metode konstruksi high rise building

64
METODE KONSTRUKSI 1.Pekerjaan Struktur Atas 2.Pekerjaan Kolom 3.Pekerjaan Balok 4.Pekerjaan Dinding 5.Pekerjaan Tangga

Upload: visiyo-desma-falahis

Post on 29-Dec-2015

1.883 views

Category:

Documents


100 download

DESCRIPTION

sub materi Metode Konstruksi

TRANSCRIPT

Page 1: Metode Konstruksi High Rise Building

METODE KONSTRUKSI1.Pekerjaan Struktur Atas2.Pekerjaan Kolom3.Pekerjaan Balok4.Pekerjaan Dinding5.Pekerjaan Tangga

Page 2: Metode Konstruksi High Rise Building

1. Kolom

• Kolom adalah batang tekan vertikal dari rangka struktur yang memikul beban dari balok.

• Fungsi kolom adalah sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi

• Struktur dalam kolom dibuat dari besi dan beton. Keduanya merupakan gabungan antara material yang tahan tarikan dan tekanan.

Page 3: Metode Konstruksi High Rise Building

1.1 Jenis-jenis Kolom Menurut Wang (1986) dan Ferguson (1986)

jenis-jenis kolom ada tiga:• 1. Kolom ikat (tie column) (a)• 2. Kolom spiral (spiral column) (b)• 3. Kolom komposit (composite column) (c)

Page 4: Metode Konstruksi High Rise Building

1.2 Dasar-dasar perhitungannya sebagai berikut:

• Kolom harus direncanakan untuk memikul beban aksial• Harus memperhitungkan beban tak seimbang dan beban

eksentris• Dalam menghitung momen akibat beban gravitasi yang bekerja

pada kolom, ujung-ujung terjauh kolom dapat dianggap jepit, selama ujung-ujung tersebut menyatu (monolit) dengan komponen struktur lainnya.

• Momen-momen yang bekerja pada setiap level lantai atau atap harus didistribusikan pada kolom di atas dan di bawah lantai tersebut berdasarkan kekakuan relative kolom dengan juga memperhatikan kondisi kekekangan pada ujung kolom.

Page 5: Metode Konstruksi High Rise Building

1.3 Metode Pelaksanaan Pekerjaan Kolom1. Pekerjaan lantai kerja dan beton decking.2. Pekerjaan pembesian.3. Pekerjaan bekisting.4. Pekerjaan kontrol kualitas.5. Pekerjaan pengecoran.6. Pekerjaan curing.

Page 6: Metode Konstruksi High Rise Building

2. Balok

Gambar2.1 Pengecoran balok dan lantai

Page 7: Metode Konstruksi High Rise Building

PEKERJAAN BALOK & PELAT LANTAISetelah pekerjaan pengecoran kolom selesai, maka dilanjutkan dengan pekerjaan balok dan pelat lantai-1. Prosesnya adalah :1. Pekerjaan perancah2. Pekerjaan pengukuran dan bekisting3. Pekerjaan pembesian4. Pekerjaan kontrol kualitas5. Pekerjaan pengecoran6. Pekerjaan curing

Page 8: Metode Konstruksi High Rise Building

Pekerjaan pengukuran dan bekisting

• Pemasangan bekisting balok dan pelat lantai-1 didahului dengan pengukuran posisi balok.

• Pengukuran dilakukan dengan cara memberi tanda as bangunan pada kolom lantai bawah yang tadinya ada pada lantai bawah.

• Pengukuran yang didasarkan pada tanda as bangunan dari kolom ini ditujukan untuk mengantisipasi kesalahan pada posisi balok.

Page 9: Metode Konstruksi High Rise Building

Pekerjaan pembesian

• Fabrikasi pembesian dilakukan di tempat fabrikasi, setelah bekisting siap, besi tulangan yang telah terfabrikasi siap dipasang dan dirangkai di lokasi.

