topik 4
DESCRIPTION
TOPIK 4TRANSCRIPT
TOPIK IV
MENGAMATI KELEMBABAN UDARA DI DALAM KULKAS(LEMARI PENDINGIN)
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Istilah Indonesia lain untuk kelembapan adalah kelengasan. Refrigerator atau
kulkas saat ini banyak dipasarkan dalam berbagai merek. Kulkas banyak dipakai sebagai
perangkat elektronik kebutuhan rumah tangga untuk mengawetkan makanan,
mendinginkan minuman, membuat es, dan keperluan-keperluan lainnya. Prinsip kerja
refrigerator sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan kalor dari ruang yang akan
didinginkan ke ruang lain. Cuaca di Indonesia beraneka ragam. Hal ini dipengaruhi oleh
kelembaban udara pada suatu tempat tersebut.
Apabila pada cuaca awan yang mendung merupakan suatu tingkat kelembaban
yang tinggi pada lapisan udara tersebut. Pada refrigerator yang saat ini banyak dipakai di
rumah, pemindahan kalor ini dilakukan refrigeran yaitu zat cair (fluida) yang dialirkan pada
refrigerator. Zat cair ini akan menyerap kalor ketika melalui bagian ruang yang
didinginkan, kemudian melepaskannya di tempat lain.
Dalam bidang pertanian pengetahuan tentang kelembaban juga membantu untuk
mengatur pertumbuhan tanaman agar sesuai dengan kdar aira yang dibutuhkan. Karena
pada dasarnya tanaman memiliki pengaruh suhu kelembaban untuk melakukan reaksi-
reaksi berbagai macam zat. Dengan cara inilah para petani akan mmpu membudidayakan
tanaman agar dapat tumbuh optimal.
2. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum topik IV. Mengamati Kelembaban Udara di Dalam Kulkas
(Lemari Pendingin) dan Udara Luar ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah kondisi
kelembaban udara di dalam kulkas (lemari pendingin) bila dibandingkan dengan kondisi
kelembaban udara di lura kulkas.
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum topik IV. Mengamati Kelembaban Udara di Dalam Kulkas (Lemari
Pendingin) dan Udara Luar ini dilaksanakan pada hari Minggu, tanggal 27 November
2011 pukul 10.00 – 20.00 WIB bertempat di rumah Bp. Suwito Ds. Metesih Kec. Jiwan
Kab. Madiun RT. 15 RW. 05 Jawa Timur.
B. Tinjauan Pustaka
Kelembapan adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat
untuk mengukur kelembapan disebut higrometer (Anonim, 2008).
Sebuah humidistat digunakan untuk mengatur tingkat kelembapan udara dalam
sebuah bangunan dengan sebuah pengawalembap (dehumidifier). Dapat dianalogikan dengan
sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan sebagian uap air di
udara berhubungan dengan perubahan suhu (Anonim, 2008).
Komoditas pertanian secara alami bersifat higroskopis yaitu dapat menyerap air
dari udara sekeliling dan sebaliknya dapat melepaskan sebagian air yang terkandung di
dalamnya ke udara sekitar baik sebelum maupun setelah diolah (Julianti, 2005).
C. Alat, Bahan dan Cara Kerja
1. Alat
a. Kulkas (lemari pendingin)
2. Bahan
a. Kerupuk
b. Rambak
c. Karak
3. Cara Kerja
a. Menguji kelembaban di masing-masing tempat (dalam kulkas dan luar
kulkas) dengan alat uji yang mudah, murah, dan cukup valid hasilnya.
b. Melakukan percobaan dengan meletakan krupuk, rambak dan karak di
dalam kulkas dan di luar kulkas selama kurang lebih 10 jam. Seperti pada
gambar berikut.
“kulkas”
A 1m B 1m C
A
B
CC
Gambar 4.1 Lokasi Penempatan Krupuk, Rambak dan Karak.
c. Mengamati krupuk, rambak dan karak manakah yang lebih lembek
(melempem).
d. Mencatat hasil percobaan.
Daftar Pustaka
Anonim, 2008. Kelembaban. http://id.wikipedia.org/wiki/Kelembapan. Diakses pada hari Sabtu, 27 November 2011 pukul 08.30 WIB
Anonim, 2008.Alat Ukur Kelembaban. http://id.wikipedia.org. Diakses pada hari Sabtu, 27 November 2011 pukul 08.50 WIB
Julianti, Elisa. 2005. Jurnal Karakteristik Isotermi Sorpsi Air Benih Cabai Merah