koldewey
menamai empat kampung Arab yang ada di tempat tersebut: Kweiresh,
Djumdjumma, Sindjar dan Ananeh. Babilon masih tetap tidak berpenghuni
bahkan pada masa Koldewey.
Ketika aku melakukan perjalanan ke Babilon pada tahun 1987, aku
mempunyai kesempatan untuk melihat desa Kweiresh. Desa itu terletak tepat
disebelah lokasi rekonstruksi istana selatan Nebukadnezzar dan sebelah utara
rumah tamu Saddam Hussein. Satu tahun kemudian, pemerintah Irak menggusur
penduduk desa tersebut untuk pindah. Antara tahun 1987 dan 1988 pemerintah
Irak membuat bukit besar tepat sebelah barat istana selatan berada diantara Istana
dan sungai Eufrat. Aku diberi tahu oleh pejabat pemerintah bahwa bukit itu akan
menjadi bagian dari system monorail yang akan memfasilitasi kota Babilon.
Benar atau tidak bahwa bukit itu akan mendukung system monorail, yang pasti
pemerintah Irak benar-benar berniat membuat kota Babilon menjadi lebih hebat.
Maka dari itu desa kecil sederhana seperti Kweiresh harus dikorbankan untuk
proses ini.
Babylon Tidak pernah Benar-benar Ditinggalkan
Aku tidak bisa menemukan dalam sejarah waktu dimana Babilon benar-
benar menghilang dari dunia. Populasi kota tersebut naik dan turun sepanjang
zaman, tapi belum pernah kota ini benar-benar ditinggalkan oleh penduduknya.
Babilon kehilangan kepentingannya setelah pembangunan kota Seleucia,
Ctesiphon dan Baghdad, tapi tetap memegang peranan penting sebagai pusat
relliji. Penyembahan terhadap Marduk dan agama-agama Babilon lain terus
berlangsung hingga berabad-abad.
Bahkan di era modern ini juga ada desa-desa disekitar Babilon. Sampai
awal tahun 1980 kota itu hanya kenangan dari kemegahan masa lalu. Tapi
sekarang pemerintah Irak memutuskan untuk menghidupkan kembali kemuliaan
Babilon. Keberuntungan Babilon telah berkurang, tapi kota itu belum pernah
benar-benar hancur.
12. DUA TIRAN
Melihat kebelakang atas sejarah hidupnya, hanya sedikit yang bisa
membayangkan bahwa seseorang yang lahir di desa kecil Tikrit disamping sungai
Tigris mampu menghasilkan suatu kemasyuhran internasional. Tapi walaupun dia
masih muda, dia sudah mempunyai hasrat besar untuk kemenangan, dan
keberaniannya dan kecerdasannya mengangkatnya kepada posisi tertinggi
kepemimpinan. Ambisi membaranya adalah untuk menyatukan negara-negara
Arab dibawah komandonya. Dan akhirnya tidak terlalu lama setelahnya, negara-
negara barat yang khawatir kebijakan ekspansionis Arab membentuk pasukan
multinasional dan meletakkannya di Timur tengah untuk melawan pemimpin
Arab.
Saddam Hussein? Bukan. Saladdin, ksatria terhebat Islam pada abad ke-
12. Perebutannya atas kota Jerussalem pada tahun 1187 telah menyebabkan
perang salib ketiga.
Satu Lagi Pemuda Dari Tikrit
Hampir delapan ratus tahun setelahnya di desa yang sama bernama Tikrit,
Saddam Hussein lahir ke dunia, seorang pria yang secara hasrat dan metode telah
mencengangkan Amerika. Kami tidak mengerti mengapa pria ini tega menginvasi
negara tetangganya yang telah membantunya perang delapan tahun dengan Iran.
Kami tidak paham mengapa dia tidak mau menarik pasukannya dari Kuwait
dibawah tekanan dunia. Kami tidak mengerti mengapa dia melakukan hal barbar
dengan menggunakan senjata kimi terhadap rakyatnya sendiri, termasuk anak-
anak dan wanita.
Negaranya adalah negara polisi yang seorang penduduknya bisa dipenjara
hanya karena mematikan televisi saat gambar Saddam muncul di layar atau ada
seseorang yang tidak sengaja mengetuk salah satu poster atau gambar foto dirinya.
Mungkinkah seorang yang penuh kebanggaan dan barbar adalah orang waras?
Ya, aksi-aksi Saddam Hussein hanyalah terlalu logis. Secara mental dia
tidak mengidap penyakit apapun. Faktanya, dia adalah orang yang dingin, penuh
perhitungan, rasional dan individual serta selalu membuat rencana-rencana
matang.
Dalam sebuah Intervies, Saddam Hussein ditanya untuk
mengomentari julukannya “penjagal dari Baghdad”. Dia
menjawab “Kelemahan tidak menjamin pencapaian tujuan yang
diperlukan oleh seorang pemimpin”
Sejarah Hidup
Untuk memahami rencana Saddam Hussein dan motivasinya, kita harus
memahami terlebih dahulu mengenai sejarah reliji dan politik Timur Tengah.
Agama Islam dimulai pada abad ke-7 M dengan munculnya Nabi
Muhammad, yang mulai menyebarkan agama Islam di Mekah (sekarang dalam
wilayah Arab Saudi). Penduduk Mekah melawan ajaran agamanya, maka dia lari
dari Mekah ke Medinah pada tahun 622 M yang biasa disebut Hijrah. Hijrah ini
sangat penting bagi muslim sehingga dalam kalender mereka, alih-alih
menggunakan SM dan M, mereka menggunakan tahun 622 sebagai awal abad
modern.
Muhammad mendapatkan banyak pengikut di Medinah dan pada tahun
630 dia kembali ke Mekah dengan kemenangan. Tujuh tahun kemudian pasukan
Arab menghancurkan pasukan Persia dalam pertempuran Al-Qadisiyah, dan Islam
pun menyebar ke Irak dan Persia.
Pada tahun-tahun itu adalah masa keemasan Islam dan Arab. Pemimpin
hebat semacam Saladin dapat membangkitkan semangat orang-orang dan
menyebarkan mereka ke penguasaan-penguasaan baru.
Tapi sementara Islam terus menyebar, kesatuan politik sesama muslim itu
mulai terpecah belah. Mesir, Turki, Persia dan Arab mengembangkan suasana
pengaruh yang saling berbeda dan saling berebut pengaruh atas dunia Islam.
Kemuliaan dan dominasi Irak pada masa Saladin lenyap dibawah
kekuasaan bangsa asing. Pada tahun 1534 Turki Ottoman menguasai Irak dan
membangun koloni disana selama hampur empat ratus tahun, sampai akhir perang
dunia I.
Turki adalah bangsa muslim, tapi mereka bukanlah Arab. Di perang dunia
I, kerajaan Ottoman berada di pihak Jerman dan setelah perang, pihak sekutu yang
menang membagi-bagi teritori Turki. Inggris dan Prancis secara acak membagi-
bagi Timur tengah. Perbatasan Kuwait, Arab Saudi, Yordania, Syria, dan Irak
kurang lebih lurus semua dalam gambar di peta yang dibuat Inggris. Irak telah
bebas dari Turki, tapi tetap saja mereka dikuasai negeri asing.
Peninggalan dari abad ke 20 membuktikan dominasi bangsa asing dan
penghinaan nasional untuk bangsa Arab. Walaupu beberapa negara Arab
mendapatkan kemerdekaannya, pemerintahan mereka masih sangat bergantung
pada kekuatan barat. Di tahun 1948 PBB tidak mempedulikan protes dan ancaman
Arab atas negara Israel. Tanah Suci pun tercipta, tapi tidak dengan kedamaian.
Wilayah Timur Tengah adalah zona paling mematikan di seluruh
permukaan bumi. Wilayah itu mempunyai 17 negara Arab dan
sebuah negara Persia yang terdiri dari 231 juta manusia muslim,
minoritas Kristen dan sebuah negara Yahudi dengan populasi
kurang dari 5 juta. Telah diketahui beberapa hari singkat dalam
sejarah Timur tengah yang merupakan hari-hari damai, namun
sejak Israel lahir 42 tahun lalu kedamaian tidak pernah terdengar
lagi di wilayah ini. Mengalami krisis, keyakinan akan perdamaian
lalu kembali lagi ke krisis, Timur tengah telah menggunakan lebih
banyak senjata, melakukan lebih banyak peperangan dan
mengalami banyak korban lebih banyak dari negara manapun di
dunia.
DAVID LAMB, Los Angeles Times
Israel Tidak Diterima Di Timur Tengah
Arab melihat pembentukan negara Israel sebagai bentuk penghinaan dan
menyatakan perang terhadap negara baru tersebut. Israel secara berani melawan
pasukan gabungan tujuh negara arab dan setelah perang usai Israel mendapatkan
tanah yang bahkan lebih luas daripada rencana yang pernah dibuat PBB!
Israel tidak akan membayar apapun. Kami tidak akan membuat
kelonggaran terkecil sekalipun untuk memuaskan apa yang kau
sebut Arab moderat atau non-moderat.
Kami mempunyai satu niat. Kami ingin hidup disini dengan damai
dan mempertahankan hidup kami. Kami tidak akan membayar
apapun lagi.
ARIEL SHARON
Pada tahun 1950, Jendral Gamal Abdel Nasse naik takhta di Mesir dan memanggil
negara Arab untuk bersatu melawan kekuatan Barat dan Israel. Dia
menasionalisasikan Terusan Suez pada tahun 1956 dan menutup Teluk Aqaba.
Inggris, Prancis dan Israel meresponnya dengan menyerang Mesir. Sekali lagi,
cita-cita Arab digagalkan.
Pada tahun 1967 Nasser dan Syria mengancam untuk menyerang Israel,
tapi Israel menyerang dahulu dan mempermalukan negara Arab dalam perang
enam hari. Mimpi Nasser untuk mempersatukan negara Arab telah hancur
Jerussalem tidak dapat di negosiasikan. Jerusalem tidak akan
pernah di negosiasikan. Jerusalem adalah jantung bangsa Yahudi.
Jerusalem telah menjadi ibukota bangsa Yahudi selama 3000
tahun. Kami tidak menerima negosiasi lain.
ARIEL SHARON
Arab Mencari Seorang Pemimpin
Konflik modern yang terjadi di Timur tengah bukanlah produk dari
kejadian spontanitas tapi lebih merupakan hasil dari hasrat, kebencian, dan
rivalitas yang telah terpendam selama berabad-abad. Orang-orang Arab merasa
bahwa masa lalu mereka yang hebat telah memberikan jalannya untuk zaman
sekarang yang menyedihkan. Mereka menyalahkan kondisi ini kepada Inggris,
Turki dan sekarang Amerika Serikat. Mereka mencari pemimpin yang menghapus
dominasi bangsa barat dan memimpin Arab kembali pada kebesaran yang pernah
mereka rasakan dulu.
Mereka yang hidup di Timur tengah mempunyai “sense of History”
daripada mereka yang hidup di Amerika. Beberapa rumah di Timur tengah
dibangun pada saat orang Eropa pertama kali menjejakkan kaki di Amerika!
“Krisis identitas” Arab dan perasaan tajam terhadap sejarah membantu
menjelaskan pergolakan modern di Timur tengah
Aku berkata dengan hati yang sedih bahwa tidak ada orang Irak
di negeri Irak
FAISAL I, Raja Pertama Irak Modern
Irak yang pada tahun 1932 adalah negara pertama yang meraih kemerdekaan dari
kendali Inggris, adalah sebuah negara tanpa identitas. Dua puluh persen
penduduknya adalah orang-orang Kurdi, kelompok Non-Arab yang dibantai
Saddam dengan gas pada pemberontakan tahun 1988-1987. Orang-orang barat
sangat sulit memahami mengapa Hussein bisa membunuh rakyatnya sendiri, tapi
faktanya walaupun Kurdi adalah orang Irak tapi mereka bukan orang Arab.
Tahun 1937, Saddam Hussein lahir di desa Tikrit, sekitar 100 kilometer
sebelah utara dari Baghdad. Walaupun dia melaksanakan pendidikan sekolah
tingkat duanya di Baghdad dan sekolah hukum di Kairo, pendidikan aslinya
adalah datang dari gerombolan revolusioner yang dia temui di jalan.
Pihak lain yang cukup banyak mempengaruhinya adalah pamannya,
Khayrallah Tulfah. Khayrallah membesarkan Saddam dan belakangan
menikahkannya dengan salah satu anak perempuannya. Ketika Saddam berkuasa,
Khayrallah diberikan penghargaan berupa nama gelar bagi walikota Baghdad.
Khayrallah Tulfah, orang yang sangat berpengaruh bagi Saddam, bukanlah
seorang yang berpikiran terbuka mengenai orang-orang non-Arab. Dia pernah
menerbitkan artikel yang berjudul Tiga Makhluk yang Tuhan seharusnya Tidak
Ciptakan: Orang Persia, Yahudi dan Lalat.
Posisi Saddam Hussein di partai Baath telah meroket menjadi legenda.
Pada umur 22, dia telah terpilih untuk memimpin kudeta yang gagal atas presiden
Irak kala itu. Dia lari ke Mesir dan kembali ke Irak pada tahun 1963 saat partai
Baath berkuasa dan dipenjara dari tahun 1964-1966 saat pemerintahan Baath
dihancurkan oleh Kudeta lalu diapun kabur dari Penjara.