• Pembesian balok dilakukan terlebih dahulu, setelah itu diikuti dengan pembesian pelat lantai.

• Panjang penjangkaran dipasang 30 x diameter tulangan utama, juga menggunakan kait.

Page 10: Metode Konstruksi High Rise Building

Leveling pengecoran pelat lantai

• Agar pengecoran pelat lantai dan sloof mencapai level yang benar dan tidak terjadi perbedaan tinggi finishing cor, maka perlu dibuat alat bantu leveling pengecoran.

• Leveling pengecoran dibuat dari besi siku L 50.50.5 yang ditumpukan pada beberapa titik besi beton.

• Besi beton ini ditancapkan pada lantai kerja hingga posisi besi siku L 50.50.5 tidak lagi bergeser. Penempatan besi siku L 50.50.5 diukur dengan waterpass dan diukur pada level sesuai gambar desain.

• Penempatan siku L 50.50.5 ini dibuat sedemikian hingga sulit untuk turun dan bergeser, tapi mudah untuk dicabut.

Page 11: Metode Konstruksi High Rise Building

Pekerjaan Kontrol kualitas

1. Sebelum pengecoran.• Posisi dan penempatan bekisting.• Posisi dan penempatan pembesian.• Jarak antar tulangan.• Panjang penjangkaran.• Ketebalan beton decking.• Ukuran baja tulangan yang digunakan.• Kualitas bekisting dalam hal kekuatan maupun

kerapiannya untuk mengantisipasi kebocoran saat pengecoran.

• Posisi dan kekuatan leveling pengecoran, menyangkut level dan kelurusannya.

Page 12: Metode Konstruksi High Rise Building

2. Pada saat pengecoran

• Pada saat berlangsungnya pengecoran, readymix truck yang datang diambil sampelnya. Sampel diambil menurut ketentuan yang tercantum dalam spesifikasi.

• Pekerjaan control kualitas ini akan dilakukan bersama-sama dengan konsultan pengawas untuk selanjutnya dibuat berita acara pengesahan control kualitas.

Page 13: Metode Konstruksi High Rise Building

Pekerjaan pengecoran

• Pengecoran dilakukan dengan readymix truck yang dibantu dengan penggunaan concrete pump, jika lokasi pengecoran jauh dari akses transportasi truck Maka pengecoran dilakukan secara sekaligus balok dan pelat seluruh lantai satu.

• Untuk mempercepat proses pengecoran dipakai concrete pump. Pengecoran dibantu dengan alat vibrator untuk meratakan campuran beton. Selanjutnya finishing lantai cor ini adalah rata namun dibiarkan kasar karena selanjutnya ada finishing dengan material lain.

Page 14: Metode Konstruksi High Rise Building

Pekerjaan curing

• Curing dilakukan sehari ( 24 jam ) setelah pengecoran selasai dilakukan dengan meletakkan karung goni yang dibasahi dengan air dan dijaga/dikontrol untuk tetap dalam keadaan basah.

Page 15: Metode Konstruksi High Rise Building

3. Dinding• Dinding digunakan sebagai pemisah ruangan

suatu bangunan rumah atau gedung

• Bahan material yang digunakan adalah batu bata, material jenis ini sering dipakai oleh bangunan - bangunan rumah dan gedung bertingkat dikarenakan harga materialnya yang relatif murah dan kekuatan bahannya cukup kuat sebagai konstruksi dinding.

Page 16: Metode Konstruksi High Rise Building

Jenis pekerjaan dinding yang ditetapkan meliputi:

• pekerjaan dinding bata merah dengan berbagai ketebalan dan spesi.

• pekerjaan dinding hollow block dengan berbagai dimensi dan spesi.

• pekerjaan pemasangan terawang (roster) atau bata berongga.

• Standar yang digunakan SNI 03-6897-2002

Page 17: Metode Konstruksi High Rise Building

2.1 Contoh Perhitungan Kebutuhan Pekerjaan Dinding Bata

• Gambar 1 dinding tanpa plesteran• Dalam menghitung kebutuhan dinding bata

biasanya dihitung dalam satuan meter persegi, hal ini untuk memudahkan perhitungan luasan dinding dan pemilihan jenis ketebalan batu bata yang akan digunankan, berikut analisa perhitungan harga untuk pekerjaan 1 M2 pasangan dinding bata dengan perbandingan adukan semen dan pasir adalah 1 : 3

Page 18: Metode Konstruksi High Rise Building

2.2 Rencana Kerja Dan Syarat Pekerjaan Dinding

A. Batu BataB. Pasir Pasang / Pasir HalusC. Keramik DindingD. Pekerjaan Pasangan Bata FoamE. Bahan-bahanF. Pelaksanaan.G. Pengujian Mutu PekerjaanH. Plesteran Campuran 1 Pc : 2 PsI. Plesteran Campuran 1 Pc : 4 Ps

Page 19: Metode Konstruksi High Rise Building

Langkah 1

4. Tangga (Metode Pekerjaan Tangga)

Page 20: Metode Konstruksi High Rise Building

Langkah 2

Page 21: Metode Konstruksi High Rise Building

Langkah 3

Page 22: Metode Konstruksi High Rise Building

PENDAHULUAN

JEMBATAN RANGKA BAJA DAN BETON

Pengembangan teknologi jembatan berawal dari jembatan bambu, kayu, atau batu kemudian berkembang menjadi jembatan modern sejak ditemukannya bahan baja dan beton di awal tahun 1900.

Page 23: Metode Konstruksi High Rise Building

Definisi JembatanSuatu struktur kontruksi yang memungkinkan rute transportasi melalui sungai, danau, jalan raya, jalan kereta api dan lain-lain, yang berfungsi untuk menghubungkan dua bagian jalan yang terputus oleh adanya rintangan-rintangan seperti lembah yang dalam, alur sungai, saluran irigasi dan pembuangan, jalan yang tidak sebidang dan lain-lain.

Syarat perencanaan jembatan :o Kekuatan maksimal = kekuatan konstruksio Kuato Amano Tahan lama

Page 24: Metode Konstruksi High Rise Building

JEMBATAN RANGKA BAJA

Kerugian/kelemahan :• Komponen-komponen struktur yang dibuat dari bahan

baja perlu diusahakan supaya tahan api sesuai dengan peraturan yang berlaku untuk bahaya kebakaran.

• Diperlukannya suatu biaya pemeliharaan untuk mencegah baja dari bahaya karat.

• Akibat kemampuannya menahan tekukan pada batang-batang yang langsing, walaupun dapat menahan gaya-gaya aksial, tetapi tidak bisa mencegah terjadinya pergeseran horizontal

Page 25: Metode Konstruksi High Rise Building

Keuntungan/kelebihan :o Bentang menengah – panjang ( > 30m )o Sistem paket komponen siap pakaio Bahan kuat, ramping, ekonomiso Memiliki unsur estetika/senio Keseragamano Daktilitaso Tidak terpengaruh kondisi cuacao Waktu pekerjaan konstruksi lebih cepato Presisi dalam dimensi

Page 26: Metode Konstruksi High Rise Building

o Bangunan tidak merambatkan apio Tidak ada bahan yang terbuang o Dapat di las.o Komponen-komponen strukturnya bisa digunakan lagi

untuk keperluan lainnya.o Komponen-komponen yang sudah tidak dapat digunakan lagi

masih mempunyai nilai sebagai besi tua.o Struktur yang dihasilkan bersifat permanen dengan

cara pemeliharaan yang tidak terlalu sukar. o Tidak memerlukan banyak tenaga kerja. o Menjadi solusi pada proyek di area kerja yang sempit

Page 27: Metode Konstruksi High Rise Building

PERAKITAN JEMBATAN RANGKA BAJA1. Penyesuaian dengan gambar rencana2. Menentukan titik pengukuran dan pekerjaan

sementara3. Memasang perletakan jembatan4. Perakitan komponen baja

Beberapa metode pemasangan :1. Perancah2. Sistem kantilever, dll

Page 28: Metode Konstruksi High Rise Building

Aspek yang mempengaruhi pemilihan metode konstruksi suatu jembatan antara lain : karakteristik sungai yang dilewati, tersedianya alat bantu dan jumlah pekerja, serta waktu pekerjaan yang tersedia.