Ketika Parta Baath kembali mendapatkan kuasa pada tahun 1968, Saddam
Hussein yang kala itu berusia 31 menjadi pemimpin Irak. Dibawah pengawasan
pamannya yang lebih tua, Al-Bakr, Saddam Menjadi ketua deputi Dewan
komando revolusioner pada tahun 1969 dan sekjen Deputi partai Baath pada tahun
1977. Belakangan dia menjabat posisi wakil ketua Dewan komando revolusioner.
Seminggu setelah menjadi presiden Irak pada tahun 1979, Saddam
Hussein mengeksekusi beberapa teman dekatnya dan sahabatnya di partai Baath.
Rekaman Video menunjukkan sebuah pertemuan yang memanggil nama-nama
pengkhianat dari sebuah list yang dibuat Saddam. Saddam sendiri tampak tenang
sambil menikmati cerutunya sementara para hadirin dalam pertemuan itu tampak
tegang dan was-was. Saat nama para pengkhianat itu dipanggil, maka itu adalah
sama saja dengan hukuman mati bagi mereka.
Irak hari ini adalah negara paling paranoid di seluruh dunia. Ketika aku
melakukan perjalanan ke Irak sebagai tamu undangan, kelompok kami diawasi
oleh kemananan yang memata-matai seluruh kegiatan kami. Pada suatu
kesempatan kami diminta menyerahkan film di dalam kamera kami walaupun
kami hanya mengambil gambar sebuah desa kecil. Ketika salah satu dari kami
menolak dengan keras menyerahkan filmnya, kami dibawa ke kantor polisi dan
ditahan disana sampai kami memberikannya.
Babilon sekali lagi merupakan sebuah bagian dari negara polisi, dimana
kebebasan Individual hampir tidak ada dan pemimpin negara menggunakan
kekuatan untuk memimpin. Kekuatan dan pasukan, seperti pada hari-hari
pemerintahan Nebukadnezzar.
Panggilan Untuk Nasionalisme Arab
Partai Baath yang merupakan Partai tempat Saddam Hussein berkuasa,
dibentuk untuk mempromosikan nasionalisme pan-Arab. Tujuan partai ini adalah
menyatukan orang-orang Arab dan meningkat derajat mereka sebagai sebuah ras.
Dengan menunjuk kepada masa lalu, partai Baath mengingatkan Arab mengenai
kehebatan yang pernah diperoleh pada masa lalu dan penyerang dari barat yang
menghancurkan kehebatan mereka.
Kemuliaan Arab merupakan percabangan dari kemuliaan Irak.
Sepanjang sejarah saat dimana Irak menjadi kuat dan perkasa,
maka begitupun halnya dengan negara Arab lainnya. Inilah
mengapa kita harus membuat Irak menjadi kuat, tidak
terkalahkan dan berkembang.
SADDAM HUSSEIN, 1979
Contoh tidak menyenangkan dari hal ini adalah penggambarannya
mengenai kehadiran militer AS di teluk. Irak, Yordania, dan Palestina menyebut
pasukan AS sebagai “pasukan salib”. Ini bukanlah suatu pujian. Bagi dunia Arab,
pasukan salib adalah pasukan dari negeri barat yang menyerang, menguasai,
menghina dan membunuhi orang Arab, mendominasi dan mengeksploitasi negara
Arab dan akhirnya menghancurkan agama Islam.
Saddam Hussein meletakkan namanya dalam sejarah melalui apa yang dia
bilang dan apa yang dia lakukan, tidak hanya berdasar pada dalam hal penghinaan
bangsa Arab pada masa modern ini tapi juga faktor sejarah ribuan tahun lalu.
Sebagai contohnya di memanggil perang nya melawan Iran sebagai “Qadisiyat
Saddam” yang mengingatkan orang-orang atas perang melawan Persia hampir
1350 tahun lalu.
Contoh kedua dari pemahaman simbolik dan historis Saddam Hussein bisa
ditemukan dalam usahanya membangun kembali Babilon. Moa’yad Saed, direktur
umum departemen sejarah Irak mendeskripsikan pembangunan kembali Babilon
sebagai symbol konflik Irak dan Iran. “Bangsa Persia telah berkali-kali berusaha
menguasai Irak dan mereka melakukan itu tidak hanya terhadap kota Babilon….
Mereka telah melakukan itu selama berabad-abad”.
Sama dengan ide menteri Informasi dan kebudayaan, Latif Nsayyif Jassim
yang berbicara pada pembukaan festival Babilon internasional pada tahun 1987.
Dia membandingkan perang Iran-Irak dengan penyerangan Cyrus ke Babilon pada
tahun 539 SM “kami mengatakan kepada Khomeini bahwa Babilon tidak akan
kalah dua kali. Hari ini kami akan mengatakan kepada dia bahwa Babilon pada
masa presiden Saddam Hussein telah kembali pada kejayaan pada masa lampau.
Babilon merupakan rumah bagi para filsuf, orang-orang berpendidikan dan
seniman. Hal menjadi mengaitkan antara Babilon dibawah kekuasaan
Nebukadnezzar dan Hammurabi dengan Babilon modern dibawah presiden
Saddam Hussein.
Ketika Babilon terdiri atas kota-kota kecil dan beberapa dinasti,
Hamurabi melakukan perang untuk menyatukan kota-kota
tersebut sehingga Babilom tetap menjadi sebuah kota, sebagai
cahaya dari peradaban dunia.
Walaupun demikian, Babiloni mengalami serangan demi serangan
secara terus menerus sampai Nebukadnezzar berkuasa dan
merekonstruksi kota tersebut. Dia membuat kuil-kuil dan tembok
yang tinggi karena dia menyadari bahwa Babilon adalah mimbar
dari peradaban awal Irak.
Hari ini tampak persis seperti hari kemarin.
Setelah periode lama kegelapan yang menutupi dan
menyembunyikan kota Babilonia, Saddam Hussein yang muncul
dari Mesopotamis, seperti Hamurabi dan Nebukadnezzar, untuk
membangun kembali kota Babilon.
Saddam Hussein, cucu dari bangsa Babilonia, anak dari negerinya
sendiri, telah meninggalkan jejak tangannya dimana-mana.
Dari Nebukadnezzar ke Saddam Hussein, Kebangkitan Kembali Babilon
Saddam Hussein membandingkan dirinya dengan ksatria Saladin. Dia merunut
balik garis keturunannya yang merupakan keturunan Nabi Muhammad. Tapi
orang yang paling sering ia bandingkan dengan dirinya adalah Nebukadnezzar
13. ANAK CUCU BABILONIA
Hal yang penting bagiku mengenai Nebukadnezzar adalah kaitannya
antara kemampuan bangsa Arab dan pembebasan Palestina.
Nabukadnezzar adalah seorang Arab dari Irak, walaupun itu adalah
Irak kuno. Nebukadnezzar adalah seorang yang membawa para
budak Yahudi dari Palestina. Itulah mengapa saat aku teringat
Nebukadnezzar, aku seperti mengingat bangsa Arab – terutama
bangsa Irak – atas pertanggungjawaban historisnya. Itu adalah beban
yang seharusnya tidak menghentikan mereka dari aksi, tapi justru
membuat mereka bersemangat dalam aksinya karena sejarah
mereka.
SADDAM HUSSEIN, 1979
Ketika ditanyakan apakah Hussein pernah bermimpi untuk mengisi
peran seperti Nebukadnezzar atau Salladin, seorang Ksatria Arab
yang melawan pasukan Salib, Hussein menjawab “Demi Tuhan, aku
bermimpi tentang itu dan berharap banyak dari mimpi itu. Itu adalah
sebuah penghormatan bagi setiap manusia untuk bermimpi seperti itu
DAVID LAM, di Los Angeles Times
Penampilan pertama Saddam Hussein dalam gejolak politik dunia
adalah sebagai politisi pan-Arab. Pahlawan besarnya adalah
Nebukadnezzar II, yang bukanlah seorang Arab atau muslim, tapi
merupakan pendiri kerajaan besar (dan penguasa Jerusalem)
WALTER LAQUEUR, Washington Post
Saddam Hussein mempunyai tiga tujuan ambisi: Teritorial, kekuatan ekonomi dan
penghapusan negeri Israel. Hal itu tidak mengejutkan bahwa tujuannya
merefleksikan tujuan Nebukadnezzar yang juga menginginkan kerajaan, kekuatan,
kehormatan dan kehancuran Jerusalem.
Seperti Nebukadnezzar, Saddam Hussein pun penuh dengan keangkuhan.
Hussein…. Memanfaatkan seni dan seniman besar tidak untuk
kebaikan mereka sendiri tapi sebagai alat pencapaian tujuan
politiknya dan pemuliaan atas dirinya sendiri. Adalah tanda
cengkramannya pada masyarakat dengan banyak mengkooptasikan
banyak seniman, menjadikan hidup mereka seperti jutawan sebagai
balas jasa atas penghormatan mereka kepada Saddam dalam bentuk
seni. Saat buku Saddam Hussein menulis bukunya, dikatakan bahwa
seniman telah menempati urutan vital dalam rezimnya sebagai
komandan lapangannya dan polisi rahasia
CARL MORELLO, Philadephia Inquirer
Robed Bedouins: Para pilot pasukan udara dan prajurit wanita
muncul dalam acara televisi pemerintah menyanyikan lagu yang
memuliakan Saddam Hussein dan keberanian pasukan perang Irak.
“Oh Saddam, peluru kami selalu bernyanyi kepada selongsongnya
bahwa mereka selalu siap” senandung Yas Khuder sambil muncullah
pesawat tempur dan battalion tank di belakang gambar dia.
San Jose Mercury News
Guid wisata menjelaskan kepada kami mengenai antusiasme
pembangunan kembali monument kota kuno, pahatan sing, ukiran
batu-bata yang bergambarkan banteng dan griffin, taman gantung
yang baru. Kemudian dia menuju ke ruang singgasana dan dia
menunjuk kearah panggung yang kosong “Ini adalah tempat dimana
Saddam Hussein memiliki singgasananya. Ini adalah tempat dimana
Saddam Hussein duduk” katanya dengan rasa bangga.
Sejenak kemudian perempuan itu tampak terkejut melihat muka-
muka aneh disekitarnya, lalu dia berkata “Maksudku
Nebukadnezzar, Nebukadnezzar yang menduduki singgasana ini
sebelumnya.”
DANIEL WILLIAMS, Los Angeles times.
Hussein melihat Irak sebagai kelanjutan dari Babilonia Nebukadnezzar, dan dia
ingin mempromosikan kesatuan pan-Arabsebagai versi modern kerajaan Babilonia
Nebukadnezzar. Dia berharap untuk memerintah tidak lain hanya untuk
mempersatukan negara Arab yang membujur dari Arab Saudi hingga Syria sampai
pada akhirnya sampai di Israel. Seperti Saladin, Saddam Husssein ingin
memimpin pasukan Arab menuju kemenangan – untuk merebut kembali Israel
dan mengusir kafir dari tanah Arab.
Gelombang yang Tidak Bisa Diulang Kembali
Aku akan berusaha keras menjadi api dari orang-orang, tidak perduli
betapa terang aku bersinar, dan satu pedang diantara banyak
pedang, yang bukan hanya sekedar pedang.
SADDAM HUSSEIN
Apakah itu semua hanya mimpi dari seorang penipu? Jika pasuka militer
membunuh Hussein, akankah semua konflik itu selesai?
Tidak. Hussein telah mampu mengartikulasikan mimpinya dan meraih
tujuannya dengan lebih lengkap ketimbang semua pemimpin Arab, namun dia
tidak sendiri dalam cita-citanya mempersatukan Arab. Nasser dari Mesir
mencapai tujuan itu dalam tahun 50an, dan Hussein berusaha untuk hal itu
sekarang. Jika Hussein tewas esok hari dan hilang dari berita dunia, akan ada
orang lain yang menggantikan posisinya. Dan akan ada martir-martir lain yang
berusaha menyatukan Arab.
Selama abad ke 20, para penguasa-penguasa negara telah bercokol di
setengah wilayah dunia. Dari Idi Amin di Uganda, Pol pot di Kamboja dan
Nicolae Ceausescu di Romania: Parade dictator telah memerintah dengan tangan
besi militer dan agresi. Jadi kenapa dunia merespon dengan hebat-hebatan atas
Saddam Hussein ketika dia hanya berkelakuan buruk dengan sebentar terhadap
negara lain?
Jawabannya hanya bisa dijawab oleh satu hal: MINYAK. Mesin-mesin
industry bangsa barat sangat membutuhkan minyak dan 50% cadangan minyak
dunia berada di wilayah Timur tengah. Aksi Saddam Hussein sangat berpotensi
mempengaruhi hidup seluruh manusia di wilayah barat.
Tahun 1979, Khomeini berkuasa di Iran, mengancam kestabilan wilayah
Timur tengah. Semangan anti-barat Khomeini mengancam kehidupan negara-
negara seperti Arab Saudi dan Kuwait yang meraih untung sangat banyak dari
hubungan ekonominya dengan negara barat. Ketika Saddam Hussein ingin perang
dengan Iran, dia mengasumsikan bahwa dia mendapatkan perlindungan dari
negara-negara yang tidak ingin melakukan konfrontasi militer dengan Iran.
Tapi di awal tahun 1990, Saddam Hussein bangkrut. Negaranya justru
berakhir dengan perang mahal dengan Iran tanpa mendapat apapun. Menjual
minyak adalah cara umum yang dilakukan untuk menyeimbangkan necara
keuangan, tapi negara Arab lain termasuk Kuwait, menjual minyaknya kurang
dari 20 dolar per barrel.
Jika Kuwait memberikannya uang yang Saddam inginkan, akses ke
teluk Persia yang diperlukan dia dan membantu menaikkan harga
minya dunia, Saddam akan melakukan solusi diplomatic untuk
menyelesaikan masalah sesama bangsa Arab. Tapi Kuwait keras
kepala. Mereka tidak memperdulikan bujukannya untuk menaikkan
harga minyak. Harga minyak yang rendah merugikan Irak jutaan
dollar. Dari perspekstif Saddam Hussein sikap keras kepala Kuwait
ini adalah setara dengan perang Ekonomi.
DAVID LAMB, Los Angeles Times
Saddam Hussein selalu tampak khawatir bila berbicara masalah Teritori.
Salah satu alasan mengapa Irak berperang dengan Iran adalah untuk mendapatkan
akses terusan Shattal yang sangat diperlukan Irak untuk mengeksport minyaknya.
Kuwait dengan garis-garis pantainya dan pulau-pulaunya menawarkan akses
gratis menuju Teluk Persia. Kuwait juga merupakan negara kecil dengan populasi
hanya dua juta orang dan tentara hanya 20 ribu personil.
Pada pukul 2 malam tanggal 2 Agustus 1990, tank T-72 milik Irak
menyapu gurun dan mengalir masuk melewati perbatasa Kuwait. Seluruh Kuwait
jatuh dalam waktu kurang dari enam Jam. Bahkan alarm darurat perangnya tidak
pernah sempat dibunyikan.
Keinginan Irak pada invasi ini jelas terlihat: Hussein ingin kontrol
penuh atas ladang Minyak Rumaila di Kuwait dan hak atas dua pulau
Kuwait yang menghalangi akses ke teluk Persia dari port Irak di
Umm Al-Qasr… Ketika pemimpin negara-negara Arab melakukan
pertemuan, mereka membicarakan mengenai hal ini… Petunjuk
menunjukkan bahwa Hussein mempunyai harga – dan harga itu
adlaah ladang minyak dan pulau-pulaunya.
NICK B. WILLIAMS, JR. Los Angeles Times
Saddan Hussein dengan tajam membuktikan bahwa siapa yang paling kuat di
wilayah Timur tengah ini. Negara superpower seperti AS pun kehabisan akal
bagaimana menghadapi orang seperti dia.
Irak mengklaim bahwa mereka akan mulai menarik mundur
pasukannya dari Kuwait City pada hari minggu, tapi mereka
tampaknya tidak merespon tekanan luar negeri. Bahkan Hussein
telah membuat targetnya sendiri, menunjukkan siapa yang
mempengaruhi atau mengontrol harga minyak dunia di masa
mendatang.
“Ini adalah tantangan fundamental pertama yang dihadapi oleh
negara AS untuk melihat apakah mereka bisa menciptakan peraturan
dunia baru” kata John Hannah dari Institut Washington untuk
Timur tengah.
Minyak, dan uang (yang merupakan hasil penjualan minyak) adalah 2 kunci
krusial atas berbagai masalah. Seperti yang terjadi di seluruh dunia, uang adalah
pihak yang berbicara di wilayah Timur tengah. Membeli pasukan, bantuan
ekonomi dan sekutu. “Jika kita bisa membayar seseorang dan memproduksi
cukup minyak, kami akan senang karena kita akan punya banyak uang untuk
dihabiskan” kata salah seorang anggota kerajaan Arab Saudi.
Negara-negara Arab dalam banyak hal tampak seperti saudara yang saling
berkelahi dalam suatu susunan keluarga besar. Syria dan Mesir yang berbatasan
dekat dengan Arab Saudi telah mendapat untung cukup ebsar. Syria mendapat 500
juta USD dari bantuan Arab Saudi, dan Mesir mendapat 800 juta USD. Mesir
mengirimkan sejumlah pasukannya untuk bertugas di Arab Saudi, dan tentu saja
hal ini mendapat bayaran beberapa ribu dolar dalam sebulan.
Untuk semua pembicaraan mereka mengenai persaudaraan, Orang
Arab tidak mempercayai sesama orang Arab. Merekapun tidak
bergantung secara ekonomi satu sama lain. Hanya lima persen dari
total perdagangan Arab yang berlangsung dalam antar daerah.
Hanya dua persent dari 140 Miliar USD milik Arab dan Kuwait yang
diinvestasikan di negara-negara Arab.
Saat dunia berada proses menuju integrasi global, Arab justru
sebaliknya. Mereka tidak mencontoh Eropa atau Jepang atau Korea
sebagai model pembangunan yang berhasil, karena mereka khawatir
bahwa pengaruh luar akan menghancurkan ke-Arab-an mereka.
DAVID LAMB, Los Angeles Times
Tapi sekitar tiga ribu pasukan Arab-Syria yang bergabung dengan pasukan
internasional di Saudi Arabia tidak akan pernah pergi berperang melawan pasukan
Irak. Mereka akan mempertahankan Irak tapi tidak untuk menyerang pasukan
negara Arab lain. Mereka adalah anggota keluarga bangsa Arab, bersatu untuk
melawan lawan bersama mereka, Israel.
Untuk melawan Israel, kami akan bersekutu dengan Irak
Pejabat pemerintah Syria
Percayalah padaku, tidak ada negara Arab yang mau bergabung
dengan pasukan AS melawan pasukan Irak. Mayoritas bangsa Arab
mendukung Saddam. Tidak ada pemimpin Arab lain yang berani
menantang kekuatan barat seperti Saddam. Jika saja aku punya
kekuatan, ya, aku akan berperang untuknya.
RIAD AASSI, pengungsi Palestina di Jordan
Walaupun Arab Saudi dan Kuwait membantu keuangan Irak dalam perang Irak-
Iran, kedua negara tersebut dibenci di dunia Arab. Banyak orang Amerika salah
berasumsi bahwa semua orang Arab itu kaya, tapi ada jurang besar yang
memisahkan kaum yang kaya dan kaum miskin di masyarakat Arab. Kebanyakan
negara-negara teluk mempunyai penduduk yang sedikit namun cadangan minyak
yang sangat banyak. Penduduknya hidup dalam kemewahan yang merupakan
hasil interaksi dengan bangsa Barat.
Sebaliknya, sebagian besar populasi negara Arab lain adalah sangat
miskin. Banyak penduduk negeri Mesir, Yordan, Lebanon, Syria dan Irak hidup di
bawah garis kemiskinan. Saddam Hussein telah memancing kemarahan dan
frustasi negara-negara “miskin” itu dengan mengklaim bahwa negara-negara yang
kaya karena minyak tidak membagi dengan adil dengan sesame saudara Arabnya.
Untuk pertama kalinya sejaka masa Gamal Abdul Naser dari Mesir,
bangsa Arab mempunyai cukup keberanian untuk melawan barat
dan mengatakan semua kata-kata keramat: Palestina, Islam, kesatuan
dan minyak – yang mana hal itu mengingatkan bangsa Arab seberapa
banyak hal benar yang terjadi dan seberapa banyak hal salah yang
juga terjadi.
DAVID LAMB, Los Angeles Times
Namun cukup aneh bila kita memperhatikan bahwa Iran juga sebenarnya berada
diatas tanah yang penuh dengan cadangan Minyak. Hasim F. Al-Khersan direktur
umum perusahaan eksloprasi Minyak menyatakan bahwa hanya 104 sumur
munyak yang telah digali di Irak selama kurang lebih 25 tahun, 95%nya berada
disebelah timur sungai Tigris. “ Kami berpikir bahwa apa yang telah kami
temukan hanya kurang dari setengah dari seluruh potensi minyak Irak”.
Alasan kenapa Irak berada di pihak negara “miskin” adalah karena
kekayaan minyak Arab telah habis digunakan untuk membeli peralatan perang
membangun monument. Antara tahun 1983 dan 1988, Irak telah membelanjakan
34miliar USD untuk mengorganisir dan memodernisasi pasukan Saddam Hussein.
Dengan pasukan terbesar di dunia Arab, Saddam Hussein telah menempa
sebuah kerajaan ekonomi dunia, dengan sedikit banyak dipengaruhi oleh politik
historis Nebukadnezzar ribuan tahun silam. Kekuatan untuk mendapatkan tujuan
ini datang dari pasukannya yang berjumlah jutaan. Dan perkembangan fantastis
ekonomi untuk para pemenang yang bisa menguasai setengah dari persediaan
minyak dunia.
Jika Saddam Hussein mendapatkan kontrol tersebut, dia pastinya akan
mendapatkan kekayaan yang tak terhingga. Sebagai tambahannya, dia akan
mendapatkan kekautan diatas wilayah yang sangat menginginkan kemuliaan atas
kesusahan di masa lampau. Seperti Nebukadnezzar, dia akan menjadi pemimpin
Timur tengah, kurang lebih.
14. BABILONIA MODERN: KOTA YANG SEDANG
DALAM PENANTIAN
Saat Mr. Hussein berjuang dengan krisis akibat invasi ke Kuwait,
rencana konstruksi Babilonia tampak seperti ditinggalkan begitu saja.
Sebuah istana besar yang beberapa orang memperkirakannya akan
menjadi Istana Mr.Hussein ditinggalkan begitu saja saat baru jadi
setengahnya saja, berdiri kokoh bagaikan penjaga diatas reruntuhan
asli istana raja Nebukadnezzar. Alih-alih Taman Gantung yang sudah
lama hancur menjadi debu, ada sebuah danau buatan dengan
restoran disampingnya, dan restoran-restoran itupun tutup
semuanya.
JOHN BURNS, New York Times International
Situasi menjadi lebih jelas di Timur tengah saat aku menulis kenangan mengenai
peperangan kuno antara Babilon dengan Mesir, Assyria, Yudea dan Persia.
Semuanya yang tampak lama menjadi baru kembali, dan keturunan orang-orang
yang ribuan tahun lalu berperang satu sama lain kini kembali saling mengancam
di pasir panas Timur tengah.
Satu hal yang pasti: Babilon, sebuah kota Besar ciptaan manusia, sedang
menunggu untuk dibangkitkan kembali. Dia akan bangkit kembali untuk menjadi
sebuah kekuatan besar, pusat perdagangan dan reliji. Sama seperti saat dia
memainkan peranan pentingnya pada awal-awal berdirinya, maka dia akan sekali
lagi menjadi kota besar di hari-hari terakhirnya nanti.
Aku, Nebukadnezzar, Raja Babilonia,
Aku adalah putra dari Nabopolassar, Raja Babilonia.
Aku yang mendirikan Kuil Ezida
Aku yang membangun Jalanan di Pusat kota
Jalan dari anak yang termaafkan
Jalan dari sang Nebu
Dan melapisinya dengan batu yang berkilauan
Nebu, kaulah sang ilahi
Berikan aku keabadian
SEJARAH BABILONIA
15. RAMALAN KEJATUHAN BABILONIA
Rasul Yesaya berkhotbah pada masa kegelapan dalam sejarah Yudea.
Hampir seratus tahun sebelum rezim Nebukadnezzar, Yesaya meramalkan
kejatuhan Yudea atas Babilon. Tapi ini belum semua yang Yesaya katakana
mengenai Babilon. Di dalam Bab 13 dan 14, Yesaya menulis prediksi
mengejutkan mengenai kota Babilon.
Satu abad setelah kematian Yesaya, Rasul Yeremia berjalan melalui
jalanan di Jerusalem dengan berita penghakimannya dan pemberkatan. Pada
masanya ini Babilon sedang berada di puncak kekuatannya, tapi luar biasanya,
Yeremia juga memprediksi hal yang sama dengan Yesaya mengenai masa depan
Babilon. Kata-kata kedua rasul tersebut sama seperti Headline Koran pada hari
sekarang ini.
Sang Nabi Mendakwa
Bab awal Yesaya membahas mengenai kekhawatiran penghakiman Tuhan
pada negara Yudea. Dimulai dari bab 13, Yesaya melihat kepada negara-negara
kafir dan berkata kepada mereka “Jika Tuhan akan menghakimi orang-orangNya
karena dosanya, apa yang membuatmu berpikir kau bisa lolos?”Yesaya kemudian
menyebutkan dua belas nama kota/negara dalam urutan pendosa: Babilon,
Assyria, Pilistia, Moab, Israel, Damaskus, Kush, Mesir, Babylon, Edom, Arabia,
Jerusalem dan Tire.
Yesaya memberikan Babilon pisisi khusu dalam list tersebut. Dia menulis
Babilon sebagai urutan pertama, dan menyebutkannya dua kali dan dia juga
menghabiskan lebih banyak waktu untuk menulis mengenai hari pembalasan
Babilon ketimbang negara lain.
Hampir semua tulisan dalam buku Yesaya datang pada saat masa-masa
hidupnya. Ramalan keduanya mengenai Babilon (Yesaya 21:10) terpenuhi pada
tahun 700 SM. Tapi hal-hal mengenai Babilon yang di deskripsikan pada bab 13
dan 14 tidak terselesaikan pada masa hidup Yesaya. Kitab-kitab itu tidak pernah
terselesaikan.