Kebanyakan metode yang dipakai adalah kantilever dua arah karena akan diketahui dimensi profil jembatan, lama waktu pengerjaan, dan besar biaya yang diperlukan, sehingga perencana dan pelaksana lebih mudah dalam merencanakan pembangunan jembatan tersebut.

Page 29: Metode Konstruksi High Rise Building

Jembatan Kantilever• Dibangun menggunakan kantilever• Struktur dibangun horizontal• Kantilever kecil biasanya menggunakan balok sederhana• Kantilever besar biasanya menggunakan baja struktural atau box

girder dari beton pratekan

Page 32: Metode Konstruksi High Rise Building

PLAT ORTOTROPIK BAJADeskripsi.• Plat baja adalah

segmen dengan dimensi panjang x lebar adalah 4995 mm x 1504 mm untuk penggantian pelat lantai (beton) jembatan rangka baja yang rusak.

Page 33: Metode Konstruksi High Rise Building

Prinsip Kerja Pelat Ortotropik Baja 1. Perkirakan panjang pelat yang akan difabrikasi

berdasarkan pengukuran di lapangan biasanya yang dihitung adalah jarak sisi terluar antar gelagar melintang.

2. Fabrikasi pelat ortotropik. 3. Perkirakan juga tebal pelat pengisi untuk mengisi

celah antar sambungan arah melintang 4. Bongkar bagian pelat beton dengan siklus urutan

lokasi pembongkaran tertentu. Juga hilangkan penghubung geser.

5. Pasang pelat ortotropik

Page 34: Metode Konstruksi High Rise Building

Keunggulan Plat Ortotropik Baja

1). Dapat diterapkan untuk penggantian lantai semuajembatan rangka baja dengan penyesuaian panjang pelat.

2) Mempunyai berat yang lebih ringan hampir 50 %.

3) Pemasangan lebih cepat dibanding menggunakan beton cor yang membutuhkan waktu 28 hari.

4) Menghemat cukup banyak biaya karena pemasangan dapat dilakukan bertahap, sehingga tidak perlu menutup lalu lintas dan membuat jembatan sementara

Page 35: Metode Konstruksi High Rise Building

Kelemahan Plat Ortotropik Baja

1. Kondisi jembatan yang eksisting dengan lawan lendut jembatan yang tidak sama tingkat kehalusan alinyemen vertikalnya tentu saja kita akan menyebabkan kesulitan dalam menyesuaikan panjang pelat.

2. Adanya indikasi retak yang mungkin terjadi pada semua lokasi akibat kelelahan bahan las.

3. Belum selesainya pengkajian bagian perkerasan jembatan sehingga ada kemungkinan kinerja kelekatan antara baja dengan perkerasan belum seperti yang ditunjukkan pada jembatan-jembatan di negara maju

Page 36: Metode Konstruksi High Rise Building

Komponen yang umum dipasang untuk mendapatkan struktur integral dari suatu sistem lantai ortotropik adalah :

a) Deck Pelate atau pelat baja yang dipasang dalam arah mendatar

b) Stiffener atau ribs atau pengaku yang dilas dalam arah tegak ke bagian deck pelate

c) Crossbeam atau floor beam atau pada jembatan rangka sebanding dengan gelagar melintang

d) Main girder atau pada jembatan rangka sebanding dengan rangka baja jembatan

Page 37: Metode Konstruksi High Rise Building

Komponen Sistem Lantai Pelat Ortotropik untuk Jembatan Gelagar

Page 38: Metode Konstruksi High Rise Building

Komponen Sistem Lantai Pelat Ortotropik untuk Jembatan Rangka

Baja

Page 39: Metode Konstruksi High Rise Building
Page 40: Metode Konstruksi High Rise Building
Page 41: Metode Konstruksi High Rise Building
Page 42: Metode Konstruksi High Rise Building