Yeremia juga membuat prediksi mengenai negara kafir yang mengelilingi
Yudea (Yeremia 46:1 – 51: 64). Daftar hitamnya dimulai dengan Mesir, negara
yang meyakinkan Yudah untuk memberontak melawan Babilon namun kemudian
mengingkari janjinya untuk membantu Yahudi. Yeremia kemudian
mengumumkan penghakiman Tuhan atas tetangga Yudea: Philistin, Moab,
Ammon, Edom dan Damaskus (Syria). Akhirnya Yeremia mengumumkan
penghakiman atas 3 kelompok negara yang terletak di timur jauh: Kedar dan
Hazor di semenanjung Arab, Elam di wilayah Iran sekarang, dan Babilon.
Yeremia tidak menempatkan Babilon di posisi terakhir dalam listnya tanpa
sengaja. Justru dia membuat klimaks, menempatkan Babilon sebagai kota terakhir
yang di hukum.
Hukuman Atas Kota Babilon Masih Ada Di Masa Datang
Apakah tepatnya yang Yesaya ramalkan mengenai Babilon?
Pertama, Babilon akan dihancurkan pada “Hari Tuhan”
Berteriaklah dan merataplah, karena hari TUHAN sudah dekat, yaitu
hari Dia Yang Mahakuasa akan meremukkan engkau!.... Lihatlah,
hari TUHAN datang, hari pencurahan murka-Nya yang dahsyat!
Negeri itu akan dihancurkan dengan semua orangnya yang berdosa.
YESAYA 13:6, 9
Dalam perjanjian lama, makna “Hari Tuhan” aslinya menunjuk pada waktu saat
Tuhan masuk ke dalam sejarah untuk membuat perhitungan dengan Manusia.
Meskipun demikian, frase tersebut kemudia berubah dengan cepat menunjuk pada
hari penghitungan special dan pemberkatan yang akan datang ke seluruh dunia.
Rasul Yoel mendeskripsikan hari Tuhan adalah waktu ketika “Bumi
bergetar di hadapan mereka dan langit pun gemetar. Matahari dan bulan menjadi
redup dan bintang-bintang bersembunyi. (Yoel 2:10). Rasul Maleakhi menutup
perjanjian lama dengan menjanjikan bahwa Tuhan akan “Sesungguhnya, sebelum
datangnya Hari Penghakiman yang besar dan menggentarkan itu, Aku akan
mengutus Nabi Elia kepadamu.” (Maleakhi 4:5)
Sebagai konsep atas hari Tuhan dalam Injil, hal itu menunjuk pada periode
unik pada saat penghakiman datang di setiap penjuru dunia terkecuali negara
Israel. Daniel mendeskripsikannya sebagai “"PADA waktu itu Mikhael, pemimpin
malaikat yang perkasa, yang menjaga dan melindungi bangsamu, akan muncul
(dan berperang bagimu melawan kekuatan Iblis). Bangsa Israel akan mengalami
masa penderitaan yang sangat besar, lebih daripada penderitaan yang pernah
dialami mereka sepanjang sejarah mereka. Namun demikian setiap orang di antara
kamu yang namanya sudah tertulis di dalam Kitab itu akan lolos.” (Daniel 12:1)
Yesus mendeskripsikan secara lebih Jelas lagi “Karena akan ada
penganiayaan yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah dan tidak akan pernah
terjadi lagi. "Sebenarnya, jika masa itu tidak dipersingkat, maka semua orang akan
binasa. Tetapi masa itu akan dipersingkat demi umat pilihan Allah.” (Matius
24:21-22).
Dalam Yesaya 13 sang rasul memprediksikan bahwa Babilon akan tetap
ada dan akan kemudian dihancurkan pada hari Tuhan. Tuhan akan melancarkan
penghakiman supranaturalNya di langit dan di Bumi. “Langit di atas mereka akan
menjadi sangat gelap. Bintang-bintang tidak bercahaya. Matahari menjadi gelap
pada waktu terbit. Bulan tidak memancarkan sinar…. Karena dalam kehangatan
murka-Ku itu Aku akan menyebabkan langit berguncang dan bumi bergeser dari
tempatnya.” (Yesaya 13:10, 13)
Kitab wahyu mendeskripsikan penghakiman supranatural ini lebih jauh
yang dijelaskan bahwa akan banyak banyak bencana yang ditumpahkan ke bumi
pada periode penghakiman ilahiah di Babilon: Gempa bumi, gangguan Kosmik,
petir dan geledek, polusi dan badai.
Yesaya menyediakan satu informasi tambahan yang membuat kita tahu
bahwa dia sedang berbicara mengenai penghancuran terakhir kota Babilon di hari-
hari terakhirnya. Tuhan menyatakan bahwa dia akan menghancurkan Babilon
ketika dia “akan menghukum dunia atas kejahatannya, dan orang-orang jahat atas
segala dosanya” (Yesaya 13:11). Setelah masa-masa banjir, Babilon telah menjadi
symbol perlawanan manusia atas Tuhan. Saat Tuhan menghancurkan Babilon, dia
akan menghancurkan semua kejahatan di bumi.
Babylon Akan Dihancurkan Oleh Berbagai Bangsa
Jika memang benar akan dihancurkan pada masa-masa akhir zaman,
siapakah yang akan menghancurkannya? Amerika Serikat? Akankah AS akan
menghancurkan Irak? Sayangnya, Yesaya tidak memberikan informasi apapun
mengenai Amerika Serikat. Tapi Amerika Serikat adalah kekuatan utama dunia –
bagaimana mungkin negeri itu tidak memainkan peranan utama dalam hari-hari
terakhir?
Injil memprediksikan periode tujuh tahun sejarah kerasulan sebelum
kedatangan Yesus Kristus untuk keduakalinya ke Bumi. Jam kerasulan Tuhan
akan mulai bergerak ketika pemimpin dunia, sang antikristus, akan membuat
perjanjian perdamaian dengan negara Israel (Daniel 9:27). Di beberapa hal
perjanjian perdamaian ini akan menjamin kedamaian Israel dan keamanannya dan
akan menyediakan solusi bagi konflik Arab-Israel di Timur tengah.
Pemimpin ini akan muncul dari sisa-sisa kerajaan Romawi, kemungkinan
Eropa atau dataran rendah Mediterania. Dia akan mengontrol sebuah kerajaan
yang terdiri dari sepuluh negara dan akan mendominasi dunia melalui kekuatan
militer. Tapi perdamaian dengan Israel akan hancur ditengah jalan dalam waktu
tujuh tahun. Sang pemimpin itu akan tiba di Israel, memasuki kuil, dan
menyatakan bahwa dirinya adalah Tuhan. Patung dari pemimpin ini akan
didirikan di kuil itu dan semua orang diperintahkan untuk berlutut didepannya.
Pendirian patung ini menandai suatu titik balik. Untuk tiga setengah tahun
pertama Israel akan menikmati menjadi sebuah negara dengan penuh perdamaian,
dilindungi oleh perjanjian dengan penguasa dunia. Tapi untuk tiga setengah tahun
berikutnya, juru selamat palsu ini akan mengubah politik dunia untuk balik
memusuhi Yahudi. Melepaskan kebencian yang bahkan lebih parah dari Hitler,
sang Antikrist akan mencurahkan seluruh kekuatannya untuk menghancurkan
umat-umat Tuhan. Dia tidak akan berhenti sampai Kristus kembali ke bumi dan
menolong orang-orangNya dan membangun kembali pemerintahanNya atas
negara-negara di bumi.
Amerika Secara Aneh Tidak Terlibat
Jadi dimanakah posisi Amerika serikat dalam gambaran tersebut? Tampak jelas
dari skrip tersebut bahwa kekuatan dominan politik dan militer akan muncul dari
wilayah sekitar Mediterania dan Eropa – bukan Amerika Serikat. Pada saat-saat
berakhirnya zaman, AS bukanlah lagi kekuatan berpengaruh di dunia. Tapi
bagaimana ini mungkin, terutama karena kita (orang Amerika) memainkan
peranan yang cukup krusial di wilayah Timur tengah pada saat ini?
Pertama, ada kemungkinan bahwa AS tidak disebutkan dalam ramalan
karena kita (orang Amerika) akan menjadi kekuatan internasional nomor dua
ketika Tuhan menghapuskan Kristen dari bumi, sebuah kejadian yang
“dijadwalkan” akan terjadi tepat sebelum periode tujuh tahun tersebut. Orang-
orang yang percaya sepenuh hati atas Yesus Kristus akan diangkat ke langit
sebelum Anti-kristus muncul.
Pada saat sekaran gini separuh dari orang Amerika mengklaim “dilahirkan
kembali” atau pemercaya Yesus Kristus. Jika hanya ada seperempat saja yang
benar-benar mengimani Kristus, maka 28 juta penduduk Amerika akan secara
tiba-tiba menghilang ketika Tuhan menghabiskan gerejaNya dari bumi.
Bisakah kau bayangkan efeknya bagi negara kita bila lebih dari 28 juta
orang yang bekerja dalam berbagai bidang seperti Industri, pemerintahan, militer,
bisnis, agricultur, pendidikan, kesehatan dan komunikasi menghilang begitu saja?
Jumlah itu sama dengan dua kali lipat seluruh populasi di kota New York, LA,
Chicago dan Houston sekaligus!
Fluktuasi ekonomi dari tahun 80an dan bahkan krisis berat akan
menghantam disertai dengan kehancuran politik dan ekonomi ketika kita
kehilangan orang-orang tersebut. Amerika tidak bisa mendukung pasukannya di
Timur tengah karena pasukannya sendiri akan digunakan untuk menjaga stabilitas
dalam negerinya sendiri yang kacau!
Kedua, ada kemungkinan bahwa Amerika menjadi masyarakat kelas dua
sebelum gereja dihabiskan dari muka bumi. Negara kita sekarang sedang berada
di dalam masa-masa sekularisasi. Pada masa lampau, Tuhan memberkati Amerika
karena Amerika menyediakan tanah ideal untuk menjadi tempat tumbuh kata-
kataNya. Prinsip-prinsip dasar kita termasuk kebebasan beragama, pembangunan
kehidupan beragama telah berlangsung selama bertahun-tahun selama abad ke-19.
Misionaris dari Amerika membawa kabar gembira atas penyelamatan yang
dilakukan oleh Yesus Kristus untuk berbagai wilayah di dunia, dan bersama
dengan kabar baik itu lah datang pula kemajuan dalam bidang kesehatan,
agrikultur, pemerintahan dan moralitas.
Namun pada saat sekarang ini Amerika mengalami kemunduran Moralitas.
Pencarian kami atas kebebasan telah sampai pada kebebasan untuk
menghancurkan batasan moral dan menginjak-injak hukum agama. Ketika sebuah
negara tidak lagi menghasilkan buah-buahan kebaikan, maka negara tersebut tidak
lagi dapat mengharapkan berkat dari Tuhan.
Lebih jauh, Tuhan telah memberkati Amerika karena kedekatan Amerika
dengan orang-oranmg Yahudi dan negara Israel. Ketika Tuhan memanggil
Abraham, Dia menjanjikan bahwa Dia akan “Aku akan memberkati mereka yang
memberkati engkau, dan Aku akan mengutuk mereka yang mengutuk engkau.”
(Kejadian 12:3). Prinsip itu masih tetap dipegang hingga saat ini. Walaupun AS
tidak selalu memperlakukan Yahudi sebaik yang seharusnya, negara ini paling
tidak masih menampung pelarian Yahudi dari negara lain.
Amerika Serikat adalah negara pertama yang mengakui kemerdekaan
Negara Israel, dan kita telah menjadi sekutu terdekat Israel selama hampir empat
dekate. Walaupun begitu dalam beberapa tahun terakhir dukungan kita terhadap
Israel semakin berkurang. Pada saat kita nanti membalik badan dan membelakangi
negara Israel, kita telah menjadikan diri kita adalah musuh Tuhan. Ini bukan
berarti kita harus memaafkan segala hal yang Israel telah lakukan, namun kita
tidak boleh berhenti mengakui dan membela Negara Israel atas tanah yang
dijanjikan.
Alasan ketiga mengapa Amerika Serikat tidak digambarkan dalam waktu-
waktu akhir adalah lebih karena alasan yang sinis. Jika kita diserang sebuah
senjata Nuklir (walaupun tampaknya itu tidak akan terjadi), maka kita sepenuhnya
akan lenyap dari dunia. Keempat, mungkin kita akan mengalam kekalahan hebat
atau melemahkan upaya-upaya diplomatic dan lebih mengutamakan tendensi
isolasi.
Setelah Vietnam, sedikit dari kita yang ingin terlibat dalam perang yang
hanya mengorbankan sedikit korban jiwa. Kita adalah masyarakat “instan”, kita
ingin perang kita hanya berlangsung cepat, atau bisa dibilang tanpa darah seperti
Grenada dan Panama. Kita menolak ide mengenai peperangan yang lama dimana
hal tersebut membutuhkan nyawa dan uang yang banyak.
16. HARI PEMBALASAN TUHAN
Jika Amerika Serikat tidak terlibat dalam kejadian terakhir bumi, maka siapakah
negara itu? Yesaya mengidentifikasi dua kelompok negara yang akan bersatu
untuk berperang melawan Babilon. Kelompok pertama tidak diidentifikasikan
secara spesifik, tapi Yesaya mendeskripsikan komposisinya:
Dengarlah keributan yang ada di atas gunung-gunung! Dengarkanlah
derap langkah para pasukan yang gagah! Keributan dan suara ramai
itu berasal dari banyak bangsa. TUHAN semesta alam telah
membawa mereka ke Babel dari negara-negara yang sangat jauh.