JEMBATAN RANGKA BETONKeuntungan/kelebihan :• Bentang panjang• Kaku dan memiliki modulus elatisitas tinggi

Kelemahan :• Kerusakan dini dari struktur beton• Terutama disebabkan oleh kapur semen yang bebas

Page 43: Metode Konstruksi High Rise Building

PERAWATAN PERKERASAN BETON

1. Dilindungi terhadap kerusakan karena operasi lalu lintas.

2. Permukaan beton ditutup lembaran goni/terpal yang jenuh air.

3. Permukaan beton ditutup dengan lembar polyethylene putih saat beton dalam keadaan lembab.

Page 44: Metode Konstruksi High Rise Building

PERANCAH/ CLIMB FORM/ STEGER

Page 45: Metode Konstruksi High Rise Building

PERANCAH / CLIMB FORM

Perancah adalah konstruksi yang memikul atau menerima beban dan memberi kekuatan serta kesetabilan pada bekisting. Perancah ada yang bersifat pabrikasi seperti perancah scaffolding dan ada yang konvensional seperti perancah bambu. Pemilihan perancah scaffolding disebabkan karena sifat konstruksinya yang praktis, tidak banyak membutuhkan tenaga kerja atau tenaga ahli. Pemilhan penggunaan perancah bambu disebabkan kerena sifat kekuatan dan ukuran yang tersedia di lapangan.

Page 46: Metode Konstruksi High Rise Building

Perancah scaffoldingPerancah bambu

Kombinasi

Page 47: Metode Konstruksi High Rise Building

• Scaffolding digunakan sebagai alat bantu dalam pengerjaan proyek. Scaffolding sendiri terbuat dari pipa-pipa yang dibuat sedemikian rupa sehingga mempunyai kekuatan untuk menopang beban yang ada di atasnya. Dalam pengerjaan suatu proyek, butuh atau tidaknya penggunaan scaffolding bisa tergantung kepada pemilik proyek. Karena adanya perbedaan biaya menggunakan kayu dan biaya penggunaan scaffolding. Scaffolding digunakan sebagai pengganti kayu dalam membangun suatu proyek. Seperti diketahui bahwa pemerintah sedang mencanangkan go green untuk melestarikan hutan yang ada di Indonesia, sehingga hutan dapat menghasilkan banyak oksigen bagi kita semua.

Page 48: Metode Konstruksi High Rise Building

Cara pemasangan scaffolding

• Cara pemasangan scaffolding dari tingkat pertama ini bisa diterapkan untuk tingkatan selanjutnya yang ada di atasnya. Bila pemasangan lebih tinggi lagi, kami sarankan cara pemasangan scaffolding ini tidak dilakukan sendiri. Pemasangan scaffolding beberapa tingkat ke atas sebaiknya dilakukan oleh 2-3 orang dengan menggunakan tali tambang sebagai pembantu menaikkan scaffolding ke tingkat atas. Utamakan keselamatan pada saat pemasangan scaffolding.

Page 49: Metode Konstruksi High Rise Building

PenggunaanPrecast Concrete Pada Bangunan

Page 50: Metode Konstruksi High Rise Building

Beton pracetak (precast concrete) adalah beton bertulang yang dibuat dalam bentuk segmental sesuai dengan fungsinya pada suatu bangunan

Beberapa komponen bangunan yang dibuat secara precast concrete antara lain:

tiang pancang girder jembatan

plat lantai dinding bangunan

tangga

Pengertian

Page 51: Metode Konstruksi High Rise Building

Kelebihan precast concreteo Biaya produksi rendaho Mutu beton terkendalio Proses pemasangan cepat sehingga waktu pelaksanaan

proyek lebih singkato Mengurangi jumlah bekisting pada proyeko Mampu memperindah desain arsitekturalo Tidak terpengaruh cuaca