Mereka menjadi senjata yang dipakai TUHAN terhadap engkau, hai
Babel. Mereka membawa murka-Nya dan akan menghancurkan
seluruh negerimu.
Yesaya 13: 4-5
Pasukan yang melawan Babilon adalah sekumpulan pasukan dari berbagai negara,
bukan dari daerah teluk tapi dari daerah yang sangat jauh. Pasukan multinasional
ini tidak hanya menghancurkan Babilon tapi juga seluruh negeri.
Ditulis hampir seratus tahun setelah Yesaya, Yeremia memprediksikan
kedatangan pasukan multnasional yang sama:
Karena lihatlah, Aku membangkitkan bala tentara bangsa-bangsa
yang besar dari utara untuk menyerang Babel dan ia akan
dibinasakan. Anak panah musuh selalu mengenai sasaran dan tidak
akan gagal…. "Lihatlah! Bala tentara yang besar datang dari utara,
disertai banyak raja yang telah dipanggil Allah dari berbagai negara.
Mereka bersenjata lengkap, siap untuk membantai. Mereka bengis
dan tidak mengenal belas kasihan. Seruan perang mereka gemuruh
seperti gelombang menghantam pantai. Hai Putri Babel, mereka
datang menyerbu engkau dengan berkuda, siap untuk bertempur.
Yeremia 50:9, 41-42
Ketika pasukan multinasional itu berjalan menuju Babilon, mereka tidak akan tiba
dari sisi sebelah selatan semenanjung Arab, tapi dari sebelah utara. Berjalan
melalui Turki, Syria atau Yordan, pasukan hebat ini akan bergerak dari utara
untuk melawan kota Babilon.
Kelompok kedua juga akan datang untuk melawan Babilonia. Kelompok
ini diidentifikasikan dalam Yesaya 13:17 sebagai “Medes”. Pasukan ini akan
menghabisi orang-orang Babilon:
Mereka yang tidak lari akan ditikam atau dibantai. Anak-anak
mereka yang masih kecil akan dihempaskan sampai mati di depan
mata mereka sendiri. Rumah mereka akan dirampok, dan istri
mereka akan diperkosa oleh orang-orang yang menyerbu mereka.
Bala tentara yang menyerang mereka itu tidak akan mempunyai rasa
belas kasihan sama sekali terhadap anak-anak muda di Babel atau
terhadap bayi-bayi sekalipun; mereka tidak akan sayang kepada
anak-anak.
Yesaya 13:15-16, 18
Yeremia mengkonfirmasi bahwa Medes adalah bagian dari kelompok yang
menyerang Babilon (Yeremia 51:11, 28). Siapakah bangsa Medes itu?
Beberapa berpikir bahwa Medes ditunjukkan untuk Cyrus dan bangsa
Persia yang menguasai Babilon pada tahun 539 SM, tapi Cyrus memasuki kota
tanpa peperangan dan hanya sedikit pertumpahan darah. Jadi siapakah Medes
yang akan membantai seluruh penduduk Babilon ini?
Medes adalah orang-orang yang meninggali daerah pegunungan di sebelah
utara Iran dan Timur laut Irak. Area ini ditinggali oleh orang-orang Kurdis pada
saat sekarang ini. Mereka telah berperang melawan Turki, Iran dan Irak dalam
usahanya untuk mendirikan negara merdekanya sendiri yang bernama Kurdistan.
Saddam Hussein membunuh ratusan wanita dan anak-anak mereka pada tahun
1987 dan 1988 dengan gas beracun; Kebencian orang-orang Kurdi terhadap
pemerintah Irak seiring dengan kebencian Medes terhadap Babilonia
dideskripsikan oleh rasul Yesaya. Bangsa Kurdi akan membawa balas dendam
mereka pada wanita dan anak-anak Babilon.
Babilon akan Dihancurkan Secara Tiba-tiba
Babilon, kota yang diinginkan agar berdiri selamanya, akan jatuh dengan
cepat dibawah tangan-tangan kejam dari Penghakiman Tuhan. Tuhan
membandingkan dirinya dengan singa yang menerkam mangsanya secara tiba-
tiba: "Aku akan mengutus seorang dan ia akan datang kepada mereka seperti
seekor singa dari hutan belukar Yordan yang menerkam domba di padang rumput.
Babel akan dihancurkan dengan tiba-tiba dan Aku akan mengangkat orang
pilihan-Ku untuk memerintah atas orang-orang Babel. Karena siapakah yang
seperti Aku dan siapakah yang lebih berkuasa daripada Aku? Gembala mana
dapat menentang Aku?” (Yeremia 50:44).
Yeremia membandingkan kejatuhan Babilon dengan seseorang yang
mengalami penyakit mendadak “Tetapi sekarang Babel juga telah jatuh. Ratapilah
dia! Berilah dia obat! Barangkali ia masih dapat disembuhkan. 'Seandainya ia
masih dapat ditolong, kami ingin menolong dia. Tetapi sekarang tidak ada yang
dapat menyelamatkan dia. Biarkanlah dia! Tinggalkan dia, dan marilah kita
pulang ke negeri masing-masing karena Allah sedang menghakimi dia dari surga.”
(Yeremia 51: 8-9). Penyakit mendadak Babilon akan menjadi fatal.
Kejatuhan hebat Babilon tidak akan datang dari bencana alam. Tidak ada
gempa, api, atau bajir yang akan Dia lakukan. Babilon akan jatuh secara tiba-tiba
dalam peperangan.
Pesuruh-pesuruh dari berbagai penjuru datang berlarian kepada raja
untuk memberitahukan bahwa sudah tidak ada harapan lagi.
Yeremia 51:31
Seorang pembawa berita akan masuk dan mengumumkan kepada raja Babilon
bahwa ktoa telah dikepung dari berbagai penjuru. Babilon akan jatuh dan hancur
secara tiba-tiba
Babilon Tidak Akan Pernah Dihuni Kembali
Demikianlah Babel, kerajaan yang paling semarak di antara
kerajaan-kerajaan yang ada, permata kebudayaan Kasdim, akan
hancur sama sekali, seperti Sodom dan Gomora pada waktu Allah
menurunkan api dari langit ke atasnya.
Yesaya 13:19
Dalam perjalananku ke Israel aku telah banyak melihat ribuan gambar dan slide,
tapi aku belum pernah melihat gambar Sodom dan Gomorrah. Saat Tuhan
menghancurkan kedua kota tersebut pada masa Abraham, Dia “Lalu menurunkan
hujan belerang dan api dari langit ke atas Sodom dan Gomora.” (Kejadian 19:24).
Kota-kota itu tertutup oleh belerang panas dan kemudia tenggelam dengan apa
yang disebut dengan Laut Mati. Dari saat Tuhan menghancurkannya, kota-kota
tidak muncul lagi ke dunia dan tidak pernah lagi berpenghuni.
Yesaya memprediksi bahwa kehancuran Babilon sejajar dengan
kehancuran Sodom dan Gomorrah. Walaupun selama berabad-abad negeri
Babilon telah mengalami banyak penghancuran dan perang, tapi kota ini tidak
benar-benar pernah dihancurkan.
Yeremiah memprediksikan bahwa menara Babilon akan rubuh dan
temboknya akan runtuh. Rumah-rumah penduduk akan terbakar oleh api, dan
pintu gerbangnya akan rusak (Yeremiah 50:15; 51:30). Ramalan tersebut tidak
dibuktikan kebenaraanya ketika Cyrus menguasai Babilon pada tahun 539 SM.
Babilon yang besar dan hebat tidak pernah benar-benar dihancurkan dan
diratakan.
Babel tidak akan pernah bangkit lagi. Generasi demi generasi akan
berlalu, namun negeri itu tidak akan pernah dihuni orang lagi.
Orang-orang Arab yang biasa merantau pun tidak mau berkemah di
situ. Para gembala tidak akan membiarkan domba-dombanya
bermalam di sana.
Yesaya 13:20
Yesaya lebih jauh menambahkan bahwa Babilon “Tidak akan pernah bisa
ditinggali lagi selama-lamanya”. Kota-kota biasanya ditinggalkan untuk periode
pendek karena alasan perang, kelaparan dan wabah, tapi secara umum semua kota
akan ditinggali kembali ketika bahaya telah berlalu. Tapi ketika Babilon hancur,
kota itu tidak akan pernah bisa ditinggali lagi oleh siapapun dan kapanpun.
Yeremiahpun memprediksi mengenai ketandusan Babilon. Tidak hanya
kota tersebut akan tidak berpenghuni, tapi juga “Kota-kota Babel akan menjadi
reruntuhan, menjadi padang gurun gersang yang tidak didiami orang, bahkan
dilewati orang pun tidak.” (Yeremia 51:43). Air disungai Eufrat yang melewati
Babilon akan mongering, dan tanah Irak akan menjadi lingkungan yang suram dan
tandus. Negeri ini akan menjadi samasekali tidak bisa dihuni.
Batu-bata Babilon yang Tidak Berguna
Saat Robert Koldewey datang ke Babilon pada akhir abad ke-19, dia
menemukan seluruh area pertambangan yang mengambil batu-bata kota tersebut.
“Sebuah lubang dalam yang mengagumkan dan galeri yang muncul di tempat
tersebut karena proses penggalian batu-bata yang telah dilakukan selama beberapa
dekade. Bangunan Babilonia kuno mempunyai seni membuat batu-bata yang luar
biasa terutama pada masa Romawi”.
Kualitas batu-bata Babiloni yang baik telah digunakan selama beberapa
abad, tapi setelah kehancuran finalnya, Yeremiah menulis “Engkau akan menjadi
tandus untuk selama-lamanya; bahkan batu-batumu tidak akan pernah dipakai
untuk membangun lagi.” (Yeremia 51:26). Babilon bahkan tidak akan selamat
sebagai bagian konstruksi dari kota lain. Tidak ada satupun batu-bata yang akan
digunakan lagi.
Umat-Umat Tuhan Harus Keluar dari Babylon
Karena Babilon akan mengalami kekalahan yang parah, Yeremia
memanggil siapapun yang ingin selamat untuk keluar dari Babilon: “Larilah dari
Babilon! Selamatkan dirimu!” (Yeremiah 51:6)
Rasul Daniel hidup di Babilon pada saat kota tersebut jatuh ke tangan
Cyrus, dan dia mempelajarai ramalah Yeremia (Daniel 9:1-2). Karena Daniel
tidak lari malam itu, tampaknya dia memahami bahwa ini bukanlah malam
dimana Babilonia akan hancur selamanya. Tapi saat waktu tersebut datang, semua
orang yang memahami dan membaca kata-kata Tuhan harus lari dari Babilonia
dan Irak secepatnya.
Motivasi Untuk Penghancuran
Kenapa Babilonia akan dihancurkan? Tuhan mengumumkan kehancuran Babilon
karena dosanya terhadap umat-umat Tuhan dan penghancuran yang dilakukannya
atas kuil Tuhan. Tapi mereka yang menghancurkan Babilon tidak tahu bahwa
mereka beraksi sebagai agen Tuhan. Mereka datang untuk merampas Babilon,
untuk menghancurkan kota itu. Apapun status kota Babilon, apakahitu karena
minyak atau bentuk kekayaan lain. Negara-negara lain akan berhasrat untuk
merebutnya.
Tuhan Mengembalikan Israel
Setelah Tuhan menghancurkan Babilon, Yeremia mengatakan kepada kita apa
yang akan terjadi ketika negara Israel berkumpul lagi:
"Kemudian orang Israel dan orang Yehuda akan berjalan bersama-
sama sambil menangis mencari TUHAN, Allah mereka. Mereka akan
menanyakan jalan ke Sion dan memulai perjalanan pulang ke negeri
mereka. Mereka akan berkata, 'Marilah kita bersatu kembali dengan
TUHAN dalam perjanjian kekal yang tidak akan pernah terputuskan
lagi.'”
Yeremia 50:4-5
Setelah kematian raja Solomon, bangsa Israel terpisah menjadi dua negara.
Kerajaan utara yang bernama Israel, memutuskan diri dari keturunan David,
mendirikan system reliji palsu dan memilih Raja yang tidak baik. Negara ini tetap
berdiri sampai akhirnya dihancurkan pada tahun 722 SM oleh Assyria.
Kerajaan selatan, Yudea, tetap menjadikan Jerusalem sebagai ibukotanya
dan hanya dipimpin oleh keturunan David sampai akhirnya negeri ini dihancurkan
oleh Babilonia.
Setelah kehancuran Babilon, kedua negara Yahudi tersebut akan kembali
ke tanah yang dijanjikan. Tuhan akan membuat perjanjian baru dengan mereka,
sebuah perjanjian yang tertulis dalam hati mereka jadi mereka akan mengetahui
ilmu kebenaran standart Tuhan dan kemampuan internal untuk menjaga standart
tersebut.
Perjanjian baru ini akan membuat para pendosa-pendosa itu untuk
dimaafkan, tapi bagaimana? Dengan menyediakan pengganti untuk membayar
“denda” atas dosa manusia. Perjanjian baru dijanjikan oleh Yeremiah sebuah
inaugurasi atas kematian Yesus Kristus karena di salib.
Yesaya memprediksi apa yang akan terjadi selanjutnya di Israel:
TETAPI TUHAN akan bermurah hati terhadap umat Israel. Mereka
tetap menjadi umat pilihan-Nya. Ia akan membawa mereka kembali
ke Tanah Israel untuk tinggal lagi di sana. Banyak bangsa akan
datang bergabung dengan mereka di situ dan menjadi sekutu mereka
yang setia.
Bangsa-bangsa di dunia akan mengantar mereka pulang, dan bangsa-
bangsa yang tinggal dengan mereka di tanah TUHAN akan menjadi
hamba mereka. Orang-orang yang memperhamba umat Israel akan
berbalik menjadi hamba mereka -- Israel akan memerintah atas
musuh-musuhnya.
Yesaya 14: 1-2
Restorasi yang diprediksikan oleh Yesaya ini terjadi ketika sisa-sisa Yahudi
kembali ke tanah yang dijanjikan ketika kejatuhan Babilon atas Cyrus pada tahun
539 SM., ataupun pada saat Israel kembali ke tanah yang dijanjikan pada tahun
1948. Tidak ada satupun dari kedua waktu tersebut yang menggambarkan bahwa
Israel dibawa oleh orang-orang kafir yang kemudian beraliansi dengan Israel dan
membiarkan Israel memerintah negerinya sendiri.
Apa yang dideskripsikan oleh Yesaya adalah merupakan kejadian masa
depan negara Israel yang akan terjadi saat Yesus Kristus kembali ke bumi untuk
membangun kerajaanNya. Tuhan akan membawa bangsa Yudea dan Israel
kembali kepada tanah yang dijanjikan dan mengijinkan mereka menikmati
keuntungan dari perjanjian baru yang mulai berlaku sejak kematian Yesus Kristus.
Negara akan mengalami kehadiran Roh Kudus dan mengetahui pemaafan penuh
atas berbagai dosa.
Pada hari itu tidak akan ditemukan dosa di Israel atau di Yehuda
karena Aku akan mengampuni sisa umat-Ku yang Kubiarkan hidup.
Yeremia 50:20
"Kemudian Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh
permohonan ke atas segenap keluarga Daud serta penduduk
Yerusalem, dan mereka akan memandang dia yang telah mereka
tikam, dan berkabung untuk dia seperti berkabung untuk anak satu-
satunya dan meratapi dia seperti meratapi anak sulung yang telah
meninggal. "PADA waktu itu suatu sumber akan dibukakan bagi
penduduk Israel dan Yerusalem, suatu sumber untuk membersihkan
mereka dari segala dosa dan kecemaran mereka."
Zakhariah 12:10; 13:1
Israel dan Yudea mengalami pemaafan dari dosa mereka saat mereka
melihat Yesus Kristus kembali ke bumi pada kedatangan keduanya. Mereka akan
menyadari bahwa Dia adalah sang messiah dan Dia meninggal demi dosa mereka,
dan mereka akan menjadikanNya sang Juru Selamat.
Penghakiman Babilon akan menyajikan sebagai sebuah katalis yang akan
berujung pada kejadian hari akhir dan memulai pada restorasi Irael dan
pembangunan pemerintahan Kristus dari Israel untuk seluruh dunia.
Sepanjang sejarah, Babylon telah mewakili tingginya pemberontakan atas
rencana Tuhan, jadi Tuhan mengijinkan Babilon untuk terus eksis pada saat hari-
hari terakhir. Tapi kali ini, konflik antara Tuhan dan Babilon berakhir dengan
hasil final. Kota Babilon akan dihancurkan dan kota Jerusalem akan direstorasi
dalam perjanjian terakhir yang penuh pemaafan.
17. BABILON DALAM KITAB WAHYU
Kitab Wahyu dengan segala pengelihatan apokaliptis mengenai makhluk
hidup, mangkuk dan batu-batu mengkilap telah membuat takut dan bingung
banyak pembacanya. Apakah itu suatu teka-teki yang tidak mempunyai harapan
untuk dipecahkan atau itu adalah ramalah yang bisa kita pahami? Dan apakah
yang Wahyu katakana mengenai apa yang terjadi dimasa mendatang?
Dari bab pertama sampai terakhir, Wahyu mengklaim atas ramalan untuk
kejadian masa datang:
KITAB ini mengungkapkan beberapa hal yang tidak lama lagi akan
terjadi dalam kehidupan Yesus Kristus. Allah mengizinkan Dia
menyatakan segala perkara ini kepada hamba-Nya, Yohanes, dalam
suatu penglihatan, lalu disuruh-Nya seorang malaikat dari surga
menjelaskan arti penglihatan itu…. Kemudian ia berkata kepada
saya, "Jangan meteraikan apa yang telah kautuliskan, karena hari
penggenapannya sudah dekat…."Tengoklah, Aku akan segera datang
dan pada-Ku ada segala pahala untuk membalas setiap orang sesuai
dengan perbuatannya.
WAHYU 1:1, 22:10, 12
Ditulis oleh Rasul John, bab pertama dari Wahyu disusun dari tujuh surat
untuk tujuh gereja yang berbeda. Tapi awalan di Wahyu 4:1, Kristus berkata
kepada John: “Datanglah kemari, dan aku akan menunjukkan kepadamu apa yang
harus kau lakukan setelah ini”. Sisa dari kitab Wahyu ini focus pada kejadian
yang masih akan terjadi di masa depan, dan bab 6 sampai 21 menggambarkan
gambaran ketika sekali lagi program Tuhan merevolusi negara-negara Israel dan
sekitarnya.
Di masa mendatang, saksi Tuhan akan datang dari seluruh wilayah Israel.
Dunia fokus pada kuil Yahudi yang dibangun di kota Jerusalem, dan rasul baru
akan muncuk di kota Tuhan setelah Moses dan Elijah. Setan akan mengganggu
negara Israel, dan pertempuran terahir di bumi akan terjadi di Armageddon,
sebuah bukit di Meggida yang berada di Lembah Jezreel di utara Israel
John Walvoord, kanselir seminar Teologis Dallas, mengatakan bahwa para
pengkhotbah tertawa 50 tahun lalu saat mereka mengutip Injil yang
menyebutkan perang besar terakhir di Timur tengah.
“Tawa skeptic karena pada masa itu Timur tengah sangat tidak penting dan
diperkirakan tidak akan pernah menjadi pusat aksi” Kata Walvoord
“sekarang untuk pertama kalinya, orang-orang percaya bahwa kekuatan
dunia ada di Timur tengah…mereka tidak lagi tertawa sekarang”
Gambaran Perjanjian Lama
Bahasa dan penggambaran Wahyu datang dari perjanjian lama. Seperti
yang dicatat oleh Farrel Jenkins “Kitab Wahyu kebanyakan ditulis dalam bahasa
Yahudi. Buku itu tidak tertulis dalam bahasa Paul, tapi dalam bahasa perjanjian
lama Rasul Yesaya, Ezekiel dan Daniel”.
Jika kitab perjanjian lama adalah seperti jigsaw Puzzle yang besar, maka
Wahyu adalah gambaran komplit atas hal-hal tersebut. Ramalan mengenai periode
bermasalah, kedatangan Kristus yang kedua, kehancuran Babilon, Restorasi Irael
dan Ciptaan Tuhan atas langit dan bumi semuanya dapat ditemukan didalam
perjanjian lama. Wahyu menghubungkan semua ramalan itu bersama-sama.
Bab 6 sampai 19 menjelaskan apa yang akan terjadi di bumi pada saat 7
tahun periode kesengsaraan. John menjelaskan rencana Tuhan atas kejadian masa
depan itu dalam Daniel 9:27
Raja itu akan membuat suatu perjanjian dengan orang-orang untuk
selama satu kali tujuh masa (7 tahun). Tetapi, setelah menjalani
setengah dari masa itu ia akan melanggar janjinya dan melarang
orang-orang Israel memberikan kurban-kurban persembahan kepada
Allah. Kemudian, pada puncak kekejiannya akan datang kebinasaan
sampai ia dimusnahkan."
Tujuh Puluh Minggu Waktu Daniel
Di dalam Daniel 9, Tuhan memberikan ramalan atas negara Israel. Waktu
terus berjalan ketika perintah Tuhan untuk mengembalikan dan membangun
kembali Jerusalem setelah kehancurannya oleh Babilon. Masa waktu Israel dibagi
menjadi tujuh puluh kelompok dan masing-masing selama tujuh tahun sehingga
total adalah 490 tahun.
Kelompok tahun 69 tahun pertama, atau 489 tahun dihitung sebagai waktu
untuk membangun Jerusalem: “Sekarang dengarkanlah! Sejak saat dikeluarkannya
perintah untuk membangun kembali Yerusalem, sampai saat kedatangan Dia
Yang Diurapi, seorang Raja, ada tujuh kali tujuh masa (49 tahun) ditambah
dengan enam puluh dua kali tujuh masa (434 tahun). Jalan-jalan dan tembok-
tembok Yerusalem akan dibangun kembali sungguhpun masa itu masa yang
penuh kesulitan.” (Daniel 9:25)
“Dia yang diurapi” adalah bahasa Ibrani untuk Mesiah dan ditujukkan
untuk Yesus Kristus. Hari pada saat Kristus masuk ke Jerusalem untuk
memproklamirkan dirinya sebagai messiah Israel adalah tepat 483 tahun setelah
perintah membangun kembali Jerusalem.
Waktu ramalan Tuhan pun berhenti sementara sampai disitu. Daniel
menjelaskan bahwa ada celah (gap) antara tahun 483 dan tahun akhir dari masa
waktu Israel. Beberapa kejadian akan berlangsung pada masa gap ini.
Pertama, sang Mesiah akan terbunuh.
Kedua, “Kemudian akan bangkit seorang raja dengan bala tentaranya yang
akan menghancurkan kota dan Bait Allah” (Daniel 9:26).
“sang raja dengan bala tentaranya” ini adalah sebuah sosok dimasa
mendatang,seorang Mesiah palsu atau antikristus; dan orang-orangnya, yaitu
bangsa Romawi, memenuhi ramalan ini ketika mereka menghancurkan kota
Jerusalem dan kuilnya pada tahun 70 M.
Kejadian ketiga adalah masa-masa kesulitan untuk Yahudi: “Perang akan
terus berlangsung sampai selesai, dan ketandusan alam telah terjadi.” Dari 70 M
sampai sampai hari ini Yahudi selalu mengalami saat-saat sulit, kesedihan dan
kesusahan.
Minggu terakhir pada masa tujuh tahun akan dimulai di Israel ketika sang
antikristus akan mengkonfirmasi sebuah perjanjian untuk tujuh tahun. Sebuah
pakta atau perjanjian perdamaian akan dibuat dengan negara Israel, dan perjanjian
ini akan memulai waktu terakhir periode tujuh tahun dalam masalah Israel. Israel
masih percaya bawah dia akhirnya mendapatkan kedamaian karena perlindungan
yang ditawarkan oleh sekutu kuatnya, tapi ditengah-tengah ternyata berkhianat
dan menghancurkan Israel.
Rasul Palsu Membawa Masalah di Israel
Akhir dari 3 setengah tahun dari periode ini adalah masalah tidak teratur dari
Israel. Yesus Krisuts mendeskripsikan ini sebagai “pembinasaan yang
mengakibatkan penghancuran” (Matius 24:15) dan mengindikasikan bahwa
pemenuhan atas ramalan tersebut masih di masa mendatang.
Ketika gambaran atau patung ini akhirnya terbangun di kuil “maka yang
ada di Yudea hendaknya melarikan diri ke daerah pegunungan Yudea. Karena
akan ada penganiayaan yang belum pernah terjadi sepanjang sejarah dan tidak
akan pernah terjadi lagi.” (Matius 24:16, 21).
John mendekripsikan kejadian yang sama di Wahyu 13. Dia
menggambarkan kejadian pemimpin masa depan sebagai “hewan liar” yang akan
diperkuat oleh setan dan orang-orang yang menganiaya Yahudi selama 42 bulan
atau tiga setengah tahun, waktu yang sama diprediksikan oleh Daniel (Wahyu
13:5).
John menjelaskan mengenai “pembinasaan yang mengakibatkan
penghancuran” yang diutarakan oleh Daniel dan Kristus. Pembinasaan akan
menjadi gambar hewan liar yang akan didirikan di Kuil Jerusalem (Wahyu 13:14).
Semua orang yang menolak untuk menyembah patung itu akan dibunuh. Periode
tujuh tahun ini berakhir dengan kedatangan kedua Yesus Kristus ke bumi untuk
menghakimi dosa dan mendirikan kerajaannya di seluruh bumi (Wahyu 19:11-
21).
Terdengar cukup akrab bukan? Sama seperti Nebukadnezzar yang
meletakkan patung di daratan Dura dan menguji loyalitas subjeknya, termasuk
Zedekiah raja Yudea. Sama seperti antikristus masa depan yang akan meletakkan
patung atau gambar dan memerintahakan orang-orang untuk menyembahnya.
Hukuman untuk yang menolak? Hukuman mati tentunya.
Penghakiman Selama Tujuh Tahun
Di bab 6 sampai 19 kitab Wahyu, John menceritakan kepad akita map
kronolgoi untuk menuntun kita melalui periode bermasalah tujuh tahun. Segel,
trompet dan mangkuk terhampar dalam urutan, dengan tujuh mangkuk terakhir
penghakiman yang terjadi pada masa akhir. Periode ini berakhir pada hembusan
terakhir kesedihan seperti petir., geledek, gempa bumi dan badai yang menandai
masa transisi antaramasa penghakiman dan kembalinya Kristus.