Kekurangan precast concreteo Harus memperhitungkan sistem sambungano Pertemuan tulangan apakah sudah memenuhi panjang

penyaluran atau belumo Harus mempertimbangkan sistem pengangkutan, sistem

pemasangan

Page 52: Metode Konstruksi High Rise Building

Merupakan salah satu produk precast untuk lantaiSistem precast hollow core slab menggunakan sistem pre-tensioning dimana kabel prategang ditarik terlebih dahulu pada suatu dudukan khusus yang telah disiapkan dan kemudian dilakukan pengecoran Terdapat lobang di bagian tengah pelat secara efektif mengurangi berat sendirinya tanpa mengurangi kapasitas lentur Keberadaan lobang pada slab tersebut sangat berguna jika diaplikasikan pada bangunan tinggi karena mengurangi bobot lantaiJika berat lantai berkurang maka beban gempa juga berkurang

Precast Hollow-Core Slab

Page 53: Metode Konstruksi High Rise Building

1. Pengerjaan pemasangan kaca pada precast-wall yang datang dari fabrikasi

2. Rangka aluminum tempat dudukan kaca

3. Proses pemasangan kaca pada precast wall (di bawah)

4. Pemasangan sealant pada kaca

5. Kumpulan precast-wall siap diangkat

6. Pengangkatan precast-wall satu persatu. Perhatikan pada bagian kacanya diberi pelindung dari tripleks

TAHAPAN PEKERJAAN PRECAST WALL

Page 54: Metode Konstruksi High Rise Building

Sisi luar bangunan yang akan dipasang precast-wall. Jika satu portal persegi tersebut butuh 2 precast-wall untuk penutupnya

Proses pengangkatan

Page 55: Metode Konstruksi High Rise Building

Sambungan yang menempel ke balok

Sambungan sistem tumpu (pada bagian bawah skin)

Sistem sambungan lain

Sambungan pada sisi atas

Page 56: Metode Konstruksi High Rise Building

Memasang karet sealant joint. Sistem karet sealant ini sangat penting, kalau sampai bocor membongkarnya saja sudah sulit. Jadi produknya juga harus teruji. Inilah salah satu teknologi yang harus dikuasai untuk menghasilkan kinerja yang baik untuk precast sebagai penutup luar

Precast-wall selesai dipasang (final). Perhatikan presisi dari setiap garis yang akhirnya menghasilkan keindahan. Di Jakarta, tidak banyak gedung-gedung yang seperti ini. Kebanyakan pakai keramik yang dipasang on-site, yang tahu-tahu dapat jatuh dan akan menimbulkan korban jiwa

Page 57: Metode Konstruksi High Rise Building

TEROWONGANSebuah tembusan di bawah permukaan tanah yang

memiliki panjang minimal 0.1 mil (0.16 km),

Page 58: Metode Konstruksi High Rise Building

FUNGSI

• untuk lalu lintas kendaraan• mengalirkan air untuk mengurangi banjir atau untuk

dikonsumsi, • untuk saluran pembuangan, • menyalurkan kabel telekomunikasi • berfungsi sebagai jalan bagi hewan umumnya hewan langka,

yang habitatnya dilintasi jalan raya • terowongan rahasia juga telah dibuat sebagai metode bagi jalan

masuk ke atau keluar dari suatu tempat yang aman atau berbahaya, seperti terowongan di jalur Gaza,

Page 59: Metode Konstruksi High Rise Building

METODE KONSTRUKSI1. Metode Cut-Cover• Ini adalah metode yang paling simpel untuk terowongan

dangkal di mana area di atas lokasi yang akan dijadikan terowongan harus digali dan terowongan dibangun dilokasi tersebut. Setelah terowongan selesai dibangun, area ditutup agar terlihat seperti sebelum digali.