Hewan Liar Romawi
Seorang pemimpin dunai yang akan muncul pada masa periode final tujuh tahun
adalah berasal dari Romawi Kuno. Dia akan memimpin Romawi baru yang akan
menjadi kekuatan dominan di dunia.
Kerajaan Romawi mengontrol banyak wilayah dataran Rendah
Mediterania dan Eropa. Ini adalah wilayah dimana sang antikristus akan muncul
dan ini adalah wilayah yang akan menjadi kekuatan militer dominan selama
periode kesulitan. Tapi Eropa? Negara Eropa apa yang lebih kuat ketimbang
Amerika Serikat?
18. PENGATURAN ADEGAN
Ramalan-ramalan injil itu akan terpenuhi. Satu-satunya pertanyaan adalah
kapankah Tuhan akan membawa mereka ke masa lalu. Tapi bahkan saat ini
seorang yang bijak bisa melihat bahwa beberapa audisi pemain untuk perannya
dan dan adegan yang dibutuhkan dibawa ketempat tersebut. Babilon bangkit dari
tidurnya: Eropa bersatu: AS mengalami kemunduran ekonomi.
Pertimbangkan ini secara berhati-hati: Jika gereja meninggalkan dunia
esok hari, AS mungkin hancur dari suatu kekuatan dunia. Rusia juga akan hancur.
Jepang dan seluruh Asia naik secara ekonomi, tapi mereka bukan negara kuat
secara militer. Hanya negara-negara Eropa yang mempunyai potensi untuk
menjadi kekuatan militer di masa mendatang.
Tapi Eropa sangat bergantung terhadap minyak Timur Tengah. Jika Irak
bisa mengambil kontrol atas sumber minyak di Arab Saudi dan negara teluk lain,
bisa saja dia menguasai Eropa dan Asia secara ekonomi.
Hampir dua ribu tahun lalu Rasul John memprediksikan dua kekuatan
dominan dunia yang akan muncul pada akhir dunia. Sang Wanita, yaitu Babilon,
akan mendapatkan kekayaan dan kekuatan kontrol ekonom terhadap Eropa. Sang
hewan liar, yaitu Romawi, akan menjadi kekuatan militer dominan di wilayah
tersebut tapi akan bergantung pada Babilon dalam hal minyak. Sang hewan
mempunyai kekuatan militer yang cukup kuat untuk menghancurkan Babilon jika
memang dia mau, namun dia tidak mau melakukan itu karena dia butuh minyak
dari Babilon.
Akhirnya,antikristus dan sekutunya berjalan ke Babilon, memenuhi
ramalan Yesaya dan Yeremia. Mereka datang dari sebelah utara, pada waktu akhir
periode 7 tahun masalah bangsa Yahudi.
Arti Babilon
Semua isi dari bab ke tujuhbelas dan kedelapanbelas dari Wahyu menjelaskan
mengenai kejatuhan Babilon, dan puja puji langit pun dipanjatkan setelah
kekalahan Babilon (Wahyu 19:1-3). Tapi apakah John menunjuk pada Babilon
sebagai sebagai sebuah kota atau sebagai majas persamaan atas kekuatan politik
dan militer?
Banyak guru Injil yang mempercayai bahwa ada dua jenis Babilon yang
dideskripsikan dalan Wahyu 17 dan 18: pertama, Babilon relijius yang akan
dihancurkan oleh antikristus dalam pertengahan masa-masa periode penderitaan,
dan lainnya adalah Babilon ekonomi, ibu kota antikristus yang akan hancur pada
masa penderitaan.
Tapi aku merasa teryakinkan bahwa Babilon yang dideskripsikan oleh
John adalah Babilon yang eksis pada waktu akhir dan penghancuran berikutnya
yang diprediksi oleh Yesaya, Yeremia dan Zakhariah. Dia dideskripsikan oleh
John dalam Wahyu 18 sebagai Harlot, dan seorang penerjemah angelic yang
mengatakan kepada John “Wanita yang kau lihat adalah sebuah kota besar yang
memerintah atas raja di Bumi” (Wahyu 17:18). Ini adalah kepentingan dunia,
sebuah kota yang diciptakan pada hari terakhir.
Wanita itu memakai pakaian berwarna ungu dan merah tua, dan
perhiasan yang indah-indah dari emas dan batu permata dan
mutiara. Ia memegang sebuah piala emas yang penuh berisi
percabulan. Pada dahinya tertulis suatu nama rahasia: "Babel Besar,
Ibu para Pelacur dan para Penyembah Berhala di Segala Pelosok
Dunia."
Wahyu 17:4-5
Ini adalah cara Rasul Zakaria mendeskripsikan pembangunan kembai Babilon
dimasa mendatang. Zekaria telah ditunjukkan seorang wanita yang mewakili
ketidak adilan dan kejahata. Dia akan dibawa ke Shinar, atau Babilon, dan
dibangun kembali seperti kota yang melindungi kejahatan. Dia adalah “ibu dari
para pelacur dan penyembah berhala” karena semua kejahatan negara bisa dirunut
kembali ke kota ini, kota yang pertama melawan perintah Tuhan.
Wahyu 17 dan 18 sangatlah mirip. Kedua bab tersebut sama-sama
mengatakan Babilon sebagai “kota besar” yang menghadapi kehancuran; kedua
bab tersebut juga memandang Babilon sebuah piala. Di kedua bab tersebut
Babilon melakukan perbuatan zina dengan raja bumi dan menyebabkan seluruh
negara di bumi jatuh kedalam kemabukan. Di kedua bab tersebut Babilon juga
digambarkan menganiaya umat Tuhan dan berdiri membantu kejahatan.
Yang membuat Irak berbeda adalah kebanggan kulturalnya,
kekayaan minyak, ideology yang kuat dan keinginan Saddam Hussein
untuk berkuasa. Bahkan tanpa dia, kebanggan, kekayaan dan
ideologinya masih tetap akan ada.
“Kami ingin segalanya berjalan dalam cara kami, itu adalah cara
orang Irak”
John Yemma, Boston Globe.
“dalam cara kami” adalah cara Babilonia. Babilon sangatlah angkuh, bercermin
dari kebanggaan pemimpinnya sendiri sang Nebukadnezzar. John menulis bahwa
Tuhan menyatakan “Ia telah hidup dalam kemewahan dan kesenangan -- sekarang
imbangilah semua itu dengan siksaan dan kesedihan. Ia menyombongkan diri,
'Akulah ratu di atas takhtaku. Aku bukan seorang janda yang tidak berdaya. Aku
tidak akan mengalami kesedihan.'” (Wahyu 18:7)
Irak mau untuk berbicara dengan reporter barat dalam memandang
ancaman perang dan kesulitan Ekonomi dengan campuran budaya
Arab. “Kita bisa hidup tanpa Pepsi” kata seorang pejabat Irak.
“Hidup diatas kebanggaan sendiri jauh lebih baik dari pada makan
McKintosh dan meminum Pepsi”
Berita San Jose Mercury
John menulis bahwa Babilon diingat ketika pencurahan saat hari penghakiman.
Hanya ada satu Babilon yang disebutkan:
Kota besar "Babel" terpecah menjadi tiga bagian, dan kota-kota di
seluruh dunia menjadi reruntuk. Demikianlah semua dosa "Babel"
diingat dan dihukum Allah sampai habis bersih kemurkaan yang
tersimpan dalam cawan anggur kemurkaan-Nya.
Wahyu 16:19
Segera setelah pengumuman ini, John mencatat kehancuran kota Babilon,
melanjutkan tema kehancurannya sepanjang dua bab. Dan akhirnya dia mencatat
“paragraph pertama dari bab 19 melanjutkan perayaan kejatuhan babilon dan
mengandung lagu terimakasih di langit yang Tuhan telah hakimi”
SESUDAH itu saya mendengar seruan banyak orang di surga,
"Haleluya! Puji Tuhan! Keselamatan berasal dari Allah kita. Hanya
Allah yang mempunyai kemuliaan dan kuasa.
Karena penghakiman-Nya benar dan adil. Ia telah menghukum
Pelacur Besar itu, yang dengan dosanya telah merusak bumi, dan Ia
telah membalas kematian hamba-hamba-Nya."
Suara mereka menggema berulang-ulang: "Puji Tuhan! Asap api
yang membakar pelacur itu mengepul sampai selama-lamanya."
Kejadian 19:1-3
Kehancuran Kesombongan Manusia
Babilon terbakar hingga rata dengan tanah, dan mereka yang berada di langitpun
bersuka cita.
Sebelum kehancurannya, dia adalah “harta kerajaan, kebanggaan
Babilonia” (Yesaya 13:19). Tapi setelah penghancurannya, dia menjadi:
Hanya binatang-binatang buas di padang gurun yang akan bersarang
di tempat itu. Rumah-rumah mereka akan penuh dengan burung
hantu. Burung-burung unta akan diam di sana, dan roh-roh jahat
akan menari-nari di situ. Anjing-anjing hutan dan serigala-serigala
akan melolong dan bersarang di dalam istana-istananya. Sisa umur
Babel sudah sangat singkat, saat penghukumannya sudah di depan
mata.
Yesaya 13:21-22
Kesimpulan Tuhan Dari Cerita Dua Kota
Kami telah mengidentifikasi dan merunut cerita dua kota versi Injil dari Injil itu
sendiri: Babilon, sebuah kota yang dipilih oleh manusia, dan Jerusalem, kota yang
dipilih oleh Tuhan
Selama konflik tampaknya seperti kota pilihan manusia adalah pihak yang
menang. Babilon mengancam tanah yang dijanjikan dan akhirnya bisa
menghancurkan kerajaan Tuhan di bumi. Garis keturunan David diusir dari
singgasana, dan kota Jerusalem dibakar rata dengan tanah.
Tapi Tuhan mempunyai rencana lain untuk Babilon dan Jerusalem. Dalam
kitab Wahyu, John mendeskripsikan dua kota tersebut:
Lalu selama tiga setengah hari mayat mereka tergeletak di jalan di
Yerusalem (kota yang secara tepat digambarkan sebagai "Sodom"
atau "Mesir") -- tempat Tuhan mereka disalibkan. Tidak seorang pun
dibolehkan mengubur mereka dan orang-orang dari banyak bangsa
berkerumun di sekelilingnya untuk melihat mereka.
…. Maka guruh menggelegar gegap gempita dan kilat menyambar
sabung-menyabung; lalu terjadilah gempa bumi dahsyat yang belum
pernah terjadi dalam sejarah manusia. Kota besar "Babel" terpecah
menjadi tiga bagian, dan kota-kota di seluruh dunia menjadi
reruntuk. Demikianlah semua dosa "Babel" diingat dan dihukum
Allah sampai habis bersih kemurkaan yang tersimpan dalam cawan
anggur kemurkaan-Nya.
Kejadian 11:8; 16:18-19
Kota besar pertama yang disebut adalah adalah Jerusalem. Petir, guruh dan gempa
bumi adalah tanda akhir dari periode kesengsaraan. Kota besar Jerusalem akhirnya
terpecah menjadi tiga bagian, hancurlah kota tersebut dan Tuhan kemudian
mengingat kota Babilon.
Babilon telah ditakdirkan untuk dihancurkan, tapi Jerusalem ditakdirkan
untuk kebahagiaan. Babilon adalah prostitusi besar; Jerusalem adalah “sang
pengantin, sang istri domba (Wahyu 21:9). Babilon berjubahkan ungu dan merah
menyala, dihiasi dengan emas, batu berharga lain dan berlian; Jerusalem bersinar
dengan kemuliaan Tuhan, dan kebrilianannya adalah seperti Kota itu penuh
dengan kemuliaan Allah, berkilau-kilauan dan bersinar seperti batu permata yang
indah dan mahal, jernih seperti yaspis.” (Wahyu 21:11). Babilon mengendarai
monster merah (Wahyu 17:3), Tapi Jerusalem turun dari Surga oleh Tuhan
(Wahyu 21:10).
Saat kain penutup millik Tuhan jauh ke panggung dunia, hanya ada satu
kota yang akan selamat, dan kota itu akan ada selamanya.
19. MEMANDANG CAKRAWALA
Pada suatu malam Kristus membawa murid-muridnya keluar dari kuil
Herod dan membawa mereka ke lembah Kidron. Dengan matahari sore di
belakangnya, mereka mulai melakukan pendakian gunung Olive menuju desa
Bethani pada sisi jauh punggung bukit. Para murid menatap dengan takjub kuil
dan mengagumi ukuran dan keindahannya, bertingkah seperti turis saat melihat ke
bangunan tersebut.
Yesus membuyarkan pikiran mereka ketika dia mendadak bicara” Yesus
berkata kepada mereka, "Semua bangunan ini akan dihancurkan, dan tidak ada
sebuah batu pun yang akan tetap tinggal tersusun di atas batu yang lain" (Matius
24:2).
Kata-kata Yesus itu membuat terkejut murid-muridnya. Mereka langsung
mengasumsikan bahwa Dia sedang mendeskripsikan periode yang penuh dengan
masalah pada masa menuju pembangunan Kerajaan Tuhan, dan pikiran mereka
sibuk sendiri sairing mereka terus mendaki pegunungan itu. Ketika akhirnya
mereka beristirahat sejenak, para murid mendekati Yesus dan bertanya lagi
"Kapan hal itu akan terjadi? Peristiwa-peristiwa apakah akan menandakan
kedatangan Tuhan yang kedua kali dan akhir zaman?" (Matius 24:3).
Sama seperti orang-orang pada hari ini, para murid merasa tertarik untuk
mengetahui kapankan waktu akhir zaman itu tiba. Mereka juga penasaran untuk
mengetahui tanda-tanda akhir zaman.
Yesus menjawab pertanyaan murid-muridnya, dan kata-katanya
menggambarkan waktu saat menjelang kedatangan Dia kedua kali nya ke bumi.
Dia menitikberatkan pada dua point: pertama,tidak ada seorangpun yang tahu
tanggal pastinya.
Tetapi tidak ada seorang pun mengetahui hari dan saat berakhirnya
zaman ini -- malaikat tidak, Anak Allah pun tidak. Hanya Bapa yang
mengetahuinya…. "Jadi, bersiap-siaplah, karena kalian tidak tahu
kapan Tuhan kalian akan datang kembali….. Demikian juga kalian
dapat menghindari kesulitan dengan senantiasa bersiap-siap
menantikan kedatangan-Ku kembali, karena Aku akan datang pada
saat yang tidak terduga.
Matius 24:36, 42, 44
Prediksi mengenai waktu akhir ini selalu salah. Tidak ada seorang pun tahu secara
pasti kapan Tuhan akan melakukan itu semua. Lagipula Yesus selalu
mengistruksikan orang-orang yang memahami beritanya untuk selalu berjaga-
jaga.
Point kedua Yesus mengimbangi yang pertama. Tidak ada seorangpun
yang tahun kapan tepatnya jam kerasulan Tuhan akan mulai berdetak, tapi kita
harus menduga bahwa Tuhan telah mulai mengatur susunan panggung untuk
DramaNya. Panggung itu mungkin masih kosong dari para actor, tapi jika semua
property telah ditempatnya dan lampu mulai menyala, kau bisa yakin bahwa
drama terakhir akan dilakukan sebentar lagi.
Yesus mengekspresikan ide ini dengan menggunakan metamorphosis dari
ladang petani:
"Ambillah pelajaran dari pohon ara. Jika carang-carangnya lembut
dan mulai bertunas, maka kalian tahu bahwa musim panas sudah
dekat.
Demikian juga jika kalian melihat segala hal ini mulai terjadi, maka
kalian tahu bahwa kedatangan-Ku yang kedua kali sudah dekat,
bahkan sudah di ambang pintu.
Matius 24:31-33
Para murid tidak tahu jam dan hari, tapi mereka bisa mengawasi musim. Tepat
pada saat cabang pohon ara sudah mulai bertunas, maka penjajaran Negara kunci
dan kejadian-kejadian yang ada dalam rencana Tuhan akan segera dimulai.
Tiga Penanda Spesifik
Apakah penanda spesifik yang bisa menjadi indikasi dari masa akhir zaman bumi?
Aku percaya ada tiga buah penanda.
Pertama, negara Israel harus eksis sebelum periode bermasalah selama
tujuh tahun bisa dimulai di bumi. Sejak 1948 penanda ini telah berada di
tempatnya. Israel adalah penanda yang paling krusia karena negeri ini berada di
tengah-tengah agenda Tuhan.
Penanda kedua Tuhan adalah Romawi yang bangkit kembali. Kekuatan
dunia ini harus bangkit kembali dari wilayah Romawi kuno. Dalam Daniel 7 dan
Wahyu 13 Tuhan mengindikasikan bahwa masa kekuatan pada masa akhir ini
akan terbentuk dari 10 konfederasi negara-negara yang berusaha mengambil alih
seluruh dunia.
Kerajaan Romawi menguasai banyak wilayah yang sekarang merupakan
Eropa dan dataran rendah Mediterania. Sampai pada tahun 1980 tampaknya
adalah suatu kemustahilan wilayah ini akan bisa bersatu. Benua ini tampak tidak
ada harapan dibawah pemisahan oleh NATO dan pakta Warsawa. Eropa barat
telah gagal dalam tujuannya untuk menyatukan dan memperkuat komunitas
Eropa.
Tapi kemudian datanglah saat-saat yang bersejarah pada tahun 1989 dan
1990. Secara tiba-tiba Eropa memasuki Era baru. Perang dingin berakhir, Pakta
Warsawa telah mati dan Komunitas ekonomi Eropa sedang dalam perjalanannya
dengan tujuan memperkuat Eropa.
Penanda yang kedua memang belum pada tempatnya, namun kita bisa
melihat bahwa pergerakan politik Eropa dengan baik. Injil memprediksi bahwa 10
negara akan bersatu. Bersama mereka akan mempunyai kekuatan militer yang
mengerikan dan kekuatan ekonomi yang mempengaruhi seluruh dunia.
Ketidakstabilan inheren beberapa negara di dunia dan kultur dalam Masyarakat
Ekonomi Eropa akan terus menunjukkan diri sebagai masalah, tapi ini sesuai
dengan deskripsi Daniel mengenai empat kerajaan yang merupakan sebuah negara
“kerajaan itu akan mencoba memperkuat diri dengan membentuk perserikatan
melalui pernikahan di antara para pemimpinnya. Namun mereka tidak akan
berhasil” (Daniel 2:43).
Penanda yang ketiga adalah pembangunan kembali Babilon. Kota
pemberontak dimana manusia bersatu untuk pertama kalinya dan melawan Tuhan.
Tuhan membiarkan kejahatan kembali dan sekali lagi berakhir ditempat asalnya.
Ekskavasi modern terhadap reruntuhan Babilonia kuno dimulai pada tahu
1950, tapi pekerjaan ini sangat lambat dan menghasilkan sedikit kemajuan sampai
akhirnya Saddam Hussein menguasai Irak dan mempercepat penggalian.
Tidak hanya kelahiran kembali Babilon, namun juga kota itu harus
menjadi ibukota dari kerajaan ekonomi yang akan berpengaruh terhadap dunia.
Babilon akan berusaha menguasai kontrol ekonomi Kerajaan Romawi baru dan
diatas “orang-orang, rakyat, negara dan bagasa (Wahyu 17:15). Pengaruhnya akan
terasa di seluruh dunia.
Rasul John tidak mengidentifikasikan apa yang bisa mempengaruhi sebuah
kota mendapatkan sebegitu banyak kekuatan, tapi dia memprediksikan bahwa
kota itu akan membawa kekayaannya yang luar biasa banya. Para pedagang di
bumi akan bersedih saat Babilon dihancurkan “karena tidak ada yang membeli
dagangan mereka lagi (Wahyu 18:11) dan kapten kapal akan bersedih juga karena
“semua orang yang mempunyai kapal di laut akan kaya karena kekayaannya”
(Wahyu 18:19)
Apakah Arti Semua ini Bagimu?
Tiga buah penanda, semua nya menunjuk pada berakhirnya waktu. Ketika semua
penanda tersebut telah sempurna, maka panggung akan di set untuk drama paling
dramatis dan mematikan sepanjang zaman. Saat kita memperhatikan kejadian di
TImur tengah, tampaknya kejadian-kejadian itu bisa terjadi kapanpun. Apakah
yang kita lakukan sebagai respon?
Respon mu adalah tergantung pada posisimu terhadap Tuhan. Tuhan telah
menyatakan dalam Injil bahwa hasrat utamanya untuk manusia adalah hidup abadi
– hidup untuk hari ini dan hari kemudian.
Lihatlah dunia saat ini dan kita sadar bahwa berkah hidup abadi dari
Tuhan adalah komoditas yang berharga dan sangat jarang. Dunia penuh dengan
kesedihan, kebencian, kekejaman, peperangan, narkob, depresi dan kematian. Jika
Tuhan mempunyai tujuan untuk memberikan hidup abadi bagi dunia ini, maka
mengapa kita buang air ditempat kotor? Berada di ngara dengan moral yang
hancur?
Apakah Arti Ramalan Bagi Mereka Yang Percaya?
Jika kau telah menempatkan keimananmu pada Kristus, apa yang bisa kau perbuat
dengan ilmu yang kau dapat dari buku ini? Aku percaya Tuhan memberikan
pengelihatan kepada masa depan untuk tiga alasan.
Kita punya harapan di masa-masa yang mengecilkan hati. Dunia
tenggelam dalam ketidak pastian. Ketika orang bicara mengenai ekonomi, politik,
Timur tengah, kejahatan, narkoba, atau bahkan cuaca, kebanyakan orang merasa
tidak pasti dengan semua itu. Tapi Tuhan telah memberikan kita gambaran masa
depan bahwa Dia adalah sang mahakuasa.
Tidak hanya kita tahu apa yang akan terjadi pada bumi pada masa periode
kesulitan, tapi kita juga tahu takdir kita masing-masing. Kristen adalah satu-
satunya kaum yang bisa mendekati kematian dengan kepastian, karena Tuhan
telah menunjukkan bagaimana keadaan di dunia lain. Tuhan yang mengendalikan
alam semesta tahu kebutuhan kita masing-masing. Dia adalah pengendali apapun,
dan karena kontrolNya kita bisa mempunayi harapan “Kita tahu bahwa dalam
semua hal Tuhan bekerja untuk kebaikan bagi mereka yang mencintaiNya
(Romawi 8:28).
Kita bisa tetap suci pada masa percobaan. Dunia mencoba untuk merayu
para orang-orang yang percaya untuk masuk kedalam system yang merugikan
“Kau hanya hidup sekali; kau harus mendapatkan semua yang memang bisa kau
dapatkan!”, “Tidak mungkin kau mendapat yang lebih baik dari ini!”, “Jika itu
terasa baik untukmu maka lakukanlah!”
Bagaimana bisa orang-orang beriman menolak godaan atas pengejaran
harta duniawi ini? Peter menawarkan jawabannya:
Karena segala sesuatu di sekitar kita akan lenyap, maka hidup kita
sekarang hendaknya suci dan saleh. Hendaknya Saudara menanti dan
menyongsong datangnya hari itu, yaitu ketika Allah akan membakar
langit dan unsur-unsur alam semesta akan meleleh dan lenyap
dimakan api. Sahabat-sahabat yang saya kasihi, sambil menantikan
kejadian-kejadian ini dan kedatangan Tuhan, berusahalah hidup
tanpa dosa; dan berdamailah dengan setiap orang, supaya Saudara
menyenangkan hati-Nya pada waktu Ia datang lagi.
2 Petrus 3:11-12, 14.
Lebih mudah untuk menolak rayuan saat kau tahu bahwa segala perbuatan mu
pada akhirnya akan ditimbang. Dengan mendeskripsikan kehancuran bumi dan
meninggikan kemuliaan langit, Tuhan memotivasi kita untuk “meraih harta di
surga” daripada hanya hidup untuk kesenangan dunia.
Kami bersemangat untuk membagi kabar gembira Tuhan dengan orang
lain. Paul menulis 2 Timotius dari dalam kurungan penjara. Mengetahui
kematiannya sudah dekat, dia untuk menyemangati Timotius, yang akan
mengalami hari berat kedepannya. Paul mendasarkan idenya bukan karena
kejadian terkini, tapi karena rencana Tuhan untuk dunia.” OLEH karena itu, di
hadapan Allah dan di hadapan Kristus Yesus, yang kelak akan mengadili yang
hidup dan yang mati pada waktu Ia datang meneguhkan kerajaan-Nya, aku minta
dengan sangat supaya engkau mengabarkan Firman Allah pada setiap kesempatan
dalam segala keadaan. Nasihati dan tegorlah sidang jemaatmu bilamana perlu,
anjurkanlah supaya mereka melakukan yang benar, dan dengan sabar berilah
mereka santapan dari Firman Allah. Hendaklah engkau senantiasa sadar dan
berjaga-jaga terhadap segala bahaya tersebut. Jangan takut menderita bagi Tuhan.
Bimbinglah orang-orang lain kepada Kristus. Laksanakanlah segala tugas
kewajibanmu. (2 Timotius 4:1-2, 5).
Paul tahu bahwa masalah telah datang, tapi dia mengacuhkan bahaya itu
dan melihat takdir abadi seluruh umat manusia yang berada dalam keseimbangan.
Jurang memang ada, tapi jalan dari kematian menuju kehidupan telah dibangun
dengan kematian Kristus. Dalam cahaya penghakiman masa depan Tuhan dan
dalam cahaya kedantangan Kristus yang kedua, Paul membujuk Timotius untuk
memberikan sebanyak mungkin orang sebuah kesempatan untuk mendengar
Berita baik dari Tuhan mengenai hidup abadi.
Berita Tuhan mengenai Babilon dan Jerusalem, cerita injil mengenai dua
kota, adalah tidak meredup dan menghilang. Itu adalah seperti jendela yang
menghadap ke masa depan untuk manusia yang perduli akan masa depannya.
Berita dari Tuhan ini bukan untuk mengisi otak tapi untuk merubah hati.
Jika kejadian itu terjadi (dan pasti terjadi!), perbedaan apa yang harus kau lakukan
dalam hidupmu? Jawaban atas pertanyaan tersebut bisa menentukan nasib
abadimu.
Kemudian seorang malaikat perkasa mengambil sebuah batu besar yang
bentuknya seperti batu penggiling, lalu melemparkannya ke dalam samudera
sambil berseru, "Babel, kota besar itu, akan dilemparkan seperti batu yang
kulemparkan ini, dan ia akan lenyap untuk selamanya.
Wahyu 18:21
INJIL