Page 60: Metode Konstruksi High Rise Building

2. Metode Mesin BorMesin Bor memungkinkan terowongan dibuat tanpa harus menggali area di atas lokasi yang akan di jadikan terowongan. Mesin bor melubangi tanah sepanjang lokasi terowongan Terowongan yang digali dengan Mesin Bor akan langsung memiliki permukaan rata hingga tidak lagi diperlukan pekerjaan finishing

Page 61: Metode Konstruksi High Rise Building

NATM (New Austrian Tunneling Methode).

sistem pembuatan terowongan dengan menggunakan shotcrete (beton yang disemprotkan dengan tekanan tinggi) sebagai penyangga sementara terowongan, sebelum diberi lapisan dinding beton (lining concrete).

Tujuan dilakukan shotcreting adalah:• Sebagai konstruksi penyangga sementara tunnel sebelum

di lining concrete (temporary support) • Untuk mencegah lepasan (rontok)• Mentransformasi batu yang kurang bagus/keras menjadi

batu keras • Melindungi terhadap kerapuhan batuan akibat perubahan

suhu/cuaca

Page 62: Metode Konstruksi High Rise Building

KELEBIHAN SHOTCRETE DIBANDING PENYANGGA KAYU ATAU BAJA

• dapat memikul beban yang relatif besar dalam tempo yang relatif singkat, cukup kaku dan tidak runtuh.

• suatu lapisan shotcrete setebal 15 cm yang digunakan pada terowongan berdiameter 10 meter dapat dengan aman menahan beban sampai 45ton/m2, sedangkan apabila digunakan baja tipe WF-200 yang dipasang pada jarak 1m, hanya mampu menahan ± 65 % dari kekuatan shotcrete tersebut.

• membentuk permukaan yang keras, serta batuan yang kurang keras ditransformasikan menjadi suatau permukaan yang stabil dan keras.

• Tidak menimbulkan voids karena kerusakan bagian-bagian tertentu akibat tumpuan

Page 63: Metode Konstruksi High Rise Building

RESIKO TEROWONGAN

• Ada bahaya tertentu bila menggunakan terowongan, terutama dari kebakaran kendaraan. Karena ruang tertutup terowongan, gas-gas pembakaran dapat membuat sesak nafas bagi para pengguna terutama konsentrasi rendah karbon monoksida yang sangat beracun bagi manusia. Seperti kasus yang terjadi di terowongan Armi di italia pada tahun 1944, 426 penumpang meninggal keracunan karbon monoksida dalam bencana kereta balvano dikarenakan kereta yang terbakar dan terhenti dalam terowongan yang panjang.

Page 64: Metode Konstruksi High Rise Building

TEROWONGAN TERPANJANG

• Terowongan Oshimizu (Oshimizu Tunnel) di Jepang dengan panjang 22.300m atau 22 kilometer.

• Terowongan Simplon (Simplon Tunnel) di Swiss sampai Italia sepanjang 20.044m. • Terowongan Apennine (Apennine tunnel) di Italia dengan panjang 19.618m. • Terowongan St. Gothard (St. Gothard Tunnel) di Italia sampai Swiss dengan panjang

mencapai 16.300m. terowongan gottard• Terowongan Rokoh (Rokoh Tunnel) di Jepang dengan panjangnya yaitu 16.200m. • Terowongan Haruna (Haruna Tunnel) di Jepang juga dengan panjang 15.400m. • Terowongan Nakayama (Nakayama Tunnel) di Jepang dengan panjang 14.700m. • Terowongan Lotschberg (Lotschberg Tunnel) di Swiss dengan panjang 14.606m. • Terowongan Hokuriku (Hokoriku Tunnel) di Jepang dengan panjangnya mencapai

14.000m. • Terowongan Shinshimizu (Shinshimizu Tunnel) di Jepang mencapai 13.490m.